Keterampilan Membaca
Keterampilan Membaca
BAB I
PENDAHULUAN
Kamus Lengkap Bahasa Indonesia menjelaskan bahwa kata menulis berasal dari
kata tulis. Tulis adalah ada huruf (angka dan sebagainya) yang dibuat (digurat dan
sebagainya) dengan pena (pensil, cat, dan sebagainya). Menulis adalah membuat huruf,
angka, dan sebagainya dengan pena, pensil, cat, dan sebagainya melahirkan pikiran
atau perasaan seperti mengarang, membuat surat, dan sebagainya dengan tulisan.
Selanjutnya menulis adalah menuangkan gagasan, pendapat, perasaan, keinginan, dan
kemauan, serta informasi ke dalam tulisan dan kemudian “mengirimkannya” kepada
orang lain (Syafi’ie,1998:45).
Selain itu, menulis juga merupakan suatu aktivitas komunikasi yang menggunakan
bahasa sebagai medianya. Wujudnya berupa tulisan yang terdiri atas rangkaian huruf
yang bermakna dengan semua kelengkapannya, seperti ejaan dan tanda baca. Menulis
juga suatu proses penyampaian gagasan, pesan, sikap, dan pendapat kepada pembaca
dengan simbol-simbol atau lambang bahasa yang dapat dilihat dan disepakati bersama
oleh penulis dan pembaca.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Tulisan yang baik adalah yang mampu mewakili secara tepat gagasan
penulisnya. Enre (1994:5-7) mengemukakan bahwa ada lima ciri-ciri tulisan yang baik,
yaitu
1. Bermakna
Tulisan yang baik selalu bermakna. Tulisan yang baik harus mampu
menyatakan sesuatu yang mempunyai makna bagi seseorang dan memberikan
bukti terhadap yang dikatakan dalam tulisan.
2. Jelas
Tulisan yang baik selalu jelas. Sebuah tulisan dapat disebut jelas jika
pembaca dapat membacanya dengan kecepatan yang tetap dan menangkap
maknanya
3. Bulat dan utuh.
Tulisan yang baik selalu padu dan utuh. Sebuah tulisan dikatakan padu
dan utuh jika pembaca dapat mengikutinya dengan mudah karena ia
diorganisasikan dengan jelas menurut suatu perencanaan karena bagian-
bagiannya dihubungkan satu dengan yang lainnya, baik dengan perantaraan
pola yang mendasarinya atau dengan kata atau farasa penghubung
4. Ekonomis
Tulisan yang baik selalu ekonomis. Penulis yang baik tidak akan
membiarkan waktu pembaca hilang dengan sia-sia sehingga ia akan membuang
semua kata yang berlebihan dari tulisannya. Seorang penulis yang ingin
mengikuti perhatian pembacanya harus berusaha terus untuk menjaga agar
karangannya padat yang lurus ke depan.
5
1. Tahap Pratulis
Tahap pratulis merupakan tahap paling awal dalam kegiatan menulis. Tahap ini
terletak pada sebelum melakukan penulisan. Di dalam tahap pratulis terdapat
berbagai kegiatan yang dilakukan oleh penulis. Mulai dari menentukan topik yang
akan ditulis. Penulis mempertimbangkan pemilihan topik dari segi menarik atau
tidaknya terhadap pembaca.
2. Tahap Pembuatan
Draf yang dimaksud adalah tulisan yang disusun secara kasar. Pada kegiatan
ini penulis lebih mengutamakan isi tulisan dari pada tata tulisnya sehingga semua
pikiran, gagasan,dan perasaan dapat dituangkan ke dalam tulisan.
3. Tahap Revisi
4. Tahap Penyuntingan
5. Tahap Publikasi
Tahap publikasi merupakan tahap paling akhir dalam proses menulis. Dalam
tahap ini yang dilakukan adalah memublikasikan tulisannya melalui berbagai
kemungkinan misalnya mengirimkan kepada penerbit, redaksi majalah, dan
sebagainya. Dapat pula dengan berbagi tulisan dengan berbagai pembaca.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
9
DAFTAR PUSTAKA
https://www.kompasiana.com/akipeffendy/550eb183a33311b12dba83af/hakikat-
keterampilan-menulis (Di unduh /Di akses pada 26/11/19)
https://takdirkahar75.blogspot.com/2015/01/ciri-ciri-tulisan-yang-baik.html(Di unduh
/Di akses pada 26/11/19)