Jawab :
Politik mengintervensi hukum apabila dilihat dari sudut pandang orang yang
mengasumsikan hal tersebut, namun benar juga apabila terdapat orang yang
mengartikan bahwa istilah tersebut berarti hukumlah yang mengintervensi politik
apabila orang tersebut memang mengasumsikan atas apa yang disampaikannya
tersebut. Hukum merupakan produk politik sehingga karakter setiap produk
hukum akan sangat ditentukan atau diwarnai oleh imbangan kekuatan atau
konfigurasi politik yang melahirkannya. Asusmsi ini dipilih berdasarkan kenyataan
bahwa setiap produk hukum dapat dilihat sebagai kristalisasi dari pemikiran politik
yang saling berinteraksi di kalangan para politisi. Meskipun dari sudut das sole
nada pandangan bahwa politik harus tunduk pada ketentuan hukum, kajian ini
lebih melihat das sein atau empiriknya bahwa hukumlah yang dalam
kenyataannya ditentukan oleh konfigurasi politik yang melatar belakanginya.
3. Jelaskan pengartian Politik Hukum dapat dibagi dalam pengertian dari presfektif
etimologi dan presfektif terminologi
Jawab :
Dalam persfektif etimologis politik hukum merupakan terjemahan bahasa Belanda
”recht politik” yang berarti kebijakan (policy) sehingga dapat dikatan sebagai
kebijakan hukum, sedangkan kebijakan dalam kamus bahan Indonesia berarti
rangkaian konsep dan asas dalam pelaksanaan suatu pekerjaan, kepemimpinan,
dan cara bertindak. Dengan kata lain poitik hukum adalah rangkaian konsep dan
asas yang menjadi garis besar dan dasar rencana dalam pelaksanaan suatu
pekerjaan kepemimpinan, dan cara bertindak dalam bidang hukum
1
Menurut Satjipto Raharjo Adalah aktivitas untuk menentukan suatu pilihan
mengenai tujuan hukum dalam masyarakat. Politik hukum merupakan salah
satu faktor yang menyebabkan terjadinya dinamika masyarakat karena politik
hukum diarahkan kepada ius constituendum, hukum yang seharusnya berlaku.
Bagir Manan menegaskan bahwa Politik hukum tidak dari politik ekonomi,
politik budaya, politik pertahanan, keamanan dan politik dari politik itu sendiri.
Jadi politik hukum mencakup politik pembentukan hukum, politik penentuan
hukum dan politik penerapa serta penegakan hukum.
Menurut Mahfud MD Politik Hukum adalah kebijaksanaan hukum (legal
policy) yang hendak/telah dilaksanakan secara nasional oleh pemerintah
(Indonesia) yang dalam implementasinya melalui Pembangunan hukum yang
berintikan pembuat hukum dan pembaharuan terhadap bahan-bahan hukum
yang dianggap asing dan atau tidak sesuai dengan kebutuhan penciptaan ( ius
constituemdum ) hukum yang diperlukan dan Pelaksanaan ketentuan hukum
yang telah ada termasuk penegasan fungsi lembaga dan pembinaan para
anggota penegak hukum.
2
dengan mana hukum materil hendak dipertahankan. Jadi Hukum Tata Negara di
dalamnya tercakup hukum acara (formil), hukum materil dan hukum yang
mengatur organ kenegaraan. Ketika kita berbicara organ kenegaraan, hal itu tidak
lepas dari kajian politik hukum. Misalnya sistem apa yang digunakan untuk
menentukan calon anggota DPR yang terpilih (suara terbanyak atau nomor urut),
berapa persen perolehan suara parpol baru bisa mengusung pasangan calon
presiden, berapa jumlah anggota DPR/DPD/MPR/BPK,MA,MK, kewenangan
masing-masingnya, semuanya itu tidak lepas dari pergulatan politik di DPR yang
menentukannya
9. Sebuatkan dua lingkup utama arah kebijakan pembangunan hukum suatu negara!
Jawab :
Politik Pembentukan Hukum
Politik Penegakan hukum
11. Sebutkan dan jelaskan 2 (dua) jenis dimensi kajian politik hukum !
Jawab :
Dimensi politis dalam kajian hukum melihat adanya keterkaitan yang erat
sekali antara hukum dan politik, bahkan ada yang melihat law as a political
instrument yang kemudian menjadi lebih berkembang dan melahirkan satu
bidang kajian tersendiri yang disebut politik hukum yang kelihatannya dapat
mengarah pada perlunya apa yang disebut political gelding van het recht atau
dasar berlakunya hukum secara politik, disamping apa yang ada sekarang
yaitu landasan yuridis, landasan sosiologis dan landasan filosofis.
Dimensi filosofis dalam kajian hukum melihat sisi lain dari hukum sebagai
seperangkat ide-ide yang bersifat abstrak dan merupakan penjabaran lebih
jauh dari pemikiran filosofis, yaitu apa yang dinamakan filsafat hukum.
14. Menurut saudara hukum apa yang terkandung di dalam politik hukum !
Jawab :
Menurut saya politik hukum berisikan hukum publik dan hukum privat.
3
15. Bagaiman wujud dari politik hukum menurut saudara, jelasakan !
Jawab :
Tata hukum yang berlaku pada suatu saat dan tempat, tempat berarti wilayah
negara / bagian negara.
Seluruh sistem hukum yang berlaku di suatu negara pada saat sekarang
20. Politik Hukum telah menjadi suatu bidang kajian tersendiri dalam pohon Ilmu
Hukum, dan akhir-akhir ini menjadi bidang kajian yang penting untuk diketahui
oleh Praktisi dan akademisi bidang Hukum. Jelaskan pengertian ruang lingkup,
metode pendekatan yang digunakan dan hubungannya dengan cabang-cabang
Ilmu Hukum lainnya.
4
Jawab :
Ruang lingkup yang dipelajari dalam Politik Hukum meliputi :
Arah resmi tentang pembangunan Hukum yang akan diberlakukan atau hukum
yang tidak diberlakukan (Legal Policy) dalam rangka mewujudkan tujuan
Negara.
Subsistem sosial kemasyarakatn, politik, ekonomi, budaya sebagai kekuatan-
kekuatan yang mempengaruhi dalam pembentukan hukum.
Masalah-masalah penegakan hukum dan implementasi atas politik hukum
yang telah ditentukan
Metode pendekatan yang digunakan dalam mempelajari ilmu Politik Hukum
adalah Yuridis Empiris, suatu cara pendekatan yang menggarap peraturan-
peraturan hukum dengan cara mempelajari sebab akibatnya dalam hubungannya
dengan kenyataan-kenyataan sosial dalam masyarakat.
Letak Politik Hukum dalam Ilmu Hukum dapat di ibaratkan Ilmu Hukum itu
sebagai pohonnya sedangkan Filsafat sebagai akar-akarnya, sedangkan Politik
sebagai batang pohonnya Politik Hukum sebagai bagian dari batang pohon atau
sebagai serat-serat pohon politik.
21. Bagaimana teori Nonet dan Philip Selznick mengenai politik hukum ?
Jawab :
Menurut Nonet dan Philip Selznick bertujuan menciptakan sebuah sistem hukum
nasional yang rasional, transparan, demikratis, otonom, dan responsif terhadap
perkembangan aspirasi den ekspektasi masyarakat, bukan sebuah sistem yang
bersifat menindas, ortodoks dan reduksionistik
22. Apa yang saudara ketahui tentang hukum responsive, progresif dan represif
(tangan besi), jelaskan ciri-cirinya
Jawab :
a. Hukum responsive adalah hukum sebagai suatu sarana respon atas
kebutuhan dan aspirasi masyarakat. Hukum responsive memiliki ciri-ciri yaitu:
Tujuan hukum berdasarkan kompetensi
keadilan substansi yang dicari
Aturan hukum tunduk pada prinsip/asas/doktrin dan kebijaksanaan
Aspirasi hukum dan politik saling terintegrasi
b. Selanjutnya terkait dengan pengertian hukum progesif adalah mengubah
secara cepat, melakukan pembalikan yang mendasar dalam teori dan praksis
hukum, serta melakukan berbagai terobosan. Pembebasan tersebut di
dasarkan pada prinsip bahwa hukum adalah untuk manusia dan bukan
sebaliknya dan hukum itu tidak ada untuk dirinya sendiri, melainkan untuk
sesuatu yang lebih luas yaitu untuk harga diri manusia, kebahagiaan,
kesejahteraan, dan kemuliaan manusia, atau secara lebih sederhana hukum
progresif adalah hukum yang melakukan pembebasan, baik dalam cara
berpikir maupun bertindak dalam hukum, sehingga mampu membiarkan
hukum itu mengalir saja untuk menuntaskan tugasnya mengabdi kepada
manusia dan kemanusiaan. Jadi tidak ada rekayasan atau keberpihakan
dalam menegakkan hukum. Sebab menurutnya, hukum bertujuan untuk
menciptakan keadilan dan kesejahteraan bagi semua rakyat. ciri-cirinya yaitu:
5
Mempunyai tujuan besar berupa kesejahteraan dan kebahagiaan manusia.
Memuat kandungan moral kemanusiaan yang sangat kuat.
Hukum progresif adalah hukum yang membebaskan meliputi dimensi yang
amat luas yang tidak hanya bergerak pada ranah praktik melainkan juga
teori.
Bersifat kritis dan fungsional.
c. Sedangkan hukum represif adalah dimana hukum sebagai alat kekuasaan dari
pemerintah untuk menindas. Hukum represif memiliki ciri-ciri yaitu:
Hukum bertujuan untuk mempertahankan status quo penguasa, kerapkali
dikemukakan dengan dalih untuk menjamin ketertiban
Aturan-aturan hukum represif keras dan terperinci, akan tetapi lunak dalam
mengikat para pembuat peraturan sendiri.
Hukum tunduk pada politik kekuasaan.
23. Sebutkan 3 (tiga) pilar dalam demokrasi untuk mengukur konfigurasi politik dalam
setiap produk hukum, apakah demokratis atau otoriter
Jawab :
Peranan partai politik dan Dewan Perwakilan Rakyat;
Peranan lembaga eksekutif
Kebebasan pers (kebebasan memperoleh informasi bagi setiap warga
masyarakat)
24. Mengapa Konfigurasi poltik suatu negara akan melahirkan karakter produk hukum
tertentu di negara tersebut ?
Jawab :
Di dalam negara yang konfigurasi berciri demokratis maka produk politik
berkarakter responsif, sedangkan di negara yang konfigurasi politiknya bercorak
otoriter maka produk hukumnya berkarakter ortodoks (konservatif / elitis).
Perubahan konfigurasi politik dari otoriter akan melahirkan produk hukum.
Konfigurasi politik dari otoriter akan melahirkan produ hukum. Konfigurasi politik
yang demokratis akan melahirkan produk hukum responsif, sedangkan konfigurasi
politik yang otoriter akan melahirkan produk hukum yang konservatif.
6
26. Apa arti dari Politik Hukum di Indonesia ?
Jawab :
Kebijakan dasar penyelenggara negara (Republik Indonesia) dalam bidang hukum
yang akan, sedang dan telah berlaku, yang bersumber dari nilai-nilai yang berlaku,
yang bersumber dari nilai-nilai yang berlaku di masyarakat untuk mencapai tujuan
negara (Republik Indonesia) yang dicita-citakan.
28. Coba saudara jelaskan hal-hal yang menjadi penekanan dalam politik hukum di
Indonesia ?
Jawab :
Masalah kebijakan dasar yang meliputi konsep dan letak
Penyelenggar negara pembentuk kebijakan dasar tersebut
Materi hukum yang meliputi hukum yang akan, sedang dan telah berlaku
Proses pembentukan hukum
Tujuan politik hukum nasional
29. Apa yang saudara ketahui tentang pijakan kerangka dasar pada politik hukum di
Indonesia !
Jawab :
Politik hukum nasional harus berdasarkan pada cita-cita bangsa, yakni
masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila;
Politik hukum nasional harus ditujukan untuk mencapai tujuan negara;
Politik hukum nasional harus dipandu oleh nilai-nilai Pancasila sebagai dasar
negara;
Politik hukum nasional harus mengambil atau memadukan perbagai nilai
kepentingan, nilai sosial, dan konsep keadilan dalam satu ikatan hukum
prismatik dengan mengambil unsur-unsur baiknya.
7
31. Mengapa pemaknaan politik hukum sering mengalami disfungsi ?
Jawab :
Pemaknaan politik hukum selanjutnya sering mengalami disfungsi karena peranan
politik praktik kerap menjadi lebih dominan. Unsur kepentingan golongan dan
pencapaian target-target tertentu telah mengalihkan makna politik hukum yang
sebenarnya.
33. Sebutkan 2 lingkup utama politik hukum dalam penegakan hukum yang berkaitan
dengan sendi-sendi sistem kenegaraan seperti negara berdasarkan atas hukum !
Jawab :
Politik pembentukan hukum baik mengenai tata cara maupun isi peraturan
perundang-undangan adalah kebijaksanaan yng terkait dengan penciptaan,
pembaruan dan pengembangan hukum, mencakup; kebijaksanaan
pembentukan undang-undang, kebijaksanaan pembentukan hukum
yurisprudensi, kebijaksanaan terhadap peraturan tidak tertulis.
Politik penerapan dan penegakan hukum adalah kebijaksanaan yang
bersangkut paut dengan kebijaksanaan di bidang peradilan dan cara-cara
penyelesaian hukum di luar proses peradilan, kebijaksanaan dibidang
pelayanan hukum.
8
Jawab :
Merupakan upaya untuk mengkoordinasi berbagai program legislasi departemen
dan lembaga non pemerintah, non departemen dalam rangka mengarahkan agar
pembentukan peraturan perundang-undangan termasuk perda tersusun dalam
satu sistem dan strategis yang sesuai dengan sasaran umum pembangunan
nasional.
36. Apakah menurut saudara Prolegnas dapat menciptakan hukum yang baik di
Indonesia ?
Jawab :
Prolegnas (Program Legislasi Nasional) Sebagai Potret Politik Hukum
Prolegnas disusun oleh DPR bersama Pemerintah yang dalam penyusunannya
dikoordiansikan oleh DPR. Bahwa DPR yang mengkoordinasikan penyusunan
Prolegnas ini merupakan konsekuensi logis dari hasil amandemen pertama UUD
45 yang menggeser penjuru atau titik berat pembentukan UU dari pemerintah ke
DPR. Kedudukan Prolegnas sebagai instrument perencanaan hukum ini tertuang
di dalam pasal 1 angka 9 UU No.10 th.2004.
Sebagai materi hukum, Prolegnas dapat dipandang sebagai potret rencana isi
atau substansi hukum, sedangkan sebagai instrument Prolegnas dapat
dipandang sebagai pengawal agar pembuatan hukum itu benar.
Prolegnas Sebagai Rencana Materi Hukum, sebagai potret rencana isi hukum,
Prolegnas juga disusun berdasarkan usul dari DPR, Presiden, maupun DPD yang
kemudian ditetapkan dengan keputusan DPR. Penyusunannya mencakup jangka
waktu lima tahun yang dipecah-pecah lagi untuk setiap tahun. Prolegnas juga
disusun berdasarkan arah dan prioritas untuk dijadikan program jangka pendek
dan dijadwalkan pembahasan di DPR
37. Mengapa sistem prolegnas dan prolegda belum merupakan sistem terpadu yang
akan menunjang sasaran umum pembangunan nasional ?
Jawab :
Prolegnas dan prolegda belum disusun berdasarkan suatu perencanaan yang
tidak begitu tampak keterkaitan antara program yang satu dengan program
yang lain.
Prolegnas dan prolegda masing-masing departemen dan lembaga non
departemen menyusun daftar yang akan dikerjakan dan didasarkan pada
tugas, wewenang dan prioritas masing-masing. Peraturan 37 perundang-
undangan yang barkaitan dengan tugas umum pemerintahan seperti yang
tersebut di atas, juga dimasukkan program perundang-undangan seperti di
bidang kelembagaan negara dan pemerintahan, peradilan. Organisasi politik
dan kemasyarakatan, pertahanan dan keamanan, sedangkan program yang
berkaitan atau menunjang pembangunan nasional akan mencakup peraturan
perundang-undangan di bidang ekonomi dan kesejahteraan umum.
9
Suatu pedoman atau suatu rambu-rambu dalam pembentukan peraturan
perundang-undangan yang baik
39. Jelaskan maksud dari Sistem hukum nasional yang berdasarkan Pancasila dan
UndangUndang Dasar 1945, yang akan diwujudkan melalui politik hukum nasional
!
Jawab :
Sistem hukum yang bersumber dan berakar pada berbagai sistem hukum yang
digunakan oleh masyarakat Indonesia, yang meliputi sistem hukum adat, sistem
hukum Islam, dan sistem hukum Eropa. Dengan perkataan lain dapat dikatakan
bahwa sistem hukum adat, sistem hukum Islam, dan sistem hukum Eropa
merupakan bahan baku pembentukan sistem hukum nasional yang holistik dan
komperhensif melalui politik hukum nasional. Berdasarkan hal tersebut, maka
seluruh komponen dan unsur-unsur hukum nasional harus dibangun secara
simultan, sinkron, dan terpadu. Dengan menggunakan pendekatan sistemik
tersebut, diharapkan akan terbentuk dan terwujud sebuah sistem hukum nasional
yang holistik dan komprehensif yang berdasarkan filsafat Pancasila dan jiwa
Undang-Undang Dasar 1945 serta sekaligus akan terpenuhi segala kepentingan
dan kebutuhan masyarakat Indonesia di masa yang akan datang.
40. Bagaimana menurut saudara hubungan politik dengan hukum di era sekarang !
Jawab :
Hubungan antara politik dan penegakan hukum di era reformasi sekarang ini masih
ada kaitannya dengan wujud politik yang terkesan otoriter tidak demokratis pada
masa Orde Baru yang lampau. Meskipun pada masa itu sering diungkapkan
uapaya untuk mewujudkan supremasi hukum di segala bidang, namun tidak sesuai
dengan kenyataan hanya sebagai slogan belaka. Sehingga secara umum
sebenarnya adanya reformasi hukum harus terjadi perubahan dalam penegakan
hukum. Hal ini erat kaitannya dengan produk hukum publik yang menyangkut
wewenang penguasa atau elit politik yang berkuasa pada waktu itu, sehingga perlu
adanya penyempurnaan peraturan-peraturan perundang-undangan sebagai
wujud Law in Book yang banyak mengandung konspirasi politik atau sering
dilakukan adanya terobosan hukum yang bertumpu pada kebijaksanaan sepihak
namun belum tentu bagus pelaksanaanya hal ini tergantung pula pada aparat
penegak hukumnya yang disesuaikan /dirubah atau disempurnakan, namun perlu
adanya perombakan sikap mental, moral dan budaya bagi aparat penegak hukum
( polisi, jaksa, dan hakim ) maupun masyarakat umum agar tidak terjadi mafia
peradilan, hukum yang dapat dibeli, atau penguasa kebal hukum. Sebagai contoh
banyak kepentingan penguasa, atau dihentikan penyidikan maupun penuntutanya
dengan alasan tidak cukup bukti.
Seringkali hukum yang selalu disalahkan, karena hukum merupakan produk politik
yang lebih banyak ditentukan oleh pemegang kekuasaan politik yang dominan,
sehingga sangat mungkin hukum itu lebih merupakan pencerminan visi dan
kehendak politik Penguasa ( Moh Mahfud MD, 1999 : 312 ). Oleh karena itu wajah
hukum di masa reformasi ini sebaiknya hukum itu dibentuk dan ditegakkan demi
kesejahteraan umum Indonesia yang demokratis dan mandiri serta terlaksananya
negara berdasarkan hukum dan konstitusi
10
41. Sebutkan kahian antara politik hukum dan asas-asas hukum !
Jawab :
Politik Hukum di negara manapun juga termasuk di Indonesia tidak bisa
lepas dari asas Hukum.
diantara asas”itu terhadap asas yang dijadikan sumber tertib hukum bagi
suatu negara.
Asas hukum yang dijadikan sumber tertib Huykum/dasar Negara di sebut :
GRUND NORM
Di Indonesia yang dijadikan dasar negara adalah PANCASILA
Asas hukum yang dijadikan dasar negara ini merupakan hasil proses
pemikiran yang digali dari pengalaman Bangsa Indonesia sendiri; bukan
diambil dari hasil perenungan belaka; bukan hal yang sekonyongkonyong
masuk kedalam pemikiran masyarakat Indonesi
Pandangan ini lebih lanjut mendorong negara untuk terlibat dalam pergaulan
internasional, disertai dengan norma-norma seperti saling pengertian, saling
percaya, compliance, dan penghindaran atas bentuk-bentuk kecurangan dan
penggunaan paksaan dan kekerasan. Berdasarkan sudut pandang ahli-ahli seperti
Habernas dan Wendt, terciptalah suatu kerangka kerja kritis-konstruktivis yang
terintegrasi untuk dapat memahami dinamika dalam ptaran negosiasi tentang
perubahan iklim.
Perjanjian internasional merupakan wujud dari politik hukum internasional, dimana
politik hukum dijadikan sebuah alat untuk melakukan sebuah perjanjian antara
negara ataupun organisasi dunia. Politik hukum merupakan sebuah dasar untuk
menentukan arah kebijakan suatu negara. Termasuk dalam membuat suatu
perjanjian internasional seperti halnya, Amerika yang menolak untuk
menandatangani UNCLOS (United Nation Convention Of The Law On The Sea)
dimana perjanjian tersebut merupakan pengakuan atas adanya negara-negara
kepulauan termasuk hak-hak yang dimiliki oleh negara kepulauan tersebut.
Amerika Serikat memandang bahwa perjanjian tersebut sama sekali tidak
memberikan manfaat untuknya sehingga politik yang merupakan alat untuk
menentukan arah kebijakannya tidak mengakui adanya UNCLOS tersebut
walaupun dalam hal ini Amerika Serikat hanya melakukan pengakuan secara
diam-diam
11
43. Pegakan Hukum Oleh Aparat dan Budaya Hukum Politik hukum yang
mengarahkan upaya pada perbaikan materi hukum dengan format dan instrument
yang baik dan ketat ternyata tidak sejalan dengan realitas penegakan hukum di
lembaga peradilan, kemukakan pendapat saudara !
Jawab :
Problem dalam politik hukum nasional bukan terletak pada pengarahan materinya
melainkan terletak pada penegakannya oleh aparat.
Ada yang mengatakan bahwa lemahnya penegakan hukum disebabkan pula oleh
budaya hukum di negeri ini yang dinilai tidak kondusif bagi pembangunan sistem
hukum yang diinginkan. Budaya hukum yang diartikan sebagai sikap masyarakat
terhadap hukum dan sistem hukum yang mencakup kepercayaan, nilai, ide, dan
harapan-harapan masyarakat terhadap hukum, ternyata tidak kondusif bagi
pembangunan hukum karena cenderung elitis dan korup. Akan tetapi hal itu telah
dibantah oleh beberapa ahli hukum dengan melihat sejarah bangsa Indonesia
mengenai kapan tumbuhnya budaya judicial corruption. Meskipun telah disepakati
bahwa judicial corruption itu bukan merupakan soal budaya, namun upaya
membangun budaya hukum untuk membentuk sikap perilaku anggota masyarakat
dan pengelenggara negara sesuai dengan nilai dan norma-norma Pancasila
haruslah tetap dilakuka
12
48. Kemukakan pendapat saudara tentang Politik Hukum membahas Public Policy !
Jawab :
Hukum Sebagai Alat
Hukum Sebagai Sarana Untuk Menggerakkan Perubahan
Hukum Sebagai Sarana Melakukan “Social Engineering”
50. Siapa saja pihak-pihak yang berperan dalam pembentukkan politik hukum ?
Jawab :
Pihak-pihak yang biasanya berperan dalam pembentukan politik hokum di
Indonesia antara lain adalah :
Negara, dalam hal ini pemerintah Indonesia;
Partai-partai politik; .
Para Pakar hukum atau ahli hukum dengan tulisan dan doktren dan pendapat; .
Warga Negara melalui kesadaran Hukumnya. Sebab bila warga
negara memiliki kesadaran hukum tinggi maka politik hukumnya pun
akan tinggi begitu juga sebaliknya.
13