Anda di halaman 1dari 40

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMP MGMP IPA


Mata Pelajaran : IPA - Biologi
Kelas / Semester : IX (Sembilan) / 1 (Satu)
Tahun Pelajaran : 2016 / 2017
Alokasi waktu : 6 x 40 menit ( 3 x pertemuan )

A. Standar Kompetensi : 1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan


manusia
B. Kompetensi Dasar : 1.1. Mendiskripsikan sistem ekskresi pada manusia
dan hubungannya dengan kesehatan.
C. Indikator :
1. Mendeskripsikan bentuk/bangun organ-organ penyusun sistem ekskresi pada
manusia
2. Mendeskripsikan fungsi sistem ekskresi
3. Mendata contoh kelainan dan penyakit pada sistem ekskresi yang biasa dijumpai
dalam kehidupan sehari-hari dan upaya mengatasinya
4. Menyadari pentingnya menjaga kesehatan organ sistem ekskresi

D. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat :
1. Menyebutkan macam-macam organ penyusun sistem ekskresi pada manusia.
2. Menjelaskan fungsi sistem ekskresi pada manusia dengan benar.
3. Menyebutkan contoh kelainan dan penyakit pada sistem ekskresi yang biasa di
jumpai dalam kehidupan sehari-hari dengan tepat.

E. Materi Pembelajaran :
Sistem ekskresi pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan.
Sistem ekskresi manusia disusun oleh organ ekskresi. Organ ekskresi manusia,
meliputi ginjal, hati, paru-paru, dan kulit.
1) Ginjal
b.Bagian-bagian ginjal
1. Korteks (lapisan terluar)
Terdapat badan Malpighi, yang terdiri dari glomerulus dan kapsula
bowman. Glomerulusmerupakan kumpulan cabang-cabang halus pembuluh darah,.
Sedangkan, kapsula bowman merupakan lapisan yang melingkupi glomerulus.
2. Medulla (sumsum ginjal)
Terdapat banyak tubulus keletivus (tubulus pengumpul) yang bermuara pada pelvis
renalis atau rongga ginjal.
3. Rongga ginjal (pelvis)
Rongga ginjal, yaitu tempat menampung urine sebelum dialirkan ke kantong
kemih.
b. Saluran ginjal
a) Ureter
Fungsi: menyalurkan urin ke kantung kemih (vesica urinaria)
b) Kantung kemih
Fungsi: menampung urin sementara.
c) Uretra
Fungsi: mengeluarkan urin ke luar tubuh.
c. Fungsi ginjal
1) Menyaring darah dari nadi ginjal yang berasal dari aorta, berupa zat-zat sisa yang
tidak diperlukan tubuh yang terdapat dalam darah dan dikumpulkan dalam bentuk
urin (air kemih).
2) Menjaga keseimbangan air di dalam tubuh, dengan cara membuang air jika air
berlebih (pemasukan air banyak) dan mengurangi pengeluaran air jika pemasukan
air sedikit.
d. Proses pembentukan urin
a) filtrasi (penyaringan sisa metabolisme)
b) reabsorbsi (penyerapan kembali zat-zat yang dibutuhkan tubuh)
c) augmentasi (pengeluaran zat yang tidak berguna dan tidak dapat disimpan di
dalam tubuh)
2) Hati
Hati merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh manusia.Hati merupakan salah satu alat
ekskresi karena hati mengeluarkan urea dan amonia ke luar tubuh. Hati terletak di rongga
perut bagian kanan di bawah diafragma. Hati berwarna merah tua kecoklatan dengan berat
sekitar 2 kg.
Fungsi hati:
a. Menetralkan racun (detoksifikasi)
b. Menyimpan glukosa menjadi glikogen. Hal ini dipegaruhi oleh hormon insulin yang
dihasilkan pankreas.
c. Tempat perombakan eritrosit.
d. Membentuk ureum dari hasil perombakan amoniak.
e. Membentuk empedu.
Gangguan pada hati:
1. Penyakit wilson merupakan penyakit keturunan dengan kadar zat tembaga dalam
tubuh yang berlebihan sehingga mengakibatkan gangguan fungsi hati.
2. Hepatitis merupakan radang atau pembengkakan hati.
3. Sirosis merupakan penyakit hati yang kronis dan mengakibatkan guratan pada hati
sehingga hati menjadi tidak berfungsi.
3) Paru-paru
Sisa metabolisme yang dikeluarkan melalui paru-paru adalah CO2 dan H2O.
karbondioksida dan uap air diperoleh dari peristiwa respirasi.

Fungsi paru-paru:
Paru-paru berfungsi sebagai pertukaran oksigen dan karbondioksida yang tidak
dibutuhkan tubuh. Selain itu masih banyak lagi fungsi paru-paru diantaranya penjaga
keseimbangan asam basa tubuh. bila terjadi acidosis, maka tubuh akan mengkompensasi
dengan mengeluarkan banyak karbondioksida yang bersifat asam ke luar tubuh.
Gangguan pada paru-paru:
 Asma atau sesak nafas. Disebabkan alergi terhadap benda-benda asing yang masuk
hidung.
 Kanker paru-paru. Disebabkan oleh kebiasaan merokok atau terlalu banyak
menghirup debu asbes, kromium, produk petroleum, dan radiasi ionisasi yang
memengaruhi pertukaran das di paru-paru.
 Emfisema adalah penyakit pembengkakan alveolus yang menyebabkan saluran
pernafasan menyempit.
4) Kulit
Kulit merupakan salah satu alat ekskresi. Karena kulit mengeluarkan keringat. Keringat
keluar melalui pori-pori kulit. Keringat mengandung air dan garam-garam mineral.
Fungsi kulit:
- Alat pengeluaran(ekskresi) dalam bentuk keringat.
- Pelindung tubuh dari gangguan fisik(sinar, tekanan, dan suhu), gangguan
biologis(jamur), dan gangguan kimiawi.
- Mengatur suhu badan.
- Tempat pemberntukan vitamin D dari provitamin D dengan bantuan sinar
matahari.
- Tempat menyimpan kelebihan lemak.
- Sebagai indra peraba.

Bagian-bagian kulit:
1. Epidermis(lapisan kulit ari)
Merupakan bagian terluar yang sangat tipis. Bagian ini terdiri dari dua lapisan, yaitu:
a. Lapisan tanduk/stratum korneum
 Lapisan paling luar dan tersusun dari sel yang telah mati.
 Mudah terkelupas.
 Tidak memiliki pembuluh darah dan syaraf sehingga tidak terasa sakit dan tidak
mengeluarkan darah bila lapisan ini mengelupas.
b. Lapisan malpighi
 Tersusun dari sel-sel hidup.
 Terdapat pigmen yang memberikan warna kulit dan melindungi dari sinar
matahari.
 Terdapat ujung syaraf.
2. Dermis(lapisan kulit jangat)
Lapisan dermis lebih tebal dibandingkan lapisan epidermis. Di lapisan ini terdapat
bagian-bagian berikut:
 Pembuluh darah untuk mengangkut zat-zat makanan ke rambut.
 Kelenjar keringat menghasilkan keringat yang dikeluarkan melalui pori-pori kulit.
 Ujung syaraf. Yang terdiri dari korpuskulus pacini(reseptor tekanan), korpuskulus
meissner’s(reseptor raba/sentuhan), korpuskulus ruffini(reseptor panas), reseptor
rasa nyeri, dan korpuskulus krause(reseptor dingin).
 Kelenjar minyak. Menghasilkan minyak yang berfungsi untuk meminyaki rambut
dan kulit agar tidak kering.
 Kantong rambut merupakan tempat tertanamnya akar rambut.
3. Jaringan bawah kulit(subkutaneus)
Pada jaringan ini terdapat lemak yang berfungsi menahan panas tubuh dan melindungi
tubuh bagian dalam dari benturan.
Gangguan pada kulit:
1) Jerawat merupakan gangguan pada kelenjar minyak yang umumnya dialami oleh
anak remaja.
2) Scabies atau kudis merupakan penyakit kulit karena tungau(Sarcoptes scabies).
3) Pruvitus kutanea merupakan penyakit kulit dengan gejala timbul rasa gatal yang
dipicu oleh iritasi saraf sensorik perifer.
4) Eksim atau alergi merupakan penyakit kulit karena infeksi atau iritasi bahan luar
yang termakan atau menyentuh kulit.
5) Gangren adalah kelainan pada kulit yang disebabkan oleh matinya sel-sel jaringan
tubuh. Ini disebabkan oleh suplai darah yang buruk di bagian tertentu salah
satunya akibat penekanan pada pembuluh darah tertentu(seperti balutan yang
terlalu ketat).

F. Metode Pembelajaran :
1. Model : - Direct Instruction (DI)
- Cooperatif Learning
2. Metode : - Eksperimen / Pengamatan
- Diskusi kelompok
- Tanya Jawab

G. Langkah-langkah Kegiatan :
Pertemuan Pertama
No. Kegiatan Waktu Metode
1. Kegiatan Pendahuluan 10 menit Tanya jawab
 Guru mengajak berdo’a sebelum memulai
pembelajaran, kemudian mengabsen siswa dan
mengecek kesiapan siswa dalam mengikuti
pelajaran. (kereligiusan, disiplin)
 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan
kompetensi dasar yang akan dipelajari.
2. Kegiatan Inti 60 menit Tanya jawab
 Eksplorasi
 Guru memutar kaset/ video tentang aktivitas
sehari-hari, atau guru memberi gambaran tentang
aktivitas sehari-hari yang ada kaitannya dengan
sistem ekskresi. (kritis, ingin tahu)
 Guru memberi pertanyaan seputar sistem
ekskresi yang dapat diamati dari video atau
gambaran yang telah diberikan: Apa yang
kalian ketahui tentang sistem ekskresi?
 Elaborasi
 Melalui diskusi kelas, guru memberikan
informasi tentang karakteristik struktur dan Demonstrasi,
fungsi organ penyusun sistem ekskresi (ginjal) Diskusi
No. Kegiatan Waktu Metode
pada manusia dengan menggunakan carta dan
torso. (ingin tahu, kritis)
 Guru dan peserta didik melakukan
demonstrasi percobaan sederhana untuk
memahami cara kerja ginjal. (kreatif, kritis,
ingin tahu)
 Melalui diskusi kelompok, peserta didik diberi
tugas menyebutkan dan menjelaskan fungsi
organ ekskresi (ginjal dan paru-paru) pada
manusia.
 Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi
kelompok secara klasikal (percaya diri,
peduli)
 Konfirmasi
 Guru memberikan umpan balik positif dan
penguatan dalam bentuk lisan maupun tulisan.
(percaya diri, kritis, logis, kreatif)
 Guru memberikan penghargaan pada
kelompok dengan kinerja baik. (peduli,
percaya diri)
 Guru membimbing siswa merangkum
pelajaran.
3. Kegiatan Penutup 10 menit Refleksi,
 Guru bersama-sama siswa mengadakan refleksi Penugasan
terhadap proses dan hasil belajar siswa.
(mengetahui kelebihan / kelemahan)
 Guru memberi tugas untuk merangkum hasil
belajar siswa .
 Guru memberikan tugas kepada siswa untuk
menyiapkan bahan-bahan yang harus di bawa
untuk pengamatan minggu depan.
Pertemuan Kedua
No. Kegiatan Waktu Metode
1. Kegiatan Pendahuluan 10 menit Tanya jawab
 Guru mengajak berdo’a sebelum memulai
pembelajaran, kemudian mengabsen siswa dan
mengecek kesiapan siswa dalam mengikuti
pelajaran. (kereligiusan,disiplin)
 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan
kompetensi dasar yang akan dipelajari.
 Guru memberi pertanyaan : Tahukah kalian
keringat itu berasal dari mana? Dan apakah
keringat itu mengandung air ?
2. Kegiatan Inti 60 menit Tanya jawab

 Eksplorasi
 Guru memberi pertanyaan seputar sistem
ekskresi : Zat apakah yang dikeluarkan oleh
kulit dan hati ? Eksperimen
 Elaborasi
 Guru membagi peserta didik dalam beberapa
kelompok, peserta didik melakukan percobaan
sederhana untuk mengetahui keringat yang
dikeluarkan oleh kulit dan jumlah kelenjar
keringat. (mandiri, kerjasama, ingin tahu) Diskusi
 Peserta didik mendiskusikan hasil
percobaannya dengan kelompoknya,
kemudian mempresentasikan secara klasikal.
(mandiri, kerjasama, ingin tahu, kritis)
 Melalui diskusi kelas, guru memberikan
informasi tentang karakteristik struktur dan Diskusi
fungsi kulit dan hati sebagai sistem ekskresi informasi
pada manusia dengan menggunakan carta
maupun torso.
 Konfirmasi
 Guru memberikan umpan balik positif dan
penguatan dalam bentuk lisan maupun tulisan.
(percaya diri, kritis, logis, kreatif)
 Guru memberikan penghargaan pada
kelompok dengan kinerja baik. (peduli,
percaya diri)
 Guru membimbing siswa merangkum
pelajaran.
No. Kegiatan Waktu Metode
3. Kegiatan Penutup 10 menit Tanya jawab
 Guru bersama-sama siswa mengadakan refleksi
terhadap proses dan hasil belajar siswa.
(mengetahui kelebihan / kelemahan)
 Guru memberikan pertanyaan tentang kompetensi
yang sudah dipelajari siswa.
Pertemuan Ketiga
No. Kegiatan Waktu Metode
1. Kegiatan Pendahuluan 10 menit Tanya jawab
 Guru mengajak berdo’a sebelum memulai
pembelajaran, kemudian mengabsen siswa dan
mengecek kesiapan siswa dalam mengikuti
pelajaran. (kereligiusan,disiplin)
 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan
kompetensi dasar yang akan dipelajari.
2. Kegiatan Inti 60 menit Tanya jawab
 Eksplorasi
 Guru memberi pertanyaan seputar sistem
ekskresi :
- Sebutkan alat ekskresi pada manusia !
- Tahukah kamu tentang penyakit batu ginjal ?
Jelaskan!
 Elaborasi
 Guru membimbing peserta didik untuk diskusi Diskusi
kelompok (mandiri, kerjasama, ingin tahu)
 Peserta didik berdiskusi tentang penyakit yang
berhubungan dengan sistem ekskresi pada
manusia. (mandiri, kerjasama, ingin tahu,
kritis)
 Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi
kelompok secara klasikal (percaya diri,
peduli)
 Konfirmasi
 Guru memberikan umpan balik positif dan
penguatan dalam bentuk lisan maupun tulisan.
(percaya diri, kritis, logis, kreatif) Tanya jawab
 Guru memberikan penghargaan pada
kelompok dengan kinerja baik. (peduli,
percaya diri)
 Guru membimbing siswa merangkum
pelajaran.
No. Kegiatan Waktu Metode
3. Kegiatan Penutup 10 menit Tanya jawab
 Guru bersama-sama siswa mengadakan refleksi dan
terhadap proses dan hasil belajar siswa. penugasan
(mengetahui kelebihan / kelemahan)
 Guru memberi latihan soal tentang penyakit yang
berhubungan dengan alat ekskresi pada manusia
 Guru memberi tugas rumah untuk mencari
informasi tentang berbagai macam penyakit yang
berkaitan dengan sistem ekskresi.

H. Sumber Belajar
o Buku Ilmu Pengetahuan Alam – Biologi
o Buku referensi
o LKS
o Kaset / video
o Alat-alat percobaan yang mendukung
o Gambar, charta atau torso

I. Penilaian Hasil Belajar


Penilaian
Indikator Bentuk
Teknik Instrumen
Instrumen
1. Mendeskripsikan - Tes tertulis - Pilihan ganda - Soal terlampir
bentuk/bangun - Uraian
organ-organ
penyusun sistem
ekskresi pada
manusia - Tes tertulis - Pilihan ganda - Soal terlampir
2. Mendeskripsikan & uraian
fungsi sistem - Penugasan - Proyek - Buatlah tulisan
ekskresi tentang salah satu
3. Mendata contoh contoh penyakit pada
kelainan dan sistem ekskresi yang
penyakit pada dijumpai dalam
sistem ekskresi kehidupan sehari-
yang biasa hari!
dijumpai dalam -Proyek
kehidupan - Penugasan - Buatlah tulisan
sehari-hari dan bagaimana cara
upaya menjaga kesehatan
mengatasinya organ sistem ekskresi!
4. Menyadari
pentingnya
Penilaian
Indikator Bentuk
Teknik Instrumen
Instrumen
menjaga
kesehatan organ
sistem ekskresi

Instrumen Tes Tertulis (Pilihan Ganda) :


Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang paling
benar!
1. Ujung-ujung saraf indra pada kulit terdapat pada . . .
a. lapisan tanduk c. Kulit jangat
b. lapisan malpighi d. Jaringan ikat bawah kulit
2. Empedu adalah zat sisa yang berbentuk cairan yang berasal dari. . .
a. perombakan sel darah merah
b. perombakan sel darah putih
c. Sisa pencernaan protein
d. Penyaringan darah
3. Zat-zat yang terkandung dalam keringat adalah . . .
a. air dan amoniak c. Air dan minyak
b. air dan empedu d. Air dan garam
4. Seorang bayi sering dibawa berjalan-jalan pada pagi hari dengan maksud agar
kulitnya terkena sinar matahari, sebab . . . .
a. sinar matahari menyehatkan tubuh
b. bayi lebih tenang di luar daripada di kamarnya
c. pagi hari sinarnya baik untuk menghangatkan bayi
d. sinar matahari membantu pembentukan vitamin D
5. Paru-paru sebagai alat pengeluaran sisa-sisa pembakaran yang berupa . . .
a. uap air dan O2 c. CO2 dan O2
b. uap air dan CO2 d. H2O dan O2
6. Berikut ini adalah fungsi hati, kecuali . . .
a. Tempat pembentukan protombin
b. menawarkan racun yang masuk ke tubuh
c. tempat pembentukan dan pembongkaran protein
d. Tempat pengubahan provitamin D menjadi vitamin D
7. Percobaan yang membuktikan bahwa paru-paru mengeluarkan zat sisa berupa karbon
dioksida adalah . .
a. Menghembuskan udara pernapasan ke kaca
b. menghembuskan udara pernapasan ke cermin
c. Meniupkan udara pernapasan ke dalam air jernih
d. Meniupkan udara pernapasan ke dalam air kapur jernih
8. Pada saat suhu lingkungan dingin, kelebihan air dikeluarkan lewat . . .
a. kulit c. Paru-paru
b. ginjal d. Hati
9. Bila dalam urine seseorang terdapat glukosa, berarti orang tersebut menderita . . .
a. kerusakan hati c. hepatitis
b. kerusakan pencernaan d. Diabetes
10. Gabungan antara glomerulus dan simpai bowman disebut . . . .
a. saluran pengumpul c. Ureter
b. badan malpighi d. Glomeruli

 Instrumen Tes Tertulis (Uraian) :


Jawablah soal-soal berikut!
1. Apakah fungsi getah empedu!
2. Jelaskan tiga tahap pembentukan urine!
3. Jelaskan hubungan fungsi ginjal dengan fungsi kulit dalam pengeluaran air!
4. Sebutkan salah satu gangguan kulit yang sering dialami para remaja dan jelaskan
upaya mengatasinya!
5. Sebutkan bagian-bagian ginjal yang bernomor berikut!
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Sekolah : SMP MGMP IPA


Mata Pelajaran : IPA- Biologi
Kelas / Semester : IX (Sembilan) / 1 (Satu)
Tahun Pelajaran : 2016 / 2017
Alokasi waktu : 4 x 40 menit ( 2 x pertemuan )

A. Standar Kompetensi : 1. Memahami berbagai sistem dalam


kehidupan manusia.
B. Kompetensi Dasar : 1.2. Mendiskripsikan sistem reproduksi dan
yang berhubungan dengan sistem reproduksi
manusia
C. Indikator Pencapaian Hasil: :
1. Menyebutkan macam organ penyusun sistem reproduksi pada manusia
2. Mendeskripsikan fungsi sistem reproduksi
3. Menulis artikel tentang cara penularan dan pencegahan penyakit yang
berhubungan dengan sistem reproduksi
4. Menyadari pentingnya menjaga kesehatan organ sistem reproduksi
D. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat :
1. Menyebutkan macam-macam organ penyusun sistem reproduksi pada manusia.
2. Menjelaskan fungsi sistem reproduksi pada manusia
3. Menjelaskan cara penularan dan pencegahan penyakit yang berhubungan dengan
sistem reproduksi.
E. Materi Pembelajaran :
Sistem reproduksi dan penyakit yang berhubungan
dengan sistem reproduksi pada manusia
Sistem reproduksi adalah suatu rangkaian dan interaksi organ dan zat dalam
organisme yang dipergunakan untuk berkembang biak.
1. Bagian-Bagian Alat Reproduksi pada Pria
Sistem reproduksi pada pria terdiri dari 2 bagian utama yaitu testis yang merupakan
tempat pembentukan sperma, dan penis. Pada manusia, kedua organ ini berada di luar
perut. Letak testis yang berada di luar perut memungkinkan untuk mengatur suhu sperma,
yang membutuhkan suhu tertentu untuk bertahan hidup yaitu sekitar 2-3o C lebih rendah
dari suhu tubuh normal yaitu 37o C. Berikut adalah bagian-bagian alat reproduksi pada
pria:
1) Testis adalah tempat untuk menghasilkan sel kelamin jantan (spermatozoa) dan juga
hormon kelamin jantan (testosteron). Testis berjumlah sepasang dan berbentuk bulat
telur.
2) Epididimis adalah saluran yang keluar dari testis. Setiap testis memiliki satu
epididimis sehingga jumlahnya sepasang. Di epididimis sperma disimpan hingga
matang.
3) Vas deferens adalah saluran yang merupakan lanjutan dari epididimis. Fungsinya
adalah sebagai penghubung antara epididimis dengan kantong sperma.
4) Vesikula seminalis adalah sebuah kantong yang dindingnya menghasilkan getah
sebagai makanan untuk sperma.
5) Kelenjar cowper adalah kelenjar yang menghasilkan getah berupa lendir dan
dialirkan ke uretra.
6) Uretra adalah saluran urine dari kandung kemih sampai keluar tubuh melalui penis.
7) Penis adalah organ yang berperan dalam proses kopulasi. Kopulasi adalah hubungan
antara kelamin pria dan wanita yang bertujuan untuk memindahkan sperma ke dalam
rahim wanita.
8) Skrotum adalah kantong testis yang berfungsi melindungi testis dan mengatur suhu
testis.
2. Bagian-Bagian Alat Reproduksi pada Wanita

Sistem reproduksi pada wanita juga terdiri dari 2 bagian utama yaitu vagina dan uterus.
Ovarium menghasilkan ovum betina. Vagina melekat pada rahim melalui leher rahim,
sementara rahim melekat pada ovarium melalui tuba falopi. Dalam jangka waktu tertentu,
ovarium melepaskan sel telur, yang melewati tuba falopi ke dalam rahim.
Pembuahan ovum dengan sperma terjadi di tuba falopi. Peristiwa pembuahan ini disebut
fertilisasi. Sel telur yang telah dibuahi disebut zigot. Zigot bergerak menuju rahim. Dalam
perjalanannya menuju rahim, zigot membelah berulang kali membentuk embrio.
Selanjutnya, embrio akan menempel pada dinding rahim. Embrio akan tumbuh dan
berkembang di dalam rahim membentuk janin. Janin akan keluar sebagai bayi setelah
sekitar 9 bulan berada di dalam rahim. Jika sel telur tidak dibuahi, sel telur ini akan keluar
bersama dengan meluruhnya dinding rahim. Peristiwa ini disebut menstruasi.
Berikut adalah bagian-bagian alat reproduksi pada wanita:
1) Ovarium adalah tempat pembentukan sel telur (ovum). Ovarium berjumlah
sepasang dan terdapat di rongga badan.
2) Tuba falopi adalah penghubung antara ovarium dan rahim. Jumlahnya juga
sepasang. Di sinilah pembuahan sel telur oleh sperma terjadi.
3) Rahim adalah tempat janin terbentuk sampai terbentuknya embrio dan kelahiran
anak.
4) Vagina adalah akhir dari saluran kelamin wanita dan tempat bayi keluar pada saat
kelahiran.
3. Penyakit pada Sistem Reproduksi Manusia
1) AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome) adalah penyakit yang
menyerang sistem kekebalan tubuh. AIDS disebabkan oleh virus HIV (Human
Immuno Deficiency Virus). Virus ini menyerang sel darah putih yang merupakan
penangkal tubuh dari penyakit. Virus ini menyebar melalui hubungan seksual
dengan penderita AIDS, menggunakan jarum suntik yang juga telah digunakan
oleh penderita AIDS, keturunan, dan transfusi darah. Intinya, darah, sperma, air
mani, dan alat yang tidak steril menjadi perantara penyebaran virus HIV.
2) Gonorrhea
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Bakteri ini dapat
ditularkan melalui kontak seksual. Penderita gonorea akan merasakan sakit pada
saat mengeluarkan urin. kadang-kadang urine mengeluarkan nanah, jika penderita
gonorea tidak diobati dapat merusak saluran reproduksi sehingga dapat
mengakibatkan kemandulan.
3) Endometriosis
Endometriosis adalah keadaan dimana jaringan endometrium terdapat di luar
uterus, yaitu dapat tumbuh di sekitar ovarium, oviduk atau jauh di luar uterus,
misalnya di paru-paru. Gejala endometriosis berupa nyeri perut, pinggang terasa
sakit dan nyeri pada masa menstruasi. Jika tidak ditangani, endometriosis dapat
menyebabkan sulit terjadi kehamilan. Penanganannya dapat dilakukan dengan
pemberian obat-obatan, laparoskopi atau bedah laser.
4) Sifilis
Sifilis disebabkan oleh sejenis bakteri Treponema pallidium, bakteri ini biasa
ditularkan melalui kontak seksual atau jalan lain, misalnya bayi yang dilahirkan
dari ibu penderita sifilis. Penyakit ini akan ditandai dengan adanya luka pada alat
kelamin dan jika tidak segera diobati bakteri dapat merusak sel otak,
melumpuhkan tulang atau merusak jantung dan pembuluh darah.

F. Metode Pembelajaran :
1. Model : - Direct Instruction (DI)
- Cooperatif Learning
2. Metode : - Diskusi kelompok
- Tanya Jawab
G. Langkah-langkah Kegiatan :
Pertemuan Pertama
No. Kegiatan Waktu Metode
1. Kegiatan Pendahuluan 10 menit Tanya
 Guru mengajak berdo’a sebelum memulai jawab
pembelajaran, kemudian mengabsen siswa dan
mengecek kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran.
(kereligiusan,disiplin)
 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan
kompetensi dasar yang akan dipelajari.
2. Kegiatan Inti 60 menit Tanya
 Eksplorasi jawab
 Guru menggali ingatan siswa tentang ciri-ciri
makhluk hidup.
 Guru memberi pertanyaan apa yang dimaksud
perkembangbiakan?
 Elaborasi Diskusi
 Melalui diskusi kelas, guru memberikan
informasi tentang karakteristik struktur dan
fungsi organ penyusun sistem reproduksi pada
manusia dengan menggunakan carta. (mandiri,
kerjasama, ingin tahu, kritis)
 Melalui diskusi kelompok, siswa diberi tugas
menyebutkan dan menjelaskan fungsi organ
penyusun sistem reproduksi pria dan wanita.
(mandiri, kerjasama, ingin tahu)
 Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi
kelompok secara klasikal
 Konfirmasi
 Guru memberikan umpan balik positif dan
penguatan dalam bentuk lisan maupun tulisan.
(percaya diri, kritis, logis, kreatif)
 Guru memberikan penghargaan pada kelompok
dengan kinerja baik. (peduli, percaya diri)
 Guru membimbing siswa merangkum pelajaran.
3. Kegiatan Penutup 10 menit Refleksi,
 Guru bersama-sama siswa mengadakan refleksi Penugasan
terhadap proses dan hasil belajar siswa. (mengetahui
kelebihan / kelemahan)
 Guru memberi pertanyaan tentang sistem reproduksi.
Pertemuan Kedua
No. Kegiatan Waktu Metode
1. Kegiatan Pendahuluan 10 menit Tanya
 Guru mengajak berdo’a sebelum memulai jawab
pembelajaran, kemudian mengabsen siswa dan
mengecek kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran.
(kereligiusan,disiplin)
 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan
kompetensi dasar yang akan dipelajari.
 Guru memberi pertanyaan : Sebutkan alat reproduksi
pria dan wanita.

2. Kegiatan Inti 60 menit Tanya


 Eksplorasi jawab
 Guru memberi pertanyaan : Tahukah kalian
apakah penyakit AIDS itu ?
 Elaborasi
 Guru membimbing siswa untuk melakukan
diskusi kelompok. (mandiri, kerjasama, ingin
tahu)
 Peserta didik berdiskusi tentang penyakit yang
ada kaitannya dengan sistem reproduksi, Diskusi
kemudian mempresentasikan secara klasikal.
(mandiri, kerjasama, ingin tahu, kritis)
 Melalui diskusi kelas, guru memberikan
informasi tentang berbagai macam penyakit yang
ada kaitannya dengan sistem reproduksi pada
manusia dengan menggunakan carta maupun
torso.
 Konfirmasi
 Guru memberikan umpan balik positif dan Diskusi
penguatan dalam bentuk lisan maupun tulisan. informasi
(percaya diri, kritis, logis, kreatif)
 Guru memberikan penghargaan pada kelompok
dengan kinerja baik. (peduli, percaya diri)
 Guru membimbing siswa merangkum pelajaran.

3. Kegiatan Penutup 10 menit Tanya


 Guru bersama-sama siswa mengadakan refleksi jawab dan
terhadap proses dan hasil belajar siswa. (mengetahui penugasan
kelebihan / kelemahan)
 Guru memberikan latihan soal tentang penyakit yang
berhubungan dengan alat reproduksi manusia.
 Guru memberi tugas rumah.
H. Sumber Belajar
o Buku IPA Terpadu kelas 9 (Biologi)
o Buku referensi yang mendukung
o LKS
o Gambar atau charta

I. Penilaian Hasil Belajar


Penilaian
Indikator Bentuk
Teknik Instrumen
Instrumen
 Menyebutkan macam- - Tes tertulis - Pilihan ganda - Soal terlampir
macam organ penyusun - Uraian
sistem reproduksi pada
manusia.
 Mendiskripsikan fungsi - Tes tertulis - Pilihan ganda - Soal terlampir
sistem reproduksi. & uraian
 Menulis artikel tentang - Penugasan - Proyek - Buatlah tulisan
cara penularan dan tentang penularan dan
pencegahan penyakit pencegahan penyakit
yang berhubungan yang berhubungan
dengan sistem dengan sistem
reproduksi. reproduksi!

- Penugasan -Proyek - Buatlah tulisan


 Menyadari pentingnya bagaimana cara
menjaga kesehatan organ menjaga kesehatan
sistem reproduksi organ sistem
reproduksi!

 Instrumen Tes Tertulis (Pilihan ganda) :


1. Yang dimaksud dengan reproduksi secara generatif adalah….
a. terbentuknya individu baru didahului proses fertilisasi
b. terbentuknya individu baru melalui proses pembelahan diri
c. terbentuknya individu baru tanpa melalui proses pembuahan
d. terbentuknya individu baru berasal dari bagian tubuh induknya

2. Pembuahan sel telur oleh sel sperma terjadi di dalam….


a. vas deferens c. uterus
b. ovarium d. oviduk
Untuk menjawab soal nomor 3-6 perhatikanlah gambar berikut!

3. Fertilisasi berlangsung pada bagian yang bernomor….


a. 1 c. 3
b. 2 d. 4

4. Embrio tumbuh dan berkembang di bagian nomor….


a. 1 c. 3
b. 2 d. 4

5. Sel telur diproduksi di bagian yang bernomor….


a. 1 c. 3
b. 2 d. 4

6. Pada saat menstruasi, jaringan yang rusak adalah….


a. 1 c. 3
b. 2 d. 4

7. Masa kehamilan adalah….


a. masa perkembangan embrio sejak ovum hingga menjadi janin
b. masa perkembangan telur dalam ovarium hingga terjadi pembuahan
c. masa perkembangan zigot sejak menempel pada rahim hingga lahir
d. masa perkembangan sel telur dalam rahim hingga terjadi pembuahan

8. Di bawah ini bukan media utama yang memudahkan penularan HIV, yaitu….
a. air mata c. air ludah
b. darah d. keringat

9. Jika kita sudah dinyatakan HIV positif, maka….


a. kita sudah terkena AIDS
b. kita dapat meninggal dalam jangka waktu 5 tahun
c. kita dapat menulari orang lain
d. kondisi emosional kita tidak stabil

10. Di bawah ini terdapat upaya untuk pencegahan HIV / AIDS, kecuali….
a. setia pada satu pasangan
b. menggunakan kondom jika berhubungan seksual
c. berhubungan pranikah
d. tidak berhubungan seks sebelum waktunya
 Instrumen tes tertulis (uraian) :
1. Jelaskan fungsi uterus yang terdapat dalam sistem reproduksi wanita!
2. Sebutkan alat-alat perkembangbiakan pada pria!
3. Jelaskan proses terjadinya menstruasi pada wanita!
4. Jelaskan 2 macam penyakit kelamin yang disebabkan oleh virus!
5. Jelaskan 2 macam cara untuk menghalangi bertemunya sel sperma dengan sel telur!
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Sekolah : SMP Negeri 1 Tawangmangu


Mata Pelajaran : IPA- Biologi
Kelas / Semester : IX (Sembilan) / 1 (Satu)
Tahun Pelajaran : 2016 / 2017
Alokasi waktu : 6 x 40 menit ( 3 x pertemuan )

A. Standar Kompetensi : 1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan


manusia.
B. Kompetensi Dasar : 1.3. Mendiskripsikan sistem koordinasi dan alat
indera pada manusia dan hubungannya
dengan kesehatan.

C. Indikator Pencapaian Hasil:


1. Menjelaskan macam-macam sel saraf serta fungsinya
2. Menjelaskan fungsi otak, sum-sum tulang belakang dan sel saraf dalam sistem
koordinasi.
3. Membandingkan macam organ penyusun sistem saraf pada manusia.
4. Menunjukkan bagian-bagian alat indera dan fungsinya.
5. Mendata contoh kelainan dan penyakit pada alat indera dan sistem saraf yang
biasa dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dan upaya mengatasi.

D. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat :
1. Menjelaskan macam-macam sel saraf dan fungsinya
2. Mendeskripsikan fungsi sistem saraf
3. Membandingkan macam organ penyusun sistem saraf pusat dan saraf tepi pada
manusia
4. Mendeskripsikan fungsi bagian-bagian alat indera meliputi mata,telinga,kulit,lidah
dan hidung
5. Mendiskusikan tentang kelainan dan penyakit pada sistem saraf dan sistem indra
yang dimpai sehari-hari dan upaya mengatasinya

E. Materi Pembelajaran :
Sistem koordinasi dan alat indera pada manusia
dan hubungannya dengan kesehatan.

Sistem koordinasi pada manusia terdiri dari sistem saraf, sistem indera, dan sistem
hormon (endokrin). Sistem saraf bersama-sama dengan sistem hormon berfungsi untuk
mengatur dan memelihara fungsi tubuh, misalnya mengatur kontraksi otot, perubahan
alat-alat tubuh bagian dalam, dan sekresi berbagai kelenjar dalam tubuh.
1. Sistem Saraf
Sistem saraf berperan penting untuk merasakan perubahan-perubahan yang terjadi di luar
atau di dalam tubuh, menafsirkannya, dan memberi respon (menjawab) dalam bentuk
kontraksi otot atau dapat berupa sekresi kelenjar. Fungsi sistem saraf pada manusia adalah
sebagai berikut.
1. Menerima informasi atau rangsangan berupa perubahan yang terjadi di dalam
lingkungan melalui reseptor.
2. Mengatur dan memproses informasi atau rangsangan yang diterima.
3. Mengatur dan memberi tanggapan (respon) terhadap rangsangan dalam bentuk gerak
atau sekresi kelenjar.
a) Sel Saraf (Neuron)
Sel saraf atau neuron merupakan unit struktural dan fungsional yang terkecil dari sistem
saraf. Sel-sel ini sudah tidak mengalami pembelahan lagi, sehingga bila mengalami
kerusakan tidak dapat diperbaiki. Sel saraf berfungsi untuk menghantarkan impuls.

Bagian-bagian sel saraf adalah sebagai berikut.


1) Badan sel, di dalamnya terdapat sitoplasma dan inti sel yang terbungkus oleh selaput
plasma. Fungsi badan sel saraf adalah menerima dan meneruskan impuls dari dendrit
ke neurit atau akson.
2) Dendrit, merupakan juluran dan bercabang-cabang yang keluar dari badan sel,
berfungsi menerima dan membawa rangsang ke badan sel.
3) Neurit atau akson merupakan juluran badan sel yang berfungsi untuk
menghantarkan rangsang dari badan sel ke sel saraf lainnya.
4) Daerah pertemuan ujung-ujung neurit dengan dendrit disebut sinapsis. Di tempat
inilah rangsangan diteruskan dari satu sel saraf ke sel saraf yang lain.
Berdasarkan fungsinya, sel saraf dapat dibedakan menjadi sel saraf sensorik, motorik, dan
perantara.
1) Sel saraf sensorik, berfungsi untuk menerima rangsang dari reseptor (indera) dan
meneruskan ke otak atau sumsum tulang belakang.
2) Sel saraf motorik, berfungsi untuk menyampaikan perintah dari otak atau
sumsum tulang belakang menuju reseptor (otot/kelenjar tubuh).
3) Sel saraf perantara/asosiasi (interneuron), sebagai perantara neuron sensorik
dengan neuron motorik.
b. Susunan Saraf pada Manusia
Susunan saraf manusia terdiri dari susunan saraf sadar dan saraf tak sadar (otonom).
Sistem saraf sadar terdiri dari saraf pusat dan saraf tepi. Sedangkan sistem saraf tak sadar
terdiri dari saraf simpatik dan parasimpatetik.

1) Sistem Saraf Sadar


Terdiri dari sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang) dan sistem saraf tepi.
a) Sistem Saraf Pusat

Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang. Otak manusia dapat
dibedakan menjadi otak besar (cerebrum), otak kecil (cerebelum) dan sumsum lanjutan
(medula oblongata). Otak besar mencakup 80% berat otak, permukaan luarnya disebut
korteks yang berwarna kelabu (disebut substansi grisea). Bagian ini tersusun dari enam
lapisan sel yang berfungsi sebagai penerima, menganalisis, dan menyimpan informasi.
Oleh karena itu bagian otak besar memegang peranan penting dalam aktivitas intelektual.
Di bawah korteks terdapat bagian medula yang berwarna putih (disebut substabsi alba).
Medula terdiri dari akson-akson yang bermielin dan banyak serabut saraf. Otak besar
terbagi menjadi dua belahan yang mengendalikan kegiatan tubuh yang berbeda. Belahan
kiri mengendalikan kegiatan tubuh sebelah kanan dan sebaliknya belahan kanan
mengendalikan kegiatan tubuh sebelah kiri.
Fungsi otak besar yaitu untuk menyimpan memori, tempat berpikir, pusat kesadaran dan
kemauan, tempat menerjemahkan rangsangan yang masuk baik melalui pendengaran
maupun penglihatan, dan mengoordinasikan gerak serta mengendalikan semua kegiatan
yang disadari.
Otak kecil berbentuk seperti kupu-kupu dan terletak di belakang otak besar. Otak kecil
terdiri dari dua belahan kanan dan kiri. Ada bagian yang berbentuk bulat (disebut vermis)
dan seperti sayap (disebut hemisfer). Fungsi otak kecil adalah mengatur gerak tak sadar
dari otot-otot rangka, bekerja sama dengan telinga dalam untuk mengatur keseimbangan
tubuh, dan mempertahankan postur tubuh.
Sumsum lanjutan merupakan penghubung antara otak kecil dan sumsum tulang belakang.
Terletak di bawah otak besar dan di depan otak kecil. Sumsum lanjutan tersusun dari dua
lapisan, yaitu lapisan berwarna putih di sebelah luar, sedangkan lapisan berwarna abu-
abu di sebelah dalam. Fungsinya adalah untuk mengatur kegiatan tubuh yang tidak
disadari, misalnya pengaturan suhu tubuh, denyut jantung, dan pernapasan.
Fungsi sumsum tulang belakang yaitu sebagai pusat gerak refleks, pengantar
rangsangan sensorik dari indera ke otak, dan membawa impuls motorik dari otak ke alat
tubuh.
b) Sistem Saraf Tepi
Sistem saraf tepi merupakan saraf penghubung antara sistem saraf pusat dengan organ-
organ tubuh. Terdiri dari serabut-serabut saraf yang keluar dari otak dan sumsum tulang
belakang, yaitu 12 pasang serabut saraf otak dan 31 pasang serabut saraf sumsum
tulangbelakang. Serabut saraf yang keluar dari otak disebut sistem saraf kranial, arahnya
menuju ke alat tubuh atau otot tertentu. Serabut saraf yang keluar dari sumsum tulang
belakang disebut sistem saraf spinal, arahnya menuju alat-alat tubuh misalnya kaki dan
tangan.
2) Sistem Saraf Tak Sadar
Sistem saraf tak sadar/saraf otonom bekerja di luar pengaruh sistem saraf sadar. Sistem
saraf tak sadar terdiri dari sistem saraf simpatetik dan parasimpatetik. Kedua saraf itu
bekerja pada efektor (alat/organ tubuh) yang sama, tetapi sifat kerjanya sering
berkebalikan.
Sistem Saraf Simpatik; terdiri dari 25 pasang simpul saraf/ganglion yang terletak di
sepanjang tulang belakang sebelah depan, dimulai dari ruas tulang leher sampai tulang
ekor. Masing-masing simpul saraf dihubungkan dengan sistem saraf spinal yang keluar
menuju organ-organ tubuh seperti jantung, paru-paru, ginjal, pembuluh darah, dan
pencernaan.
Sistem Saraf Parasimpatetik; susunan saraf parasimpatetik ini berkaitan dengan
ganglion yang tersebar di seluruh tubuh. Sarafparasimpatetik menuju organ yang
dikendalikan oleh saraf simpatetik, sehingga bekerja pada efektor yang sama.
c. Gerak Sadar dan Gerak Refleks
Aktivitas sehari-hari seperti makan, lari, dan melompat merupakan gerak sadar, artinya
gerakan yang dikontrol oleh pusat kesadaran. Pada gerak itu, otakmu memberi perintah
kepada otot-otot untuk melakukan gerakan tersebut.Jalannya impuls pada gerak sadar
adalah sebagai berikut.
impuls dari reseptor → neuron sensorik → pusat saraf (otak) → respon efektor → neuron
motorik → efektor (gerak anggota tubuh)
Selain gerak sadar, kamu juga dapat melakukan gerakan spontan tanpa disadari yang
disebut gerak refleks. Contohnya bila tanganmu menyentuh benda panas tanpa sengaja,
maka secara spontan kamu akan menarik tangan menjauhi benda panas itu. Perhatikan
jalannya impuls pada gerak refleks berikut ini.
impuls dari reseptor→neuron sensorik → sumsum tulang belakang respon efektor →
neuron motorik → efektor
Impuls yang menyebabkan gerakan tersebut dibawa oleh sel saraf sistem eferen somatik
dan suatu jalur rangsangan pendek yang disebut lengkung refleks. Gerak refleks
dibedakan menjadi dua yaitu refleks kranial dan refleks spinal. Pada refleks kranial (yang
terjadi di kepala, misalnya bersin), jalur ini hanya melibatkan sebagian kecil dari otak.
Namun pada refleks spinal (yang terjadi di bagian tubuh lainnya), hanya sumsum tulang
belakang yang terlibat secara aktif, sedangkan otak tidak terlibat. Jalan impuls pada gerak
refleks di atas melibatkan lengkung refleks spinal.
2. Kelainan pada Sistem Saraf
1) Epilepsi, merupakan kelainan pada sel-sel saraf di otak sehingga penderita tidak dapat
merespon berbagai rangsangan. Otot-otot rangka penderita sering berkontraksi secara
tidak terkontrol. Epilepsi dapat disebabkan karena cacat sejak kelahiran, kelainan
metabolisme, infeksi, adanya racun yang merusak sel-sel saraf, kecelakaan pada
kepala, dan tumor.
2) Neuritis, adalah luka pada neuron atau sel-sel saraf. Disebabkan oleh infeksi,
kekurangan vitamin, karena pengaruh obat-obatan dan racun.
3) Amnesia, atau penyakit lupa, yaitu sulit mengingat kejadiankejadian yang telah
berlalu. Amnesia dapat disebabkan karena goncangan batin atau cidera pada otak.
4) Stroke, adalah kerusakan otak akibat pecah, penyempitan, atau tersumbatnya
pembuluh darah di otak. Strok sering terjadi pada orang yang menderita tekanan darah
tinggi
B. ALAT INDRA
Mata mendeteksi adanya cahaya. Hidung dan lidah mendeteksi adanya molekul-molekul
zat kimia. Telinga mendeteksi adanya getaran atau gelombang udara. Kulit mendeteksi
adanya panas, dingin, sentuhan, dan tekanan. Organ indra bisa menentukan adanya
rangsang tertentu karena ada sel-sel reseptor. Reseptor adalah bagian saraf yang
menanggapi rangsang.
1. Indra Penglihatan
Mata merupakan indera penglihatan yang dibentuk untuk menerima rangsangan berkas-
berkas cahaya pada retina. Kemudian, rangsangan ini dialihkan ke pusat penglihatan
melalui serabut-serabut nervus optikus untuk ditafsirkan.

2. Indra Pendengaran (Telinga)


Telinga terdiri atas tiga bagian, yaitu telinga luar, telinga tengah, dan rongga telinga
dalam.
a. Telinga Luar
Telinga luar terdiri atas daun telinga yang merupakan tulang rawan elastis. Daun telinga
berfungsi untuk menerima dan mengumpulkan suara yang masuk, terdapat rambut-
rambut halus yang berfungsi untuk menghalangi benda asing yang masuk. Selain itu,
terdapat kelenjar lilin yang menjaga agar permukaan saluran luar dan gendang telinga
tidak kering.
b. Telinga Tengah
Telinga tengah disebut juga rongga timpani merupakan bilik kecil yang mengandung
udara. Rongga ini terletak di sebelah dalam membran timpani atau gendang telinga. Di
sebelah depan telinga tengah terdapat saluran eustachius yang menghubungkan rongga
dengan faring. Saluran ini berfungsi untuk menjaga keseimbangan tekanan udara antara
udara luar dengan udara di dalam telinga tengah.
c. Telinga Dalam
Rongga telinga dalam terdiri atas berbagai rongga yang menyerupai saluran-saluran
dalam tulang temporalis. Rongga-rongga ini disebut labirin tulang dan dilapisi membran
membentuk labirin membranosa. Labirin tulang terdiri atas tiga bagian, yaitu vestibula,
saluran setengah lingkaran yang bersambung dengan vestibula, dan kokhlea. Kokhlea
adalah sebuah tabung berbentuk spiral yang membelit dirinya seperti rumah siput. Dalam
setiap belitan terdapat saluran membranosa yang mengandung ujung-ujung akhir saraf
pendengaran. Cairan dalam labirin membranosa disebut endolimfa dan di luar labirin
membranosa disebut perilimfa.
d. Saraf Pendengaran
Saraf pendengaran (nervus auditorius) terdiri atas dua bagian, salah satunya berkaitan
dengan bagian vestibuler rongga telinga dalam yang berhubungan dengan keseimbangan.
Serabut-serabut saraf ini bergerak menuju nukleus vestibularis yang berada pada titik
pertemuan antara pons dan medula oblongata, kemudian bergerak ke cerebellum. Bagian
kokhleris pada nervus auditorus adalah saraf pendengar yang sebenarnya. Cedera pada
saraf kokhlearis akan mengakibatkan ketulian saraf. Sedangkan, cedera pada saraf
vestibularis akan menimbulkan vertigo.

3. Indera Peraba (Kulit)


Kulit menutupi dan melindungi permukaan tubuh dan bersambung dengan selaput lendir
yang melapisi rongga-rongga dan lubang-lubang masuk. Kulit mempunyai banyak fungsi,
yaitu sebagai indera peraba, membantu mengatur suhu dan mengendalikan hilangnya air
dari tubuh, dan mempunyai sedikit kemampuan eksretori, sekretori, dan absorpsi. Kulit
dibagi menjadi tiga lapisan, yaitu epidermis (kutikula), dermis (korium) dan endodermis.
a. Epidermis
Epidermis tersusun atas epitelium berlapis dan terdiri atas dua lapisan, yaitu lapisan
tanduk dan zona germinalis. Lapisan tanduk (lapisan epidermal) terletak paling luar dan
tersusun atas tiga lapisan sel yang membentuk epidermis, yaitu stratum korneum, stratum
lusidum, dan stratum granulosum. Zona germinalis terletak di bawah lapisan tanduk,
terdiri atas sel berduri dan sel basal. Sel berduri adalah sel dengan fibril halus yang
menyambung sel satu dengan yang lain. Sedangkan, sel basal terus-menerus
memproduksi sel epidermis baru.
b. Dermis
Lapisan dermis tersusun atas jaringan fibrus dan jaringan ikat yang elastis. Pada
permukaan dermis tersusun papila-papila kecil yang berisi pembuluh darah kapiler.
Ujung akhir saraf sensoris terletak di dalam dermis. Kelenjar keringat yang berbentuk
tabung berbelit-belit terletak di sebelah dalam dermis, salurannya melalui dermis dan
epidermis, kemudian bermuara ke pori-pori kulit. Pada kulit terdapat beberapa jenis
reseptor, antara lain rasa nyeri, rasa panas, rasa dingin, rasa sentuhan, dan rasa tekanan.
Kulit dan jaringan di bawahnya bekerja sebagai tempat penyimpanan air dan jaringan
adiposa tempat menyimpan lemak. Hal ini sangat diperlukan agar panas tubuh tidak cepat
keluar dari tubuh (untuk menghangatkan tubuh).

4. Indera Perasa (Pengecap)


Selain membantu proses pencernaan, lidah juga dapat merasakan rasa makanan.
Permukaan lidah kasar karena terdapat tonjolan yang disebut papila. Papila ini berfungsi
untuk mengecap. Ada empat macam rasa kecapan, yaitu rasa manis, pahit, asam, dan asin.
Umumnya, makanan memiliki ciri harum dan ciri rasa. Ciri harum merangsang ujung
saraf penciuman, bukan pengecapan. Agar dapat dirasakan, semua makanan harus
menjadi cairan dan harus bersentuhan dengan ujung saraf yang mampu menerima
rangsangan berbeda-beda.

Reseptor rasa manis dan asin terdapat di ujung lidah, rasa pahit di pangkal lidah, dan
untuk rasa asam ada di sisi lidah bagian dalam.

5. Indera Penciuman
Indera penciuman terdapat di rongga hidung. Sel-sel sensori penerima rangsang berupa
bau terdapat di lapisan epitel dalam rongga hidung dan dilindungi oleh mukus (lendir).
Di akhir setiap sel sensori terdapat silia atau rambut pembau. Rasa penciuman dirangsang
oleh gas yang terhirup. Rasa penciuman ini sangat peka, tetapi kepekaan ini mudah hilang
bila dihadapkan pada suatu bau yang sama untuk waktu yang lama. Rasa penciuman akan
melemah bila kamu sedang flu karena terdapat penumpukan cairan yang menghalangi
silia untuk membaui sesuatu.

F Metode Pembelajaran :
1. Model : - Direct Instruction (DI)
- Cooperatif Learning
2. Metode : - Diskusi kelompok
G. Langkah-langkah Kegiatan :
Pertemuan Pertama
No. Kegiatan Waktu Metode
1. Kegiatan Pendahuluan 10 menit Tanya
 Guru mengajak berdo’a sebelum memulai jawab
pembelajaran, kemudian mengabsen siswa dan
mengecek kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran.
(kereligiusan,disiplin)
 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan
kompetensi dasar yang akan dipelajari.
2. Kegiatan Inti 60 menit
 Eksplorasi
 Guru menggali ingatan siswa tentang ciri-ciri Tanya
makhluk hidup. jawab
 Guru memberi pertanyaan apa yang dimaksud
dengan sistem koordinasi?
 Elaborasi
 Melalui diskusi kelas, guru memberikan
informasi tentang karakteristik struktur dan - Diskusi
fungsi organ penyusun sistem koordinasi dan alat
indera pada manusia dengan menggunakan carta.
(mandiri, kerjasama, ingin tahu, kritis)
 Melalui diskusi kelompok, siswa diberi tugas
menyebutkan dan menjelaskan fungsi organ saraf
pada manusia. (mandiri, kerjasama, ingin tahu)
 Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi
kelompok secara klasikal
 Konfirmasi
 Guru memberikan umpan balik positif dan
penguatan dalam bentuk lisan maupun tulisan.
(percaya diri, kritis, logis, kreatif)
 Guru memberikan penghargaan pada kelompok
dengan kinerja baik. (peduli, percaya diri)
 Guru membimbing siswa merangkum pelajaran.
3. Kegiatan Penutup 10 menit Refleksi,
 Guru bersama-sama siswa mengadakan refleksi Penugasan
terhadap proses dan hasil belajar siswa. (mengetahui
kelebihan / kelemahan)
 Guru memberi pertanyaan tentang sistem saraf.
Pertemuan Kedua
No. Kegiatan Waktu Metode
1. Kegiatan Pendahuluan 10 menit Tanya
 Guru mengajak berdo’a sebelum memulai jawab
pembelajaran, kemudian mengabsen siswa dan
mengecek kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran.
(kereligiusan,disiplin)
 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan
kompetensi dasar yang akan dipelajari.
 Guru memberi pertanyaan : Sebutkan organ
penyusun sistem koordinasi dan alat indera pada
manusia.
2. Kegiatan Inti 60 menit Tanya
 Eksplorasi jawab
 Guru memberi pertanyaan : Tahukah kalian
apakah penyakit miopi itu ?
 Elaborasi
 Guru membimbing siswa untuk melakukan Diskusi
diskusi kelompok. (mandiri, kerjasama, ingin
tahu)
 Peserta didik berdiskusi tentang penyakit yang
ada kaitannya dengan sistem saraf dan indera,
kemudian mempresentasikan secara klasikal.
(mandiri, kerjasama, ingin tahu)
 Melalui diskusi kelas, guru memberikan
informasi tentang berbagai macam penyakit yang
ada kaitannya dengan sistem saraf dan indera
pada manusia dengan menggunakan carta
maupun torso. (kerjasama, ingin tahu)
 Konfirmasi
 Guru memberikan umpan balik positif dan
penguatan dalam bentuk lisan maupun tulisan.
(percaya diri, kritis, logis, kreatif)
 Guru memberikan penghargaan pada kelompok
dengan kinerja baik. .( peduli, percaya diri)
 Guru membimbing siswa merangkum pelajaran.
3. Kegiatan Penutup 10 menit Tanya
 Guru bersama-sama siswa mengadakan refleksi jawab dan
terhadap proses dan hasil belajar siswa. (mengetahui penugasan
kelebihan / kelemahan)
 Guru memberikan latihan soal tentang penyakit yang
berhubungan dengan sistem saraf dan indera pada
manusia.
 Guru memberi tugas rumah.
Pertemuan Ketiga
No. Kegiatan Waktu Metode
1. Kegiatan Pendahuluan 10 menit Tanya
 Guru mengajak berdo’a sebelum memulai jawab
pembelajaran, kemudian mengabsen siswa dan
mengecek kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran.
(kereligiusan,disiplin)
 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan
kompetensi dasar yang akan dipelajari.
 Guru memberi pertanyaan : Sebutkan organ
penyusun sistem koordinasi dan alat indera pada
manusia.
2. Kegiatan Inti 20 menit Tanya
 Eksplorasi jawab
 Guru memberi pertanyaan : Tahukah kalian
apakah penyakit hipermetropi itu ?
 Elaborasi
 Guru membimbing siswa untuk melakukan
diskusi kelompok. (mandiri, kerjasama, ingin
tahu)
 Peserta didik berdiskusi tentang penyakit yang Diskusi
ada kaitannya dengan sistem saraf dan indera,
kemudian mempresentasikan secara klasikal.
(percaya diri, peduli)
 Melalui diskusi kelas, guru memberikan
informasi tentang berbagai macam penyakit yang
ada kaitannya dengan sistem saraf dan indera
pada manusia dengan menggunakan carta
maupun torso. (kerjasama, ingin tahu, kritis)
 Konfirmasi
 Guru memberikan umpan balik positif dan
penguatan dalam bentuk lisan maupun tulisan.
(percaya diri, kritis, logis, kreatif)
 Guru memberikan penghargaan pada kelompok
dengan kinerja baik. .( peduli, percaya diri)
 Guru membimbing siswa merangkum pelajaran.
3. Kegiatan Penutup 10 menit Tanya
 Guru bersama-sama siswa mengadakan refleksi jawab dan
terhadap proses dan hasil belajar siswa. (mengetahui penugasan
kelebihan / kelemahan)
 Guru memberikan latihan soal tentang penyakit yang
berhubungan dengan sistem saraf dan indera pada
manusia.
 Guru memberi tugas rumah.
E. Sumber Belajar
o Buku Ilmu Pengetahuan Alam – Biologi
o Buku referensi
o LKS
o Gambar atau charta

F. Penilaian Hasil Belajar


Penilaian
Indikator Bentuk
Teknik Instrumen
Instrumen
 Membandingkan - Tes tertulis - Pilihan ganda - Soal terlampir
bentuk / bangun - Uraian
organ-organ
penyusun sistem
saraf pada manusia.
 Mendiskripsikan - Tes tertulis - Pilihan ganda - Soal terlampir
fungsi otak, fungsi & uraian
sumsum tulang
belakang, dan sel
saraf dalam sistem
koordinasi.
 Menunjukkan bagian- - Tes Unjuk - Uji Petik - Dengan menggunakan
bagian alat indera dan Kerja Kerja model mata, tunjukkan
fungsinya. dan deskripsikan fungsi
bagian pupil dan retina!
 Mendata contoh - Penugasan - Tugas rumah - Buatlah kliping tentang
kelainan dan penyakit penyakit pada alat indra
pada sistem saraf yang biasa dijumpai
yang biasa dijumpai dalam kehidupan sehari-
dalam kehidupan hari
sehari-hari dan upaya
mengatasinya.

 Instrumen Tes Tertulis (Pilihan ganda) :


1. Perhatikan gambar berikut !

1 4
3 6

2
5

Bagian sel saraf yang bernomor 1, 2, 3 berturut-turut adalah….


a. neurit, badan sel, dendrit c. akson, inti sel, neurit
b. dendrit, badan sel, neurit d. dendrit, inti sel, neurit
2. Bagian otak yang berfungsi untuk menyimpan pesan adalah….
a. sumsum tulang belakang c. cerebelum
b. medulla oblongata d. cerebrum
3. Urutan jalannya rangsang pada gerak biasa, yaitu….
a. rangsang – saraf sensorik – saraf motorik – gerak
b. rangsang – saraf motorik – saraf sensorik – gerak
c. rangsang – reseptor – saraf sensorik – otak – saraf motorik – efektor – gerak
d. rangsang – reseptor – saraf motorik – otak – saraf sensorik – efektor – gerak
4. Bagian mata yang berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk
disebut….
a. iris c. retina
b. kornea d. lensa mata
5. Perhatikan gambar berikut !
Gambar struktur telinga yang bertanda huruf A
disebut…..
a. rumah siput c. saluran eustachius
b. membran timpani d. saluran setengah
lingkaran
6. Gangguan pada mata yang disebabkan adanya pengapuran pada lensa mata
disebut….
a. katarak c. keratomalasi
b. seroptalmi d. astigmatisme

Perhatikan gambar berikut untuk soal no. 7 s/d 9 !

7. Bagian otak kecil dan sumsum lanjutan ditandai dengan nomor …..
a. 1 dan 2 c. 3 dan 4
b. 2 dan 3 d. 4 dan 1
8. Pusat keseimbangan ditunjukkan oleh nomor....
a. 1 c. 3
b. 2 d. 4
9. Pengatur denyut jantung dan pernafasan adalah nomor....
a. 1 c. 3
b. 2 d. 4
10. Kemampuan lensa mata untuk mencembung dan memipih disebut....
a. Akomodasi c. Kontraksi
b. Relaksasi d. Adaptasi

 Insrumen Tes Tertulis (Uraian) :


1. Gambarkan sebuah sel saraf dan beri keterangan bagian-bagiannya!
2. Tuliskan perbedaan 5 pengaruh kerja saraf simpatik dan saraf parasimpatik!
3. Tuliskan jalan impuls yang dilalui gerak sadar dan gerak refleks!
4. Gambarkan skema daerah kepekaan lidah terhadap rasa manis, asin, asam dan pahit!
5. Sebutkan minimum 5 bagian mata serta fungsinya!
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : SMP Negeri 1 Tawangmangu
Mata Pelajaran : IPA Terpadu
Kelas / Semester : IX (Sembilan) / 1 (Satu)
Tahun Pelajaran : 2016 / 2017
Alokasi waktu : 4 x 40 menit ( 2 x pertemuan )

A. Standar Kompetensi : 2. Memahami kelangsungan hidup makhluk


hidup.
B. Kompetensi Dasar : 2.1. Mengidentifikasi kelangsungan hidup
makhluk hidup melalui adaptasi, seleksi
alam dan perkembangbiakan.
C. Indikator Pencapaian Hasil :
1. Mengaitkan perilaku adaptasi hewan tertentu dilingkungannya dengan
kelangsungan hidup
2. Memprediksikan punahnya beberapa jenis makhluk hidup akibat seleksi alam
hubungannya dengan kemampuan yang dimiliki
3. Mendeskripsikan hubungan interspesifik (antar populasi) dengan seleksi alam
4. Menjelaskan peran perkembangbiakan bagi kelangsungan hidup
5. Mendiskripsikan cara perkembangbiakan pada tumbuhan dan hewan

D. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat :
1. Menjelaskan bentuk-bentuk adaptasi makhluk hidup.
2. Mengaitkan perilaku adaptasi hewan dan tumbuhan tertentu dilingkungannya
dengan kelangsungan hidup.
3. Menjelaskan beberapa jenis makhluk hidup akibat seleksi alam hubungannya
dengan kemampuan yang dimiliki.
4. Menjelaskan hubungan antar populasi dengan seleksi alam
5. Memprediksi punahnya beberapa jenis makhluk hidup.
6. Menjelaskan peran perkembangbiakan bagi kelangsungan hidup.
7. Menjelaskan cara-cara perkembangbiakan pada tumbuhan dan hewan.

E. Materi Pembelajaran :

Kelangsungan hidup melalui adaptasi, seleksi alam


dan perkembangbiakan.

Terdapat tiga macam adaptasi yang di lakukan mahluk hidup, yaitu adaptasi morfologi ,
pisiologi, dan tingkah laku.
1. Adaptasi morfologi
Adaptasi morfologi adalah penyesuaian bentuk tubuh , stuktur tubuh, atau alat- alat tubuh
organisme terhadap lingkungan nya.
a. Adaptasi morfologi pada hewan.
Mengapa bentuk paruh burung ber macam-macam ?bentuk paruh burung ber macam-
macam karna di sesuaikan dengan jenis makanannya. Burung kolibri, paruhnya sesuai
untuk pengisap madu dari bunga. Burung pelikan, paruhnya sesuai untuk menangkap
ikan. Burung elang, paruhnya sesuai untuk mengoyak daging mangsanya. Burung platuk,
paruhnya sesuai untuk memahat batang pohon dan menangkap serangga di dalamnya.
Selain pada bentuk paruhnya, adaptasi pada burung juga dapat di lihat pada bentuk
kakinya.
b. Adaptasi morpologi pada tumbuhan
Berdasarkan pada tempat hidupnya, tumbuhan di bedakan menjadi:
1) Xerofit , yaitu tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan lingkungan yang kering,
contohnya kaktus. Cara adaptasi xerofit , antara lain mempunyai daun berukuran kecil
atau bahkan tidak mempunyai berdaun (mengalami modifikasi menjadi duri ), batang
dilapisi lapisan lilin yang tebal, dan ber akar panjang sehingga berjangkauan sangat luas.
2) Hidrofit, yaitu tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan lingkungan berair, contohnya
teratai. Cara adaptasi hidrofit , antara lain berdaun lebar dan tipis, serta mempunyai
banyak stomata.
3) Higrofit, yaitu tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan lingkungan lembap,
contohnya tumbuhan paku dan lumut.
2. Adaptasi fisiologi
Adaptasi fisiologi adalah penyesuaian fungsi alat-alat tubuh organisme terhadap
lingkungannya. Adaptasi fisiologi sulit di amati karena adaptasi fisiologi menyangkut
fungsi alat-alat tubuh yang umum nya terletak di bagian dalam tubuh.
a. Adaptasi fisiologi pada hewan
Ber dasarkan jenis makanannya, hewan dapat dibedakan menjadi karnivora (pemakan
daging), herbivore (pemakan tumbuhan), serta omnivore(pemakan daging dan
tuimbuhan). Penyesuaian hewan-hewan tersebut terhadap jenis makanannya, antara
terdapat pada ukuran (panjang) usus dan enzim pencernaan yang berbeda. Untuk
mencerna tumbuhan yang umumnya mempunyai sel-sel dengan dinding sel yang keras,
rata-rata usus herbivore lebih panjang dari pada usus karnivora.
b. Adaptasi fisiologi pada tumbuhan.
Contoh adaptasi pada tumbuhan, antara lain:
1) Tumbuhan yang menyerbukannya dibantu oleh serangga mempunyai bunga yang
berbau khas.
2) Tumbuhan tertentu menghasilkan zat khusus yang dapat menghambat pertumbuhan
tumbuhan lain atau melindungi diri terhadap herbivora. Misalnya,semak azalea di
jepang menghasilkan bahan kimia beracun sehingga rusa memakan daunnya.
c. Adaptasi fisiologi pada manusia
Adaptasi fisiologi yang dilakukan manusia, antara lain:
1) Jumlah sel darah merah orang yang tinggal di pegunungan lebih banyak jika dibanding
dengan orang yang tinggal di pantai/daratan rendah.
2) Ukuran jantung para atlet rata-rata lebih besar dari pada ukuran jantung orang
kebanyakan.
3) Pada saat udara dingin, orang cenderung lebih banyak mengeluarkan urine (air seni).
3. Adaptasi tingkah laku.
Adaptasi tingkah laku adalah penyesuaian organisme terhadap lingkungan dalam bentuk
tingkah laku. Jenis adaptasi ini mudah untuk diamati.
a. Adaptasi tingkah laku pada hewan
Adaptasi tingkah laku yang dilakukan hewan, antara lain:
1) Bunglon melakukan mimikri, yaitu mengubah-ubah warna kulitnya sesuai dengan
warna lingkungan/tempat hinggapnya. Dengan mengubah warna kulitnya sesuai
dengan lingkungannya, bunglon terlindung dari pemangsanya sekaligus tersamar
dari hewan yang akan dimangsanya. Dengan demikian, bunglon dapat terhindar dari
bahaya, dan sekaligus lebih mudah menangkap mangsanya.
2) Cumi-cumi mengeluarkan tinta/cairan hitam ketika ada bahaya yang mengancamnya.
Cumi-cumi juga mampu mengubah-ubah warna kulitnya sesuai dengan warna
lingkungannya.
3) Secara berkala, paus muncul di permukaan air untuk menghirup udara dan
menyemprotkan air. Paus melakukan tindakan demikian karena alat pernafasannya
berupa paru-paru yang tidak dapat dimanfaatkan oksigen yang terlarut di dalam air.
4) Dalam keadaan bahaya, cecak melakukan autotoomi, yaitu memutuskan ekornya.
Ekor cecak yang terputus tetap dapat bergerak sehingga perhatian pemangsanya
beralih pada ekor tersebut dan cecak dapat menyelamatkan diri.
b. Adaptasi tingkah laku pada tumbuhan
Adaptasi tingkah laku yang di hasilkan oleh tumbuhan, antara lain:
1) Pada saat lingkungan dalam keadaan kering, tumbuhan yang termasuk suku jahe-
jahean, akan mematikan sebagian tubuhnya yang tumbuh di permukaan tanah.
2) Pada musim kemarau, tumbuhan tropofit, misalnya pohon jati dan randu,
menggugurkan daunnya.

F. Metode Pembelajaran :
1. Model : - Direct Instruction (DI)
2. Metode : - Diskusi kelompok
- Eksperimen / pengamatan
G. Langkah-langkah Kegiatan :
Pertemuan Pertama
No. Kegiatan Waktu Metode
1. Kegiatan Pendahuluan 10 menit Tanya jawab
 Guru mengajak berdo’a sebelum memulai
pembelajaran, kemudian mengabsen siswa dan
mengecek kesiapan siswa dalam mengikuti
pelajaran. (kereligiusan,disiplin)
 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan
kompetensi dasar yang akan dipelajari.
2. Kegiatan Inti 60 menit Tanya jawab
 Eksplorasi
 Guru menggali ingatan siswa tentang adaptasi
dengan pertanyaan.
 Guru memberi pertanyaan bagaimana cara
burung makan, apakah makanan tiap burung
itu sama?
 Elaborasi Pengamatan
 Guru mengarahkan jawaban pertanyaan Diskusi
dengan meminta siswa untuk mengamati
No. Kegiatan Waktu Metode
charta berbagai bentuk paruh burung, cakar
dan beberapa bentuk mulut belalang serta
mengamati beberapa jenis tanaman, misalnya
tanaman kaktus, keladi dan kangkung.
(mandiri, kerjasama, ingin tahu, kritis)
 Siswa mengamati charta, kemudian
mendiskusikan hasil pengamatannya dan
menulis hasil diskusi serta mempresentasikan
hasilnya.
 Konfirmasi
 Guru memberikan umpan balik positif dan
penguatan dalam bentuk lisan maupun tulisan.
(kritis, logis, percaya diri)
 Guru memberikan penghargaan pada
kelompok dengan kinerja baik. (peduli,
percaya diri)
 Guru membimbing siswa merangkum
pelajaran.
3. Kegiatan Penutup 10 menit Refleksi,
 Guru bersama-sama siswa mengadakan refleksi Penugasan
terhadap proses dan hasil belajar siswa.
(mengetahui kelebihan / kelemahan)
 Guru memberi pertanyaan tentang sistem macam-
macam adaptasi dan seleksi alam.
 Guru memberikan tugas rumah untuk mengamati
perkembangbiakan tumbuhan dan hewan yang ada
di sekitarnya
Pertemuan Kedua
No. Kegiatan Waktu Metode
1. Kegiatan Pendahuluan 10 menit Tanya jawab
 Guru mengajak berdo’a sebelum memulai
pembelajaran, kemudian mengabsen siswa dan
mengecek kesiapan siswa dalam mengikuti
pelajaran. (kereligiusan,disiplin)
 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan
kompetensi dasar yang akan dipelajari.
 Guru memberi pertanyaan : apakah fungsi bunga
pada tumbuhan?
2. Kegiatan Inti 60 menit Tanya jawab
 Eksplorasi
 Guru memberi pertanyaan : Apakah setiap
tumbuhan memmiliki bunga?

 Elaborasi
Diskusi
No. Kegiatan Waktu Metode
 Guru membimbing siswa untuk melakukan
diskusi kelompok. (mandiri, kerjasama, ingin
tahu)
 Peserta didik berdiskusi tentang peran
perkembangbiakan terhadap kelangsungan
hidup organisme, kemudian
mempresentasikan secara klasikal.
(kerjasama, ingin tahu)
 Melalui diskusi kelas, guru memberikan
informasi tentang berbagai macam hal yang
berperan dalam kelangsungan hidup
organisme.
 Konfirmasi
 Guru memberikan umpan balik positif dan
penguatan dalam bentuk lisan maupun tulisan.
(percaya diri, kritis, logis, kreatif)
 Guru memberikan penghargaan pada
kelompok dengan kinerja baik. (peduli,
percaya diri)
 Guru membimbing siswa merangkum
pelajaran.
3. Kegiatan Penutup 10 menit Tanya jawab
 Guru bersama-sama siswa mengadakan refleksi dan
terhadap proses dan hasil belajar siswa. penugasan
(mengetahui kelebihan / kelemahan)
 Guru memberikan latihan soal tentang penyakit
yang berhubungan dengan kelangsungan hidup
organisme.
 Guru memberi tugas rumah.

G. Sumber Belajar
o Buku Paket IPA Terpadu.
o LKS
o Buku Referensi
o Gambar / charta
H. Penilaian Hasil Belajar

Penilaian
Indikator
Teknik Bentuk Instrumen Instrumen
 Mengaitkan perilaku - Tes tertulis - Pilihan ganda - Soal terlampir
adaptasi hewan dan - Uraian
tumbuhan tertentu di
lingkungannya dengan
kelangsungan hidup.

 Memprediksikan - Tes tertulis - Isian, uraian - Soal terlampir


beberapa jenis makhluk
hidup akibat seleksi
alam hubungannya
dengan kemampuan
yang dimiliki.
 Mendiskripsikan - Tes tertulis - Pilihan ganda, - Soal terlampir
hubungan interspesifik uraian
(antar populasi) dengan
seleksi alam.
 Menjelaskan peran - Tes tertulis - Isian, uraian - Soal terlampir
perkembangbiakan bagi
kelangsungan hidup.
 Mendiskripsikan cara - Penugasan - Tugas rumah - Buatlah tabel cara
perkembangbiakan pada perkembangbiakan
tumbuhan dan hewan. pada beberapa
jenis tumbuhan
dan hewan
 Instrumen Tes Tertulis (Pilihan ganda) :
1. Adaptasi morfologi adalah penyesuaian….
a. organisme terhadap lingkungannya
b. bentuk tubuh terhadap lingkungannya
c. dalam bentuk tingkah laku organisme
d. fungsi alat-alat tubuh makhluk hidup
2. Perhatikan beberapa contoh adaptasi makhluk hidup di bawah ini !
1. lumba-lumba sering muncul di permukaan air
2. cakar burung elang kuat dan tajam
3. cicak memutuskan ekornya
4. daun kangkung lebar dan tipis
Pernyataan yang merupakan contoh adaptasi tingkah laku adalah….
a. 1 dan 2 c. 2 dan 3
b. 1 dan 3 d. 3 dan 4
3. Bentuk cakar burung yang sesuai untuk burung pemanjat adalah….

4. Daftar nama makhluk hidup :


1. sapi 4. Cendrawasih
2. nyamuk 5. Tyarannosaurus
3. anggrek 6. Brachiosaurus
Kelompok makhluk hidup yang tidak lolos dari seleksi alam adalah…..
a. 1 dan 2 c. 4 dan 5
b. 3 dan 4 d. 5 dan 6
5. Perhatikan tabel cara perkembangbiakan organisme dibawah ini !

No. Nama tanaman Cara perkembangbiakan


1. Pisang Tunas
2. Kentang Rhizoma
3. Lengkuas Umbi batang
4. Bakung Umbi akar
Pasangan tanaman dengan cara perkembangbiakannya yang benar pada tabel adalah
nomor….
a. 1 c. 3
b. 2 d. 4
6. Untuk menjaga kelangsungan hidupnya, banyak hewan kutub di musim dingin
melakukan ….
a. adaptasi c. hibernasi
b. toleransi d. reproduksi
7. Autotomi pada cicak termasuk bentuk adaptasi .....
a. Fisiologi c. Tingkah laku
b. Morfologi d. Lingkungan
8. Sebuah sel mempunyai jumlah kromosom 46, setelah pembelahan mitosis, sel anak
yang dihasilkan mempunyai jumlah kromosom.....
a. 22 c. 42
b. 23 d. 46
9. Tumbuhan tropofit menggugurkan daunnya pada musim kemarau dengan tujuan.....
a. Mencegah pembusukan
b. Memperkecil penguapan
c. Memperlambat penuaan
d. Memperbesar penguapan
10. Pembelahan sel yang terjadi pada kambium termasuk pembelahan....
a. amitosis c. Meiosis
b. biner d. Mitosis

 Instrumen Tes Tertulis (Isian)


1. Badak bercula satu hampir punah karena selain habitatnya rusak juga disebabkan . . .
..
2. Untuk melestarikan jenisnya makhluk hidup memiliki kemampuan untuk . . .
3. Perubahan yang terjadi pada makhluk hidup secara perlahan dalam waktu yang
sangat lama dinamakan....
4. Ikan yang hidup di air laut beradaptasi dengan banyak minum, sedikit mengeluarkan
urine, urinnya pekat. Adaptasi ini bertujuan agar ikan tidak mengalami.....
5. Di dalam saluran pencernaan herbivora terdapat enzim selulosa untuk mencerna
makanan. Hal ini merupakan contoh adaptasi....
 Instrumen Tes Tertulis (Uraian) :
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan adaptasi morfologi!
2. Hubungan interspesifik yang bagaimanakah yang berkaitan erat dengan seleksi
Alam ? Berikan contohnya !
3. Sebutkan 3 keuntungan melakukan perkembangbiakan vegetatif buatan !
4. Jelaskan perbedaan pembelahan mitosis dan meiosis!
5. Jelaskan penyebab punahnya beberapa jenis makhluk hidup!

Anda mungkin juga menyukai