Anda di halaman 1dari 3

Ada beberapa faktor yang dapat memicu terjadinya stroke.

Beberapa pemicu dapat


dideteksi melalui pemeriksaan kesehatan secara berkala dan juga dapat diatasi dengan
menyesuaikan gaya hidup serta pengobatan. Kolesterol dan lemak dapat dengan mudah
ditakar dengan diet yang disesuaikan serta obat-obatan untuk membantu mencegah stroke.

Apa itu kolesterol tinggi?

Kadar kolesterol dan lemak dapat dianalisis melalui tes darah yang cukup sederhana.

Ada beberapa komponen lemak yang biasa diukur. Kadar trigliserida, lipoprotein densitas
rendah (LDL), serta lipoprotein densitas tinggi (HDL) adalah kuantitas kadar dan konsentrasi
lemak yang mengalir dalam darah. Kadar optimum yang normal tidak lebih dari 150 mg/dl
untuk trigliserida, tidak lebih dari 100 mg/dl untuk LDL, di atas 50 mg/dl untuk HDL serta di
bawah 200 mg/dl untuk kolesterol total.

Mengapa kolesterol tinggi dapat menyebabkan stroke?

Kolesterol, lipoprotein, trigliserida, dan lemak lainnya diperlukan untuk menjaga struktur
serta fungsi sel-sel tubuh. Namun, kelebihan kolesterol dan lemak yang beredar dalam
pembuluh darah dapat meningkatkan kecenderungan penggumpalan darah. Gumpalan
darah yang terjadi di dalam otak dapat berakibat stroke. Trigliserida dan LDL akan
mengalami penumpukan pada lapisan pembuluh darah dan melukai lapisan di dalamnya.
Ketika lapisan dalam pembuluh darah terluka, maka terjadilah penyempitan yang membuat
trombosit serta sel darah lainnya terperangkap. Kelebihan lemak yang beredar dalam
pembuluh darah juga membuat suatu komposisi yang sifatnya ‘lengket’ dan dengan
demikian akan membuat gumpalan sel darah menjadi semakin ‘menempel’ yang dapat
mengancam jiwa seseorang.

Apa hubungan antara kolesterol dengan stroke?

Kolesterol yang tinggi telah terbukti dapat meningkatkan risiko stroke. Studi terkini yang
dipublikasikan dalam jurnal Atherosclerosis melaporkan bahwa pria dan wanita yang
memiliki kadar trigliserida yang tinggi cenderung rentan terhadap gejala stroke. Artikel
penelitian lain yang dipublikasikan Desember 2014 mengenai isu International Geriatriks dan
Gerontologi mengemukakan bahwa orang dengan kadar kolesterol tinggi dalam jangka
waktu lama dapat memperburuk penyembuhan stroke. Laporan ini diikuti oleh penelitian
ilmiah dari tahun ke tahun yang menegaskan bahwa kolesterol tinggi memberikan efek kuat
pada gejala stroke.

Apa itu kolesterol baik?

Anda mungkin pernah mendengar tentang kolesterol yang baik bagi tubuh. High-density
lipoprotein (HDL) atau lipoprotein densitas tinggi sering disebut sebagai kolesterol baik. HDL
dapat mencegah stroke, mencegah pembuluh darah dari luka dalam, serta mencegah
pembekuan darah. Artikel terbaru yang dipublikasikan pada Januari 2015
berjudul Handbook of Experimental Pharmacology juga mengungkap adanya anti-inflamasi
serta anti-oksidan dalam HDL. Olahraga juga terbukti dapat meningkatkan kadar HDL dalam
darah.
Bagaimana cara menurunkan kadar kolesterol saya?

Tidak perlu diragukan lagi bahwa kolesterol dalam tubuh perlu dipantau apabila kadarnya
tidak optimal. Menjaga kadar kolesterol baik dalam tubuh secara ilmiah terbukti dapat
mengurangi kecenderungan seseorang terhadap serangan stroke. Beberapa orang memiliki
riwayat keturunan kolesterol tinggi. Diet tinggi lemak dapat meningkatkan kadar kolesterol
dalam darah. Gaya hidup juga memberikan kontribusi terhadap kadar trigliserida tinggi, LDL
tinggi dan HDL rendah. Sering kali, perubahan diet yang menurunkan asupan lemak dapat
membantu menurunkan kadar kolesterol dalam darah jika berat badan tidak ideal. Kadang
kala, pasien harus meminum obat resep untuk menurunkan kadar kolesterol, terutama jika
memiliki riwayat keturunan, olahraga dan perubahan diet tidak membantu, atau tingkat
kolesterol yang sangat tinggi.

Mengubah diet merupakan sebuah tantangan. Penelitian telah membuktikan bahwa diet
rendah garam serta rendah kolesterol dapat membantu mencegah stroke. Makanan sehat
seperti ikan dan kacang-kacangan juga dapat membantu mencegah stroke karena
mengandung nutrisi yang bekerja bagi fungsi tubuh serta mencegah kerusakan pembuluh
darah, penggumpalan darah juga ketidakteraturan tekanan darah yang mengancam
keselamatan.

Lalu, apa saja ciri-ciri kolesterol tinggi dalam tubuh?

1. Dada terasa nyeri

Ketika kadar kolesterol tinggi, hal ini bisa menyebabkan penumpukkan lemak
di dalam arteri. Kondisi ini sering membuat alirah darah menuju jantung
menjadi tidak lancar. Nyeri pada dada sering berhubungan dengan kondisi ini.

Namun nyeri dada biasanya sering diabaikan karena dianggap sebagai rasa
kelelahan. Nyeri bisa memicu aliran darah yang tidak lancar dan bisa menjadi
indikasi munculnya gejala penyakit jantung.

2. Kaki dan tangan jadi gampang sakit

Orang yang memiliki kadar kolesterol tinggi juga bisa mengalami rasa sakit
pada bagian tangan dan kaki. Rasa sakit ini, bisa saja dialami dengan rasa
nyeri, ngilu atau bahkan kondisi tidak nyaman ketika digunakan untuk
mengangkat benda berat atau bahkan bergerak sekalipun.

Biasanya, lansia juga sering merasa panas dan kesemutan pada kaki dan
tangan sehingga mempengaruhi fungsinya. Hal ini menjadi pertanda bahwa
kolesterol sudah menyebabkan aliran darah pada bagian kaki dan tangan
menjadi tidak lancar.
3. Jadi sulit bernapas

Ciri-ciri kolesterol tinggi juga bisa ditandai dengan sulitnya bernapas. Ini
terjadi akibat penumpukan kolesterol yang terlanjur menjadi-jadi pada dinding
pembuluh darah paru. Jantung sudah tidak bisa memompa darah dengan baik
ke paru, sehingga tubuh mengalami kekurangan oksigen.

4. Gampang capek

Tubuh yang sangat lelah bisa terjadi pada semua orang yang mengalami
gangguan kolesterol tinggi. Masalah utamanya, adalah ketika tubuh
sebenarnya tidak mendapatkan aliran darah kadar oksigen yang cukup.

Lalu, berbagai organ tubuh dipaksa untuk melakukan metabolisme dengan


keras, sementara jantung dan pembuluh darah sedang bermasalah. Tak
jarang akhirnya tubuh yang mudah lelah dan tidak bersemangat sering dialami
oleh orang yang mengalami tinggi kolesterol.

5. Otot tubuh mudah lelah

Penderita hipertensi yang mengalami kolesterol tinggi juga bisa mengalami


otot kaki yang sangat lemah, lho. Meskipun kondisi ini juga bisa terjadi pada
semua orang yang memiliki kadar kolesterol tinggi. Hal ini terjadi ketika arteri
tidak mendapatkan aliran darah yang cukup sehingga otot kaki menjadi
sangat lemah.

Anda mungkin juga menyukai