Anda di halaman 1dari 12

LINGKUNGAN PENDIDIKAN

Mata Kuliah : Landasan Kependidikan


Kode Mata Kuliah : KIP616101
Jumlah SKS : 2 SKS
Dosen Pengampu : Dr. Riswandi., M.Pd

Disusun Oleh :
Kelompok 6
Aripati Sulika 1913024003
Firas Zulfa Farhana 1913024025
M. Dimas Dhitya Asri 1913024039
Nyoman Trijaya Kusuma 1953024003
Taufiq Rahmat Zuhri 19130240
Shasa Deva Riyanto 1953024009

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga
penyusunan makalah yang berjudul “Lingkungan Pendidikan” telah dapat
diselesaikan. Makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Landasan Kependidikan.

Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan
akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Oleh
karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya
mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari
bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik dari pembaca sangat penulis
harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. Akhir kata, semoga makalah
ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.

Bandar Lampung, 12 November 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

KATA PENGANTAR ................................................................................... ii

DAFTAR ISI ..................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah ............................................................................... 1
1.3 Tujuan ................................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Lingkungan Pendidikan. ………………........................... 2


2.2 Fungsi Lingkungan Pendidikan ......................................................... 2
2.3 Jenis-jenis Lingkungan Pendidikan..................................................... 4

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ......................................................................................... 8


3.2 Saran .................................................................................................... 8

Daftar Pustaka

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik sacara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara1. Dalam pelaksanaan proses pendidikan tidak dapat dilepaskan dari
peran lingkungan pendidikan itu sendiri, oleh karena lingkungan pendidikan
merupakan salah satu komponen pendidikan yang amat penting.

1.2 Rumusan masalah


1. Apakah yang dimaksud dengan lingkungan pendidikan?
2. Bagaimanakah fungsi lingkungan pendidikan?
3. Apasajakah jenis-jenis lingkungan pendidikan?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari lingkungan pendidikan.
2. Untuk mengetahui fungsi lingkungan pendidikan.
3. Untuk mengetahui jenis-jenis lingkungan pendidikan.

1
UU Sisdiknas, 2003

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Lingkungan Pendidikan


Lingkungan adalah suatu sistem yang kompleks dimana berbagai faktor
berpengaruh timbal-balik satu sama lain dan dengan masyarakat maupun tumbuh-
tumbuhan dalam arti luas, lingkungan mencakup iklim dan geografis, tempat
tinggal, adat istiadat, pengetahuan, lingkungan pendidikan dan alam terbuka.
Dengan kata lain lingkungan ialah segala seuatu yang tampak dan terdapat dalam
alam kehidupan yang senantiasa berkembang.2 Sedangkan secara harfiah
lingkungan adalah segala sesuatu yang mengitari kehidupan, baik berupa fisik
seperti alam jagat raya dengan segala isinya, maupun berupa non-fisik, seperti
suasana kehidupan beragama, nilainilai dan adat istiadat yang berlaku di
masyarakat, ilmu pengetahuan dan kebudayaan yang berkembang, serta teknologi.3

Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa lingkungan adalah segala sesuatu
yang berada di sekitar kita, yang mampu menunjang segalla aktivtas manusia.

pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara.4

Sehingga berdasarkan pernyataan-pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa


lingkungan pendidikan adalah segala sesuatu yang menunjang proses pendidikan
agar berjalan secara maksimal. Lingkungan pendidikan dibagi menjadi tiga yakni
lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat, dan lingkungan keluarga, ketiga
lingkungan ini sangat berperan pentingdalam sukses atau tidaknya suatu proses
pendidikan.

2.2 Fungsi Lingkungan Pendidikan


Suatu lingkungan pendidikan atau pengajaran memiliki fungsi-fungsi
sebagai berikut:
a. Fungsi psikologis
Stimulus yang bersumber dari lingkungan yang merupakan rangsangan
terhadap individu peserta didik, sehingga terjadi respons yang menunjukkan
tingkah laku tertentu. Respons tersebut pada gilirannya dapat memotivasi dan
membangkitkan semangat belajar bagi peserta didik. Ini berarti lingkungan

2
M. Hidayat Ginanjar, URGENSI LINGKUNGAN PENDIDIKAN SEBAGAI MEDIASI PEMBENTUKAN
KARAKTER PESERTA DIDIK , Edukasi Islami Jurnal Pendidikan Islam VOL. 02, JULI 2013
3
: Zulhammi, LINGKUNGAN PENDIDIKAN MENURUT AL-QUR’AN, Forum Paedagogik Vo l. VI ,
No.0 1 J an 201
4
Uu no 23 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional

2
pendidikan memberikan pengaruh positif dalam melaksanakan fungsi
psikologis. 5

2. Fungsi pedagogis
Lingkungan memberikan pengaruh-pengaruh yang bersifat mendidik,
khususnya lingkungan yang sengaja disiapkan sebagai suatu lembaga
pendidikan, misalnya keluarga, sekolah, lembaga pelatihan, lembaga-lembaga
sosial. Masingmasing lembaga tersebut memiliki program pendidikan, baik
yang tertulis maupun yang tidak tertulis. 6

3. Fungsi instruksional
Program instruksional merupakan suatu lingkungan pengajaran atau
pembelajaran yang dirancang secara khusus. Guru yang mengajar, materi
pelajaran, sarana dan prasarana pengajaran, media pengajaran, dan kondisi
lingkungan kelas (fisik) merupakan lingkungan yang sengaja dikembangkan
untuk mengembangkan tingkah laku peserta didik7.

Sedangkan menurut tirtajaya dalam bukunya fungsi lingkungan pendidikan


adalah:
 Fungsi pertama lingkungan pendidikan adalah membantu peserta didik
dalam berinteraksi dengan berbagailingkunga diekitarnya baik
lingkunga fisik, sosial, dan budaya,terutama berbagai sumber daya
pendidikan yang tersedia agardapatencapai tujuan pendidikan secaar
optimal. Penataan lingkungan pendidikan ini terutama dimaksudkan
agar proses pendididkan dapat berkembang efektif dan efisien.
Perkembangan manusia dari interaksinya dengan lingkungan disekitar
akan berjlaan secara alamiah, tetapi perkembangan tersebut tidka
sepenuhnya sesuai dengan tujuan pendidikan atau bahkan menyimpang
darinya.Oleh akrena itu, diperlukan usaha sadar untu mengatur dan
mengendalikan lingkungan sedemikian rupa agar mempunyai orientasi
pada tujuan – tujuan pendididkan.
 Fungsi kedua lingkungan pendidikan adalah mengajarkan tingakah
lakuk umum dan untuk meyeleksi serta memepersiapkan peranan –
peranana tertentu dalam masyarakat. Hal ini karena masyarakat akan
berfungsi dengan baik jika setiap individu belajar berngai hal, baik
tingkahlak umum maupun setiap peranan yang berbeda- beda.

5
M. Hidayat Ginanja,op.cit. hal.386
6
Ibid, hal. 387
7
Ibid,hal .387

3
Untuk mencapai tujuan – tujuan pendidikan secara menyeluruh masing
– masing lingkungan mempunyai andil dalam mencapainya (
Tirtahardja, 2004).

2.3 Jenis-jenis Lingkungan Pendidikan


Lingkungan pendidiakn secara garis besar oleh Ki Hajar Dewantoro
dibagi menjadi tiga disebut dengan Tri Pusat Pendidikan , yaitu keluarga,
sekolah, dan masyarakat, hal itu sejalan dengan yang dinyatakan oleh
Langeveld bahwa yang bertanggungjawba dalam pendidikan adalah
keuarga, sekolah, dan masyarakat.( Tirtahardja, 2004 ).

1. Lingkungan Keluarga

Keluarga secara etimologi menurut Ki HajarDewantoro, sepertidi jelaskan


oleh Abu Ahmadi adalahsebgai berikut : Bgai bangsa kitaperkataan “
keluarga “ sebagai rangkaian perkataan – perkataan “ kawula” dan warga “
. Sebagai mana kita ketahui, maka
“ kawula “ itu tidak lain artinya daripada “ abadi “ dalam “keluarga “
wajiblah seseorang di situ menyerahkan segala kepentingan – kepentinagn
kepada keluarganya .Sebaliknya sebagai “warga “ atau “ anggota “ia
aberhak sepenuhna pula untuk ikut mengurus
Segala kepentingan di dalam keluarga tadi ( Ahmadi, 1991 )

Keluarga dalam pandnagan antropologi adalah kesatuan – kesatuan kecil


yang memiliki tempat tinggal dan ditandai oleh kerja sama yang sangat erat
. Orang tua “ ayah “ dan “ ibu”mempunyaia kewajiban dan tanggung jawab
untuk mendidik anak – anaknya. Pada dasarnya kewajiban ayah
memberikan perlindungan terhadap semua anggota keluarg baik secara fisik
maupun psikis. Ibu adalah menjaga, memeliharanya dengan mendiddik dan
merawat anak – anaknya

Secara sosiologis keluarga adalah bentuk masyarakat kecil yang terdiri dari
beberapa individu yang terikat suatu keturunan, yakni kesatuan anatara,
ayah , ibu yang merupakan kesatuan kecil dari bentuk – bentuk kesatuan
masyarakat. Keluarga sebgai unit terkecil dalam masyarakat terbentuk
berdasarkan sukarela dan cinta yang asasi antara dua subjek manusia ( suami
istri ). Berdarkan asas cintayang asasi ini lahirlah anak sebagai generasi
penerus ( Ahmadi, 1991 ).

Keluarga merupakan pengelompokan primer yang terdiri dari sejumlah


keluarga kecil karena hubungan sedarah. Keluarga bisa berbentuk keluarga
inti , ayah , ibu dan anak, ataupun keluarga yang diperluas ( disamping inti
ada orang lain seperti kakek, nenek , ipar dan lain sebagainya). Pada
umumnya jenis kedualah yang paling banyak dijumpaidi Indonesia .

4
Meskipun pada mulanya ibu yang paling berpengaruh dalam perkembanagn
anak, namun pada akhirnya anggota keluarga lainnya ikut mempengaruhi
perkembanagn anakseperti kebudayaann , tingkat kemakmuran , keadaaan
perumahan dan lain sebagainya. Dengan demikian perkembanagn anak
dipengaruhi olehkeseluruhan situais dan kondisi keluarga ( Tirtahardja,
2004).

Keluarga merupakan unit pertama dan institusi pertama dalam


masyarakatyang didalamnya hubungana – hubungan yang terdapat
didalamnya bersifat langsung . Disistulah berkembang inddividu dan
terbentuknya tahap – tahap awal proses pemasyarakatan . Melalui interaksi
tersebut diperoleh pengetahuan, keterampilan , minat, nilai – nilai, emosi
dan sikapnya dalam hidup itudiperoleh ketenangan dan ketentraman (
Langgulung, 1995 ).

Keluarga sebagai lembaga pendidkan mempunyai peranan penting dalam


memebentuk generasi muda . Keluarga disebut pula sebaai lembaga
pendididkan informal.Pendidikan informal adalah kegiatan pendidikan
yang tidak diorganisasiakan secara structural dan tidak mengenal sama
sekali penjejangan kronologis menurut tingkatan umum maupun tingkatan
ketrampilan dan pengetahuan . Persyaratan credentials tidak dipakai dan
oleh karena itu tidak credentials yang dihakkan oleh penerima maupun yang
diwajibkan dari pemberi pendididkan ( Azra, 1998 )

keluarga merupakan lingkungan yang paling berpengaruh pada


pembentukan kepribadian anak. Hal ini disebabkan:
 Tanggung jawab orang tua pada anak bukan hanya bersifat duniawi,
melainkan ukhrawi dan teologis. Tugas dan tanggung jawab orang tua
dalam membina kepribadian anak merupakan amanah dari Allah
Subhanahu Wata’ala.
 Orang tua, selain memberikan pengaruh yang bersifat empiris setiap hari,
juga memberikan pengaruh hereditas dan genesitas, yakni bakat dan
pembawaan serta hubungan darah yang melekat pada diri anak.
 Kedua anak lebih banyak tinggal atau berada di rumah dibandingkan di
luar rumah.
 Orang tua atau keluarga memberikan pengaruh lebih kuat dibandingkan
dengan pengaruh yang datang belakangan. 8

2. Lingkungan Sekolah

sekolah merupakan salah satu sarana penunjang yang begitu penting dalam
meningkatkan prestasi belajar siswa selama belajar di sekolah.Berdasarkan
Ahmad dan Uhbiyati (2001), sekolah sebagai lembaga pendidikan formal,

8
M. Hidayat Ginanjar,op.cit,hal.381

5
terdiri dari guru (pendidik) dan murid-murid atau anak-anak didik. Antara
guru dengan murid ataupun murid dengan murid terjadi interaksi atau
hubungan satu sama lainnya. Sedangkan menurut Soedijarto (dalam
Ginting, 2000), sekolah sebagai pusat pembelajaran yang bermakna dan
sebagai proses sosialisasi pembudayaan9

sekolah bisa disebut sebagai lembaga pendidikan kedua yang berperan


dalam mendidik anak setelah keluarga. Lingkungan sekolah madrasah
merupakan lingkungan tempat peserta didik menyerap nilai-nilai akademik
termasuk bersosialisasi dengan guru dan teman sekolah.10

Guru merupakakn sosok penting dalam proses pendidikan disekolah


menurut Oemar Hamalik11 menyatakan terdapat 13 peranan guru di dalam
proses belajar mengajar yang disertai ketrampilan inti yang harus dikuasai
oleh guru dalam peranannya tersebut.
1.Guru sebagai pengajar, menyampaikan ilmu pengetahuan, perlu
memiliki ketrampilan memberikan informasi kepada kelas.
2.Guru sebagai pemimpin kelas, perlu memiliki ketrampilan cara
memimpin kelompok-kelompok murid.
3.Guru sebagai pembimbing, perlu memiliki ketrampilan cara
mengarahkan dan mendorong kegiatan belajar siswa.
4.Guru sebagai pengatur lingkungan, perlu memiliki ketrampilan
mempersiapkan dan menyediakan alat dan bahan pelajaran.
5.Guru sebagai partisipan, perlu memiliki ketrampilan cara memberikan
saran, mengarahkan pemikiran kelas, dan memberikan penjelasan.
6.Guru sebagai ekspeditur, perlu memiliki ketrampilan menyelidiki
sumber -sumber masyarakat yang akan digunakan.
7.Guru sebagai perencana, perlu memiliki ketrampilan cara memilih dan
meramu bahan pelajaran secara profesional.
8.Guru sebagai supervisor, perlu memiliki ketrampilan mengawasi
kegiatan anak dan ketertiban kelas.
9.Guru sebagai motivator, perlu memiliki ketrampilan mendorong
motivasi belajar kelas
10.Guru sebagai penanya, perlu memiliki ketrampilan cara bertanya yang
merangsang kelas berpikir dan cara memecahkan masalah.
11. Guru sebagai pengganjar, perlu memiliki ketrampilan cara memberikan
penghargaan terhadap anak-anak yang berprestasi.

9
Anita Sumelvia Dewi, PENGARUH KURIKULUM, LINGKUNGAN PENDIDIKAN, DAN SARANA
PRASARANA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
NEGERI 1 PAGU KABUPATEN KEDIRI, Jurnal Aplikasi Administrasi Vol.20 No. 2 Desember
2017.hal.81
10
Suhada, LINGKUNGAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN, HIKMAH, Vol. XIII, No. 1,
2017,hal.10
11
Oemar Hamalik, Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi, (Jakarta: Bumi Aksara,
2009), h. 48-49.

6
12. Guru sebagai evaluator, perlu memiliki ketrampilan cara menilai anak-
anak secara objektif, kontinu, dan komprehensif.
13.Guru sebagai konselor, perlu memiliki ketrampilan cara membantu anak-
anak yang mengalami kesulitan tertentu.

2.3 Lingkungan Masyarakat


Kata masyarakat selalu dideskripsikan sebagai kumpulan individu-individu
manusia yang memiliki kesamaan, baik dalam karakteristik maupun tujuan.
Menurut Al-Rasyidin12, pengertian tersebut diambil dari kosa kata Bahasa Arab,
yakni syaraka yang bisa bermakna bersekutu. Syirkah atau syarika yang
bermakna persekutuan, perserikatan, perkumpulan, atau perhimpunan .
Masyarakah yang bermakna persekutuan atau perserikatan. 13

Lingkungan masyarakat merupakan kumpulan dari bebrapa keluarga pada


suatu tempat, sehingga Lingkungan masyarakat merupakan lembaga
pendidikan yang setelah keluarga dan sekolah. Corak ragam pendidikan yang
diterima anak didik dalam masyarakat banyak sekali, meliputi segala bidang
baik pembentukan kebiasaan, pembentukan pengetahuan, sikap, minat, maupun
pembentukan kesusilaan dan keagamaan.14 Hal ini terjadi karena di dalam
masyarakat tersebut terdapat berbagai peluang bagi manusia untuk memperoleh
berbagai pengalaman empiris yang kelak akan berguna bagi kehidupannya di
masa depan. Di dalam masyarakat terdapat organisasi, perkumpulan, yayasan,
asosiasi, dan lain sebagainya. sehingga dalam berbagai perkumpulan tersebut
setiap orang dapat memperoleh berbagai hal yang diinginkannya. Misalnya
perkumpulan tentang kepemudaan, pencinta lingkungan, pemberantasan buta
huruf, keamanan lingkungan, dan lain sebagainya. Mereka yang mau
memanfaatkan lingkungan masyarakat, niscaya akan dapat menimba berbagai
pengalaman dengan baik

12
Al-Rasyidin, Falsafah Pendidikan Islam, (Bandung: Citapustaka Media Perintis, 2008), cet. ke-1,
h. 32
13
Zulhammi,M.Ag., M.Pd, LINGKUNGAN PENDIDIKAN MENURUT AL-QUR’AN, Forum Paedagogik
Vo l. VI , No.0 1 J an 201,hal.200
14
Suhada ,op.chit, Hal.16

7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
lingkungan pendidikan adalah segala sesuatu yang
menunjang proses pendidikan agar berjalan secara maksimal.
Lingkungan pendidikan dibagi menjadi tiga yakni lingkungan
sekolah, lingkungan masyarakat, dan lingkungan keluarga, ketiga
lingkungan ini sangat berperan pentingdalam sukses atau tidaknya
suatu proses pendidikan. Fungsi lingkungan pendidikan mencakup
Fungsi psikologis, Fungsi pedagogis, dan Fungsi instruksional.

3.2 Saran
Lingkungan pendidikan merupakan salah satu faktor
terpenting dalam keberhasilan proses pendidikan sehingga baik
orang tua, masyarakat,dan juga lembaga pendidikan di sekolah
dapat berkoordinasi guna mewujudkan lingkungan pendidikan
yang kondusif.

8
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Kadir dkk. 2008. Dasar-dasar Pendidikan.jakarta: Kencana

Zulhammi,M.Ag., M.Pd, LINGKUNGAN PENDIDIKAN MENURUT AL-


QUR’AN, Forum Paedagogik Vo l. VI , No.0 1 J an 201

Anita Sumelvia Dewi, PENGARUH KURIKULUM, LINGKUNGAN


PENDIDIKAN, DAN SARANA PRASARANA BELAJAR TERHADAP
PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
NEGERI 1 PAGU KABUPATEN KEDIRI, Jurnal Aplikasi Administrasi Vol.20
No. 2 Desember 2017

Al-Rasyidin, Falsafah Pendidikan Islam, (Bandung: Citapustaka Media Perintis,


2008), cet. ke-1

UU Sisdiknas, 2003
Oemar Hamalik, Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi, (Jakarta:
Bumi Aksara, 2009)
Suhada, LINGKUNGAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN,
HIKMAH, Vol. XIII, No. 1, 2017
M. Hidayat Ginanjar, URGENSI LINGKUNGAN PENDIDIKAN SEBAGAI
MEDIASI PEMBENTUKAN KARAKTER PESERTA DIDIK , Edukasi Islami
Jurnal Pendidikan Islam VOL. 02, JULI 2013
Uu no 23 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional

Anda mungkin juga menyukai