Anda di halaman 1dari 14

ZAKAT FITRAH

Makalah Ini Dibuat untuk Memenuhi Salah Satu Tugas


Makalah Fiqih

Dosen Pengampu : DR. L. Sholehuddin, M.pd

Disusun Oleh:
Anjeli Oktatiffany Mazel : 1941010271
Ayulatifa Hamdanah : 19410102
Dita Alfi : 19410102
Kelas D
Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG


FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
TAHUN AJARAN
2019 / 2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunianya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan
panulisan makalah ini yang berjudul “Zakat Fitrah”.

Selawat beriringkan salam juga tidak lupa kami sampaikan kepada Nabi kita
Muhammad SAW, karena dengan berkat kegigihan dan kesabaran beliaulah kita dapat
menuntut ilmu pengetahuan seperti sekarang ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, baik dari cara
penulisan maupun isi yang terkandung dalamnya. Oleh karena itu, kami sanagt
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun sehingga kami dapat berkarya
dengan lebih baik dimasa yang akan datang.

Bandar Lampung, 1 November 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................................i

DAFTAR ISI ................................................................................................................... ii

BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................................ 1

A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah .................................................................................................1
C. Tujuan Makalah .....................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................2

A. Pengertian Zakat ....................................................................................................2


B. Pengertian Zakat Fitrah ......................................................................................... 2
C. Syarat Wajib Bayar Zakat .....................................................................................3
D. Membayar Zakat Sebelum Waktu Wajib .............................................................. 4
E. Orang Yang Berhak Mendapat Zakat ....................................................................4
F. Orang Yang Tidak berhak Mendapat Fitrah .......................................................... 6
G. Jenis Harta, Nisab, Haul, dan Kadar Zakat............................................................ 7
H. Benda – benda Yang Dikeluarkan .........................................................................7
I. Jumlah Zakat Fitra .................................................................................................7
J. Pendistribusian Zakat Fitrah ..................................................................................8

BAB III PENUTUP .........................................................................................................9

A. Kesimpulan ............................................................................................................9
B. Saran ......................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Dalam agama islam pasti kita sudah mengenal yang namanya zakat
fitrah.Zakat fitrah termasuk ibadah yang mengandung dua dimensi yakni dimensi
ritual mengajarkan kepatuhan terhadap perintah Allah dan dimensi sosial zakat
mengajarkan kepedulian social yang tinggi terhadap sesama.
Dalam Zakat Fitrah mempunyai ketentuan-ketentuan yang perlu sekali
adanya pemahaman yang luas agar masyarakat tidak salah dalam melakukan Zakat
Fitrah menurut syariat islam.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah yang timbul sebagai
berikut.
1. Apa pengetian Zakat?
2. Apa pengertian Zakat Fitrah?
3. Apa syarat wajib Zakat Fitrah?
4. Kapan waktu pembayaran Zakat Fitrah?
5. Siapa saja orang-orang yang berhak menerima zakat?
6. Siapa saja orang-orang yang tidak berhak menerima zakat?
7. Apa jenis harta, nisab, haul, dan kadar zakat?
8. Apa benda-benda yang dikeluarkan untuk Zakat Fitrah?
9. Berapa jumlah besarnya Zakat Fitrah?
10. Bagaimana pendistribusian zakat fitrah?
11. Apa hikmah zakat fitrah?

C. Tujuan Penulisan
Penulis membuat makalah ini, agar pembaca dapat mengetahui ruang
lingkup tentang zakat fitrah.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian zakat
Zakat secara etimologi merupakan bentuk masdar dari akar kata yang
bermakna an nama’ (tumbuh) , al barakah (barokah), at thaharah (bersih), as salah
(kebaikan) , safwatu asy ya’i ( jernihnya sesuatu), dan al madu (pujian) zakat juga
bermakna takziah ( mensucikan).
Sedangkan menurut terminology zakat adalah pemberian suatu yang wajib
diberikan dari sekumpulan harta tertentu, menurut sifat – sifat dan ukuran tertentu
kepada golongan tertentu yang berhak menerimanya.Atau zakat adalah kadar harta
tertentu yang di berikan kepada orang yang berhak menerimanya ,dengan beberapa
syarat tertentu pula.1

B. Pengertian Zakat Fitrah


Pada setiap hari raya idul fitri, setiap orang islam, lali-laki dan perempuan,
besar kecil, merdeka atau hamba, diwajibkan membayar zakat fitrah sebanyak 3,1
liter dari makanan yang mengenyangkan menurut tiap-tiap tempat atau negeri.
Zakat fitrah adalah zakat jiwa ( setiap jiwa umat islam ) yang di tunaikan
berkenaan dengan selesainya mengerjakan siyam (puasa) ramadhan yang di
fardhukan .zakat fitrah ini diwajibkan atas setiap individu muslim yang ada (hidup)
sampai di malam hari lebaran dan menjelang sholat idul fitri, termasuk bayi lahir
sebelum waktu itu.2
Zakat fitrah di syari’atkan pada bulan sya’ban tahun ke-02 hijriyah.
Kehadirannya merupakan nilai tambah (hussusiyyah) bagi umat Muhammad SAW.
Menurut imam Waki’zakat fitrah memiliki kesamaan fungsi dengan sujud
sahwi,yakni sama-sama sebagai penyempurna ibadah. Sujud sahwi sebagai
pengganti kekurangan yang terjadi dalam shalat,sedangkan zakat fitrah sebagai
penyempurna kekurangan yang trjadi dalam berpuasa.3
Pengertian zakat fitrah menurut ulama ahli fikih adalah zakat yang
diwajibkan bagi setiap muslim, baik laki-laki, maupun perempuan, besar maupun

1 Arfawie nukhtoh, zakat dan infaq profesi,(Yogyakarta : pustaka belajar) hlm 21-22
2 Rasjid sulaiman, fiqh islam (Bandung :sinar baru algesindo) hlm 207
3 Anas mohamad, fiqih ibadah (Kediri :lembagata’tifwannasyr ) hlm 233

2
kecil, merdeka maupun budak yang memiliki kelebihan makan bagi diri dan
keluarganya pada tanggal 1 Syawal. Zakat fitrah adalah zakat wajib yang tanpa
memandang status sosial, gender (jenis kelamin) maupun umur.
Dinamakan zakat fitrah karena zakat ini wajib ditunaikan ketika telah
bebuka atau selesai dati bulan Ramadhan (fathr). Zakat fitrah juga dinamakan
“zakat badan”, karena ia ditujukan untuk membersihkan dan mensucikan diri.
Hukum mengeluarkan zakat fitrah adalah wajib atas tiap-tiap muslim, bahkan bagi
bayi yang baru lahir dan orang sakit yang mendekati ajal sekalipun. Orang yang
wajib mengeluarkan zakat fitrah tidak disyaratkan agar memiliki harta setara
dengan nishab perak, yaitu 200 dirham.4

C. Syarat Wajib Zakat Fitrah


 Islam
 Masih hidup ketika matahari terbenam pada hari terakhir bulan Ramadhan
atau menjelang malam idul fitri.seorang muslim yang meninggal sebelum
matahari terbenam ada hari terakhir bulan Ramadhan tidak wajib membayar
zakat fitrah. Akan tetapi jika meninggal ketika matahari tenggelam pada
hari terakhir bulan Ramadhan maka dia tetap berkewajiban membayar zakat
fitrah. Lain dari pada itu, bayi yang lahir sesudah matahari terbenam pada
terakhir bulan Ramadhan, maka ia tidak wajib membayar zakat fitrah, akan
tetapi jika bayi itu lahir sebelum matahari tenggelam pada hari terakhir
bulan Ramadhan, maka ia wajib dizakat fitrah. Demikian juga dengan laki-
laki yang menikah sesudah terbenamnya matahari pada hari terakhir bulan
Ramadahn juga tidak berkewajiban membayarkan zakat fitrah untuk
istrinya.
 Mempunyai kelebihan makanan pokok untuk diri dan keluarganya yang
menjadi tanggungannya pada malam idul fitri dan siang harinya.

Orang –orang yang telah memenuhi syarat sebagaimana diatas wajib membayar
zakat fitrah atas diri dan keluarga yang menjadi tanggungannya, meliputi anak-

4 Asrifin an nakhrawie , sucikan hati&bertambah kaya dengan zakat(delta prima press)hlm153-155

3
anaknya, istrinya, orang tuanya, dan semua anggota keluarga yang menjadi
tanggungannya.5

D. Membayar Fitrah Sebelum Waktu Wajib


Sebagaimana telah diketahui , waktu wajib zakat fitrah ialah sewaktu
terbenam matahari pada malam hari raya . sungguh pun begitu , tidak ada halangan
bila dibayar sebelumnya , asal dalam bulan puasa . Dibawah ini akan diterangkan
beberapa waktu dan hukum membayar fitrah pada waktu itu.
1. Waktu yang di perbolehkan , yaitu dari awal ramadhan sampai hari
penghabisan ramadhan .
2. Waktu wajib, yaitu mulai terbenam matahari penhabisan Ramadhan
3. Waktu yang lebih baik (sunat) , yaitu dibayar sesudah salat subuh sebelum
pergi salat hari raya.
4. Waktu makruh , yaitu membayar fitrah sesudah salat hari raya , tetapi sebelum
terbenam matahari pada hari raya.
5. Waktu haram lebih telat lagi , yaitu dibayar sesudah terbenam matahari pada
hari raya.

E. Orang Yang Berhak Menerima Zakat


Orang-orang yang berhak menerima zakat ditentukan dalam Al-quran surat
AL-Taubah (9) ayat 60:
“Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang kafir, orang miskin,
pengurus-pengurus zakat atau amil, para mualaf yang ditunjuk hatinya, untuk
memerdekakan budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan orang
yang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah.”6
Perintah membayar zakat diwajibkan kepada setiap umat Islam yang
mampu memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari secara layak. Bagi muslim
yang tidak mampu mencukupi biaya hidup, mereka tidak wajib membayar zakat,
sebaliknya, mereka malah harus diberikan zakat. 8 golongan orang Islam yang
berhak menerima zakat:
 Fakir (orang yang tidak memiliki harta)

5 Asrifin an nakhrawie , sucikan hati&bertambah kaya dengan zakat(delta prima press)hlm 155-156
6 Mas’ud Ridwan, Zakat &Kemiskinan(Yogyakarta:UII Press),2005,hal 54

4
Kata fakir berarti orang-orang sangat miskin dan hidup menderita yang tak
memiliki apa-apa untuk hidup.
 Miskin (orang yang penghasilannya tidak mencukupi)
Golongan miskin sama halnya dengan golongan fakir dalam hal sama-sama
memperoleh manfaat dari dana zakat. Kata miskin mencangkup semua orang
yang lemah dan tidak berdaya, oleh karena itu dalam keadaan sakit, usia
lanjut, sementara tidak memperoleh penghasilan yang cukup ukntuk
menjamin dirinya sendiri dan keluarganya.
 Riqab (hamba sahaya atau budak)
Menurut Sayyid Quthb, pemberian dana zakat terhadap kelompok ini sudah
tertutup, dikarenakan tidak adanya perbudakan. Maka dana xakat ini bisa
disaurkan pada para pengrajin yang tidak memiliki modal untuk
mengembangkan usahanya.
 Gharim (orang yang memiliki banyak hutang)
Mereka ini adalah orang-orang yang harta bendanya tergadai dalam hutang,
dengan syarat bahwa mereka berhutang bukan untuk keperluan maksiat. Jadi
mereka berhutang, bukan untuk bermewah-mewahan ataupun sebab menuju
kemewahan. Golongan ini diberikan dan zakat dengan bagian yang adil
sehingga bisa terlepas dari hutang dan menjadikan kehidupan mereka lebih
terhormat.
 Mualaf (orang yang baru masuk Islam)
Penerima zakat yang baru masuk islam atau kelompok yang memiliki
komitmen tinggi dalam memperjuangkan dan menegakkan islam. Tujuan
pemberian zakat terhadap orang-orang yang baru masuk islam guna
menguatkan iman mereka.
 Fisabilillah (pejuang di jalan Allah)
Jumhur ahli fikih berpendapat, maksud sabilillah adalah para pahlawan suka
rela dalam perjuangannya. Namun jika melihat makna fisabiiah mempunyai
cakupan yang cukup luas dan bentuknya, hal ini tergantung sosio kondisi dan
kebutuhan waktu. Memang kata tersebut dapat mencakup berbagai macam
perbuatan yang memiliki nilai makna jihad.
 Ibnu Sabil (musyafir dan para pelajar perantauan)

5
Ibnu sabil ini adalah orang-orang yang bepergian dan kehabisan bekal, serta
terpisah dari harta bendanya, seperti kaum pengungsi yang mengungsi karena
peperangan, kerusuhan dan terpaksa meninggalkan harta bendanya, dan tidak
bisa mengambilnya.
 Amil zakat (panitia penerima dan pengelola dana zakat
Mereka inilah orang-orang yang bertugas mengumpulkan zakat yang telah
ditugaskan oleh pemerintah atau pemimpin dalam masyarakat. Kata amilum
yang diartikan pengumpul bisa mencangkup semua pegawai yang turut
mengelola akan sumber dana zakat, pengumpu, pekerja, pembagi, distributor,
penjaga akuntan dan sebagainya yang bersangkutan dalam mengelola
managemen dan administrasi dana zakat.7

F. Orang yang Tidak Berhak Menerima Zakat Fitrah


Orang orang yang tidak berhak menerima zakat ada lima golongan ,
sebagaimana penjelasan berikut ini.
1. Orang kaya dengan harta atau kaya dengan usaha dan penghasilan.
Sebagian ulama berpendapat bahwa yang di maksud dengan kaya itu adalah
orang yang mempunyai harta (usaha) mencukupi untuk penghidupanya
sendiri serta orang yang dalam tanggunganya sehari- hari , baik iya
mempunyai satu nisab , kurang, ataupun lebih.
2. Hamba sahaya , karena mereka mendapat nafkah dari tuan mereka.
3. Keturunan rosululloh SAW.
4. Orang dalam tanggungan yang berzakat, artinya orang yang berzakat tidak
boleh memberikan zakatnya kepada orang yang dalam tanggunganya dengan
nama fakir atau miskin, sedangkan mereka mendapat nafkah yang
mencukupi.
5. Orang yang tidak beragama islam , karena pesan rosululloh SAW kepada
mu’az sewaktu dia di utus ke negeri yaman. Beliau berkata kepada mu’az ,
“beritahukanlah kepada mereka (umat islam) di wajibkan atas mereka zakat,

7 Mas’ud Ridwan, Zakat & Kemiskinan, hal54-58

6
zakat itu di ambil dari orang kaya, dan di berikan kepada orang fakir di antara
mereka(umat islam).8

G. Jenis Harta , Nishab, Haul, dan Kadar Zakatnya

No Jenis harta Nishab Haul Kadar Keterangan

1 Zakat fitrah : Mempunyai Tiap ak 2,5 Kg Dikeluarkan


kelebihan bahan hir atau pada bulan
Beras,sagu,
makanan untuk ramadh 3,5 ramadhan. Biasa
jagung,singk
keluarga pada hari an liter dibayarkan
ong/gaplek
raya idul fitri dengan uang
seharga barang.

H. Benda-Benda yang Dikeluarkan Untuk Zakat Fitrah


Benda-benda atau barang yang bisa dipergunakan untuk membayar zakat
fitrah adalah:
 Bahan makanan pokok yang biasa dimakan masyarakat setempat, bisa berupa
beras, jagung, sagu dan sebagainya. Benda-benda tersebut adalah benda-benda
yang paling berkwalitas. Jangan sampai membayar zakat fitrah dengan beras,
misalnya yang sudah berkutu.
 Uang sebagai pengganti hargaa bahan makanan pokok. Besarnya nilai uang
yang dikeluarkan adalah seharga barang yang dikeluarkan zakat waktu itu secara
umum.

I. Jumlah Besarnya Zakat Fitra


Besarnya jumlah zakat yang harus dikeluarkan adalah satu sha’. Satu sha’
adalah seukuran empat genggam dua telapak tangan. Ukuran satu sha’ sama dengan
empat mud. Imam Syafi’i dan Fuqaha Hijaz dan As Shahibaini mengatakan bahwa
ukuran satu mud adalah 573,75 gr.
Dengan demikian jumlah yang wajib dibayarkan zakat fitrah berupa
makanan pokok oleh setiap individu adalah sekitar 2295 gr. Untuk memudahkan

8 Rasjid sulaiman, fiqh islam, hal 215-216

7
penghitungan, selanjutnya para ulama menjelaskan bahwa 1 sha’ apabila
dikonversikan ke beras menjadi sekitar2,5 kg beras. Bila pembayaran diganti
dengan uang, maka besarnya uang yang harus dibayarkan adalah sebesar harga
beras 2,5 kg padawaktu tersebut.

Contoh Penghitungan:

Pak H. Alfan seorang kepala keluarga dengan satu istri, tiga orang anak dan satu
famili yang sehari-harinya hidup bersama. Menjelang hari raya Pak H. Alfan
berniat membayar zakat fitrah untuk dirinya, keluarganya, dan familinya. Saat
membayar zakat, harga beras waktu itu Rp. 5000/kg. Karena Pak H. Alfan
membayar untuk dirinya, anak istri dan familinya maka jumlah zakat yang harus
dibayar Pak H. Alfan adalah 15 kg beras. Namun jika Pak H. Alfan ingin
membayar zakat fitrahnya dengan uang maka jumlah uang yang harus dibayar
adalah 15 kg x Rp. 5000 = Rp. 75.000

J. Pendistribusian Zakat Fitra


Secara umum pendistribusian zakat fitrah sama dengan pendistribusian
zakat mal, yakni diberikan kepada delapan golongan yakni fakir, miskin, amil,
muallaf, budak, gharim, fisabiillah, dan ibnu sabil. Dari delapan golongan tersebut,
prioritas umumnya adalah fakir miskin. Pemberian zakat fitrah kepada fakir miskin
dimaksudkan agar pada hari raya idul fitri mereka tidak meminta-minta dan bisa
ikut bergembira sebagaimana umat islam yang lain. Mekanisme pembayaran zakat
fitrah sama dengan zakat mal, yakni boleh jika langsung diberikan kepada yang
berhak menerimanya atau dilewatkan badan khusus yang menangani zakat atau
biasa disebut amil. Badan amil nanti yang akan mendistribusikan zakat-zakat
tersebut kepada para mustahik dengan lebih efektif dan tepat sasaran.
Perlu diketahui bahwa pendistribusian zakat fitrah adalah diberikan pada
para mustahik yang berada di satu daerah. Banyak para ulama menjelaskan bahwa
zakat fitrah tidak boleh dipindahkan dari satu daerah ke daerah yang lain.
Pemindahan harta zakatdari satu daerah ke daerah yang lain baru diperbolehkan
dalam kondisi darurat, misalnya bila ditempat lain terdapat orang lain yang ebih
membutuhkan. Dari pertimbanagn kemaslahatan umat inilah maka perpindahan
hasil zakat boleh dilakukan untuk:

8
 Dialihkan ke wilayah tempat perang fi sabililah terjadi.
 Dialihkan pada lembaga-lembaga dakwah dan pendidikan maupun pusat
kesehatan untuk mengurusi kebutuhan orang yang termasuk delapan golongan
yang berhak menerima zakat.
 Dialihkan ke wilayah tempat kaum muslimin yang mengalami musibah
kelaparan dan bencana alam.
 Dialihkan ke kaum kerabat si pembayar Zakat yang berhak menerima zakat
(mustahik).9

K. Hikmah
Guna zakat sungguh penting dan banyak , baik terhadap si kaya , si miskin
,maupun masyarakat umum . di antaranya, yaitu :
1. Menolong orang yang lemah san susah agar dia dapat menunaikan
kewajibanya terhadap alloh dan terhadap makhluk alloh (masyarakat)
2. Membersihkan diri dari sifat kikir dan akhlak yang tercela , serta mendidik diri
agar bersifat mulia dan pemurah dengan membiasakan membayarkan amanat
kepada orang yang berhak dan berkepentingan..
3. Sebagai ucapan syukur dan terimakasih atas nikmat kekayaan yang diberikan
kepadanya.
4. Guna mendekatkan hubungan kasih sayang dan cinta mencintai antara si
miskin dengan si kaya.10

BAB III

9 Asrifin an nakhrawie , sucikan hati&bertambah kaya dengan zakat(delta prima press)hlm 158-161
10 Rasjid sulaiman, fiqh islam, hal 217-218

9
PENUTUP

A. Kesimpulan
Zakat adalah kadar harta tertentu yang di berikan kepada orang yang berhak
menerimanya ,dengan beberapa syarat tertentu pula.Zakat fitrah adalah zakat jiwa (
setiap jiwa umat islam ) yang di tunaikan berkenaan dengan selesainya
mengerjakan siyam (puasa) ramadhan yang di fardhukan.
Syarat wajib zakat fitrah:
 Islam
 Masih hidup ketika matahari terbenam pada hari terakhir bulan Ramadhan
atau menjelang malam idul fitri
 Mempunyai kelebihan makanan pokok untuk diri dan keluarganya yang
menjadi tanggungannya pada malam idul fitri dan siang harinya.
Delapan golongan orang Islam yang berhak menerima zakat, yaitu fakir,
miskin, riqab, gharim, mualaf, fisabilillah, Ibnu Sabil, amil zakat.
Orang orang yang tidak berhak menerima zakat ada lima golongan , sebagaimana
penjelasan berikut ini.
 Orang kaya dengan harta atau kaya dengan usaha dan penghasilan.
 Hamba sahaya , karena mereka mendapat nafkah dari tuan mereka
 Keturunan rosululloh SAW
 Orang dalam tanggungan yang berzakat
 Orang yang tidak beragama islam
B. Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna , kedepannya
penulis akan lebih fokus dan details dalam menjalankan tentang makalah di atas
dengan sumber sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung
jawabkan. Untuk saran bisa berisi kritik atau saran terhadap penulisan juga bisa
untuk menanggapi terhadap kesimpulan dari bahan makalah yang telah dijelaskan.

10
Daftar Pustaka

Mas’ud,Ridwan, 2005, Zakat dan Kemiskinan, Yogyakarta:UII Press.

An nakhrawie,Asrifin, 2011, Sucikan Hati & Bertambah Kaya Bersama Zakat, Delta
Prima Press.

Anas Muhammad, Fiqh Ibadah, Kediri: Lembaga ta’lif wannasyir.

Kurde Arfawi Nuktah, 2005, Zakat dan Infaq Profesi,Yogyakarta:Pustaka belajar.

Rasjid Sulaiman, 2013, Fiqh Islam, Bandung:Sinar Baru Al Gesindo.

11

Anda mungkin juga menyukai