Anda di halaman 1dari 3

ISTILAH PERUNDANG-UNDANGAN

Perundang-undangan : Proses pembentuakan peratraturan negara, baik ditingkat pusat


maupun tingkat daerah.

Pembentukan Perundang-und : Proses pembuatan peraturan perundang-undangan pada dasaranya


dimuali dari perencanaa , persiapan, teknik penyusunan , perumusan,
pembahasan, pengesahan , pengundangan dan penyebarluasan.

Peratuarn perundang-undangan : Peraturan tertulis yang dibentuk oleh lembaga negara atau pejabat
yang brwenang dan mengikat secara umum.

NORMA
Patokan bagi sesorang untu beritindak atau beritingkah laku dalam masyrakat.

Norma Statik : Norma umum dapat ditarik menjadi norma yang khusus. Begitupun
sebaliknya. Contoh :

Norma Dinamik : system norma yang dapat dilihat dari berlakunya suatu norma atau
cara pembentukannya dan penghapusannya.

Hukum sebagai Sistem norma yang dinamik :

Hukum bertindak sebagai peraturan yang mengikuti jaman dan perkembangan dari pola kehidupan
manusia.

Dinamika norma hukum vertical dan horizontal

Dinamika norma hukum yang vertical : dinamika yang berjenjang dari atas kebawah atau dari bawah ke
atas.dalam hal ini norma hukum bersumber pada norma hukum
yang diatasnya, dan seterusnya, samapai pada norma dasar yang
paling atas yang menjadi dasar dari semua norma hukum.

Dinamika norma hukum yang horizontal : dinamika yang bergeraknya tidak ke atas tetapi ke samping .
karena adaanya suatu analogi berupa penarikan suatu norma
hukum untuk kejadian-kejadian lainnya yang dianggap serupa.

Contoh nya hakim menggunakan analogi terh. sementara adap kasus perkosaan, selain sanki pidana tapi
berllaku juga sanksi pembayaran ganti rugi ata spengrusakan terhadap diri yang di perkosa oleh pelaku.

Perbedaan norma hukum dengan norma lainnya :

1. Norma hukum bersifat heteronom ( Datang dari lar manusis itu sendiri berupa paksaan sehingga
manusis itu harus memnuhi kewajibannya). Sementara norma lainnya adalah otonom artinya
datang dari dalam diri manusia itu sendiri;
2. Norma hukum berlaku sanksi pidana maupun sanks pemaksa secra fisik. Sedangkan norma
lainnya tidak dapat dilekati sanksi pidana maupun sanksi pemaksa secara fisik.
3. Dalam norma hukum sanksi pidana atau pemaksa itu dilakukan oleh apafat negara.sedangkan
dalam norma yang lainnya adalah dari diri sendiri.

Norma hukum umum dan khusus


Norma hukum umum : suatu norma hukum yang ditujukan untuk oranag banyak atau semua
warga negara.

Norma Hukum Khusus : Suatu norma yang ditujukan untuk seseorang , bebrapa orang atau
banyak orang.

Norma Hukum Abstrak : norma hukum yang melihat perbuatan seseorng yang tidak ada
batasnya atau tidak konkret.

Norma Hukum Konkret : norma hukum yang melihat perbuatan seseorang itu secara lebihnyata
(Konkret).

Umum Abstrak : Norma hukum yang ditujukan untuk umum dan perbuatannya abstrak.
Ex : Setiap orang dilarang mencuri

Umum Konkret : Norma hukum yang ditujukan untuk umum dan perbuatannya konkret .
Ex: Setiap orang dilarang mencuri pisang merah.

Individual Abstrak : norma hukum yang ditujukan kepada seseorang dan perbuatannya
umum. Ex: Sirito mahasiswa hukum ubp dilarang mencuri mobil

Individual konkret : norma hukum yang ditujuakn kepada seseorang dan perbuatannya
nyata. Ex: si rito mahasiswa hukum ubp dlarang mencuri mobil Toyota
yaris.

Norma hUkum yang terus menerus: norma hukum yang berlakunya tidak dibatasi oleh waktu jadi dapat
berlaku kapan saja secara terus menerus sampai ada hukum baru
yang menggantikannya. Ex : peraturan perundang-undangan

Norma hukum yang sekali selesai : norma hukum yang berlakunya sekali sajja dan setelah itu selesai. Ex:
ketetapan bagi seseorang atau bagi warga negra.

Norma hukum tunggal` : norma hukum yang berdiri sendiri dan tiadk diikuti oleh suatu norma
hukum lainnya, jadi isisnya hanya merupakan suatu suruhan ( dass
solen ) tentang hendaknya seseorang bertindak dan bertingkah laku.

Norma hukum berpasangan : norma hukum yang terdiri atas dua norma hukum yaitu norma hukum
primer dan norma hukum sekunder.

Norma hukum primer : norma hukum yang berisi aturan atau patokan bagaimana jcara
seseorang harus berperilaku didalam masyarakat.

Norma hukum Sekunder : norma hukum yang berisi tata cara penanggulangannya apabila norma
hukum pimer itu tidak dipenuhi atau tidak di patuhi.
Daya laku : apabila suatu norma dibentuk leh norma yang lebih tinggi atau oleh
lembaga yang berwenang membentuknya, missal nya PP sah apabila
dibentuk oleh Presiden untuk menjalankan UU.

Daya Guna : Dalam hal ini dapat dilihat apakah suatu norma yang ada dan berdaya
laku itu berdaya guna secara efektif atau tidak dalam ha lini dapat pula
terjadi tidak ada lagi daya guna tapi masih memilki daya laku terhadap
peraturan yang dibuat.

STRUKTUR NORMA DAN LEMBAGA

Normah Hukum public :

Anda mungkin juga menyukai