Anda di halaman 1dari 9

Budidaya Lele dengan Sistem Bioflok

Tingkatkan Hasil Panen Hingga 10X Lipat

Cara Budidaya Lele Bioflok – Budidaya ikan lele merupakan salah satu budidaya di bidang
perikanan yang terus berkembang. Ini dikarenakan teknologi budidaya lele yang realtif
mudah di kuasai masyarakat. Selain itu pemasaran dan modal yang dikeluarkan juga realtif
rendah serta bisa dibudidayakan di lahan sempit dengan padat tebar tinggi. Beberapa tahun
kebelakang sistem yang dipakai dalam budidaya lele adalah sistem autotrof. Namun cara itu
mempunyai kelemahan yaitu keterbatasan dalam memanfaatkan limbah budidaya. Untuk
mengatasi ini, hadirlah sistem yang lebih efisien yaitu sistem heterotof. Salah satu penerapan
dalam sisitem ini adalah dengan menggunkan teknologi bioflok.

Pengertian Sistem Bioflok - Bioflok bisa diartikan sebagai gumpalan (flok) dari berbagai
campuran heterogen mikroba (plankton, protozoa, fungi), partikel, polimen organik, koloid
dan kaiton yang saling berinteraksi dengan sangat baik di dalam air.

Prinsip Dasar Sistem Bioflok - Prinsip dasar dari sistem bioflok ini adalah mengubah
senyawa organik dan anorganik yang di dalamnya berisi senyawa karbon ( C), Oksigen (O),
Hidrogen (H), Nitrogen (N) menjadi massa slugde berbentuk bioflok dengan cara
memanfaatkan bakteri pembentuk gumpalan/flok yang mengubah biopolymer sebagai
bioflok.

Dalam penerapnnya dalam budidaya perairan dalam hal ini budidaya lele, teknologi bioflok
memanfaatkan nitrogen anorganik menjadi nitrogen organik yang tidak beracun. Nah,
nitrogen yang sudah diubah ini bsia digunakan untuk pakan lele, sehingga lebih hemat biaya.
Cara Budidaya Lele Bioflok Dengan Kolam Terpal Bulat

Setelah kamu mengetahui apa itu sistem bioflok, kini saatnya menambah pengetahuan kamu
tentang cara budidaya lele menggunakan sistem bioflok.

1. Pembuatan Kolam

Yang harus pertama dibuat tentu saja kolam untuk menampung ikan lele. Karena kolam
sebagai rumahnya ikan, maka diperlukan syarat-syarat khusus agar tingkat keberhasilan
dalam budidaya ikan lele bisa maksimal.

Secara umum ada 4 jenis kolam yang biasa digunakan oleh sebagian besar pembudidaya,
yaitu :

 kolam dari beton


 kolam dari tanah
 kolam kotak dari terpal
 kolam bulat dari terpal
Dari keempat itu yang banyak dipakai adalah bahan dari terpal karena lebih efisien (
gampang bongkar pasang ) dan hemat biaya.

Untuk pembahasan kali ini, saya akan membahas kolam lele dengan terpal khususnya kolam
terpal bulat.

Alat dan bahan dalam membuat kolam terpal bulat

1. Terpal ukuran
2. Terpal talang ukuran PxL = 11m x 1m
3. Besi Wire-mesh berdiameter minimal 7mm, panjang 5,4 m dan lebar 2,1 m
4. Bengkokan paralon 2 buah
5. Paralon
6. Kabel ties/ripet
7. Terpal atap
8. Las listrik

Cara pembuatan kolam terpal bulat

Setelah semuanya telah disiapkan, kini saatnya kita buat kolam terpal bulatnya.

1. Potong besi wire-mesh menjadi dua bagian sehingga terbentuk dua ukuran 5.4m x
1.05m sebanyak dua buah.
2. Kemudian gabungkan 2 besi wire-mesh tadi menggunakan las, maka terbentuk ukuran
10.8m x 1.05m.
3. Satukan kedua ujung besi wire-wesh sehingga berbentuk bulat. Sampai disini rangka
kolam sudah jadi.
4. Buatlah lahan atau tempat untuk menaruh kerangka kolam tadi. Buat dengan ukuran
yang sama dengan kerangka dan bagian tengah lahan dibikin mengerucut. Lalu buat
saluran pembuangan pada bagian tengah tadi.
5. Letakan pipa PVC di lubang saluran yang telah dibuat.
6. Letakan kerangka kolam pada lingkaran tanah/lahan berbentuk kerucut tadi.
7. Pasang karpet talang di setiap sisi dalam kerangka besi dan diikat dengan kabel ties.
8. Kemudian pasanglah terpal dengan rapi hingga membentuk sebuah kolam bundar.
9. Pada bagian tengahnya di beri lubang untuk menempatkan pipa PVC untuk saluran
pembuangan.
10. Dan kolam sudah bisa digunakan.

2. Persiapan Air

Kolam ikan lele sudah kita buat, kini saatnya mempersiapkan air untuk pembesaran lele.
Masukan air dengan ketinggian kira-kira 80-100 cm. Di hari ke dua, masukan probiotik
5ml/m3. Hari ketiga masukan prebiotik : molase 250 ml/m3, pada malam harinya taburkan
dolomite 150/200g/m3. Setelah semuanya tercampur, diamkan media pembesaran lele selama
7 hingga 10 hari. Baru di hari ke 11 lakukan penebaran benih ikan lele.
3. Penebaran Benih Ikan Lele

Sebelum melakukan penebaran benih, perlu diperhatikan terlebih dahulu kualitas benih lele.
Benih harus dari induk unggulan, harus sehat denagn ciri-ciri gerakan aktif, organ tubuh
lengkap, bentuk proposional dan ukuran serta warna sama. Setelah penebaran benih selesai,
tambahkan prebiotik 5 ml/m3 keesokan harinya.

4. Perawatan Susulan Probiotik

Sebelum benih ikal lele berukuran 12 cm, setiap 10 hari sekali masukan probiotik sebanayak
5 ml/m3, ragi tempe satu sendok makan per m3, ragi tape 2 butir/m3. Pada malam harinya
tambahkan dolomite sebanyak 200-300 gram/m3 (diambil airnya saja ). Setelah ukurannya
melebihi 12 cm, per 10 sehari sekali masukan probiotik 5 ml/m3, ragi tempe ditambah
menjadi 3 sendok makan/m3, ragi tempe jeuga ditambah 6-8 butir/m3 dan di malam harinya
taburkan dolomite 200-300 gram/m3. Untuk ragi tempe dan ragi tape dilarutkan kedalam air.
4. Pengelolaan Pakan

Gambar diatas saat pemberian pakan ikan lele

Selama masa pembesaran ikan lele, pemberian pakan adalah hal yang wajib dilakukan. Yang
perlu diperhatikan dalam pemberian pakan adalah, pilih pakan yang berkualitas, ukuran
pakan disesuaikan dengan mulut ikan lele.

Pemberian pakan diberikan pada pagi – sore hari dengan dosis 80% dari daya kenyang.
Setiap seminggu sekali jangan diberi pakan atau dipuasakan. Pakan di campur probiotik dan
kurangi dosis pakan jika sudah terbentuk flok.
Probiotik adalah mikro organisme yang tumbuh dan hidup di dalam usus atau lebih sering di
sebut sebagai bakteri baik.

Bakteri probiotik memiliki peran sebagai pembantu proses metabolisme sistem pencernaan
dan memperkuat imun tubuh.

Sedangkan prebiotik merupakan makanan untuk bakteri probiotik. Fungsi utamanya yaitu
memberi nutrisi untuk bakteri probiotik dalam berkembang biak.

Keunggulan Budidaya Lele dengan Sistem Bioflok

1. Lebih Hemat Air

Berbeda dengan sistem konvensional, yang harus mengganti air untuk menghindari
keracunan. Dalam sistem bioflok justru bisa mengubah bakteri di dalam air menjadi nutrisi
yang baik untuk ikan lele. Sehingga sangat kecil kemungkinan untuk mengganti air.

2. Lebih Hemat Pakan

Seperti yang sudah dijelaskan di atas. Sitem bioflok akan mengubah bakteri-bakteri menjadi
gumpalan yang bisa difungsikan sebagai bahan pakan ikan lele.

3. Padat Tebar Tinggi

Sebagai perbandingan, jika di dalam kolam biasa satu meter kubik hanya bisa diisi 60 ekor
lele, maka di dalam kolam bioflok bisa diisi 600 ekor lele.

4. Bisa Dibudidayakan di Lahan Sempit

Pada sistem bioflok, tempat atau lahan bukan menjadi masalah. Cocok sekali untuk kamu
yang ingin belajar budidaya lele namun tidak mempunyai lahan luas.

Peluang Bisnis Budidaya Lele Bioflok


Kebutuhan akan konsumsi ikan lele tiap tahun terus meningkat. Untuk
daerah Jabodetabek, per hari dibutuhkan kurang lebih 120 ton ikan lele. Selain itu, tingkat
ekspor juga terus mengalami peningkatan. Beberapa negara tujuan ekspor di antaranya, Italia,
Perancis, Jepang dan Korea. Permintaan yang begitu banyak belum bisa diimbagi dengan
jumlah produksi. Tentu ini adalah sebuah peluang bisnis yang sangat menjanjikan. Maka dari
itu, dengan berbagai keunggulan sistem bioflok, diharapkan para petani bisa meningkatkan
omzet hingga 8x lipat bila dibandingkan dengan cara konvensional. Perhitungan keuntungan
sederhana dalam budidaya ikan lele bioflok

Namun pada kenyataannya masih banyak cerita-cerita kegagalan dan akhirnya gulung
tikar. Mengapa itu bisa terjadi? sesuai dengan tabel di atas berarti jumlah panen mereka tidak
mencapai 4.500 ekor. Sehingga biaya produksi lebih tinggi dari hasil panen. Kebanyakan
peneyebab utamanya adalah banyak ikan mati yang diakibatkan dimakan oleh lele
lain/kanibal. Penyebab utama dari kanibalisme dalam budidaya lele adalah pemberian pakan
yang salah. Pakan yang jumlahnya sedikit ditambah dengan daging segar, keong atau ayam
tiren bisa menyebabkan lele bersifat kanibal.
Lele yang mempunyai antena sebagai sensor pendeteksi keberadaan makanan akan terbiasa dengan
bau daging. Jika ini terus dibiarkan, maka kalau ada lele yang luka lele lain akan menyerang dan
memangsa.

Inilah yang menyebabkan jumlah lele saat panen tidak sesuai dengan yang diprediksi. Jadi
kesalahan bukan pada sistemnya, tapi lebih pada pembudidaya itu sendiri.

Mereka tidak tahu dan kurang informasi akan cara budidaya lele bioflok yang benar. Maka
dari itu peran pemerintah sangat diperlukan untuk memberikan penyuluhan kepada para
petani agar hasil yang di dapat bisa maksimal.

Jika sistem bioflok bisa diterapkan dengan benar, bukan tidak mungkin hasil yang didapatkan
bisa mencapai 10x lipat. Dengan asumsi harga lele 17-18 ribu per kilo, bisa dibayangkan
keutungan yang didapat oleh para pembudidaya.

Cara budidaya lele bioflok ini bisa dilakukan oleh siapa saja. Lahan yang diperlukan juga
tidak terlalu besar. Namun untuk kamu yang ingin serius menjadi peternak ikan lele, saya
menyarankan untuk mempelajari sistemnya terlebih dahulu agar kerugian bisa diminimalisir.

Sumber : https://www.bagi-in.com/cara-budidaya-lele-bioflok/
NAMA : JESSYKA CITRA COERNELLYA

KELAS : XI IPS 3

ABSEN : 13

TUGAS : CARA BUDIDAYA IKAN LELE DENGAN SISTEM BIOFLOK

Anda mungkin juga menyukai