ROBERTIKALSIUS JOMAN
41117065
Bahan bakar minyak (BBM) merupakan salah satu bahan pokok untuk
kehidupan manusia, misalnya bensin untuk kendaraan bermotor, solar untuk
mesin diesel, minyak tanah untuk memasak. Bahan bakar minyak termasuk
sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Persediaan energi fosil sebagai
bahan baku dari BBM sangat terbatas dan diperkirakan akan habis dalam kurun
beberapa tahun mendatang. Oleh karena itu akan dibutuhkan energi alternatif
sebagai pengganti dari BBM tersebut. Energi alternatif mulai banyak
dikembangkan, termasuk di Indonesia. Indonesia yang luas dan berada di iklim
tropis mempunyai keuntungan besar untuk memanfaatkan potensi energi dari
tanaman dan ternak, atau yang dikenal sebagai bioenergi.
Salah satu jenis bioenergi adalah biodiesel. Biodiesel merupakan bahan
bakar yang terdiri dari campuran monoalkyl ester dari rantai panjang asam
lemak, yang dipakai sebagai alternatif bagi bahan bakar dari mesin diesel dan
terbuat dari sumber yang dapat diperbaharui seperti minyak sayur atau lemak
hewan. Setelah melewati proses transesterifikasi lipid untuk mengubah minyak
dasar menjadi ester yang diinginkan, biodiesel memiliki sifat pembakaran yang
mirip dengan diesel (solar) dari minyak bumi, dan dapat menggantikannya
dalam banyak kasus.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Adapun peneliti sebelumnya Yaitu : Ika Esterina (26 Juni 2009) yang membahs tentang
“KAJIAN LINGKUNGAN FISIK DAN LINGKUNGAN SOSIAL DIKAWASAN
KEMANG FOOD FESTIFAL DAN KAWASAN SABANG”
Bahwa lingkungan Lingkungan fisik meliputi segala sesuatu yang berada di sekitar
manusia. Hal tersebut meliputi elemen yang hidup maupun elemen yang mati, meliputi
elemen yang alami, maupun elemen yang buatan. Lingkungan fisik dapat berupa tanah
tempat kita berpijak, udara yang kita hirup, air di bumi ini, tanaman dan hewan di
sekeliling kita, bahkan segala sesuatu yang manusia bangun seperti rumah, jalan,
bangunan, dan sekolah.
Dalam konteks pengamatan ini, saya mengambil ruang publik yang berada di luar sebagai
latar lingkungan fisik. Ruang publik merupakan gambaran ruang terdekat yang dinamis
yang sering ditemui atau dilalui manusia. Di ruang publik interaksi antara lingkungan fisik
dan manusia dapat ditemui dan teramati dengan mudah. Carr dan Rivlin (1992)
mengungkapkan, “Public Space is the stage upon which the communal life unfolds”
(Windyaswari, 2003, p. 181).
Jacobs (1985) mengungkapkan hal-hal yang dapat dilihat di ruang luar dapat menjadi
suatu indikator dari lingkungan fisik, memberitahu kondisi lingkungan melalui sebuah
pengamatan. Bangunan, bentang darat, tata guna bangunan dan lahan, elemen-elemen
bangunan, dan area komersial merupakan bagian dari lingkungan fisik yang dapat diamati.
Melalui pengamatan dapat diperoleh pemahaman umum kualitas lingkungan fisik.
Bangunan dapat memberikan
Adapun kesamaan dan perbedaan dari penilitian ini antara lain :
Sama – sama mengkaji tentang lingkungan lingkungan.
Kemudian perbedaannya adalah dalam metode yang digunakan dalam
melakukan penelitian ini.
TINJAUAN TEORITIS