Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
OLEH
KELOMPOK V (LIMA)
KELAS 4-B
2019
A. PENGOLAHAN DAN MODIFIKASI DATA
a. Pengolahan Data
1. Editing
Yaitu pengecekan isian formulir/kuesioner secara lengkap, jelas,
relevan dan Konsisten
2. Coding
Adalah kegiatan merubah data dalam bentuk huruf menjadi data
dalam bentuk angka/ bilangan. Sebagai contoh misalnya: pada jenis
kelamin laki-laki = 1, perempuan 2.
Klik Variable View
Klik Values
Value, merupakan pengodean pada variabel non-angka ( String
Variabel). Contoh, jenis kelamin diberi kode 1 untuk laki-laki dan 2
untuk perempuan. Klik sel pada kolom value yang akan diberi
pengodean sehingga kotak dialog value Labels Muncul. Pada value,
tulis 1 pada Value Label, tulis laki-laki.klik. klik ADD selanjutnya
lakukan langkah yang sama untuk yang lain setelah selesai
pengodean seluruh value, klik OK.
3. Processing/Entry
Yaitu memproses data agar bisa dianalisis (menggunakan software)
4. Cleaning
Adalah kegiatan pengecekan kembali data yang sudah dientri
apakah sudah betul atau ada kesalahan pada saat memasukkan
data/entry data. Berikut akan diuraikan cara melakukan cleaning
data. Tahapan cleaning data antara lain :
Mengetahui adanya missing data
Cara untuk mengetahui ada tidaknya missing data adalah dengan
membuat list (distribusi frekuensi) dari variabel yang ada,
caranya klik Analyze-Descriptive Statisctics-Frequencis.
Dari kedua tabel hasil output di atas dapat dilihat bahwa antara
tabel variabel keluarga berencana dan variabel jenis kb tidak
konsisten dari jumlah responden. Pada variabel keluarga
berencana yang mengatakan ya sebanyak 16 responden,
sedangkan pada variabel jenis kb yang digunakan terdapat 18
responden yang menggunakannya.
b. SPSS
Merupakan Program yang digunakan untuk mengolah dan menganalisis
data penelitian. Singkatan dari Statistic Product and Service Solutions.
1. Menu SPSS
Menu Bar
KOLOM
BARIS
5. Transform Data
Compute: Membuat variabel baru berdasarkan hitungan
matematik.
Klik “transform”, “Compute”
B. STATISTIK DESKRIPTIF
a. Prosedur Deskritif
Fungsi dari statistik deskriptif adalah memberikn gambaran atau deskripsi
suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar devisi, varian,
maksimum, minimum, sum, range, kurtoris dan skewness. Berikut
kamiuraikan langkah-langkah uji statistik deskriptif disertai dengan gambar
panduan.
Langkah pertama adalah persiapkan data yang akan di analisis.
Buka program SPSS, lalu buka file (lat_1.sav)
Selanjutnya dari menu utama SPSS, Klik Analyze, pilih sub menu
Descriptive Statistics, lalu klik Descriptive
Pindahkan variabel yang akan dihitung dari kotak dialog sebelah kiri, ke
kotak Variable(s) lalu klik OK
Langkah selanjutnya untuk melakukan analisis statistik deskriptif yang
sudah dipilih, maka klik Options maka muncul kotal dialog descriptive
options selanjutnya tinggal memberikan tanda ceklis untuk statistik
deskriptif yang ingin dipakai atau ditampilkan di output spss. Misalnya
saya beri tanda centang (√) pada mean, std deviation, minimum dan
maximum. Maka akan tampak sebagaimana tampilan dibawah ini
b. Prosedur Frekuensi
Statistik disribusi frekuensi termasuk pada kategori statistik deskriptif
digunakan untuk menyusun data yang jumlahnya relatif banyak ke dalam
suatu tabel frekuensi. Teknik ini mungkin teknik yang paling mudah dan
paling banyak digunakan untuk mendeskripsikan data. Distribusi frekuensi
mengindikasikan jumlah dan presentase responden, obyek yang masuk ke
dalam kategori yang ada. Teknik ini biasanya digunakan untuk memberikan
informasi awal dalam penelitian tentang obyek atau responden.
Dari menu utama SPSS klik Analyze, lalu pilih descriptive statistis
kemudian klik frequencies
Klik Statistics
Pada bagian Descriptives for, centang item, scale, scale if them
deleted
Klik Continue
Klik OK
c. Uji Validitas
Membandingkan nila r tabel dengan nilai r hitung
Nilai r tabel dapat dilihat pada tabel r (tabel r merupakan suatu
ketetapan / konstanta)
Gunakan rumus df = n-2. (n = jumlah responden)
Degan memperhatikan tingkat kepercayaan 5%, temukan nilai r tabel
Nilai r hitung dapat dilihat pada kolom Corrected Item-Total
Corelation
Bila r hitung > r tabel maka pertanyaan tersebut valid.
R hitung
b. Uji T
1) Uji T Independen
Tujuan : untuk mengetahui perbedaan mean dua data kelompok
Syarat yang harus dipenuhi :
Data terdistribusi normal
Kedua kelompok data independen
Variabel yang dihubungkan berbentuk numerik dan kategori
(dengan hanya dua kelompok)
2) Langkah awal Uji T Independen
Pilih menu Analyze, Compare Means, pilih Independent-
Sample T Test
Masukkan variabel numerik kedalam kotak Test Variable(s)
Klik Continue
Klik OK
3) Uji T Dependen
• Uji T dependen seringkali disebut uji t Pair/Related atau pasangan.
• Uji T dependen seringkali digunakan pada analisis data penelitian
eksperimen
• Kedua sampel yang dibandingkan mempunyai subjek yang sama
• Dikatakan dependen bila responden diukur/diteliti dua kali (pre dan
post test)
4) Langkah awal Uji T Dependen
• Pilih menu Analyze, Compare Mean, pilih Paired-Samples T Test
• Masukkan Variabel Numerik pada kotak Paired Variables
• Klik OK
Yang dilihat adalah nilai pada kolom Sig. (2-tailed).
Bila nilai Sig. (2-tailed) < 0,05 maka ada perbedaan antara dua variabel
Bila nilai Sig. (2-tailed) > 0,05 maka tidak ada perbedaan antara dua
variabel
Interpretasi Data Hasil Uji T Dependen
5) Penyajian data:
Perbedaan
Variabel N Rerata±SD P value CI 95%
Rerata
Menyusui
Pengukuran I 12,10±0,99
-0,6288 –
10 0,40±1,42 0,399
Pengukuran 1,4228
11,70±0,82
II
Rata-rata kadar pada pengukuran pertama adalah 12,10 gr/dl dengan standar
deviasi 0,99 gr/dl. Pada pengukuran kedua didapat rata-rata kadar Hb adalah
11,70 gr/dl dengan standar deviasi 0,82 gr/dl. Terlihat nilai mean perbedaan
antara pengukuran perttama dan kedua adalah 0,40 dengan standar deviasi
1,42. Hasil uji statistik didapatkan nilai p = 0,399 maka dapat disimpulkan
bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara kadar Hb pengukuran
pertama dengan pengukuran kedua dan CI 95% (-0,6228 – 1,4228).
E. UJI KAI KUADRAT
Seringkali dalam penelitian, kita menemui data yang tidak dapat dinyatakan
dalam bentuk angka-angka pengukuran (data numerik). Justru yang kita jumpai
adalah data dari hasil penghitungan jumlah pengamatan yang diklasifikasi
dalam beberapa kategori. Data seperti ini disebut data kategorik, misalnya:
kategori perokok berat, perokok ringan, dan tidak merokok. Dalam penelitian
kesehatan seringkali peneliti perlu melakukan analisis hubungan variabel
kategorik dengan kategorik yang bertujuan untuk menguji perbedaan proporsi
dua atau lebih kelompok sampel. Uji statistik yang digunakan adalah Uji Kai
Kuadrat
Tabel pertama
menggambarkan
deskripsi masing-
masing sel untuk
nilai observed
Tabel pertama
menggambarkan
deskripsi masing-
masing sel untuk
nilai expected
Tabel 2 x 2 ini layak diuji dengan chi-square karena tidak ada nilai
expected yang kurang dari 5
Nilai Sign
Tabel kedua menunjukkan hasil uji chi-square. Nilai yang dipakai adalah
nilai Pearson Chi-square. Nilai sig. nya adalah 0,003. Dengan demikian, p
< 0,05 sehingga H0 ditolak, artinya terdapat hubungan antara perilaku
merokok dengan status fertilitas.
Uji chi-square hanya dapat digunakan untuk mengetahui ada tidaknya
hubungan dua variabel, sehingga uji tidak dapat untuk mengetahui
derajat/kekuatan hubungan dua variabel.
Untuk mengetahui derajat/kekuatan hubungan banyak modenya tergantung
latar belakang disiplin keilmuannya. Bidang kesehatan terutama Kesehatan
Masyarakat digunakan nilai OR atau RR. Nilai OR digunakan untuk jenis
penelitian Cross Sectional dan Case Control. Sedangkan nilai RR digunakan
untuk jenis penelitian Cohort.
Isilah variabel pre ke kotak Row(s) dam isi variabel post ke kotak
Column(s).
Klik Statistics, centang McNemar lalu klik Continu