Jipptumg Mulyonomis 1783 1 27 44pe R
Jipptumg Mulyonomis 1783 1 27 44pe R
1)
Mulyono, 2) Misbah , 3) Hendra Ariwinarno
1,2,3)
Jurusan Teknik Elektro– Universitas Muhammadiyah Gresik
JL. Sumatra No 101, Gresik 61121, Jawa Timur
ABSTRAK
Di dunia industri masih banyak dijumpai gas buang tertentu sisa produk-
si yang masih bisa dimanfaatkan, sehingga diperlukan alat yang bisa mengu-
kur kandungan gas tertentu untuk diolah dan diproses ke tahap selanjutnya.
Dalam skripsi ini dibuat alat pendeteksi gas buang industri terutama Hidrogen Sulfida (H2S)
dan Ammoniak (NH3) berbasis mikrokontroller, menggunakan sensor berbahan semikonduk-
tor yaitu MQ136 untuk mengukur kandungan gas H2S dengan range pengukuran 1-100 ppm,
serta MQ137 sebagai sensor gas NH3 dengan range pengukuran 5-500 ppm.
Dari hasil pengujian dan validasi dari alat ukur pembanding (EC9842 Ammonia Analy-
ser dan Serinus 44 Oxides of Nitrogen (NOx) / Ammonia (NH3) analyzer), diperoleh bahwa
error 1,12 % untuk sensor H2S serta error sebesar 0,88% untuk sensor NH3. Hal ini menunjuk-
kan bahwa alat yang dibuat telah berjalan dengan baik.
Kata kunci : Hidrogen Sulfida (H2S), Ammoniak (NH3), Sensor gas, Mikrokontroller.
1. PENDAHULUAN haya bila melebihi dari batas ambang yang te-
Di Kabupaten Gresik banyak perusa- lah ditentukan yaitu 10 ppm untuk Hidrogen
haan yang menghasilkan bahan kimia teru- Sulfida (H2S) dan 30 ppm untuk Ammonia
tama Hidrogen Sulfida (H2S) dan Ammonia (NH3) rekomendasi American Conference of
(NH3) seperti PT. Wilmar Nabati Indonesia, Governmental Industrial Hygienists (ACGIH)
dalam plant ETP (Effluent Treatment Plant) dalam time-weghted average (TLV-TWA).
dengan kapasitas 40T/h (800T/d) pengola- Ada beberapa alat deteksi gas yang
han limbahnya memakai bakteri untuk proses dijual dipasaran dengan berbagai merk dan
menguraikan limbah sisa produksi supaya model seperti Model-P1000-H2S keluaran
ramah lingkungan, sedangkan proses pengu- DETCON dalam bentuk portable, portable
raian tersebut menghasilkan gas metan (CH4), gas detector SC-01 buatan RKI Instrument
Karbon dioksida (CO2), Oksigen (O2) dan serta EC9842 Ammonia Analyser dan Seri-
Hidrogen sulfida (H2S). Kasus yang terjaadi nus 44 Oxides of Nitrogen (NOx) / Ammonia
di PT. Wilmar Nabati Indonesia, semua gas (NH3) analyzer product dari Ecotech Aus-
tersebut di buang ke udara, padahal kandun- tralia. Alat tersebut dapat digunakan untuk
gan gas metan dapat digunakan sebagai bahan mendeteksi gas lain (multi gas detector), mu-
bakar boiler untuk keperluan proses produksi, dah dalam pemakainnya serta tersedia Data
hanya saja kandungan gas Hidrogen sulfida Acquisition Systemnya, komunikasi data
(H2S) harus dipisahkan/dihilangkan, kar- dengan serial port RS-232C serta bluetooth
ena gas tersebut bersifat korosif yang dapat tetapi, kekurangannya yaitu error pemba-
merusak peralatan pabrik. Gas terebut berba-
27
caan karena interference gas lain dan apa- - Berat jenis gas H2S lebih berat dari udara
bila ada kerusakan atau kalibrasi maka sulit sehingga gas H2S akan cenderung terkum-
untuk diperbaiki disebabkan harus dikirim pul di tempat / daerah yang rendah. Be-
ke pabrik pembuatnya, ditambah lagi har- rat jenis gas H2S sekitar 20 % lebih berat
ga dari gas analizer cukup mahal minimal dari udara dengan perbandingan berat jenis
2000 (USD) atau setara Rp. 17.110.000. H2S :1.2 atm dan berat jenis udara : 1 atm.
Penggunaan piranti yang program- - H2S dapat larut (bercampur) dengan air
mable memiliki banyak keuntungan, teru- ( daya larut dalam air 437 ml/100ml air
tama dalam hal penekanan biaya, penghe- pada 0 0C; 186 ml/100 ml air pada 40 0C ).
matan ruang dan fleksibilitas yang tinggi. - H2S bersifat korosif sehingga dapat
Dengan memasukkan software tertentu, pi- mengakibatkan karat pada peralatan Logam
ranti programmable dapat meminimumkan
penggunaan piranti fisik dan mengoptimal- 2.2. Sensor Gas Semikonduktor
kan kerja sistem. Mikrokontroller merupakan Sensor secara umum didefenisikan
salah satu jenis piranti semi konduktor yang sebagai alat yang mampu menangkap feom-
programmable yang paling diminati. Selain ena kimia atau fisika, kemudian mengubah-
praktis dan murah, mikrokontroler juga mu- nya menjadi sinyal elektrik baik arus listrik
dah diaplikasikan pada berbagai keperluan. ataupun tegangan. Fenomena kimia yang di-
Dalam tugas akhir ini akan dibuat alat de- maksud dapat berupa konsentrasi dari bahan
teksi gas buang industri terutama gas Hidro- kimia baik cairan maupun gas. Dari defenisi
gen Sulfida (H2S) dan Ammonia (NH3) ini maka sensor merupakan alat elektronik
berbasis mikrokontroller menggunakan yang begitu banyak dipakai dalam kehidupan
sensor gas berbahan semikonduktor yang manusia saat ini. Seperti sensor temperatur
khusus mendeteksi gas H2S dan NH3 seh- yang digunakan dalam mengatur temperatur
ingga mempunyai tingkat keakuratan yang ruangan pada AC, lantai lift yang kita tuju,
cukup tinggi dan biaya yang murah serta menghasilkan perubahan pada layar komput-
dilengkapi dengan komunikasi data serial er atau televisi, serta gerakan pada lift adalah
. contoh mudah sensor secara luas. Sedangkan
2. DASAR TEORI sensor semikondutor adalah sejumlah kom-
2.1. Hidrogen Sulfida ( H2S ) ponen elektronik yang menggunakaan sifat-
Gas H2S terbentuk akibat adanya sifat materi semikonduktor, yaitu Silikon,
penguraian zat-zat organik oleh bakteri. Germanium dan Gallium Arsenide. Alat-alat
Oleh karena itu gas ini dapat ditemukan semikonduktor ini menggunakan konduksi
di dalam operasi pengeboran minyak/ gas elektronik dalam bentuk padat (solid state),
dan panas bumi, lokasi pembuangan lim- bukannya bentuk hampa (vacuum state) atau
bah industri, peternakan atau pada lokasi bentuk gas (gaseous state). Elemen sensing
pembuangan sampah. Gas H2S mempu- yang digunakan adalah material Tin oksida
nyai sifat dan karakteristik antara lain : (SnO2). Sensor ini tidak mahal, kecil, sudah
- Tidak berwarna tetapi mempunyai bau khas tersedia luas dan memiliki sensitifitas tinggi.
seperti telur busuk pada konsentrasi rendah se- Mekanisme utama untuk reaksi gas dengan
hingga sering disebut sebagai gas telur busuk. metal oksida terjadi pada temperatur tinggi
- Merupakan jenis gas beracun. yaitu 200°C – 600ºC.
- Dapat terbakar dan meledak pada konsentrasi
LEL (Lower Explosive Limit ) 4.3% ( 43000 2.3. Mikrokontroler At Mega-8535
PPM ) sampai UEL (Upper Explosive Limite Mikrokontroler adalah suatu chip
) 46% ( 460000 PPM ) dengan nyala api ber- yang dapat digunakan sebagai pengontrol
warna biru pada temperature 500 F( 2600C ) utama sistem elektronika, misalnya sistem
29
3. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.2. 1. Hasil dan Pembahasan Rangkaian Sen-
4.1. Pengujian Alat sor MQ136 pada Tabung sample
Secara umum pengujian alat ini bertu- Berikut adalah data yang diperoleh
juan untuk mengetahui apakah alat yang telah saat penelitian dalam tabung gas sample
dibuat sesuai dengan spesifikasi perencanaan Hidrogen Sulfida (H2S):
yang telah ditetapkan. Pengujian dilakukan
untuk kerja perangkat keras pada masing- Tabel 1. Pengujian pada gas Ammonia
masing blok rangkaian penyusun sistem, (NH3)
antara lain sensor MQ136 dan MQ137, Mik-
rokontroler ATMega8535 dan LCD M1632
16x2. Pengujian pada sensor MQ136 dan
MQ137 dilakukan untuk mengetahui sensor
tersebut dapat menerima interuksi pada saat
diberikan gas Ammonia (NH3) dan Hidrogen
Sulfida (H2S).
Prosedur Pengujian yang dilakukan
adalah sebagai berikut:
1. Menyiapkan alat dan bahan berupa rangka-
ian sensor MQ136 dan MQ137.
2. Meletakkan rangkaian sensor MQ136 pada Keterangan:
tabung gas sample Hidrogen Sulfida (H2S). X1 = Nilai ppm NH3 (Alat Ukur Buatan
3. Mengamati dan mencatat data yang tertulis Pabrikan)
pada LCD rangkaian sensor MQ136. X2 = Nilai ppm NH3 (Alat Hasil Pembuatan
4. Meletakkan gas analizer H2S (Model- Tugas Akhir)
P1000-H2S) pada tabung gas sample Hidro- d = Deviasi atau Penyimpangan
gen Sulfida (H2S) yang sama. Ketidakpastian untuk data yang berulang:
5. Mengamati dan mencatat data yang tertu- X̅ 2 = nilai rata-rata X2
lis pada LCD rangkaian sensor gas analizer X̅ 1 = nilai rata-rata X1
H2S. = ∑X2 / n
6. Meletakkan rangkaian sensor MQ137 pada X̅ 1 = ∑X1 / n
tabung gas sample Ammonia (NH3). = 7353 / 30
7. Mengamati dan mencatat data yang tertulis = 7327,5 / 30
pada LCD rangkaian sensor MQ137. = 245,1
8. Meletakkan gas analizer NH3 ( EC9842 = 244,25
Ammonia Analyser ) pada tabung gas sample
Ammonia (NH3) yang sama. d̅ = ∑d / n
9. Mengamati dan mencatat data yang tertu- = 64,5 / 30 = 2,15
lis pada LCD rangkaian sensor gas analizer d = Deviasi atau penyimpangan
NH3. ∆X̅ = d̅ = 2,24 ppm
10. Mengolah data. Error = | X̅ 2 - X̅ 1 / X̅ 1 | x 100%
= | ∆X̅ / X̅ 1 | x 100%
4.2. Perangkat Keras = | 2,24 / 244,25| x 100%
Berikut adalah data hasil pengujian = 0,88 %
yang telah dilakukan pada masing-masing
blok rangkaian penyusun sistem serta anali- Nilai gas NH3 yang telah diukur alat
sisnya di tabung gas sample adalah 5 sampai den-
gan 483,5 ppm, Menunjukkan error sebesar
31
SISTEM INFORMASI DOKUMEN SKRIPSI BERBASIS WEB
TEKNIK INFORMATIKA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK
ABSTRAK
Hasil Skripsi yang diujikan dan dinyatakan lulus dari sidang dan sudah mendapat
persetujuan oleh team penguji , selanjutnya dilakukan proses pengumpulan dokumen skripsi
dalam bentuk hardcopy dan softcopy. Selama ini di prodi Teknik Informatika Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Gresik ada beberapa mahasiswa yang tidak mengumpulkan do-
kumen skripsi tersebut, dikarenakan keterbatasan aktifitas. Sifat dokumen tersebut sangat
penting untuk dilakukan pendataan kelulusan dan sebagai arsip karya tulis atau skripsi yang
dimiliki oleh prodi Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Gresik.
Penyelesaian dan untuk pengumpulan dokumen tersebut dibuatlah “Sistem Informasi Doku-
men Skripsi Berbasis Web” untuk memudahkan mahasiswa yang akan mengumpulkan doku-
men skripsi berupa softcopy yang akan di upload oleh mahasiswa melalui sistem tersebut untuk
memudahkan menyimpan arsip dokumen skripsi. Selain itu sistem ini juga digunakan untuk
mengetahui siapa yang sudah mengumpulkan dokumen skripsi. Metode yang digunakan da-
lam pembuatan skripsi dengan menggunakan metode SDLC (Sistem Development Live Cycle)
yang berfokus pada metode dan teknisi yang digunakan. Tahap-tahap membangun sistem ini
adalah dengan menganalisa kebutuhan sistem , lalu dilakukan mendesain program , setelah
mendesain program merancang sistem dengan coding menggunakan bahasa pemrograman php,
lalu mengimplementasikanya dan menguji sistem informasi dokumen skripsi ini. Untuk me-
nyelesaikan sistem ini diperlukan software berupa , Edit Plus , Xampp 1.6.7 , SQLyog , php ,
MySQL , Omnigraflle pro , DB Desaigner , dan Mozilla Firefox. Untuk spesifikasi hardware
yang digunakan adalah Processor AMD Brazos E-350 1.6Ghz , Harddisk 320Gb , RAM 2Gb.
Hasil yang didapat dalam pembuatan sistem informasi dokumen skripsi ini adalah dosen pembimbing
dan kaprodi dapat melihat serta mendata mahasiswa yang sudah mengumpulkan dokumen skripsi
berbentuk softcopy. Untuk mahasiswa akan mendapat hasil dari mengumpulkan dokumen tersebut
berupa lembar pengesahan yang berisi berita acara sidang , tanda terima skripsi dan checklist cd.
Kata kunci : Sistem Informasi, Tugas Akhir, Skripsi, Dokumen Skripsi, Xampp, PHP 5.2.6.
1. PENDAHULUAN kemampuan dan ketrampilan mahasiswa
Universitas merupakan pendidikan supaya menjadi lebih terampil dan ahli.
tertinggi dan merupakan jenjang akhir un- Mahasiswa berkewajiban untuk menger-
tuk menempuh pendidikan. Berbagai macam jakan suatu tugas akhir yang biasa disebut
bidang terdapat di dalam suatu universitas , skripsi atau karya tulis. Skripsi adalah lapo-
karena merupakan tempat untuk mengasah ran tertulis hasil penelitian yang dilakukan
33
barkan arus data, ERD (Entity Relationship januari 2010 di UIN Sunan Kalijaga. Ga-
Diagram) menggambarkan hubungan antar nesha Digital Library(GDL) ini merupakan
entitas, DD (Data Dictionary) berupa kamus software perpustakaan digital berbasis web
data untuk menjelaskan DFD secara lebih de- yang dikembangkan oleh Knowledge Man-
tail. agement Research Group (KMRG) ITB den-
d. Implementasi sistem : penerapan langsung gan tujuan untuk mengelola , memanfaatkan
terhadap suatu sistem. dan mendistribusikan koleksi digital yang
e. Pemeliharaan sistem : bagian ini berisi men- meliputi artikel , jurnal , tugas akhir , thesis ,
genai bagaimana menggunakan suatu sistem disertasi , hasil penelitian , dll. GDL ini diop-
dengan baik sehingga sistem dapat berjalan erasikan dengan menggunakan Apache Web
dengan baik tanpa ada masalah. Server , PHP , dan database server MySQL
35
3.3.2. Data Flow Diagram (DFD) Level 1 menjelaskan proses persetujuan pendaftaran
dan berkas yang dapat dilihat pada gambar 4
37
Keterangan gambar 5: proses
1. Relasi 1 (Rel01)
Tabel level berhubungan dengan ta- 3.4. PDM Sistem Informasi Dokumen
bel kaprodi. Jenis hubungannya adalah one to Skripsi Berbasis Web
many dari tabel file ke tabel kaprodi.
2. Relasi 2 (Rel02)
Tabel level berhubungan dengan ta-
bel admin. Jenis hubungannya adalah one to
many dari tabel file ke tabel admin.
3. Relasi 3 (Rel03)
Tabel level berhubungan dengan tabel
pembimbing. Jenis hubungannya adalah one
to many dari tabel file ke tabel pembimbing.
4. Relasi 4 (Rel04)
Tabel level berhubungan dengan tabel
mahasiswa. Jenis hubungannya adalah one to Gambar 6. PDM Sistem Informasi Dokumen
many dari tabel file ke tabel mahasiswa. Skripsi Berbasis Web
5. Relasi 5 (Rel05)
Tabel status berhubungan dengan ta- PDM (Physicial Data Model) yang
bel mahasiswa. Jenis hubungannya adalah merupakan gambaran secara detail basis data
one to many dari tabel status ke tabel maha- dalam bentuk fisik. Penggamaran rancangan
siswa. PDM memperlihatkan struktur penyimpanan
6. Relasi 6 (Rel06) data yang benar pada basis data yang diguna-
Tabel status berhubungan dengan ta- kan sesungguhnya
bel proses. Jenis hubungannya adalah one to
many dari tabel status ke tabel proses. 3.4.1. Kebutuhan Antarmuka
7. Relasi 7 (Rel07) Kebutuhan antarmuka adalah bagian
Tabel kaprodi berhubungan dengan yang menghubungkan antara program dan
tabel proses. Jenis hubungannya adalah one pengguna. Di dalam sistem ini terdapat 4 user
to many dari tabel kaprodi ke tabel proses. yaitu mahasiswa , administrasi , dosen pem-
8. Relasi 8 (Rel08) bimbing dan kaprodi
Tabel mahasiswa berhubungan den-
gan tabel proses. Jenis hubungannya adalah 1. Menu Login
one to many dari tabel mahasiswa ke tabel Menu login adalah menu utama yang
proses. terdapat form untuk meng input kan user-
9. Relasi 9 (Rel09) name , pasword serta link untuk pendaftaran
Tabel mahasiswa berhubungan den- baru ke dalam sistem.
gan tabel file. Jenis hubungannya adalah one
to many dari tabel mahasiswa ke tabel file.
10. Relasi 10 (Rel10)
Tabel skripsi berhubungan dengan
tabel file. Jenis hubungannya adalah one to
many dari tabel skripsi ke tabel file.
11. Relasi 11 (Rel11)
Tabel pembimbing berhubungan den-
gan tabel proses. Jenis hubungannya adalah Gambar 7. Desain Menu Login
one to many dari tabel pembimbing ke tabel
39
4.1.2. Pendaftaran Mahasiswa
Langkah pertama untuk masuk ke
dalam sistem informasi dokumen skripi ini
adalah dengan mendaftar terlebih dahulu ke
dalam sistem. Mahasiswa yang telah selesai
revisi dari sidang harus melengkapi arsip
softcopy dengan sistem ini. Langkah untuk
masuk ke dalam pendaftaran mahasiswa ada-
lah setelah mengakses halaman utama akan
muncul tombol daftar lalu akan tampak form
pendaftaran mahasiswa seperti pada pada
gambar 11.
41
komentar tersebut akan dikirimkan ke maha-
siswa. Setelah terbuka maka akan muncul halaman
Setelah dokumen tersebut disetujui dimana kaprodi harus mengesahkan dokumen
dosen pembimbing dan pemberitahuan hil- yang telah disetujui oleh dosen pembimbing.
ang , dokumen tersebut akan dipindahkan ke Pada halaman ini kaprodi juga dapat men-
halaman daftar bimbingan.. download file tersebut dan dapat mencen-
tang file yang diinginkan untuk di download.
Menu halaman pengesahan kaprodi terlihat
seperti pada gambar 17 dibawah ini
43
6. DAFTAR PUSTAKA Diakses pada agustus 2013 dari http://kom-
Anggrainingsih,Rini “Analisa Perancangan puta.if.unikom.ac.id/jurnal/sistem-manaje-
Sistem Informasi Pengendalian Dokumen men-dokumen.1
Untuk Sitem Manajemen Mutu Standart
ISO” Diakses agustus 2013 dari http://pub- Pengertian Sistem Informasi. Diakses ta-
likasi.dinus.ac.id/index.php/semantik/article/ hun 2013 http://repository.usu.ac.id/
view/86/48 bitstream/123456789/20686/4/Chapter%20
II.pdf
Effendy, Onong Uchjana. 1996. Sistem In-
formasi Manajemen, Bandung: CV Mandar Konsep Sistem Informasi. Diakses tahun
Maju 2013 http://agungsr.staff.gunadarma.ac.id/
Downloads/files/3412/Konsep+SI.pdf
Gottschalk,Louis 1986. Mengerti Sejarah
(terjemahan Nugroho Notosusanto). Jakarta:
UIPress