Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN

“Konseling Individual”

Mata Kuliah: Pratikum BK Belajar


Dosen Pengampu: Siti Rahmi S. Sos I., M. Pd

Disusun Oleh:

Justika Fauzan 1740606063

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN
TAHUN 2019
LAPORAN PENDALAMAN KASUS
PRAKTIKUM KONSELING INDIVIDUAL

A. Identitas Konseli
Nama : M (Inisial)
Umur : 20 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Sekolah/ pendidikan : SMK Negeri 1 Tanjung Selor
Kelas / Jurusan : Akuntansi

B. Identifikasi Masalah
Konseli (M) mengalami hambatan dalam proses pembelajaran. Dimana konseli (M) sulit
untuk bergaul dengan teman-temannya. Konseli (M) memiliki kepercayaan diri yang rendah,
dan karena hal itu konseli (M) sulit untuk bergaul dengan teman-temannya. Yang
mengakibatkan konseli (M) sulit dalam mengikuti proses pembelajaran. Dikarenakan konseli
(M) sulit dalam mengikuti proses pembelaran, sehingga itu membuat hasil belajar yang
diperoleh konseli (M) kurang.

C. Diagnosis
Berdasarkan hasil identifikasi masalah, konselor membuat kesimpulan bahwa konseli (M)
memiliki kepercayaan diri yang rendah yang membuat konseli (M) sulit untuk memahami
materi saat proses pembelajaran dimulai.

D. Prognosis
Dalam pelaksanaan konseling ini konselor menggunakan metode client center atau
dimana semua keputusan berpusat pada konseli, sehingga konseli memikirkan dampak akibat
dari perbuatannya dan dapat mengambil keputusannya sendiri secara bijak.
E. Setting Ruang
Setting ruang dalam konseling ini dilaksanakan didalam ruangan dimana didalam ruangan
itu diatur khusus antara konselor dan konseli. Dan diatur dengan fasilitas yang membuat proses
konseling nyaman dan aman.

F. Distribusi Peran Dalam Konseling Individual


Dalam layanan konseling ini saya yang merupakan seorang mahasiswi mengambil peran
sebagai konselor, dimana saya menjadi fasilitator siswa dalam memecahkan maasalah dan
menentukan langkah yang akan diambilnya.

G. Penyususan Satuan Acara Praktik (Terlampir)


Lampiran 1

KOMPENEN ISI RENCANA PRAKTIK

1. Nama topik/masalah : Kurang percaya diri


2. Deskripsi singkat topik : Konseli merasa malu dalam bergaul di lingkungan sekolah
karena merasa kurang percaya diri sehingga membuat konseli
mengalami hambatan dalam proses pembelajaran
3. Hari/tanggal pelaksanaan : Rabu, 27 November 2019
4. Tempat pelaksanaan : Ruang BK
5. Tujuan : Agar konseli dapat meningkatkan rasa percaya dirinya.
6. Kompenen Sasaran : Konseli M
7. Teknik/Metode Pelaksanaan : Wawancara/Konseling Individu
8. Langkah-langkah Kegiatan : Tahap Awal
a. Membangun hubungan konseling yang melibatkan klien
(rapport). Kunci keberhasilan membangun hubungan
terletak pada terpenuhinya asas-asas bimbingan dan
konseling, terutama asas kerahasiaan, kesukarelaan,
keterbukaan; dan kegiatan
b. Memperjelas dan mendefinisikan masalah. Jika hubungan
konseling sudah terjalin dengan baik dan klien telah
melibatkan diri, maka konselor harus dapat membantu
memperjelas masalah klien.
c. Membuat penaksiran dan perjajagan. Konselor berusaha
menjajagi atau menaksir kemungkinan masalah dan
merancang bantuan yang mungkin dilakukan, yaitu
menentukan berbagai alternatif yang sesuai, untuk
mengantisipasi masalah yang dihadapi klien.
d. Menegosiasikan kontrak. Membangun perjanjian antara
konselor dengan klien, berisi yang pertama kontrak waktu,
yaitu berapa lama waktu pertemuan yang diinginkan oleh
klien dan konselor tidak berkebaratan. Yang kedua kontrak
tugas, yaitu berbagi tugas antara konselor dan klien dan
yang ketiga kontrak kerjasama dalam proses konseling,
yaitu terbinanya peran dan tanggung jawab bersama antara
konselor dan konseling
Tahap Pertengahan
a. Menjelajahi dan mengeksplorasi masalah klien lebih dalam.
Penjelajahan masalah dimaksudkan agar klien mempunyai
perspektif dan alternatif baru terhadap masalah yang sedang
dialaminya.
b. Konselor melakukan reassessment (penilaian kembali),
bersama-sama klien meninjau kembali permasalahan yang
dihadapi klien.
Tahap akhir konseling
a. Konselor bersama klien membuat kesimpulan mengenai
hasil proses konseling. Tak lupa konselor menanyakan
kesan yang dirasa konseli selama proses konseling.
9. Alat Bantu : Kursi, buku, handphone
10. Tim Pratikan : 1. Justika (konselor)
2. Maghfirotul (konseli)

Tarakan, 26 November 2019

Disetujui:
Dosen Pembimbing: Ketua Tim:

SITI RAHMI, S. Sos.I., M. Pd Justika Fauzan L


NIDN. 0028088304 Npm. 1740606063
Lampiran 2

KOMPENEN ISI LAPORAN PRAKTIK

1. Nama topik/masalah : Kurang percaya diri


2. Deskripsi singkat topik : Konseli merasa malu dalam bergaul di lingkungan sekolah
karena merasa kurang percaya diri sehingga membuat konseli
mengalami hambatan dalam proses pembelajaran
3. Hari/tanggal pelaksanaan : Rabu, 27 November 2019
4. Tempat pelaksanaan : Ruang BK
5. Tujuan : Agar konseli dapat meningkatkan rasa percaya dirinya.
6. Kompenen Sasaran : Konseli M
7. Proses pelasanaan : Tahap Awal
a. Membangun hubungan konseling yang melibatkan klien
(rapport). Kunci keberhasilan membangun hubungan
terletak pada terpenuhinya asas-asas bimbingan dan
konseling, terutama asas kerahasiaan, kesukarelaan,
keterbukaan; dan kegiatan
b. Memperjelas dan mendefinisikan masalah. Jika hubungan
konseling sudah terjalin dengan baik dan klien telah
melibatkan diri, maka konselor harus dapat membantu
memperjelas masalah klien.
c. Membuat penaksiran dan perjajagan. Konselor berusaha
menjajagi atau menaksir kemungkinan masalah dan
merancang bantuan yang mungkin dilakukan, yaitu
menentukan berbagai alternatif yang sesuai, untuk
mengantisipasi masalah yang dihadapi klien.
d. Menegosiasikan kontrak. Membangun perjanjian antara
konselor dengan klien, berisi yang pertama kontrak waktu,
yaitu berapa lama waktu pertemuan yang diinginkan oleh
klien dan konselor tidak berkebaratan. Yang kedua kontrak
tugas, yaitu berbagi tugas antara konselor dan klien dan
yang ketiga kontrak kerjasama dalam proses konseling,
yaitu terbinanya peran dan tanggung jawab bersama antara
konselor dan konseling
Adapun langkahnya:
a. Menyambut konseli dengan ramah dan mempersilahkan
konseli untuk duduk
b. Menanyakan kegiatan konseli sebelum keruang konseling
c. Menjelaskan mengenai konseling dan tujuannya
Tahap Pertengahan
a. Menjelajahi dan mengeksplorasi masalah klien lebih dalam.
Penjelajahan masalah dimaksudkan agar klien mempunyai
perspektif dan alternatif baru terhadap masalah yang sedang
dialaminya.
b. Konselor melakukan reassessment (penilaian kembali),
bersama-sama klien meninjau kembali permasalahan yang
dihadapi klien.
Adapun langkahnya:
a. Bertanya kepada konseli mengenai masalah konseli
b. Memberikan treatment kepada konseli
Tahap akhir konseling
a. Adanya perubahan sikap dan prilaku konseli. Hal ini
diketahui setelah guru BK/Konselor menanyakan kepada
konseli dan pihak-pihak lain.
b. Konseli mampu berfikir secara positif dan menjadi lebih
optimis dalam menjalani aktivitasnya di sekolah.
c. Mengakhiri hubungan konseling.
Adapun langkahnya:
a. Menutup konseling dengan menanyakan kesan yang dirasa
konseli selama proses konseling
8. Hasil yang diperoleh : Selama proses konseling berlangsung, konseli mulai menyadari
masalah yang sedang dihadapinya. Dan konseli bersedia untuk
memberanikan diri di kelas dan mencoba untuk lebih percaya diri
9. Hambatan : Dalam proses konseling sudah cukup berjalan lancar. Hanya saja
tempat pelaksanaan konseling terlalu bising. Sehingga antara
konselor dan konseli sedikit terganggu.
10. Kesimpulan dan saran : Kesimpulan, proses selama konseling cukup baik sehingga tujuan
dalam pelaksaan konseling tercapai.
Saran, sebaiknya konseling dilakukan ditempat yang tidak bising
11. Tim Pratikan : 1. Justika (konselor)
2. Maghfirotul (konseli)

Tarakan, 27 November 2019

Disetujui:
Dosen Pembimbing: Ketua Tim:
SITI RAHMI, S. Sos.I., M. Pd Justika Fauzan L
NIDN. 0028088304 Npm. 1740606063

Anda mungkin juga menyukai