Anda di halaman 1dari 12

Profil Hipospadia di RSUD dr.

Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan


Juli 2009 – Juni 2011
Endi Prilansa Mahadi1,Widyanto Prasetyawan2,Tarmono1
1
Departemen Urologi, Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, RS Dr Soetomo, Surabaya
2
SMF Bedah khusus bagian Urologi RSUD dr. Kanujoso Djatiwibowo, Balikpapan

Abstrak
Objektif : Untuk mengetahui profil penderita hipospadia di RSUD Dr. Kanujoso Djatiwibowo
Balikpapan. dari Juli 2009 – Juni 2011.
Metode : Penelitian rerospektif yang diambil pada semua penderita hipospadia di RSUD Dr.
Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan. dari Juli 2009 – Juni 2011.
Hasil : Terdapat 24 pasien hipospadia yang dilakukan operasi di di RSUD Dr. Kanujoso
Djatiwibowo Balikpapan pada rentang umur 2-38 tahun dengan rata-rata 10,7+8,3 tahun, dengan
rentang umur 6-10 tahun sebanyak 9 pasien (37.5%) dan paling sedikit pada rentang umur 16-20
tahun, yaitu hanya ada 1 orang (4.2%). Sebagian besar pasien hipospadia di RSUD Dr Kanujoso
Djatiwibowo Balikpapan adalah tipe penile yaitu sebesar 10 pasien (41.7%), sisanya adalah 6
jenis subcoronal (25,0%), 5 jenis penoscrotal (20,8%), dan 3 jenis scrotal (12,5%) dengan hanya
satu kasus tanpa chordee (4,2%).Tehnik urethroplasty satu tahap adalah yang paling banyak
digunakan (95,8%) dengan TIP. Adalah teknik bedah umum digunakan (50%), teknik lainnya
MAGPI 6 pasien (25%) , onlay preputial island flap 3 pasien (12,5%), dan tubed preputial island
flap 2 pasien (8,3%).Dari 24 penderita hipospadia, sebanyak 5 pasien (20,8%) mendapatkan
tindakan repair; 4 orang (16.6%) menjalani repair fistel dan 1 orang (4.2%) menjalani redo
uretroplasty. Sedangkan selama massa follow-up 24 bulan, dari 24 penderita didapatkan angka
fistel uretrocutan di RSUD Dr Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan sebesar 29.2% (7 penderita),
dimana angka fistel uretrokutan paling banyak pada penggunaan tehnik uretroplasty TIP
(20,8%).
Kesimpulan : Penderita hipospadia tebanyak dengan rentang umur 6-10 tahun, tipe penile
dengan cordae dan tehnik operasi yang paling banyak digunakan adalah urethroplasty satu tahap
dengan komplikasi terbanyak fistel uretrocutan.
Kata kunci : Hipospadia, uretroplasty, fistel uretrocutan
PENDAHULUAN kurang lebih 14 persen saudara laki-laki yang
Hipospadia adalah kelainan bawaan lebih tua dari anak tersebut menderita
pada anak laki-laki yang disebabkan hipospadia.5
tertundanya pertumbuhan pada penis pada Penyebab endokrin sering dihubungkan
massa perkembangan janin, sehingga dengan penurunan androgen dan peningkatan
meninggalkan muara uretra di proksimal dari progesteron. Penggunaan progestasional
glans penis dan timbul chordee. Oleh karena hormon pada kehamilan awal, kemungkinan
itu teknik operasi hipospadia menjadi dapat sebagai penyebab.1 Tidak didapatkan
tantangan bagi para ahli bedah rekonstruksi hubungan antara penggunaan oral kontrasepsi
terutama urologi untuk membuat uretra baru dengan hipospadia.5 Kehamilan pada ibu usia
sambil menghilangkan chordee serta menutup tua bisa juga sebagai penyebab, terutama bila
defek kulit pada ventral penis, sehingga tujuan kehamilan anak pertama. Akhir-akhir ini
akhir mengembalikan fungsi dan estetik faktor lingkungan lebih banyak diduga sebagai
tercapai.1 penyebab terjadinya hipospadia. Hal ini
Hipospadia ditandai dengan trias berhubungan dengan intake dari ibu hamil
kelainan anatomi penis, yaitu : (1). Letak yang tinggi kadar estrogen.5
meatus uretra eksterna abnormal di ventral
METODOLOGI PENELITIAN
penis, mulai dari glans penis hingga perineum; Penelitian ini merupakan penelitian
(2). Kurvatura kearah di ventral penis secara retrospektif deskriptif. Sampel pada
(chordee); (3). Foreskin abnormal dengan penelitian ini adalah semua pasien dengan
hood di bagian dorsal dan defisiensi di bagian hipospadia yang dilakukan operasi dan dirawat
1,2,3
ventral penis. Dari studi literatur dari lima di RSUD Dr.Kanujoso Djatiwibowo
negara berbeda oleh Sweden didapatkan angka Balikpapan dari bulan Juli 2009 sampai Juni
prevalensi hipospadia yaitu 1 kasus dari 1250 2011.Data di kumpulkan dari catatan rekam
kelahiran bayi laki-laki hidup.1
medik di bagian Rekam Medik RSUD Dr.
Etiologi hipospadia tidak diketahui Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan dari bulan
dengan jelas, walaupun 20-25 persen Juli 2009 sampai Juni 2011.
dilaporkan ada hubungan dengan
HASIL DAN PEMBAHASAN
keturunan.2,4,5 Faktor keturunan keluarga juga Selama periode Juli 2009 sampai Juni
berpengaruh, bila bapak menderita hipospadia 2011 di RSUD Dr. Kanujoso Djatiwibowo
maka kurang lebih 8% kemungkinan anak dan
Balikpapan, didapatkan 24 pasien hipospadia 1 orang 4.2 %
Teknik Operasi
dengan karakteristik seperti dalam tabel 1.
MAGPI 6 orang 25.0 %
TIP 12 orang 50.0 %
Only preputial island
Tabel 1. Karakteristik Pasien Hipospadia di
flap 3 orang 12.5 %
RSUD Dr. Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan Tubed preputial
island flap 2 orang 8.3 %
Periode Juli 2009 sampai Juni 2011
Chordectomy+TIP
Karakteristik Jumlah Persentase (2 tahap) 1 orang 4.2 %
Kelompok umur
0-5 tahun 6 orang 25.0 %
6-10 tahun 9 orang 37.5 % Lama Operasi
11-15 tahun 5 orang 20.8 % 90 menit 4 orang 16.7 %
16-20 tahun 1 orang 4.2 % 120 menit 11 orang 45.8 %
>20 tahun 3 orang 12.5 % 150 menit 3 orang 12.5 %
Mean+SD = 10.7 + 180 menit 4 orang 16.7 %
8.3 tahun 60 menit 1 orang 4.2 %
Hipospadia 90 dan 120 (2 tahap) 1 orang 4.2 %
Distal 8 orang 33.3 %
Medial 9 orang 37.5 % Mean+SD=
Proximal 7 orang 29.2 % 126,5+32,5 menit
Operasi Repair
Tipe Hipospadia Tambahan
Subkoronal 6 orang 25.0 % Repair fistel 1 x 2 orang 8.3 %
Penile 10orang 41.7 % Repair fistel 2 x 2 orang 8.3 %
Penoscrotal 5 orang 20.8 % Redo Uretroplasty 1 orang 4.2 %
Scrotal 3 orang 12.5 % Tidak dilakukan
Chordee operasi repair 19 orang 79.2 %
Ada chordee 23orang 95.8 %
Tidak ada chordee 1 orang 4.2 % Komplikasi Pasca
Operasi
Fistel uretrokutan 7 orang 29.2 %
Sirkumsisi Nekrosis glans penis 1 orang 4.2 %
Dilakukan 1 orang 4.2 % Tidak ada
Tidak dilakukan 23 rang 95.8 % komplikasi 16 orang 66.7 %

Penyakit Penyerta Jumlah dan Letak


UDT - - Fistel
Varicocele 1 orang 4.2 % satu, subcoronal 4 orang 57.1 %
Tidak ada penyakit satu, penile 3 orang 42.9 %
penyerta 23orang 95.8 %

Tahapan Operasi
Distribusi Pasien Berdasarkan Kelompok
Satu tahap
Dua tahap 23orang 95.8 % Umur
Umur pasien hipospadia saat dilakukan Sebagian besar pasien hipospadia di
operasi di di RSUD Dr. Kanujoso
RSUD Dr. Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan
Djatiwibowo Balikpapan,RSUD Dr.Soetomo
periode Juli 2009 sampai Juni 2011 sebagian
Surabaya periode Juli 2009 sampai Juni 2011
pada rentang umur 2-38 tahun dengan rata-rata besar adalah tipe penile yaitu sebesar 10
10,7+8,3 tahun, terbanyak pada rentang umur
(41.7%) pasien. Kedua terbanyak adalah tipe
6-10 tahun yaitu sebanyak 9 pasien (37.5%)
subcoronal sebesar 6 (25%) pasien, disusul
dan paling sedikit pada rentang umur 16-20
tahun, yaitu hanya ada 1 orang (4.2%). tipe penoscrotal dan scrotal, masing-masing
Secara psikologis hipospadia sebaiknya
sebesar 5 (20.8%) pasien dan 3 (12.5%)
dioperasi sebelum anak mencapai usia sekolah,
pasien.
sebagian besar dikerjakan pada usia sebelum 2
tahun. Schultz dkk (1983) menyimpulkan Menurut beberapa literatur, hipospadia
bahwa usia ideal untuk operasi genitalia adalah
tipe posterior terdapat kurang lebih pada 20%
6 minggu – 12 bulan. Data di atas
dari semua pasien hipospadia.3,6,11 Sesuai
menunjukkan bahwa deteksi dini dan
intervensi bedah lebih dini tidak mengalami dengan literatur pada penelitian ini tipe
hambatan dan kesadaran masyarakat akan
penoscrotal dan scrotal sebesar sebesar 5
penyakit ini sudah baik, sehingga tidak ada
(20.8%) pasien dan 3 (12.5%). Hipospadia tipe
hambatan bagi mereka untuk bisa segera
memeriksakan penderita ke rumah sakit posterior merupakan jenis hipospadia yang
terdekat.12
berat dimana membutuhkan penatalaksanaan

yang lebih sulit karena menyangkut

kemungkinan adanya kelainan penyerta dan

tehnik operasi yang lebih sulit.

Distribusi Pasien Berdasarkan Tipe

Hipospadia
Distribusi Pasien Berdasarkan Ada atau
Distribusi Pasien Berdasarkan Dilakukan
Tidaknya Chordee
Sirkumsisi atau Tidak
Sebagian besar pasien hipospadia pada
Sebagian besar pasien hipospadia pada
penelitian ini terdapat chordee yaitu sekitar 23
penelitian ini tidak pernah dilakukan
(95.8%) pasien dan hanya 1 (4.2%) pasien
sirkumsisi sebelumnya yaitu 23 (95.8%)
tanpa disertai chordee. Semakin proksimal
pasien dan hanya 1 (4.2%) pasien sudah
letak meatus maka kemungkinan terbentuknya
dilakukan sirkumsisi. Hal dapat terjadi karena
kurvatura ventral abnormal (chordee) semakin
ketidaktahuan orang tua akan penyakit
besar. Chordee terjadi lebih sering pada
anaknya.
hipospadia tipe proksimal dibanding tipe
Tindakan sirkumisi pada penderita
distal. Chordee menyebabkan tekukan pada
hipospadia adalah dikontraiindikasikan, karena
sisi ventral dan melengkungnya shaft penis,
kulit preputium akan digunakkan sebagai
sehingga bisa mengganggu fungsi seksual.
bahan membuat uretra yang baru
Chordee bisa juga dijumpai tanpa hipospadia
(uretroplasty). Dengan hilangnya sebagian
atau hipospadia tipe midshaft tanpa chordee
besar kulit preputium akan menyebabkan
atau hipospadia penoskrotal dengan chordee
rekonstruksi menjadi lebih sulit.1
3,4,13
ringan , sedang atau berat.
Distribusi Pasien Berdasarkan Penyakit pasien dilaukan operasi 2 tahap, dimana

Penyerta uretroplasti dikerjakan minimal 6 bulan setelah

Sebagian besar pasien hipospadia pada dilakukan kordektomi.

penelitian ini, yaitu sebanyak 23 pasien atau Pada beberapa kasus chordee yang

sekitar 95.8% tidak disertai penyakit penyerta. berat uretral plate harus dikorbankan. Dalam

Hanya 1 (4.2%) pasien dengan varicocele. hal ini hasil akhir pembedahan yang terbaik

Tidak ada pasien dengan undesensus testis bisa dicapai melalui operasi bertahap. Pada

(UDT). tahap pertama operasi bertujuan meluruskan

Kelainan penyerta yang bisa dijumpai penis melalui koreksi chordee (orthoplasty).

pada hipospadia antara lain: kriptorkismus atau Tahap kedua dilakukan pada 6 bulan atau lebih

undescencus testis, retraktil testis, kelainan setelah tahap pertama.6

traktus urinarius atas maupun interseks.

Undesensus testis dijumpai 9% dari seluruh

kasus hipospadia dan 32% dari hipospadia tipe

posterior.4,6,11 Tetapi dari penelitian ini tidak

dijumpai adanya UDT, dan tidak ada literatur

yang menyebutkan bahwa varicocele adalah

salah satu kelainan yang dapat terjadi pada

hipospadia. Distribusi Pasien Berdasarkan Teknik

Distribusi Pasien Berdasarkan Jenis Operasi dan Jenis Hipospadia

Operasi Pada penelitian ini teknik operasi yang

Dua puluh tiga pasien (95.8%) digunakan tergantung jenis hipospadia.

dilakukan operasi 1 tahap dan hanya 1 (4.2%) Teknik TIP merupakan yang paling banyak

digunakan sebesar 50 % (6 pasien). Dari tabel


2 tampak bahwa jenis hipospadia yang paling angka kompiikasi sebesar 13 % ((Snodgrass

banyak adalah tipe medial (37.5%), dan di and Yucel, 2007), serta 16% ( Al-Ghorair et

repair dengan teknik TIP (6 pasien; 25%). al, 2009). Pada kasus dimana preputium tidak

Tabel 2. Karakteristik Pasien Hipospadia di mencukupi dapat digunakan teknik onlay

RSUD Dr Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan preputial island flap, ataupun jika urethral

Periode Juli 2009 - Juni 2011 Berdasarkan plate tidak dapat dipreservasi dapat digunakan

Teknik Operasi dan Jenis Hipospadia tubularised preputial island flap.1,14

Distribusi Pasien Berdasarkan Operasi

Jenis Distal Me Proxi Total (%) Repair Tambahan


Hipospadi dial mal
a
Komplikasi yang paling sering terjadi
MAGPI 6 0 0 6 (25%)
TIP 2 6 4 12 (50%)
Onlay 0 2 1 3 (12.5%)
pada operasi hipospadia adalah fistel
preputial
island flap uretrocutan (10 – 40%).4 Dari data ini tentunya
Tubed 0 1 1 2 (8.3%)
preputial diperlukan tindakan repair fistel urerocutan.
island flap
Chordecto 0 0 1 1 (4.2%)
my + TIP Sebanyak 5 pasien (20,8%) mendapatkan
(2 tahap)
Total (%) 8 9 7 tindakan repair; 4 orang (16.6%) menjalani
(33.3 (37. (29.2
24
%) 5% %) repair fistel dan 1 orang (4.2%) menjalani redo
)
uretroplasty.

Dari beberapa literatur disebutkan Multipel atau single fistel uretrocutan

bahwa teknik operasi TIP merupakan tehnik biasanya berhubungan dengan patensi dari

operasi yang paling sering digunakan, baik suatu neouretra. Patensi ini dapat dipengaruhi

tipe distal, proximal, dan distal. Dengan meatal stenosis, stricture, dan timbulnya

preservasi dari urethral plate, teknik ini sangat divertikel dari neouretra. Fistel berukuran > 5

familiar digunakan para urologist. Pada

hipospadia tipe medial teknik ini mempunyai


mm biasanya membutuhkan tindakan redo Komplikasi yang paling sering terjadi

uretroplasty.1 pada operasi hipospadia adalah fistel

Angka keberhasilan dari repair fistel uretrocutan (10 – 40%).4 Dari data ini tentunya
tunggal dengan ukuran yang kecil berkisar
diperlukan tindakan repair fistel urerocutan.
76% - 96%. Dari beberapa literatur fistel
Sebanyak 5 pasien (20,8%) mendapatkan
dengan ukuran lebih dari 2 mm memiliki
kejadian kekambuhan yang lebih tingga di tindakan repair; 4 orang (16.6%) menjalani
bandingkan dengan yang lebih kecil.1
repair fistel dan 1 orang (4.2%) menjalani redo
Dari beberapa literatur disebutkan
uretroplasty.
bahwa teknik operasi TIP merupakan tehnik
Multipel atau single fistel uretrocutan
operasi yang paling sering digunakan, baik
biasanya berhubungan dengan patensi dari
tipe distal, proximal, dan distal. Dengan
suatu neouretra. Patensi ini dapat dipengaruhi
preservasi dari urethral plate, teknik ini sangat
meatal stenosis, stricture, dan timbulnya
familiar digunakan para urologist. Pada
divertikel dari neouretra. Fistel berukuran > 5
hipospadia tipe medial teknik ini mempunyai
mm biasanya membutuhkan tindakan redo
angka kompiikasi sebesar 13 % ((Snodgrass
uretroplasty.1
and Yucel, 2007), serta 16% ( Al-Ghorair et
Angka keberhasilan dari repair fistel
al, 2009). Pada kasus dimana preputium tidak
tunggal dengan ukuran yang kecil berkisar
mencukupi dapat digunakan teknik onlay 76% - 96%. Dari beberapa literatur fistel
dengan ukuran lebih dari 2 mm memiliki
preputial island flap, ataupun jika urethral
kejadian kekambuhan yang lebih tingga di
plate tidak dapat dipreservasi dapat digunakan
bandingkan dengan yang lebih kecil.1
tubularised preputial island flap.1,14

Distribusi Pasien Berdasarkan Operasi

Repair Tambahan
Distribusi Pasien Berdasarkan Komplikasi Komplikasi pasca operasi yang sering

Pasca Operasi terjadi dibedakan dalam jangka waktu pendek

Selama follow up 24 bulan dari (edema, perdarahan, nekrosis glans penis,

penelitian retrospektif ini, sebagian besar dehisiensi luka operasi) dan jangka waktu

penderita yaitu kurang lebih 66.7% tidak ada panjang (fistel uretrokutan, stenosis muara

komplikasi pasca operasi. Komplikasi yang uretra, striktur uretra, torsio penis). Fistel

paling banyak adalah fistel uretrokutan, uretrokutan merupakan komplikasi yang cukup

terdapat pada 29.2% pasien atau sebanyak 7 sering terjadi. Secara umum fistel terjadi

pasien. Kemudian 1 pasien (4.2%) dengan kurang dari 10%, namun resiko fistel pada

komplikasi nekrosis glans penis. Jumlah dan hipospadia yang berat kurang lebih 40%.5

letak fistelnya sendiri paling banyak terjadi di nekrosis glans penis biasanya terjadi karena

daerah subcoronal sebesar 57.1% dan di penile tidak adekuatnya suplai darah pada daerah

hanya sebesar 42.9%, dengan jumlah fistel distal uretra, hal ini lebih mudah dicegah

masing-masing hanya 1 buah fistel. daripada diperbaiki. Bila vaskularisasi kurang

baik, teknik operasi pada waktu menutup

lapisan flap harus bagus, sehingga dapat

menjamin kekurangan vaskularisasi tadi.5


Untuk menghindari timbulnya dan dressing yang tidak terlalu tebal dan tidak

komplikasi maka teknik pembedahan harus terlalu ketat.15

baik dan hati-hati, pemilihan benang yang Tabel 3. Karakteristik Pasien Hipospadia di

tepat dan penutupan jahitan yang baik dengan RSUD Dr Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan

lapisan kulit. Antibiotika pasca operasi Periode Juli 2009 - Juni 2011 Berdasarkan

diberikan sampai stent atau kateter dilepas. Angka Fistel Uretrokutan, Jenis Operasi, dan

Saleh F. 2009 melakukan review Teknik Operasi.

selama 25 tahun tentang komplikasi KESIMPULAN

rekonstruksi hipospadia, dikatakan bahwa 1. Terdapat 24 pasien hipospadia yang

angka komplikasi menjadi lebih rendah dilakukan operasi di di RSUD Dr. Kanujoso

dengan tekhnik uretroplasty yang lebih baik. Djatiwibowo Balikpapan pada rentang

Hal ini termasuk penggunaan tekhnik menjahit umur 2-38 tahun dengan rata-rata 10,7+8,3

secara subcuticuler menggunakan benang tahun, dengan rentang umur 6-10 tahun

PDS, stenting uretra dengan NGT atau silastic, sebanyak 9 pasien (37.5%) dan paling

Jenis Tehnik Operasi Fistel sedikit pada rentang umur 16-20 tahun,
Hipospadia uretrokutan, n
(%) yaitu hanya ada 1 orang (4.2%).
Distal MAGPI 1 (4,2)
TIP 2 (8,3) 2. Sebagian besar pasien hipospadia di RSUD
Medial TIP 1 (4,2)
Onlay preputial island Dr Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan
0
flap
Tubed preputial island adalah tipe penile yaitu sebesar 10 pasien
0
flap
Proximal TIP 2 (8,3) (41.7%), sisanya adalah 6 jenis subcoronal
Onlay preputial island
1 (4,2)
flap (25,0%), 5 jenis penoscrotal (20,8%), dan 3
Tubed preputial island
0
flap jenis scrotal (12,5%) dengan hanya satu
Chordectomy+TIP (2
0
tahap) kasus tanpa chordee (4,2%).
TOTAL 7 (29,2)
3. Tehnik urethroplasty satu tahap adalah yang 3. McAninch J.W : Disorsers of the penis
and male uretra. Smith’s general
paling banyak digunakan (95,8%) dengan urology, 15th, 665-667, 1995
4. Belman.B. : clinical pediatric urologi;
TIP. Adalah teknik bedah umum digunakan hypospadia and chordee, 4th, 1061-
1092, 2002
(50%), teknik lainnya MAGPI 6 pasien 5. Gatti M.D. eMedicine : Hypospadias,
2006 ;
(25%) , onlay preputial island flap 3 pasien www.emedicine.com/ped/topic1136.ht
m
(12,5%), dan tubed preputial island flap 2 6. Gearhart.J.P : Congenital Diseases of
the Lower Urinary Tract. In:
pasien (8,3%). Comprehensive Urology. Weiss R.M.
Mosby International Limited , 2001 :
4. Dari 24 penderita hipospadia, sebanyak 5 208-17.
7. Fredell.L et al. Hypospadias is Related
pasien (20,8%) mendapatkan tindakan to Birth Weight in Discordant
Monozygotic Twins . J urol. vol.160.
repair; 4 orang (16.6%) menjalani repair December , 1998.: 2197-9.
8. Boehmer et al : Severe or Familial
fistel dan 1 orang (4.2%) menjalani redo Hypospadias. J urol 165 (4) : 1246-
1254, April 2001
uretroplasty. Sedangkan selama massa 9. Fisch : Maternal Age as a Risk Factor
for Hypospadia. J urol 165 (3) : 934-
follow-up 24 bulan, dari 24 penderita 936, March 2001
10. Baskin LS. Hypospadias. In:Handbook
didapatkan angka fistel uretrocutan di of Pediatric Urology, 2nd ed.2005; 9-
19
RSUD Dr Kanujoso Djatiwibowo 11. Duckett J.W. : Hypospadias. In:
Campbell’s Urology, 8th, 2002; 2093-
Balikpapan sebesar 29.2% (7 penderita), 2116,
12. Gordon, et al : Prospective
dimana angka fistel uretrokutan paling Randomized Clinical Trial to Evaluate
Methods of Paskaoperative Care of
banyak pada penggunaan tehnik Hypospadias.: J urol 165 (5) : 1669-
1672 , May 2001.
uretroplasty TIP (20,8%). 13. Snodgrass : Tubularized Incised Plate
Hypospadias Repair for Proksimal
DAFTAR PUSTAKA Hypospadias : J urol 159 (6) : 2129-
1. Snodgrass WT. Hypospadias. In: 2131, June 1998
Campbell-Walsh urology, 10th, 2012; 14. Snodgrass W, Yucel S. Tubularized
3503-36 incised plate for mid shaft and
2. Elise D., Bauer S.B. : Pediatric proximal hypospadias repair. J Urol
urology. Handbook of urology, 2007;177:698–702
diagnosis and therapy, 3rd, 373-375, 15. Saleh F. Reduction of hypospadias
2004 surgery complications: a review Over
25 years experience.Original article
2009; 1-6

Anda mungkin juga menyukai