Anda di halaman 1dari 6

PENJELASAN KOMPONEN PROPOSAL

1. Latar Belakang
Berisi fakta-fakta, pengalaman si peneliti (survey awal), hasil penelitian orang lain lain atau teori yang
melatar belakangi masalah yang ingin diteliti.
2. Rumusan masalah inti permasalahan yang ingin diteliti sesuai dengan latar belakang
3. Tujuan ; suatu indikasi ke arah mana atau informasi apa yang akan dicari melalui penelitian
a. Umum : tujuan penelitian secara keseluruhan
b. Khusus : tujuan penelitian berdasarkan variabel. Jumlahnya terdiri dari analisa univariat
(semua variabel independent + dependent) dan analisa bivariat (sebanyak variabel
independent). Jadi jumlah tujuan khusus = variabel independent x 2 ditambah 1
4. Manfaat kegunaan hasil penelitian, baik bagi pengembangan program, maupun kepentingan ilmu
pengetahuan  komponen-komponen yang dapat memanfaatkan penelitian (peneliti, pendidikan,
instansi tempat penelitian, responden dll)
5. Ruang lingkup  Batasan penelitian, terdiri dari 5 W 1 H
 (what; apa yang akan diteliti, where; tempat penelitian, when; waktu penelitian, who ;
sasaran penelitian, How ; cara pengumpulan data
6. Tinjauan pustaka  teori yang mendukung permasalahan
7. Kerangka konsep  uraian dan visualisasi hubungan antara konsep satu terhadap konsep lain (variabel
independent dan variabel dependent) dari masalah yang diteliti
Variabel independent : variabel bebas (yang mempengaruhi variabel dependent)
Variabel dependnet : variabel terikat (yang dipengaruhi variabel independent)
8. Hipotesis  jawaban sementara dari pertanyaan penelitian, dalam bentuk hubungan antara variabel
independnet dan dependent
9. Defenisi operasional  batasan variabel yagn dimaksud atau tentang apa yang diukur dari variabel
yang bersangkutan
a. Cara ukur : metode atau cara yang digunakan untuk memperoleh informasi. Bisa berupa
observasi, wawancara, angket (kuesioner yang diisi langsung responden)
b. Hasil ukur : pengelompokan hasil pengukuran yang bersangkutan (mis: pengetahuan  tinggi
> mean, rendah < mean)
c. Skala ukur : skala yagn dipakai pada masing-masing variabel
1) Nominal : himpunan yang terdiri dari anggota yang mempunyai kesamaan tiap
anggotanya dan memiliki perbedaan dari anggota himpunan lain. Masing-masing tidak
ada perbedaan nilai. Ex: jenis kelamin, pekerjaan, suku bangsa
2) Ordinal : himpunan yang beranggotakan menurut rangking, urutan, pangkat, atau jabatan,
juga berangkat dari pernyataan lebih besar/kecil.
3) Interval : sama dengan nominal, tapi himpunan tersebut dapat memberikan nilai interval
atau jarak antara urutan kelas yang bersangkutan. Jarak nomor yang sama menunjukkan
juga jarak yang sama dari sifat yang diukur
4) Ratio : variabel yang memiliki perbandingan yang salam, lebih besar atua lebih kecil
10. Metode penelitian
a. Survey analitik : penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena
kesehtan terjadi, kemudian dilakukan analisis korelasi antara faktor resiko dan faktor
efek
b. Cross sectional :penelitian untuk mempengalari dinamika korelasi antara faktor resiko
dan faktor efek dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus
pada suatu saat.
c. Case control : efek penyakit atau status kesehatan diidentifikasi pada saat ini, kemudian faktor
resiko diidentifikasi ada atau terjadinya pada waktu yang lalu
11. Populasi  keseluruhan objek yang diteliti
12. Sampel  objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi
Teknik pengambilan sampel :
a. Random sampling (acak): setiap unit atau anggota populasi bersifat homogen atau
diasumsikan homogen, setiap anggota memiliki kesempatan yang sama untuk diambil sebagai
sampel.
1) Acak sederhana (simple random sampling)  dengan mengundi anggota pepulasi atau
dengan menggunakan tabel bilangan (angka acak)
2) Acak sistematis (systematic random sampling)  sampel diambil dengan membuat
daftar elemen atau anggota populasi secara acak, diambil sesuai dengan interval
pengambilan sampel (jumlah populasi : jumlah sampel)
3) Acak stratifikasi : mengidentifikasi karakteristik umum dari anggota populasi kemudian
menentukan strata/lapisan dari jenis karakteristik tersebut, misal tingkat sosial ekonomi,
tingkat keparahan penyakit, umur, dll. Setelah ditentukan strata, baru diambil secara
acak.
4) Sampel secara kelompok /gugus (cluster sampling) : cukup dengan mendaftar banyaknya
kelompok/gugus yang ada di populasi, kemudian mengambil beberapa sampel
berdasarkan gugus tersebut.
b. Non random sampling : pengambilan sampel yang tidak didasarkan atas kemungkinan yagn
diperhitungkan, tetapi semata-mata berdasarkan segi kepraktisan saja
1) Purposive sampling : sampel berdasrakan pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti
sendiri berdasarkan ciri atua sifat populasi
2) Quota sampling : menetapkan sejumlah anggota sampel secara jatah quota)
3) Accidental sampling : mengambil kasus/responden yang kebetulan ada atau tersedia di
suatu tempat sesuai dengan konteks penelitian.
Kriteria inklusi : kirteria atau ciri yang perlu dipenuhi oleh anggota populasi yang dapat
diambil sebagai sampel
Kriteria eksklusi : ciri anggota populasi yang tidak dapat diambil sebagai sampel
13. Teknik pengumpulan data
a. Data primer : diperoleh langsung dari responden
1) Pengamatan (obervasi) : melihat, mendengar dan mencatat sejumlah aktifitas tertentu
atau situasi tertentu yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti. Menggunakan
alat : cheklist (adanya gejala atau ciri dari sasaran pengamatan, hanya menyajikan data
kasar), skala penilaian
2) Wawancara (interview) untuk mendapatkan keterangan atau informasi secara lisan dari
responden, dapat dilakukan secara terpimpin dengan panduan kuesioner
3) Angket : cara pengumpulan data dengan mengedarkan suatu daftar pertanyaan yang
berupa formulir, diajukan secara tertulis
b. Data sekunder : data yang diperoleh dari pihak lain seperti rekam medik, register, laporan
14. Pengolahan data : proses pengolahan data yang telah dikumpulkan dari responden
a. Editing : pengecekan dan perbaikan data yang telah dikumpulkan
b. Coding : mengubah data berbentuk kalimat menjadi huruf / angka
c. Entry : data yang telah dikode dimasukkan ke dalam program komputer
d. Cleaning : pengecekan kembali untuk melihat kemungkinan kesalahan kode, tidka lengkap,
dsb
15. Analisa data :mendeskripsikan data yang telah diolah untuk memperoleh makna hasil penelitian
a. Analisa univariat : mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian dalam bentuk
distribusi frekuensi dan persentase
b. Analisa bivariat : analisis terhadap variabel yang diduga berhubungan
Uji chi-square : uji statistik untuk melihat hubungan 2 variabel kategorik
t-test dependent : uji statistik untuk melihat pengaruh suatu perlakuan terhadap suatu
kelompok (sebelum dan sesudah)
t-test independent : uji statistik untuk melihat perbedaan hasil perlakuan yang sama terhadap 2
kelompok

PENGOLAHAN DATA S/D KESIMPULAN & SARAN


1.Master tabel
 Rangkuman hasil penilaian kuesioner berdasarkan kode (coding) yang telah dibuat.
Misal : nilai 1 untuk jawaban benar dan 0 untuk jawaban salah
Nilai 4, 3, 2 ,1 untuk jawaban Setuju, STS, TS dan STS pada pernyataan positif, dan nilai
1,2,3,4 pada pernyataan negatif
 Kategori pada master tabel dibuat berdasarkan DO pada bab III, apakah berdasarkan mean, persentase
ataupun ketentuan lain yang sejalan dengan variable penelitian. Jika berdasarkan mean, maka nilai
mean diambil dari hasil pengolahan data pada tabel pertama “Frequencies Statistic”
Ex :
Statistics

Aktivitas
Sikap Seksual
N Valid 40 40
Missing 0 0
Mean 35,83
Median 36,00
Mode 37
Std. Deviation 2,716
Minimum 31
Maximum 42
Sum 1433

Mean = Total Jawaban responden : jumlah responden


1433/40 = 35,83
Median = nilai tengah dari jawaban keseluruhan responden
Mode = nilai yang sering muncul

Jika berdasarkan %, maka dipakai rumus :


Jml jawaban resp x 100 %
Total Jawaban

Ex : untuk jml jawaban 8 dari 10 kuisioner dengan nilai betul 1 maka rumusnya : 8/10 x 100 %
 Kategori pada master tabel akan ditransfer ke SPSS untuk mendapatkan analisa data berupa analisa
univariat dan analisa bivariat
2. Analisa Univariat
 Gambaran frekuensi dan persentase dari masing-masing variabel yang diteliti
Frekuensi : dapat dihitung secara manual berdasarkan kategori pada master tabel
Persentase : jml frekuensi x 100 %.
Jml responden
3. Analisa bivariat
 Gambaran hubungan antara variabel independent dengan variabel dependent
 Cara membaca tabel terdapat di bawah tabel pada Bab 5 (hasil penelitian)
 Nilai p merupakan nilai yang menunjukkan besarnya peluang salah menolak Hipotesa dari data
penelitian. Harapan kita nilai p adalah sekecil mungkin (p < 0,05), sebab bila nilai p-nya kecil
maka kita yakin bahwa adanya hubungan yang bermakna antara variabel yang diteliti.
 Penentuan nilai p
 Nilai p diambil pada Continuity correction jika tabel 2 x 2 (masing-masing variabel memiliki
2 kategori), dan tidak ada frekuensi harapan yang nilainya dibawah 5 atau jika point b
dibawah tabel chi-square test menyatakan bahwa 0 cell have expected…..
 Nilai p diambil pada fisher exact jila tabel 2 x 2, dan point b dibawah tabel chi-square test
menyatakan bahwa terdapat 1 cell atau 2 cell have expected….. yang menyatakan adanya
frekuensi harapan dari analisa bivariat yang memiliki frekuensi harapan < 5
Contoh :
Chi-Square Tests

As ymp. Sig. Exact Sig. Exact Sig.


Value df (2-sided) (2-sided) (1-sided)
Pearson Chi-Square 6,229b 1 ,013
Continuity Correctiona 5,185 1 ,023
Likelihood Ratio 6,410 1 ,011
Fis her's Exact Test ,016 ,011
Linear-by-Linear
6,161 1 ,013
As sociation
N of Valid Cases 92
a. Computed only for a 2x2 table
b. 0 cells (,0%) have expected count les s than 5. The minimum expected count is
14,71.

Karena keterangan point b “0 cell have .....”maka nilai p diambil pada continuity p = 0,023
 Frekuensi harapan terdapat pada baris ke -2 (expected count) pada crosstab hasil SPSS. Cara
mencari manual :

Crosstab

Pencapaian Pengobatan
Filarias is
Tidak tercapai Tercapai Total
Pengetahuan Rendah Count 24 27 51
Expected Count 18,3 32,7 51,0
% within Pengetahuan 47,1% 52,9% 100,0%
Tinggi Count 9 32 41
Expected Count 14,7 26,3 41,0
% within Pengetahuan 22,0% 78,0% 100,0%
Total Count 33 59 92
Expected Count 33,0 59,0 92,0
% within Pengetahuan 35,9% 64,1% 100,0%

- (33 x 51) / 92 = 18,3


- (59 x 51) / 92 = 32,7
- (33 x 41) / 92 = 14,7
- (59 x 41) / 92 = 26,3
Nilai persentase dihitung ke samping pada penelitian cross sectional dan dihitung ke
bawah pada penelitian case control
Mis :
 Nilai OR (Odds Ratio) biasa juga disebut peluang dari sebuah hasil penelitian. Seberapa besar
peluang/kekuatan variable independent mempengaruhi variable dependent, atau biasa juga disebut
dengan derajat hubungan antara kedua variabel. OR biasanya digunakan pada desain penelitian
case control atau cross sectional. Sedangkan nilai Risiko Relatif (RR) digunakan pada desain
penelitian kohort.
Risk Estimate

95% Confidence
Interval
Value Lower Upper
Odds Ratio for Pers onal
Hygiene Genitalia 6,000 1,263 28,498
(Bersih / Tidak Bers ih)
For cohort Kejadian
Keputihan = Keputihan 2,667 ,962 7,395
Normal
For cohort Kejadian
Keputihan = Keputihan ,444 ,231 ,854
tidak Normal
N of Valid Cases 36

OR = 6,000 atau 6  hygiene yang bersih memberi peluang sebanyak 6 kali bagi remaja untuk
mengalami keputihan normal. Semakin bersih hygiene genitalia maka kemungkinan untuk
mengalami keputihan yang normal akan semakin besar.
Nilai OR hanya ada untuk table silang 2 x 2 dan tidak ada cell yang 0 (frekuensi dari table silang tidak
ada angka 0)
Jika hasil penelitian tidak berhubungan maka nilai OR diabaikan/tidak ditafsirkan. Nilai OR
dibuat/tidak, sesuai dengan proposal
OR dapat dicari dengan cara manual dengan rumus :
a x d
c x b
df = nilai keseimbangan tabel (nilai kritis)  rumus (Baris – 1) (kolom – 1)
Nb: Jumlah persentase pada penelitian cross sectional dibuat berdasarkan variabel independentnya
(kesamping), sedangkan pada penelitian case control berdasarkan variabel dependen (ke bawah).
4. Pembahasan, terdiri dari :
- Hasil penelitian
- Teori
- Hasil penelitian orang lain / penelitian pembanding
- Analisa/asumsi peneliti
5. Kesimpulan dan Saran
Jumlah kesimpulan = jml tujuan khusus = hasil penelitian = pembahasan
Jumlah saran = manfaat
6. Abstrak, terdiri dari 200 – 250 kata
a. Latar belakang & tujuan
b. Metode penelitian
c. Hasil
d. Kesimpulan dan saran
Jml daftar pustaka
Penelitian Eksperimen :
 Yaitu penelitian dengan melakukan kegiatan percobaan yang bertujuan untuk mengetahui gejala
atau pengaruh yang timbul sebagai akibat dari adanya perlakukan tertentu atau pengaruh yang
timbul. Ciri khusus : percobaan atau intervensi
Jenis :
1. Rancangan pra eksperimen (pre experimental design)
a. Post test only design  memberikan informasi bersifat deskriptif
b. One group pretest posttest  tidak ada kelompok pembanding (kontrol)
c. Perbandingan kelompok statis  hasil observasi dibandingkan dengan hasil observasi
pada kelompok kontrol yang tidka menerima program atau intervensi
2. Rancangan eksperimen sungguhan (true experimental design)  memenuhi syarat pokok sebuah
eksperimen :
a. Adanya pengelompokan anggota sampel pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
b. Kontrol terhadap variabel yang berpengaruh terhadap eksperimen tidak dilakukan
Terdiri dari :
a. Rancangan pretest posttest dengan kelompok kontrol  perlaku dilakukan pada lebih dari satu
kelopok dengan bentuk perlakuan berbeda
b. Rancangan post test dengan kelompok kontrol
3. Rancangan eksperimen semu (quasi experimental design)  karena tidak memenuhi syarat-syarat
pokok yang harus ada dalam sebuah eksperimen.

Anda mungkin juga menyukai