DISUSUN OLEH :
DEVA ADZANY KARISMA PUTRA 123180064
NIM : 123180090
FREDRIO
NAMA ARCELLO: M. ALLIEF FADILLAH
123180068
WIDYA LUHUR WICAKSONO
KELAS/PLUG : P 123180079
MUHAMMAD ALLIEF
NAMA ASISTEN : FADILLAH 123180090
ANGGITA RAMADHANI
ADAM SUPRAYOGI 123180132
NAUFAL NUR AIDIN
GEOFISIKA
Geofisika adalah bagian dari ilmu bumi yang mempelajari bumi menggunakan
kaidah atau prinsip-prinsip fisika.Di dalamnya termasuk juga meteorologi, elektrisitas
atmosferis dan fisika ionosfer. Penelitian geofisika untuk mengetahui kondisi di bawah
permukaan bumi melibatkan pengukuran di atas permukaan bumi dari parameter-parameter
fisika yang dimiliki oleh batuan di dalam bumi. Dari pengukuran ini dapat ditafsirkan
bagaimana sifat-sifat dan kondisi di bawah permukaan bumi baik itu secara vertikal
maupun horisontal. Ilmu geofisika itu sendiri merupakan pengabungan dari matematika,
fisika, dan ilmu komputer. Geofisika mempunyai beberapa metode yang digunakan untuk
mendeteksi bawah permukaan, diantaranya adalah seismik yang memanfaatkan penjalaran
gelombang, GPR yang memanfaatkan radiasi elektromagnetik dalam gelombang mikro
(Frekuensi UHF/VHF), VLF (Very Low Frequency) yang memanfaatkan frekuensi radio (3
KHz hingga 30 KHz), Seismik yang memanfaatkan penjalaran gelombang, geolistrik, dan
lain- dalam tahapan eksplorasi dapat diminimalisir dan juga memberikan hasil yang lebih
optimum.
Dalam skala yang berbeda, metode geofisika dapat diterapkan secara global yaitu
untuk menentukan struktur bumi, secara lokal yaitu untuk eksplorasi mineral dan
pertambangan termasuk minyak bumi dan dalam skala kecil yaitu untuk aplikasi geoteknik
(penentuan pondasi bangunan dll). Bidang kajian ilmu geofisika meliputi meteorologi
(udara), geofisika bumi padat dan oseanografi (laut). Beberapa contoh kajian dari geofisika
bumi padat misalnya seismologi yang mempelajari gempabumi, ilmu tentang gunungapi
atau volcanology, geodinamika yang mempelajari dinamika pergerakan lempeng-lempeng
di bumi, dan eksplorasi seismik yang digunakan dalam pencarian hidrokarbon.
METODE-METODE GEOFISIKA
Secara umum, metode geofisika dibagi menjadi dua kategori yaitu metode pasif dan
aktif. Metode pasif dilakukan dengan mengukur medan alami yang dipancarkan oleh bumi.
Metode aktif dilakukan dengan membuat medan gangguan kemudian mengukur respons
yang dilakukan oleh bumi. Medan alami yang dimaksud disini misalnya radiasi gelombang
gempa bumi, medan gravitasi bumi, medan magnetik bumi, medan listrik dan
elektromagnetik bumi serta radiasi radioaktifitas bumi. Medan buatan dapat berupa
ledakan dinamit, pemberian arus listrik ke dalam tanah, pengiriman sinyal radar dan lain
sebagainya.
Secara praktis, metode yang umum digunakan di dalam geofisika tampak seperti
tabel di bawah ini:
GPR merupakan sistem radar yang digunakan dalam pendeteksian objek yang
terkubur di dalam tanah dengan kedalaman tertentu tanpa harus menggali tanah. GPR juga
dapat digunakan untuk mengetahui kondisi dan karakteristik permukaan bawah tanah.
Teknologi radar ini memiliki beberapa kelebihan diantara metode geofisika lainnya, yaitu :
Biaya operasional lebih murah, resolusi yang sangat tinggi karena menggunakan frekuensi
tinggi (broadband atau wideband), Pengoperasian yang cukup mudah dan merupakan
metoda non destructive sehingga aman digunakan.
Dalam penerapannya GPR dapat dibagi menjadi: Untuk Pemetaan geologi:
menggunakan antenna < 500 MHz dan untuk Rekayasa (Uji tidak merusak): menggunakan
antenna > 500 MHz. Metoda GPR menggunakan tanggapan tanah terhadap gelombang EM
yang merambat melaluinya. Gelombang EM merupakan gelombang medan yang merambat
secara transversal. Gelombang EM terdiri dari dua komponen yang saling tegak lurus yaitu
intensitas medan listrik (E) dan intensitas medan magnet (H).
Sifat perambatan gel EM adalah dalam perambatannya medan listrik berosilasi
(bergetar) demikian juga dengan medan magnet. Arah getar medan listrik selalu tegak
lurus (orthogonal) dengan arah getar medan magnet dan arah perambatan gelombang EM
tegak lurus terhadap arah getar dari medan listrik dan medan magnet.
Penerapan pada geologi dan geoteknik : Medium (tanah atau batuan) dapat bersifat
konduktif (misalnya lempung, daerah air asin) atau dapat bersifat resistif (misalnya pasir)
maka gelombang radar akan bersifat difusif (amplitudo gelombang cepat meluruh) atau
bersifat gelombang (amplitudo gelombang dapat merambat dalam jarak yang jauh).
Setelah menempuh jarak tertentu, amplitudo gelombang radar mengalami
peredaman (atenuasi). Amplitudo gelombang dapat ditulis:
• E = E0 exp (-ax)
• a = koefisien atenuasi
Faktor-faktor yang mempengaruhi amplitudo: Amplitudo gelombang radar
mengalami peluruhan (atenuasi) karena:
a. Geometrical spreading (penyebaran geometris),
b. Hamburan energi karena ketidak homogenan medium,
c. Pantulan energi pada bidang batas medium,
d. Penyerapan energi (Atenuasi) (perubahan energi gelombang menjadi panas)
e. Rugi akibat antenna.
Sedangkan kedalaman tembus efektif dapat dilihat apakah suatu target memberikan
tanggapan yang dapat dideteksi alat GPR, yang bergantung kepada: Sifat fisis dari target
(kontras dielektrik target dan sekitarnya), rugi yang terjadi dalam perambatannya, Kuat
dari antenna pemancar dan Frekuensi dari antenna.
Resolusi vertikal adalah pemisahan vertikal minimum yaitu jarak antara dua
pemantul berdekatan yang masih bisa dibedakan oleh alat GPR. Resolusi vertikal
(pemisahan minimum) adalah sekitar l/4. Semakin tinggi frekuensi suatu antenna, semakin
tinggi resolusi vertikal, akan tetapi kedalaman tembus efektif berkurang.
Panjang gelombang (l) dapat dihitung l = kecepatan gel radar pada medium/
(frekuensi tengah antenna).Umumnya sinyal radar terdiri dari beberapa pulsa (akibat
coupling antenna dan tanah). Sehingga menyulitkan interpretasi dan menurunkan resolusi
vertikal.
Profiling pantulan radar: Transmitter dan receiver antenna yang berjarak sama
digerakkan diatas tanah untuk merekam pantulan yang terjadi. Umumnya dilakukan
stacking yaitu dilakukan beberapa kali pemancaran gel radar dan kemudian
dijumlahkan. Beberapa rekaman dari beberapa titik disajikan bersebelahan membentuk
profile radargram dengan sumbu jarak dan waktu.