Anda di halaman 1dari 12

OLAHRAGA DAN KEBUGARAN JASMANI (PHYSICAL FITNESS)

PADA ANAK USIA DINI

Paiman
SMPN 5 Wates Kulon Progo Yogyakarta (HP 085292826281)

Abstract
Sports and Physical Fitness in Early Age Children. Sports activities are
important for early age children. Through such activities they can improve their
physical fitness and the quality of their organs, including the heart, lungs, blood
circulation, energy metabolism, growth hormones, immune system, and secretion
system. The improvement will result in the higher quality of their physical and
spiritual conditions. Characteristics of good sports activities for early age children
are that: (1) they provide a variety of movements (multilateral training) in the form
of games and competitions, (2) they stimulate the development of all the five
senses, (3) they develop imagination, and (4) they follow a rhythm/song and a
story. Early age children’s physical fitness can be controlled by taking account of
their body composition, namely by maintaining the balance between the food
intake and the physical activities.

Keywords: early age children, sports, physical fitness

A. Pendahuluan antara 0 sampai 8 tahun. Demikian juga


Pendidikan anak usia dini (PAUD) menurut Ebbeck (1991:11), pendidikan
pada akhir-akhir ini telah berkembang anak usia dini adalah suatu upaya
pesat di masyarakat. Pada tingkat Pe- pembinaan yang ditujukan kepada
dukuhan telah dibentuk kelompok-ke- anak sejak lahir sampai usia enam ta-
lompok bermain yang didanai secara hun yang dilakukan dengan memberi
suka rela oleh masyarakat maupun rangsangan pendidikan untuk mem-
mendapat bantuan dari pemerintah. bantu pertumbuhan dan perkembangan
Hal ini merupakan fenomena yang jasmani dan rohani agar anak memiliki
menggembirakan karena anak-anak kesiapan dalam memasuki pendidikan
sejak usia muda belia telah mendapat lebih lanjut.
pendidikan dengan pendekatan yang Menurut McCrone (Julianti, 2002:
baik dan ilmiah. Dengan demikian, di- 33-35), proses pembentukan bagian atas
harapkan anak-anak ini kelak di masa otak dimulai saat manusia dalam ra-
dewasa menjadi manusia yang berkua- him, di sana janin sudah mulai melatih
litas tinggi, baik dari aspek jasmani sirkuit motor, meraba, merasa, dan men-
maupun rohani. dengar. Setelah lahir, otak bagian atas
Menurut Rahman (2005:3), anak usia ini benar-benar berkembang. Neuron
dini adalah anak yang mempunyai usia pada korteks otak memasuki pertum-

270
271

buhan yang sangat cepat dan menye- cita-cita, nanti setelah dewasa akan
barkan dendrit dan akson ke segala arah. menjadi orang yang gigih, ulet, dan
Pada tahun-tahun awal, otak bayi mam- menjadi pekerja keras. Demikian juga
pu membentuk hampir dua juta sinapsis sebaliknya, masa anak-anak dididik de-
setiap detik, tetapi masih acak, demikian ngan kemanjaan, segalanya serba mu-
juga hubungan yang dibentuk masih dah dan enak, maka setelah dewasa su-
belum sempurna. Pada usia enam bulan lit menjadi orang yang mandiri dan se-
otak bayi telah membuat sinapsis ba- lalu bergantung pada orang lain.
nyak sekali sehingga dua kali lipat dari Menurut Eliyawati (2005:18), karak-
yang dibutuhkan. teristik anak usia dini yang menonjol
Pendidikan usia dini ini penting dalam kaitannya dengan aktifitas bela-
untuk diberikan kepada anak-anak jar di antaranya adalah bersifat unik,
bangsa karena masa anak usia dini (0-8 egosentris, aktif dan energik, eksploratif
tahun) merupakan usia emas (golden dan berjiwa bertualang, ekspresi peri-
age) dalam proses pertumbuhan dan lakunya relatif spontan, kaya dan se-
perkembangan otak sehingga sangat te- nang dengan fantasi/daya kayal, mu-
pat untuk membina dan mengembang- dah frustasi, kurang pertimbangan, da-
kan seluruh potensi anak, misalnya in- ya perhatiannya pendek, gairah untuk
telektual, emosional, kepribadian, dan belajar dan banyak belajar dari peng-
jasmani. alaman dan semakin menunjukkan mi-
Menurut Rahman (2005:1), partum- nat terhadap teman.
buhan otak manusia pada usia 4 tahun Seifert, Hoffnung (1987:318) me-
telah mencapai 50%, usia 8 tahun men- nyampaikan tentang kemampuan sen-
capai 80%, dan usia 18 tahun telah men- tuhan (touch) dan pelihatan (visual) pa-
capai 100% dari otak orang dewasa. da anak prasekolah sebagai berikut.
Perkembangan otak diperkirakan ber-
jalan sampai usia 50 tahun. Oleh karena Sentuhan anak prasekolah mampu
itu, banyak orang dapat menyelesaikan mendeteksi terhadap benda–benda tiga
program pendidikan S2, dan S3 pada demensi yang sederhana. Untuk mem-
usia di bawah 50 tahun. bedakan bentuk peka dengan tangan
Pertumbuhan dan perkembangan kiri, sedang menghitung sudut peka de-
memiliki pengertian yang berbeda. Per- ngan tangan kanan. Kemampuan peng-
tumbuhan mempunyai pengertian ber- lihatan dapat menunjukkan bentuk
tambahnya volume/ukuran organ tu- yang sederhana, mampu membuat ga-
buh, sedang perkembangan adalah se- ris lurus dengan baik, jika disuruh men-
makin meningkatnya fungsi organ-or- cocokan gambar maka akan lebih baik
gan tubuh. Pengalaman yang diperoleh jika gambar berada pada posisi tidur di
masa kanak-kanak (childhood) tidak sebelah kiri bidang pandangannya.
akan hilang dan akan berpengaruh ter-
hadap tingkah laku saat usia telah de- B. Pembahasan
wasa. Sebagai contoh, anak yang dilatih Menurut Biro Humas dan Hukum
belajar keras sejak kecil, gigih meraih Menegpora RI (2007:3), dinyatakan da-

Olahraga dan Kebugaran Jasmani (Physical Fitness) pada Anak Usia Dini
272

lam Undang-Undang Republik Indo- arahan, bimbingan, pembinaan, dan pe-


nesia Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sis- ngembangan dalam keolahragaan; (5)
tem Keolahragaan Nasional Bab I, Ke- menjadi pelaku olahraga; dan (6) me-
tentuan Umum, Pasal 1 ayat 4 disebut- ngembangkan industri olahraga.
kan bahwa yang dimaksud olahraga Sukintaka (1999:20) menyebutkan
adalah segala kegiatan yang sistematis pengertian olahraga sebagai aktivitas
untuk mendorong, membina, serta me- dan permainan yang dilakukan dengan
ngembangkan potensi jasmani, rohani perjuangan melawan diri sendiri, teman
dan sosial. Dari pengertian tersebut, bermain, dan lingkungan untuk men-
dapat dipahami bahwa olahraga sangat capai kemenangan. Ada sebagian pakar
penting untuk dilakukan manusia ka- olahraga memberikan pengertian ten-
rena dapat meningkatkan kualitas baik tang olahraga adalah segala aktivitas
fisik, psikis, maupun sosial. gerak manusia yang energi utamanya
Pada Bab II Pasal 4 disebutkan bah- berasal dari manusia itu sendiri.
wa Keolahragaan Nasional bertujuan
untuk memelihara dan meningkatkan 1. Kebugaran Jasmani (Physical Fitnes)
kesehatan dan kebugaran, prestasi, kua- Pengertian kebugaran jasmani ada-
litas manusia, menanamkan nilai moral lah kemampuan seseorang melakukan
dan akhlak mulia, sportifitas, disiplin, kerja sehari-hari secara efisien tanpa
mempererat dan membina persatuan timbul kelelahan yang berlebihan se-
dan kesatuan bangsa, memperkokoh hingga masih dapat menikmati waktu
ketahanan nasional, serta mengangkat luangnya. Fox (1987:6) menyatakan
harkat, martabat, dan kehormatan bang- bahwa kebugaran jasmani dipandang
sa. Kalau dicermati, tujuan olahraga se- sebagai aspek fisiologis, yakni kapasitas
perti tersebut di atas sungguh merupa- fungsional untuk meningkatkan kua-
kan tujuan yang mulia dan sangat baik litas hidup. Pengertian kebugaran
bagi setiap orang dan juga bangsa menurut Fox di atas dapat dipahami
Indonesia. Apabila tujuan keolahragaan sebagai kebugaran menyeluruh (total
nasional ini dapat tercapai, maka secara fitness), sedang kebugaran jasmani (phy-
optimis seseorang dapat menjadi manu- sical fitnes) merupakan bagian dari ke-
sia yang berkualitas tinggi dan sempur- bugaran menyeluruh tersebut.
na serta akan berdampak pada kejaya- Menurut Sutarman (Wiryoseputro
an bangsa Indonesia. dan Suherman, 1994:22), kebugaran jas-
Menurut UURI Nomer 3 tentang mani adalah satu aspek fisik dari ke-
SKN Bab IV Pasal 6 Tahun (2005), se- bugaran yang menyeluruh (total fitness)
tiap warga negara mempunyai hak yang memberikan kesanggupan pada
yang sama untuk: (1) melakukan ke- seseorang untuk menjalankan hidup
giatan olahraga; (2) memperoleh pela- yang produktif dan dapat menyesuai-
yanan dalam kegiatan olahraga; (3) me- kan diri pada beban fisik yang layak.
milih dan mengikuti cabang olahraga Beban fisik seseorang sifatnya adalah
yang sesuai dengan bakat dan minat- individual, artinya antara satu orang
nya; (4) memperoleh dukungan, peng- dengan orang yang lain beban fisiknya

Cakrawala Pendidikan, November 2009, Th. XXVIII, No. 3


273

berbeda-beda, tergantung dari beban kurang. Ativitas bermain anak-anakpun


tugas yang diembannya. Semakin berat mengalami pergeseran yang tajam. Se-
beban tugas yang diemban, maka se- mula bermain menggunaan aktivitas
makin tinggi kebugaran jasmani yang fisik misal jamuran, gobak sodor, ju-
harus dimilikinya. lung umpet, lompat tali, sepak bola
Menurut ahli fisiologi olahraga me- plastik, dan sebagainya kini bergeser
mandang pengertian kebugaran jas- kepada permainan elektronik, misalnya
mani memiliki sedikit perbedaan dari game watch, play station, game komputer,
ahli kesehatan, yakni kemampuan un- game di hand phone, mobil-mobilan de-
tuk dapat menyesuaikan diri terhadap ngan remote control, duduk berjam-jam
latihan yang melelahkan dan dapat di depan TV, dan sebagainya. Permain-
segera pulih dari kelelahan tersebut. an seperti itu kurang baik untuk pe-
Dalam hal ini ahli fisiologi olahraga ningkatan kebugaran anak-anak. Apa-
memandang kebugaran khusus dari lagi dengan semakin membaiknya taraf
perspektif olahraga, sedang ahli kese- ekonomi masyarakat kebutuhan gizi da-
hatan memandang kebugaran dari per- pat tercukupi dengan baik, demikian
spektif bugar secara umum. juga banyaknya konsumsi makanan si-
Dalam kebugaran jasmani ada tiga ap saji dan minuman soft drink, banyak
komponen yang dibagi tiga kelompok ditemui anak-anak masih muda belia
di antaranya adalah (1) kebugaran jas- telah berkelebihan berat badan (obesitas)
mani yang berhubungan dengan kese- karena kalori yang masuk lebih banyak
hatan yang terdiri dari: daya tahan jan- dari pada yang digunakan. Obesitas
tung paru, kekuatan otot, daya tahan berpengaruh buruk terhadap penam-
otot, kelenturan, dan komposisi tubuh; pilan dan kebugaran jasmani. Masalah
(2) kebugaran jasmani berhubungan de- obesitas ini dari hasil penelitian di-
ngan keterampilan terdiri dari: keseim- temukan secara umum diperkirakan
bangan (stability), daya ledak, kecepat- obesitas dialami lebih dari 50% popu-
an (speed), koordinasi, dan kecepatan re- lasi orang dewasa, dan 40% dari po-
aksi; (3) kebugaran jasmani berhubung- pulasi di sekolah/pelajar mengalami
an dengan keadaan tidak menderita kelebihan berat badan (overweight)
sakit (wellness). Beberapa hal yang perlu dimengerti
Kemajuan teknologi informasi dan tentang efek buruk dari kegemukan
transportasi menjadikan perubahan ga- (overweight) di antaranya adalah: (1) ke-
ya hidup bagi masyarakat. Pada era ag- lebihan berat badan menyebabkan ma-
raris penggunaan aktivitas jasmani ma- salah kesehatan; (2) kelebihan berat ba-
sih dominan, namun seiring dengan ke- dan pada masa anak-anak akan ber-
majuan teknologi tersebut aktivitas jas- pengaruh terhadap kelebihan berat ba-
mani semakin berkurang. Dengan ke- dan pada masa dewasa; (3) berat badan
tersediaan alat transportasi yang sede- dapat dikontrol dengan mengatur cara
mikian mudah sehingga aktifitas ber- makan (diet) dan mengikuti aturan ke-
jalan kaki, bersepeda, menggendong, sehatan, dan melakukan sejumlah akti-
memikul, dan sebagainya sangat ber- vitas olahraga; (4) banyak penelitian

Olahraga dan Kebugaran Jasmani (Physical Fitness) pada Anak Usia Dini
274

mengindikasikan bahwa olahraga tidak rasa percaya diri, sikap toleransi, dan
pasti meningkatkan selera makan; (5) mampu bekerjasama dengan orang lain.
dalam beberapa kasus kelebihan berat Menurut Bucher (1983:301), ada hu-
badan dapat menyebabkan penyakit; bungan yang signifikan antara aktivitas
(6) mengurangi lemak pada bagian tu- olahraga, kebugaran jasmani, dan ke-
buh tertentu dapat dilakukan, tetapi sehatan, di antaranya adalah: (1) fungsi
yang baik dampaknya adalah program kardiovaskuler sangat penting untuk
pengurangan lemak secara umum, de- menyuplai nutrisi dan O2 pada otot; (2)
mikian juga metode pemijatan dan fungsi kardiovaskuler sangat penting
menggunakan alat penggocang dapat sebagai komponen kesehatan dan pe-
dilakukan; (7) komposisi tubuh dapat nampilan yang berhubungan dengan
diukur misalnya dengan bercermin, kebugaran jasmani; (3) syarat utama
menggunakan tabel tinggi dan berat, untuk kardiovaskuler berfungsi dengan
menggunakan tes penjepit (pinch test), baik adalah keadaan sehat otot jantung-
dan tes Calipers. nya; (4) latihan olahraga dapat men-
cegah terjadinya penyakit akibat ku-
2. Pengaruh Olahraga terhadap Kebu- rang gerak (hypokinetic disease); (5) olah-
garan Jasmani Anak Usia Dini raga aerobik sangat baik untuk sistem
Ahli kesehatan sepakat bahwa olah- kesehatan kardiovaskuler; (6) perbaikan
raga dapat meningkatkan kebugaran fungsi jantung paru akan dapat meng-
jasmani yang ditandai dengan mening- hasilkan penampilan yamg lebih baik
katnya fungsi jantung, pembuluh da- dalam pendidikan jasmani dan aktivitas
rah, sirkulasi darah, sistem pernafasan olahraga; dan (7) fungsi jantung paru
dan proses metabolisme, serta kemam- dapat diukur dengan tes olahraga, yaitu
puan tubuh untuk menangkal ber- tes Cooper yakni lari 12 menit dan tes
macam-macam penyakit baik yang di- AAHPERD yakni lari 9 menit atau
sebabkan oleh infeksi maupun bukan waktu tepuh lari 1 mil (kira-kira 1,6
karena infeksi (degeneratif). Olahraga ju- km).
ga dapat mengurangi gejala gangguan Anak usia dini sebagai warga ne-
psikis, misalnya tekanan jiwa (stress) gara dan calon generasi penerus bangsa
dan ketegangan jiwa (anxiety). Dengan juga berhak mendapatkan pelayanan
melakukan aktivitas olahraga yang me- olahraga yang memadai sebagai sarana
nantang, apabila seseorang mampu tumbuh kembang demi kesempurnaan
mengatasi tantangan tersebut, akan perkembangan dan pertumbuhannya.
muncul suatu kepuasan, dan rasa puas Pemenuhan kebutuhan akan kegiatan
ini akan mengurangi ketegangan jiwa. olahraga bagi anak prasekolah maupun
Tidak jarang olahraga dapat memun- saat sekolah melalui pemberian Pelajar-
culkan gelak tawa yang dapat mengen- an Penjasorkes. Hal ini berguna demi
durkan syaraf. Seseorang yang aktif pertumbuhan dan perkembangan or-
dalam kegiatan olahraga akan mudah gan-organ tubuh tersebut secara baik
bersosialisasi, mudah bergaul, muncul dan optimal. Kondisi jasmani yang baik
merupakan modal utama untuk me-

Cakrawala Pendidikan, November 2009, Th. XXVIII, No. 3


275

ngembangkan potensi diri yang lain. dan pulih dari kelelahan; bahwa kete-
Dapat dibayangkan apa jadinya apabila rampilan otot syaraf (neuro muscular)
seorang anak mengalami gangguan akan menjadi bagian mekanisme gerak
fungsi organ tubuh misalnya jantung, siswa. Hal ini akan meningkatkan ke-
paru-paru, atau organ tubuh yang lain, ahlian dalam aktivitas fisik; secara so-
tentu saja anak-anak tersebut akan meng- sial siswa akan menjadi pendidik per-
alami hambatan dalam pertumbuhan mainan yang merupakan bagian yang
dan perkembangan otak. efektif dalam kehidupan kelompok
Penjasorkes (physical education) mem- yang demokratis; dan siswa akan lebih
berikan kebutuhan gerak bagi anak baik dalam menginterpretasikan situasi
prasekolah dan saat sekolah. Aktivitas baru dalam banyak pengertian dan
olahraga sangat penting bagi anak-anak penuh manfaat sebagai cara untuk
karena mempunyai banyak manfaat di mencapai suatu hasil dari pengalaman
antaranya adalah untuk memacu per- mengikuti pendidikan jasmani ini.
tumbuhan dan perkembangan organ- Bompa (1999:317) menyatakan ada
organ tubuh termasuk juga otak, me- lima kemampuan dasar gerak (biomotor
ningkatkan daya tahan tubuh terhadap abilities) yang penting bagi olahragawan
penyakit (imun), mempunyai fungsi re- di antaranya adalah kekuatan (strength),
habilitasi atau menormalkan kecacatan. daya tahan (endurance), koordinasi (co-
Anak-anak yang mengalami hambatan ordination), kecepatan (speed), dan ke-
dalam pertumbuhan dan perkembang- lentukan (flexibility). Berawal dari lima
an otak, maka organ tubuh ini tidak dasar gerak tersebut dapat dikembang-
akan dapat berfungsi secara baik. Otak kan menjadi unsur gerak yang lain, mi-
berfungsi sebagai pusat segala koordi- salnya daya ledak (power), kelincahan
nasi organ tubuh, dan juga mempenga- (agility), stamina, keindahan gerak (mo-
ruhi pertumbuhan dan perkembangan tion estetic), dan sebagainya.
organ tubuh manusia lainnya, sehingga Para ahli kesehatan sepakat bahwa
apabila terjadi gangguan pada otak, aktivitas olahraga dapat meningkatkan
maka kecerdasan menjadi lemah, bah- kualitas kesehatan seseorang termasuk
kan dapat mengalami keterlambatan pada anak usia dini. Secara fisiologis
mental. tubuh manusia mempunyai kemam-
Lebih lanjut Bucher (1983:17) me- puan mengadaptasi suatu respon yang
nyatakan bahwa pendidikan jasmani berlangsung terus-menerus dan terjadi
berarti pembimbing dalam bidang ini dalam jangka waktu yang lama. Sese-
harus mengembangkan suatu program orang yang sedang berlari maka tubuh
aktifitas yang mana partisipan akan akan merespon aktivitas olahraga ter-
memahami perkembangan tubuh, dan sebut dengan pernafasan yang ter-
hasil nyata dari manfaat pertumbuhan engah-engah, jantung berdetak labih ce-
dan perkembangannya; bahwa dengan pat agar dapat mencukupi kebutuhan
partisipasi siswa akan mengembangkan O2 dan nutrisi yang meningkat yang di-
beberapa karakter fisik seperti daya ta- butuhkan oleh otot dan jaringan. Apa-
han, kekuatan, dan kemapuan menahan bila respon tubuh seperti yang telah di-

Olahraga dan Kebugaran Jasmani (Physical Fitness) pada Anak Usia Dini
276

sebutkan berjalan terus-menerus, dan Weigberg, Gould (2003:392) menya-


terjadi dalam jangka waktu yang lama takan bahwa (1) individu yang aktif se-
maka tubuh akan melakukan proses cara fisik cenderung menjadi lebih baik
adaptasi yakni semakin membesarnya kesehatannya, lebih memiliki stamina,
ukuran paru-paru sehinga volume O2 mempunyai sikap yang lebih positif ter-
ketika respirasi semakin banyak, ukur- hadap pekerjaan, mempunyai kemam-
an jantung semakin besar sehingga vo- puan yang lebih baik menangkal stres
lume jantung dengan sekali pompa dan tekanan dibanding mereka yang ti-
(stroke volume) bertambah, pembuluh dak aktif secara fisik; (2) mahasiswa
darah membesar dan elastis, sistem me- yang mengikuti program perbaikan da-
tabolisme semakin efektif, produksi sel ya tahan dilaporkan secara signifikan
darah putih (leukosit) dan zat penangkal memiliki kualitas hidup lebih baik di-
penyakit (antibody) semakin banyak. banding mahasiswa yang tidak aktif; (3)
Kelenjar limfe/kelenjar getah bening orang dewasa tua yang aktif secara fisik
merupakan bahan untuk membuat An- dilaporkan memiliki kepuasan hidup
tibody dan ini banyak diproduksi di per- lebih tinggi, ketidaktergantungan pada
sendian-persendian (nodus limfeticus), orang lain dan kesehatan fisiknya lebih
misalnya di ketiak, sendi lutut, sendi baik dibanding yang tidak aktif; (4) va-
paha, siku, dan sebagainya, sehingga riabel sosiodemografi seperti pendapat-
apabila seseorang mengalami infeksi an, status perkawinan, dan umur tidak
maka akan terasa terjadi pembengkaan berhubungan secara signifikan terha-
di daerah–daerah persendian tersebut. dap persepsi kualitas hidup; (5) pro-
Aktivitas olahraga akan dapat mening- gram latihan memberi sumbangan ter-
katkan produksi kelenjar getah bening hadap seseorang mengenai kualitas hi-
karena saat berolahraga akan terjadi dup dengan mempengaruhi sikap, me-
proses penghimpitan dan pengendoran rasakan tekanan (stress), kesehatan fisik,
di daerah persendian tersebut. Kejadian dan kepuasan hidup.
terhimpit dan kendor akibat kontraksi Dari pendapat di atas, dengan jelas
otot saat bergerak akan memperlancar disebutkan bahwa orang yang aktif me-
aliran darah vena kembali ke jantung. lakukan aktivitas olahraga memiliki
Dengan banyaknya darah kembali ke kualitas hidup lebih baik. Demikian ju-
jantung, maka darah yang masuk ke ga anak usia dini yang aktif melakukan
ginjalpun juga banyak. Ginjal adalah aktivitas olahraga akan memiliki kua-
organ tubuh yang berfungsi menyaring litas hidup yang lebih baik dibanding
darah agar darah tetap bersih dan ber- anak-anak yang tidak aktif. Daya tahan
fungsi dengan baik, sedangkan hasil sa- terhadap penyakit, daya tahan terha-
ringannya berupa zat-zat yang tidak di- dap kelelahan, laju pertumbuhan dan
butuhkan oleh tubuh misalnya racun, perkembangan, bahkan tingkat intelek-
kelebihan vitamin, mineral, dan kele- tual akan lebih baik dibanding dengan
bihan obat-obatan untuk dikeluarkan anak yang tidak aktif. Anak yang aktif
dari tubuh melalui air seni (urine). melakukan aktivitas olahraga akan me-
miliki tingkat kebugaran (fitnes) yang

Cakrawala Pendidikan, November 2009, Th. XXVIII, No. 3


277

tinggi. Biasanya anak-anak seperti itu proses ogsigenasi dan suplai nutrisi pa-
memiliki rasa ingin tahu yang besar da sel otak. Dengan demikian, aktivitas
dan keinginan mengeksplorasi segala olahraga akan dapat memacu proses
yang diketahui di lingkungan tempat pertumbuhan dan perkembangan sel-
anak-anak itu berada sehingga memi- sel otak sehingga otak akan dapat ber-
liki pengalaman dan pengetahuan yang fungsi lebih baik.
tinggi. Weigber selanjutnya menyata- Bucher (1983:313-318) menyampai-
kan lebih dari seratus penelitian di- kan pengaruh latihan olahraga terha-
dapatkan bukti bahwa latihan olahraga dap tubuh, seperti (1) meningkatkan ke-
mempunyai kecenderungan positif ter- sehatan secara umum dan otot jantung;
hadap peningkatan fungsi kognitif. La- (2) meningkatkan volume darah; (3) me-
tihan olahraga yang telah dilakukan da- ningkatkan volume darah yang dipom-
lam jangka waktu lama (chronic) me- pa ke jantung (stroke volume), memper-
nunjukkan pengaruh yang lebih tinggi baiki tekanan darah; (4) memperbaiki
tentang kemampuan kognitif dibanding keadaan darah; (5) memperbaiki tekan-
latihan olahraga yang baru saja dilaku- an darah arteri; (6) memperbaiki sel da-
kan (acute). Menurut Acevedo, Ekkekais rah merah; (7) memperbaiki respirasi;
(2006:31), pada saat terjadi perubahan (8) memperbaiki sistem otot (muscular),
denyut jantung dan tekanan darah di- (9) memperbaiki sistem pencernakan
laporkan telah direspon dengan meng- dan pembuangan; (10) memperbaiki
aktifkan korteks, baik pada tikus mau- sistem endokrin; (11) mempertahankan
pun manusia. Korteks cerebral menyu- suhu tubuh; (12) memperbaiki sistem
sun hampir tiga perempat dari total vo- syaraf; dan (13) khusus wanita mem-
lume otak manusia. Lobus frontal yang perbaiki fungsi sexual dan reproduksi.
di dalamnya mengandung area output Aktivitas olahraga terutama olah-
motor dan lobus prefrontal menyusun raga aerobik dapat mencegah terjadi-
hampir 41% korteks manusia. Lobus nya penyakit hipokinetic, yaitu penyakit
temporal sekitar 22%, lobus pariental yang muncul sebagai akibat kekurang-
19%, dan lobus oksipital 18%. an aktivitas olahraga, orang yang ke-
Aktivitas olahraga yang dilakukan kurangan gerak akan mengalami ke-
dengan sungguh-sungguh dapat me- hilangan kelenturan, penyakit degene-
ningkatkan denyut jantung dan per- ratif/penyakit yang disebabkan bukan
edaran darah. Dengan demikian, ber- karena infeksi, misalnya penyakit jan-
dasarkan hasil penelitian di atas, per- tung, pembuluh darah, kelemahan tu-
ubahan denyut jantung dan peredaran lang dan otot, kandung kemih, dan or-
darah akan meningkatkan aktivitas kor- gan dalam perut mengalami gangguan
teks. Korteks adalah organ otak yang (malfunction). Kegemukan (obesitas) juga
paling besar yang berfungsi menyim- banyak disebabkan kekurangan aktivi-
pan memori yang masuk melalui panca tas olahraga, dan kegemukan ini meru-
indera. Meningkatnya denyut jantung pakan penyebab utama serangan jan-
dan aliran darah menuju ke korteks tung koroner dan stroke.
pada saat berolahraga akan membantu

Olahraga dan Kebugaran Jasmani (Physical Fitness) pada Anak Usia Dini
278

3. Olahraga untuk Anak Usia Dini alam terbuka. Contoh latihan keseim-
Seifert, Hoffnung (1987:322) menya- bangan di alam terbuka adalah dengan
takan bahwa bermain adalah dunia cara melakukan gerak berjalan/berlari
anak-anak yang berlangsung dalam ku- di pematang sawah, berjalan di atas
run waktu yang cukup panjang. Pada jembatan bambu (Jawa: wot), latihan
usia enam tahun, kemampuan motorik- berjalan di ketinggian tertentu, dan se-
nya sudah mulai berkembang lebih bagainya. Latihan memanjat dilakukan
kompleks, yaitu dapat berjalan dengan dengan cara memanjat pohon mangga,
berbagai variasi kecepatan, loncat, meng- memanjat pohon jambu, memanjat tang-
geser, memanjat, memindahkan sesuatu ga, memanjat tali, memanjat pagar, me-
dengan tepat, berdiri satu kaki, me- manjat dinding/tebing, dan sebagainya.
nangkap bola, dan menggambar se- Demikian juga keterampilan gerak
suatu, maka latihan yang sesuai dengan yang lain, seperti tersebut di atas dapat
ketrampilan tersebut dapat dilakukan. dilatih dengan menggunakan alat mau-
Aktivitas olahraga yang baik untuk pun di alam terbuka.
anak usia dini mempunyai karakteristik Penting untuk diperhatikan bagi
(1) memberi bermacam-macam penga- pendidik/orang tua jangan terlalu ba-
laman gerak (multilateral training) da- nyak melarang kebebasan bermain
lam bentuk permainan dan perlomba- anak-anak ini karena alasan kasih sa-
an; (2) merangsang perkembangan se- yang atau perlindungan terhadap anak.
luruh panca indra; (3) mengembangkan Apabila larangan ini sering dilakukan
imajinasi/fantasi; dan (4) bergerak meng- maka anak-anak akan mengalami ke-
ikuti irama/lagu atau cerita. Namun de- kurangan pengalaman gerak, padahal
mikian, dari karakteristik olahraga un- pengalaman gerak pada masa anak-
tuk anak usia dini tersebut diusahakan anak (childhood) akan sangat besar pe-
dikemas dalam bentuk permainan/per- ngaruhnya terhadap keterampilan ge-
lombaan agar anak marasa tertarik dan rak pada masa dewasa (adulthood).
mendapatkan kesenangan. Dengan ak- Dalam kehidupan orang dewasa ka-
tif bergerak mengikuti permainan itu dang-kadang manusia dihadapkan pa-
kebugaran jasmani akan meningkat. da tuntutan gerak yang bermacam-ma-
Pengertian dari memberikan penga- cam dengan tingkat kesulitan yang ber-
laman gerak yang bermacam-macam beda-beda. Anak-anak yang mempu-
(multilateral training) adalah anak-anak nyai pengalaman gerak yang banyak
diberi kesempatan mengalami berbagai akan lebih cepat menyesuaikan diri de-
macam pengalaman gerak yang ber- ngan tuntutan gerak baru yang harus
beda-beda, misalnya: memanjat, me- dilakukan.
rangkak, merayap, mengguling, melun- Aktivitas olahraga untuk mengem-
cur, melompat, menggantung, bermain bangkan fungsi panca indera di antara-
di air, menarik, mendorong, berjalan nya adalah: (1) indera penglihatan, de-
dengan tangan, dan sebagainya. Penga- ngan permainan hijau-hitam, permain-
laman gerak yang bermacam-macan ini an pengemudi jenius menggunakan alat
dapat menggunakan alat maupun di bantu berbagai macam bendera yang

Cakrawala Pendidikan, November 2009, Th. XXVIII, No. 3


279

berbeda-beda warna, permainan penge- tentu, misalnya rumah, meja, sandaran


mudi jenius dengan alat bantu berma- papan tulis dengan alat bantu potongan
cam-macam benda yang berbeda-beda pipa atau potongan balok, dan sebagai-
bentuk, dan sebagainya, dan setiap nya. Aktivitas olahraga untuk mengem-
warna/bentuk mempunyai tugas gerak bangkan imajinasi dapat juga berupa
yang berbeda pula; (2) indera pen- menirukan gerak hewan, alam, dan
dengaran, dengan permainan Si Buta benda mati lainnya misalnya: permain-
mencari anak, bermain sepak bola de- an menjadi patung, musang memburu
ngan bola dapat berbunyi dengan mata anak ayam, menjala ikan, perubahan
tertutup, permainan informasi bersam- wujud benda, permainan tanggap ben-
bung/estafet, dan sebagainya; (3) indera cana, dan lain-lain.
penciuman, dengan permainan Pen- Aktivitas olahraga dengan meng-
ciuman Ajaib mempergunakan alat ikuti irama/lagu, di antaranya adalah
bantu berupa berbagai macam benda dengan menyanyikan lagu “Naik-naik
dengan aroma yang berbeda-beda, dan kepuncak gunung” siswa melakukan
setiap aroma mempunyai tugas gerak gerak seperti yang terdapat dalam lirik
yang berbeda; (4) indera peraba, de- lagu misalnya lirik ‘naik-naik’ siswa
ngan permainan pembebasan sandera melangkah dengan angkatan paha ting-
yakni dengan berbagai macam jenis gi, guru dapat membubuhi dengan ce-
sentuhan pada bagian tubuh yang ber- rita di depan ada parit mari melompat,
beda-beda, dan setiap jenis sentuhan jalan jinjit, dan sebagainya. Lagu ‘pergi
mempunyai tugas gerak yang berbeda ke hutan’ setelah menyebut nama he-
pula; (5) indera perasa, dengan per- wan tertentu misalnya kera, setelah
mainan Lidah Sakti, yakni dengan mem- sampai lirik “beginilah jalannya, begini-
pergunakan alat bantu bermacam-ma- lah jalannya” maka siswa melakukan
cam makanan yang memiliki rasa yang gerakan seperti gerak binatang kera,
berbeda-beda, dan setiap rasa mem- guru dapat menambah dengan cerita
punyai tugas gerak yang berbeda pula. untuk menambah tugas gerak yang
Guru Penjasorkes harus pandai ber- harus dilakukan siswa. Untuk pembe-
kreasi membuat permainan untuk tu- lajaran aktivitas olahraga dengan me-
juan mengembangkan panca indera. tode ini guru dituntut untuk kaya akan
Hal ini penting karena indera adalah imajinasi dan pandai membuat cerita
ujung tobak seseorang dalam menerima menarik agar siswa mau melakukan tu-
rangsang (stimulus), kesalahan mema- gas gerak tanpa keterpaksaan.
hami rangsangan maka akan salah juga
dalam memberi tanggapan (respon). C. Simpulan
Aktivitas olahraga untuk mengem- Anak usia dini adalah anak usia 0
bangkan fantasi/imajinasi, misalnya de- tahun sampai dengan 8 tahun, pada
ngan lomba lari estafet membentuk usia ini terjadi lompatan perkembangan
gambar tertentu dengan puzzel, meng- diantaranya adalah pada usia 4 tahun
gambar dengan cara estafet, lomba lari pertumbuhan otak telah mencapai 50%,
estafet dengan membentuk bentuk ter- usia 8 tahun mencapai 80% dan usia 18

Olahraga dan Kebugaran Jasmani (Physical Fitness) pada Anak Usia Dini
280

tahun mencapai 100% dari otak orang Daftar Pustaka


dewasa. Anak usia dini mengalami per-
Bucher, C. A. 1983. Foundations of Phy-
kembangan yang sangat cepat. Oleh
sical Education & Sport, Ninth Edit-
karena itu, sangat penting untuk pe-
ion. USA: The C.V. Mosby Com-
ngembangan segala aspek yakni: inte-
pany.
lektual, emosional, spiritual, dan jasma-
niah agar nantinya menjadi manusia
Bompa, T.O. 1999. Pereodization Theory
dewasa yang berkualitas tinggi.
and Methodology Of Training, 4th
Berdasarkan UU Sistem Keolahra-
Edition. Champaign, IL: Human
gaan Nasional (SKN), setiap warga ne-
Kinetics.
gara berhak mendapatkan pelayanan
olahraga yang memadai, tidak terke-
Biro Humas dan Hukum Meneg Pemu-
cuali anak usia dini. Kebutuhan akti-
da dan Olahraga RI. 2007. Un-
fitas olahraga anak usia dini dipenuhi
dang-Undang Republik Indonesia
melalui pembelajaran Penjasorkes de-
Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sis-
ngan bimbingan guru penjasorkes yang
tem Keolahragaan Nasional. Jakar-
profesional di bidangnya.
ta: Biro Humas dan Hukum.
Aktivitas olahraga sangat penting
bagi anak usia dini sebab dengan me-
Ebbeck, M. A. 1991. Early Childhood
lakukan aktivitas olahraga akan dapat
Education. Melbourne: Longman
meningkatkan kebugaran jasmani (phy-
Chesshire.
sical fitness) dan perbaikan kualitas or-
gan tubuh di antaranya: jantung, paru-
Eliyawati, Cucu. 2005. Pemilihan dan Pe-
paru, peredaran darah, metabolisme
ngembangan Sumber Belajar untuk
energi, hormon pertumbuhan, sistem
Anak Usia Dini. Jakarta: Depdik-
kekebalan tubuh, dan sistem pem-
nas Dirjen Dikti Dir PPTK dan
buangan sehingga kualitas jasmani dan
KPT.
rohani anak usia dini semakin baik.
Aktivitas olahraga yang baik untuk
Fox, E.L, & Kirby, T.E. 1987. Basic of
anak usia dini mempunyai karakteristik,
Fitness. New York: McMilan Pub-
yaitu: (1) memberi bermacam-macam
lishing Company.
pengalaman gerak (multilateral training)
dalam bentuk permainan dan perlom-
Hergenhahn, B.R., & Olson, M. H. 1997.
baan; (2) merangsang perkembangan
An Introduction to Theories of Learn-
seluruh panca indra; (3) mengembang-
ing, Fifth Edition. USA: Lehigh
kan imajinasi/fantasi; dan (4) bergerak
Press, Inc.
mengikuti irama/lagu dan cerita.
McCrone, J. 2003. Essential Science Me-
nyingkap Kerja Otak. Alih Bahasa
Berry Juliandi. Jakarta: Erlangga.

Cakrawala Pendidikan, November 2009, Th. XXVIII, No. 3


281

O. Acevedo, E., & Ekkekakis, P. 2006. Boston: Houghton Mifflin Com-


Psychology of Physical Activity. pany.
Champaign, IL: Human Kinetics.
Sukintaka. 1999. Majalah Ilmiah Olah-
Rahman, Hibama S. 2005. Konsep Dasar raga. Yogyakarta: FPOK IKIP.
Pendidikan Anak Usia Dini. Yogya-
karta: PGTKI Press. Weinberg, R. S., & Gould, D. 2003.
Foundation of Sport And Exercise
Roji. 1991. Pendidikan Olahraga dan Ke- Psychology. Third Edition. USA:
sehatan untuk SLTP Kelas III. Solo: PO BOX 5076 Champaign.
Intan Pariwara.

Seifert, K.L., & Hoffnung, R. J. 1987.


Child and Adolescent Development.

Olahraga dan Kebugaran Jasmani (Physical Fitness) pada Anak Usia Dini

Anda mungkin juga menyukai