Makalah Strategi Pembelajaran
Makalah Strategi Pembelajaran
KARTIKA ARIYANTI
RAHMAD RAMADHAN
WINDI AULIA
FAKULTAS TARBIYAH
T.A 2019/2020
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di
akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat
sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis
mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah
Strategi Pembelajaran PAI dengan judul Pengertian, Ruang Lingkup, Tujuan
Penggunaan dan Konsep yang Berkaitan dengan Strategi Pembelajaran.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya.
Kelompok Satu
1
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ..................................................................................14
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
BAB II
PEMBAHASAN
1
Trianto Ibnu Badar Al-Tabany, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif,
dan Kontekstual (Jakarta: Kencana, 2015), h. 169.
2
Abuddin Nata, Perspektif Islam tentang Strategi Pembelajaran (Jakarta: Kencana,
2014), h. 205.
4
pembelajaran dalam lingkungan pembelajaran tertentu selanjutnya
dijabarkan oleh mereka bahwa strategi pembelajaran dimaksud
meliputi sifat lingkup dan urutan kegiatan pembelajaran yang dapat
memberikan pengalaman belajar peserta didik
c. Croppper (1990) mengatakan bahwa strategi pembelajaran merupakan
pemilihan atas berbagai jenis latihan tertentu yang sesuai dengan
tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Ia menegaskan bahwa setiap
tingkah laku yang diharapkan dapat dicapai oleh peserta didik dalam
kegiatan belajarnya seharusnya dapat dipraktikan.
Mengingat bahwa setiap tujuan dan metode pembelajaran berbeda
satu dengan yang lainnya, maka jenis kegiatan belajar yang harus
dipraktikan oleh peserta didik membutuhkan persyaratan yang berbeda
pula. Sebagai contoh: untuk menjadi peloncat indah, seseorang harus bisa
berenang terlebih dahulu (syarat loncat indah adalah berenang) atau untuk
menjadi pengaransemen (aranger) musik dan lagu, seseorang harus belajar
not balok terlebih dahulu, pada contoh diatas tampaklah bahwa setiap
kegiatan belajar membutuhkan latihan atau praktik langsung.3
3
Jamil Suprihatiningrum, Strategi Pembelajaran Teori dan Aplikasi (Yogyakarta: Ar-
Ruzz Media, 2013), h. 148.
5
sebaliknya guru mampu memanipulasi atau merekayasa komponen
lain menjadi bervariasi. Sedangkan komponen lain tidak dapat
mengubah guru menjadi bervariasi. Tujuan rekayasa pembelajaran
oleh guru adalah membentuk lingkungan peserta didik supaya sesuai
dengan lingkungan yang diharapkan dari proses belajar peserta didik,
yang pada akhirnya peserta didik memperoleh suatu hasil belajar
sesuai dengan yang diharapkan. Untuk itu, dalam merekayasa
pembelajaran, guru harus berdasarkan kurikulum yang berlaku.
2. Peserta Didik
Peserta didik merupakan komponen yang melakukan
kegiatan belajar untuk mengembangkan potensi kemampuan menjadi
nyata untuk mencapai tujuan belajar. Komponen peserta ini dapat
dimodifikasi oleh guru.
3. Materi
Bahan ajar atau materi pembelajaran (instructional materials)
secara garis besar terdiri dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap
yang harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar
kompetensi yang telah ditentukan. Secara terperinci, jenis-jenis
materi pembelajaran terdiri dari pengetahuan (fakta, konsep, prinsip,
prosedur), keterampilan, dan sikap atau nilai.
Ditinjau dari pihak guru, materi pembelajaran itu harus
diajarkan atau disampaikan dalam kegiatan pembelajran. Ditinjau
dari pihak siswa bahan ajar itu harus dipelajari siswa dalam rangka
mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar yang akan dinilai
dengan menggunakan instrumen penilaian yang disusun berdasar
indikator pencapaian belajar.4
4. Media
Media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau
penyalur pesan. Dalam proses pembelajaran, kehadiran media
4
Badar Ibnu Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progesif, dan Kontekstual
(Jakarta: Prenadamedia Group, 2014), h. 151.
6
mempunyai arti yang cukup penting, karena ketidakjelasan bahan
yang disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai
perantara. Kerumitan bahan yang akan disampaikan kepada peserta
didik dapat disederhanakan dengan bantuan media. Media dapat
mewakili apa yang kurang mampu guru ucapkan melalui kata-kata
atau kalimat tertentu. Bahkan, keabstrakan bahan dapat dikonkretkan
dengan kehadiran media. Dengan demikian peserta didik dapat lebih
mudah mencerna bahan daipada tanpa bantuan media.
5. Tujuan
Tujuan merupakan dasar yang dijadikan landasan untuk
menentukan strategi, materi, media dan evaluasi pembelajaran. Untuk
itu, dalam strategi pembelajaran, penentuan tujuan merupakan
komponen yang pertama kali harus dipilih oleh seorang guru, karena
tujuan pembelajaran merupakan target yang ingin dicapai dalam
kegiatan pembelajaran.
6. Pendekatan-pendekatan
Pendekatan (approach) merupakan titik tolak atau sudut
pandang kita terhadap proses pembelajaran. Strategi dan metode
pembelajaran yang digunakan dapat bersumber atau tergantung dari
pendekatan tertentu..
7. Metode
Metode merupakan upaya untuk mengimplementasikan
rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang
telah disusun tercapai secara optimal.
8. Evaluasi
Komponen evaluasi merupakan komponen yang berfungsi
untuk mengetahui apakah tujuan yang telah ditetapkan telah tercapai
atau belum, juga bisa berfungsi sebagai sebagai umpan balik untuk
perbaikan strategi yang telah ditetapkan. Kedua fungsi evaluasi
tersebut merupakan evaluasi sebagai fungsi sumatif dan formatif.
7
Evaluasi sumatif adalah evaluasi yang dilaksanakan setelah
sekumpulan program pelajaran selesai diberikan. Dengan kata lain
evaluasi yang dilaksanakan setelah seluruh unit pelajaran selesai
diajarkan. Adapun tujuan utama dari evaluasi sumatif ini adalah
untuk menentukan nilai yang melambangkan keberhasilan peserta
didik setelah mereka menempuh program pengajaran dalam jangka
waktu tertentu. Sedangkan maksud dari evaluasi formatif adalah
evaluasi yang dilaksanakan di tengah-tengah atau pada saat
berlangsungnya proses pembelajaran, yaitu dilaksanakan pada setiap
kali satuan pembelajaran atau subpokok bahasan dapat diselesaikan
dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana peserta didik telah
terbentuk sesuai dengan tujuan pengajaran yang telah ditentukan.
9. Alokasi waktu
Para guru atau pendidik harus tahu alokasi waktu yang
dibutuhkan untuk menuntaskan pembelajaran dan waktu yang dipakai
pendidik untuk menyampaikan informasi pembelajaran.5
5
Ibid, h. 153.
8
c. Sebagai sains, yakni mengkreasikan secara detail spesifikasi dari
pengembangan, implementasi, evaluasi dan pemeliaharaan terhadap
situasi ataupun fasilitas pembelajaran dalam lingkup unit-unit yang
luas dan sempit dari materi pelajaran dengan segala tindakan
kompleksitasnya.
d. Sebagai realitas, yakni ide pengajaran yang dikembangkan dengan
memberikan hubungan pengajaran setiap waktu. Dalam suatu proses
yang berjalan, perencana mengecek bahwa semua kegiatan telah seusai
dengan tuntutan sains serta dilaksanakan secara sistematik.
e. Sebagai suatu sistem, yakni susunan dari sumber-sumber dan prosedur-
prosedur yang menggerakkan pembelajaran. Pengembangan sistem
pembelajaran melalui proses yang sistematik selanjutnya
diimplementasikan dengan mengacu pada sistem perencanaan.
f. Sebagai teknologi, yakni suatu perencanaan yang mendorong
penggunaan teknik-teknik yang dapat mengembangkan tingkah laku
kognitif serta teori-teori konstrukif terhadap solusi dari problem
pengajaran.6
B. Konsep-Konsep yang Berkaitan dengan Strategi Pembelajaran
1. Desain Pembelajaran
Desain menurut bahasa diambil dari kata design (Bahasa Inggris)
yang berarti perencanaan atau rancangan. Desain pembelajaran yaitu cara-
cara merencanakan suatu sistem lingkungan belajar tertentu setelah
ditetapkan strategi pembelajaran. Desain pembelajaran menurut istilah
dapat didefinisikan sebagai berikut:
6
Isnu Hidayat, 50 Strategi Pembelajaran Populer (Yogyakarta: DIVA Press, 2019), h.
33.
9
2. Rencana tindakan yang terintegrasi meliputi komponen tujuan,
metode dan penilaian untuk memecahkan masalah atau memenuhi
kebutuhan.
3. Proses untuk merinci kondisi untuk belajar, dengan tujuan makro
untuk menciptakan strategi dan produk, dan tujuan mikro untuk
menghasilkan program pelajaran atau modul atau suatu prosedur yang
terdiri dari langkah-langkah, dimana langkah-langkah tersebut di
dalamnya terdiri dari analisis, merancang, mengembangkan,
menerapkan dan menilai hasil belajar.7
2. Metode Pembelajaran
Metode merupakan langkah operasional dari strategi pembelajaran
yang dipilih dalam mencapai tujuan belajar, sehingga bagi sumber belajar
dalam menggunakan suatu metode pembelajaran harus disesuaikan dengan
jenis strategi yang digunakan. Ketepatan penggunaan suatu metode akan
menunjukkan fungsionalnya strategi dalam kegiatan pembelajaran.
7
M. Agus Martawijaya, Model Pembelajaran Berbasis Kearifan Lokal (Jakarta: CV.
Masagena, 2016), h. 8.
10
f. Pengalaman lapangan
g. Penyelidikan
h. Brainstorming
i. Debat,
j. Simposium, dan sebagainya.
3. Model Pembelajaran
4. Pendekatan Pembelajaran
8
Ibid, h. 9.
11
5. Teknik Pembelajaran
Teknik pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang dilakukan
oleh seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik.
Misalkan, penggunaan metode ceramah pada kelas dengan jumlah siswa
yang relatif banyak membutuhkan teknik tersendiri, yang tentunya secara
teknis akan berbeda dengan penggunaan metode ceramah pada kelas yang
jumlah siswanya terbatas. Demikian pula, dengan penggunaan metode
diskusi, perlu digunakan teknik yang berbeda pada kelas yang siswanya
tergolong aktif dengan kelas yang siswanya tergolong pasif. Dalam hal ini,
guru pun dapat berganti-ganti teknik meskipun dalam koridor metode yang
sama.
6. Taktik Pembelajaran
Taktik pembelajaran merupakan gaya seorang pendidik dalam
melaksanakan metode atau teknik pembelajaran tertentu yang sifatnya
individual. Misalkan, terdapat dua orang yang sama-sama menggunakan
metode ceramah, tetapi mungkin akan sangat berbeda dalam taktik yang
digunakannya. Dalam penyajiannya, pendidik yang satu cenderung banyak
diselingi dengan humor karena memang dia memiliki sense of humor yang
tinggi, sementara yang satunya lagi kurang memiliki sense of humor, tetapi
lebih banyak menggunakan sejenis alat bantu elektronik karena dia memang
sangat menguasai bidang itu. Dalam gaya pembelajaran akan tampak
keunikan atau kekhasan dari masing-masing pendidik, sesuai dengan
kemampuan, pengalaman dan tipe kepribadian dari guru yang bersangkutan.
Dalam taktik ini, pembelajaran akan menjadi sebuah ilmu sekaligus juga
seni (kiat).9
9
Ibid, h. 9.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Strategi pembelajaran adalah suatu rencana yang dilaksanakan
pendidik (guru) untuk mengoptimalkan potensi peserta didik agar siswa
terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran dan mencapai hasil yang
diharapkan. Ruang lingkup strategi pembelajaran adalah batasan atau
cakupan kegiatan yang harus dilakukan oleh guru dan siswa dalam
pembelajaran untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Ruang
Lingkup strategi pembelajaran meliputi pendidik, peserta didik, materi,
media, tujuan, metode, pendekatan-pendekatan, evalusi dan alokasi waktu.
Tujuan penggunaan strategi pembelajaran adalah
a. Sebagai proses pengembangan pengajaran sistematis.
b. Sebagai disiplin ilmu pengetahuan.
c. Sebagai sains.
d. Sebagai realitas.
e. Sebagai suatu sistem.
f. Sebagai teknologi.
Konsep-konsep yang berkaitan dengan strategi pembelajaran,
yaitu:
1. Desain Pembelajaran
2. Metode Pembelajaran
3. Model Pembelajaran
4. Pendekatan Pembelajaran
5. Teknik Pembelajaran
6. Taktik Pembelajaran
13
DAFTAR PUSTAKA
14