Dokumen:SPO/VIII/UKP/
SPO /2016
No. Revisi :
Tanggal Terbit:04 April 2016
Halaman :1/6
Puskesmas II
Wangon drg.Imam Hidayat
NIP.196008181989011001
1. Pengertian Syok merupakan salah satu sindroma kegawatan yang
memerlukanpenanganan intensif dan agresif. Syok adalah
suatu sindroma multifaktorial yang menuju hipoperfusi
jaringan lokal atau sistemis dan mengakibatkan hipoksia sel
dan disfungsimultipel organ.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah agar.........
Pemeriksaan Penunjang
1. Pulse oxymetri
2. EKG
Syok Hipovolemik:
1. Infus cepat kristaloid untuk ekspansi volume intravaskuler
melalui kanula vena besar (dapat lebih satu tempat) atau
melalui vena sentral.
2. Pada perdarahan maka dapat diberikan 3-4 kali dari jumlah
perdarahan. Setelah pemberian 3 liter disusul dengan
transfusi darah. Secara bersamaan sumber perdarahan harus
dikontrol.
3. Resusitasi tidak komplit sampai serum laktat kembali
normal. Pasien syok hipovolemik berat dengan resusitasi
cairan akan terjadi penumpukan cairan di rongga ketiga.
4. Vasokonstriksi jarang diperlukan pada syok hipovolemik
murni.
Syok Obstruktif:
1. Penyebab syok obstruktif harus diidentifikasi dan segera
dihilangkan.
2. Pericardiocentesis atau pericardiotomi untuk tamponade
jantung.
3. Dekompressi jarum atau pipa thoracostomy atau keduanya
pada tension pneumothorax.
4. Dukungan ventilasi dan jantung, mungkin trombolisis, dan
mungkin prosedur radiologi intervensional untuk emboli paru.
5. Abdominal compartment syndrome diatasi dengan
laparotomi dekompresif.
Syok Kardiogenik:
1. Optimalkan pra-beban dengan infus cairan.
2. Optimalkan kontraktilitas jantung dengan inotropik sesuai
keperluan, seimbangkan kebutuhan oksigen jantung. Selain
itu, dapat dipakai dobutamin atau obat vasoaktif lain.
3. Sesuaikan pasca-beban untuk memaksimalkan CO. Dapat
dipakai vasokonstriktor bila pasien hipotensi dengan SVR
rendah. Pasien syok kardiogenik mungkin membutuhkan
vasodilatasi untuk menurunkan SVR, tahanan pada aliran
darah dari jantung yang lemah. Obat yang dapat dipakai
adalah nitroprusside dan nitroglycerin.
4. Diberikan diuretik bila jantung dekompensasi.
5. PACdianjurkan dipasang untuk penunjuk terapi.
6. Penyakit jantung yang mendasari harus diidentifikasi dan
diobati.
Syok Distributif:
1. Pada SIRS dan sepsis, bila terjadi syok ini karena toksin
atau mediator penyebab vasodilatasi. Pengobatan berupa
resusitasi cairan segera dan setelah kondisi cairan terkoreksi,
dapat diberikan vasopresor untuk mencapai MAP optimal.
Sering terjadi vasopresor dimulai sebelum pra-beban adekuat
tercapai. Perfusi jaringan dan oksigenasi sel tidak akan
optimal kecuali bila ada perbaikan pra-beban.
2. Obat yang dapat dipakai adalah dopamin, norepinefrin dan
vasopresin.
3. Dianjurkan pemasangan PAC.
4. Pengobatan kausal dari sepsis.
Syok Neurogenik:
1. Setelah mengamankan jalan nafas dan resusitasi cairan,
guna meningkatkantonus vaskuler dan mencegah bradikardi
diberikan epinefrin.
2. Epinefrin berguna meningkatkan tonus vaskuler tetapi akan
memperberat bradikardi, sehingga dapat ditambahkan
dopamin dan efedrin. Agen antimuskarinikatropin dan
glikopirolat juga dapat untuk mengatasi bradikardi.
3. Terapi definitif adalah stabilisasi Medulla spinalis yang
terkena.
Prognosis
Prognosis suatu syok amat tergantung dari kecepatan
diagnosa dan pengelolaannya sehingga pada umumnya
adalah dubia ad bonam.
6. Diagram Alir
(bila perlu)
7. Unit terkait SemuaRuangan
8.Rekaman No Yang Isi Tanggal mulai
Historis diubah Perubahan Diberlakukan
Perubahan