Anda di halaman 1dari 4

Nama : Pieter Mbolo Maranata

NIM : 1609511016

Kelas :C Tugas Ilmu Penyakit Bakteri dan Jamur

Aspergillosis
Aspergillosis atau sering disebut dengan Brooder Pneumonia merupakan penyakit yang
disebabkan oleh cendawan. Penyakit menyerang pada hewan dan manusia. Khususnya pada
bangsa unggas dan penyakit ini menyerang sistem pernafasan. Kerugian terjadi karena kematian
pada anak ayam karena aspergilosis paru.

a. Etiologi
Aspergillosis disebabkn oleh jamur genus Aspergillus yang memiliki banyak spesies
seperti, A. fumigatus, A. flavus, dan A. niger. Hewan rentan yang diserang berupa bangsa
unggas sperti angsa, ayam, itik, merpadi, dan burung liar lain. Selain unggas bangsa
mamalia bisa terkena seperti kuda, sapi, domba, kucing, anjing, dank kera. Aspergillus
biasanya hidup sebagai saprofit. Spora dijumpai di udara bebas, debu, jerami, bijian dan
tumbuan dalam masa-masa pembusukan.
Penyakit ini memiliki dua sifat, yaitu akut dan kronik. Penularannya dapat melalui udara,
debu , dan bahan ternak seperti pakan dan air minum dari ayam tersebut. Distribusi
penyakit ini awalnya ditemukan pertama di Indonesia pada ayam tahun 1952 oleh
Kraneveld dan Janodin, Faktor predisposisi yang tidak kalah penting antara lain adalah
kondisi, berdesakan, kekurangan pakan, pakan tercemar, dan keletihan.
b. Gejala Klinis
Gejala klinis terbagi dalam dua bentuk, yaitu :
1. Akut
Dalam bentuk ini, aspergillosis membuat hewan tidak mau makan, mengantuk, dan
membuka mulut karena kesulitan bernafas. Bila jamur menginfeksi otak bisa juga
mengalami kelumpuhan dan gangguan syaraf lain. Diagnosa yang dapat dilihat adalah
jikta terdapat infeksi pada mata sehingga tertutup oleh cairan kental berwarna kuning
dan pertumbuhannya lambat.
2. Kronis
Gejala dalam bentuk ini biasanya meynerang pada beberapa ayam dewasa dengan
gejala nafsu makan menurun, batuk, dan kesulitan bernafas sehingga kurus.
c. Patologi
Patologi anatomiApergillosis ditunjukan dengan radang paru-paru yang tersebar
berbentuk bungkul kecil dan radan kantung udara. Sering dicumpai cairan nanah
berwarna hijau dengan selaput kantung udaranya menebal. Terdapat pertumbuhan jamur
berwarna putih pada permukaan. Infeksi dapat juga menyebar ke organ tubuh yang lain.
d. Diagnosa
Diagnosa dilakukan dengan pemeriksaan dari sediaan ulas atau kerokan kulit untuk
menemukan fragmen jamur yang bersekat dan bercabang. Pada pemeriksaan histologi
dengan pewarnaan lactophenol cotton blue dapat dihasilkan yang lebih terlihat radang
granulomatosa bernanah dengan fragmen jamur. Dari plasenta terlihat nekrosa yang hebat
dengan infiltrasi netrofil atau odem. Koloni yang tumbuh dengan pemupukan dilakukan
dengan Dekstrosa agar mendapatkan koloni keputihan kemudian berubah jadi hijau gelap
atau coklat tergantung spesies dengan permukaan halus seperti kapas.
e. Diagnosa Banding
Penyakit ini sering dikelirukan dengan penyakit seperti TBC. Pada ayam berumur lebih
dari 2 minggu bisa gejala klinismirip dengan penyakit Infectious bronchitis, CRD,
ataupun pullorum. Maka dari itu diagnose dapat dikenali dengan baik setelah isolasi
dilakukan.
f. Pengendalian
Pada bagian pengendalian, dapat dilakukan tiga macam hal, yaitu :
1. Pengobatan
Pengobatan dapat digunakan dengan obat bersifat antimikotik. Tetapi
permasalahannya tidak ada yang efektif dan ekonomis
2. Pencegahan
Pencegahan dapat dilakukan dengan pemeliharaan tempat ayam serta perawatan dan
pemberian pakan hewan untuk mempertinggi daya tahan tubuh.
3. Pengendalian dan Pemberantasan
Pengendalian dapat diisolasi dan diobati bila dalam masa pengendalian. Tetapi bila
ayam penderita sebaiknya dibakar karena dapat menjadi sumber spora.

Candidiasis
Candidiasis sering juga disebut Moniliasis atau Crop Mycosis. Penyakit ini disebabkan
oleh Candida.Candida menjadi pathogen dan menyebabkan penyakit disebut candidiasis.
a. Etiologi
Morfologi dari jamur ini berbentuk bulat, lonjong atau bulat dengan ukuran 2-5 x 3-6
mikron. Ia dapat memperbanyak diri dengan bertunas yang disebut blastospora. Terdapat
banyak sepsis candida seperti, C. albicans, C. famata, C firmetaria, C. rugosa dan lain-
lain. Spesies rentan sering ditumkan pada jenis unggas terutama ayam, kalkun, merpati,
merak dan angsa.
Beberapa faktor dapat berpngaruh pada patogenitas adalah adhesi, perubahan dari khamir
menjadi filamen dan memproduksi enzim ekstraseluler. Candidiasis tidka menular dair
ayam sat uke yang lain. Tetapi dapat menular melalui oral arena mengkonsumsi pakan
atau air minum yang tercemar. Distribusi penyakit ini ditemukan pada ayam diberbaagai
dunia. Di Indonesia dijumpai di kalangan peternakan ayam komersial.
b. Gejala Klinis
Gejala ayam yang terserang adalah pertumbuhan terhambat, bulu berdiri dan mengalami
diare.
c. Patologi
Patologi anatomi dapat dilihat melalui luka serius pada saluran pencernaat seperti faring,
mulut, atau tembolok. Pada kasus kronis, ditemukan daerah menonjol berwarna putih
disertai dengan pembentukan ulser sirkular pada mukosa tembolok.
d. Diagnosa
Diagnosa dapat dilakukan dengan perubahan patologi, namun penegahan diagnose dapat
dilakukan dengan isolasi menggunakan Methlyn blu untuk mendeteksi hypae.
e. Diagnosa Banding
Adanya infestasi cacing tembolok dan trikomoniasis. Contohnya adalah Capillaria sp.
f. Pengendalian
Pengendalian pada penyakit candidiasis dibagi menjadi 3, yaitu :
1. Pengobatan
Dapat dilakukan menggunakan cooper sulfat dengan takaran 1:2000 ml air minum.
Pengobatan dapat dilakukan dengan Nystasin pad apakan atau pada air minum. Selain
itu dapat dengan menggunakan gentian violet yang dicampur di pakan.
2. Pencegahan
Pencegahan dapat dilakukan dengan cara umum yaitu melakukan sanitasi yang baik.
Menghindari pemberian obat untuk menghindari stimulant pertumbuhan berlebihan
dapat mempengaruhi flora normal.
3. Pengendalian dan Pemberantasan
Pengendalian dapat ilakukan dengan manajemen optimal seperti kondisi hygiene
kandang dan sanitasi yang memadai dengan penggunanan antibiotika yang berlebihan
dan tingakat kepadatan kandang yang tinggi.

Anda mungkin juga menyukai