Anda di halaman 1dari 9

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kamus Lengkap Bahasa Indonesia menjelaskan bahwa kata menulis berasal dari
kata tulis. Tulis adalah ada huruf (angka dan sebagainya) yang dibuat (digurat dan
sebagainya) dengan pena (pensil, cat, dan sebagainya). Menulis adalah membuat huruf,
angka, dan sebagainya dengan pena, pensil, cat, dan sebagainya melahirkan pikiran
atau perasaan seperti mengarang, membuat surat, dan sebagainya dengan tulisan.
Selanjutnya menulis adalah menuangkan gagasan, pendapat, perasaan, keinginan, dan
kemauan, serta informasi ke dalam tulisan dan kemudian “mengirimkannya” kepada
orang lain (Syafi’ie,1998:45).

Selain itu, menulis juga merupakan suatu aktivitas komunikasi yang menggunakan
bahasa sebagai medianya. Wujudnya berupa tulisan yang terdiri atas rangkaian huruf
yang bermakna dengan semua kelengkapannya, seperti ejaan dan tanda baca. Menulis
juga suatu proses penyampaian gagasan, pesan, sikap, dan pendapat kepada pembaca
dengan simbol-simbol atau lambang bahasa yang dapat dilihat dan disepakati bersama
oleh penulis dan pembaca.
2

1.2 Rumusan Masalah


Dalam penyusunan makalah ini kami mempunyai beberapa rumusan masalah
anatara lain:
1. Bagaimana pengertian ketrampilan menulis ?
2. Bagaimana ciri-ciri tulisan yang baik ?
3. Bagaimana asas-asas dalam menulis ?
4. Bagaimana tahapan-tahapan menulis ?
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini antara lain:
1. Untuk mengetahui pengertian dari ketrampilan menulis
2. Untuk mengetahui ciri-ciri dari tulisan yang baik
3. Untuk mengetahui asas-asas dalam menulis
4. Untuk mengetahui tahapan-tahapan menulis
3

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Ketrampilan Menulis

Pengertian menulis menurut para ahli :

a. (Tarigan,1986:15). Menurut Djago Tarigan menulis berarti mengekpresikan


secara tertulis gagasan, ide, pendapat, atau pikiran dan perasaan
b. (Sumarno,2009:5). Juga mengungkapkan pendapatnya mengenai menulis
yaitu: meletakkan simbol grafis yang mewakili bahasa yang dimengerti orang
lain.
c. Heaton dalam St. Y. Slamet (2008:141) menulis merupakan keterampilan yang
sukar dan kompleks.
d. M. Atar Semi ( 2007 : 14 ) dalam bukunya mengungkapkan pengertian menulis
adalah suatu proses kreatif memindahkan gagasan ke dalam lambang-lambang
tulisan.
e. Burhan Nurgiantoro (1988: 273) menyatakan bahwa menulis adalah aktivitas
aktif produktif, yaitu aktivitas menghasilkan bahasa.
f. Hastuti, (dalam Nurjamal, 2011:72) menyatakan bahwa keterampilan menulis
merupakan suatu kegiatan yang mempunyai hubungan dengan proses berpikir
dan keterampilan ekspresi dalam bentuk tertulis. Kompleksitas tulisan itu
disebabkan oleh faktor-faktor yang harus terwujud dalam tulisan, yakni:
sistematika tulisan, ejaan, diksi, dan lain-lain.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa ketrampilan


menulis merupakan kegiatan berupa penuangan ide atau gagasan dengan kemampuan
yang kompleks melalui aktivitas yang aktif produktif dalam bentuk simbol huruf dan
angka secara sistematis sehingga dapat dipahami oleh orang lain.
4

2.2 Ciri-Ciri Tulisan yang Baik

Tulisan yang baik adalah yang mampu mewakili secara tepat gagasan
penulisnya. Enre (1994:5-7) mengemukakan bahwa ada lima ciri-ciri tulisan yang baik,
yaitu
1. Bermakna
Tulisan yang baik selalu bermakna. Tulisan yang baik harus mampu
menyatakan sesuatu yang mempunyai makna bagi seseorang dan memberikan
bukti terhadap yang dikatakan dalam tulisan.
2. Jelas
Tulisan yang baik selalu jelas. Sebuah tulisan dapat disebut jelas jika
pembaca dapat membacanya dengan kecepatan yang tetap dan menangkap
maknanya
3. Bulat dan utuh.
Tulisan yang baik selalu padu dan utuh. Sebuah tulisan dikatakan padu
dan utuh jika pembaca dapat mengikutinya dengan mudah karena ia
diorganisasikan dengan jelas menurut suatu perencanaan karena bagian-
bagiannya dihubungkan satu dengan yang lainnya, baik dengan perantaraan
pola yang mendasarinya atau dengan kata atau farasa penghubung
4. Ekonomis
Tulisan yang baik selalu ekonomis. Penulis yang baik tidak akan
membiarkan waktu pembaca hilang dengan sia-sia sehingga ia akan membuang
semua kata yang berlebihan dari tulisannya. Seorang penulis yang ingin
mengikuti perhatian pembacanya harus berusaha terus untuk menjaga agar
karangannya padat yang lurus ke depan.
5

5. Memenuhi kaidah-kaidah gramatika.


Tulisan yang baik selalu mengikuti kaidah gramatika. Tulisan yang
menggunakan bahasa yang baku, yaitu bahasa yang dipakai oleh kebanyakan
anggota masyarakat yang berpendidikan dan mengharapkan orang lain juga
menggunakan dalam komunikasi formal dan informal, khususnya yang dalam
bentuk tulisan.

2.3 Asas-Asas dalam Menulis


Asas-asas menulis dijelaskan oleh Nuruddin (2011:39-46) kegiatan menulis
memerlukan asas-asas menulis yang dijelaskan berikut ini ;
1. Kejelasan yaitu, asas kejelasan memberikan kemudahan bagi pembaca.
2. Keringkasan yaitu, asas keringkasan harus diperhatikan penulis agar tidak
membuang-buang waktu pembaca.
3. Ketepatan yaitu, asas ketepatan dapat menyebabkan asumsi penulis mengalami
titik kesamaan dengan pembaca.
4. Kesatupaduan yaitu, kesatupaduan gagasan pokok dalam tiap paragraf harus
diperhatikan menulis dalam menguraikan gagasan/pikiran.
5. Pertautan yaitu, antarbagian tulisan harus bertautan satu sama lain (antar-alenia
atau kalimat) tautan ini mempermudah pembaca untuk menangkap gagasan
yang disampaikan penulis.
6. Penegasan yaitu, adanya penonjolan atau memiliki derajat perbedaan antar
bagian dalam tulisan memberikan kemudahan kepada pembaca dalam
menangkap tekanan ide-ide tertentu
6

2.4 Tahapan-Tahapan Menulis

1. Tahap Pratulis

Tahap pratulis merupakan tahap paling awal dalam kegiatan menulis. Tahap ini
terletak pada sebelum melakukan penulisan. Di dalam tahap pratulis terdapat
berbagai kegiatan yang dilakukan oleh penulis. Mulai dari menentukan topik yang
akan ditulis. Penulis mempertimbangkan pemilihan topik dari segi menarik atau
tidaknya terhadap pembaca.

2. Tahap Pembuatan

Draf yang dimaksud adalah tulisan yang disusun secara kasar. Pada kegiatan
ini penulis lebih mengutamakan isi tulisan dari pada tata tulisnya sehingga semua
pikiran, gagasan,dan perasaan dapat dituangkan ke dalam tulisan.

3. Tahap Revisi

Merevisi berarti memperbaiki, dapat berupa menambah yang kurang atau


mengurangi yang lebih menambah informasi yang mendukung, mempertajam
perumusan penulisan, mengubah urutan penulisan pokok - pokok pikiran,
menghilangkan informasi yang kurang relevan, dan lain sebagainya. penulis
berusaha untuk menyempurnakan draf yang telah selesai agar tulisan tetap fokus
pada tujuan

4. Tahap Penyuntingan

Pada tahap penyuntingan penulis mengulang kembali kegiatan membaca draf.


Tulisan pada draf kasar masih memerlukan beberapa perubahan. Kegiatan selama
tahap penyuntingan adalah meneliti kembali kesalahan dan kelemahan pada draf
kasar dengan melihat kembali ketepatannya dengan gagasan utama, tujuan
penulisan, calon pembaca, dan kriteria penerbitan.
7

5. Tahap Publikasi

Tahap publikasi merupakan tahap paling akhir dalam proses menulis. Dalam
tahap ini yang dilakukan adalah memublikasikan tulisannya melalui berbagai
kemungkinan misalnya mengirimkan kepada penerbit, redaksi majalah, dan
sebagainya. Dapat pula dengan berbagi tulisan dengan berbagai pembaca.
8

BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN

3.2 SARAN
9

DAFTAR PUSTAKA

https://www.kompasiana.com/akipeffendy/550eb183a33311b12dba83af/hakikat-
keterampilan-menulis (Di unduh /Di akses pada 26/11/19)

https://takdirkahar75.blogspot.com/2015/01/ciri-ciri-tulisan-yang-baik.html(Di unduh
/Di akses pada 26/11/19)

http://adeputriw.blogspot.com/2014/07/asas-asas-menulis.html(Di unduh /Di akses


pada 26/11/19)

Anda mungkin juga menyukai