DAN PUSKESMAS
1
KATA PENGANTAR
Bismillahirahmanirahim
Assalamualikum Wr.Wb
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas berkat dan rahmatnya
sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Makalah ini terdiri dari
pokok pembahasan mengenai “konsep Pembiayaan Dana di Rumah Sakit dan
Puskesmas”. Setiap pembahasan dibahas secara sederhana sehingga mudah
dimengerti.
Dalam penyelesaian Makalah ini, kami banyak mengalami kesulitan, terutama
disebabkan oleh kurangnya ilmu pengetahuan yang menunjang. Namun, berkat
bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, akhirnya makalah ini dapat
terselesaikan dengan cukup baik. Karena itu, sudah sepantasnya jika kami
mengucapkan terima kasih kepada semua dosen yang membimbing kami.
Kami sadar, sebagai seorang mahasiswa yang masih dalam proses
pembelajaran, penulisan makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu,
kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat positif, guna
penulisan makalah yang lebih baik lagi di masa yang akan datang.
Wassalamualikum Wr.Wb.
Jakarta , 2019
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Manajemen keuangan merupakan bagian tak terpisahkan dalam suatu
organisasi atau pun institusi. secara umum manajemen keuangan adalah ilmu
dan seni mengelola uang, tepatnya bagaimana mendapatkan uang dan
bagaimana mengalokasikan uang dengan tepat. Sedangkan puskesmas,
menurut Keputusan Menteri Kesehatan no 128 tahun 2004 adalah unit
penyelenggara teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggungjawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja.
Rumah Sakit Pemerintah merupakan unit kerja dari Instansi Pemerintah
yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat umum.
Permasalahan yang selalu timbul adalah sulitnya meramalkan kebutuhan
pelayanan yang diperlukan masyarakat maupun kebutuhan sumber daya untuk
mendukungnya. di lain pihak Rumah Sakit harus siap setiap saat dengan
sarana, prasarana tenaga maupun dana yang dibutuhkan untuk mendukung
pelayanan tersebut. di samping itu Rumah Sakit sebagai unit social
dihadapkan pada semakin langkanya sumber dana untuk membiayai
kebutuhannya, padahal di lain pihak Rumah Sakit diharapkan dapat bekerja
dengan tarif yang dapat terjangkau oleh masyarakat luas. Dengan perubahan
sistem keuangan Rumah Sakit serta system keuangan . Pemerintah secara
keseluruhan diharapkan dana yang dikelola oleh Rumah Sakit akan menjadi
lebih besar dan terus meningkat sejalan dengan peningkatan Penerimaan
Negara Bukan Pajak (PNBP) serta persiapan Badan Layanan Umum dari
tahun ke tahun. Kondisi ini selain akan membawa pengaruh positif bagi
peningkatan pelayanan, tetapi juga membuka peluang untuk timbulnya ekses
negatif penyalahgunaan dalam pengelolaan keuangan negara. Untuk itu
diperlukan berbagai upaya dalam mengatasinya. Sistem keuangan Rumah
Sakit yang merupakan salah satu kegiatan dari manajemen keuangan adalah
salah satu sasaran pertama yang harus diperbaiki agar dapat memberikan data
1
2
dan informasi yang akan mendukung para manajer Rumah Sakit dalam
pengambilan keputusan maupun pengamatan serta pengendalian kegiatan
Rumah Sakit.
Puskesmas sebagai penanggung jawab penyelenggara upaya kesehatan
terdepan, kehadirannya ditengah masyarakat tidak hanya berfungsi sebagai
pusat pelayanan kesehatan bagi masyarakat dari segi kuratif saja, tetapi juga
sebagai pusat komunikasi masyarakat.Disamping itu, keberadaan Puskesmas
disuatu wilayah dimanfaatkan sebagai upaya-upaya pembaharuan (inovasi)
baik di bidang kesehatan masyarakat maupun upaya pembangunan lainnya
bagi kehidupan masyarakat sekitarnya, sesuai dengan kondisi sosial budaya
masyarakat setempat.Oleh karena itu keberadaan Puskesmas dapat
diumpamakan sebagai “agen perubahan” di masyarakat sehingga masyarakat
lebih berdaya dan timbul gerakan-gerakan upaya kesehatan yang bersumber
pada masyarakat.
Untuk terselenggaranya berbagai upaya kesehatan perorangan dan upaya
kesehatan masyarakat yang sesuai dengan azas penyelenggaraan RS &
Puskesmas perlu ditunjang oleh manajeman Puskesmas yang baik. Mengingat
status kesehatan Indonesia masih di bawah negara-negara tetangga yang
disebabkan oleh banyak hal seperti manajemen yang tidak rapi, pendanaan
yang tidak adekuat, program yang banyak dan sebagainya, maka dengan
manajemen yang baik diharapkan semua program yang telah direncanakan
berjalan dengan efektif dan efisien.
2. Tujuan Penulisan
a. Tujuan Umum
Mengetahui manajemen dan pembiayaan pelayanan kesehatan di
Puskesmas secara umum.
b. Tujuan Khusus
Mengetahui tentang manajemen dan pembiayaan pelayanan kesehatan
di Rumas Sakit dan Puskesmas
Sebagai salah satu syarat dalam menjalankan kepanitraan klinik di
bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat
3
BAB II
PEMBAHASAN
3. Komponen-komponen Neraca
1) Aktiva/Harta
a) Aktiva lancar : meliputi Kas dan Bank (tidak termasuk deposito,check
kosong, check mundur dan sebagainya). Kas yangdisisihkan untuk
tujuan khusus disajikan terpisah.
6
3) Modal/Ekuitas
adalah hak residual atas aktiva organisasi setelah dikurangi
semuakewajiban.Terdiri dari Modal dasar, akumulasi sisa hasil usaha dan
modalyang berasal dari sumbangan.
a. Aktivitas investasi
b. Sumber penerimaan kas : penjualan aktiva tetap, pelunasan piutang
jangkapanjang dan lain-lain.Sumber pengeluaran kas : pembelian
aktiva tetap, investasi dan pemberianpiutang jangka panjang.
c. Aktivitas pendanaan
d. Sumber penerimaan kas : penambahan modal dasar, penambahan
pinjamanjangka panjang. Sumber pengeluaran kas : Pelunasan
pinjaman jangka panjang
e. Asumsi Akuntansi
Dasar akrual
Kesinambungan (going concern)
Kesatuan ekonomi. Dalam akuntansi, organisasi usaha dipandang
sebagai kesatuanekonomi yang terpisah dari pemilih/pendiri dan unit
organisasi lainnya. d. Transaksi bebas Transaksi akuntansi lebih
diasumsikan selalu terjadi di antara pihakpihakyang bebas yang
sanggup melindungi kepentingan.Dengandemikian, harga yang terjadi
dari transaksi tersebut adalah harga yangobjektif.
Pengukuran dalam nilai uang Akuntansi menggunakan uang sebagai
denominator umum.Akibatnyahanya faktor/transaksi yang dapat
dianjurkan dalam nilai uang yangdicatat dan dilaporkan dalam
akutansi.Selain itu, dalam akuntansiuang diasumsikan merupakan
ukuran yang stabil, sehingga perubahannilai beli dari uang diabaikan.
2) Manajemen Puskesmas
Puskesmas merupakan organisasi struktural dan sebagai unit
pelaksana teknis dinas serta aspek fungsional bidang pelayanan kesehatan
masyarakat yang merupakan unit pelaksana pelayanan kesehatan
masyarakat tingkat 1 yang bertanggungjawab untuk melaksanakan
identifikasi kondisi masalah kesehatan masyarakat dan lingkungan serta
fasilitas pelayanan kesehatan meliputi cakupan, mutu pelayanan,
identifikasi mutu sumber daya manusia dan provider, serta mentapkan
kegiatan untuk menyelesaikan masalah. Untuk terselenggaranya berbagai
upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat yang sesuai
11
3) Perencanaan
Perencanaan merupakan inti kegiatan manajemen, karena semua
kegiatan manajemen diatur dan diarahkan oleh perencanaan
tersebut.Dengan perencanaan itu memungkinkan para pengambil
keputusan atau manajer untuk menggunakan sumber daya mereka secara
berhasil guna dan berdaya guna.
Perencanaan meliputi kegiatan program dan kegiatan rutin
puskesmas yang berdasarkan visi dan misi puskesmas sebagai sarana
pelayanan kesehatan primer, dimana visi dan misi digunakan sebagia
acuan dalam melakukan setiap kegiatan pokok puskesmas. Selain itu,
kebijakan sistem puskesmas perlu ditinjau setiap akan melakukan
perencanaan program, kebijakan tersebut meliputi kebijakan mandiri dari
Puskesmas serta adanya fungsi dan upaya puskesmas yang berlandaskan
pada UUD 1945 pasal 28, UU No.22 tahun 1999 dan UU No.25 tahun
1999, PP No.25 tahun 2000 serta PP No.48 tahun 2000 dimana tujuan dari
kebijakan tersebut adalah untuk mewujudkan puskesmas yang kuat dari
segi kemitraan, unit kesehatan mandiri dan teknologi tepat guna.
Perencanaan adalah proses penyusunan rencana tahunan
Puskesmas untuk mengatasi masalah kesehatan di wilayah kerja
Puskesmas. Rencana tahunan Puskesmas dibedakan atas dua
macam.Pertama, rencana tahunan upaya kesehatan wajib.Kedua, rencana
tahunan upaya kesehatan pengembangan.
12
akhir tahun Kedua, sumber data sekunder yakni data dari hasil
pemantauan bulanan dan triwulan.
2. Menyusun saran peningkatan penyelenggaraan kegiatan sesuai dengan
pencapaian serta masalah dan hambatan yang ditemukan untuk rencana
tahun berikutnya.
7) Pengawasan dan Pertanggung jawaban
Pengawasan dan pertanggungjawaban adalah proses memperoleh
kepastian atas kesesuaian penyelengaraan dan pencapaian tujuan Puskesmas
terhadap rencana dan peraturan perundang-undangan serta berbagai
kewajiban yang berlaku. Untuk terselenggaranya pengawasan dan
pertanggungjawaban dilakukan kegiatan sebagai berikut :
1. Pengawasan
Pengawasan dibedakan atas dua macam yakni pengawasan
internal dan eksternal.Pengawasan internal dilakukan secara melekat
oleh atasan langsung. Pengawasan eksternal dilakukan oleh masyarakat,
dinas kesehatan kabupaten/kota serta berbagai institusi pemerintah
terkait. Pengawasan mencakup aspek adminstratif, keuangan, dan teknis
pelayanan.
2. Pertanggung jawaban
Pada setiap akhir tahun anggaran, Kepala Puskesmas harus
membuat laporan pertanggungjawaban tahunan yang mencakup
pelaksanaan kegiatan, serta perolehan dan penggunaan berbagai
sumberdaya termasuk keuangan. Laporan tersebut disampaikan kepada
Dinas kesehatan kabupaten/kota serta pihak-pihak terkait lainnya,
termasuk masyarakat melalui Badan Penyantun Puskesmas. Apabila
terjadi penggantian Kepala Puskesmas, maka Kepala Puskesmas yang
lama diwajibkan membuat laporan pertanggungjawaban masa
jabatannya.
16
dana seperti ini disebut puskesmas swadana. Pada saat ini sesuai
dengan kebijakan dasar puskesmas yang juga harus menyelenggarakan
upaya kesehatan masyarakat yang dananya ditanggung oleh
pemerintah, diubah menjadi puskesmas swakelola. Dengan perkataan
lain puskesmas tidak mungkin sepenuhnya menjadi swadana.
Pemerintah tetap berkewajiban menyediakan dana yakni untuk
membiayai upaya kesehatan masyarakat yang memang menjadi
tanggungjawab pemerintah.
c) Sumber lain
Pada saat ini puskesmas juga menerima dana dari beberapa sumber lain
seperti:
a. PT ASKES yang peruntukkannya sebagai imbal jasa pelayanan yang
diberikan kepada para peserta ASKES. Dana tersebut dibagikan
kepada para pelaksana sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
b. PT (Persero) Jamsostek yang peruntukannya juga sebagai imbal jasa
pelayanan
kesehatan yang diberikan kepada peserta Jamsostek. Dana tersebut
juga dibagikan kepada para pelaksana sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
mengarahkan pada tata tertib (law and order) dan keteraturan dalam memberikan
pelayanan kesehatan.
dengan alur kerangka operasionalisasi keuangan yang tepat, maka interaksi antara
pihak yang membutuhkan dan petugas puskesmas akan menjadi lebih baik.
petugas puskesmas relatif akan lebih mudah untuk melakukan kegiatan promotif
dan preventif. cukup jelas bahwa eksistensi manajemen keuangan di puskesmas
memiliki keeratan dengan efektifitas dan efisiensi pemerian pelayanan kesehatan
kepada masyarakat.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
21
DAFTAR PUSTAKA
http://parlan-blog.blogspot.com/2014 03 sistem-keuangan-rumah-
sakit.html
http://manajemenrumahsakit.net/category/manajemen-
keuangan/page/3/
https://prezi.com/ pengertian-manajemen-keuangan-rumah-sakit/
https://dokumen.tips /manajemen-dan-pembiayaan-puskesmas
http://syncore.co.id/id/product/53/Pelatihan Pengelolaan Keuangan
Puskesmas BLUD
22