Anda di halaman 1dari 27

Bahan Ajar

MATA KULIAH

DASAR DASAR AGRONOMI

Oleh :
Ir. I Wayan Pasek Arimbawa,MP

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS
UDAYANA DENPASAR
2016

1
Kata Pengantar

Bahan Ajar sebagai mana umumnya disusun adalah untuk

membantu mahasiswa memahami aspek yang berkaitan dengan materi

bahan kuliah yaitu dalam hal ini adalah mata Kuliah Dasar-Dasar Agronoi.

Bahan Ajar ini kemudian disusun untuk mempermudah pelaksanaan

memahami Mata Kuliah yang direncanakan. Materi ini dipilih sedemikian

rupa sesuai dengan permasalahan pokok dari materi kuliah bersangkutan.

Mahasiswa diharapkan dapat memahami materi yang disajikan disini

dengan baik untuk memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya. Tanpa

usaha yang sungguh-sungguh, manfaat yang diperoleh tidak akan banyak.

Oleh karena itu, mahasiswa dianjurkan untuk membaca Bahan Ajar ini dan

memahaminya dengan seksama.

Akhirnya penulis tidak lupa menyampaikan bahwa tulisan ini masih

jauh dari sempurna yang jelas pasti mempunyai kekurangan disana sini,

sesuai dengan kata pepatah tiada gading yang tak retak. Untuk itu penulis

mohon maaf dan mengharafkan saran dan kritikan yang bersifat

membangun dari pembaca.

Denpasar, Februari 2016

Penyusun

2
DAFTAR ISI

Judul ……………………………………………………………………1
Kata Pengantar ………………………....................................................2
Daftar Isi ………………………………………………………………...3

A. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman…………4


B. Tahapan Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman…………...7
1. Pertumbuhan Biji……………………………………………….7
2. Perkecambahan………………………………………………….8
C. Jenis-Jenis Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman…………9
1. Pertumbuhan Primer…………………………………………....9
2. Pertumbuhan Sekunder………………………………………..12
D. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan
Perkembangan Tanaman…………………………………………..13
1. Faktor Internal………………………………………………….13
2. Faktor Eksternal………………………………………………..19

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………26

3
PERTUMBHAN DAN PERKEMBANGAN TANAMAN

Kompetensi Dasar

Setelah mengikuti kuliah, mahasiswa mampu menjelaskan apa yang dimaksud


dengan Pertumbuhan dan perkembangan Tanaman.

Sasaran Belajar

1. Seluruh mahasiswa mampu menjelaskan pengertian pertumbuhan dan


perkembangan tanaman
2. Seluruh mahasiswa mampu menjelaskan tahapan pertumbuhan dan
perkembangan tanaman.
3. Seluruh mahasiswa mampu menjelaskan jenis-jenis pertumbuhan dan
perkembangan tanaman.
4. Seluruh mahasiswa mampu menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan tanaman.

A. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman.

Pengertian pertumbuhan selalu dikaitkan dengan perkembangan, pada hal

kedua istilah tersebut memiliki pengertian dan konsep yang berbeda, walaupun

sama-sama merupakan proses yang tidak dapat dipisahkan.

Pertumbuhan adalah proses bertambahnya jumlah protoplasma sel pada

suatu organisme yang disertai dengan pertambahan ukuran, berat dan jumlah sel

yang bersifat tidak dapat kembali pada keadaan sebelumnya, sedangkan

pengertian perkembangan pada perisipnya adalah tahapan-tahapan perubahan

yang progresip yang terjadi dalam rentang kehidupan organisme, tanpa

membedakan asfek-asfek yang terdapat dalam diri organisme tersebut.

4
Pertumbuhan adalah proses kenaikan volume yang bersifat irreversibel

(tidak dapat balik), dan terjadi karena adanya pertambahan jumlah sel dan

pembesaran dari tiap-tiap sel. Pada proses pertumbuhan biasa disertai dengan

terjadinya perubahan bentuk. Pertumbuhan dapat diukur dan dinyatakan secara

kuantitatif. Perkembangan adalah proses menuju dewasa. Proses perkembangan

berjalan sejajar dengan pertumbuhan. Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan

merupakan proses yang tidak dapat diukur yaitu bersifat kualitatif, tidak dapat

dinyatakan dengan angka. Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan dimulai sejak

perkembangan biji. Kecambah kemudian berkembang menjadi tumbuhan kecil yang

sempurna. Setelah tumbuh hingga mencapai ukuran dan usia tertentu, tumbuhan

akan berkembang membentuk bunga dan buah atau biji sebagai alat

perkembang biakannya. Pertumbuhan pada tumbuhan terjadi di daerah

meristematis (titik tumbuh), yaitu bagian yang mengandung jaringan meristem.

Jaringan ini terletak di ujung batang, ujung akar, dan kambium. Aktivitas

jaringan meristem yang bila dibandingkan dengan jaringan meristem di kambium.

Oleh karena itu pertumbuhan pada tumbuhan dapat dibedakan menjadi dua macam,

yaitu pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder.

Pertumbuhan pada makhluk hidup bersel banyak (multiselluler) ditandai

dengan pertambahan ukuran sel (sel bertambah besar dan panjang) dan pertambahan

jumlah sel. Sedangkan pertumbuhan pada makhluk ber sel satu (uniselular) ditandai

dengan penambahan ukuran sel. Adanya proses pertumbuhan ini dapat diukur dan

dinyatakan secara kuantitatif. Tanaman yang bertambah panjang di tempat gelap

belum dikatakan tumbuh walaupun volumenya

5
bertambah, karena bobot kering sebenarnya menurun akibat respirasi yang terus

berlangsung, sedangkan fotosintesa tidak terjadi. Dalam keadaan normal

pertumbuhan bukan saja pertambahan volume tetapi juga diikuti oleh

pertambahan bobot kering. Proses pertumbuhan tanaman terdiri dari pembelahan

sel, lalu diikuti oleh pembesaran sel dan terakhir adalah difrensiasi sel. Pertumbuhan

hanya terjadi pada lokasi tertentu saja, yaitu pada jaringan meristem. Jaringan

meristem adalah jaringan yang sel-selnya aktif membelah.

Motosis terjadi pada daerah meristem dan untuk pembelahan ini yang

paling aktif dalam pembelahan sel ini adalah jaringan meristem ujung akar dan

batang. Aktivitas meristem kedua bagian ini menyebabkan terjadinya

pertumbuhan ke bawah dan ke atas yang disebut juga pertumbuhan sel-sel pada

kambium yang disebut pertumbuhan sekunder. Proses pertumbuhan ini terjadi

karena adanya pembelahan mitosis, yaitu pembelahan sel-sel tubuh yang

memerlukan karbohidrat dan protein dalam jumlah yang relatif besar. Pembelahan

itu sendiri ada dua jenis yaitu meiosis dan mitosis. Kalau mitosis pembelahan dari

sel tubuh sedangkan meiosis pembelahan sel kelamin. Untuk kegiatan mitosis ini

maka pengangkutan air, karbohidrat, protein dan zat-zat lain ke daerah meristem

berjalan lancar. Setelah pembelahan sel, akan terjadi pembesaran sel. Seperti

pada pembelahan sel, pembesaran sel juga terjadi pada jaringan meristem. Urutan

terakhir dari proses pertumbuhan tanaman disebut diferensiasi. Pertumbuhan

merupakan salah satu ciri makhluk hidup. Tumbuhan tumbuh dari kecil menjadi

besar dan berkembang dari satu zigot menjadi embrio kemudian menjadi satu

6
individu yang mempunyai akar, batang, dan daun. Pertumbuhan merupakan hasil

interaksi antara faktor dalam dan luar.

Pertumbuhan sebagaimana telah didefinisikan sebagai pertambahan ukuran

(biasanya dalam bobot kering) yang tidak dapat balik (irreversibel). Sedangkan

perkembangan mencakup proses diferensiasi, dan ditunjukkan oleh perubahan-

perubahan yang lebih tinggi, menyangkut spesialisasi secara anatomi dan fisiologi.

Diferensiasi merupakan salah satu proses penting dalam budidaya tanaman. Akan

tetapi perubahan dari sel sederhana ke organisme bersel banyak yang kompleks,

belum dapat dipahami secara sempurna. Mekanisme diferensiasi tanaman menjadi

sel yang kompleks tidaklah jelas. Akan tetapi faktor-faktor penting yang

mempengaruhi diferensiasi jaringan sudah banyak diteliti. Sebagai hasil dari

penelitian tersebut dikatakan beberapa faktor seperti hara dan hormon tumbuh

merupakan faktor yang memegang peranan penting dalam diferensiasi tanaman.

B. Tahapan Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman.

Pertumbuhan dan perkembangan tanaman dimulai sejak perkecambahan

biji. Kecambah kemudian berkembang menjadi tumbuhan kecil yang sempurna.

Setelah tumbuh hingga mempunyai ukuran dan usia tertentu , tumbuhan akan

berkembang membentuk bunga, buah atau biji sebagai alat perkembangbiakan.

1). Pertumbuhan Biji.

Biji untuk bisa tumbuh harus melalui beberapa proses tahapan antara lain :

7
a. Biji melakukan imbibisi atau penyerapan air sampai ukuran bijinya bertambah

dan menjadi lunak.

b. Pada saat air masuk ke dalam biji, enzim-enzim mulai aktif sehingga

menghasilkan berbagai reaksi kimia.

c. Kerja enzim ini antara lain mengaktifkan metabolisme di dalam biji

dengan mensintesis cadangan makanan sebagai persediaan cadangan

makanan pada saat perkecambahan berlangsung

2). Perkecambahan.

Perkecambahan adalah munculnya plantula (tanaman kecil) dari dalam biji

yang merupakan hasil pertumbuhan dan perkembangan embrio. Proses

perkecambahan yang terjadi pada biji adalah :

a. Proses fisika.

Proses ini terjadi ketika biji menyerap air (imbibisi), akibat dari potensial air

rendah pada biji yang kering.

b. Proses kimia

Air yang masuk mengaktifkan embrio untuk melepaskan hormon

giberelin. Hormon ini akan mendorong aleuron untuk mensintesis dan

mengeluarkan enzim. Enzim bekerja dengan menghidrolisis cadangan

makanan yang terdapat dalam endosperm. Enzim amylase menghidrolisis

pati dalam endosperm menjadi glukose. Glukosa ini diperlukan untuk

pertumbuhan embrio menjadi bibit tanaman.

C. Jenis-Jenis Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman.

8
Pertumbuhan pada tanman dapat dibedakan menjadi dua yaitu pertumbuhan

primer dan pertumbuhan sekunder yang sama-sama berasal dari jaringan meristem

yang mempunyai sifat aktif melakukan pembelahan. Pertumbuhan primer berasal

dari meristem primer dan pertumbuhan sekunder berasal dari meristem sekunder.

1. Pertumbuhan Primer

Pertumbuhan primer adalah pertumbuhan yang terjadi akibat aktivitas

jaringan meristem primer atau disebut juga meristem apikal. Titik tumbuh primer

terbentuk sejak tumbuhan masih berupa embrio. Jaringan meristem ini terdapat

diujung batang dan ujung akar. Akibat pertumbuhan ini akar dan batang tumbuhan

bertambah panjang. Pada titik tumbuh, pertumbuhan terjadi secara bertahap. Oleh

karena itu daerah pertumbuhan dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu daerah

pembelahan, daerah perpanjangan, dan daerah diferensiasi.

Daerah pembelahan terletak di bagian paling ujung. Di daerah ini sel-sel

baru terus-menerus dihasilkan melalui proses pembelahan sel. Daerah inilah yang

disebut daerah meristematis. Daerah pemanjangan terletak di belakang daerah

pembelahan. Di daerah ini sel-sel hasil pembelahan akan tumbuh sehingga ukuran

sel bertambah besar. Akibatnya di daerah inilah yang mengalami pemanjangan.

Sedangkan daerah diferensiasi terletak di belakang daerah pemanjangan. Sel-sel

yang telah tumbuh mengalami perubahan bentuk dan fungsi. Sebagian sel

mengalami diferensiasi menjadi epidermis, korteks, xilem, dan floem. Sebagian lagi

membentuk parenkim, kolenkim, dan sklerenkim.

Pertumbuhan yang terjadi selama fase embrio sampai perkecambahan

merupakan contoh pertumbuhan primer. Struktur embrio terdiri atas tunas

9
embrionik yang akan membentuk batang dan daun, akar embrionik yang akan

tumbuh menjadi akar, serta kotoledon yang berperan sebagai penyedia makanan

selama belum tumbuh daun. Pada biji yang berkecambah, struktur yang pertama

muncul adalah radikula yang merupakan bakal akar primer. Radikula adalah bagian

dari hipokotil dan merupakan struktur yang berasal dari akar embrionik. Pada

bagian ujung atas terdapat epikotil,yaitu bakal batang yang berasal dari tunas

embrionik.

Tahap awal pertumbuhan pada tumbuhan monokotil berbeda dengan dikotil.

Pada monokotil akan tumbuh koleoptil sebagai pelindung ujung bakal batang.

Begitu koleoftil muncul di atas permukaan tanah, pucuk daun pertama akan

muncul menerobos koleoptil. Biji masih tetap berada di dalam tanah dan memberi

suplai makanan kepada kecambah yang sedang tumbuh. Perkecambahan seperti ini

dinamakan perkecambahan hypogeal.

Pada dikotil tidak muncul kolepotil. Dari dalam tanah, kotiledonnya akan

muncul keatas permukaan tanah bersamaan dengan munculnya daun pertama.

Kotiledon akan memberi makan bakal daun dan bakal akar sampai tumbuhan

10
10
tersebut dapat melakukan fotosintesis. Perkecambahan yang kotiledonnya

terangkat ke permukaan tanah dinamakan perkecambahan efigeal.

Pada ujung pucuk dan ujung akar, terdapat jaringan yang bersifat

meristematik. Jaringan meristem yang terletak di ujung akar menyebabkan

pemanjangan akar. Ujung akar akan menghasilkan tudung akar. Tudung akar

akan menghasilkan lendir yang dapat mempermudah akar menembus tanah. Pada

ujung akar terdapat tiga daerah pertumbuhan berturut-turut dari ujung ke pangkal,

yakni daerah pembelahan, daerah pemanjangan, dan daerah difrensiasi. Sel-sel di

daerah pembelahan akan membelah secara mitosis sehingga selnya bertambah

banyak. Daerah pemanjangan akan membentuk bakal epidermis kearah luar.

Pada daerah difrensiasi, sel selnya akan berdifrensiasi membentuk komponen

angkut, efidermis, dan bulu-bulu akar. Ujung pucuk juga merupakan jaringan

meristematik. Jaringan ini akan berdifrensiasi menjadi epidermis, floem, xylem,

korteks, dan empulur. Meristem ini dilindungi oleh primordium daun.

11
11
Primordium daun pada batang mengikuti pola berhadapan atau pola bergantian

yang nantinya akan membentuk rangkaian daun sesuai dengan pola tersebut.

2. Pertumbuhan Sekunder

Pertumbuhan sekunder disebabkan oleh aktivitas jaringan meristem

sekunder seperti pada jaringan kambium pada batang tumbuhan dikotil dan

Gymnospermae. Semakin tua umur tumbuhan, batang tumbuhan dikotil akan

semakin besar. Hal ini disebabkan adanya proses pertumbuhan sekunder.

Pertumbuhan sekunder ini tidak terjadi pada tumbuhan monokotil. Bagian yang

paling berperan dalam pertumbuhan sekunder ini adalah cambium. Sel-sel

jaringan kambium senantiasa membelah yaitu ke arah dalam membentuk xilem

atau kayu sedangkan pembelahan ke luar membentuk floem atau kulit kayu yang

menyebabkan diameter batang dan akar bertambah besar. Kabium pada posisi

seperti ini dinamakan kambium intravaskuler. Sel-sel parenkim yang terdapat di

antara pembuluh, lama kelamaan berubah menjadi cambium. Kambiun ini

dinamakan cambium intervaskuler.

Kedua macam cambium tersebut lama kelamaan akan bersambungan.

Posisi cambium ini akan terus berkembang membentuk xylem sekunder dan floem

sekunder sehngga batang menjadi semakin besar. Akibat semakin besarnya

batang, diperlukan jalan untuk mengangkut makanan kearah samping (lateral).

Untuk keperluan tersebut dibentuklah jari-jari empulur

Aktivitas pertumbuhan kambium tidak selalu sama antara musim penghujan

dengan musim kemarau. Di musim penghujan, air dan zat hara terlarut tersedia

dengan melimpah sehingga pembelahan sel lebih giat. Sebaliknya

12
12
dimusim kemarau, ketersediaan air berkurang sehingga aktivitas pembelahan sel

berkurang. Aktivitas pembelahan yang berbeda ini tampak sebagai cincin-cincin

konsentris pada batang yang disebut lingkaran tahun. Perkembangan pada tumbuhan

merupakan diferensiasi atau spesialisasi sel atau bagian-bagian tumbuhan untuk

melakukan fungsi khusus (menjadi dewasa). Perkembangan pada tingkat sel

misalnya sel-sel hasil pembelahan jaringan meristem mengalami diferensiasi

membentuk jaringan pengangkut.

Contoh perkembangan pada tingkat organ misalnya terbentuknya organ

generatif yaitu munculnya bunga. Beberapa jenis tumbuhan memiliki umur yang

berbeda-beda untuk berkembang menjadi dewasa. Masa dewasa ditandai dengan

kemampuan berkembang biak secara generatif. Jadi ketika suatu tumbuhan telah

membentuk bunga berarti tumbuhan itu telah dewasa dan dapat bereproduksi

secara generatif (menghasilkan biji). Biji merupakan calon individu yang dapat

tumbuh dan berkembang jika menemukan kondisi lingkungan yang sesuai.

D. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan


Tanaman.

Pengaruh lingkungan terhadap pertumbuhan tanaman dapat dibagi atas dua

faktor yaitu lingkungan dan genetik. Lingkungan tumbuh tanaman sendiri dapat

dikelompokkan atas lingkungan biotik (tumbuhan lain, hama, penyakit dan

manusia), dan abiotik (tanah dan iklim). Penjelasan dari faktof-faktor tersebut

dapat diringkas sebagai berikut :

1. Faktor internal (dalam)

13
13
Faktor dalam yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada

tumbuhan adalah faktor genetik (hereditas), enzim dan zat pengatur tumbuh

(hormon).

a. Genetik (hereditas)

Gen adalah faktor pembawa sifat menurun yang terdapat dalam sel

makhluk hidup. Gen bekerja untuk mengkodekan aktivitas dan sifat yang khusus

dalam pertumbuhan dan perkembangan. Gen disamping dapat mempengaruhi ciri

dan sifat makluk hidup, gen juga dapat menentukan kemampuan metabolisme

makluk hidup, sehingga mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangannya.

Meskipun peranan gen sangat penting, factor genetis bukan satu satunya factor yang

menentukan pola pertumbuhan dan perkembangan, karena juga dipengaruhi oleh

faktor lingkungan. Contohnya tanaman yang mempunyai sifat unggul dalam

pertumbuhan dan perkembangannya, hanya akan tumbuh dengan cepat, cepat

berbuah dan lebat, jika ditanam pada lahan yang subur dan kondisi lingkungannya

sesuai. Bila ditanam di tempat kurang subur dan lingkungannya tidak sesuai,

pertumbuhan dan perkembangannya akan menjadi kurang baik.

b. Enzim

Enzim merupakan suatu makromelekul (protein) yang mempercepat suatu

reaksi kimia dalam tubuh makhluk hidup. Suatu rangkaian reaksi dalam tubuh

makhluk hidup tidak dapat berlangsung hanya melibatkan satu jenis enzim.

Perbedaan jenis enzim menyebabkan terjadinya perbedaan respon pertumbuhan

terhadap kondisi lingkungan yang sama.

14
14
c. Hormon

Hormon merupakan zat pengatur tubuh, yaitu molekul organik yang

dihasilkan oleh satu bagian tumbuhan dan ditransformasikan ke bagian lain yang

dipengaruhinya. Hormon dalam konsentrasi rendah menimbulkan respon

fisiologis. Macam-macam hormon adalah :

1). Hormon auksin

Auksin banyak diproduksi dijaringan meristem, baik pada ujung batang

maupun ujung akar. Auksin yang dihasilkan pada ujung batang akan

mendominasi pertumbuhan batang utama, sehingga pertumbuhan cabang relative

sedikit. Keadaan ini dikenal dengan istilah dominansi apical (apical dominace).

Dengan memotong ujung batang, dominansi apical akan hilang, sehingga

pertumbuhan cabang-cabang batang akan berjalan dengan baik. Auksin dapat

terurai bila terkena cahaya. Bila suatu koleoptil dikenai cahaya dari samping,

maka bagian koleoptil yang terkena cahaya auksinnya akan terurai sehingga

pertumbuhannya lebih lambat dari pada bagian koleoptil yang tidak terkena

cahaya, akibatnya koleoptil akan tumbuh membelok kearah datangnya sinar.

Tanaman yang memperoleh terlalu banyak sinar dari satu sisi akan mengalami

perubahan-perubahan sebagai berikut :

a. Auksin akan terakumulasi di sisi batang yang tidak terkena sinar.

b. Konsentrasi auksin yang tinggi di sisi yang tidak terkena sinar akan

mempercepat pembelahan dan pembentangan sel batang ataupun koleoptil.

15
15
c. Pertumbuhan sel yang lebih banyak di sisi tumbuhan yang kurang sinar

menyebabkan batang menjadi bengkok sehingga akan terlihat bahwa tanaman

tumbuh menuju kearah cahaya. Fungsi hormon auksin :

- Merangsang pemanjangan sel pada daerah titik tumbuh

- Merangsang pertumbuhan akar

- Merangsang pertumbuhan buah tanpa biji

- Merangsang differensiasi jaringan pembuluh

- Merangsang absisi (pengguguran pada daun)

- Berperan dalam dominansi apikal

2). Hormon Gilberelin

Hormon giberelin dapat ditemukan hampir pada semua bagian tanaman, baik

akar, batang, daun, bunga, maupun buah. Fungsi hormon giberelin antara lain :

- Merangsang pemanjangan batang dan pembelahan sel

- Merangsang perkecambahan biji

- Memecah dormansi biji

- Merangsang pembungaan dan pembuahan

3). Hormon Sitokinin

Pemanfaatan sitokinin secara umum menyebabkan pertumbuhan tunas-

tunas samping (lateral) sehingga tanaman menjadi rimbun. Fungsi sitokinin bersama

auksin dan giberelin merangsang pembelahan dan pemanjangan sel.

- Merangsang dominansi aplikasi oleh auksin

- Merangsang pertumbuhan titik tumbuh

16
16
- Mmematahkan dormansi biji serta merangsang pertumbuhan embrio

- Merangsang pembentukan akar, cabang

- Menghambat pertumbuhan akar adventiv

- Menghambat proses penuaan daun, bunga, dan buah dengan cara

mengontrol proses kemunduran yang menyebabkan kematian sel-sel daun.

4). Hormon Asam Absisat

Asam absisat dihasilkan oleh daun, ujung akar, dan batang serta diedarkan

oleh jaringan pengangkut. Biji dan buah juga mengandung ABA dalam jumlah yang

tinggi, tetapi tidak diketahui apakah ABA disintesis atau diedarkan ke biji dan

buah. Asam absisat disebut juga “hormon stress” karena memiliki sifat menghambat

pertumbuhan tanaman. Pada musim dingin atau musim kering sering merupakan

waktu dimana tanaman beradaptasi menjadi dorman (penundaan pertumbuhan),

dimana pada saat ini ABA yang dihasilkan oleh kuncup menghambat pembelahan

sel pada jaringan meristem apical dan pada pembuluh cambium, sehingga penunda

pertumbuhan primer maupun sekunder. Fungsi asam absisat antara lain :

- Mengurangi kecepatan pembelahan dan pemanjangan di daerah titik

tumbuh

- Memacu pengguguran daun pada saat kemarau untuk mengurangi

penguapan air.

- Membantu menutup stomata daun untuk mengurangi penguapan

17
17
- Mengurangi kecepatan pembelahan dan pembelahan sel bahkan

menghentikannya

- Memicu berbagai jenis sel tumbuhan untuk menghasilkan gas etilen

- Memacu dormansi biji agar tidak berkecambah

5. Gas etilen

Etilen merupakan satu-satunya hormon tumbuhan yang berbentuk gas,

tidak berwarna dan berbau seperti eter. Etilen dihasilkan oleh ruas-ruas batang, buah

yang matang dan jaringan yang menua, misalnya daun-daun yang gugur,

pembentukan etilen dipengaruhi oleh O2 dan dihambat oleh SO2. Fungsi gas

etilen :

- Mempercepat pematangan buah

- Menghambat pemanjangan akar, batang, dan pembungaan

- Menyebabkan pertumbuhan batang menjadi kokoh dan tebal

- Merangsang proses absisi interaksi antara etilen dengan auksin

- Memacu proses pembungaan interaksi antara etilen dengan giberelin

mengontrol rasio bunga jantan dengan bunga betina pada tumbuhan

monoceus

6). Asam traumalin/hormon luka

Asam traumalin adalah hormon yang merangsang sel-sel daerah luka

menjadi bersifat meristematik sehingga mampu mengadakan menutupan bagian

luka.

18
18
7). Hormon kalin

Dihasilkan pada jaringan meristem, memacu pertumbuhan organ tumbuh-

tumbuhan. Jenis hormon kalin yaitu :

- Fitokalin : memacu pertumbuhan daun

- Kaulokalin : memacu pertumbuhan batang

- Rhizokalin : memacu pertumbuhan akar

- Anthokalin : memacu pertumbuhan bunga dan buah

2. Faktor Eksternal :

Selain factor internal, petumbuhan dan perkembangan tanaman dipengaruh

oleh factor eksternal. Faktor eksternal adalah factor dari luar tumbuhan yang

dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Faktor

eksternal tersebut di antaranya adalah :

d. Suhu

Suhu udara mempengaruhi kecepatan pertumbuhan maupun sifat dan

struktur tanaman. Tumbuhan dapat tumbuh dengan baik pada suhu optimum.

Untuk tumbuhan daerah tropis suhu optimumnya berkisar 22-37oC. Suhu

optimum berkisar antara 25-30oC. Tetapi suhu kardinal (minimum, optimum, dan

maksimum) ini sangat dipengaruhi oleh jenis dan fase pertumbuhan tanaman.

e. Cahaya Matahari

Cahaya matahari (radiasi surya) mempengaruhi pertumbuhan tanaman

melalui tiga sifat yaitu intensitas cahaya, kualitas cahaya (panjang gelombang)

dan lamanya penyinaran (panjang hari). Pengaruh ketiga sifat cahaya tersebut

19
19
terdapat pertumbuhan tanaman adalah melalui pembentukan klorofil, pembukaan

stomata, pembentukan antocyanin (pigmen merah) perubahan suhu daun atau

batang, penyerapan hara, permeabilitas dinding sel, transpirasi dan gerakan

protoplasma.

f. Hara dan Air .

Hara dan air memegang peranan penting dalam pertumbuhan dan

perkembangan tanaman. Salah satu fungsi dari kedua bahan ini adalah sebagai

bahan pembangunan tubuh makhluk hidup. Pertumbuhan yang terjadi pada

tanaman (sampai batas tertentu) disebabkan oleh tanaman mendapatkan hara

dan air. Bahan baku pada proses fotosintesa adalah hara dan air yang nantinya

akan diubah tanaman menjadi makanan. Tanpa kedua bahan ini pertumbuhan

tidak akan berlangsung. Hara dan air umumnya diambil tanaman dari dalam ranah

dalam bentuk ion. Unsur hara yang dibutuhkan tanaman dapat dibagi atas dua

kelompok yaitu hara makro dan mikro. Hara makro adalah hara yang

dibutuhkan tanaman dalam jumlah besar sedangkan hara mikro dibutuhkan dalam

jumlah kecil. Nutrisi yang tergolong kedalam hara makro adalah Carbon,

Hidrogen, Oksigen, Nitrogen, Sulfur, Posfor, Kalium, Calsium, Ferrum.

Sedangkan yang termasuk golongan hara mikro adalah Boron, Mangan,

Molibdenum, Zinkum (seng) Cuprum (tembaga) dan Klor. Jika tanaman

kekurangan dari salah satu unsur tersebut diatas maka tanaman akan

mengalami gejala defisiensi yang berakibat pada penghambatan pertumbuhan.

Adapun peranan atau fungsi dari unsur-unsur hara tersebut dapat diuraikan

secara ringkas sebagai berikut :

20
20
(1). N (Nitrogen) ). Fungsinya :

- Merangsang pertumbuhan vegetative.

- Merangsan tumbuhnya anakan

- Membuat tanaman menjadi lebih hijau.

- Merupakan bahan penyusun klorofil daun, lemak dan protein.

(2). P (Phosfor) peranannya :

- Memacu pertumbuhan akar.

- Mempercepat pembungaan dan pemasakan biji/buah.

- Meningkatkan prosesntase bungan menjadi buah.

- Sebagai bahan penyusun inti sel dan protein.

(3). K (Kalium) ). Fungsinya :

- Mempercepat proses fotosintese.

- Membantu pembentukan protein dan karbohidrat.

- Sebagai katalisator dalam transfortasi karbohidrat, protein dan lemak.

- Meningkatkan kualitas rasa dan warna dann buah.

warna dari bunga dan buah.

- Meningkatkan daya ketahanan tanaman terhadap serangan hama dan

penyakit dan kekeringan.

- Mempercepat pertumbuhan jaringan meristematik.

- Meningkatkan kekerasan kayu dan jerami

(4). Mg (Magnesium) ). Fungsinya :

- Merupakan bahan penyusun klrofil.

- Mengaktifkan enzim yang berperan dalam metabolisme karbohidrat.

21
21
- Meningkatkan kadar minyak pada tanaman penghasil minyak.

(5). Ca (Calsium) ). Fungsinya :

- Merangsang pembentukan bulu-bulu akar.

- Meningkatkan kekerasan kayu dan jerami.

(6). S (Belerang). Fungsinya :

- Sebagai penyusun utama ion phospat.

- Meningkatkan kandungan protein dan vitamin.

- Meningkatkan pembentukan bintil-bntil akar daun warna hijau daun.

(7). Cl (Clor). Fungsinya :

- Meningkatkan kualitas tanaman.

(8). Mn (Mangan). Fungsinya :

- Pembentukan clorofil

- Merangsang perkecambahan biji dan pemasakan buah.

(9). Cu (Tembaga). Fungsinya :

- Mengatur sistem enzim dalam pembentukan klorofil.

(10). Zn (Seng). Fungsinya :

- Mengatur sistem enzim dalam pembentukan klorofil.

(11). Fe (Besi). Fungsinya :

- Penting dalam pembentukan klorofil.

g. Curah Hujan.

Besarnya curah hujan mempengaruhi kadar air tanah, aerasi tanah,

kelembaban udara dan secara tidak langsung juga menentukan jenis tanah

22
22
sebagai tempat media tumbuh tanaman. Oleh karenanya curah hujan sangat

besar pengaruhnya terhadap pertumbuhan tanaman.

g. Tinggi Tempat.

Ketinggian tempat menentukan suhu udara, intensitas cahaya matahari dan

mempengaruhi curah hujan, yang pada gilirannya mempengaruhi pertumbuhan

tanaman. Perbedaan ketinggian tempat dari permukaan laut menyebabkan

perbedaan suhu lingkungan. Setiap kenaikan 100m dari permukaan laut, suhu

akan turun sekitar 0,5 oC. Kondisi ini tentunya akan mempengaruhi jenis

tumbuhan yang hidup pada ketinggian tertentu. Misalnya kita menemukan banyak

tanaman kelapa (cocus nusifera) pada daerah pantai, kemudian enau (Arenga pinata)

hidup di pegunungan basah, rotan pada daerah hutan hujan tropis, dan banyak contoh

lainnya. Dari uraian tersebut diatas dapat diketahui masing-masing tempat hidup

organisme (habitat) mempunyai persyaratan khusus.

h. Tanah.

Keadaan Tanah merupakan komponen hidup dari lingkungan yang penting

dalam mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Tanahlah yang

menentukan penampilan tanaman. Kondisi kesuburan tanah yang relatif rendah akan

mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan tanaman dan akhirnya akan

mempengaruhi hasil. Pengaruh keadaan tanah dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu

1). Keadaan fisik tanah, yang ditentukan oleh struktur dan tekstur tanah karenanya

pengaruhnya terhadap aerasi dan drainase tanah.

2). Keadaan kimia tanah yang ditentukan oleh kandungan zat hara di dalam tanah.

23
23
3). Keadaan biologis tanah yang ditentukan oleh kandungan mikro/makro flora

dan fauna tanah yang bertindak sebagai siklus hara dalam tanah

(dekomposisi).

Data kesuburan kimia, fisika dan biologi suatu lahan merupakan data awal

yang harus diketahui sebelum melakukan budidaya tanaman. Dalam mendukung

pertumbuhan dan perkembangan tanaman terdapat 3 fungsi tanah yang utama

yaitu :

1). Memberikan unsur-unsur mineral, melayaninya baik sebagai medium pertukaran

maupun sebagai tempat persediaan.

2). Memberikan air dan sebagai tempat cadangan air dimuka bumi

3). Sebagai tempat berpegang dan bertumpu untuk tegak

Bahan Diskusi Kelompok

a. Jelaskan perkecambahan tipe epigeal dan hypogeal.

b. Jelaskan faktor internal maupun eksternal yang bisa mempengaruhi


pertumbuhan dan perkembangan tanaman.

Latihan Terstruktur

Mahasiswa mempraktekkan penanaman benih tanaman monokotil dan dikotil baik


pada lingkungan gelap dan terang dan juga pada tanah subur dan kurus.

24
24
Tugas Mandiri

1. Mahasiswa membuat gambar perkecambahan benih yang tumbuh di tempat


gelap dan terang.
2. Mahasiswa membuat gambar perkecambahan benih yang tumbuh di tempat
yang subur dan kurus.

25
25
DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKA

1. http://biologimediacentre.com/pertumbuhan-dan-perkembangan-1-
pertumbuhan-dan-perkembangan-pada-tumbuhan
2. http://www.academia.edu/6707199/Pengertian Pertumbuhan dan
Perkembangan Tanaman. Pengertian dan Peranannya.
3. http://ueu201491039.weblog.esaunggul.ac.id/2015/03/29/makalah-
pertumbuhan-dan-perkembangan-pada-tumbuhan/
4. http://irpanesparnas.blogspot.co.id/2013/03/ http://ueu201491039.

26
26
weblog.esaunggul.ac.id/2015/03/29/makalah-pertumbuhan-dan-
perkembangan.html
5. https://sitimunawaroher7.wordpress.com/pa-1/faktor-faktor-yang-
mempengaruhi-perumbn02/uhan-dan-perkembangan/
https://mudahbiologi.blogspot.co.id/2014/12/faktor-faktor-yang
mempengaruhi.html
6. http://www.kompasiana.com/fauzan02/pertumbuhan-dan -perkembangan-
serta-faktor-yang-mempengruhi_55004389a333111fp6f5106ff.
7. http://www.artikelsiana.com/2014/09/faktor-faktor-yang-
mempengaruhi.html.
8. http://hayudewi03.blogspot.com/2013/01/proses-pertumbuhan-pada
tumbuhan.html
9. http://muhamadfurgon-kadang.blogspot.com/2013/10/pertumbuhan-
primer-dn-sekunder.html.

27
27

Anda mungkin juga menyukai