MATA KULIAH
NAMA KELOMPOK :
MUHAMMAD FAIZAL RAMADHAN
AYU VERA SULASTRI
NONIK AGUS PRASTIWI
RANDY TA’BA
HERLINA
Modul 1
Words
1. Mengidentifikasi nomina (noun)
Proper/Common/Concrete Nouns
Proper Nouns
Nama orang, tempat atau benda tertentu yang ditulis dengan huruf besar disebut
Proper Nouns. Proper nouns ini termasuk nama-nama hari, bulan, dokumen sejarah,
institusi, organisasi, agama, teks kitab sucinya, dan pengikutnya. Berikut contoh Proper
nouns yang dicetak tebal.
- Pesona Cilebut 1 Where I live is near Bogor
- Super Junior, a Korean boy band, just perfomed in Jakarta
Common Nouns
Common nouns adalah kebalikan dari proper nouns. Bila proper nouns itu mengacu
pada orang, tempat atau benda tertentu, common nouns tidak, common nouns lebih
mengacu pada hal-hal yang bersifat umum. Contoh:
- Saturday is a proper noun, Day is a common noun.
- Sinners Pub is a proper noun, pub is a common noun.
Concrete Nouns
Concrete nouns adalah berbagai nomina yang dapat dilihat, diraba, dibaui,
dirasa,didengar. Dengan kata lain concrete nouns adalah berbagai nomina yang ada
hubungannya dengan indera perasa kita.
Abstract Nouns
Abstract nouns adalah nomina yang berbentuk tidak nyata walaupun dalam
kenyataan ada. Berikut adalah contoh abstract nouns dan dicetak tebal.
- Jaejoong (JYJ) has not got a very happy childhood.
- The development of democracty in Myanmar is not too promising.
Countable Nouns
Jenis nomina lain adalah nomina yang dapat dihitung (countable). MacFadyen
menambahkan bahwa nomina jenis ini dapat berupa tunggal maupun jamak. Contoh:
- I put a table and four sofas in my living room.
- I spent my holidays hunting flower pots and gardening.
2. Mengidentifikasi Verba (Verb)
Menurut MacFadyen verba adalah bagian yang paling penting dalam sebuah
kalimat. Berikut Contoh verba dan dicetak tebal.
- The sun rises in the east.
- In early July, we will go to hon Kong.
Auxiliary Verbs
Nordquist menyebutkan bahwa auxiliary verb adalah verba yang menentukan
suasana hati, tenses, atau aspek verba lain dalam suatu frasa verba.
Infinitives
Menurut Nordquist, infinitive adalah suatu verba yang didahului
Oleh to- yang dapat berfungsi sebagai nomina, adjektiva, atau adverbial verba.
Intransitive Verbs
Nordquist menambahkan bahwa intransitive verb adalah verba yang tidak
membutuhkan obyek langsung atau complement.
Transitive Verbs
Nordquist berpendapat bahwa berlawanan dengan intransitive verbs, transitive verb
membutuhkan obyek.
Regular Verbs
Nordquist mendefinisikan regular verb sebagai verba yang membentuk past tense
dan past particple-nya dengan menambahkan sufiks –d atau –ed ke dalam bentuk
dasarnya.
Irregular Verbs
Nordquist mendefinisikan irregular verb sebagai verba yang tidak mengikuti aturan
biasa yang berlaku bagi bentuk-bentuk verba.
Participles
Nordquist mengartikan participle sebagai verba yang berfungsi sebagai adjektive.
3. Mengidentifikasi adverbia (adverb)
MacFadyen menyebutkan bahwa adverbia (adverb) dapat menjawab pertanyaan
seperti ‘how’ yang menunjukkan perilaku dan penyebab, ‘when’ yang menunjukkan
waktu, ‘where’ yang menunjukkan tempat, dan ‘how much’ yang menunjukkan seberapa
banyak.
Conjuctive Adverbs
Anda dapat menggunakan conjunctive adverb untuk menggabungkan dua klausa.
Berikut adalah beberapa contoh conjunctive adverb: also, consequently, finaly,
futhermore, hence, however, incidentally, indeed, instead, likewise, meanwhile,
nevertheless, next, nonetheless, otherwise, still, then, therefore, dan thus.
4. Mengidentifikasi adjektiva (adjective)
MacFadyen menyebutkan bahwa ‘suatu adjektiva menjelaskan nomina dan
pronomina dengan cara menggambarkan, mengidentifikasi, dan mengukur’. Dalam
grammar, artikel (‘the’, ‘a’, ‘an’) dianggap sebagai adjektiva.
Possessive Adjectives
MacFadyen menyebutkan bahwa ‘a possessive adjective
(‘my’,’your’,’his’,’her’,’its’,’our’,’their’) mirip dengan possessive pronoun, tetapi
possessive adjective digunakan dalam adjektiva dan menjelaskan nomina atau noun
phrase.
Demonstrative Adjektives
‘This’, ‘that’, ‘these’, ‘those’, dan ‘what’ adalah demonstrative adjectives yang mirip
degan demonstrative pronouns.
Interrogative Adjectives
‘What’, ‘which’, adalah interrogative adjectives lebih sering menjelaskan nomina
atau noun phrase dibanding berdiri sendiri.
Indefinite Adjectives
MacFadyen menambahkan bahwa indefinite adjective mirip dengan indefinite
pronoun.
Modul 2
1. Mengidentifikasi noun phrase
Menurut Heather MacFadyen, nomina, frasa nomina dapat berperan sebagai
subjek, objek pelaku, atau pelengkap penderita.
Dalam kalimat diatas, prepositional phrase “at Botany Bay” bertindak sebagai adverb
yang menerangkan verba “lived”.
5. Mengidentifikasi prepositional phrase
Menurut MacFadyen prepositional phrase adalah frasa yang ditandai dengan
preposisi dan bila prepositional phrase itu menerangkan noun atau pronoun maka ia
disebut adjective phrase.
MODUL 3
INDEPENDENT CLAUSE
Independent clause dapat berdiri sebagai bagian dari kalimat bila klausa berdiri sendiri
terpisah dari dari klausa lainna , maka klausa tersebut berfungsi sebagai kalimat bukan
klausa mengapa kita perlu lebih mengenal apa yang di namakan klausa , karena klausa
mirip unit yang berdiri sendiri dan berguna dalam menulis untuk menghindari kalimat
yang tidak utuh .
Contoh: I stepped inside ,my arms turning to goose bumps from the cill .pada dasar nya
klausa dapat di gabung dengan 3 cara:
Coordination menggabungkan independent clausa dengan menggunakan coordinating
conjuction seperti and, but, or, nor, for, yet, so.
Subordination mengubah salah satu dari klausa yang ada menjadi subordinate element
yang tidak dapat berdiri sendiri melalui pengunaan sebuah subordinating conjuction
seperti : that, which, whichever, who, whoever, whose, and of which
Titik koma dapat mengubah dua independent clause dengan atau tanpa bantuan
seperti however, moreover, nevertheless, as a result
Conjuctive adverb juga digunakan dalam klausa tunggal dalam hal ini conjuctive adverb
di pisahkan oleh koma dari bagian lainnya.
• I woke up very late this morning . nevertheless I wasn’t late to school
• She didn’t take a bus to work today . istead she drove he car
• They returned home
DEPENDENT CLAUSE
Menurut Richard nordquist dependent clause adalah sekumpulan kata yang mempunyai
sebuah subjek dari sebuah verba dan tidak dapat berdiri sendiri sebagai sebuah
kaliamat dan di kenal juga dengan nama subordinate clause
contoh: when I woke up it was alredy night
dependent clause terdiri dari 3 jenis : adverb adjective and noun clouse adverb clause
berisi informasi yang menerangkan tentang apa yang sedang dibicarakan dalam verb
utama
adjective clause berisi informasi yang menerangkan tentang apa yang sedang
dibicarakan dlam nomina utama
noun clause
MODUL 4
REFER TO SOMEBODY/LIVING THINGS
Tidak hanya mengacu pada kata ganti orang/benda hidup tetapi juga kata ganti
kepumyaan nya seperti my, mine, your, yours, his, his, her, hers, their, theirs, dan our or
ours
REFER TO SOMETHING
Mengacu pada suatu atau benda atau hal lainnya
Contoh:
There is no doubt that marley was dead this must be distinctly understood.
It was a very low fire indeed, nothing on such a bitter night he was obliged to set
clouse to it
The bells creased as they had begun, together
It, this, they, she, those, these tidak hanya mengacu pada kata ganti benda mati
tetapi juga kata ganti kepunyaan seperti: its, their, her, dan lain- lain
MODUL 5
Subjek” adalah sebuah jenis kata yang berperang penting dalam sebuah kalimat
karena subjek merupakan pelaku di kalimat tersebut. Contoh dari subjek itu sendiri bisa
berasal dari jenis manusia, hewan, tumbuhan, benda mati ataupun demonstrative
pronoun (this, these, that, those). Didalam bahasa inggris kita mengenal 7 (tujuh)
subjek yang sudah mewakili dari keseluruhan subjek. Subjek yang dimaksud adalah:
1. I
Subjek berupa “I” diartikan sebagai saya, aku, hamba yang tergolong dalam subjek
jamak. Contoh kalimatnya dibawah ini:
I come late
(Aku datang terlambat)
I have ever visited Lampung province
(Aku sudah pernah mengunjungi propinsi Lampung)
I did not understand what she had said
(Aku tidak mengerti dengan apa yang dia (perempuan) katakana)
I am happy to hear that
(Aku sangat bahagia mendengarnya)
Dan lain sebagainya
2. You
Kemudian, subjek “You” adalah kamu, anda dan tergolong dalam subjek jamak. Contoh
kalimatnya dibawah ini:
3. They
Yang berikutnya adalah subjek “They” atau mereka, maksud dari kata mereka juga
adalah bahwa subjek tersebut terdiri dari lebih dari 2 orang. Benda pun apabila
jumlahnya teerdiri dari 2 (dua) juga kata ganti (pronoun) harus menggunakan “They”
dan tergolong dalam subjek jamak. Contoh kalimatnya dibawah ini:
Melani and Jono wait the bus from 6 monrning but they have not got it
(Melani dan Jono menunggu bus dari pukul 6 pagi dan mereka belum
mendapatkanya)
Three goats are in my garden, they eat the grass
(Tiga kambing berada di kebunku, mereka memakan rerumputan)
I have two cats, they are pussy and manis
(Aku mempunyai dua kucing, mereka adalah pussy dan manis)
I meet Ita and Mona, they would like to go to the hospital
(Aku bertemu dengan Ita dan Mona, mereka hendak pergi kerumah sakit)
Dan lain sebagainya
4. We
5. She
She adalah kata ganti dia perempuan dan termasuk di dalam subjek ketiga tunggal.
Perhatikan contohnya dibawah ini:
6. He
He adalah kata ganti dia laki-laki dan termasuk di dalam subjek ketiga tunggal.
Perhatikan contohnya dibawah ini:
My father is in the garage, she is fixing the car
(Ayahku berada di garasi, dia sedang memperbaiki mobil)
Koko does not know that he got the highest score
(Koko tidak mengetahui bahwa dia mendapatkan nilai tertinggi)
Yono swears because he eats much chili now
(Yono berkeringat karena dia memakan banyak cabai)
Dan lain sebagainya
7. It
Contohnya:
MODUL 6
Predicate
A Predicate atau sebutan suatu kalimat merupakan salah satu jenis unsure kalimat
yang berbentuk kata yang digunakan untuk menerangkan keadaan dari subjek. Dalam
bahasa inggris, suatu kalimat harus mempunyai suatu predikat yang disebut sebagai
kata kerja (verb). Yang dimaksud dengan kata kerja (verb), merupakan jenis kata yang
dilakukan oleh si subjek (pelaku).
Dan apabila dalam suatu kalimat tidak adanya kata kerja (verb), maka kita bisa
menggunakan kata kerja bantu dalam kalimat nominal.Perhatikan contoh kalimat yang
termasuk dalam dan sebagai Predicate.
The The glass of milk is hot (Segelas susu itu hangat)
I eat an apple (Aku makan sebuah apel)
Dibawah ini untuk mengetahui adanya sebuah predicate dalam suatu kalimat, kita bisa
mengajukan suatu pertanyaan, seperti how (bagaimana), why (mengapa), atau sedang
apa?
Suatu predikat murni selalu digunakan dalam kalimat berbentuk verbal. Penggunaan
kata kerja (verb) dalam bentuk kalimat ini, biasa berupa kata kerja dasar (infinitive), kata
kerja kedua (past tense) atau pun kata kerja ketiga (past participle). Dan Biasanya
menggunakan sebuah kata kerja bantu (auxiliary verb) yang menyesuaikan dengan
kebutuhan kalimat tersebut. Perhatikan jenis kalimat yang menggunkan kata kerja
bantu (auxiliary) yaitu:
Dalam jenis pola kalimat ini kita menggunakan kata kerja bantu (auxiliary) yaitu “will
dan shall” yang diikuti dengan kata kerja dasar (infinitive).Contoh kalimatnya
Dalam jenis pola kalimat ini kita menggunakan kata kerja bantu (auxiliary) yaitu “has
dan have ” yang diikuti dengan kata kerja ketiga (past participle).Contoh kalimatnya
Dalam jenis pola kalimat ini kita menggunakan kata kerja bantu (auxiliary) yaitu “had”
yang diikuti dengan kata kerja ketiga (past participle).Contoh kalimatnya
Dalam jenis pola kalimat ini kita menggunakan kata kerja bantu (auxiliary) yaitu “would”
yang diikuti dengan kata kerja dasar (infinitive).Contoh kalimatnya
Dan apabila dalam kalimat berbentuk Nominal, kita pergunakn “tobe” sebagai predikat
nya
MODUL 7
Adapun jenis dari objek itu dapat dibedakan sebagia berikut:
1. Objek langsung menjawab pertanyaan “what?”
- David repraired his car – his car is the direct object of the verb repraired
( what did David repair?)
- The man visited the museum – the museum is the direct object of the verb
visited (what did the man visit?)
Direct object (objek langsung atau objek penderita) dalam sebuah kalimat adalah
orang atau benda yang langsung menerima tindakan atau perbuatan dari verba yang
dilakukan oleh subjek.
Direct object merupakan complement dari transitive verb. Dan dalam sebuah kalimat
pernyataan (declarative sentence) biasanya mengikuti verba.
- Mike has borrowed my car.
Berperan sebagai subjek dalam kalimat pasif:
- My car has been borrowed by Mike.
Dan juga digunakan sebagai jawaban dalam kalimat pertanyaan:
- What did Mike borrow? My car.
Contoh direct object dalam kalimat:
They have two sons and two daughters.
The boy was holding a piece of string in his hand.
He was reading a book.
She cradled the baby in her arms.
They built their own house.
Pour some water into the pot.
Does she like cheese?
I don’t know them very well.
He got $10 from his uncles
I’ve lost my car keys.
Swans eat water plants and insects.
Bertrand Russell wrote a history of philosophy.
I don’t some cigars.
I’d love a cup of tea.
A friend of mine had a heart attack when he was only thirty-three.
She still loves you.
Indirect object juga merupakan complement dari transitive verb. Tetapi dalam sebuah
kalimat letak indirect object berada di antara verba dan direct object.
- I gave Nydia the new computer.
Digunakan sebagai jawaban dalam kalimat pertanyaan:
- Who do you give the new computer? Nydia.
Dan juga berperan sebagai subjek dalam kalimat pasif:
- Nydia was given the new computer.
Contoh indirect object dalam kalimat:
He bought his nephew a new bicycle.
She gave her little brother a kick on the ankle.
David showed Mary his stamp collection.
Will you keep me a seat?
Can you lend him $15?
Find the company a solution to this problem and you will be rewarded.
Fetch me a bucket of water, please.
This project offers unemployed people a chance to train for new jobs in information
technology.
Indirect object dalam sebuah kalimat bisa diletakkan setelah direct object dengan
menambahkan preposisi to atau for di depannya.
He bought his nephew a new bicycle.
He bought a new bicycle for his nephew.
David showed Jean his stamp collection.
David showed his stamp collection to Jean.
Will you keep me a seat?
Will you keep a seat for me?
Can I ask you a favour?
Can I ask a favour of you?
Tetapi penambahan preposisi tersebut di atas tidak selalu bisa dipakai dalam setiap
kalimat. Contohnya, bila dalam sebuah kalimat verbanya menggunakan give dan
objeknya berupa tindakan/kegiatan maka kalimat itu menjadi tidak lazim.
- I gave Mary my book.
atau I gave my book to Mary. (lazim karena my book adalah objek)
- He gave his bike a clean.
tidak lazim bila ditulis He gave a clean to his bike. (a clean adalah aktivitas, bukan
objek)
- Can you give me a push, please?
tidak lazim bila ditulis Can you a push to me, please? (a push adalah tindakan, bukan
objek)
MODUL 8
Pengertian Membaca Memindai (Scanning)
Membaca memindai atau disebut juga membaca scanning yaitu teknik membaca untuk
memperoleh informasi tanpa membaca yang lain-lain dengan cepat dan tepat.
Pengertian lain membaca scanning adalah cara membaca dengan sekilas dan cepat
tetapi teliti yang bertujuan untuk menemukan dan mendapatkan informasi tertentu atau
fakta dari suatu teks. Membaca scanning juga sering disebut dengan teknik membaca
tatap. Teknik membaca memindai salah satu jenis membaca ekstensif atau membaca
teks dengan cepat dan dibaca menyeluruh untuk mendapatkan isi atau arti dari teks
atau bacaan.
Membaca scanning dilakukan ketika membaca buku yang memiliki indeks contohnya
adalah kamus, ensiklopedia atau buku telepon. Buku-buku itu tersusun secara alfabets
atau disusun berdasar urutan abjad sehingga lebih mudah untuk memperoleh informasi
yang akan dicari.
Tujuan atau manfaat membacai memindai atau membaca scanning didalam kehidupan
sehari-hari adalah untuk menemukan atau memperoleh topik tertentu, untuk memilih
acara tertentu, untuk mendapatkan kata didalam kamus, untuk mencari nomor telepon
didalam buku petunjuk telepon, untuk mencari entri pada indeks dan lain-lainnya.
Mencari fakta atau informasi tertentu dalam kehidupan sehari-hari, kata dalam kamus,
informasi di ensiklopedia, informasi dalam indeks, nomor rekening bank, nomor peserta
ujian, angka-angka statistik, jadwal (kereta api, pesawat terbang, acara televisi, dan
radio).
Dilihat secara umum, cara membaca memindai yaitu seperti ketika kita menggunakan
perintah atau menu “find” di komputer. Cara kerja membaca memindai dilakukan
dengan cara membaca dari atas tetapi pusat pandangan mata tidak boleh berpindah-
pindah dari kiri kekanan. Tetapi harus berusaha untuk terpusat ditengah-tengah bagian
atas.
Lalu melebarkan sudut pandangan kita, maka kita akan bisa melihat semua kata
dihalaman tersebut dari kir sampai yang paling kanan. Sehingga kita bisa membaca
semua kalimat dalam waktu cepat dalam satu baris. Yang artinya dapat membaca
empat baris dalam waktu satu detik atau kurang dari satu detik.
Tentukan terlebih dahulu yang akan dicari dalam teks atau bacaan tersebut, dan kita
mulai membaca seperti yang sudah dijelaskan diatas mulai dari baris yang paling atas
sampai pada baris paling bawah mencari kata yang sudah ditentukan.
Jika sudah ketemu dengan kata yang dicari maka tandai. Juga bisa mencatat nomor
halaman, paragraf keberapa agar lebih mudah untuk mencari kembali. Dengan begitu
kita akan lebih mudah menemukan kata yang telah ditentukan atau dicari.
Ketika membaca memindai, maka ada beberapa cara kerja yang harus diperhatikan,
antara lain:
Harus tahu apa yang akan dicari dalam teks. Tetapkan terlebih dahulu satu kata
atau penggalan kata menjadi kata kunci.
Cari halaman keberapa kita bisa menemukan kata kunci tersebut, gunakanlah
indeks, yang ada dihalaman lampiran belakang buku.
Persempit daerah pencarian jika tidak ada indeks, ataupun ada indeks dibuku,
dengan cara membaca didaftar isi. Apabila kita menemukan nomor halaman di
daftar indeks, periksa ulang nomor halaman tersebut di halaman daftar isi,
ketahui pada judul Bab dan Sub Judul apa nomor halaman itu berada.
Perkirakan apakah sudah sesuai dengan kata kunci dan pemikiran yang hendak
kita cari dibawah judul atau sub judul tersebut?
Baca pindai halaman yang ditemukan dan jika ditemukan kata kunci yang
dimaksud, baca satu kalimat tempat kata kunci tersebut berada.
Kamus ialah salah satu buku yang berisi perbendaharaan kata dan arti sebuah bahasa
tertentu yang tidak terbatas jumlahnya. Untuk dengan cepat mendapatkan kata yang
dicari, sebaiknya pembaca lebih dulu mempelajari kamus tersebut.
Langkah-langkah atau tahapan yang dapat dilakukan untuk mencari kata dan arti
didalam kamus dengan teknik membaca memindai adalah sebagai berikut, yaitu:
MODUL 9
Skimming
Skimming adalah suatu tehnik membaca dengan kecepatan tinggi untuk mencari hal-
hal yang penting atau ide pokok dari suatu bacaan. Keterampilan membaca yang
sangat berguna ialah skimming. Yang melibatkan pembaca sepintas dan cepat untuk
mendapatkan kesan keseluruhan dan umum.
Beberapa situasi yang menuntut penggunaan skimming adalah
dalam skimming ini pembaca harus memiliki tujuan yang spesifik. Guru dapat mengatur
kegiatan membaca sebagai berikut:
1. meminta murid memeriksa sebuah buku dan menyuruh memberitahukan apakah
murid tersebut ingin membacanya.
2. menyuruh murid memeriksa tiga buku dan menemukan salah satu yang mengandung
legenda
3. meminta murid memeriksa buku bacaan untuk melihat apakah buku bacaan tersebut
terlalu sulit ataukah tidak baginya.