Paiman
SMPN 5 Wates Kulon Progo Yogyakarta (HP 085292826281)
Abstract
Sports and Physical Fitness in Early Age Children. Sports activities are
important for early age children. Through such activities they can improve their
physical fitness and the quality of their organs, including the heart, lungs, blood
circulation, energy metabolism, growth hormones, immune system, and secretion
system. The improvement will result in the higher quality of their physical and
spiritual conditions. Characteristics of good sports activities for early age children
are that: (1) they provide a variety of movements (multilateral training) in the form
of games and competitions, (2) they stimulate the development of all the five
senses, (3) they develop imagination, and (4) they follow a rhythm/song and a
story. Early age children’s physical fitness can be controlled by taking account of
their body composition, namely by maintaining the balance between the food
intake and the physical activities.
270
271
buhan yang sangat cepat dan menye- cita-cita, nanti setelah dewasa akan
barkan dendrit dan akson ke segala arah. menjadi orang yang gigih, ulet, dan
Pada tahun-tahun awal, otak bayi mam- menjadi pekerja keras. Demikian juga
pu membentuk hampir dua juta sinapsis sebaliknya, masa anak-anak dididik de-
setiap detik, tetapi masih acak, demikian ngan kemanjaan, segalanya serba mu-
juga hubungan yang dibentuk masih dah dan enak, maka setelah dewasa su-
belum sempurna. Pada usia enam bulan lit menjadi orang yang mandiri dan se-
otak bayi telah membuat sinapsis ba- lalu bergantung pada orang lain.
nyak sekali sehingga dua kali lipat dari Menurut Eliyawati (2005:18), karak-
yang dibutuhkan. teristik anak usia dini yang menonjol
Pendidikan usia dini ini penting dalam kaitannya dengan aktifitas bela-
untuk diberikan kepada anak-anak jar di antaranya adalah bersifat unik,
bangsa karena masa anak usia dini (0-8 egosentris, aktif dan energik, eksploratif
tahun) merupakan usia emas (golden dan berjiwa bertualang, ekspresi peri-
age) dalam proses pertumbuhan dan lakunya relatif spontan, kaya dan se-
perkembangan otak sehingga sangat te- nang dengan fantasi/daya kayal, mu-
pat untuk membina dan mengembang- dah frustasi, kurang pertimbangan, da-
kan seluruh potensi anak, misalnya in- ya perhatiannya pendek, gairah untuk
telektual, emosional, kepribadian, dan belajar dan banyak belajar dari peng-
jasmani. alaman dan semakin menunjukkan mi-
Menurut Rahman (2005:1), partum- nat terhadap teman.
buhan otak manusia pada usia 4 tahun Seifert, Hoffnung (1987:318) me-
telah mencapai 50%, usia 8 tahun men- nyampaikan tentang kemampuan sen-
capai 80%, dan usia 18 tahun telah men- tuhan (touch) dan pelihatan (visual) pa-
capai 100% dari otak orang dewasa. da anak prasekolah sebagai berikut.
Perkembangan otak diperkirakan ber-
jalan sampai usia 50 tahun. Oleh karena Sentuhan anak prasekolah mampu
itu, banyak orang dapat menyelesaikan mendeteksi terhadap benda–benda tiga
program pendidikan S2, dan S3 pada demensi yang sederhana. Untuk mem-
usia di bawah 50 tahun. bedakan bentuk peka dengan tangan
Pertumbuhan dan perkembangan kiri, sedang menghitung sudut peka de-
memiliki pengertian yang berbeda. Per- ngan tangan kanan. Kemampuan peng-
tumbuhan mempunyai pengertian ber- lihatan dapat menunjukkan bentuk
tambahnya volume/ukuran organ tu- yang sederhana, mampu membuat ga-
buh, sedang perkembangan adalah se- ris lurus dengan baik, jika disuruh men-
makin meningkatnya fungsi organ-or- cocokan gambar maka akan lebih baik
gan tubuh. Pengalaman yang diperoleh jika gambar berada pada posisi tidur di
masa kanak-kanak (childhood) tidak sebelah kiri bidang pandangannya.
akan hilang dan akan berpengaruh ter-
hadap tingkah laku saat usia telah de- B. Pembahasan
wasa. Sebagai contoh, anak yang dilatih Menurut Biro Humas dan Hukum
belajar keras sejak kecil, gigih meraih Menegpora RI (2007:3), dinyatakan da-
Olahraga dan Kebugaran Jasmani (Physical Fitness) pada Anak Usia Dini
272
Olahraga dan Kebugaran Jasmani (Physical Fitness) pada Anak Usia Dini
274
mengindikasikan bahwa olahraga tidak rasa percaya diri, sikap toleransi, dan
pasti meningkatkan selera makan; (5) mampu bekerjasama dengan orang lain.
dalam beberapa kasus kelebihan berat Menurut Bucher (1983:301), ada hu-
badan dapat menyebabkan penyakit; bungan yang signifikan antara aktivitas
(6) mengurangi lemak pada bagian tu- olahraga, kebugaran jasmani, dan ke-
buh tertentu dapat dilakukan, tetapi sehatan, di antaranya adalah: (1) fungsi
yang baik dampaknya adalah program kardiovaskuler sangat penting untuk
pengurangan lemak secara umum, de- menyuplai nutrisi dan O2 pada otot; (2)
mikian juga metode pemijatan dan fungsi kardiovaskuler sangat penting
menggunakan alat penggocang dapat sebagai komponen kesehatan dan pe-
dilakukan; (7) komposisi tubuh dapat nampilan yang berhubungan dengan
diukur misalnya dengan bercermin, kebugaran jasmani; (3) syarat utama
menggunakan tabel tinggi dan berat, untuk kardiovaskuler berfungsi dengan
menggunakan tes penjepit (pinch test), baik adalah keadaan sehat otot jantung-
dan tes Calipers. nya; (4) latihan olahraga dapat men-
cegah terjadinya penyakit akibat ku-
2. Pengaruh Olahraga terhadap Kebu- rang gerak (hypokinetic disease); (5) olah-
garan Jasmani Anak Usia Dini raga aerobik sangat baik untuk sistem
Ahli kesehatan sepakat bahwa olah- kesehatan kardiovaskuler; (6) perbaikan
raga dapat meningkatkan kebugaran fungsi jantung paru akan dapat meng-
jasmani yang ditandai dengan mening- hasilkan penampilan yamg lebih baik
katnya fungsi jantung, pembuluh da- dalam pendidikan jasmani dan aktivitas
rah, sirkulasi darah, sistem pernafasan olahraga; dan (7) fungsi jantung paru
dan proses metabolisme, serta kemam- dapat diukur dengan tes olahraga, yaitu
puan tubuh untuk menangkal ber- tes Cooper yakni lari 12 menit dan tes
macam-macam penyakit baik yang di- AAHPERD yakni lari 9 menit atau
sebabkan oleh infeksi maupun bukan waktu tepuh lari 1 mil (kira-kira 1,6
karena infeksi (degeneratif). Olahraga ju- km).
ga dapat mengurangi gejala gangguan Anak usia dini sebagai warga ne-
psikis, misalnya tekanan jiwa (stress) gara dan calon generasi penerus bangsa
dan ketegangan jiwa (anxiety). Dengan juga berhak mendapatkan pelayanan
melakukan aktivitas olahraga yang me- olahraga yang memadai sebagai sarana
nantang, apabila seseorang mampu tumbuh kembang demi kesempurnaan
mengatasi tantangan tersebut, akan perkembangan dan pertumbuhannya.
muncul suatu kepuasan, dan rasa puas Pemenuhan kebutuhan akan kegiatan
ini akan mengurangi ketegangan jiwa. olahraga bagi anak prasekolah maupun
Tidak jarang olahraga dapat memun- saat sekolah melalui pemberian Pelajar-
culkan gelak tawa yang dapat mengen- an Penjasorkes. Hal ini berguna demi
durkan syaraf. Seseorang yang aktif pertumbuhan dan perkembangan or-
dalam kegiatan olahraga akan mudah gan-organ tubuh tersebut secara baik
bersosialisasi, mudah bergaul, muncul dan optimal. Kondisi jasmani yang baik
merupakan modal utama untuk me-
ngembangkan potensi diri yang lain. dan pulih dari kelelahan; bahwa kete-
Dapat dibayangkan apa jadinya apabila rampilan otot syaraf (neuro muscular)
seorang anak mengalami gangguan akan menjadi bagian mekanisme gerak
fungsi organ tubuh misalnya jantung, siswa. Hal ini akan meningkatkan ke-
paru-paru, atau organ tubuh yang lain, ahlian dalam aktivitas fisik; secara so-
tentu saja anak-anak tersebut akan meng- sial siswa akan menjadi pendidik per-
alami hambatan dalam pertumbuhan mainan yang merupakan bagian yang
dan perkembangan otak. efektif dalam kehidupan kelompok
Penjasorkes (physical education) mem- yang demokratis; dan siswa akan lebih
berikan kebutuhan gerak bagi anak baik dalam menginterpretasikan situasi
prasekolah dan saat sekolah. Aktivitas baru dalam banyak pengertian dan
olahraga sangat penting bagi anak-anak penuh manfaat sebagai cara untuk
karena mempunyai banyak manfaat di mencapai suatu hasil dari pengalaman
antaranya adalah untuk memacu per- mengikuti pendidikan jasmani ini.
tumbuhan dan perkembangan organ- Bompa (1999:317) menyatakan ada
organ tubuh termasuk juga otak, me- lima kemampuan dasar gerak (biomotor
ningkatkan daya tahan tubuh terhadap abilities) yang penting bagi olahragawan
penyakit (imun), mempunyai fungsi re- di antaranya adalah kekuatan (strength),
habilitasi atau menormalkan kecacatan. daya tahan (endurance), koordinasi (co-
Anak-anak yang mengalami hambatan ordination), kecepatan (speed), dan ke-
dalam pertumbuhan dan perkembang- lentukan (flexibility). Berawal dari lima
an otak, maka organ tubuh ini tidak dasar gerak tersebut dapat dikembang-
akan dapat berfungsi secara baik. Otak kan menjadi unsur gerak yang lain, mi-
berfungsi sebagai pusat segala koordi- salnya daya ledak (power), kelincahan
nasi organ tubuh, dan juga mempenga- (agility), stamina, keindahan gerak (mo-
ruhi pertumbuhan dan perkembangan tion estetic), dan sebagainya.
organ tubuh manusia lainnya, sehingga Para ahli kesehatan sepakat bahwa
apabila terjadi gangguan pada otak, aktivitas olahraga dapat meningkatkan
maka kecerdasan menjadi lemah, bah- kualitas kesehatan seseorang termasuk
kan dapat mengalami keterlambatan pada anak usia dini. Secara fisiologis
mental. tubuh manusia mempunyai kemam-
Lebih lanjut Bucher (1983:17) me- puan mengadaptasi suatu respon yang
nyatakan bahwa pendidikan jasmani berlangsung terus-menerus dan terjadi
berarti pembimbing dalam bidang ini dalam jangka waktu yang lama. Sese-
harus mengembangkan suatu program orang yang sedang berlari maka tubuh
aktifitas yang mana partisipan akan akan merespon aktivitas olahraga ter-
memahami perkembangan tubuh, dan sebut dengan pernafasan yang ter-
hasil nyata dari manfaat pertumbuhan engah-engah, jantung berdetak labih ce-
dan perkembangannya; bahwa dengan pat agar dapat mencukupi kebutuhan
partisipasi siswa akan mengembangkan O2 dan nutrisi yang meningkat yang di-
beberapa karakter fisik seperti daya ta- butuhkan oleh otot dan jaringan. Apa-
han, kekuatan, dan kemapuan menahan bila respon tubuh seperti yang telah di-
Olahraga dan Kebugaran Jasmani (Physical Fitness) pada Anak Usia Dini
276
tinggi. Biasanya anak-anak seperti itu proses ogsigenasi dan suplai nutrisi pa-
memiliki rasa ingin tahu yang besar da sel otak. Dengan demikian, aktivitas
dan keinginan mengeksplorasi segala olahraga akan dapat memacu proses
yang diketahui di lingkungan tempat pertumbuhan dan perkembangan sel-
anak-anak itu berada sehingga memi- sel otak sehingga otak akan dapat ber-
liki pengalaman dan pengetahuan yang fungsi lebih baik.
tinggi. Weigber selanjutnya menyata- Bucher (1983:313-318) menyampai-
kan lebih dari seratus penelitian di- kan pengaruh latihan olahraga terha-
dapatkan bukti bahwa latihan olahraga dap tubuh, seperti (1) meningkatkan ke-
mempunyai kecenderungan positif ter- sehatan secara umum dan otot jantung;
hadap peningkatan fungsi kognitif. La- (2) meningkatkan volume darah; (3) me-
tihan olahraga yang telah dilakukan da- ningkatkan volume darah yang dipom-
lam jangka waktu lama (chronic) me- pa ke jantung (stroke volume), memper-
nunjukkan pengaruh yang lebih tinggi baiki tekanan darah; (4) memperbaiki
tentang kemampuan kognitif dibanding keadaan darah; (5) memperbaiki tekan-
latihan olahraga yang baru saja dilaku- an darah arteri; (6) memperbaiki sel da-
kan (acute). Menurut Acevedo, Ekkekais rah merah; (7) memperbaiki respirasi;
(2006:31), pada saat terjadi perubahan (8) memperbaiki sistem otot (muscular),
denyut jantung dan tekanan darah di- (9) memperbaiki sistem pencernakan
laporkan telah direspon dengan meng- dan pembuangan; (10) memperbaiki
aktifkan korteks, baik pada tikus mau- sistem endokrin; (11) mempertahankan
pun manusia. Korteks cerebral menyu- suhu tubuh; (12) memperbaiki sistem
sun hampir tiga perempat dari total vo- syaraf; dan (13) khusus wanita mem-
lume otak manusia. Lobus frontal yang perbaiki fungsi sexual dan reproduksi.
di dalamnya mengandung area output Aktivitas olahraga terutama olah-
motor dan lobus prefrontal menyusun raga aerobik dapat mencegah terjadi-
hampir 41% korteks manusia. Lobus nya penyakit hipokinetic, yaitu penyakit
temporal sekitar 22%, lobus pariental yang muncul sebagai akibat kekurang-
19%, dan lobus oksipital 18%. an aktivitas olahraga, orang yang ke-
Aktivitas olahraga yang dilakukan kurangan gerak akan mengalami ke-
dengan sungguh-sungguh dapat me- hilangan kelenturan, penyakit degene-
ningkatkan denyut jantung dan per- ratif/penyakit yang disebabkan bukan
edaran darah. Dengan demikian, ber- karena infeksi, misalnya penyakit jan-
dasarkan hasil penelitian di atas, per- tung, pembuluh darah, kelemahan tu-
ubahan denyut jantung dan peredaran lang dan otot, kandung kemih, dan or-
darah akan meningkatkan aktivitas kor- gan dalam perut mengalami gangguan
teks. Korteks adalah organ otak yang (malfunction). Kegemukan (obesitas) juga
paling besar yang berfungsi menyim- banyak disebabkan kekurangan aktivi-
pan memori yang masuk melalui panca tas olahraga, dan kegemukan ini meru-
indera. Meningkatnya denyut jantung pakan penyebab utama serangan jan-
dan aliran darah menuju ke korteks tung koroner dan stroke.
pada saat berolahraga akan membantu
Olahraga dan Kebugaran Jasmani (Physical Fitness) pada Anak Usia Dini
278
3. Olahraga untuk Anak Usia Dini alam terbuka. Contoh latihan keseim-
Seifert, Hoffnung (1987:322) menya- bangan di alam terbuka adalah dengan
takan bahwa bermain adalah dunia cara melakukan gerak berjalan/berlari
anak-anak yang berlangsung dalam ku- di pematang sawah, berjalan di atas
run waktu yang cukup panjang. Pada jembatan bambu (Jawa: wot), latihan
usia enam tahun, kemampuan motorik- berjalan di ketinggian tertentu, dan se-
nya sudah mulai berkembang lebih bagainya. Latihan memanjat dilakukan
kompleks, yaitu dapat berjalan dengan dengan cara memanjat pohon mangga,
berbagai variasi kecepatan, loncat, meng- memanjat pohon jambu, memanjat tang-
geser, memanjat, memindahkan sesuatu ga, memanjat tali, memanjat pagar, me-
dengan tepat, berdiri satu kaki, me- manjat dinding/tebing, dan sebagainya.
nangkap bola, dan menggambar se- Demikian juga keterampilan gerak
suatu, maka latihan yang sesuai dengan yang lain, seperti tersebut di atas dapat
ketrampilan tersebut dapat dilakukan. dilatih dengan menggunakan alat mau-
Aktivitas olahraga yang baik untuk pun di alam terbuka.
anak usia dini mempunyai karakteristik Penting untuk diperhatikan bagi
(1) memberi bermacam-macam penga- pendidik/orang tua jangan terlalu ba-
laman gerak (multilateral training) da- nyak melarang kebebasan bermain
lam bentuk permainan dan perlomba- anak-anak ini karena alasan kasih sa-
an; (2) merangsang perkembangan se- yang atau perlindungan terhadap anak.
luruh panca indra; (3) mengembangkan Apabila larangan ini sering dilakukan
imajinasi/fantasi; dan (4) bergerak meng- maka anak-anak akan mengalami ke-
ikuti irama/lagu atau cerita. Namun de- kurangan pengalaman gerak, padahal
mikian, dari karakteristik olahraga un- pengalaman gerak pada masa anak-
tuk anak usia dini tersebut diusahakan anak (childhood) akan sangat besar pe-
dikemas dalam bentuk permainan/per- ngaruhnya terhadap keterampilan ge-
lombaan agar anak marasa tertarik dan rak pada masa dewasa (adulthood).
mendapatkan kesenangan. Dengan ak- Dalam kehidupan orang dewasa ka-
tif bergerak mengikuti permainan itu dang-kadang manusia dihadapkan pa-
kebugaran jasmani akan meningkat. da tuntutan gerak yang bermacam-ma-
Pengertian dari memberikan penga- cam dengan tingkat kesulitan yang ber-
laman gerak yang bermacam-macam beda-beda. Anak-anak yang mempu-
(multilateral training) adalah anak-anak nyai pengalaman gerak yang banyak
diberi kesempatan mengalami berbagai akan lebih cepat menyesuaikan diri de-
macam pengalaman gerak yang ber- ngan tuntutan gerak baru yang harus
beda-beda, misalnya: memanjat, me- dilakukan.
rangkak, merayap, mengguling, melun- Aktivitas olahraga untuk mengem-
cur, melompat, menggantung, bermain bangkan fungsi panca indera di antara-
di air, menarik, mendorong, berjalan nya adalah: (1) indera penglihatan, de-
dengan tangan, dan sebagainya. Penga- ngan permainan hijau-hitam, permain-
laman gerak yang bermacam-macan ini an pengemudi jenius menggunakan alat
dapat menggunakan alat maupun di bantu berbagai macam bendera yang
Olahraga dan Kebugaran Jasmani (Physical Fitness) pada Anak Usia Dini
280
Olahraga dan Kebugaran Jasmani (Physical Fitness) pada Anak Usia Dini