Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
(RPP)
D. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat :
1. Menyebutkan macam-macam organ penyusun sistem ekskresi pada manusia.
2. Menjelaskan fungsi sistem ekskresi pada manusia dengan benar.
3. Menyebutkan contoh kelainan dan penyakit pada sistem ekskresi yang biasa di
jumpai dalam kehidupan sehari-hari dengan tepat.
E. Materi Pembelajaran :
Sistem ekskresi pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan.
Sistem ekskresi manusia disusun oleh organ ekskresi. Organ ekskresi manusia,
meliputi ginjal, hati, paru-paru, dan kulit.
1) Ginjal
b.Bagian-bagian ginjal
1. Korteks (lapisan terluar)
Terdapat badan Malpighi, yang terdiri dari glomerulus dan kapsula
bowman. Glomerulusmerupakan kumpulan cabang-cabang halus pembuluh darah,.
Sedangkan, kapsula bowman merupakan lapisan yang melingkupi glomerulus.
2. Medulla (sumsum ginjal)
Terdapat banyak tubulus keletivus (tubulus pengumpul) yang bermuara pada pelvis
renalis atau rongga ginjal.
3. Rongga ginjal (pelvis)
Rongga ginjal, yaitu tempat menampung urine sebelum dialirkan ke kantong
kemih.
b. Saluran ginjal
a) Ureter
Fungsi: menyalurkan urin ke kantung kemih (vesica urinaria)
b) Kantung kemih
Fungsi: menampung urin sementara.
c) Uretra
Fungsi: mengeluarkan urin ke luar tubuh.
c. Fungsi ginjal
1) Menyaring darah dari nadi ginjal yang berasal dari aorta, berupa zat-zat sisa yang
tidak diperlukan tubuh yang terdapat dalam darah dan dikumpulkan dalam bentuk
urin (air kemih).
2) Menjaga keseimbangan air di dalam tubuh, dengan cara membuang air jika air
berlebih (pemasukan air banyak) dan mengurangi pengeluaran air jika pemasukan
air sedikit.
d. Proses pembentukan urin
a) filtrasi (penyaringan sisa metabolisme)
b) reabsorbsi (penyerapan kembali zat-zat yang dibutuhkan tubuh)
c) augmentasi (pengeluaran zat yang tidak berguna dan tidak dapat disimpan di
dalam tubuh)
2) Hati
Hati merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh manusia.Hati merupakan salah satu alat
ekskresi karena hati mengeluarkan urea dan amonia ke luar tubuh. Hati terletak di rongga
perut bagian kanan di bawah diafragma. Hati berwarna merah tua kecoklatan dengan berat
sekitar 2 kg.
Fungsi hati:
a. Menetralkan racun (detoksifikasi)
b. Menyimpan glukosa menjadi glikogen. Hal ini dipegaruhi oleh hormon insulin yang
dihasilkan pankreas.
c. Tempat perombakan eritrosit.
d. Membentuk ureum dari hasil perombakan amoniak.
e. Membentuk empedu.
Gangguan pada hati:
1. Penyakit wilson merupakan penyakit keturunan dengan kadar zat tembaga dalam
tubuh yang berlebihan sehingga mengakibatkan gangguan fungsi hati.
2. Hepatitis merupakan radang atau pembengkakan hati.
3. Sirosis merupakan penyakit hati yang kronis dan mengakibatkan guratan pada hati
sehingga hati menjadi tidak berfungsi.
3) Paru-paru
Sisa metabolisme yang dikeluarkan melalui paru-paru adalah CO2 dan H2O.
karbondioksida dan uap air diperoleh dari peristiwa respirasi.
Fungsi paru-paru:
Paru-paru berfungsi sebagai pertukaran oksigen dan karbondioksida yang tidak
dibutuhkan tubuh. Selain itu masih banyak lagi fungsi paru-paru diantaranya penjaga
keseimbangan asam basa tubuh. bila terjadi acidosis, maka tubuh akan mengkompensasi
dengan mengeluarkan banyak karbondioksida yang bersifat asam ke luar tubuh.
Gangguan pada paru-paru:
Asma atau sesak nafas. Disebabkan alergi terhadap benda-benda asing yang masuk
hidung.
Kanker paru-paru. Disebabkan oleh kebiasaan merokok atau terlalu banyak
menghirup debu asbes, kromium, produk petroleum, dan radiasi ionisasi yang
memengaruhi pertukaran das di paru-paru.
Emfisema adalah penyakit pembengkakan alveolus yang menyebabkan saluran
pernafasan menyempit.
4) Kulit
Kulit merupakan salah satu alat ekskresi. Karena kulit mengeluarkan keringat. Keringat
keluar melalui pori-pori kulit. Keringat mengandung air dan garam-garam mineral.
Fungsi kulit:
- Alat pengeluaran(ekskresi) dalam bentuk keringat.
- Pelindung tubuh dari gangguan fisik(sinar, tekanan, dan suhu), gangguan
biologis(jamur), dan gangguan kimiawi.
- Mengatur suhu badan.
- Tempat pemberntukan vitamin D dari provitamin D dengan bantuan sinar
matahari.
- Tempat menyimpan kelebihan lemak.
- Sebagai indra peraba.
Bagian-bagian kulit:
1. Epidermis(lapisan kulit ari)
Merupakan bagian terluar yang sangat tipis. Bagian ini terdiri dari dua lapisan, yaitu:
a. Lapisan tanduk/stratum korneum
Lapisan paling luar dan tersusun dari sel yang telah mati.
Mudah terkelupas.
Tidak memiliki pembuluh darah dan syaraf sehingga tidak terasa sakit dan tidak
mengeluarkan darah bila lapisan ini mengelupas.
b. Lapisan malpighi
Tersusun dari sel-sel hidup.
Terdapat pigmen yang memberikan warna kulit dan melindungi dari sinar
matahari.
Terdapat ujung syaraf.
2. Dermis(lapisan kulit jangat)
Lapisan dermis lebih tebal dibandingkan lapisan epidermis. Di lapisan ini terdapat
bagian-bagian berikut:
Pembuluh darah untuk mengangkut zat-zat makanan ke rambut.
Kelenjar keringat menghasilkan keringat yang dikeluarkan melalui pori-pori kulit.
Ujung syaraf. Yang terdiri dari korpuskulus pacini(reseptor tekanan), korpuskulus
meissner’s(reseptor raba/sentuhan), korpuskulus ruffini(reseptor panas), reseptor
rasa nyeri, dan korpuskulus krause(reseptor dingin).
Kelenjar minyak. Menghasilkan minyak yang berfungsi untuk meminyaki rambut
dan kulit agar tidak kering.
Kantong rambut merupakan tempat tertanamnya akar rambut.
3. Jaringan bawah kulit(subkutaneus)
Pada jaringan ini terdapat lemak yang berfungsi menahan panas tubuh dan melindungi
tubuh bagian dalam dari benturan.
Gangguan pada kulit:
1) Jerawat merupakan gangguan pada kelenjar minyak yang umumnya dialami oleh
anak remaja.
2) Scabies atau kudis merupakan penyakit kulit karena tungau(Sarcoptes scabies).
3) Pruvitus kutanea merupakan penyakit kulit dengan gejala timbul rasa gatal yang
dipicu oleh iritasi saraf sensorik perifer.
4) Eksim atau alergi merupakan penyakit kulit karena infeksi atau iritasi bahan luar
yang termakan atau menyentuh kulit.
5) Gangren adalah kelainan pada kulit yang disebabkan oleh matinya sel-sel jaringan
tubuh. Ini disebabkan oleh suplai darah yang buruk di bagian tertentu salah
satunya akibat penekanan pada pembuluh darah tertentu(seperti balutan yang
terlalu ketat).
F. Metode Pembelajaran :
1. Model : - Direct Instruction (DI)
- Cooperatif Learning
2. Metode : - Eksperimen / Pengamatan
- Diskusi kelompok
- Tanya Jawab
G. Langkah-langkah Kegiatan :
Pertemuan Pertama
No. Kegiatan Waktu Metode
1. Kegiatan Pendahuluan 10 menit Tanya jawab
Guru mengajak berdo’a sebelum memulai
pembelajaran, kemudian mengabsen siswa dan
mengecek kesiapan siswa dalam mengikuti
pelajaran. (kereligiusan, disiplin)
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan
kompetensi dasar yang akan dipelajari.
2. Kegiatan Inti 60 menit Tanya jawab
Eksplorasi
Guru memutar kaset/ video tentang aktivitas
sehari-hari, atau guru memberi gambaran tentang
aktivitas sehari-hari yang ada kaitannya dengan
sistem ekskresi. (kritis, ingin tahu)
Guru memberi pertanyaan seputar sistem
ekskresi yang dapat diamati dari video atau
gambaran yang telah diberikan: Apa yang
kalian ketahui tentang sistem ekskresi?
Elaborasi
Melalui diskusi kelas, guru memberikan
informasi tentang karakteristik struktur dan Demonstrasi,
fungsi organ penyusun sistem ekskresi (ginjal) Diskusi
No. Kegiatan Waktu Metode
pada manusia dengan menggunakan carta dan
torso. (ingin tahu, kritis)
Guru dan peserta didik melakukan
demonstrasi percobaan sederhana untuk
memahami cara kerja ginjal. (kreatif, kritis,
ingin tahu)
Melalui diskusi kelompok, peserta didik diberi
tugas menyebutkan dan menjelaskan fungsi
organ ekskresi (ginjal dan paru-paru) pada
manusia.
Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi
kelompok secara klasikal (percaya diri,
peduli)
Konfirmasi
Guru memberikan umpan balik positif dan
penguatan dalam bentuk lisan maupun tulisan.
(percaya diri, kritis, logis, kreatif)
Guru memberikan penghargaan pada
kelompok dengan kinerja baik. (peduli,
percaya diri)
Guru membimbing siswa merangkum
pelajaran.
3. Kegiatan Penutup 10 menit Refleksi,
Guru bersama-sama siswa mengadakan refleksi Penugasan
terhadap proses dan hasil belajar siswa.
(mengetahui kelebihan / kelemahan)
Guru memberi tugas untuk merangkum hasil
belajar siswa .
Guru memberikan tugas kepada siswa untuk
menyiapkan bahan-bahan yang harus di bawa
untuk pengamatan minggu depan.
Pertemuan Kedua
No. Kegiatan Waktu Metode
1. Kegiatan Pendahuluan 10 menit Tanya jawab
Guru mengajak berdo’a sebelum memulai
pembelajaran, kemudian mengabsen siswa dan
mengecek kesiapan siswa dalam mengikuti
pelajaran. (kereligiusan,disiplin)
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan
kompetensi dasar yang akan dipelajari.
Guru memberi pertanyaan : Tahukah kalian
keringat itu berasal dari mana? Dan apakah
keringat itu mengandung air ?
2. Kegiatan Inti 60 menit Tanya jawab
Eksplorasi
Guru memberi pertanyaan seputar sistem
ekskresi : Zat apakah yang dikeluarkan oleh
kulit dan hati ? Eksperimen
Elaborasi
Guru membagi peserta didik dalam beberapa
kelompok, peserta didik melakukan percobaan
sederhana untuk mengetahui keringat yang
dikeluarkan oleh kulit dan jumlah kelenjar
keringat. (mandiri, kerjasama, ingin tahu) Diskusi
Peserta didik mendiskusikan hasil
percobaannya dengan kelompoknya,
kemudian mempresentasikan secara klasikal.
(mandiri, kerjasama, ingin tahu, kritis)
Melalui diskusi kelas, guru memberikan
informasi tentang karakteristik struktur dan Diskusi
fungsi kulit dan hati sebagai sistem ekskresi informasi
pada manusia dengan menggunakan carta
maupun torso.
Konfirmasi
Guru memberikan umpan balik positif dan
penguatan dalam bentuk lisan maupun tulisan.
(percaya diri, kritis, logis, kreatif)
Guru memberikan penghargaan pada
kelompok dengan kinerja baik. (peduli,
percaya diri)
Guru membimbing siswa merangkum
pelajaran.
No. Kegiatan Waktu Metode
3. Kegiatan Penutup 10 menit Tanya jawab
Guru bersama-sama siswa mengadakan refleksi
terhadap proses dan hasil belajar siswa.
(mengetahui kelebihan / kelemahan)
Guru memberikan pertanyaan tentang kompetensi
yang sudah dipelajari siswa.
Pertemuan Ketiga
No. Kegiatan Waktu Metode
1. Kegiatan Pendahuluan 10 menit Tanya jawab
Guru mengajak berdo’a sebelum memulai
pembelajaran, kemudian mengabsen siswa dan
mengecek kesiapan siswa dalam mengikuti
pelajaran. (kereligiusan,disiplin)
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan
kompetensi dasar yang akan dipelajari.
2. Kegiatan Inti 60 menit Tanya jawab
Eksplorasi
Guru memberi pertanyaan seputar sistem
ekskresi :
- Sebutkan alat ekskresi pada manusia !
- Tahukah kamu tentang penyakit batu ginjal ?
Jelaskan!
Elaborasi
Guru membimbing peserta didik untuk diskusi Diskusi
kelompok (mandiri, kerjasama, ingin tahu)
Peserta didik berdiskusi tentang penyakit yang
berhubungan dengan sistem ekskresi pada
manusia. (mandiri, kerjasama, ingin tahu,
kritis)
Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi
kelompok secara klasikal (percaya diri,
peduli)
Konfirmasi
Guru memberikan umpan balik positif dan
penguatan dalam bentuk lisan maupun tulisan.
(percaya diri, kritis, logis, kreatif) Tanya jawab
Guru memberikan penghargaan pada
kelompok dengan kinerja baik. (peduli,
percaya diri)
Guru membimbing siswa merangkum
pelajaran.
No. Kegiatan Waktu Metode
3. Kegiatan Penutup 10 menit Tanya jawab
Guru bersama-sama siswa mengadakan refleksi dan
terhadap proses dan hasil belajar siswa. penugasan
(mengetahui kelebihan / kelemahan)
Guru memberi latihan soal tentang penyakit yang
berhubungan dengan alat ekskresi pada manusia
Guru memberi tugas rumah untuk mencari
informasi tentang berbagai macam penyakit yang
berkaitan dengan sistem ekskresi.
H. Sumber Belajar
o Buku Ilmu Pengetahuan Alam – Biologi
o Buku referensi
o LKS
o Kaset / video
o Alat-alat percobaan yang mendukung
o Gambar, charta atau torso
Sistem reproduksi pada wanita juga terdiri dari 2 bagian utama yaitu vagina dan uterus.
Ovarium menghasilkan ovum betina. Vagina melekat pada rahim melalui leher rahim,
sementara rahim melekat pada ovarium melalui tuba falopi. Dalam jangka waktu tertentu,
ovarium melepaskan sel telur, yang melewati tuba falopi ke dalam rahim.
Pembuahan ovum dengan sperma terjadi di tuba falopi. Peristiwa pembuahan ini disebut
fertilisasi. Sel telur yang telah dibuahi disebut zigot. Zigot bergerak menuju rahim. Dalam
perjalanannya menuju rahim, zigot membelah berulang kali membentuk embrio.
Selanjutnya, embrio akan menempel pada dinding rahim. Embrio akan tumbuh dan
berkembang di dalam rahim membentuk janin. Janin akan keluar sebagai bayi setelah
sekitar 9 bulan berada di dalam rahim. Jika sel telur tidak dibuahi, sel telur ini akan keluar
bersama dengan meluruhnya dinding rahim. Peristiwa ini disebut menstruasi.
Berikut adalah bagian-bagian alat reproduksi pada wanita:
1) Ovarium adalah tempat pembentukan sel telur (ovum). Ovarium berjumlah
sepasang dan terdapat di rongga badan.
2) Tuba falopi adalah penghubung antara ovarium dan rahim. Jumlahnya juga
sepasang. Di sinilah pembuahan sel telur oleh sperma terjadi.
3) Rahim adalah tempat janin terbentuk sampai terbentuknya embrio dan kelahiran
anak.
4) Vagina adalah akhir dari saluran kelamin wanita dan tempat bayi keluar pada saat
kelahiran.
3. Penyakit pada Sistem Reproduksi Manusia
1) AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome) adalah penyakit yang
menyerang sistem kekebalan tubuh. AIDS disebabkan oleh virus HIV (Human
Immuno Deficiency Virus). Virus ini menyerang sel darah putih yang merupakan
penangkal tubuh dari penyakit. Virus ini menyebar melalui hubungan seksual
dengan penderita AIDS, menggunakan jarum suntik yang juga telah digunakan
oleh penderita AIDS, keturunan, dan transfusi darah. Intinya, darah, sperma, air
mani, dan alat yang tidak steril menjadi perantara penyebaran virus HIV.
2) Gonorrhea
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Bakteri ini dapat
ditularkan melalui kontak seksual. Penderita gonorea akan merasakan sakit pada
saat mengeluarkan urin. kadang-kadang urine mengeluarkan nanah, jika penderita
gonorea tidak diobati dapat merusak saluran reproduksi sehingga dapat
mengakibatkan kemandulan.
3) Endometriosis
Endometriosis adalah keadaan dimana jaringan endometrium terdapat di luar
uterus, yaitu dapat tumbuh di sekitar ovarium, oviduk atau jauh di luar uterus,
misalnya di paru-paru. Gejala endometriosis berupa nyeri perut, pinggang terasa
sakit dan nyeri pada masa menstruasi. Jika tidak ditangani, endometriosis dapat
menyebabkan sulit terjadi kehamilan. Penanganannya dapat dilakukan dengan
pemberian obat-obatan, laparoskopi atau bedah laser.
4) Sifilis
Sifilis disebabkan oleh sejenis bakteri Treponema pallidium, bakteri ini biasa
ditularkan melalui kontak seksual atau jalan lain, misalnya bayi yang dilahirkan
dari ibu penderita sifilis. Penyakit ini akan ditandai dengan adanya luka pada alat
kelamin dan jika tidak segera diobati bakteri dapat merusak sel otak,
melumpuhkan tulang atau merusak jantung dan pembuluh darah.
F. Metode Pembelajaran :
1. Model : - Direct Instruction (DI)
- Cooperatif Learning
2. Metode : - Diskusi kelompok
- Tanya Jawab
G. Langkah-langkah Kegiatan :
Pertemuan Pertama
No. Kegiatan Waktu Metode
1. Kegiatan Pendahuluan 10 menit Tanya
Guru mengajak berdo’a sebelum memulai jawab
pembelajaran, kemudian mengabsen siswa dan
mengecek kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran.
(kereligiusan,disiplin)
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan
kompetensi dasar yang akan dipelajari.
2. Kegiatan Inti 60 menit Tanya
Eksplorasi jawab
Guru menggali ingatan siswa tentang ciri-ciri
makhluk hidup.
Guru memberi pertanyaan apa yang dimaksud
perkembangbiakan?
Elaborasi Diskusi
Melalui diskusi kelas, guru memberikan
informasi tentang karakteristik struktur dan
fungsi organ penyusun sistem reproduksi pada
manusia dengan menggunakan carta. (mandiri,
kerjasama, ingin tahu, kritis)
Melalui diskusi kelompok, siswa diberi tugas
menyebutkan dan menjelaskan fungsi organ
penyusun sistem reproduksi pria dan wanita.
(mandiri, kerjasama, ingin tahu)
Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi
kelompok secara klasikal
Konfirmasi
Guru memberikan umpan balik positif dan
penguatan dalam bentuk lisan maupun tulisan.
(percaya diri, kritis, logis, kreatif)
Guru memberikan penghargaan pada kelompok
dengan kinerja baik. (peduli, percaya diri)
Guru membimbing siswa merangkum pelajaran.
3. Kegiatan Penutup 10 menit Refleksi,
Guru bersama-sama siswa mengadakan refleksi Penugasan
terhadap proses dan hasil belajar siswa. (mengetahui
kelebihan / kelemahan)
Guru memberi pertanyaan tentang sistem reproduksi.
Pertemuan Kedua
No. Kegiatan Waktu Metode
1. Kegiatan Pendahuluan 10 menit Tanya
Guru mengajak berdo’a sebelum memulai jawab
pembelajaran, kemudian mengabsen siswa dan
mengecek kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran.
(kereligiusan,disiplin)
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan
kompetensi dasar yang akan dipelajari.
Guru memberi pertanyaan : Sebutkan alat reproduksi
pria dan wanita.
8. Di bawah ini bukan media utama yang memudahkan penularan HIV, yaitu….
a. air mata c. air ludah
b. darah d. keringat
10. Di bawah ini terdapat upaya untuk pencegahan HIV / AIDS, kecuali….
a. setia pada satu pasangan
b. menggunakan kondom jika berhubungan seksual
c. berhubungan pranikah
d. tidak berhubungan seks sebelum waktunya
Instrumen tes tertulis (uraian) :
1. Jelaskan fungsi uterus yang terdapat dalam sistem reproduksi wanita!
2. Sebutkan alat-alat perkembangbiakan pada pria!
3. Jelaskan proses terjadinya menstruasi pada wanita!
4. Jelaskan 2 macam penyakit kelamin yang disebabkan oleh virus!
5. Jelaskan 2 macam cara untuk menghalangi bertemunya sel sperma dengan sel telur!
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
D. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat :
1. Menjelaskan macam-macam sel saraf dan fungsinya
2. Mendeskripsikan fungsi sistem saraf
3. Membandingkan macam organ penyusun sistem saraf pusat dan saraf tepi pada
manusia
4. Mendeskripsikan fungsi bagian-bagian alat indera meliputi mata,telinga,kulit,lidah
dan hidung
5. Mendiskusikan tentang kelainan dan penyakit pada sistem saraf dan sistem indra
yang dimpai sehari-hari dan upaya mengatasinya
E. Materi Pembelajaran :
Sistem koordinasi dan alat indera pada manusia
dan hubungannya dengan kesehatan.
Sistem koordinasi pada manusia terdiri dari sistem saraf, sistem indera, dan sistem
hormon (endokrin). Sistem saraf bersama-sama dengan sistem hormon berfungsi untuk
mengatur dan memelihara fungsi tubuh, misalnya mengatur kontraksi otot, perubahan
alat-alat tubuh bagian dalam, dan sekresi berbagai kelenjar dalam tubuh.
1. Sistem Saraf
Sistem saraf berperan penting untuk merasakan perubahan-perubahan yang terjadi di luar
atau di dalam tubuh, menafsirkannya, dan memberi respon (menjawab) dalam bentuk
kontraksi otot atau dapat berupa sekresi kelenjar. Fungsi sistem saraf pada manusia adalah
sebagai berikut.
1. Menerima informasi atau rangsangan berupa perubahan yang terjadi di dalam
lingkungan melalui reseptor.
2. Mengatur dan memproses informasi atau rangsangan yang diterima.
3. Mengatur dan memberi tanggapan (respon) terhadap rangsangan dalam bentuk gerak
atau sekresi kelenjar.
a) Sel Saraf (Neuron)
Sel saraf atau neuron merupakan unit struktural dan fungsional yang terkecil dari sistem
saraf. Sel-sel ini sudah tidak mengalami pembelahan lagi, sehingga bila mengalami
kerusakan tidak dapat diperbaiki. Sel saraf berfungsi untuk menghantarkan impuls.
Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang. Otak manusia dapat
dibedakan menjadi otak besar (cerebrum), otak kecil (cerebelum) dan sumsum lanjutan
(medula oblongata). Otak besar mencakup 80% berat otak, permukaan luarnya disebut
korteks yang berwarna kelabu (disebut substansi grisea). Bagian ini tersusun dari enam
lapisan sel yang berfungsi sebagai penerima, menganalisis, dan menyimpan informasi.
Oleh karena itu bagian otak besar memegang peranan penting dalam aktivitas intelektual.
Di bawah korteks terdapat bagian medula yang berwarna putih (disebut substabsi alba).
Medula terdiri dari akson-akson yang bermielin dan banyak serabut saraf. Otak besar
terbagi menjadi dua belahan yang mengendalikan kegiatan tubuh yang berbeda. Belahan
kiri mengendalikan kegiatan tubuh sebelah kanan dan sebaliknya belahan kanan
mengendalikan kegiatan tubuh sebelah kiri.
Fungsi otak besar yaitu untuk menyimpan memori, tempat berpikir, pusat kesadaran dan
kemauan, tempat menerjemahkan rangsangan yang masuk baik melalui pendengaran
maupun penglihatan, dan mengoordinasikan gerak serta mengendalikan semua kegiatan
yang disadari.
Otak kecil berbentuk seperti kupu-kupu dan terletak di belakang otak besar. Otak kecil
terdiri dari dua belahan kanan dan kiri. Ada bagian yang berbentuk bulat (disebut vermis)
dan seperti sayap (disebut hemisfer). Fungsi otak kecil adalah mengatur gerak tak sadar
dari otot-otot rangka, bekerja sama dengan telinga dalam untuk mengatur keseimbangan
tubuh, dan mempertahankan postur tubuh.
Sumsum lanjutan merupakan penghubung antara otak kecil dan sumsum tulang belakang.
Terletak di bawah otak besar dan di depan otak kecil. Sumsum lanjutan tersusun dari dua
lapisan, yaitu lapisan berwarna putih di sebelah luar, sedangkan lapisan berwarna abu-
abu di sebelah dalam. Fungsinya adalah untuk mengatur kegiatan tubuh yang tidak
disadari, misalnya pengaturan suhu tubuh, denyut jantung, dan pernapasan.
Fungsi sumsum tulang belakang yaitu sebagai pusat gerak refleks, pengantar
rangsangan sensorik dari indera ke otak, dan membawa impuls motorik dari otak ke alat
tubuh.
b) Sistem Saraf Tepi
Sistem saraf tepi merupakan saraf penghubung antara sistem saraf pusat dengan organ-
organ tubuh. Terdiri dari serabut-serabut saraf yang keluar dari otak dan sumsum tulang
belakang, yaitu 12 pasang serabut saraf otak dan 31 pasang serabut saraf sumsum
tulangbelakang. Serabut saraf yang keluar dari otak disebut sistem saraf kranial, arahnya
menuju ke alat tubuh atau otot tertentu. Serabut saraf yang keluar dari sumsum tulang
belakang disebut sistem saraf spinal, arahnya menuju alat-alat tubuh misalnya kaki dan
tangan.
2) Sistem Saraf Tak Sadar
Sistem saraf tak sadar/saraf otonom bekerja di luar pengaruh sistem saraf sadar. Sistem
saraf tak sadar terdiri dari sistem saraf simpatetik dan parasimpatetik. Kedua saraf itu
bekerja pada efektor (alat/organ tubuh) yang sama, tetapi sifat kerjanya sering
berkebalikan.
Sistem Saraf Simpatik; terdiri dari 25 pasang simpul saraf/ganglion yang terletak di
sepanjang tulang belakang sebelah depan, dimulai dari ruas tulang leher sampai tulang
ekor. Masing-masing simpul saraf dihubungkan dengan sistem saraf spinal yang keluar
menuju organ-organ tubuh seperti jantung, paru-paru, ginjal, pembuluh darah, dan
pencernaan.
Sistem Saraf Parasimpatetik; susunan saraf parasimpatetik ini berkaitan dengan
ganglion yang tersebar di seluruh tubuh. Sarafparasimpatetik menuju organ yang
dikendalikan oleh saraf simpatetik, sehingga bekerja pada efektor yang sama.
c. Gerak Sadar dan Gerak Refleks
Aktivitas sehari-hari seperti makan, lari, dan melompat merupakan gerak sadar, artinya
gerakan yang dikontrol oleh pusat kesadaran. Pada gerak itu, otakmu memberi perintah
kepada otot-otot untuk melakukan gerakan tersebut.Jalannya impuls pada gerak sadar
adalah sebagai berikut.
impuls dari reseptor → neuron sensorik → pusat saraf (otak) → respon efektor → neuron
motorik → efektor (gerak anggota tubuh)
Selain gerak sadar, kamu juga dapat melakukan gerakan spontan tanpa disadari yang
disebut gerak refleks. Contohnya bila tanganmu menyentuh benda panas tanpa sengaja,
maka secara spontan kamu akan menarik tangan menjauhi benda panas itu. Perhatikan
jalannya impuls pada gerak refleks berikut ini.
impuls dari reseptor→neuron sensorik → sumsum tulang belakang respon efektor →
neuron motorik → efektor
Impuls yang menyebabkan gerakan tersebut dibawa oleh sel saraf sistem eferen somatik
dan suatu jalur rangsangan pendek yang disebut lengkung refleks. Gerak refleks
dibedakan menjadi dua yaitu refleks kranial dan refleks spinal. Pada refleks kranial (yang
terjadi di kepala, misalnya bersin), jalur ini hanya melibatkan sebagian kecil dari otak.
Namun pada refleks spinal (yang terjadi di bagian tubuh lainnya), hanya sumsum tulang
belakang yang terlibat secara aktif, sedangkan otak tidak terlibat. Jalan impuls pada gerak
refleks di atas melibatkan lengkung refleks spinal.
2. Kelainan pada Sistem Saraf
1) Epilepsi, merupakan kelainan pada sel-sel saraf di otak sehingga penderita tidak dapat
merespon berbagai rangsangan. Otot-otot rangka penderita sering berkontraksi secara
tidak terkontrol. Epilepsi dapat disebabkan karena cacat sejak kelahiran, kelainan
metabolisme, infeksi, adanya racun yang merusak sel-sel saraf, kecelakaan pada
kepala, dan tumor.
2) Neuritis, adalah luka pada neuron atau sel-sel saraf. Disebabkan oleh infeksi,
kekurangan vitamin, karena pengaruh obat-obatan dan racun.
3) Amnesia, atau penyakit lupa, yaitu sulit mengingat kejadiankejadian yang telah
berlalu. Amnesia dapat disebabkan karena goncangan batin atau cidera pada otak.
4) Stroke, adalah kerusakan otak akibat pecah, penyempitan, atau tersumbatnya
pembuluh darah di otak. Strok sering terjadi pada orang yang menderita tekanan darah
tinggi
B. ALAT INDRA
Mata mendeteksi adanya cahaya. Hidung dan lidah mendeteksi adanya molekul-molekul
zat kimia. Telinga mendeteksi adanya getaran atau gelombang udara. Kulit mendeteksi
adanya panas, dingin, sentuhan, dan tekanan. Organ indra bisa menentukan adanya
rangsang tertentu karena ada sel-sel reseptor. Reseptor adalah bagian saraf yang
menanggapi rangsang.
1. Indra Penglihatan
Mata merupakan indera penglihatan yang dibentuk untuk menerima rangsangan berkas-
berkas cahaya pada retina. Kemudian, rangsangan ini dialihkan ke pusat penglihatan
melalui serabut-serabut nervus optikus untuk ditafsirkan.
Reseptor rasa manis dan asin terdapat di ujung lidah, rasa pahit di pangkal lidah, dan
untuk rasa asam ada di sisi lidah bagian dalam.
5. Indera Penciuman
Indera penciuman terdapat di rongga hidung. Sel-sel sensori penerima rangsang berupa
bau terdapat di lapisan epitel dalam rongga hidung dan dilindungi oleh mukus (lendir).
Di akhir setiap sel sensori terdapat silia atau rambut pembau. Rasa penciuman dirangsang
oleh gas yang terhirup. Rasa penciuman ini sangat peka, tetapi kepekaan ini mudah hilang
bila dihadapkan pada suatu bau yang sama untuk waktu yang lama. Rasa penciuman akan
melemah bila kamu sedang flu karena terdapat penumpukan cairan yang menghalangi
silia untuk membaui sesuatu.
F Metode Pembelajaran :
1. Model : - Direct Instruction (DI)
- Cooperatif Learning
2. Metode : - Diskusi kelompok
G. Langkah-langkah Kegiatan :
Pertemuan Pertama
No. Kegiatan Waktu Metode
1. Kegiatan Pendahuluan 10 menit Tanya
Guru mengajak berdo’a sebelum memulai jawab
pembelajaran, kemudian mengabsen siswa dan
mengecek kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran.
(kereligiusan,disiplin)
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan
kompetensi dasar yang akan dipelajari.
2. Kegiatan Inti 60 menit
Eksplorasi
Guru menggali ingatan siswa tentang ciri-ciri Tanya
makhluk hidup. jawab
Guru memberi pertanyaan apa yang dimaksud
dengan sistem koordinasi?
Elaborasi
Melalui diskusi kelas, guru memberikan
informasi tentang karakteristik struktur dan - Diskusi
fungsi organ penyusun sistem koordinasi dan alat
indera pada manusia dengan menggunakan carta.
(mandiri, kerjasama, ingin tahu, kritis)
Melalui diskusi kelompok, siswa diberi tugas
menyebutkan dan menjelaskan fungsi organ saraf
pada manusia. (mandiri, kerjasama, ingin tahu)
Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi
kelompok secara klasikal
Konfirmasi
Guru memberikan umpan balik positif dan
penguatan dalam bentuk lisan maupun tulisan.
(percaya diri, kritis, logis, kreatif)
Guru memberikan penghargaan pada kelompok
dengan kinerja baik. (peduli, percaya diri)
Guru membimbing siswa merangkum pelajaran.
3. Kegiatan Penutup 10 menit Refleksi,
Guru bersama-sama siswa mengadakan refleksi Penugasan
terhadap proses dan hasil belajar siswa. (mengetahui
kelebihan / kelemahan)
Guru memberi pertanyaan tentang sistem saraf.
Pertemuan Kedua
No. Kegiatan Waktu Metode
1. Kegiatan Pendahuluan 10 menit Tanya
Guru mengajak berdo’a sebelum memulai jawab
pembelajaran, kemudian mengabsen siswa dan
mengecek kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran.
(kereligiusan,disiplin)
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan
kompetensi dasar yang akan dipelajari.
Guru memberi pertanyaan : Sebutkan organ
penyusun sistem koordinasi dan alat indera pada
manusia.
2. Kegiatan Inti 60 menit Tanya
Eksplorasi jawab
Guru memberi pertanyaan : Tahukah kalian
apakah penyakit miopi itu ?
Elaborasi
Guru membimbing siswa untuk melakukan Diskusi
diskusi kelompok. (mandiri, kerjasama, ingin
tahu)
Peserta didik berdiskusi tentang penyakit yang
ada kaitannya dengan sistem saraf dan indera,
kemudian mempresentasikan secara klasikal.
(mandiri, kerjasama, ingin tahu)
Melalui diskusi kelas, guru memberikan
informasi tentang berbagai macam penyakit yang
ada kaitannya dengan sistem saraf dan indera
pada manusia dengan menggunakan carta
maupun torso. (kerjasama, ingin tahu)
Konfirmasi
Guru memberikan umpan balik positif dan
penguatan dalam bentuk lisan maupun tulisan.
(percaya diri, kritis, logis, kreatif)
Guru memberikan penghargaan pada kelompok
dengan kinerja baik. .( peduli, percaya diri)
Guru membimbing siswa merangkum pelajaran.
3. Kegiatan Penutup 10 menit Tanya
Guru bersama-sama siswa mengadakan refleksi jawab dan
terhadap proses dan hasil belajar siswa. (mengetahui penugasan
kelebihan / kelemahan)
Guru memberikan latihan soal tentang penyakit yang
berhubungan dengan sistem saraf dan indera pada
manusia.
Guru memberi tugas rumah.
Pertemuan Ketiga
No. Kegiatan Waktu Metode
1. Kegiatan Pendahuluan 10 menit Tanya
Guru mengajak berdo’a sebelum memulai jawab
pembelajaran, kemudian mengabsen siswa dan
mengecek kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran.
(kereligiusan,disiplin)
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan
kompetensi dasar yang akan dipelajari.
Guru memberi pertanyaan : Sebutkan organ
penyusun sistem koordinasi dan alat indera pada
manusia.
2. Kegiatan Inti 20 menit Tanya
Eksplorasi jawab
Guru memberi pertanyaan : Tahukah kalian
apakah penyakit hipermetropi itu ?
Elaborasi
Guru membimbing siswa untuk melakukan
diskusi kelompok. (mandiri, kerjasama, ingin
tahu)
Peserta didik berdiskusi tentang penyakit yang Diskusi
ada kaitannya dengan sistem saraf dan indera,
kemudian mempresentasikan secara klasikal.
(percaya diri, peduli)
Melalui diskusi kelas, guru memberikan
informasi tentang berbagai macam penyakit yang
ada kaitannya dengan sistem saraf dan indera
pada manusia dengan menggunakan carta
maupun torso. (kerjasama, ingin tahu, kritis)
Konfirmasi
Guru memberikan umpan balik positif dan
penguatan dalam bentuk lisan maupun tulisan.
(percaya diri, kritis, logis, kreatif)
Guru memberikan penghargaan pada kelompok
dengan kinerja baik. .( peduli, percaya diri)
Guru membimbing siswa merangkum pelajaran.
3. Kegiatan Penutup 10 menit Tanya
Guru bersama-sama siswa mengadakan refleksi jawab dan
terhadap proses dan hasil belajar siswa. (mengetahui penugasan
kelebihan / kelemahan)
Guru memberikan latihan soal tentang penyakit yang
berhubungan dengan sistem saraf dan indera pada
manusia.
Guru memberi tugas rumah.
E. Sumber Belajar
o Buku Ilmu Pengetahuan Alam – Biologi
o Buku referensi
o LKS
o Gambar atau charta
1 4
3 6
2
5
7. Bagian otak kecil dan sumsum lanjutan ditandai dengan nomor …..
a. 1 dan 2 c. 3 dan 4
b. 2 dan 3 d. 4 dan 1
8. Pusat keseimbangan ditunjukkan oleh nomor....
a. 1 c. 3
b. 2 d. 4
9. Pengatur denyut jantung dan pernafasan adalah nomor....
a. 1 c. 3
b. 2 d. 4
10. Kemampuan lensa mata untuk mencembung dan memipih disebut....
a. Akomodasi c. Kontraksi
b. Relaksasi d. Adaptasi
D. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat :
1. Menjelaskan bentuk-bentuk adaptasi makhluk hidup.
2. Mengaitkan perilaku adaptasi hewan dan tumbuhan tertentu dilingkungannya
dengan kelangsungan hidup.
3. Menjelaskan beberapa jenis makhluk hidup akibat seleksi alam hubungannya
dengan kemampuan yang dimiliki.
4. Menjelaskan hubungan antar populasi dengan seleksi alam
5. Memprediksi punahnya beberapa jenis makhluk hidup.
6. Menjelaskan peran perkembangbiakan bagi kelangsungan hidup.
7. Menjelaskan cara-cara perkembangbiakan pada tumbuhan dan hewan.
E. Materi Pembelajaran :
Terdapat tiga macam adaptasi yang di lakukan mahluk hidup, yaitu adaptasi morfologi ,
pisiologi, dan tingkah laku.
1. Adaptasi morfologi
Adaptasi morfologi adalah penyesuaian bentuk tubuh , stuktur tubuh, atau alat- alat tubuh
organisme terhadap lingkungan nya.
a. Adaptasi morfologi pada hewan.
Mengapa bentuk paruh burung ber macam-macam ?bentuk paruh burung ber macam-
macam karna di sesuaikan dengan jenis makanannya. Burung kolibri, paruhnya sesuai
untuk pengisap madu dari bunga. Burung pelikan, paruhnya sesuai untuk menangkap
ikan. Burung elang, paruhnya sesuai untuk mengoyak daging mangsanya. Burung platuk,
paruhnya sesuai untuk memahat batang pohon dan menangkap serangga di dalamnya.
Selain pada bentuk paruhnya, adaptasi pada burung juga dapat di lihat pada bentuk
kakinya.
b. Adaptasi morpologi pada tumbuhan
Berdasarkan pada tempat hidupnya, tumbuhan di bedakan menjadi:
1) Xerofit , yaitu tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan lingkungan yang kering,
contohnya kaktus. Cara adaptasi xerofit , antara lain mempunyai daun berukuran kecil
atau bahkan tidak mempunyai berdaun (mengalami modifikasi menjadi duri ), batang
dilapisi lapisan lilin yang tebal, dan ber akar panjang sehingga berjangkauan sangat luas.
2) Hidrofit, yaitu tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan lingkungan berair, contohnya
teratai. Cara adaptasi hidrofit , antara lain berdaun lebar dan tipis, serta mempunyai
banyak stomata.
3) Higrofit, yaitu tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan lingkungan lembap,
contohnya tumbuhan paku dan lumut.
2. Adaptasi fisiologi
Adaptasi fisiologi adalah penyesuaian fungsi alat-alat tubuh organisme terhadap
lingkungannya. Adaptasi fisiologi sulit di amati karena adaptasi fisiologi menyangkut
fungsi alat-alat tubuh yang umum nya terletak di bagian dalam tubuh.
a. Adaptasi fisiologi pada hewan
Ber dasarkan jenis makanannya, hewan dapat dibedakan menjadi karnivora (pemakan
daging), herbivore (pemakan tumbuhan), serta omnivore(pemakan daging dan
tuimbuhan). Penyesuaian hewan-hewan tersebut terhadap jenis makanannya, antara
terdapat pada ukuran (panjang) usus dan enzim pencernaan yang berbeda. Untuk
mencerna tumbuhan yang umumnya mempunyai sel-sel dengan dinding sel yang keras,
rata-rata usus herbivore lebih panjang dari pada usus karnivora.
b. Adaptasi fisiologi pada tumbuhan.
Contoh adaptasi pada tumbuhan, antara lain:
1) Tumbuhan yang menyerbukannya dibantu oleh serangga mempunyai bunga yang
berbau khas.
2) Tumbuhan tertentu menghasilkan zat khusus yang dapat menghambat pertumbuhan
tumbuhan lain atau melindungi diri terhadap herbivora. Misalnya,semak azalea di
jepang menghasilkan bahan kimia beracun sehingga rusa memakan daunnya.
c. Adaptasi fisiologi pada manusia
Adaptasi fisiologi yang dilakukan manusia, antara lain:
1) Jumlah sel darah merah orang yang tinggal di pegunungan lebih banyak jika dibanding
dengan orang yang tinggal di pantai/daratan rendah.
2) Ukuran jantung para atlet rata-rata lebih besar dari pada ukuran jantung orang
kebanyakan.
3) Pada saat udara dingin, orang cenderung lebih banyak mengeluarkan urine (air seni).
3. Adaptasi tingkah laku.
Adaptasi tingkah laku adalah penyesuaian organisme terhadap lingkungan dalam bentuk
tingkah laku. Jenis adaptasi ini mudah untuk diamati.
a. Adaptasi tingkah laku pada hewan
Adaptasi tingkah laku yang dilakukan hewan, antara lain:
1) Bunglon melakukan mimikri, yaitu mengubah-ubah warna kulitnya sesuai dengan
warna lingkungan/tempat hinggapnya. Dengan mengubah warna kulitnya sesuai
dengan lingkungannya, bunglon terlindung dari pemangsanya sekaligus tersamar
dari hewan yang akan dimangsanya. Dengan demikian, bunglon dapat terhindar dari
bahaya, dan sekaligus lebih mudah menangkap mangsanya.
2) Cumi-cumi mengeluarkan tinta/cairan hitam ketika ada bahaya yang mengancamnya.
Cumi-cumi juga mampu mengubah-ubah warna kulitnya sesuai dengan warna
lingkungannya.
3) Secara berkala, paus muncul di permukaan air untuk menghirup udara dan
menyemprotkan air. Paus melakukan tindakan demikian karena alat pernafasannya
berupa paru-paru yang tidak dapat dimanfaatkan oksigen yang terlarut di dalam air.
4) Dalam keadaan bahaya, cecak melakukan autotoomi, yaitu memutuskan ekornya.
Ekor cecak yang terputus tetap dapat bergerak sehingga perhatian pemangsanya
beralih pada ekor tersebut dan cecak dapat menyelamatkan diri.
b. Adaptasi tingkah laku pada tumbuhan
Adaptasi tingkah laku yang di hasilkan oleh tumbuhan, antara lain:
1) Pada saat lingkungan dalam keadaan kering, tumbuhan yang termasuk suku jahe-
jahean, akan mematikan sebagian tubuhnya yang tumbuh di permukaan tanah.
2) Pada musim kemarau, tumbuhan tropofit, misalnya pohon jati dan randu,
menggugurkan daunnya.
F. Metode Pembelajaran :
1. Model : - Direct Instruction (DI)
2. Metode : - Diskusi kelompok
- Eksperimen / pengamatan
G. Langkah-langkah Kegiatan :
Pertemuan Pertama
No. Kegiatan Waktu Metode
1. Kegiatan Pendahuluan 10 menit Tanya jawab
Guru mengajak berdo’a sebelum memulai
pembelajaran, kemudian mengabsen siswa dan
mengecek kesiapan siswa dalam mengikuti
pelajaran. (kereligiusan,disiplin)
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan
kompetensi dasar yang akan dipelajari.
2. Kegiatan Inti 60 menit Tanya jawab
Eksplorasi
Guru menggali ingatan siswa tentang adaptasi
dengan pertanyaan.
Guru memberi pertanyaan bagaimana cara
burung makan, apakah makanan tiap burung
itu sama?
Elaborasi Pengamatan
Guru mengarahkan jawaban pertanyaan Diskusi
dengan meminta siswa untuk mengamati
No. Kegiatan Waktu Metode
charta berbagai bentuk paruh burung, cakar
dan beberapa bentuk mulut belalang serta
mengamati beberapa jenis tanaman, misalnya
tanaman kaktus, keladi dan kangkung.
(mandiri, kerjasama, ingin tahu, kritis)
Siswa mengamati charta, kemudian
mendiskusikan hasil pengamatannya dan
menulis hasil diskusi serta mempresentasikan
hasilnya.
Konfirmasi
Guru memberikan umpan balik positif dan
penguatan dalam bentuk lisan maupun tulisan.
(kritis, logis, percaya diri)
Guru memberikan penghargaan pada
kelompok dengan kinerja baik. (peduli,
percaya diri)
Guru membimbing siswa merangkum
pelajaran.
3. Kegiatan Penutup 10 menit Refleksi,
Guru bersama-sama siswa mengadakan refleksi Penugasan
terhadap proses dan hasil belajar siswa.
(mengetahui kelebihan / kelemahan)
Guru memberi pertanyaan tentang sistem macam-
macam adaptasi dan seleksi alam.
Guru memberikan tugas rumah untuk mengamati
perkembangbiakan tumbuhan dan hewan yang ada
di sekitarnya
Pertemuan Kedua
No. Kegiatan Waktu Metode
1. Kegiatan Pendahuluan 10 menit Tanya jawab
Guru mengajak berdo’a sebelum memulai
pembelajaran, kemudian mengabsen siswa dan
mengecek kesiapan siswa dalam mengikuti
pelajaran. (kereligiusan,disiplin)
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan
kompetensi dasar yang akan dipelajari.
Guru memberi pertanyaan : apakah fungsi bunga
pada tumbuhan?
2. Kegiatan Inti 60 menit Tanya jawab
Eksplorasi
Guru memberi pertanyaan : Apakah setiap
tumbuhan memmiliki bunga?
Elaborasi
Diskusi
No. Kegiatan Waktu Metode
Guru membimbing siswa untuk melakukan
diskusi kelompok. (mandiri, kerjasama, ingin
tahu)
Peserta didik berdiskusi tentang peran
perkembangbiakan terhadap kelangsungan
hidup organisme, kemudian
mempresentasikan secara klasikal.
(kerjasama, ingin tahu)
Melalui diskusi kelas, guru memberikan
informasi tentang berbagai macam hal yang
berperan dalam kelangsungan hidup
organisme.
Konfirmasi
Guru memberikan umpan balik positif dan
penguatan dalam bentuk lisan maupun tulisan.
(percaya diri, kritis, logis, kreatif)
Guru memberikan penghargaan pada
kelompok dengan kinerja baik. (peduli,
percaya diri)
Guru membimbing siswa merangkum
pelajaran.
3. Kegiatan Penutup 10 menit Tanya jawab
Guru bersama-sama siswa mengadakan refleksi dan
terhadap proses dan hasil belajar siswa. penugasan
(mengetahui kelebihan / kelemahan)
Guru memberikan latihan soal tentang penyakit
yang berhubungan dengan kelangsungan hidup
organisme.
Guru memberi tugas rumah.
G. Sumber Belajar
o Buku Paket IPA Terpadu.
o LKS
o Buku Referensi
o Gambar / charta
H. Penilaian Hasil Belajar
Penilaian
Indikator
Teknik Bentuk Instrumen Instrumen
Mengaitkan perilaku - Tes tertulis - Pilihan ganda - Soal terlampir
adaptasi hewan dan - Uraian
tumbuhan tertentu di
lingkungannya dengan
kelangsungan hidup.