Anda di halaman 1dari 2

Nama : Reiwinda Wydianingtias

NIM : PO.71.24.2.16.025
Prodi : D-IV Kebidanan
Mata Kuliah : Mutu Pelayanan Kebidanan
Dosen : Sari Wahyuni SST,M.Keb

Soal.
1. Berikan satu contoh kasus kematian perinatal serta cantumkan sumber dari contoh tersebut.
2. Menurut pendapat anda, apa penyebab dari kasus kematian tersebut dan strategi apa yang
perlu dilakukan agar kasus seperti itu tidak terulang lagi!
Jawab :
1.
1.

Suasana duka meliputi Rumah Sakit Bakti Wara, Pangkal Pinang, Senin, 9 Oktober 2017 siang.
Bayi yang baru berusia dua hari ini dipastikan meninggal dunia.

Seperti ditayangkan Patroli Siang Indosiar, Selasa (10/10/2017), bayi tersebut dirawat di ruang
ICU Rumah Sakit Bakti Wara setelah dilahirkan darurat dalam mobil, Sabtu 7 Oktober 2017
lalu. Sang ibu terpaksa melahirkan di mobil lantaran ditolak rumah sakit akibat penuhnya ruang
pasien BPJS.

Peristiwa ini berawal saat Rahayu, seorang ibu muda yang akan melahirkan, mendatangi
Rumah Sakit Bakti Timah, Pangkal Pinang, Sabtu 7 Oktober 2017, ditolak pihak rumah sakit.
Pihak rumah sakit beralasan sudah tidak bisa lagi menerima pasien BPJS karena penuh.
Padahal kondisi Rahayu saat itu sudah harus segera melahirkan bayinya.
Akhirnya Rahayu terpaksa melahirkan bayinya di dalam mobil yang akan membawanya ke
rumah sakit lain. Meski setelah melahirkan, Rahayu dan bayinya dilarikan ke Rumah Sakit
Bakti Wara, Pangkal Pinang, namun nyawa bayi tetap tak tertolong.
Sementara itu, pihak Rumah Sakit Bakti Timah hingga saat ini belum memberikan keterangan
resmi terkait peristiwa yang terjadi.

Sumber : https://www.liputan6.com/news/read/3123368/ditolak-rumah-sakit-bayi-meninggal-
dunia-usai-dilahirkan-dalam-mobil

2. Penyebab dari kasus kematian bayi tersebut adalah karena pihak rumah sakit menolak si ibu
dengan alasan penuhnya ruangan pasien BPJS. Lalu Sang Ibu pun terpaksa melahirkan bayinya
di dalam mobil yang akan membawanya ke rumah sakit lain. Namun sayangnya nyawa sang
Bayi tetap tak tertolong.
Menurut saya, agar kasus tersebut tak terulang lagi upaya yang harus dilakukan adalah
seharusnya pihak Rumah Sakit tidak menolak pasien gawat darurat apalagi dengan alasan
ruangan penuh dengan pasien BPJS. Karena, pasien gawat darurat mesti segera ditangani tanpa
memikirkan pembayaran.
Pihak pemerintah juga baiknya memperbaiki sistem pelayanan kesehatan, dengan tidak
membedakan antara pasien dengan BPJS atau pun pasien umum (Non-BPJS) dengan memberi
tindakan tegas kepada pihak Rumah Sakit yang memberlakukan hal tersebut apalagi sampai
mentelantarkan pasien dengan sistem rujukan yang tak jelas pula, agar hal serupa tak terulang
lagi.

Anda mungkin juga menyukai