3 PAK Kelompok 4
3 PAK Kelompok 4
Makalah ini dibuat guna memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Administrasi Keuangan
1
KATA PENGANTAR
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dengan
keterbatasan yang kami miliki. Kritik dan saran dari pembaca akan kami terima
dengan tangan terbuka demi perbaikan dan penyempurnaan makalah ini.
Kelompok 4
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................ i
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... ii
BAB I.................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................. 1
A. Latar Belakang...................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................ 1
C. Tujuan .................................................................................................................... 2
BAB II ................................................................................................................................ 3
PEMBAHASAN ................................................................................................................ 3
REDISTRIBUSI PENDAPATAN NEGARA ................................................................. 3
A. Pengertian Redistribusi Pendapatan................................................................... 3
B. Kesulitan Pengukuran Derajat Distribusi Pendapatan ..................................... 4
C. Teknik Redistribusi Pendapatan ......................................................................... 5
1. Transfer Tunai..................................................................................................... 5
2. Transfer Tunai dan Transfer Innatura ( dalam bentuk barang) ........................... 7
3. Program Kesempatan Kerja .................................................................................. 7
PEMERIKSAAN KEUANGAN NEGARA .................................................................... 7
A. Dasar Pemeriksaan ............................................................................................... 7
B. Pelaksanaan Pemeriksaan .................................................................................... 8
C. Jenis Pemeriksaan............................................................................................... 10
D. Tanggung Jawab Pemeriksa .............................................................................. 11
E. Dasar Hukum Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) ......................................... 14
F. Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan .................................................................... 16
BAB III ............................................................................................................................ 18
PENUTUP ....................................................................................................................... 18
A. Kesimpulan .......................................................................................................... 18
B. Saran .................................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................... 20
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Redistribusi pendapatan merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh
pemerintah agar pendapatan masyarakat terbagi merata secara maksimal antar
warga masyarakat. Artinya, semua warga masyarakat dapat memperoleh
kesempatan yang sama untuk memperoleh pendapatan. Dan ketika terdapat suatu
informasi atau dugaan penyalahgunaan keuangan negara yang dilakukan oleh
pihak-pihak yang diberi tugas untuk melakukan pengelolaan keuangan negara
maka wajib dilakukan pemeriksaan. Dengan itu maka penting bagi kita semua
untuk mengetahui dan memahami pemahaman mengenai retribusi dan
pemeriksaan keuangan negara, agar tidak terjadi suatu penyimpangan terhadap
hal-hal yang berkaitan dengan hal tersebut maka kita mampu memberikan solusi
dan pemecahan masalah.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dipaparkan diatas, dapat disusun
beberapa rumusan masalah yaitu sebagai berikut:
Redistribusi Pendapatan :
1. Apa yang dimaksud dengan redistribusi pendapatan?
2. Kesulitan apa saja yang dihadapi ketika melakukan pengukuran derajat
distribusi pendapatan?
3. Bagaimana teknik redistribusi pendapatan?
1
4. Apa saja yang menjadi tanggung jawab pemeriksa keuangan negara?
5. Apa saja dasar hukum Badan Pemeriksa Keuangan Negara (BPK)
6. Bagaimana tindak lanjut hasil pemeriksaan keuangan negara?
C. Tujuan
Makalah ini dibuat untuk mengetahui lebih lanjut apa dan bagaimana
Redistribusi Pendapatan Negara dan Pemerksaan Keuangan Negara, dengan
harapan dapat menambah kita semua mengenai hal tersebut dan hal-hal lain yang
berhubungan dengan keuangan negara.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Mengenai argumen yang bersangkut paut dengan kekuatan politik, maka
kelompok masyarakat yang berada atau berkecukupan memengaruhi jalannya
politik di suatu negara. Makanya demi memungkiri adanya peluang tersebut,
pemerintah mesti mendistribusikan balik sehingga terdapat distribusi pendapatan
yang bertambah merata. Atas begitu, kebijakan pemerintah tak akan dikuasai atau
dipengaruhi oleh golongan pendapatan tinggi.
Selain itu, kurang lebih argumen lainnya adalah sebagai berikut.
1. Kesamarataan atau keadilan, yakni mesti terdapat apresiasi untuk seluruh
warga negara yang mempunyai adab yang baik.
2. Redistribusi pendapatan bakal memangkas desakan atau insentif untuk
bekerja keras. Keadaan ini sebanding atas gagasan umum bahwa
pendapatan merupakan balasan atas jerih payah atau usaha seseorang.
Melalui redistribusi pendapatan, laju pertumbuhan ekonomi bakal macet
akibat menurunnya taraf investasi di negara yang bersangkutan. Rata-rata
dana investasi berasal dari deposito atau simpanan yang dilakukan oleh
golongan pendapatan tinggi. Makanya, andaikan terdapat redsitribusi
pendapatan, jumlah simpanan dinegara yang bersangkutan dan taraf
investasinya bakal berkurang. Karena rendahnya taraf atau tingkat
investasi (penanaman modal), laju pertumbuhan ekonomi terhambat.
3. Karena adanya pemindahan pendapatan dari golongan yang berada atau
berkecukupan kepada golongan miskin, guna total (total utility) dari
semua pendapatan yang tersedia dalam masyarakat tentu bertambah lebih
tinggi.
4
dengan seseorang sarjana yang juga PNS apabila golongan nya sama. Akan tetapi,
seorang sarjana teknik yang akan bekerja di perusahaan asing gajinya akan lebih
besar dibandingkan seorang sarjana teknik yang bekerja di Indonesia, misalnya
menjadi buruh pabrik. Seorang PNS memiliki waktu senggang yang lebih banyak
daripada seorang kuli bangunan, tetapi penghargaan terhadap jenis pekerjaan
tersebut tidak meningkatkan pendapatan seorang kuli bangunan, termasuk
tunjangan lainnya.
Dari uraian diatas kita mengerti bahwa penglihatan kita terhadap distribusi
pendapatan yang sebenarnya dalam masyarakat dapat keliru bila hanya didasarkan
pada pendapatan uang saja. Dengan sendirinya kebijakan redistribusi pendapatan
juga akan tidak mencapai sasaran yang sebenarnya.
5
Dalam transfer tunai ini terdapat pendekatan untuk mendistribusikan
pendapatan, yaitu pembayaran transfer atau pendapatan tahunan yang dijamin.
Hal tersebut merupakan program transfer uang tunai kepada keluarga yang berhak
dengan jumlah transfer bergantung pada besarnya pendapatan dan besarnya
keluarga.
b) Demogrant
c) Subsidi Upah
6
2. Transfer Tunai dan Transfer Innatura ( dalam bentuk barang)
Apabila transfer dalam bentuk tunai, maka uang tersebut dapat dibelanjakan
sesuai keinginannya, tetapi disisi lain pemerintah memberikan barang/ jasa
kepada subsidi. Contohnya, beras, transfortasi, dan lain sebagainya.
A. Dasar Pemeriksaan
Dalam pengelolaan keuangan Negara, Pemeriksaan wajib dilakukan ketika
terdapat suatu informasi atau dugaan penyalahgunaan keuangan Negara yang
dilakukan oleh pihak – pihak yang tidak bertanggung jawab. Dalam buku Djafar
Saidi, Muhammad yang berjudul Hukum Keuangan Negara disebutkan bahwa
pengertian dari pemeriksaan merupakan tindakan hukum dalam rangka
pengawasan terhadap pengelolaan dan tanggung jawab keuangan Negara.
Pemeriksaan tidak boleh menyimpang dari ketentuan sebelumnya, agar tidak
menimbulkan kerugian bagi pihak – pihak yang diperiksa. Sebaliknya, pihak –
pihak yang diperiksa berkewajiban memberi keterangan lisan maupun keterangan
tertulis yang berkaian dengan informasi atau dugaan penyalahgunaan keuangan
Negara, misalnya dengan memperlihatkan pembukuan atau pencatatan sebagai
dasar pengelolaan keuangan Negara yang diselenggarakan.
7
kecermatan, kredibilitas, dan keandalan informasi mengenai pengelolaan dan
tanggung jawab keuangan Negara.
B. Pelaksanaan Pemeriksaan
Sebelum dilakukannya pemeriksaan, Badan Pemeriksaan Keuangan
menentukan objek pemeriksaan, perencanaan, dan pelaksanaan pemeriksaan,
penentuan waktu dan metode pemeriksa, serta penyusunan dan penyajian laporan
pemeriksaan dilakukan secara bebas dan mandiri. Dalam merencanakan tugas
pemeriksaan, BPK memperhatikan permintaan, saran dan pendapat lembaga
perwakilan, seperti DPR, DPD, dan DPRD. Permintaan itu dapat berupa hasil
keputusan rapat pari purna, rapat kerja dan alat kelengkapan lembaga perwakilan.
Namun hasil dari permintaan itu tidak bersifat mengikat, kecuali bila BPK
menganggap keputusan memiliki relevansi dengan objek pemeriksaan.
8
Dalam pertemuan DPRD untuk membicarakan konsultasi diharapkan
keseragaman pendapa terhadap objek yang diteliti sehingga menghasilkan
pemeriksaan yang dapat dipertanggungjawabkan. Dalam pertemuan BPK tetap
berpegang pada kebebasan dan kemandirian agar objek pemeriksaan telah
ditentukan dapat dipertahankan dan dilaksanakan pemeriksaannya.
b. Meminta dokumen yang wajib disampaikan oleh pejabat atau pihak lain yang
berkaitan dengan pelaksanaan pengelola keuangan negara dan tanggung jawab
keuangan negara.
c. Mengakses data yang disimpan diberbagai media, asset, lokasi dan segala
jenis barag atau dokumen dalam penguasaan atau dari entitas yang menjadi
objek pemeriksaan atau entitas lain yang dipandang perlu dalam pelaksanaan
tugas pemerintahan.
d. Melakukan penyegelan tempat penyimpanan uang, barang, dan dokumen
pengelolaan keuangan negara
9
e. Meminta keterangan kepada seseorang.
f. Memotret, merekam atau mengambil sample sebagai alat bantu pemeriksaan.
C. Jenis Pemeriksaan
Beberapa jenis pemeriksaan terdiri atas sebagai berikut.
10
peraturan perundang-undangan dan pengendalian intern. Pemeriksaan
kinerja dilaksanakan secara objektif dan sistematis atas beragam bentuk
bukti, guna mampu melaksanakan penilaian secara independen mengenai
kinerja entitas maupun program/kegiatan yang diperiksa.
3) Mengenai maksud pemeriksaan yang menilai hasil dan efektivitas suatu
program, yaitu:
4) tujuan pemeriksaan yang menilai ekonomi dan efisiensi berkaitan dengan
suatu entitas yang telah menggunakan sumber dayanya dengan cara yang
paling produktif dalam mencapai tujuan program;
5) tujuan pemeriksaan itu dapat saling berkaitan dan dilaksanakan secara
bersamaan dalam pemeriksaan kinerja.
6) Pemeriksaan dengan tujuan tertentu bertujuan untuk memberikan simpulan
hasil pemeriksaan. Pemeriksaan tersebut bisa berupa eksaminasi, review,
atau prosedur yang disepakati. Pemeriksaan tersebut mencakup
pemeriksaan atas hal-hal lain di bidang keuangan, pemeriksaan
investigatif, dan pemeriksaan atas sistem pengendalian intern. Bilamana
pemeriksa melaksanakan pemeriksaan atas maksud tertentu beralasakan
permintaan, Badan Pemeriksa Keuangan harus meyakinkan lewat
komunikasi tertulis yang layak bahwa sifat pemeriksaan sudah sebanding
dengan permintaan. Kabar pemeriksaan sudah sebanding dengan
permintaan menggambarkan corak rasa kesamarataan atau keadilan dan
kejelasan hukum yang diberikan kepada yang diperiksa.
11
independensi, dan obyektivitas. Pemeriksa harus memiliki sikap untuk melayani
kepentingan publik, menghargai dan memelihara kepercayaan publik, dan
mempertahankan profesionalisme. Standar Pemeriksaan memuat konsep
akuntabilitas yang merupakan landasan dalam pelayanan kepentingan publik,
dikarenakan tanggung jawab ini sangat penting dalam pelaksanaan pemeriksaan
pengelolaan dan tanggungjawab keuangan negara.
12
Dalam menjalankan tanggung jawab profesionalnya, pemeriksa harus
obyektif dan bebas dari benturan kepentingan. Pemeriksa juga bertanggung jawab
untuk mempertahankan independensi dalam sikap mental dan independensi dalam
penampilan perilaku pada saat melaksanakan pemeriksaan. Cara berpikir yang
tidak memihak, jujur secara intelektual, dan bebas dari benturan kepentingan,
itulah yang dimaksud dengan sikap obyektif dalam pemeriksaan. Bersikap
independen berarti menghindarkan hubungan yang dapat menganggu penampilan
obyektif dan sikap mental pemeriksa dalam melaksanakan pemeriksaan. Untuk
mempertahankan independensi dan obyektivitas maka diperlukan penilaian secara
terus-menerus terhadap hubungan pemeriksa dengan entitas yang diperiksa.
Dalam rangka membantu pihak manajemen dan para pengguna laporan hasil
pemeriksaan lainnya memahami tujuan, jangka waktu dan data yang diperlukan
dalam pemeriksaan, pemeriksa harus mengkomunikasikan informasi yang
berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan pemeriksaan tersebut
kepada pihak-pihak yang terkait selama tahap perencanaan pemeriksaan
berdasarkan Standar Pemeriksaan dan cakupan pemeriksaan yang ditentukan
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan
13
Selain itu, organisasi pemeriksa mempunyai tanggung jawab untuk
meyakinkan bahwa :
Dasar Hukum Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) diatur dalam UUD 1945
Pasal 23 :
14
Perwakilan Rakyat dengan memperhatikan pertimbangan Dewan
Perwakilan Daerah.
(3) Apabila Dewan Perwakilan Rakyat tidak menyetujui rancangan anggaran
pendapatan dan belanja pemerintah yang diusulkan oleh Presiden,
Pemerintah menjalankan Anggaran Pendapatan dan Belanja Pemerintah
tahun yang lalu.
Pasal 23 A
Pasal 23 B
Pasal 23 C
Pasal 23 D
Pasal 23 E
(1) Untuk memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab tentang keuangan dan
Pemerintahan diadakan satu Badan Pemeriksa Keuangan yang bebas dan
mandiri.
(2) Hasil pemeriksaan keuangan Pemerintahan diserahkan kepada Dewan
Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah, sesuai dengan kewenangannya.
(3) Hasil pemeriksaan tersebut ditindaklanjuti oleh lembaga perwakilan
dan/atau badan sesuai dengan undang-undang.
15
Pasal 23 F
Pasal 23 G
2. kecukupan pengungkapan;
1. unqualified opinion,
2. qualified opinion,
3. adversed opinion,
4. disclaimer of opinion.
16
Laporan hasil pemeriksaan dari kinerja terdapat temuan, kesimpulan, dan
rekomendasi. Berbeda dengan laporan hasil pemeriksaan dengan tujuan tertentu
yang hanya terdapat kesimpulan. Badan Pemeriksaan Keuangan memiliki
beberapa tahapan dalam menindak lanjut hasil pemeriksaan, yakni:
17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Redistribusi adalah upaya yang di buat oleh pemerintah supaya pendapatan
setiap warga masyarakat terbagi secara merata dan maksimal. Hal itu berarti
bahwa setiap warga masyarakat mendapatkan peluang yang seimbang guna
mendapatkan pendapatan.
B. Saran
Saran dan kritik terus kami sampaikan untuk kemajuan negara ini, salah
satunya adalah perihal yang kami sedang bahas saat ini, yaitu masalah redistribusi
dan pemeriksaan keuangan negara. Untuk masalah redistribusi yaitu pertama,
peningkatan tax ratio dan kepatuhan pembayaran pajak. Peningkatan rasio pajak
merupakan cara untuk mendistribusikan kekayaan dari kelompok atas untuk
kelompok di bawahnya. Kenaikan rasio pajak berarti meningkatkan transfer dari
kelompok kayak ke kelompok miskin. Selain itu, kebijakan perpajakan seperti tax
amnesty akan berdampak terhadap ketimpangan sangat tergantung seberapa besar
tebusan yang dibayarkan serta bagaimana memanfaatkan informasi perpajakan
dalam tax amnesty untuk meningkatkan rasio pajak.
18
Dalam hal pemeriksaan keuangan negara kami dan masyarakat sekalian
mempercayakannya kepada Badan Pemeriksa Keuangan negara selaku lembaga
yang mengurus dan mengelola segala hal tentang keuangan negara ini. Sekali lagi
kami menyarankan agar pemeriksa yang melakukan pemeriksaan maupun yang di
periksa tetap terbuka dan jujur sehingga terhindar dari kejahatan dalam bentuk
korupsi, kolusi, nepotisme, dan terciptanya pemerintahan yang bersih.
19
DAFTAR PUSTAKA
Sutedi, Adrian. 2010. Hukum Keuangan Negara. Jakarta : PT. Sinar Grafika.
20