Anda di halaman 1dari 11

PEMERINTAH DAERAH KAB.

BARITO KUALA
RSUD H. ABDUL AZIZ MARABAHAN
Jl. Jend. Sudirman No. 10 Marabahan (0511)4799118

PROGRAM MANAJEMEN RISIKO RS


TAHUN 2018

KOMITE MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN


SUB KOMITE MANAJEMEN RISIKO
2018
DAFTAR ISI

Daftar isi i
Bab I PENDAHULUAN 1
Bab II LATAR BELAKANG 3
Bab III TUJUAN 4
Bab IV KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN 5
Bab V PELAKSANAAN KEGIATAN 6
Bab VI SASARAN 7
Bab VII EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN 8
Bab VIII PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN 9
BAB I

PENDAHULUAN

Dalam pengelolaan suatu institusi, semula hanya dikenal prinsip manajemen ‘doing things
right’. Kemudian bergeser menjadi ‘doing the right things’ (dikenal sebagai increasing
effectiveness). Tetapi di era globalisasi kini, diperlukan kombinasi keduanya yang disebut
sebagai prinsip manajemen layanan modern ‘doing the right things right’.

Demikian pula dengan institusi Rumah Sakit, hal ini sejala dengan inti tujuan Undang-
Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran yakni:
1. Memberikan perlindungan kepada pasien (patient safety)
2. Mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan medis yang diberikan
3. Memberikan kepastian hukum kepada masyarakat dan dokter.
Selain itu, juga dengan inti tujuan Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
yakni:
1. Mempermudah akses masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan
2. Memberikan perlindungan terhadap keselamatan pasien, masyarakat, lingkungan rumah
sakit dan sumber daya manusia di rumah sakit
3. Meningkatkan mutu dan mempertahankan standar pelayanan rumah sakit; dan
4. Memberikan kepastian hukum kepada pasien, masyarakat, sumber daya manusia rumah
sakit, dan Rumah Sakit.

pengelolaan suatu sarana kesehatan (rumah sakit maupun klinik) seorang manajer maupun
para dokter khususnya dan seluruh staf pada umumnya, akan (bahkan harus) membuat suatu
‘keputusan’ dalam penyelenggaraan rumah sakit/ klinik tersebut maupun dalam penatalaksanaan
pasien sebagai individu maupun kelompok. Keputusan tersebut tentunya akan menggerakkan
seluruh sistem yang ada di rumah sakit. Sistem itu sendiri terdiri dari tiga komponen yaitu
struktur, proses dan hasil (outcome) yang sama pentingnya serta saling berhubungan dan saling
mempengaruhi. Oleh karena itu, untuk mencapai hasil penyelenggaraan pelayanan kesehatan
yang optimal serta efisien dan berazas manfaat maka diperlukan suatu ‘keputusan’ yang baik
dan tepat didalam ‘sistem’ yang jelas dan konsisten. Namun amat disadari bahwa dalam
pengambilan keputusan tersebut selalu ada risiko terjadinya ‘kesalahan’. Dikatakan ‘kesalahan’
diakibatkan oleh factor manusia hanya sekitar 10-20%. Selebihnya (80%) dikarenakan oleh
sistem, kebijakan (policy) dan prosedur yang tidak jelas serta tidak konsisten.

Telah diketahui bahwa di rumah sakit terdapat ratusan macam obat, ratusan tes dan
prosedur, banyak alat dengan beragam teknologinya, bermacam jenis tenaga profesi dan non
profesi yang siap memberikan pelayanan pasien 24 jam terus menerus. Keberagaman dan
kerutinan pelayanan tersebut apabila tidak dikelola dengan baik dapat menimbulkan Kejadian
Tidak Diharapkan (KTD). Demikian pula di RSUD H. Abdul Aziz Marabahan yang merupakan
Rumah Sakit daerah dengan tipe C.

Menyadari hal tersebut di atas, maka guna meningkatkan kualitas pelayanan rumah sakit
diperlukan suau manajemen risiko dan keselamatan pasien.
BAB II

LATAR BELAKANG

Program kerja Sub Komite Manajemen Risiko RSUD H. Abdul Aziz Marabahan, kita susun
berdasarkan:
 Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, Pasal 43 ayat (1)
mewajibkan Rumah Sakit menerapkan standar keselamatan pasien

 Standar keselamatan pasien tersebut menurut Pasal 43 ayat (2) dilaksanakan melalui
pelaporan insiden, menganalisa dan menetapkan pemecahan masalah dalam rangka
menurunkan angka kejadian yang tidak diharapkan

 Untuk meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit, Menteri Kesehatan menurut Pasal 3
ayat (1) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1691/Menkes/Per/VIII/2011 tentang
Keselamatan Pasien Rumah Sakit, membentuk Komite Nasional Keselamatan Pasien
Rumah sakit

 Standar keselamatan pasien menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor


1691/Menkes/Per/VIII/2011 tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit, Pasal 7 ayat (2)
meliputi:
 Hak pasien;
 Mendidik pasien dan keluarga;
 Keselamatan pasien dalam kesinambungan pelayanan;
 Penggunaan metode peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi dan program
peningkatan keslamatan pasien;
 Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien;
 Mendidik staf tentang keselamatan pasien; dan
 Komunikas merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keslamatan pasien.
BAB III

TUJUAN

Tujuan Umum
Program ini akan memperjelas peran, tugas dan tanggung jawab staf Rumah Sakit dalam
hal pelaksanaan manajemen risiko RSUD H. Abdul Aziz Marabahan

Tujuan Khusus
1. Merencanakan program manajemen risiko yang didasari Undang-Undang
2. Menyusun rencana kegiatan sub komite manajemen risiko RSUD H. Abdul Aziz
Marabahan dalam melaksanakan manajemen risiko dan keselamatan pasien
3. Melaksanakan program kegiatan manajemen risiko dan keselamatan pasien yang disusun
secara sistematik agar program dapat berjalan
4. Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan manajemen risiko dan keselamatan pasien
yang sudah direncanakan dan dilaksanakan
5. Merencanakan peningkatan kegiatan manajemen risiko dan keselamatan pasien
berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi
6. Melaksanakan rencana tindak lanjut dari hasil evaluasi kegiatan
BAB IV

KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

Kegiatan pokok dan rincian kegiatan


a. Kegiatan Pokok
Kegiatan pokokmanajemen risiko ada 5 (lima), yaitu:
1. Penentuan Konteks Risiko
2. Assessment Risiko
Assessment risiko terdiri dari:
 Identifikasi Risiko
 Analisis Risiko
 Evaluasi Risiko
3. Pengelolaan Risiko
4. Komunikasi dan Konsoltasi
5. Monitor dan Review

b. Rincian Kegiatan
Rincian kegiatan manajemen risiko di RSUD H. Abdul Aziz Marabahan adalah sebagai
berikut:
1. Penentuan Konteks Risiko
Kelengkapan Rekam Medis
2. Assessment Risiko
 Identifikasi Risiko dengan audit dokumen rekam medis dalam hal ini
pengisian rekam medis yang lengkap dan benar. Proses pengisian rekam
medis yang tidak lengkap dikarenakan kurangnya komunikasi antara
pihak pasien-pihak RS dan intra RS, saat pasien berada di RS
 Analisis Risiko ditegakkan dengan membuat grading matrix, RCA,
FMEA dan HFMEA
3. Pengelolaan Risiko
Pengelolaan risiko dilakukan berdasarkan analisis risiko yang ditegakkan
4. Komunikasi dan Konsoltasi
Komunikasi dan konsoltasi dilakukan dengan menggunakan laporan audit rekam
medis dan dikomunikasikan kepada pejabat terkait berdasarkan analisis risiko
yaitu grading matrix
5. Monitor dan Review
Monitor dan review dengan melakukan monitoring satu bulan sekali
BAB V

PELAKSANAAN KEGIATAN

Pelaksanaan 5 kegiatan manajemen risiko tersebut dilaksanakan setiap 1 bulan sekali


pada akhir bulan dengan membuat FDG (Focus Discussion Group) yang terdiri dari Ketua,
Sekretaris dan Anggota. Dan melaksanakan re-edukasi pengisian rekam medis terhadap staf unit
terkait.
BAB VI

SASARAN

Adapun sasaran Program Kerja Manajemen Risiko di RSUD H. Abdul Aziz Marabahan
ditahun 2018 adalah:
 LIRI
 Dokter
 Perawat
 Nutritionis
 Therapis
 Petugas Rekam Medis
BAB VII

EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN

Evaluasi pelaksanaan audit rekam medis ini dibuat dalam bentuk laporan berupa Risk
Rangking dan Grading Matrix. Dan pelaporan tersebut dilaporkan kepada ketua Komite Mutu
dan Keselamatan Pasien untuk ditindak lanjuti.
BAB VIII

PENCATATAN, PELAPORAN
DAN EVALUASI KEGIATAN

Pencatatan dan pelaporan adalah bagian penting dalam suatu kegiatan. Pencatatan dan
pelaporan merupakan bukti adanya kegiatan yang sedang dan telah dilakukan. Pencatatan dan
pelaporan program kegiatan Manajemen Risiko dilakukan secara sistematis dan terdokumentasi
sesuai standar yang sudah ditetapkan. Pencatatan dan pelaporan Manajemen Risiko dilakukan
dalam bentuk laporan kegiatan setiap akhir bulan.

Pencatatan dan pelaporan dilakukan oleh sekretaris sub Komite Manajemen Risiko.
Laporan kegiatan Manajemen Risiko dilaporkan ke ketua Komite Mutu dan Keselamatan Pasien
setiap akhir bulan

Anda mungkin juga menyukai