Anda di halaman 1dari 1

Minggu, 5 Mei 2019

No. 644
Tahun XXXIV/No. 11483
Terbit 16 Halaman

ADA APA
DENGAN FOOD
WASTE?
AKBAR EVANDIO, RENI LESTARI,
& TIKA ANGGRENI PURBA
redaksi@bisnis.com

L
aporan dari organisasi pangan dunia
(FAO) yang bernaung di bawah Perseri-
katan Bangsa Bangsa menyebutkan bahwa
Indonesia menghasilkan sekitar 13 juta ton
sampah makanan setiap tahun yang bera-
sal dari katering, ritel, dan restoran.
Jika diuraikan, volume makanan itu dapat dikon-
sumsi hingga 28 juta orang Indonesia.
Sementara itu, pernyataan lembaga riset Economist
Intelligence Unit pada 2016 menyatakan bahwa Indo-
nesia merupakan produsen sisa makanan (food waste)
nomor dua terbesar di dunia—setelah Saudi Arabia—,
yang memproduksi hingga 300 kilogram sisa makanan
per orang per tahun.
Sementara itu, Amerika Serikat menduduki peringkat
ketiga yang memproduksi sampah makanan sebanyak
277 kg per orang per tahun.
Menyoroti fenomena penumpukan sampah makanan
itu, lembaga riset dalam negeri, Center for Research of
Environment, Appropriate Technology, and Advocacy
atau Creata menilai hal tersebut membuktikan bahwa
kesadaran masyarakat dalam pengelolaan makanan
masih rendah.
Creata berharap segera muncul regulasi khususnya
ditujukan kepada pebisnis kuliner untuk mengelola
sampah makanan dengan baik, sekaligus meminimali-
sasikan buangan seminim mungkin. Lembaga ini juga
menyusun modul pengelolaan sampah makanan untuk
kalangan restoran.
Pada perkembangan lain, data kelaparan dan ketim-
pangan akses pangan di perdesaan maupun perkotaan
menjadi isu global yang tak henti diperbincangkan.
Di Indonesia, ada sekitar 19,4 juta orang menderita
kurang gizi dan tidur dalam keadaan lapar.
Angka Indeks kelaparan global atau Global Hunger
Index Indonesia tercatat mencapai 21,9%, sedikit lebih
tinggi di atas Laos. Hal tersebut ironis dengan data
global bahwa rata-rata setiap orang di Indonesia terca-
tat membuang 300 kilogram makanan setiap tahun.
Jumlah buangan tersebut termasuk makanan yang
tidak habis disantap di meja makan, sayur dan buah
layu yang saban hari dilempar ke keranjang sampah,
atau bahan makanan yang tanggal kedaluwarsanya
masih hitungan bulan tetapi tak bisa dijual karena
alasan standardisasi produk.
Menghadapi fakta bahwa Indonesia adalah produsen
sampah makanan kedua, maka diperlukan perubahan
budaya konsumsi yakni merencanakan dan menggu-
nakan makanan dengan efektif sehingga tidak banyak
terbuang.
Organisasi sosial Waste4Change menawarkan solusi
terhadap permasalahan sampah dengan prinsip peru-
bahan perilaku dan pengelolaan yang terintegrasi.
Di sisi lain muncul pula gerakan food bank, kelom-
pok yang membuka diri menerima, mengumpulkan,
mengolah, hingga mendistribusikan makanan kepada
kelangan yang membutuhkan.
Sejumlah food bank yang aktif di antaranya Food-
bank of Indonesia, Foodcycle Indonesia, Garda Pangan,
dan Indonesia Food Bank.
Selain pentingnya regulasi dan optimalisasi lembaga
bank makanan, kunci utamanya adalah mendorong
kesadaran seluruh pihak untuk mengelola makanan
secara efisien sehingga menekan timbulnya sampah
makanan. PAMUJI TRI NASTITI

BISNIS/HUSIN PARAPAT

Adu Performa Muscle Car Klasik Ungkapan Nostalgia Ivan Gunawan


Un Sungguh Mencemaskan Pensiunan
Dodge Charger dan Ford Mustang Ivan Gunawan mengandalkan dua koleksi Teater Gandrik kembali menampilkan gaya
2019 menghadirkan kembali muscle cle Ramadan yaitu Mandjha Hijab dan Khalif satire yang menjadi khasnya. Dengan kritis-
car klasik dari AS ke pasar otomotif
tif Men's Wear tahun ini. Dalam koleksi Mandjha, nya, mereka mementaskan lelakon pensi-
yang lebih modern, lengkap denganan sang desainer banyak mengeksplorasi tabrak unan yang ingin menikmati masa tuanya
performa yang kuat dan tenaga motif dan warna. Siluet busana yang longgar dengan tenang. Tema politik dalam kemasan
besar. dikombinasikan dengan kerudung sederhana. horor tetapi tetap jenaka dalam lakon Para
Pensiunan 2049.
AUTOVAGANZA 10 TREND 12 ART & CULTURE 15

sirkulasi@bisnis.co.id
Eceran: Rp11.000/eks Redaksi & Marketing
Untuk Wilayah Kalimantan, Sulawesi, dan Kawasan iklan@bisnis.co.id
(021) 57901023 redaksi@bisnis.co.id epaper.bisnis.com @bisniscom bisnis.com www.bisnis.com
Timur Indonesia Eceran: Rp12.000/eks

Anda mungkin juga menyukai