Anda di halaman 1dari 24

Pendahuluan

Menurut Hery Sonawan dan Rochim Suratman dalam bukunya


“Pengantar Untuk Memahami Proses Pengelasan Logam”
Pengelasan adalah salah satu teknik penyambungan logam dengan
cara mencairkan sebagian logam induk dan logam pengisi dengan
atau tanpa tekanan dan dengan atau tanpa logam tambahan dan
menghasilkan sambungan yang kontinu

Pengelasan menurut DIN ( Deutsche Industrie Normen ) adalah


ikatan metalurgi pada sambungan logam atau logam paduan yang
dilaksanakan dalam keadaan lumer atau cair.

menurut B. H Amstead, pengelasan adalah suatu proses


penyambungan logam dimana logam menjadi satu akibat panas
dengan atau tanpa tekanan
PROSES PENGELASAN
Proses pengelasan dapat dibagi menjadi dua
kelompok utama, yaitu :
 pengelasan lebur (fusion welding),

 pengelasan padat (solid-state welding).


PENGELASAN PADAT
Dalam pengelasan padat proses penyambungan
logam dihasilkan dengan :
 Tekanan tanpa memberikan panas dari luar,
atau
 Tekanan dan memberikan panas dari luar.
Untuk berhasilnya penyambungan diperlukan
beberapa persyaratan yang harus dipenuhi, yakni :
 Benda padat tersebut dapat cair/lebur oleh panas.
 Antara benda-benda padat yang disambung tersebut
terdapat kesesuaian sifat lasnya sehingga tidak
melemahkan atau menggagalkan sambungan tersebut.
 Cara penyambungan sesuai dengan sifat benda padat dan
tujuan penyambungan.
Syarat-syarat agar terjadi ikatan metalurgi yang
baik pada pengelasan padat :
 kedua permukaan kontak harus sangat bersih,

 kedua permukaan kontak satu sama lain harus


saling menempel sangat rapat agar dapat terjadi
ikatan atom.
PENGELASAN PADAT DAPAT
DIKELOMPOKKAN SEBAGAI BERIKUT :
 pengelasan tempa (forge welding);
 pengelasan dingin (cold welding, CW);

 pengelasan rol (roll welding, COW);

 pengelasan ledak (explosion welding, EXW);

 pengelasan gesek (friction welding, FRW);

 pengelasan ultrasonik (ultrasonic welding, USW)


PENJELASAN:
 Pengelasan tempa; pengelasan
tempa merupakan teknik
penyambungan logam yang paling
tua. Komponen logam yang akan
disambung dipanaskan hingga
temperatur kerja kemudian
bersama-sama ditempa dengan palu
atau peralatan lainnya hingga
tersambung menjadi satu.
PENJELASAN:
 Pengelasan dingin; adalah proses penyambungan logam
pada temperatur ruang di bawah pengaruh tekanan.
Akibat tekanan, permukaan benda kerja mengalami aliran
dan menghasilkan sambungan las.
 contoh, kawat dan batang dijepit dalam jepitan khusus
kemudian ditekan dengan tekanan yang cukup besar
sehingga terjadi aliran plastik pada ujung sambungan.
Beban tekan dapat dilakukan dengan perlahan-lahan atau
dengan tumbukan (impak).
 Pengelasan dingin ini umumnya diterapkan pada
aluminium dan tembaga, tetapi kadang-kadang juga
diterapkan untuk penyambungan nikel, seng, dan monel.
PENJELASAN:
 Pengelasan rol; termasuk proses pengelasan padat dimana proses penekanannya
menggunakan peralatan rol, baik dengan pemanasan dari luar atau tidak, seperti
ditunjukkan dalam gambar dibawah
 Bila tanpa menggunakan panas dari luar, prosesnya disebut pengelasan rol dingin,
sedang bila menggunakan panas dari luar prosesnya disebut pengelasan rol panas.
Pengelasan rol biasa digunakan untuk melapisi baja karbon atau baja paduan
dengan baja tahan karat agar memiliki ketahanan terhadap korosi, atau untuk
membuat dwimetal yang digunakan untuk pengukuran temperatur.
PENJELASAN:
 Pengelasan ledak; merupakan proses pengelasan padat dimana dua permukaan
logam dijadikan satu di bawah pengaruh impak dan tekanan. Tekanan tinggi
berasal dari ledakan yang ditempatkan dekat logam seperti ditunjukkan dalam
gambar
PENJELASAN:
 Pengelasan gesek; penyambungan terjadi oleh panas gesek akibat perputaran
logam satu terhadap lainnya di bawah pengaruh tekanan aksial. Kedua permukaan
yang bersinggungan menjadi panas mendekati titik cair dan bahan yang berdekatan
dengan permukaan menjadi plastis.
 Las gesek banyak digunakan untuk penyambungan plastik.
 Tahapan proses adalah sebagai berikut :
1. salah satu poros diputar tanpa bersentuhan dengan poros yang lain, dengan
memutar pemegang (rotating chuck),
2. kedua poros satu sama lain disentuhkan sehingga timbul panas akibat
gesekan,
3. putaran dihentikan, poros diberi gaya tekan aksial, dan
4. sambungan las terbentuk.
PENJELASAN:
 Pengelasan ultrasonik; adalah proses penyambungan pelat untuk logam yang
sejenis maupun tak sejenis, umumnya dengan membentuk sambungan tindih
 Energi getaran berfrekuensi tinggi mengenai daerah las dalam bidang sejajar
dengan permukaan sambungan las. Gaya yang ada menimbulkan tegangan geser
osilasi pada permukaan las, tegangan tersebut merusak dan mengelupas lapisan
oksida. Slip permukaan ini menghasilkan kontak logam dengan logam, terjadi
pencampuran logam dan terbentuklah manik las yang baik.
 Dalam proses ini tidak diperlukan pemanasan dari luar. Proses pengelasan
ultrasonik hanya dapat diterapkan pada logam dengan ketebalan maksimal 3 mm,
sedang ketebalan minimum tidak ada.
PENGELASAN LEBUR DAPAT
DIKELOMPOKKAN SEBAGAI BERIKUT:

 Pengelasan busur (arc welding, AW)


 Pengelasan resistansi listrik (resistance
welding, RW)
 Pengelasan gas (oxyfuel gas welding, OFW)

 Proses pengelasan lebur yang lain


PENJELASAN
Pengelasan busur (arc welding, AW)
 Proses pengelasan ini penyambungan dilakukan dengan memanaskan logam pengisi
dan bagian sambungan dari logam induk sampai mencair dengan memakai sumber
panas busur listrik.
PROSES PENGELASAN ELEKTRODE
TERUMPAN
 pengelasan busur elektrode terbungkus (shielded
metal arc welding, SMAW),
 pengelasan busur logam gas (gas metal arc
welding, GMAW),
 pengelasan busur inti-fluks (flux-cored arc
welding, FCAW),
 pengelasan elektrogas (electrogas welding, EGW),

 pengelasan busur rendam (submerged arc


welding, SAW).
PENJELASAN
Pengelasan resistansi listrik (resistance welding, RW)
 Proses pengelasan ini permukaan lembaran logam yang disambung ditekan satu
sama lain dan arus yang cukup besar dialirkan melalui sambungan tersebut. Pada
saat arus mengalir dalam logam, panas tertinggi timbul di daerah yang memiliki
resistansi listrik terbesar, yaitu pada permukaan kontak kedua logam (fayng
surfaces)
 Hasil dari operasi tersebut dalam daerah lebur antara dua bagian benda kerja,
dalam pengelasan titik disebut manik las (weld nugget).
Kelebihan pengelasan resistansi listrik adalah :
 tidak menggunakan logam pengisi,
 kecepatan produksi tinggi,
 tidak diperlukan operator dengan ketrampilan tinggi, karena
mesin dijalankan secara automatis,
 memiliki kemampuan ulang (repeatability) dan keandalan yang
baik.
Sedang kelemahan dari pengelasan resistansi listrik ini,
adalah :
 biaya investasi tinggi, karena harga peralatan mahal,
 hanya dapat mengerjakan sambungan tumpang (lap joint),
PROSES PENGELASAN RESISTANSI
LISTRIK
Terdapat beberapa proses pengelasan resistansi
listrik yang sering digunakan dalam industri, yaitu
:
 pengelasan titik resistansi listrik (resistance spot
welding, RSW),
 pengelasan kampuh resistansi listrik (resistance
seam welding, RSEW),
 pengelasan proyeksi resistansi listrik (resistance
projection welding, RPW),
 pengelasan resistansi listrik yang lain.
PENJELASAN
Pengelasan gas (oxyfuel gas welding, OFW)
 Dalam proses pengelasan gas, panas diperoleh dari hasil pembakaran gas dengan
oksigen sehingga menimbulkan nyala api dengan suhu yang dapat mencairkan
logam dasar dan logam pengisi. Pengelasan gas juga sering digunakan untuk proses
pemotongan logam.
 Gas yang lazim digunakan adalah gas alam, asetilen, dan hidrogen. Di
antara ketiga gas ini yang paling sering dipakai adalah gas asetilen,
sehingga pengelasan gas pada umumnya diartikan sebagai pengelasan oksi-
asetilen (oxyasetylene welding, OAW).
PENJELASAN
Proses pengelasan lebur yang lain
 pengelasan lebur terdapat beberapa jenis yang lain, untuk menghasilkan peleburan
logam yang disambung, seperti misalnya : pengelasan berkas elektron (electron beam
welding), dan pengelasan berkas laser (laser beam welding).
 Dalam pengelasan berkas elektron digunakan elektron kecepatan tinggi yang
ditumbukkan pada logam yang di las dalam atmosfir hampa.
 Dalam pengelasan berkas laser digunakan sinar laser.
KLASIFIKASI CARA-CARA PENGELASAN
BEDASARKAN CARA KERJA

 Pengelasan cair adalah cara pengelasan dimana


sambungan dipanaskan sampai mencair dengan
sumber panas dari busur listrik atau semburan
api gas yang terbakar
 Pengelasan tekan adalah cara pengelasan
dimana sambungan dipanaskan dan kemudian di
tekan hingga menjadi satu
 Pematrian adalah cara pengelasan dimana
sambungan diikat dan disatukan dengan
menggunakan paduan logam yang mempunyai
titik cair rendah. Dalam car ini logam induk
tidak turut mencair
KLASIFIKASI DARI CARA PENGELASAN
A. Pengelasan cair
 Las gas
 Las listrik terak
 Las listrik gas
 Las listrik termis
 Las listrik elektron
 Las busur plasma

B. Pengelasan tekan
 Las resistensi listrik
 Las titik
 Las penampang
 Las busur tekan
 Las tekan
 Las tumpul tekan
 Las tekan gas
 Las tempa
 Las gesek
 Las ledakan
 Las induksi
 Las ultrasonic
C. Las busur
 Elektroda terumpan

D. Las busur gas


 Las m16

 Las busur CO2

E. Las busur gas dan fluks


 Las busur CO2 dengan elektroda berisi fluks

 Las busur fluks

 Las elektroda berisi fluks

 Las busur fluks

 Las elektroda tertutup

 Las busur dengan elektroda berisi fluks

 Las busur terendam

 Las busur tanpa pelindung

 Elektroda tanpa terumpan

 Las TIG atau las wolfram gas

F. Pematrian
 Brazing

 Soldering
Klasifikasi Pengelasan Berdasarkan cara kerja

Anda mungkin juga menyukai