Anda di halaman 1dari 9

Proposal

Pembuatan Parfum Dengan Bunga Durian

Disusun Oleh :

Amelia Nur Malika (05)

4 Kimia Analisis 2

Kimia Analisis

SMK N 1 (STM Pembangunan) Temanggung

Jl. Kadar Maron, Sidorejo, Kotak Pos 104, Temanggung 56221


2019/2020
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja
dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada
kami, sehingga kami dapat menyelesaikan proposal yang berjudul “Pembuatan parfum dengan bunga
durian” .

Proposal ilmiah ini telah di susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak
sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya menyampaikan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan proposal ini.

Akhir kata kami berharap semoga proposal ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap
pembaca.

Tangerang, 10 Desember 2019

Amelia Nur Malika

9780
BAB 1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Seperti telah diketahui bahwa pewangi telah dikenal dari zaman dahulu, seperti digunakan di
mesir, arab, cina dan Negara-negara lainya. Bahan pewangi ini diperoleh dengan cara destilasi uap.
Dapat diperoleh dari minyak sereh, daun nilam, cengkeh maupun kulit kayu manis.

Bahan pewangi dalam bentuk parfum tidak hanya digunakan untuk bahan pewangi saja, tetapi
dapat digunakan untuk menetralisir keracunan makanan oleh bakteri tertentu, seperti dilakukan
oleh orang-orang india dalam menggunakan parfum “ tambul” yang terdapat dan terbuat dari
rempah-rempah.

Bahan pewangi dalam parfum digunakan dengan mencampurkan dengan zat pengikat dalam hal
ini juga digunakan alkohol.

Hampir semua wanita menggunakan parfum. Tentunya parfum juga terdiri dari parfum asli
maupun parfum refill (isi ulang). Suhu pada kulit menentukan penguapan parfum, dan banyak
menentukan karakter wangi yang sesuai. Mereka yang memiliki suhu tubuh yang tinggi perlu
mencari parfum yang dapat menguap pelan-pelan, sedangkan yang memiliki suhu tubuh lebih
dingin dapat mencari parfum yang lebih aktif dan mudah menguap.

Oleh karena itu percobaan ini perlu dilakukan agar kita dapat mengetahui cara pembuatan parfum
serta mengetahui formulasi pembuatan parfum dan mengujinya dengan uji organoleptis.

Jadi yang melatarbelakangi percobaan dilakukanya percobaan ini yaitu untuk mengetahui
bagaimana cara pembuatan parfum dari maserasi dan destilasi. Selain itu kita dapat mengetahui
kandungan dari sampel yang digunakan yaitu bunga durian karena begitu pentingnya parfum
dalam kehidupan sehari-hari.

Tujuan

Mengetahui cara pembuatan parfum dalam percobaan

Mengetahui karakteristik dari destilat yang di dapat pada percobaan ini

Mengetahui hasil pengamatan pada saat pembuatan parfum

Prinsip percobaan

Maserasi
Prinsip dari maserasi adalah didasarkan pada prinsip Like Disolved Like, dimana pelarut yang
polar akan melarutkan/mengikat senyawa yang polar pula dan pelarut nonpolar akan
melarutkan/mengikat senyawa yang nonpolar pula. Pada percobaan ini kita akan memisahkan
senyawa-senyawa yang ada dalam bunga durian dengan menggunakan pelarut alkohol dimana
senyawa-senyawa pada bunga durian bias bersifat polar dan nonpolar sedangkan pelarut
alkohol 70% bersifat semi polar yaitu jika dia berdekatan dengan senyawa yang polar maka dia
akan menjadi polar pula, dan jika dia berdekatan dengan senyawa nonpolar maka dia akan
bersifat nonpolar pula.

Keuntungan metode maserasi:

1. Unit alat yang dipakai sederhana. Hanya dibutuhkan bejana perendam

2. Biaya operasinya relatif murah

3. Prosesnya relatif hemat penyari

4. Tanpa pemanasan

Kelemahan metode maserasi:

1. Proses penyarinya tidak sempurna, karena zat aktif hanya mampu terekstrasi 50%

2. Prosesnya lama butuh waktu beberapa hari

Destilasi

Prinsip dari percobaan destilasi adalah pada perbedaan titik didih komponen-komponen yang
akan dipisahkan. Dimana pada percobaan ini kita akan memisahkan senyawa-senyawa aroma
dari bunga durian dengan alkohol 70%. Yang mana titik didih senyawa-senyawa aroma lebih
rendah daripada titik didih alkohol. Maka senyawa-senyawa aroma akan menguap terlebih
dahulu memenuhi kolom-kolom fraksi dan akhirnya akan terjadi proses kondensasi dan
senyawa-senyawa aroma akan menjadi destilat.
BAB 2

DEFINISI

Parfum merupakan zat pewangi yang memiliki bau yang khas yang bisa berasal dari ekstrak buah-
buahan atau ekstrak bunga yang bisa diambil dari batang, daun dan bunga tanaman tertentu atau bisa
juga merupakan larutan/campuran dari minyak-minyak wewangian. Alkohol dalam parfum berfungsi
sebagai pelarut bahan-bahan esensial yang menghasilkan aroma tertentu. Banyak sekali bahan aroma
parfum tersebut yang tidak larut didalam air, tetapi hanya larut didalam alkohol. Oleh karena itu
alkohol menjadi salah satu alternatif terbaik dalam melarutkan bahan tersebut. Alkohol atau etanol
merupakan salah satu senyawa kimia yang berasal dari berbagai bahan, bisa dari fermentasi khamer
(minuman keras). Fermentasi non khamer bahkan juga terdapat secara alamiah didalam buah-buahan
matang. Dalam dunia parfum alkohol hanya bersifat sebagai bahan penolong untuk melarutkan
wewangian. Mungkin alkohol masih akan ikut dan tertinggal didalam parfum tersebut. Akan tetapi
ketika digunakan misalnya dioleskan atau disemprotkan ke badan maka ia akan segera menguap dan
habis, tinggal bahan parfumnya saja yang masih menempel. Bahan penyusun parfum sendiri
sebenarnya cukup banyak secara umum parfum didapatkan dalam dua kelompok besar yaitu bahan
alami (bahan yang diekstrak dari alam) dan bahan sintesis (bahan buatan yang berasal dari bahan kimia
sintesis) (willbraham, 1992).

Minyak essensial adalah minyak yang diperoleh dari hasil penyulingan tumbuhan. Minyak tersebut
mengandung bahan kimia asli dari tumbuhan tersebut berupa zat antiseptik seperti fenol, alkohol dan
molekul-molekul lain. Khasiatnya menyembuhkan berbagai penyakit serta menyebarkan bau harum.
Kandungan zat-zat kimia alami dari tumbuhan ini bersifat antioksidan, sehingga mampu membantu
proses pembusukan. Selain itu minyak esensial juga mempunyai efek antiinflamsi yaitu mempercepat
penyembuhan dan sebagai antiseptik.

Minyak atsirii dikenal juga sebagai minyak eterik (aetheric oil), minyak esensial (essential oil), minyak
terbang (volatile oil), serta minyak aromatik (aromatic oil) adalah kelompok besar minyak nabati yang
berwujud cairan kental pada suhu ruang namun mudah menguap sehingga memberikan aroma yang
khas. Di dalam perdagangan minyak atsiri dikenal sebagai bibit minyak wangi. Minyak atsiri bersifat
mudah menguap karena titik uapnya rendah. Selain itu susunan senyawa komponenya kuat
mempengaruhi saraf mnusia, sehingga seringkali memberikan efek psikologis tertentu. Setiap
penyusunya memiliki efek tersendiri, dan campuranya dapat menghasilkan rasa yang berbeda. Karena
pengaruh psikologis ini minyak atsiri termasuk komponen penting dalam aromaterapi atau kegiatan-
kegiatan liturgi dan olah pikiran atau jiwa seperti yoga atau ayurveda.
BAB 3

METODOLOGI PERCOBAAN

Alat dan Bahan

Alat

Beaker glass

Batang pengaduk

Labu leher 3

Kondensor bola

Heat mantle

Sambungan T

Pendingin liebig

Erlenmeyer

Panci

Tiang statif

Klem

Ember

Selang masuk dan keluar

Pompa aquarium

Termometer

Corong kaca

Tutup botol

Bahan

Bunga durian

Alkohol 70%

Vaselin

Garam
Es batu

Tissue

Karet gelang

Botol

Plastik

Kertas saring
Prosedur Percobaan

Pengeringan

Mengeringkan bunga durian selama 1 minggu hingga berwarna cokelat

Maserasi Bunga Durian

Mengeringkan Bunga durian tanpa menggunakan sinar matahari hingga kering

Merobek-robek sampai kecil bunga durian

Menambah dengan alkohol 70% sebanyak 1 liter

Menyaring filtrat dengan kertas saring, hingga dperoleh filtrat berwarna kuning dan
berbau

Mengambil titranya

Destilasi

Memmasukan filtrat dalam labu alas bulat leher 3

Meghubungkan kondensor bola ke sambungan T

Memasang thermometer dalam sambungan T

Menghubungkan ke pendingin liebig

Menghubungkan ke labu Erlenmeyer

Memasang selang masuk dan keluar di dalam pendingin liebig

Memasang ember yang telah disi es batu dan air yang telah terpasang oleh pompa

Memanaskan filtrat di dalam heat mantle, hingga suhu 700C-800C

Mengamati hasil yang di dapat.


BAB 4

DAFTAR PUSTAKA

Rini, Eka. 2013. Pembuatan Parfum. http://ekarini9.blogspot.com/2013/01/pembuatan-


parfum.html?m=1. Diakses pada tanggal 10 Desember 2019

Anda mungkin juga menyukai