DISUSUN OLEH:
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas
rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat pada
waktunya. Adapun judul makalah yang penulis ajukan adalah “KERAJAAN
TERNATE TIDORE”
Penulisan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran
Sejarah Indonesia. Dalam mempersiapkan, menyusun, dan menyelesaikan makalah
ini, penulis tidak lepas dari berbagai kesulitan dan hambatan yang dihadapi.
Penulis menyadari bahwa di dalam makalah ini masih banyak terdapat kelemahan dan
kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan saran, kritik, serta masukannya yang
bersifat membangun tentunya demi perbaikan dan pengembangan di dalam menyusun
makalah di masa mendatang.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1.3.1. Untuk mengetahui dimana letak Kerajaan Ternate Tidore.
1.3.2. Untuk mengetahui bagaimana sejarah Kerajaan Ternate Tidore.
1.3.3. Untuk mengetahui sejarah berdirinya Kerajaan Ternate Tidore.
1.3.4. Untuk mengetahui aspek kehidupan masyarakat Kerajaan Ternate Tidore.
1.3.5. Untuk mengetahui masa kejayaan & kemunduran Kerajaan Ternate
Tidore.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Wilayah Maluku bagian timur dan pantai-pantai Irian (Papua), dikuasai oleh
Kesultanan Tidore, sedangkan sebagian.besar wilayah Maluku, Gorontalo, dan
Banggai di Sulawesi, dan sampai ke Flores dan Mindanao, dikuasai oleh. Kesultanan
Ternate Kerajaan Ternat .mencapai puncak kejayaannya pada masa Sultan Baabullah,
sedangkan Kerajaan Tidore mencapai puncak kejayaannya pada masa Sultan Nuku
Persaingan di antara kerajaan Ternate dan Tidore adalah dalam perdagangan. Dari
persaingan ini menimbulkan dua persekutuan dagang masing-masing menjadi
pemimpin dalam persekutuan tersebut, yaitu:
2
a. Uli-Lima (persekutuan lima bersaudara) dipimpin oleh Ternate meliputi Bacan,
Seram, Obi dan Ambon. Pada masa Sultan Baabulah, Kerajaan Ternate mencapai
aman keemasan dan disebutkan daerah kekuasaannya meluas ke Filipina.
Secara geografis Kerajaan Ternate dan Tidore memiliki letak yang sangat
penting dalam dunia perdagangan pada masa itu. Kedua kerajaan ini terletak di
daerah Kepulauan Maluku. Pada masa itu, Kepulauan Maluku merupakan penghasil
rempah-rempah terbesar, sehingga dijuluki sebagai "the Spice Island". Rempah-
rempah menjadi komoditi utama dalam dunia pelayaran perdagangan saat itu,
sehingga setiap pedagang maupun bangsa-bangsa yang datang ke daerah Timur
bertujuan untuk menemukan sumber rempah-rempah. Oleh karena itu/ muncullah
hasrat untuk menguasai rempah-rempah tersebut.Keadaan seperti ini, telah
mempengaruhi aspek-aspek kehidupan masyarakatnya, baik dalam bidang politik,
ekonomi, sosial, dan budaya.
3
2.3 Aspek Kehidupan Masyarakat Kerajaan Ternate Tidore
a. Kehidupan Politik
4
Tahun 1575 M, Portugis dapat dikalahkan dan diberi kesempatan untuk
meninggalkan benteng.
b. Kehidupan Ekonomi
Tanah di Kepulauan maluku itu subur dan diliputi hutan rimba yang banyak
memberikan hasil diantaranya cengkeh dan di kepulauan Banda banyak
menghasilkan pala. Pada abad ke 12 M permintaan rempah-rempah meningkat,
sehingga cengkeh merupakan komoditi yang penting. Pesatnya perkembangan
perdagangan keluar dari maluku mengakibatkan terbentuknya persekutuan.
Selain itu mata pencaharian perikanan turut mendukung perekonomian
masyarakat.
c. Kehidupan Sosial
5
dengan campur tangannya orang-orang Portugis dalam bidang pemerintahan,
sehingga seakan-akan merekalah yang berkuasa.
Keadaan ini menimbulkan amarah yang luar biasa dari rakyat Maluku kepada
kompeni Belanda. Di Bawah pimpinan Sultan Ternate, perang umum berkobar,
namun perlawanan tersebut dapat dipadamkan oleh kompeni Belanda. Kehidupan
rakyat Maluku pada zaman kompeni Belanda sangat memprihatinkan sehingga
muncul gerakan menentang Kompeni Belanda.
d. Kehidupan Budaya
6
Ternate dan Tidore untuk bersama-sama melawan Belanda yang dibantu Inggris.
Belanda kalah serta terusir dari Tidore dan Ternate. Sementara itu, Inggris tidak
mendapat apa-apa kecuali hubungan dagang biasa. Sultan Nuku memang cerdik,
berani, ulet, dan waspada. Sejak saat itu, Tidore dan Ternate tidak diganggu, baik
oleh Portugis, Spanyol, Belanda maupun Inggris sehingga kemakmuran
rakyatnya terus meningkat. Wilayah kekuasaan Tidore cukup luas, meliputi
Pulau Seram, Makean Halmahera, Pulau Raja Ampat, Kai, dan Papua. Pengganti
Sultan Nuku adalah adiknya, Zainal Abidin. Ia juga giat menentang Belanda
yang berniat menjajah kembali.
7
pemerintahan Sultan Nuku (1780-1805 M). Sultan Nuku dapat menyatukan
Ternate dan Tidore untuk bersama-sama melawan Belanda yang dibantu Inggris.
Belanda kalah serta terusir dari Tidore dan Ternate. Sementara itu, Inggris tidak
mendapat apa-apa kecuali hubungan dagang biasa. Sultan Nuku memang cerdik,
berani, ulet, dan waspada. Sejak saat itu, Tidore dan Ternate tidak diganggu, baik
oleh Portugis, Spanyol, Belanda maupun Inggris sehingga kemakmuran
rakyatnya terus meningkat. Wilayah kekuasaan Tidore cukup luas, meliputi
Pulau Seram, Makean Halmahera, Pulau Raja Ampat, Kai, dan Papua. Pengganti
Sultan Nuku adalah adiknya, Zainal Abidin. Ia juga giat menentang Belanda
yang berniat menjajah kembali.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pada abad ke-15, para pedagang dan ulama dari Malaka dan Jawa menyebarkan
Islam ke sana. Dari sini muncul empat kerajaan Islam di Maluku yang disebut
Maluku Kie Raha (Maluku Empat Raja) yaitu Kesultanan Ternate yang dipimpin
Sultan Zainal Abidin (1486-1500), Kesultanan Tidore yang dipimpin oleh Sultan
Mansur, Kesultanan Jailolo yang dipimpin oleh Sultan Sarajati, dan Kesultanan
Bacan yang dipimpin oleh Sultan Kaicil Buko. Pada masa kesultanan itu berkuasa,
masyarakat muslim di Maluku sudah menyebar sampai ke Banda, Hitu, Haruku,
Makyan, dan Halmahera. Kerajaan Ternate dan Tidore yang terletak di sebelah Pulau
Halmahera (Maluku Utara) adalah dua kerajaan yang memiliki peran yang menonjol
dalam menghadapi kekuatan-kekuatan asing yang mencoba menguasai Maluku.
Kerajaan Ternate dan Tidore memiliki letak yang sangat penting dalam dunia
perdagangan pada masa itu. Kedua kerajaan ini terletak di daerah Kepulauan Maluku.
Pada masa itu, Kepulauan Maluku merupakan penghasil rempah-rempah terbesar,
sehingga dijuluki sebagai "the Spice Island".
3.2 Saran
Dari keberadaanya Kerajaan Ternate & Tidore di wilayah nusantara pada masa
yang lalu. Maka kita wajib mensyukurinya. Rasa syukur tersebut dapat di wujudkan
dalam sikap dan perilaku dengan hati yang tulus serta di dorong rasa tanggung jawab
yang tinggi untuk melestarikan dan memelihara budaya nenek moyang kita. Jika kita
ikut berpartisipasi dalam menjamin kelestariannya berarti kita ikut mengangkat
derajat dan jati diri bangsa. Oleh karena itu marilah kita bersama – sama menjaga dan
memelihara peninggalan budaya bangsa yang menjadi kebanggaan kita semua.
9
DAFTAR PUSTAKA
http://www.e-dukasi.met/mol/mo_full.php?moid=121&fname=sej107_10.htm
http://id.Wikipedia.org/wiki/kesultanan_Gowa
http://blog.unila.ac.id/redha/2009/01/04/kerajaan-islam-nusantara-kerajaan-islam-di-
Sulawesi/
http://mynewblogova.blogspot.com/2015/04/makalah-sejarah-indonesia-kerajaan.html
http://jasmencomputer.blogspot.com/2016/01/v-behaviorurldefaultvmlo.html
https://kudasarjana.blogspot.com/2013/11/makalah-sejarah-kerajaan-ternate-dan.html
10