PELAKSANAAN PEMBANGUNAN
TRIWULAN II TA. 2018
KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI
JAKARTA
2018
Laporan Triwulan II TA. 2018 Kata Pengantar
KATA PENGANTAR
Berdasarkan hasil evaluasi realisasi keuangan sampai dengan per 30 Juni 2018
(Triwulan II) Tahun Anggaran 2018 dengan Pagu Anggaran sebesar Rp 717.118.249.000,-
telah berhasil mencapai realisasi keuangan 32,56% dari sasaran 35,37% dan realisasi fisik
sebesar 43,60% dari sasaran 52,20%. Diharapkan realisasi ini dapat lebih ditingkatkan
pada triwulan berikutnya.
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
Hingga bulan Desember 2017, total nilai investasi industri yang telah mendapatkan
Tax Allowance sebesar Rp. 13,9 Trilyun. Nilai investasi tersebut dihitung dari investasi
6 perusahaan yang telah memanfaatkan fasilitas fiskal Tax Allowance hingga bulan
Desember 2017. Sedangkan total investasi bidang industri pada tahun 2017 mencapai
274,8 Trilyun. Dengan demikian investasi industri yang mendapatkan Tax Allowance
sebesar 5,06% dari total investasi bidang industri.
Pada tahun 2016 telah terdapat 3 (tiga) perusahaan industri memperoleh fasilitas
pembiayaan ekspor yang terdiri dari 2 (dua) perusahaan industri furniture, dan 1 (satu)
perusahaan industri tekstil. Sedangkan pada Tahun 2017 terdapat 2 (dua) perusahaan
baru yang memperoleh fasilitas pembiayaan ekspor yang terdiri dari perusahaan
industri pesawat udara dan perusahaan industri kereta api. Total perusahaan yang
sudah terfasilitasi pembiayaan ekspor sepanjang 2016-2017 sebanyak 5 (lima)
perusahaan, sehingga realisasi indikator ini adalah total perusahaan yang
mendapatkan fasilitas pembiayaan ekspor pada Tahun 2017 sebanyak 2 (dua)
perusahaan dibagi dengan total perusahaan yang telah mendapatkan fasilitas
pembiayaan ekspor pada Tahun 2016 sebanyak 3 (tiga) perusahaan adalah 66,67%.
Indikator kinerja dari sasaran strategis ketiga ini adalah Rasio Penurunan Impor Produk
Industri yang SNI, ST dan/atau PTC diberlakukan secara wajib pada tahun 2017 yaitu
sebanyak 105 SNI Wajib. Berdasarkan data BPS, nilai impor periode Jan-Okt 2016
Sasaran strategis meningkatnya industri yang menerapkan industri hijau memiliki dua
indikator kinerja. Adapun indikator kinerja yang ditetapkan adalah industri
2) Permenperin yang merupakan bagian dari amanat UU No. 3 tahun 2014 tentang
Perindustrian ini menjelaskan, perencanaan penyusunan SIH dilakukan dengan
memperhatikan berbagai aspek antara lain: kebijakan nasional di bidang standarisasi,
perkembangan industri di dalam dan luar negeri, perjanjian internasional, serta
kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Target yang ditetapkan untuk industri penetapan standar industri hijau tahun 2017
adalah sebesar 16 persen (3 SIH). Realisasi tahun 2017 adalah sebanyak 5 SIH yang
telah ditetapkan, atau realisasi capaian sebesar 27,78%. Lima SIH yang telah
ditetapkan pada tahun 2017 adalah RASIH Batik, RASIH tableware, RASIH sanitare,
RASIH kertas budaya, RASIH kertas bergelombang.
Berdasarkan Permenperin No. 107 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Perindustrian, untuk mendukung tugas dalam menyelenggarakan penelitian
dan pengembangan di bidang perindustrian, BPPI didukung oleh Sekretariat Badan dan 4
(empat) satuan kerja pusat dengan tugas masing-masing sebagai berikut :
1) Sekretariat Badan, mempunyai tugas melaksanakan pelayanan teknis dan
administratif kepada seluruh unit organisasi di lingkungan Badan Penelitian dan
Pengembangan Industri;
2) Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Industri dan Kekayaan Intelektual
mempunyai tugas melaksanakan penelitian, pengkajian, dan pengembangan
teknologi industri, jasa industri, serta promosi dan perlindungan kekayaan intelektual
di bidang industri;
3) Pusat Penelitian dan Pengembangan Industri Hijau dan Lingkungan Hidup
mempunyai tugas melaksanakan penyusunan kebijakan teknis, rencana, dan program
penelitian, pengkajian, dan pengembangan di bidang industri hijau, lingkungan
hidup, manajemen energi dan air;
2. Bahan dan Barang Teknik (B4T), Bandung Quality Assurance untuk teknologi pengelasan bawah air,
instrumentasi virtual & material teknik/maju berbasis polimer
3. Logam dan Mesin (BBLM), Bandung Desain Proses dan Produk engineering (fokus: peralatan energi
dan tooling)
4. Keramik (BBK), Bandung Material Engineering for Electric & Structural Ceramic
5. Pulp dan Kertas (BBPK), Bandung Bioengineering untuk pulp dan kertas
6. Industri Agro (BBIA), Bogor Komponen aktif bahan alami komoditas agro
7. Kimia dan Kemasan (BBKK), Jakarta Fine Chemical & Degradable Packaging Design
8. Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri Teknologi terapan untuk pengendalian buangan industri
(BBTPPI), Semarang
9. Kulit, Karet dan Plastik (BBKKP), Yogyakarta Desain bahan dan konstruksi sepatu
10. Kerajinan dan Batik (BBKB), Yogyakarta Desain dan bahan baku baru untuk produk-produk kerajinan dan
batik
11. Industri Hasil Perkebunan (BBIHP), Makassar Proses produksi dan teknologi terapan untuk pengolahan kakao
Beberapa Balai Besar dan Baristand industri ada yang telah memiliki status Badan
Layanan Umum (BLU). Dengan berstatus BLU, balai tersebut dapat secara cepat
memberikan pelayanan teknis kepada masyarakat dan dapat mengelola aset dan
keuangan secara optimal. Adapun balai yang telah memiliki status BLU adalah:
1. Balai Besar Industri Agro
2. Balai Besar Bahan dan Barang Teknik
3. Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri
4. Baristand Industri Lampung
SEKRETARIAT
BADAN
11 (sebelas) Baristand
11 (sebelas) Balai Besar Balai Setifikasi Industri
Industri
Perencanaan 954.616
Layanan Dukungan Manajemen Eselon I 13.158.371
Layanan Internal (overhead) 40.000
Layanan Perkantoran 30.252.236
Penelitian dan Pengembangan Teknologi Industri dan Kekayaan Intelektual 54.148.599
Hasil Litbang yang Disulkan Dipatenkan 443.500
Kebijakan Teknis Bidang Teknologi Industri dan HKI yang dirumuskan dan ditetapkan 372.720
Teknologi Industri yang dikembangkan dan diterapkan untuk meningkatkan daya saing industri 51.639.979
Nasional
Layanan Internal (overhead) 1.042.400
Layanan Perkantoran 650.000
Penelitian dan Pengembangan Teknologi Kimia dan Kemasan 28.058.637
Hasil Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Industri Kulit, Karet Dan Plastik 590.040
Pengembangan Dan Pemanfaatan Teknologi Industri 192.540
Jasa Teknis Industri 2.009.735
Pengembangan Kelembagaan Balai Besar 847.953
Teknologi Industri yang dikembangkan dan diterapkan untuk Meningkatkan Daya Saing Industri 636.284
Nasional
Layanan Internal (overhead) 1.024.772
Layanan Perkantoran 18.360.000
Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Industri Agro 51.156.447
TOTAL 717.118.249
Dalam perjalanannya, pagu BPPI secara dinamis dapat berkurang atau bertambah
sesuai dengan dinamika penganggaran di masing-masing Satker. Terlebih BPPI memiliki
empat Satker Badan Layanan Umum (BLU) yang dapat secara mandiri memanfaatkan
saldo kas BLU menjadi anggaran BLU. Posisi anggaran BPPI pada 30 April 2018 adalah
sebesar Rp.717.111.749.000,-.
Tabel 2.3 Sasaran dan Indikator Kinerja Program Pengembangan Teknologi dan Kebijakan Industri
Satuan Target
No. Sasaran Program /Indikator
2015 2016 2017 2018 2019
Tabel 2.4.
Perjanjian Kinerja Program Pengembangan Teknologi dan Kebijakan Industri
Tahun 2018
Progress Fisik
sampai TW II
No. Sasaran Program/Kegiatan Indikator Kinerja Utama (IKU) Target
Triwulan II
Sasaran
% Fisik Kegiatan
Program/ Indikator Kinerja Target
Target Realisasi Rencana Realisasi
Kegiatan
Antara Antara
Meningkatnya Kontribusi 5 persen 50 50 Identifikasi Identifikasi
peran fasilitas investasi yang industri yang industri yang
fiskal dalam memanfaatkan akan akan diusulkan
investasi sektor fasilitas fiskal diusulkan untuk
industri untuk mendapatkan
mendapatkan insentif fiskal
insentif fiskal dan non fiskal;
dan non pembahasan
fiskal; rancangan
pembahasan kebijakan.
rancangan
kebijakan.
Peningkatan 80 persen 50 55 Pelaksanaan Pelaksanaan
jumlah industri FGD Faslitasi FGD Faslitasi
berorientasi Pembiayaan Pembiayaan
ekspor Ekspor di 2 Ekspor di 2
(dua) daerah (dua) daerah
(Jawa Tengah (Jawa Tengah
dan dan Makassar)
Makassar)
Peningkatan 30 Persen 50 55 Pelaksanaan Pelaksanaan
kemampuan dan workshop workshop
pengamanan program program
dunia usaha peningkatan peningkatan
ekspor di 2 ekspor di 2
(dua) daerah (dua) daerah
(Bali dan DIY), (Bali dan DIY),
Fasilitasi Fasilitasi
penetapan penetapan
OVNI melalui OVNI melalui
verifikasi verifikasi
lapangan lapangan
- Penyusunan - Penyusunan
MoU MoU
Kemenperin- Kemenperin-
POLRI POLRI
Triwulan II
Sasaran
% Fisik Kegiatan
Program/ Indikator Kinerja Target
Target Realisasi Rencana Realisasi
Kegiatan
Antara Antara
Meningkatnya Peningkatan 100 persen 50 50 Pelaksanaan Pelaksanaan
harmonisasi rekomendasi FGD dan FGD dan
kebijakan kebijakan dalam Workshop Workshop
industri sebagai rangka Peningkatan Peningkatan
upaya harmonisasi rekomendasi rekomendasi
penciptaan kebijakan terkait kebijakan kebijakan
iklim usaha industri dalam rangka dalam rangka
industri yang harmonisasi harmonisasi
lebih kondusif kebijakan kebijakan
terkait terkait industri
industri
Cara perhitungan dari indikator ini adalah data rekomendasi kebijakan tersampaikan,
dikurangi jumlah rekomendasi kebijakan tersampaikan pada tahun sebelumnya,
dibagi jumlah rekomendasi kebijakan tersampaikan pada tahun sebelumnya,
dikalikan 100.
1) Hasil yang telah dicapai
Pada Triwulan II TA. 2018 perkembangan target fisik dari indikator ini 50 % dengan
realisasi antara 50%.
Rencana kegiatan Triwulan II yaitu Pelaksanaan FGD dan Workshop Peningkatan
rekomendasi kebijakan dalam rangka harmonisasi kebijakan terkait industri.
Realisasi Triwulan II yaitu Pelaksanaan FGD dan Workshop Peningkatan
rekomendasi kebijakan dalam rangka harmonisasi kebijakan terkait industri.
2) Analisis Capaian Kinerja
Dari data diatas, perbandingan realisasi dengan target maka realisasinya telah
mencapai target.
3) Kendala
Adanya pemblokiran anggaran membuat rencana kegiatan mengalami perubahan
jadwal.
Cara perhitungan dari indikator ini adalah persentase penurunan nilai impor Produk
Industri yang SNI, ST dan/atau PTC Diberlakukan Secara Wajib pada tahun 2018
dibandingkan dengan tahun 2017.
1) Hasil yang telah dicapai
Pada Triwulan II TA. 2018 perkembangan target fisik dari indikator ini 50,00 % dengan
realisasi antara 73,58%.
Adapun rencana kegiatan Triwulan II adalah Memonitor dan menghitung nilai impor
dari produk-produk diberlakukan SNI, ST dan/atau PTC secara wajib; koordinasi
dengan BPS dan Pusdatin Kemenperin. Realisasi dari kegiatan pada Triwulan II TA.
2018 yaitu Memonitor dan menghitung nilai impor dari produk-produk diberlakukan
SNI, ST dan/atau PTC secara wajib; koordinasi dengan BPS dan Pusdatin
Kemenperin.
2) Analisis capaian kinerja
Dari data diatas, perbandingan realisasi dengan target maka realisasinya telah
mencapai target.
3) Kendala
Adanya kebijakan baru yaitu Post Border sehingga menyebabkan tidak ada
pengawasan di wilayah kepabeanan
Triwulan II
Sasaran Indikator % Fisik Kegiatan
Target
Kegiatan Kinerja Target Realisasi Rencana Realisasi
Antara Antara
Meningkatnya Produk 5 Persen 50 40 1. Insentif KI 1. Insentif KI
Penguasaan industri yang 2. Komersialisasi KI 2. Komersialisasi KI
Teknologi dikuasai 3. Bimtek Fasilitator KI dan 3. Bimtek Fasilitator
Industri teknologinya Valuasi KI KI dan Valuasi KI
4. Paten Mapping 4. Paten Mapping
Tingkat 60 50 50 Pengawalan dan Pemantauan Pengawalan dan
kesiapterapa Persen Pelaksanaan Litbang Prioritas Pemantauan
n teknologi Tahun Anggaran 2018, Pelaksanaan Litbang
(TRL) yang Pengukuran Hasil Litbang Balai Prioritas Tahun
dikuasai Besar dan Baristand Industri Anggaran 2018,
Pengukuran Hasil
Litbang Balai Besar
dan Baristand
Industri
Triwulan II
Sasaran % Fisik Kegiatan
Indikator Kinerja Target
Kegiatan Target Realisasi Rencana Realisasi
Antara Antara
Meningkatnya Industri 0.5% 55 40 'Proses Persiapan SK
Industri yang Manufaktur yang sertifkasi TIM Proses
Menerapkan memenuhi industri hijau sertifkasi
Industri Hijau standar industri dan evaluasi industri hijau
hijau dan evaluasi
Penetapan 17% 55 55 'Survey; 'Survey;
Standar Industri penyusunan penyusunan
Hijau (SIH) rancangan rancangan SIH
SIH serta serta FGD
FGD
Sasaran kegiatan meningkatnya layanan jasa teknis keapda industri dengan indikator
Tingkat Kepuasan Pelanggan, cara perhitungan target adalah rata-rata indeks
kepuasan pelanggan pada Balai Besar, Baristand Industri dan Balai Sertifikasi Industri
pada TA. 2018.
1) Hasil yang telah dicapai
Pada Triwulan II TA. 2018 perkembangan target fisik dari indikator ini 50,00 %
dengan realisasi antara 45,00%.
Triwulan II
Kegiatan Pagu Keuangan Fisik
(Rp 000) S R S R
(%) ( %) (%) ( %)
Penelitian dan Pengembangan Industri Hijau 7.507.461 26,57 21,19 37,59 35,39
dan Lingkungan Hidup
Triwulan II
Kegiatan Pagu Keuangan Fisik
(Rp 000) S R S R
(%) ( %) (%) ( %)
Penyusunan Rencana dan Evaluasi Program 44.405.223 43,89 33,44 47,97 50,99
Pengembangan Teknologi dan Kebijakan
Industri
Triwulan II
Kegiatan Pagu Keuangan Fisik
(Rp 000) S R S R
(%) ( %) (%) ( %)
Penelitian dan Pengembangan Teknologi 54.148.599 28,10 5,77 39,88 26,78
Industri dan Kekayaan Intelektual
Triwulan II
Kegiatan Pagu Keuangan Fisik
(Rp 000) S R S R
(%) ( %) (%) ( %)
Penelitian dan Pengembangan Teknologi Industri 554.577.408
b. Riset dan Standardisasi Bidang Industri 221.742.969 12,90 10,62 17,50 18,14
C. Sertifikasi Industri
Pagu Anggaran untuk output ini sebesar Rp 13.481.675.000,-. Realisasi
keuangan sampai Triwulan II sebesar 32,76% dan realisasi fisik sebesar 37,95%.
Berikut adalah hasil dan analisis capaian kinerja serta kendala pada pelaksanaan
Sertifikasi Industri:
BAB IV
PENUTUP
LAMPIRAN
2. FORM A Laporan Triwulan II TA 2018 Satker dan Unit Kerja di Lingkungan BPPI