II.

PERJALANAN KLINIS

PERJALANAN KLINIS PASIEN

Anak kompos mentis, kesan gizi baik, tidak tampak pucat,
Laju nadi 130 kali per menit, laju nafas 35 kali per menit, suhu
tubuh 37,4oC, tekanan darah 85/50 mmHg, saturasi oksigen
98%. Pemeriksaan kepala tampak konjungtiva tidak tampak
pucat, putih pada bola mata, Pembesaran kelenjar getah
bening pada leher (-) dan inguinal (-). Pemeriksaan toraks
kesan dalam batas normal .Pemeriksaan jantung kesan
normal. Pemeriksaan abdomen kesan dalam batas normal,
ekstrimitas tampak erosi (+). Tercapai kebutuhan cairan
100%; kalori 100%; protein 100% BB 5,8 kg
Darah Lengkap: Hb 10,6 g/dl,leukosit 14.140 /µl, Ht 26,8%,
Trombosit 149.000/µl. MCV 77,90/MCH 25/MCHC 32,10.
Hitung jenis: eosinophil 0/basophil 0,1/neutrophil 67,3/limfosit
25,7/monosit 6,9. Albumin :3,32 g/dl, ureum : 24,9 mg/dl,
kreatinin : 0,21 mg/dl. SG OT : 480 U/L SGPT : 165 U/L GDA
69mg/dL Prokalsitonin0,26
Besi 70ng/dl, TIBC 225 ng/dl, saturasi transferin 31%
16/6/18: kultur darah: acynetobacter baumanii
(sensitif:amikasin, tiglecycline, trimetropine-
sulfamethoxazole).
PICU RSSA
7/6/2017-16/6/18
Meningococcemia + Adrenal insufisiensi + Cerebral Salt Wasting + Pneumonia
(membaik) + Gagal napas (membaik) + Syok Septik + Disseminated
Intravascular Coagulation (membaik) + Fascitis necrotica regio antebracii dan
cruris dextra et sinistra + necrotic digiti 3,4,5 manus dextra + Global
Developmental Delay
Anak kompos mentis, kesan gizi baik, tidak tampak pucat,
Laju nadi 120 kali per menit, laju nafas 35 kali per menit, suhu
tubuh 37,3oC, tekanan darah 80/45 mmHg, saturasi oksigen
98%. Pemeriksaan kepala tampak konjungtiva tidak tampak
pucat, putih pada bola mata, Pembesaran kelenjar getah
bening pada leher (-) dan inguinal (-). Pemeriksaan toraks
kesan dalam batas normal .Pemeriksaan jantung kesan
normal. Pemeriksaan abdomen kesan dalam batas normal,
ekstrimitas tampak erosi (+). Tercapai kebutuhan cairan
100%; kalori 100%; protein 100% BB 5,8 kg
Dari hasil laboratorium menunjukkan hiponatremia
berulang, produksi urin >4,5 cc/kg/jam.
HCU RSSA
17/6/2018-15/9/18
Anak kompos mentis, kesan gizi baik, tidak tampak pucat,
S: demam (-)
Laju nadi 118 kali per menit, laju nafas 32 kali per menit, suhu
tubuh 37,1oC, tekanan darah 80/40 mmHg, saturasi oksigen
O: KU: kompos mentis, napas spontan
98%. Pemeriksaan kepala tampak konjungtiva tidak tampak
VS: HR: 114x/menit, RR: 24x/menit, Tax: 36,7C
pucat, putih pada bola mata, Pembesaran kelenjar getah
SatO2: 99%
bening pada leher (-) dan inguinal (-). Pemeriksaan toraks
kesan dalam batas normal .Pemeriksaan jantung kesan
normal. Pemeriksaan abdomen kesan dalam batas normal,
ekstrimitas tampak erosi (+). Tercapai kebutuhan cairan 3/3/19. Darah Lengkap: Hb 13,4 g/dl, leukosit
100%; kalori 100%; protein 100% BB 5,8 kg 7.730 /µl, Ht 37,8%, Trombosit 273.000/µl.
MCV 80,60/MCH 27,8/MCHC 35,4. Hitung
jenis: eosinophil 2,5/basophil 0,3/neutrophil
Darah Lengkap: Hb 10,8 g/dl, leukosit 13.490 /µl, Ht 60,3/limfosit 22,9/monosit 14,1.GDA 96 mg/dL
30,5%, Trombosit 280.000/µl. MCV 78,60/MCH Natrium 138; kalium 3,9/ klorida 108
27,8/MCHC 35,4. Hitung jenis: eosinophil 0,6/
basophil 0,1/neutrophil 56/limfosit 21,6/monosit
15,7.GDA 76 mg/dL Prokalsitonin 0,09
Natrium 136; kalium 4,0/ klorida 102
Pasien diterima +
KRS
Ruangan pengamatan
16/9/2018-23/10/2018 23/10/2018
26/10/2018- 26/11/2019
Meningococcemia (membaik) + Adrenal insufisiensi + Cerebral Salt Wasting +
Pneumonia (membaik) + Gagal napas (membaik) + Syok Septik (membaik) +
Disseminated Intravascular Coagulation (membaik) + Fascitis necrotica regio antebracii
dan cruris dextra et sinistra Post debridement + necrotic digiti 3,4,5 manus dextra post
amputasi + Global Developmental delay

Konsul Bedah Plastik: Konsul Bedah Saraf: Konsul Rehabilitasi medik:

Wdx: - fascitis necrotican regio Wdx: meningoencefalitis Untuk dilakukan fisioterapi selama Terapi : Terapi :
antebrachii dan cruris dextra et sinistra Ptx: tidak ada terapi khusus perawatan diruang intensif Kebutuhan cairan = 580 ml/hari; Kebutuhan kalori = 882
- necrotic digiti 3,4,5 manus dextra kkal/hari; Kebutuhan protein = 13,5 g/hari 1. Per oral Fludrokortison 1x0,05 mg (stop bulan Maret 2019)
2. Per oral Hidrokortison 3x0,1 mg (stop bulan Maret 2019)
Dilakukan tindakan debridebent dan Konsul dermato-venerologi: 3. Diet: extensive hydrolise 8x75cc (600cc, 420kkal) (selang
amputasi pada tanggal 8/6/18 Wdx: fascitis necrotican sebagai manisfestasi kulit 1. Intravena Tiglecycline 2x6 mg (1mg/kg/kali) seling extensive hydrolisa)
akibat meningococcemia 2. Intravena Parasetamol 4 x 60 mg (10mg/ 4. Diet: nasi + sayur diblender 2x sehari
kgbb/hari) 5. Rutin fisioterapi 3x perminggu
3. Per oral Fludrokortison 1x0,05 mg 6. Kontrol poliklinik Mata
4. Per oral Hidrokortison 3x0,1 mg 7. Kontrol poliklinik Bedah Plastik
Terapi : 5. Per oral garam 12 gram (1-2gram/kg) 8. Kontrol poliklinik tumbuh kembang
Kebutuhan cairan = 580 ml/hari; Kebutuhan kalori = 882 kkal/hari; Kebutuhan protein = 13,5 g/hari 6. Diet: ASI 8x75cc (600cc, 420kkal) (selang
seling extensive hydrolisa)
1. 02 nasal canul 2 liter per menit 7. Nebulisasi PZ/3 jam +fisioterapi dada +
2. Intravena Cefepime 3 x 300 mg (50 mg/kgbb/kali) —> tgl 17/6 diganti intravena Tiglecycline 2x6 mg (1mg/kg/ suction (k/p)
kali) 8. Rawat luka: fucuduc cream 2x sehari pada
3. Intravena Parasetamol 4 x 60 mg (10mg/kgbb/hari) erosi
4. Per oral Fludrokortison 1x0,05 mg 9. Rawat luka: kompres NS pada erosi ulkus
5. Per oral Hidrokortison 3x0,1 mg 3x 10 menit
6. Per oral garam 12 gram (1-2gram/kg) 10. KIE : penyakit penderita, pengobatan dan
7. Diet/NGT: ASI 8x75cc (600cc, 420kkal) (selang seling extensive hydrolisa) tumbuh kembang
8. Nebulisasi PZ/3 jam +fisioterapi dada + suction (k/p)
9. Rawat luka: fucuduc cream 2x sehari pada erosi
10. Rawat luka: kompres NS pada erosi ulkus 3x 10 menit
11. KIE : penyakit penderita, pengobatan dan tumbuh kembang