MASYARAKAT
Disusun Oleh:
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Konflik merupakan kondisi yang terjadi ketika dua pihak atau lebih
menganggap ada perbedaan yang tidak selaras, tidak cukup sumber, dan tindakan
salah satu pihak menghalangi, atau mencampuri atau dalam beberapa hal
membuat tujuan pihak lain kurang berhasil. Tidak satu masyarakat pun yang tidak
pernah mengalami konflik antar anggotanya atau dengan kelompok masyarakat
lainnya. Konflik hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu
sendiri. Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu
dalam suatu interaksi.Perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya adalah
menyangkut ciri fisik, kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan, dan lain
sebagainya. Oleh karena itu diperlukannya pendekatan konflik dalam sistem sosial
agar konflik tersebut dapat terselesaikan.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
TINJAUAN PUSTAKA
Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling
memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial
antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak
berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau
membuatnya tidak berdaya. Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-
ciri yang dibawa individu dalam suatu interaksi.Perbedaan-perbedaan
tersebut diantaranya adalah menyangkut ciri fisik, kepandaian,
pengetahuan, adat istiadat, keyakinan, dan lain sebagainya. Dengan
dibawa sertanya ciri-ciri individual dalam interaksi sosial, konflik
merupakan situasi yang wajar dalam setiap masyarakat dan tidak satu
masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya
atau dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang
bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri. Konflik bertentangan
dengan integrasi.Konflik dan integrasi berjalan sebagai sebuah siklus di
masyarakat. Konflik yang terkontrol akan menghasilkan integrasi.
Sebaliknya, integrasi yang tidak sempurna dapat menciptakan konflik. 3
Beberapa pengertian konflik menurut para ahli yakni sebagai berikut:
1. Tahap I, Konflik terpendam. Konflik ini merupakan bibit konflik yang bisa
terjadi dalam interaksi individu ataupun kelompok dalam organisasi, oleh
karena manajemen organisasi dan perbedaan konsepsi, namun masih di
bawahpermukaan. Konflik ini berpotensi untuk sewaktu-waktu muncul ke
permukaan.
2. Tahap II, Konflik yang terpersepsi. Fase ini dimulai ketika para aktor yg
terlibat mulai mengkonsepsi situasi-situasi konflik termasuk cara mereka
memandang, menentukan pentingnya isu-isu, membuat asumsi-asumsi
terhadap motif-motif dan posisi kelompok lawan.
3. Tahap III, Konflik yang terasa. Fase ini dimulai ketika para individu atau
kelompok yang terlibat menyadari konflik dan merasakan
penglamanpengalaman yang bersifat emosi, seperti kemarahan, frustasi,
ketakutan, dan kegelisahan yang melukai perasaan.
4. Tahap IV, Konflik yang termanifestasi. Pada fase ini salah satu pihak
memutuskan bereaksi menghadapi kelompok dan sama-sama mencoba
saling menyakiti dan menggagalkan tujuan lawan. Misalnya agresi
terbuka, demonstrasi, sabotase, pemecatan, pemogokan dan sebagainya.
5. Tahap V, Konflik sesudah penyelesaian. Fase ini adalah fase sesudah
konflik diolah. Bila konflik dapat diselesaikan dengan baik hasilnya
berpengaruh baik pada organisasi (fungsional) atau sebaliknya
(disfungsional).
D. DAMPAK KONFLIK
Dengan adanya konflik yang terjadi, akan membuat kesempatan bagi salah
satu ataupun kedua belah pihak untuk saling merenungi kembali, berpikir
ulang tentang kenapa bisa terjadi perselisihan ataupun konflik diantara
mereka.
2. Meningkatkan Prestasi.
Dengan adanya konflik, bisa saja membuat orang yang termajinalkan oleh
konflik menjadi merasa mempunyai kekuatan ekstra sendiri untuk
membuktikan bahwa ia mampu dan sukses dan tidak pantas untuk
“dihina”.
1. Menghambat kerjasama.
2. Apriori.
3. Saling menjatuhkan.
Ini salah satu akibat paling nyata dari konflik yang terjadi diantara sesama
orang di dalam suatu organisasi, akan selalu muncul tindakaan ataupun
upaya untuk saling menjatuhkan satu sama lain dan membuat kesan lawan
masing-masing rendah dan penuh dengan masalah.
BAB III
PEMBAHASAN
KESIMPULAN
a. Dampak Positif
b. Dampak Negatif
Menghambat kerjasama.
Apriori.
Saling menjatuhkan.
DAFTAR PUSTAKA