Anda di halaman 1dari 24

PROPOSAL USAHA

USAHA CATERING

………………………………………….

(Yaya Catering )

DiajukanKepada:

PT. SEMEN TIGARODA

(Alya Rahmadhanti)

(Yaya Catering)

………………………………………………………

…………………………………………………………
Ringkasan Proyek

A. Pendahuluan
1. Latar belakang ( perusahaan apa, mengapa, untuk apa perusahaan ini
didirikan)
2. Ruang Lingkup : Dalam usulan proposal ini terdapat tempat aspek penting
yaitu:
a. Aspek Organisasi dan Manajemen, berkaitan dengan nama
perusahaan, bidang usaha, nama pemilik, jumlah karyawan, serta
organisasi
b. Aspek pemasaran, berkaitan dengan perkembangan pasar saat ini,
prospek pasar dan pemasaran, sasaran pemasaran, dan rencana
penjualan per tahun dari produk yang akan dipasarkan
c. Aspek produksi atau operasi, berkaitan dengan rencana pendirian,
perluasan, dan pengoperasian
d. Aspek keuangan, berkaitan dengan masalah kebutuhan dana untuk
investasi dan modal kerja, peggunaan dana, kalkulasi biaya,
proyeksi pendapatan, dan jadwal pengembalian pinjaman.

B. Organisasi/Manajemen
1. Nama Perusahaan : Yaya Catering
2. Nama Pemilik / Pemimpin Perusahaan : Alya Rahmadhanti
3. Bidang Usaha : Bisnis Catering Makanan.
4. Jumlah Karyawan/Tenaga Kerja : 6 orang
C. Pemasaran
1. Prooduk yang Dipasarkan : Nasi Kotak
2. Sasaran Konsumen/Pembeli : sudah menjadi kelaziman bahwa
Usaha Catering bekerja berdasarkan pesanan. Kegiatan produksi dimulai
apabila telah pesanan telah diterima.
3. Bidang Usaha : Catering Makanan
D. Teknik/Produksi/Operasi Usaha
1. Kapasitas Produksi : partai besar yakni minimal 200
porsi dan partai keci minimal 50 porsi.
2. Ketersediaan Bahan Baku : berbelanja dipasar secara
menyeluruh dan ada supplier sendiri yang telah berkerja sama dengan kami.
E. Keuangan
1. Total Pembiayaan Proyek : Rp. 3.450.000;
2. Modal Sendiri : Rp. 5000.000;
3. Pinjaman yang Diajukan : Rp. 10.000.000;
4. Penjualan per Tahun : Rp 7.750.000;
5. Keungtungan per Tahun : Rp.3.200.000;
BAB I

PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Industri makanan merupakan industri yang paling prospektif di
Indonesia maupun di dunia. Karena suatu sifatnya yang ada kaitannya dengan
urusan perut, maka industri makanan menjadi salah satu sektor yang takkan
lekang dimakan waktu. Pesatnya industri tersebut, belakangan terus
menggairahkan minat pengusaha untuk menggarap bisnis makanan. Bukan
hanya restoran dan kafe yang banyak bermunculan. Namun, bisnis rumahan
seperti bisnis katering yang saat ini banyak bermunculan pun makin gencar
bersaing di pasaran.
Karena tingginya tingkat kebutuhan, usaha ini menjadi bisnis yang
cukup menjanjikan. Dengan perpaduan menjalankan hobi sekaligus
mendapatkan keuntungan, bisnis ini menjadi sangat menarik terutama bagi
kaum hawa, yang memang biasanya lebih concern pada urusan yang satu ini.
Menurut motivator bisnis Kafi Kurnia, bisnis katering adalah bisnis yang paling
disukai wanita, karena berhubungan dengan dapur, yaitu masak memasak.
Alasannya pertama karena hobi, akses ke bisnis ini biasanya mudah. Kalaupun
kita tidak memiliki keahlian memasak, kita tinggal mencari koki atau juru
masak. Kedua, membuka bisnis katering, modal pertama cukup memanfaatkan
dapur yang telah ada. Ketiga, bisnis ini cukup di back-up pengetahuan yang
relatif sederhana.
Jumlah penduduk Indonesia dari tahun ke tahun terus meningkat
menyebabkan kebutuhan masyarakat Indonesia terhadap pangan semakin
meningkat pula. Semakin meningkatnya kebutuhan pangan tersebut,
mendatangkan peluang-peluang bisnis yang dapat ditangkap oleh masyarakat
Indonesia, salah satunya adalah bisnis catering. Bisnis ini banyak diminati oleh
masyarakat karena dianggap memiliki tingkat pengembalian modal yang relatif
cepat dan dapat memenuhi kebutuhan primer masyarakat. Hal ini terlihat dari
semakin banyaknya jumlah usaha catering yang berhasil dan berkembang, baik
untuk catering lokal maupun catering internasional.
Usaha catering merupakan usaha yang paling populer di bidang boga. Di
setiap kesempatan dan momen kita sering menjumpai aneka makanan enak
yang disajikan dengan menarik oleh pengusaha catering. Usaha catering
merupakan usaha yang cocok. Usaha catering rumahan merupakan usaha
penyedian aneka makanan untuk jumlah yang cukup besar. Usaha katering
rumahan saat ini cukup diminati karena kebutuhan akan makanan tidak pernah
ada habisnya apalagi untuk penyedian makanan dalam jumlah besar. Selain itu
bila dilihat dari sudut pandang efisiensi dan biaya, usaha ini banyak menghemat
biaya investasi usaha. Seperti, tempat dan peralatan rumah tangga dapat
menggunakan yang telah ada sebagai langkah awal. Selain itu, dilihat dari sisi
pasar, masyarakat yang cenderung konsumtif memberikan peluang keuntungan
yang besar.
1.1 Dasar Gagasan Usaha
Konsep usaha catering saya ini adalah suatu usaha jasa boga yang melayani
penyajian makanan berdasarkan pesanan, yang diolah dengan sarana dan
prasarana yang mendukung sehingga menghasilkan makanan yang lezat,
bergizi, dan higienis serta halal.
Usaha ini saya mulai dari usaha rumahan. Strategi pemasarannya bisa
dimulai dari mulut ke mulut ke tetangga, sanak saudara dan teman saya.
Misalnya saja saya bisa menawarkan bantuan ke tetangga saya yang sedang
mengadakan acara arisan/ulang tahun dengan menerima pesanan kue atau
masakan. Kalau untuk acara seperti ini tentunya jumlah pesanan tidaklah
banyak. Cukup mudah untuk tahap awal.
Dan saya tidak perlu khawatir untuk masalah modalnya. Karena kelebihan
dari usaha catering makanan adalah keuntungan yang bisa sampai 2x lipat
dari modal. Peluang bisnis ini akan sangat menjanjikan sekali, hal ini
karena saingan untuk usaha ini bisa dikatakan belum banyak. Selain itu
saya juga dapat mengurangi jumlah pengangguran di daerah tempat tinggal
saya, karena saya dapat mempekerjakan orang-orang di sekitar rumah saya
untuk membantu usaha yang sedang saya jalankan ini.

1.2 Ruang lingkup


Dalam usulan proposal ini terdapat tempat aspek penting yaitu:
1. Aspek Organisasi dan Manajemen, berkaitan dengan nama perusahaan,
bidang usaha, nama pemilik, jumlah karyawan, serta organisasi
2. Aspek pemasaran, berkaitan dengan perkembangan pasar saat ini,
prospek pasar dan pemasaran, sasaran pemasaran, dan rencana
penjualan per tahun dari produk yang akan dipasarkan
3. Aspek produksi atau operasi, berkaitan dengan rencana pendirian,
perluasan, dan pengoperasian
4. Aspek keuangan, berkaitan dengan masalah kebutuhan dana untuk
investasi dan modal kerja, peggunaan dana, kalkulasi biaya, proyeksi
pendapatan, dan jadwal pengembalian pinjaman.

1.3 Visi dan Misi

Visi:

a. Yaya Catering berupaya untuk menempatkan diri sebagai bisnis


catering terbaik.

b. Yaya Catering selalu berinovasi dalam rasa serta resep masakan.

Misi:
a. Yaya Catering menjamin bahwa pelanggan akan mendapatkan
layanan terbaik berupa cita rasa makanan yang lezat dan bergizi serta
waktu yang tepat waktu dengan harga yang kompetitif

b. Yaya Catering akan mengelola bisnis melalui praktek-praktek terbaik


dengan menggunakan bahan makanan yang sehat dan bergizi

1.4 Tujuan

Tujuan utama Bisnis Catering tidak lebih dan tidak lain adalah
memperoleh keuntungan karena semua orang yang berbisnis mulanya
berawal dari niatan dan keinginan mereka untuk memperoleh
keuntungan sehingga muncul ide untuk menjalankan usaha dari
keinginan mereka tersebut. Yang kedua dengan mendirikan Bisnis
Catering maka saya dapat membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain,
secara tidak langsung dapat mengurangi jumlah pengangguran.
Membuka usaha makanan seperti nasi box untuk saat ini cukup
menjanjikan karena dewasa ini masyarat yang cenderung konsumtif dan
memperhatikan efisiensi waktu, tempat dan tenaga lebih memilih hal
seperti ini ditangani oleh pihak tertentu yang kompeten.

Pada saat ini banyak orang yang ingin membuat acara atau kegiatan
secara simpel dan efisien. Contohnya dalam hal penyiapan makanan dan
hidangan. Biasanya mereka lebih memilih untuk memesan makanan
daripada membuatnya sendiri dengan alasan pertimbangan waktu dan
tenaga walaupun memang sedikit mahal. Dari pemikiran inilah kami
mempunyai ide untuk membuat bisnis catering makanan. Dengan
adanya usaha ini di harapakan dapat membangun aspek kemanusiaan
dalam bidang taraf hidup serta kegiatan di sekitar lingkungan dimana
usaha ini berjalan.
BAB II

BIDANG ORGANISASI DAN MANAJEMEN


2. Umum
Nama Perusahaan : Yaya Catering
Nama Pemilik/Pemimpin : Alya Rahmadanti
Alamat Kantor Dan Tempat Usaha : Jalan Tanjung Harapan I No,
3452, Kota Palembang
2.1.1 Bagan/Struktur Organisasi

Derektur utama

Alya rahmadanti

Wakil derektur

Devi Ratih Utami

Keuangan

desi

Kepala Koki

Sri Rejeki

Koki I KokiII Koki III

Susilawati Elly Indah


Kepala kebersihan

Risman

Kebersihan I Kebersihan II

Hilda ridwan
Bagian transportasi

dedi

Pemasaran Distribusi

Tera Satria yudi

2.1 Perizinan
No Jenis perizinan Biaya( Rp)
2 SITU ( surat izin tempat usaha) 2.000.000
3 SIUP ( surat izin usaha perdagangan) 1.500.000
5 NPWP ( nomor pokok wajib pajak) 09.254.294.3-407.000
BAB III

PEMASARAN
3. Aspek Pemasaran
3.1 Target pasar
Yang merupakan kunci penting untuk diperhatikan. Sudah menjadi
kelaziman bahwa usaha catering bekerja berdasarkan pesanan. Kegiatan
produksi dimulai apabila telah pesanan telah diterima. Maka, tanpa
pesanan, kegiatan produksi perusahaan katering tidak bekerja. Yang
bekerja sepanjang tahun atau selama bisnis itu hidup adalah pemasaran,
keuangan dan administrasi. Target pasar adalah seluruh kalangan
masyarakat yang ingin berefisien waktu dan tenaga. Pesaing kita dari
perusahaan katering lainnya.

3.2 Konsep pemasaran


Terdiri dari 4 elemen (Price+Product+Place+Promotion). Untuk produk,
saya mesti mensurvai para pesaing-pesaing saya. Misalnya saja,
menentukan apa, 10 menu terpopuler untuk catering di tempat saya. Nah,
khusus, ke 10 menu itu, saya mutlak menguasainya. Langkah berikutnya,
bertanya kepada diri kita sendiri untuk maju selangkah lebih maju.
Misalnya, dengan melakukan inovasi. Mampukah kita menciptakan hal-hal
yang baru dengan 10 menu populer itu. Contoh, bagaimana caranya
membuat nasi goreng kita beda dan terlihat lebih unik serta kalau bisa
catering murah.

3.3 Produk dan penetapan Harga


Untuk menetapkan harga kita perlu melakukan riset dan
membandingkannya dengan strategi harga. Tidak jarang harga kita terlalu
mahal karena sistem produksi yang salah dan tidak efektif. Saya perlu
misalnya mencari suplier yang mampu mensuplai bahan baku dengan
harga yang benar-benar murah, sehingga bisa menghasilkan catering
murah. Atau saya menggunakan kompor yang boros. Bahkan bisa saja
komponenen menu saya yang salah. Di sini saya perlu melakukan
percobaan berkali-kali sampai menemukan formula yang pas dan bisa
bersaing dengan catering murah lainnya.

3.4 Peluang Pasar


Peluang pasar untuk makanan yang mengenalkan makanan yang sehat dan
bergizi cukup baik. Dari segi bisnis, orang-orang juga akan semakin
mengerti pentingnya memperhatikan rasa dan kebersihan sehingga
pemasarannya bisa saja cukup asal standar harga tidak terlalu tinggi.

3.5 Daerah Pemasaran (Market Segmenting)


Untuk daerah pemasaran produk ini yaitu baru sekitar wilayah area proses
produksi dan tempat-tempat tertentu khususnya di daerah tanjung harapan
karena masih dalam tahap promosi.

3.6 Pasar Sasaran (Market Targeting)


Untuk sasaran dari produk ini adalah semua kalangan dari mulai untuk
anak-anak, remaja dan orang dewasa sehingga sasaran pemasaran dari
produk makanan ini bisa cukup luas.

3.7 Sasaran Konsumen/Pembeli


Sudah menjadi kelaziman bahwa usaha catering bekerja berdasarkan
pesanan. Kegiatan produksi dimulai apabila telah pesanan telah diterima.
Maka, tanpa pesanan, kegiatan produksi perusahaan catering tidak bekerja.
Yang bekerja sepanjang tahun atau selama bisnis itu hidup adalah
pemasaran, keuangan dan administrasi. Target pasar adalah seluruh
kalangan masyarakat yang ingin berefisien waktu dan tenaga dan yang
menjadi pesaing kita dari perusahaan katering lainnya

3.8 Wilayah Pemasaran


Untuk wilayah pemasaran sendiri terencana hanya wilayah kota palembang
dan sekitarnya

3.9 Konsep Pemasaran


Dalam hal ini kami sudah melakukan riset dan perbandingan dengan
pesaing – pesaing lain dalam usaha yang sama, baik dalam hal harga,
penyajian yang menarik dan promosi serta delivery untuk kegiatan
produksi nantinya.

3.10 Penetapan Harga Jual


Untuk menetapkan harga kami sudah melakukan riset dan
membandingkannya dengan strategi harga yang kami miliki. Dalam hal ini
kami juga memberikan beberapa menu produk kami beserta harga jualnya.
BAB IV

PRODUKSI
4. Aspek Produk
4.1 Kapasitas Produksi
Untuk kapasitas sendiri akan berlaku system dalam pemesanan partai
besar yakni minimal 200 porsi dan partai kecil mnimal 50 porsi.

4.2 Ketersediaan Bahan Baku


Dalam proses produksi sendiri bahan–bahan yang diperoleh di distribusi
dari pasar yakni dengan cara berbelanja di pasar secara menyeluruh dan
ada supplier sendiri yang telah bekerja sama dengn kami.

4.3 Dampak Lingkungan


Bahan-bahan produksi yang dugunakan tidak mengandug bahan berbahaya
ataupun kimia sehingga dalam pengolahan limbah produksi tidak terlalu
sulit yang terpenting limbah ramah lingkungan dan mudah untuk di buang,
untuk sampah plastik ataupun yang sulit di uraikan oleh tanah nantinya kan
diserahkan kepada dinas kebersihan.
4.4 Kualitas Limbah dan cara pembuangannya
Kualitas limbah yang dihasilkan dari setiap sekali produksi hanya berupa
limbah cair bekas membersihkan bahan baku dan dapat langsung dibuang
ke selokan, lain dengan sampah hasil kemasan bahan-bahan produksi baik
sampah plastic atau pun benda-benda lain di buang atau diserahkan kepada
dinas kebersihan setempat
BAB V

KEUANGAN

Aspek Keuangan

Dalam perencanaan usaha ini, modal yang digunakan adalah hasil dana pribadi yang
akan ditambahkan dengan modal hasil pinjaman.

5.1 Modal Awal

No Uraian Jumlah

1 Modal Awal Rp.5.000.000

2 Kompor Gas Rp.400.000

3 Wajan Besar Rp.150.000

4 Wajan Kecil Rp.80.000

5 Panci Besar Rp.100.000

6 Panci Kecil Rp.60.000

7 Baskom Rp.50.000

8 Oven Rp.600.000

9 Tabung Gas Rp.300.000

10 Aneka Peralatan Kecil Lainnya Rp.50.000

Jumlah Rp.6.740.000
Modal Pokok (Hpp)

5.2 Modal Pokok Nasi Box

No Uraian Jumlah

1 Nasi (1/5 X 7000) Rp.1500

2 Ayam Panggang (1/4 X 20.000) Rp.5000

3 Capcay Rp.1500

4 Oseng Tempe Rp.1000

5 Krupuk+Sambal Rp1000

6 Buah Rp.1500

Jumlah Rp.11.500

5.3 Harga Jual

Jenis Harga Nilai

Harga Tertinggi Rp.25.000

Harga Standart Rp.17.500

Harga Terendah Rp.10.000

Harga Pesaing Rp.17.500

Harga Jual Rp.15.000

5.4 Proyeksi Penjualan Dalam 1 Bulan


Minimal Mendapat 4 Kali Pesanan

A. 2 X Partai Besar (Minimal 200 Porsi Rp.15.000)

2 X (200 Porsi X Rp.15.000) = Rp.6.000.000

B. 2 X Partai Kecil (Minimal 50 Porsi Rp.15.000)

2 X (50 Porsi X Rp.15.000) = Rp.1.500.000

Perkiraan Pendapatan Minimal 1 Bulan Rp.7.500.000

5.5 Jurnal Transaksi Dalam 1 Bulan

1. Biaya Angkut (4 Rp.40.000) = Rp.160.000

Kas Rp.160.000

2. Biaya Tenaga Kerja (5 Orang Rp.50.000 X 4 Pesanan) = Rp.1.000.000

Kas Rp.1.000.000

3. Biaya Bahan Baku (Rp.11.500)

Rp.11.500 X 500 Porsi = Rp.5.750.000

Biaya Bahan Baku Rp.5.750.000

Kas Rp.5.750.000

5.6 Pendapatan

A. 2 X Partai Besar (Minimal 200 Porsi Rp.15.000)

2 X (200 Porsi X Rp.15.000) = Rp.6.000.000

B. 2 X Partai Kecil (Minimal 50 Porsi Rp.15.000)


2 X (50 Porsi X Rp.15.000) = Rp.1.500.000

Pendapatan Minimal 1 Bulan Rp.7.500.000

5.7 Biaya-Biaya

Biaya Angkut Rp.160.000

Biaya Tenaga Kerja Rp.1.000.000

Biaya Bahan Baku Rp.5.750.000 + Jumlah Biaya-Biaya Rp.6.910.000

5.8 Laba

Laba = (Pendapatan – Biaya-Biaya)

Rp.7.500.000 – Rp.6.910.000 = Rp.590.000


FAKTOR KOMPETITIF

Dalam faktor kompetitif saya memasukkan analis SWOT di Tera catering agar
mengetahui kekuatan, ancaman, peluang dan ancaman. Analisi SWOT Yaya catering.

1. Strength (Kekuatan)

Membuka usaha makanan seperti nasi box untuk saat ini cukup menjanjikan karena
dewasa ini masyarat yang cenderung konsumtif dan memperhatikan efisiensi waktu,
tempat dan tenaga lebih memilih hal seperti ini ditangani oleh pihak tertentu yang
kompeten.

2. Weaknesses (Kelemahan)

Kelemahan dari usaha ini terdapat pada pemasaran. Pemasaran yang hanya
mengandalkan pesanan terkadang hanya berpatok pada waktu tertentu. Jadi kami harus
handal melobi pihak yang menjadi target pasar.

3. Opportunities (Peluang)

Peluang bisnis ini akan sangat menjanjikan sekali, hal ini karena saingan untuk usaha
ini bisa dikatakan belum banyak. Selain itu kita juga dapat mengurangi jumlah
pengangguran di daerah tempat tinggal kita, karena kita dapat mempekerjakan orang-
orang di sekitar kita untuk membantu usaha yang sedang kita jalankan ini.

4. Threats (Ancaman)

Ancaman dari usaha ini adalah makanan ini akan cepat basi . Hal ini dapat disebabkan
pada saat pemasaran makanan tersebut sudah dimasukan dalam kemasan karena proses
pemasaran tidak dilakukan dengan cara produksi langsung ditempat/dipasar. Ancaman
yang lain adalah akan banyak pihak lain yang akan meniru usaha kita ini, hal ini tentu
akan membuat saingan yang baru bagi kita.
5.3 Rencana Penjualan

Bisnis katering adalah bisnis kepercayaan dan rasa. Untuk membuka pasar kita bisa
memulai dari acara-acara hajatan keluarga sendiri yang kita kelola sendiri cateringnya
dan di setiap kemasan nasi boxnya kita tempelkan nama catering kita sebagai tanda
pengenal dan promosi. Akan lebih baik jika kita sudah menyediakan brosur dan kartu
nama. Jika kita bisa mengelola pelayanan katering di hajatan keluarga dengan baik
maka semua kenalan dan relasi akan mengetahui kemampuan kita. Untuk mengetahui
kualitas dan nikmatnya masakan kita bisa memulai dengan memasak dan menyajikan
berbagai menu dalam setiap acara arisan keluarga, RT atau perkumpulan yang kita ikuti
dan dengarkan dan minta komentar tamu kita. Dari sini kepercayaan kepada anda akan
muncul dan akan tersebar dari mulut ke mulut ini terkadang lebih efektif dibandingkan
kita menyebar brosur dan beriklan tanpa pernah kita menunjukkan kemampuan kita di
sebuah acara.

Dalam bisnis yang utama dalah kesinambungan order maka untuk memperoleh order
konsep pemasaran yang lebih komprehensif perlu difikirkan. Penawaran door to door
di instansi-instansi pemerintah juga bisa dilakukan. Di awal saya membuka usaha, saya
membuat promosi. Salah satu caranya adalah dengan menawarkan harga miring untuk
setiap pemesanan dan Jangan pelit/segan memberikan sample masakan/mengundang
makan orang-orang yang memiliki kuasa untuk mengambil keputusan di sebuah
perusahaan/intansi.

Apa yang menjadi kunci sukses bisnis Yaya catering saya ini?

a. Punya Visi

Sederhana sebenarnya. Setiap orang yang ingin menjadi pengusaha apa pun jenisnya,
perlu memiliki visi. Tidak usah muluk-muluk. Tapi mutlak ada. Ingatlah, bisnis itu
mirip dengan bayi. Sekali saja ia dilahirkan maka tanggung jawab kitalah untuk
mendidik dan membesarkannya hingga dewasa. Tidak bisa asal saja. Dan kalau sudah
tidak suka dan banyak problem lalu main ditinggal saja. Bayi perlu persiapan yang
banyak. Harus ada cinta dan kasih misalnya. Bisnis juga demikian. Itu sebabnya bisnis
yang langgeng seringkali datang dari hobi kita sehari-hari. Karena hobi, dan sesuatu
yang kita sukai, semangat dan minat kita akan selalu besar. Ini faktor yang penting
sekali.

b. Rencana Matang

Rencana usaha diperlukan untuk perlindungan bisnis kita. Kita perlu memiliki
wawasan yang luas, dan tiap masalah minimal telah kita periksa. Misalnya dalam paket
catering pernikahan atau katering ulang tahun masalahnya apa saja. Mulai dari masalah
produksi, staf, produknya (menu), pemasaran, logistik ,dan promosi, semuanya harus
masuk "check-list". Hal ini untuk menghindarkan situasi yang "chaos"(tumpang-tindih,
RED), dan manajemen tambal sulam di masa mendatang. Anda tidak perlu membuat
rencana kerja setebal 100 halaman misalnya, tapi cukup 2 halaman saja. Namun segala
aspek dari bisnis katering telah Anda pikirkan.

c. Peluang Pasar

Peluang pasar untuk makanan yang mengenalkan makanan yang sehat dan bergizi
cukup baik. Dari segi bisnis, kecenderungan belum banyak bermunculannya jenis
usaha makanan tersebut di daerah Kudus, tentu saja membuka peluang untuk usaha ini.
Lagi pula, potensi pasar usaha jenis ini belum banyak digarap orang.

Orang-orang juga akan semakin mengerti pentingnya memperhatikan rasa dan


kebersihan sehingga pemasarannya bisa saja cukup asal standar harga tidak terlalu
tinggi.

d. Daerah Pemasaran (Market Segmenting)


Untuk daerah pemasaran produk ini yaitu baru sekitar wilayah area proses produksi
dan tempat-tempat tertentu khusussnya di daerah Sidareja karena masih dalam tahap
promosi.

e. Pasar Sasaran (Market Targeting)

Untuk sasaran dari produk ini adalah semua kalangan dari mulai untuk anak-anak,
remaja dan orang dewasa sehingga sasaran pemasaran dari produk makanan ini bisa
cukup luas.
BAB VI

PENUTUP

Kesimpulan

Dalam membuat atau memulai bisnis usaha catering kita perlu persiapan dan perlu
sebuah “business planning”. Tidak perlu yang rumit karena terlalu rumit pun malah
memakan waktu. Misalnya membuat rencana sampai 6 bulan. Rencana usaha
diperlukan untuk perlindungan bisnis kita. Kita perlu memiliki wawasan yang luas, dan
tiap masalah minimal telah kita periksa. Mulai dari masalah produksi, staff, produknya
(menu), pemasaran, logistik dan promosi seperti dalam acara family gathering,
semuanya harus masuk “check list”. Kita tidak perlu membuat rencana kerja setebal
laporan penelitian tapi cukup 2-5 halaman saja. Segala aspek dari bisnis catering dan
catering reception telah kita pikirkan.

Melahirkan bisnis seperti sebuah keluarga melahirkan bayi mereka harus bertanggung
jawab untuk merawat, mendidik dan membesarkannya dan “ini butuh waktu dan
manajemen yang baik” sehingga bisa berguna bagi keluarga agama dan negara.
Harapan kami untuk produk nasi box ialah supaya produk ini bisa lebih berkembang
dan maju. Di samping itu, kami mengharapkan supaya produk makanan ini bisa
diterima dipasaran, karena produk ini sangat bagus dan berkualitas. Serta dengan
melakukan kegiatan usaha/wirausaha seperti ini bisa menjadikan kita sebagai pelaku
usaha untuk bisa hidup secara mandiri dan bisa berinovasi dengan usaha yang kita
jalankan.

Demikian proposal ini saya susun dengan harapan permohonan pendirian usaha yang
saya dirikan dapat di kabulkan. Pembuatan proposal ini bertujuan untuk memperluas
wawasan dan ilmu pengetahuan tentang peluang dalam dunia usaha. Dari pendirian
usaha ini, saya menyimpulkan bahwa berdirinya usaha ini karena kebutuhan
masyarakat dan permintaan pasar yang sangat mendukung perkembangan usaha ini.
Selain itu saya mendirikan usaha catering ini juga mempunyai tujuan untuk membantu
pemerintah mengurangi pengangguran di era krisis global seperti sekarang ini.

Saya menyadari bahwa tiada yang sempurna di dunia ini kecuali yang Maha Kuasa.
Dalam pembuatan proposal ini tentunya masih banyak kekurangan, untuk itu saya
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna lebih baiknya
penyusunan proposal yang selanjutnya.

Akhir dari penulisan proposal ini saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah ikut serta berpartisipasi dalam penyusunan proposal dan pendirian usaha “Yaya
Catering”. Dan terima kasih juga atas terkabulnya proposal ini, serta saya berharap agar
pelaksanaan usaha yang saya dirikan ini dapat berjalan dengan baik dan lancar seperti
harapan saya.

Anda mungkin juga menyukai