Anda di halaman 1dari 25

KONSEP PEMBIAYAAN DANA DI RUMAH SAKIT

DAN PUSKESMAS

MATA KULIAH ORGANISASI MANAJEMEN KEBIDANAN


Di Susun Oleh Kelompok IV :
Nama : Npm :
 Rita Rosita  195401426108
 Ocih Listiawati  195401426088
 Ade Nurhikmah  195401426106
 Ina Darojah  195401426153
 Lina Rosliana  195401426089

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


PROGRAM STUDI DIV KEBIDANAN
UNIVERSITAS NASIONAL
JAKARTA
2019

1
KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirahim
Assalamualikum Wr.Wb
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas berkat dan rahmatnya
sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Makalah ini terdiri dari
pokok pembahasan mengenai “konsep Pembiayaan Dana di Rumah Sakit dan
Puskesmas”. Setiap pembahasan dibahas secara sederhana sehingga mudah
dimengerti.
Dalam penyelesaian Makalah ini, kami banyak mengalami kesulitan, terutama
disebabkan oleh kurangnya ilmu pengetahuan yang menunjang. Namun, berkat
bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, akhirnya makalah ini dapat
terselesaikan dengan cukup baik. Karena itu, sudah sepantasnya jika kami
mengucapkan terima kasih kepada semua dosen yang membimbing kami.
Kami sadar, sebagai seorang mahasiswa yang masih dalam proses
pembelajaran, penulisan makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu,
kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat positif, guna
penulisan makalah yang lebih baik lagi di masa yang akan datang.
Wassalamualikum Wr.Wb.

Jakarta , 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ............................................................................................ i


Daftar Isi ....................................................................................................... ii
BAB IPENDAHULUAN
1. Latar Belakang .................................................................................. 1
2. Tujuan Penulisan ............................................................................... 2
3. Batasan Masalah................................................................................ 3
BAB II PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN MANAJEMEN KEUANGAN ................................... 4
Informasi keuangan .................................................................................... 5
2. SISTEM KEUANGAN RUMAH SAKIT ............................................ 7
1) Karakteristik Kualitas Informasi Keuangan Rumah Sakit .............. 7
2) Laporan Arus Kas Rumah Sakit ....................................................... 8
3) Standar Akuntansi Keuangan ........................................................... 9
3. PENGERTIAN MANAJEMEN KEUANGAN PUSKESMAS .......... 10
1. Definisi .............................................................................................. 10
2. Manajemen Puskesmas ..................................................................... 10
3. Perencanaan....................................................................................... 11
4. Perencanaan Upaya Kesehatan Wajib ............................................... 12
5. Perencanaan Upaya Kesehatan Pengembangan ................................ 12
6. Pelaksanaan dan Pengendalian .......................................................... 13
7. Pengawasan dan Pertanggungjawaban .............................................. 15
8. Pembiayaan Pelayanan Kesehatan Puskesmas ................................ 16
9. Sumber Dana Puskesmas .................................................................. 17
BAB III PENUTUP
Kesimpulan ............................................................................................. 21
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Manajemen keuangan merupakan bagian tak terpisahkan dalam suatu
organisasi atau pun institusi. secara umum manajemen keuangan adalah ilmu
dan seni mengelola uang, tepatnya bagaimana mendapatkan uang dan
bagaimana mengalokasikan uang dengan tepat. Sedangkan puskesmas,
menurut Keputusan Menteri Kesehatan no 128 tahun 2004 adalah unit
penyelenggara teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggungjawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja.
Rumah Sakit Pemerintah merupakan unit kerja dari Instansi Pemerintah
yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat umum.
Permasalahan yang selalu timbul adalah sulitnya meramalkan kebutuhan
pelayanan yang diperlukan masyarakat maupun kebutuhan sumber daya untuk
mendukungnya. di lain pihak Rumah Sakit harus siap setiap saat dengan
sarana, prasarana tenaga maupun dana yang dibutuhkan untuk mendukung
pelayanan tersebut. di samping itu Rumah Sakit sebagai unit social
dihadapkan pada semakin langkanya sumber dana untuk membiayai
kebutuhannya, padahal di lain pihak Rumah Sakit diharapkan dapat bekerja
dengan tarif yang dapat terjangkau oleh masyarakat luas. Dengan perubahan
sistem keuangan Rumah Sakit serta system keuangan . Pemerintah secara
keseluruhan diharapkan dana yang dikelola oleh Rumah Sakit akan menjadi
lebih besar dan terus meningkat sejalan dengan peningkatan Penerimaan
Negara Bukan Pajak (PNBP) serta persiapan Badan Layanan Umum dari
tahun ke tahun. Kondisi ini selain akan membawa pengaruh positif bagi
peningkatan pelayanan, tetapi juga membuka peluang untuk timbulnya ekses
negatif penyalahgunaan dalam pengelolaan keuangan negara. Untuk itu
diperlukan berbagai upaya dalam mengatasinya. Sistem keuangan Rumah
Sakit yang merupakan salah satu kegiatan dari manajemen keuangan adalah
salah satu sasaran pertama yang harus diperbaiki agar dapat memberikan data

1
2

dan informasi yang akan mendukung para manajer Rumah Sakit dalam
pengambilan keputusan maupun pengamatan serta pengendalian kegiatan
Rumah Sakit.
Puskesmas sebagai penanggung jawab penyelenggara upaya kesehatan
terdepan, kehadirannya ditengah masyarakat tidak hanya berfungsi sebagai
pusat pelayanan kesehatan bagi masyarakat dari segi kuratif saja, tetapi juga
sebagai pusat komunikasi masyarakat.Disamping itu, keberadaan Puskesmas
disuatu wilayah dimanfaatkan sebagai upaya-upaya pembaharuan (inovasi)
baik di bidang kesehatan masyarakat maupun upaya pembangunan lainnya
bagi kehidupan masyarakat sekitarnya, sesuai dengan kondisi sosial budaya
masyarakat setempat.Oleh karena itu keberadaan Puskesmas dapat
diumpamakan sebagai “agen perubahan” di masyarakat sehingga masyarakat
lebih berdaya dan timbul gerakan-gerakan upaya kesehatan yang bersumber
pada masyarakat.
Untuk terselenggaranya berbagai upaya kesehatan perorangan dan upaya
kesehatan masyarakat yang sesuai dengan azas penyelenggaraan RS &
Puskesmas perlu ditunjang oleh manajeman Puskesmas yang baik. Mengingat
status kesehatan Indonesia masih di bawah negara-negara tetangga yang
disebabkan oleh banyak hal seperti manajemen yang tidak rapi, pendanaan
yang tidak adekuat, program yang banyak dan sebagainya, maka dengan
manajemen yang baik diharapkan semua program yang telah direncanakan
berjalan dengan efektif dan efisien.
2. Tujuan Penulisan
a. Tujuan Umum
Mengetahui manajemen dan pembiayaan pelayanan kesehatan di
Puskesmas secara umum.
b. Tujuan Khusus
 Mengetahui tentang manajemen dan pembiayaan pelayanan kesehatan
di Rumas Sakit dan Puskesmas
 Sebagai salah satu syarat dalam menjalankan kepanitraan klinik di
bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat
3

1.3. Batasan Masalah


 Makalah ini membahas tentang manajemen dan pembiayaan pelayanan
kesehatan di Rumah Sakit dan Puskesmas
4

BAB II
PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN MANAJEMEN KEUANGAN


Manajemen keuangan ialah bagaimana merencanakan dan memperoleh
biaya atau dana, kemudian mempergunakannya dengan efisien, dengan tujuan
untuk mencegah meningkatnya pembiayaan dan mencegah kebocoran yang tidak
berguna. Secara operasional manajemen keuangan di Rumah Sakit harus dapat
menghasilkan data, informasi dan petunjuk untuk membantu pimpinan Rumah
Sakit dalam meerncanakan, mengendalikan dan mengawasi seluruh kegiatan agar
mutu pelayanan dapat dipertahankan/ditingkatkan pada tingkat pembiayaan yang
wajar.

Klasifikasi Keuangan Klasifikasi Akun Dalam Keuangan Ada 4 Yaitu :


 Aset
Aset (assets) adalah semua hak yang dapat digunakan dan di kelola dalam
operasi perusahaan atau dalam operas sebuah rumah sakit.
 Kewajiban
Kewajiban lancar meliputi hutang yang akan dilunasi dalam waktu satu
tahun atau satu siklus normal, seperti : Fee dokter yang belum dibayar,
hutang pembelian obat, ATK dan lain-lain.
Kewajiban tak lancar yaitu hutang yang tidak akan jatuh tempo dalam
waktu setahun, misalnya hutang investor.
 Ekuitas
Kewajiban : Ekuitas (modal ) Terdiri dari Modal dasar, akumulasi sisa
hasil usaha dan modal yang berasal dari sumbangan.
 Pendapatan
 Pendapatan adalah jumlah uang yang diterima oleh perusahaan atau rumah
sakit dari aktivitasnya, kebanyakan dari penjualan produk obat-obatan
dan/atau jasa kepada pelanggan. Bagi investor, pendapatan kurang penting
5

dibanding keuntungan, yang merupakan jumlah uang yang diterima setelah


dikurangi pengeluaran.
 Biaya
Merupakan pengorbanan sumber ekonomi atau sumber daya berupa
barang dan jasa yang di ukur dalam satuan uang dengan tujuan untuk
memperoleh suatu manfaat yaitu peningkatan laba di masa mendatang.
1. Informasi keuangan
ialah suatu sistem yang merupakan salah satu pokok kegiatan dalam
manajemen keuangan yang terdiri dari kegiatan mencatat,mengklasifikasikan
dan menyimpulkan semua transaksi dan kejadian-kejadiandalam suatu
organisasi yang menyangkut keuangan, sehinggadidapatkan suatu data atau
informasi yang berguna untuk pengambilankeputusan.
Hasil akhir dari akuntansi adalah laporan keuangan yang berbentuk :
a. Neraca (Balance sheet)
b. Laporan keuangan (Income statement)
c. Laporan perubahan keuangan.
2. Kegunaan Neraca
Untuk mengetahui :
1) Laporan sisa hasil usaha Rumah Sakit
2) Kemampuan melunasi kewajiban jangka pendeknya
3) Jumlah total harta dan susunannya
4) Jumlah akumulasi Modal dan sebagainya.

Dengan demikian dapat diproyeksikan tindakan keuangan apa yangharus


dilakukan, apakah jumlah persediaan mencukupi, apakah dana untuk membeli
peralatan tersedia dan sebagainya.

3. Komponen-komponen Neraca
1) Aktiva/Harta
a) Aktiva lancar : meliputi Kas dan Bank (tidak termasuk deposito,check
kosong, check mundur dan sebagainya). Kas yangdisisihkan untuk
tujuan khusus disajikan terpisah.
6

b) Surat berharga : Saham, obligasi dan disajikan di Neraca


sebesarbiaya/nilai pasar yang paling rendah.
c) Piutang (Account Receivables) tagihan kepada pihak lainuntuk
melakukan pembayaran jangka pendek, terdiri dari piutangusaha dan
piutang bukan usaha.
d) Persediaan (Inventory)Antara lain : persediaan obat, benang medis,
bahan laboratorium,bahan radiologi, alat keperawatan, linen, bahan
makanan dan alat-alatkebersihan disajikan dalam neraca berdasarkan
nilai realisasibersih.
e) Biaya bayar di muka (Prepaid expenses)Antara lain : ATK, barang
cetakan, tissue, premi asuransi, sewabayar di muka, tidak termasuk
uang muka pembelian aktiva danPajak bayar di muka.
f) Investasi : dinyatakan dalam neraca sebesar biaya
perolehannya(termasuk komisi broker, jasa bank dan lain-lain)
g) Aktiva tetap adalah aktiva berwujudYang diperoleh dalam bentuk siap
pakai atau dengan dibangunlebih dahulu yang digunakan untuk
kegiatan Rumah Sakit denganmasa manfaat lebih dari satu tahun.
Penyajian dalam neraca adalahnilai perolehannya dikurangi
penyusutan.
h) Aktiva tak berwujudMerupakan hak istimewa yang diperoleh
organisasi usaha untukdigunakan dalam kegiatannya seperti : hak cipta
dan sebagainya.
i) Aktiva lain-lain misalnya gedung dalam pembangunan.Uang muka
pembelian aktiva tetap, piutang jangka panjang dansebagainya.
2) Kewajiban (Liabilitas)
Kewajiban lancar meliputi hutang yang akan dilunasi dalam
waktusatu tahun atau satu siklus normal, seperti : Fee dokter yang
belumdibayar, hutang pembelian obat, ATK dan lain-lain.Kewajiban tak
lancar yaitu hutang yang tidak akan jatuh tempodalam waktu setahun,
misalnya hutang investor.
7

3) Modal/Ekuitas
adalah hak residual atas aktiva organisasi setelah dikurangi
semuakewajiban.Terdiri dari Modal dasar, akumulasi sisa hasil usaha dan
modalyang berasal dari sumbangan.

2. SISTEM KEUANGAN RUMAH SAKIT


Rumah Sakit Pemerintah merupakan unit kerja dari Instansi Pemerintah
yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat umum. Permasalahan
yang selalu timbul adalah sulitnya meramalkan kebutuhan pelayanan yang
diperlukan masyarakat maupun kebutuhan sumber daya untuk mendukungnya. di
lain pihak Rumah Sakit harus siap setiap saat dengan sarana, prasarana tenaga
maupun dana yang dibutuhkan untuk mendukung pelayanan tersebut. di samping
itu Rumah Sakit sebagai unit social dihadapkan pada semakin langkanya sumber
dana untuk membiayai kebutuhannya, padahal di lain pihak Rumah Sakit
diharapkan dapat bekerja dengan tarif yang dapat terjangkau oleh masyarakat luas

1) Karakteristik Kualitas Informasi Keuangan Rumah Sakit


 Kualitas informasi keuangan
Laporan keuangan ditujukan agar dapat bermanfaat bagi
pengambilankeputusan.

Hal ini menunjukkan adanya tuntutan kualitas informasi tertentu yang


bersifat :
- Dapat dipahami
- Relevan yaitu bermanfaat bagi peramalan dan penegasan
keputusanserta evaluasi masa lalu
- Handal (reliable) yaitu penyajian jujur, substansi mengunggulibentuk,
netralitas, pertimbangan sehat dan lengkap.
- Berdaya banding (comparability)Oleh karena itu kebijakan akuntansi
yang dianut harus konsisten,namun bila ada alternatif lain yang lebih
relevan dan andal konsistensiini tidak perlu dipertahankan.Hanya
8

perubahan tersebut perlu diberitahukan kepada pembacalaporan


keuangan.

Kendala terhadap terpenuhinya kualitas umum dari informasi di


atasantara lain:
- Ketepatan waktu; Laporan yang tertunda dapat menghasilkaninformasi
yang kurang relevan. Sebaliknya untuk menghasilkaninformasi yang
tepat waktu seringkali mengurangi keandalaninformasi. Untuk
mengimbangkan antara relevansi dan keandalan,kebutuhan pengambil
keputusan merupakan pertimbangan yangmenentukan.
- Keseimbangan biaya dan manfaat; Biaya membuat informasi
jelasharus lebih rendah dari manfaatnya. Pertimbangan ini
jelasberdampak pada cara pencatatan dan penyajian laporan
akuntansiyang dipilih.
2) Laporan Arus Kas Rumah Sakit

Berisi informasi tentang arus kas/setara kas masuk dan ke luar


selama periodetertentu yang berasal dari aktivitas operasi, investasi yang
berjangka pendekdan pendanaan.

Tujuan : Untuk menilai kemampuan organisasi Rumah Sakit


dalammenghasilkan kas dan menilai kebutuhan arus kas ke luarnya.
Karena denganmembaca laporan arus kas dapat diketahui :
a. Jumlah kas yang dihasilkan dalam suatu periode, berapa yang berasal
darikegiatan operasional, investasi dan pendanaan.
b. Berapa jumlah kas yang dikeluarkan untuk supplier, karyawan,
membayarbunga, pengembalian pinjaman
c. Bagaimana kemampuan Rumah Sakit menghasilkan kas dan
melunasikewajiban-kewajibannya.
d. Bagaimana terjadinya SHU dengan penerimaan dan pengeluaran kas
dan lainlain.Sumber penerimaan dan pemakaian kas diklasifikasikan
sebagai berikut:
9

a. Aktivitas investasi
b. Sumber penerimaan kas : penjualan aktiva tetap, pelunasan piutang
jangkapanjang dan lain-lain.Sumber pengeluaran kas : pembelian
aktiva tetap, investasi dan pemberianpiutang jangka panjang.
c. Aktivitas pendanaan
d. Sumber penerimaan kas : penambahan modal dasar, penambahan
pinjamanjangka panjang. Sumber pengeluaran kas : Pelunasan
pinjaman jangka panjang
e. Asumsi Akuntansi
 Dasar akrual
 Kesinambungan (going concern)
 Kesatuan ekonomi. Dalam akuntansi, organisasi usaha dipandang
sebagai kesatuanekonomi yang terpisah dari pemilih/pendiri dan unit
organisasi lainnya. d. Transaksi bebas Transaksi akuntansi lebih
diasumsikan selalu terjadi di antara pihakpihakyang bebas yang
sanggup melindungi kepentingan.Dengandemikian, harga yang terjadi
dari transaksi tersebut adalah harga yangobjektif.
 Pengukuran dalam nilai uang Akuntansi menggunakan uang sebagai
denominator umum.Akibatnyahanya faktor/transaksi yang dapat
dianjurkan dalam nilai uang yangdicatat dan dilaporkan dalam
akutansi.Selain itu, dalam akuntansiuang diasumsikan merupakan
ukuran yang stabil, sehingga perubahannilai beli dari uang diabaikan.

3) Standar Akuntansi Keuangan


Merupakan pedoman/acuan dalam penyusunan laporan keuangan
yang disusun oleh Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) 1994. Fungsi utama
akuntansi di Rumah sakit adalah sebagai sumberinformasi yang diperlukan
untuk pengambilan keputusan dalam pemecahanmasalah dan perencanaan
untuk keberhasilan pengembangan Rumah Sakit.Secara umum akuntansi
tidak lepas dari biaya (cost), dengan perhitunganbiaya yang berbeda akan
menghasilkan akuntansi biaya yang berbeda pulaserta berdampak pada
10

pengambilan keputusan yang berbeda. Dengandemikian untuk


pengambilan keputusan yang tepat serta keberhasilanperencanaan
diperlukan sistem dan pelaksanaan akuntansi Rumah Sakit secaraoptimal.

3. PENGERTIAN MANAJEMEN KEUANGAN PUSKESMAS


1) Definisi
Disebutkan bahwa Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah
kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat
pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta
masyarakat disamping memberikan pelayanan secara menyeluruh dan
terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan
pokok. Upaya kesehatan yang diselenggarakan di puskesmas terdiri dari
upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan pengembangan.

Merujuk pada dua definisi tersebut, maka manajemen keuangan puskesmas


dapat diartikan sebagai seni dan ilmu mengelola uang untuk melancarkan
operasionalisasi puskesmas.

Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis dinas kesehatan


kabupaten / kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan
kesehatan di suatu wilayah kerja.

2) Manajemen Puskesmas
Puskesmas merupakan organisasi struktural dan sebagai unit
pelaksana teknis dinas serta aspek fungsional bidang pelayanan kesehatan
masyarakat yang merupakan unit pelaksana pelayanan kesehatan
masyarakat tingkat 1 yang bertanggungjawab untuk melaksanakan
identifikasi kondisi masalah kesehatan masyarakat dan lingkungan serta
fasilitas pelayanan kesehatan meliputi cakupan, mutu pelayanan,
identifikasi mutu sumber daya manusia dan provider, serta mentapkan
kegiatan untuk menyelesaikan masalah. Untuk terselenggaranya berbagai
upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat yang sesuai
11

dengan azas penyelenggaraan Puskesmas perlu ditunjang oleh manajeman


Puskesmas yang baik. Manajemen Puskesmas adalah rangkaian kegiatan
yang bekerja secara sistematik untuk menghasilkan luaran puskesmas yang
efektif dan efisien.Rangkaian kegiatan sistematis yang dilaksanakan oleh
Puskesmas membentuk fungsi-fungsi manajeman.Ada tiga fungsi
manajemen Puskesmas yang dikenal yakni Perencanaan, Pelaksanaan dan
Pengendalian serta pengawasan dan pertanggungjawaban.Ketiga fungsi ini
harus dilaksanakan secara terkait dan berkesinambungan.

3) Perencanaan
Perencanaan merupakan inti kegiatan manajemen, karena semua
kegiatan manajemen diatur dan diarahkan oleh perencanaan
tersebut.Dengan perencanaan itu memungkinkan para pengambil
keputusan atau manajer untuk menggunakan sumber daya mereka secara
berhasil guna dan berdaya guna.
Perencanaan meliputi kegiatan program dan kegiatan rutin
puskesmas yang berdasarkan visi dan misi puskesmas sebagai sarana
pelayanan kesehatan primer, dimana visi dan misi digunakan sebagia
acuan dalam melakukan setiap kegiatan pokok puskesmas. Selain itu,
kebijakan sistem puskesmas perlu ditinjau setiap akan melakukan
perencanaan program, kebijakan tersebut meliputi kebijakan mandiri dari
Puskesmas serta adanya fungsi dan upaya puskesmas yang berlandaskan
pada UUD 1945 pasal 28, UU No.22 tahun 1999 dan UU No.25 tahun
1999, PP No.25 tahun 2000 serta PP No.48 tahun 2000 dimana tujuan dari
kebijakan tersebut adalah untuk mewujudkan puskesmas yang kuat dari
segi kemitraan, unit kesehatan mandiri dan teknologi tepat guna.
Perencanaan adalah proses penyusunan rencana tahunan
Puskesmas untuk mengatasi masalah kesehatan di wilayah kerja
Puskesmas. Rencana tahunan Puskesmas dibedakan atas dua
macam.Pertama, rencana tahunan upaya kesehatan wajib.Kedua, rencana
tahunan upaya kesehatan pengembangan.
12

4) Perencanaan Upaya Kesehatan Wajib


Jenis upaya kesehatan wajib adalah sama untuk setiap Puskesmas
yakni Promosi Kesehatan, Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Ibu dan
Anak termasuk Keluarga Berencana, Perbaikan Gizi Masyarakat,
Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular serta Pengobatan.

Langkah-langkah perencanaan yang harus dilakukan Puskesmas adalah :


 Menyusun usulan kegiatan
Usulan disusun dalam bentuk matriks (Gantt Chart) yang berisikan
rincian kegiatan, tujuan, sasaran, besaran kegiatan (volume), waktu,
lokasi serta perkiraan kebutuhan biaya untuk setiap kegiatan
 Mengajukan usulan kegiatan
Langkah kedua yang dilakukan Puskesmas adalah mangajukan usulan
kegiatan ke Dinas Kabupaten/Kota untuk persetujuan pembiayaannya
 Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan
Menyusun Rencana Pelaksanaan Kegiatan yang telah disetujui oleh
Dinas Kabupaten/Kota (Rencana Kerja Kegiatan/Plan of Action)
dalam bentuk matriks (Gantt Chart) yanag dilengkapi dengan
Pemetaan Wilayah (mapping).

5) Perencanaan Upaya Kesehatan Pengembangan


Jenis upaya kesehatan pengembangan dipilih dari daftar upaya
kesehatan Puskesmas yang telah ada, atau upaya inovasi yang
dikembangkan sendiri. Langkah-langkah perencanaan upaya kesehatan
pengembangan yang dilakukan oleh puskesmas mencakup hal-hal sebagai
berikut :
a. Identifikasi upaya kesehatan pengembangan
b. Menyusun usulan kegiatan
c. Mengajukan usulan kegiatan
d. Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan
13

6) Pelaksanaan dan Pengendalian


Pelaksanaan dan Pengendalian adalah proses penyelenggaraan,
pemantauan, serta penilaian terhadap penyelenggaraan rencana tahunan
Puskesmas, baik rencana tahunan upaya kesehatan wajib maupun rencana
tahunan upaya kesehatan pengembangan, dalam mengatasi masalah
kesehatan di wilayah kerja Puskesmas.

Langkah-langkah pelaksanaan dan pengendalian adalah sebagai berikut :


 Pengorganisasian
Untuk dapat terlaksananya rencana kegiatan Puskesmas perlu
dilakukan pengorganisasian.Ada dua macam pengorganisasian yang harus
dilakukan.Pertama, pengorganisasian berupa penentuan para
penanggungjawab dan para pelaksana untuk setiap kegiatan serta untuk setiap
satuan wilayah kerja dan seluruh wilayah kerja kepada seluruh petugas
Puskesmas dengan mempertimbangkan kemampuan yang dimilikinya. Kedua,
pengorganisasian berupa penggalangan kerjasama tim secara lintas sektoral.
Ada dua bentuk penggalangan kerjasama yang dapat dilakukan yaitu
penggalangan kerjasama bentuk dua pihak yakni antara dua sektor terkait,
misalnya antara puskesmas dengan sektor tenaga kerja pada waktu
menyelenggarakan upaya kesehatan kerja dan penggalangan kerjasama bentuk
banyak pihak yakni antar berbagai sektor terkait, misalnya antara Puskesmas
dengan sektor pendidikan, serta agama, sektor kecamatan pada waktu
menyelenggarakan upaya kesehatan sekolah. Penggalangan kerjasama lintas
sektor ini dapat dilakukan secara langsung yakni antar sektor-sektor terkait
dan secara tidak langsung yakni dengan memanfaatkan pertemuan koordinasi
kecamatan.
 Penyelenggaraan
Setelah pengorganisasian selesai dilakukan, kegiatan selanjutnya
adalah menyelenggarakan rencana kegiatan Puskesmas, dalam arti para
penanggungjawab dan para pelaksana yang telah ditetapkan pada
14

pengorganisasian, ditugaskan menyelenggarakan kegiatan Puskesmas


sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

Untuk dapat diselenggarakannya rencana tersebut perlu dilakukan


kegiatan sebagai berikut :
1. Mengkaji ulang rencana pelaksanan yang telah disusun terutama yang
menyangkut jadwal pelaksanaan, target pencapaian, lokasi wilayah kerja,
dan rincian tugas para penanggungjawab dan pelaksanaan.
2. Menyusun jadwal kegiatan bulanan untuk tiap petugas sesuai dengan
rencana pelaksanaan yang telah disusun. Beban kegiatan Puskesmas harus
terbagi habis dan merata kepada seluruh petugas.
3. Menyelenggarakan kegiatan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.
Kendali mutu dan kendali biaya merupakan 2 hal penting dalam
penyelenggaraan Puskesmas. Kendali mutu adalah upaya yang dilaksanakan
secara berkesinambungan, sistematis, obyektif dan terpadu dalam
menetapkan masalah yang menyebabkan masalah mutu pelayanan
berdasarkan standar yang telah ditetapkan, menerapkan dan melaksanakan
cara penyelesaian masalah sesuai dengan kemampuan yang tersedia serta
menilai hasil yang dicapai dan menyusun saran tindak lanjut untuk lebih
meningkatkan mutu pelayanan. Sedangkan kendali biaya adalah upaya yang
dilaksanakan secara berkesinambungan, sistematis, objektif dan terpadu
dalam menetapkan kebijakan dan tatacara penyelenggaraan upaya kesehatan
termasuk pembiayaannya, serta memantau pelaksanaannya sehingga
terjangkau oleh masyarakat.
 Penilaian
Kegiatan penilaiaan dilakukan pada akhir tahun anggaran. Kegiatan yang
dilakukan mencakup hal-hal sebagai berikut :
1. Melakukan penilaiaan terhadap penyelenggaraan kegiatan dan hasil yang
dicapai, dibandingkan dengan rencana dan standar pelayanan. Sumber
data yang dipergunakan pada penilaian dibedakan atas dua, berbagai
sumber data lain yang terkait, yang dikumpulkan secara khusus pada
15

akhir tahun Kedua, sumber data sekunder yakni data dari hasil
pemantauan bulanan dan triwulan.
2. Menyusun saran peningkatan penyelenggaraan kegiatan sesuai dengan
pencapaian serta masalah dan hambatan yang ditemukan untuk rencana
tahun berikutnya.
7) Pengawasan dan Pertanggung jawaban
Pengawasan dan pertanggungjawaban adalah proses memperoleh
kepastian atas kesesuaian penyelengaraan dan pencapaian tujuan Puskesmas
terhadap rencana dan peraturan perundang-undangan serta berbagai
kewajiban yang berlaku. Untuk terselenggaranya pengawasan dan
pertanggungjawaban dilakukan kegiatan sebagai berikut :
1. Pengawasan
Pengawasan dibedakan atas dua macam yakni pengawasan
internal dan eksternal.Pengawasan internal dilakukan secara melekat
oleh atasan langsung. Pengawasan eksternal dilakukan oleh masyarakat,
dinas kesehatan kabupaten/kota serta berbagai institusi pemerintah
terkait. Pengawasan mencakup aspek adminstratif, keuangan, dan teknis
pelayanan.
2. Pertanggung jawaban
Pada setiap akhir tahun anggaran, Kepala Puskesmas harus
membuat laporan pertanggungjawaban tahunan yang mencakup
pelaksanaan kegiatan, serta perolehan dan penggunaan berbagai
sumberdaya termasuk keuangan. Laporan tersebut disampaikan kepada
Dinas kesehatan kabupaten/kota serta pihak-pihak terkait lainnya,
termasuk masyarakat melalui Badan Penyantun Puskesmas. Apabila
terjadi penggantian Kepala Puskesmas, maka Kepala Puskesmas yang
lama diwajibkan membuat laporan pertanggungjawaban masa
jabatannya.
16

8) Pembiayaan Pelayanan Kesehatan Puskesmas


Tingginya biaya pelayanan kesehatan di Indonesia saat ini merupakan
masalah yang sangat serius karena sangat membebani masyarakat pengguna
jasa pelayanan kesehatan sehingga perlu dicarikan jalan keluarnya.Masalah
tingginya biaya pelayanan kesehatan ini semakin dirasakan setelah krisis
ekonomi melandan Indonesia karena sebagian besar komponen perawatan
seperti obat-obatan dan teknologi kedokteran masih di impor sementara
nilai tukar rupiah masih rendah. Disisi lain kemampuan dana pemerintah
juga semakin terbatas sehingga subsidi pemerintah kepada masyarakat yang
kurang mampu akan terganggu.

Secara nasional ada empat sumber utama pembiayaan pelayanan kesehatan:


1. Pemerintah
2. Swasta
3. Masyarakat dalam bentuk pembayaran langsung (fee for services) dan
asuransi
4. Sumber-sumber lain dalam bentuk hibah atau pinjaman dari luar negeri
Pembiayaan kesehatan yang bersumber dari asuransi kesehatan
merupakan salah satu cara yang terbaik untuk mengatasi mahalnya biaya
pelayanan kesehatan, alasannya antara lain karena :
1. Pemerintah dapat mendiversikan sumber-sumber pendapatan dari
sector lain
2. Memberikan efisiensi dengan cara memberikan peran kepada
masyarakat dalam pembiayaan pelayanan kesehatan
3. Memeratakan beban biaya menurut waktu dan populasi yang lebih luas
sehingga mengurangi resiko secara individu.
Pembiayaan dimasa depan akan semakin mahal karena :
1. Pertumbuhan ekonomi nasional yang juga mengakibatkan
meningkatnya tuntutan (demand) masyarakat akan pelayanan
kesehatan yang lebih bermutu
17

2. Perkembangan teknologi kedokteran dan pertumbuhan industry


kedokteran
3. Subsidi pemerintah semakin menurun akibat krisis ekonomi tahun
1998.
9) Sumber Dana Puskesmas
Untuk terselenggaranya berbagai upaya kesehatan perorangan dan
upaya kesehatan masyarakat yang menjadi tanggungjawab puskesmas,
perlu ditunjang dengan tersedianya pembiayaan yang cukup. Pada saat ini
ada beberapa sumber pembiayaan puskesmas, yakni:
a) Pemerintah
Sesuai dengan azas desentralisasi, sumber pembiayaan yang
berasal dari pemerintah terutama adalah pemerintah kabupaten/kota. Di
samping itu puskesmas masih menerima dana yang berasal dari
pemerintah provinsi dan pemerintah pusat. Dana yang disediakan oleh
pemerintah dibedakan atas dua macam, yakni:
a. Dana anggaran pembangunan yang mencakup dana pembangunan
gedung, pengadaan peralatan serta pengadaan obat.
b. Dana anggaran rutin yang mencakup gaji karyawan, pemeliharaan
gedung dan peralatan, pembelian barang habis pakai serta biaya
operasional.
Setiap tahun kedua anggaran tersebut disusun oleh Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota untuk diajukan dalam Daftar Usulan Kegiatan
ke pemerintah kabupaten/kota untuk seterusnya dibahas bersana DPRD
kabupaten/kota.Puskesmas diberikan kesempatan mengajukan kebutuhan
untuk kedua anggaran tersebut melalui Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
Anggaran yang telah disetujui yang tercantum dalam dokumen
keuangan diturunkan secara bertahap ke puskesmas melalui Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota.Untuk beberapa mata anggaran tertentu,
misalnya pengadaan obat dan pembangunan gedung serta pengadaan alat,
anggaran tersebut dikelola langsung olen Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota atau oleh pemerintah kabupaten/kota.
18

Penanggungjawab penggunaan anggaran yang diterima


puskesmas adalah kepala puskesmas, sedangkan administrasi keuangan
dilakukan oleh pemegang keuangan puskesmas yakni seorang staf yang
ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota atas usulan kepala
puskesmas. Penggunaan dana sesuai dengan usulan kegiatan yang telah
disetujui dengan memperhatikan berbagai ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
b) Pendapatan puskesmas
Sesuai dengan kebijakan pemerintah, masyarakat dikenakan
kewajiban membiayai upaya kesehatan perorangan yang
dimanfaatkannya, yang besarnya ditentukan oleh pemerintah daerah
masing-masing (retribusi). Pada saat ini ada beberapa kebijakan yang
terkait dengan pemanfaatan dana yang diperoleh dari penyelenggraan
upaya kesehatan perorangan, yakni:
a. Seluruhnya disetor ke Kas Daerah
Untuk ini secara berkala puskesmas menyetor langsung seluruh
dana retribusi yang diterima ke kas daerah melalui Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota
b. Sebagian dimanfaatkan secara langsung oleh puskesmas
Beberapa daerah tertentu membenarkan puskesmas menggunakan
sebagian dari dana yang diperoleh dari penyelenggaraan upaya
kesehatan perorangan, yang lazimnya berkisar antara 25 – 50% dari
total dana retribusi yang diterima. Penggunaan dana hanya dibenarkan
untuk membiayai kegiatan operasional puskesmas. Penggunaan dana
tersebut secara berkala dipertanggungjawabkan oleh puskesmas ke
pemerintah daerah melalui Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
c. Seluruhnya dimanfaatkan secara langsung oleh puskesmas
Beberapa daerah tertentu lainnya membenarkan puskesmas
menggunakan seluruh dana yang diperolehnya dari penyelenggaraan
upaya kesehatan perorangan untuk membiayai kegiatan operasional
puskesmas. Dahulu puskesmas yang menerapkan model pemanfaatan
19

dana seperti ini disebut puskesmas swadana. Pada saat ini sesuai
dengan kebijakan dasar puskesmas yang juga harus menyelenggarakan
upaya kesehatan masyarakat yang dananya ditanggung oleh
pemerintah, diubah menjadi puskesmas swakelola. Dengan perkataan
lain puskesmas tidak mungkin sepenuhnya menjadi swadana.
Pemerintah tetap berkewajiban menyediakan dana yakni untuk
membiayai upaya kesehatan masyarakat yang memang menjadi
tanggungjawab pemerintah.
c) Sumber lain
Pada saat ini puskesmas juga menerima dana dari beberapa sumber lain
seperti:
a. PT ASKES yang peruntukkannya sebagai imbal jasa pelayanan yang
diberikan kepada para peserta ASKES. Dana tersebut dibagikan
kepada para pelaksana sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
b. PT (Persero) Jamsostek yang peruntukannya juga sebagai imbal jasa
pelayanan
kesehatan yang diberikan kepada peserta Jamsostek. Dana tersebut
juga dibagikan kepada para pelaksana sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.

d) Tujuan Manajemen Keuangan.


Manajemen keuangan di puskesmas bertujuan untuk memberikan
pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Selain itu, dapat bermakna sebagai
fungsi motivasi bagi operasionalisasi puskesmas.

Selain pelayanan dalam hal kesehatan, sebenarnya eksistensi puskesmas adalah


memainkan fungsi sebagai tempat bagi masyarakat untuk menjaga dan
meningkatkan kesehatan. Oleh karena itu, agar mampu menjalankan fungsinya
memerlukan pengelolaan keuangan yang tepat. karena bagaimana pun untuk
melaksanakan berbagai aktivitas memerlukan uang sebagai media pembiayaan.
Tidak hanya itu saja, seni mengelola uang yang tepat di puskesmas akan
20

mengarahkan pada tata tertib (law and order) dan keteraturan dalam memberikan
pelayanan kesehatan.

dengan alur kerangka operasionalisasi keuangan yang tepat, maka interaksi antara
pihak yang membutuhkan dan petugas puskesmas akan menjadi lebih baik.
petugas puskesmas relatif akan lebih mudah untuk melakukan kegiatan promotif
dan preventif. cukup jelas bahwa eksistensi manajemen keuangan di puskesmas
memiliki keeratan dengan efektifitas dan efisiensi pemerian pelayanan kesehatan
kepada masyarakat.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Sistem akuntansi Rumah Sakit dan Puskesmas bertujuan untuk


memberikan informasiyang sangat penting dalam pengambilan keputusan untuk
keberhasilanpemecahan masalah dan pengambilan keputusan serta perencanaan,
terlebihlagi saat ini yang mana Rumah Sakit telah ditetapkan sebagai
PenerimaNegara Bukan Pajak (PNBP) ataupun sebagai Badan Layanan Umum
yang penerimaannya harus disetor ke Negara melalui Kantor Kas Negara.

21
DAFTAR PUSTAKA

 http://parlan-blog.blogspot.com/2014 03 sistem-keuangan-rumah-
sakit.html
 http://manajemenrumahsakit.net/category/manajemen-
keuangan/page/3/
 https://prezi.com/ pengertian-manajemen-keuangan-rumah-sakit/
 https://dokumen.tips /manajemen-dan-pembiayaan-puskesmas
 http://syncore.co.id/id/product/53/Pelatihan Pengelolaan Keuangan
Puskesmas BLUD

22

Anda mungkin juga menyukai