BAB 1
PENDAHULUAN
Ada dua macam fluida yaitu cairan dan gas. Salah satu ciri fluida adalah
kenyataan bahwa jarak antara dua molekulnya tidak tetap, bergantung pada
waktu. Ini disebabkan oleh lemahnya ikatan antara molekul yang disebut
kohesi.
Gaya kohesi pernah kita pelajari saat kita berada di bangku SMP gaya
kohesi sendiri tersebut adalah gaya tarik antar partikel sejenis. Dalam kasus
ini gaya kohesi antara molekul gas sangat kecil jika dibandingkan gaya kohesi
antar molekul zat cair. Ini menyebabkan molekul-molekul gas menjadi relatif
bebas sehingga gas selalu memenuhi ruang. Sebaliknya molekul-molekul zat
cair terikat satu sama lainnya sehingga membentuk suatu kesatuan yang jelas
meskipun bentuknya sebagian ditentukan oleh wadahnya.
Akibat yang lainnya adalah sifat kemampuannya untuk
dimampatkan.Gas bersifat mudah dimampatkan sedangkan zat cair sulit. Gas
jika dimampatkan dengan tekanan yang cukup besar akan berubah manjadi
zat cair. Mekanika gas dan zat cair yang bergerak mempunyai perbedaan
dalam beberapa hal, tetapi dalam keadaan diam keduanya mempunyai
perilaku yang sama dan ini dipelajari dalam statika fluida.
Fluida terbagi atas dua jenis, yakni fluida tak mengalir (fluida statis /
hidrostatika) dan fluida mengalir (fluida dinamis / hidrodinamika).
1. Fluida Statis
Fluida statis bermakna fluida atau zat alir yang tidak bergerak. Hal-hal
yang dibahas dalam Fluida statis ini yaitu mengenai massa jenis, tekanan zat
cair, hukum Pascal, tekanan hidrostatis, bejana berhubungan, hukum
Archimedes, gaya apung, tegangan permukaan, kapilaritas.
1
PROGRAM STUDI D3 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
Eksperimen yang dilakukan bisa menghubungkan zat cair antar pipa yang
berbeda luas dan penampang, menentukan massa jenis benda, mengukur
massa gas dalam ruang atau tabung, bahkan bisa digunakan menentukan
tekanan udara yang semakin meningkat ke atmosfer.
Satuan yang digunakan adalah satuan tekanan (pascal, N/m2, atmosfer, psi),
satuan volume (liter, dm>sup>3,m3, mililiter), satuan gaya (newton, dyne).
2. Fluida Dinamis
Fluida dinamis adalah fluida yang bergerak atau dalam hal ini fluida yang
mengalir. Aliran fluida secara umum bisa kita bedakan menjadi dua macam,
yakni aliran lurus alias laminar dan aliran turbulen. Aliran lurus bisa kita
sebut sebagai aliran mulus, karena setiap partikel fluida yang mengalir tidak
saling berpotongan.
Salah satu contoh aliran laminar adalah naiknya asap dari ujung rokok
yang terbakar. Mula-mula asap naik secara teratur (mulus), beberapa saat
kemudian asap sudah tidak bergerak secara teratur lagi tetapi berubah menjadi
aliran turbulen. Aliran turbulen ditandai dengan adanya linkaran-lingkaran
kecil dan menyerupai pusaran dan kerap disebut sebagai arus eddy. Contoh
lain dari aliran turbulen adalah pusaran air.
Ciri – ciri aliran fluida :
a) Aliran fluida bisa berupa aliran tunak (steady) dan aliran tak tunak (non-
steady). Maksudnya apa sich aliran tunak dan tak-tunak ? mirp seperti
tanak menanak nasi.. hehe… aliran fluida dikatakan aliran tunak jika
kecepatan setiap partikel di suatu titik selalu sama. Katakanlah partikel
fluida mengalir melewati titik A dengan kecepatan tertentu, lalu partikel
fluida tersebut mengalir dengan kecepatan tertentu di titik B. nah, ketika
partikel fluida lainnya yang nyusul dari belakang melewati titik A,
kecepatan alirannya sama dengan partikel fluida yang bergerak
mendahului mereka. Hal ini terjadi apabila laju aliran fluida rendah alias
partikel fluida tidak kebut-kebutan. Contohnya adalah air yang mengalir
dengan tenang. Lalu bagaimanakah dengan aliran tak-tunak ? aliran tak
tunak berlawanan dengan aliran tunak. Jadi kecepatan partikel fluida di
suatu titik yang sama selalu berubah. Kecepatan fluida di titik yang
berbeda tidak sama.
b) Aliran fluida bisa berupa aliran termampatkan (compressible) dan aliran
tak-termapatkan (incompressible). Jika fluida yang mengalir mengalami
perubahan volum (atau massa jenis) ketika fluida tersebut ditekan, maka
2
PROGRAM STUDI D3 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
aliran fluida itu disebut aliran termapatkan. Sebaliknya apabila jika fluida
yang mengalir tidak mengalami perubahan volum (atau massa jenis) ketika
ditekan, maka aliran fluida tersebut dikatakan tak termampatkan.
Kebanyakan zat cair yang mengalir bersifat tak-termampatkan.
c) Aliran fluida bisa berupa aliran berolak (rotational) dan aliran tak
berolak (irrotational). untuk memahaminya dengan mudah, dirimu bisa
membayangkan sebuah kincir mainan yang dibuang ke dalam air yang
mengalir. Jika kincir itu bergerak tapi tidak berputar, maka gerakannya
adalah tak berolak. Sebaliknya jika bergerak sambil berputar maka
gerakannya kita sebut berolak. Contoh lain adalah pusaran air.
d) Aliran fluida bisa berupa aliran kental (viscous) dan aliran tak kental
(non-viscous). Kekentalan dalam fluida itu mirip seperti gesekan pada
benda padat. Makin kental fluida, gesekan antara partikel fluida makin
besar. Mengenai viskositas alias kekentalan akan kita kupas tuntas dalam
pokok bahasan tersendiri.
Tabel 1.Dimensi-dimensi pokok dalam Sistem International
3
PROGRAM STUDI D3 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
4
PROGRAM STUDI D3 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
1.3. Maksud
Di dalam materi fluida ini kami memberi contoh
bendungan,dimaksudkan untuk memperkenalkan kepada mahasiswa
tentang pemahaman penerapan fluida dalam bidang keteknik sipilan dan
cara kerja serta bagian-bagian dalam bendungan.
1.4. Tujuan
Pembuatan laporan ini bertujuan agar mahasiswa ber inovasi dan
dapat menerapkan kinerja materi fluida dalam bidang keteknik sipilan.
1.5. Manfaat
Pembuatan laporan ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa yang baru
belajar tentang teknik sipil,karena bagus untuk menambah wawasan dan
pengetahuan mengenai penerapan materi ini dan syarat-syarat
perencanaannya.
5
PROGRAM STUDI D3 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Manfaat dan terapan fluida baik fluida statis maupun fluida dinamis bagi
kehidupan sangat banyak antara lain yang sering digunakkan dongkrak
hidrolik, pompa hidrolik ban sepeda, mesin hidrolik, rem piringan hidrolik,
hidrometer, kapal laut, kapal selam, balon udara, karburator, sayap pesawat
terbang. Berikut ini adalah penjelasan mengenai penerapan-penerapan fluida
di atas:
a. Dongkrak Hidrolik
Prinsip kerja dongkrak hidrolik adalah penerapan dari hukum Paskal yang
berbunyi tekanan yang diberikan pada zat cair di dalam ruang tertutup
diteruskan sama besar ke segala arah.
Tekanan yang kita berikan pada pengisap yang penampangnya kecil
diteruskan oleh minyak (zat cair) melalui pipa menuju ke pengisap yang
penampangnya besar. Pada pengisap besar dihasilkan gaya angkat yang
mampu menggangkat beban.
b. Pompa Hidrolik Ban Sepeda
Prinsip dari pompa ini juga menerapkan hukum Paskal, pada pompa
hidrolik ini kita memberi gaya yang kecil pada pengisap kecil sehingga pada
pengisap besar akan dihasilkan gaya yang cukup besar, dengan demikian
pekerjaan memompa akan menjadi lebih ringan, bahkan dapat dilakukan oleh
seorang anak kecil sekalipun.
c. Mesin Hidrolik
Hydraulic machinery adalah mesin dan alat-alat yang menggunakan daya
fluida untuk melakukan kerja. Alat berat adalah contoh umum. Dalam jenis
mesin, cairan tekanan tinggi – disebut hidrolik fluida – ditransmisikan
seluruh mesin ke berbagai hidrolik motor dan silinder hidrolik. Fluida
dikontrol secara langsung atau secara otomatis oleh katup kontrol dan
didistribusikan melalui slang dan tabung. Popularitas mesin hidrolik adalah
karena jumlah yang sangat besar kekuasaan yang dapat ditransfer melalui
6
PROGRAM STUDI D3 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
tabung kecil dan selang fleksibel, dan kekuatan tinggi kepadatan dan berbagai
macam aktuator yang dapat memanfaatkan kekuatan ini.
Mesin hidrolik dioperasikan dengan menggunakan hidrolik, di mana cairan
adalah media powering. Pneumatics, di sisi lain, didasarkan pada penggunaan
gas sebagai medium untuk transmisi listrik, generasi dan kontrol.
Filters Filter adalah bagian penting dari sistem hidrolik. Partikel logam
terus-menerus dihasilkan oleh komponen mekanis dan perlu dihapus bersama
dengan kontaminan lain.
Tubes, Pipes and Hoses Tabung hidrolik presisi seamless pipa baja,
khusus dibuat untuk hidrolika. Tabung memiliki ukuran standar untuk rentang
tekanan yang berbeda, dengan diameter standar hingga 100 mm. Tabung
disediakan oleh produsen dalam panjang 6 m, dibersihkan, diminyaki dan
dipasang. Tabung yang saling berhubungan oleh berbagai jenis flensa
(terutama untuk ukuran yang lebih besar dan tekanan), pengelasan kerucut /
puting (dengan o-cincin meterai), beberapa jenis koneksi dan flare cut-cincin.
Ukuran yang lebih besar, hidrolik pipa yang digunakan. Langsung bergabung
dengan mengelas tabung tidak dapat diterima karena interior tidak dapat
diperiksa.
Seals, fittings and connections Secara umum, katup, silinder dan pompa
memiliki bos threaded perempuan untuk sambungan fluida
Basic calculations Daya Mesin hidrolik didefinisikan sebagai Arus x
Tekanan. Kekuatan hidrolik yang diberikan oleh sebuah pompa: P dalam [bar]
dan Q dalam [menyalakan / min] => (P x Q) ÷ 600 [kW]. Ex. Pompa
memberikan 180 [menyalakan / menit] dan P sama dengan 250 [bar] =>
Pompa daya output = (180 x 250) ÷ 600 = 75 [kW].
d. Rem Piringan Hidrolik
Ide tekanan zat cair diteruskan melalui zat cair juga digunakan pada mobil
untuk sistem pengereman. Setiap rem mobil dihubungkan oleh pipa-pipa
menuju ke master silinder. Pipa-pipa penghubung dan master silinder diisi
penuh dengan minyak rem.
Ketika kita menekan pedal rem, master silinder tertekan. Tekanannya
diteruskan oleh minyak rem ke setiap silinder rem. Gaya tekan pada silinder
rem menekan sepasang sepatu rem sehingga menjepit piringan logam. Akibat
7
PROGRAM STUDI D3 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
jepitan ini, timbul gesekan pada piringan yang melawan arah gerak piringan
hingga akhirnya dapat menghentikan putan roda.
Sepasang sepatu dapat menjepit piringan dengan gaya yang besar karena
sepasang sepatu tersebut dihubungkan ke pedal rem melalui sistem hidrolik.
Disini kita menekan silinder yang luas pengisapnya lebih kecil daripada luas
pengisap rem, sehingga pada rem dihasilkan gaya yang lebih besar. Jika luas
pengisap rem dua kali luas pengisap master, maka dihasilkan gaya rem yang
dua kali lebih besar dari gaya tekan kaki pada pedal rem.
Gesekan sepasang sepatu terhadap piringan menimbulkan panas. Oleh
karena permukaan piringan sangat luas jika dibandingkan terhadap luas
sepasang sepatu, maka panas yang timbul pada piringan segera dipindahkan
ke udara sekitarnya. Ini mengakibatkan suhu sepasang sepatu rem hampir
tetap (tidak panas).
e. Hidrometer
Hidrometer adalah alat yang dipakai untuk mengukur massa jenis zat cair.
Nilai massa jenis zat dapat diketahui dengan membaca skala pada hidrometer
yang ditempatkan mengapung pada zat cair. Hidrometer terbuat dari tabung
kaca dan desainnya memiliki tiga bagian. Pada alat ini diterapkan hukum
Archimedes.
Agar tabung kaca terapung tegak didalam zat cair, bagian bawah tabung
dibebani dengan butiran timbal. Diameter bagian bawah tabung kaca dibuat
lebih besar supaya volume zat cair yang dipindahkan ke hidrometer dapat
mengapung di dalam zat cair
Tangkai tabung kaca didesain supaya perubahan kecil dalam berat benda
yang dipindahkan (sama artinya dengan perubahan kecil dalam massa jenis
zat cair) menghasilkan perubahan besar pada kedalaman tangkai yang
tercelup di dalam zat cair. Ini berarti perbedaan bacaan pada skala untuk
berbagai jenis zat cair menjadi lebih jelas.
f. Kapal Laut
Badan kapal yang terbuat dari besi dibuat berongga. Hal ini menyebabkan
volum air laut yang dipindahkan oleh badan kapal menjadi sangat besar. Gaya
keatas sebanding dengan volum air yang dipindahkan, sehingga gaya keatas
menjadi sangat besar. Gaya keatas ini mampu mengatasi berat total kapal,
sehingga kapal laut mengapung di permukaan laut.
Kapal laut di desain di pabrik dengan kapasitas muatan maksimum tertentu
sedemikian rupa sehingga kapal laut tetap mengapung dengan permukaan air
8
PROGRAM STUDI D3 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
masih jauh dari bagian geladak. Gambar diatas menunjukan bagian kapal laut
yang terbenam dalam air laut untuk kapal yang sama tetapi berbeda muatan.
Gambar kiri untuk berat kapal kosong (tidak bermuatan) dan kapal kanan
untuk yang bermuatan. Tampak bahwa untuk berat kapal yang bertambah
karena muatan harus diimbangi oleh gaya keatas yang harus bertambah besar
oleh karena itu, kapal lebih terbenam di dalam air laut agar volum air yang
digantikan oleh kapal itu bertambah.
g. Kapal Selam
Penerapan hukum Archimedes juga dilakukan pada prinsip kapal selam.
Dimana sebuah kapal selam memiliki tangki pemberat, yang terletak diantara
lambung sebelah dalam dan lambung sebelah luar. Tangki ini dapat diisi
dengan udara atau air.
Untuk dapat membuat kapal selam terbenam kedalam air laut, beratnya
harus ditambah sehingga lebih besar daripada gaya keatas . Hal ini dilakukan
dengan membuka katup- katup yang memungkinkan air laut masuk kedalam
tangki pemberat. Sewaktu air laut masuk melalui katup-katup yang terletak di
bagian bawah tangki pemberat, air laut tersebut mendorong udara dalam
tangki keluar melalui katup-katup yang terletak di bagian atas. Air laut jauh
lebih berat daripada udara, sehingga berat total kapalselam menjadi lebih
besar dan membuat kapal selam terbenam. Jika kapal selam dikehendaki
menyelam pada kedalaman tertentu, maka awak kapal harus mengatur volum
air laut dalam tangki pemberat sedemikian sehingga berat total sama dengan
gaya keatas. Pada saat tersebut kapal selam melayang pada kedalaman
tertentu dibawah permukaan laut.
Untuk membuat kapal selam mengapung kembali, udara dipompakan ke
dalam tangki pemberat. Udara ini menekan air laut sehingga air laut keluar
melalui katup-katup bagian bawah. Udara jauh lebih ringan daripada air laut
sehingga berat total kapal selam menjadi lebih ringan dan kapal selam
mengapung kembali.
h. Balon Udara
Hukum Archimedes juga diterapkan pada balon udara. Seperti halnya zat
cair, udara (yang termasuk fluida) juga melakukan gaya keatas pada benda.
Gaya keatas yang dilakukan udara pada benda sama dengan berat udara yang
dipindahkan oleh benda itu. Rumus gaya keatas yang dilakukan udara tetap
seperti persamaan sebelumnya tetapi ?f disini adalah massa jenis udara.
9
PROGRAM STUDI D3 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
Prinsip gaya ke atas yang dikerjakan udara inilah yang dimanfaatkan pada
balon udara.
Mula-mula balon diisi dengan gas panas sehingga balon menggelembung
dan volumnya bertambah. Bertambahnya volume balon berarti bertambah
pula volum udara yang dipindahkan oleh balon. Ini berarti gaya keatas
bertambah besar. Suatu saat gaya keatas sudah lebih besar daripada berat total
balon (berat balon dan muatan), sehingga balon mulai bergerak naik.
Awak balon udara terus menambah gas panas sampai balon itu mencapai
ketinggian tertentu. Setelah ketinggian yangdiinginkan tercapai, awak balon
mengurangi gas panas sampai tercapai gaya keatas sama dengan berat balon.
Pada saat itulah balon melayang di udara. Sewaktu awk ingin menurunkan
ketinggian maka sebagian isi gas panas dikeluarkan dari balon. Ini
menyebabkan volum balon berkurang, yang berarti gaya keatas berkurang .
akibatnya, gaya keatas lebih kecil daripada berat balon, dan balon bergerak
turun.
i. Karburator
Fungsi karburator adalah untuk menghasilkan campuran bahan bakar
dengan udara, kemudian campuran ini dimasukan kedalam silinder-silinder
mesin untuk tujuan pembakaran.
Penampang bagian atas menyempit sehingga udara yang mengalir pada
bagian ini bergerak dengan kelajuan yang tinggi. Sesuai asas Bernoulli,
tekanan pada bagian ini rendah. Tekanan didalam tangki bensin sama dengan
tekanan atmosfer. Tekanan atmosfer memaksa bahan bakar tersembur keluar
melalui jet sehingga bahan bakar bercampur dengan udara sebelum memasuki
silinder mesin.
j. Sayap Pesawat Terbang
Penerapan lain dari asas Bernoulli adalah pada gaya angkat sayap pesawat
terbang. Pesawat terbang dapat terangkat ke udara karena kelajuan udara yang
melalui sayap pesawat. Jika tidak ada udara maka pesawat terbang tidak akan
terangkat.
Gaya angkat terbangkitkan karena ada perbedaan tekanan di permukaan
atas dan permukaan bawah sayap. Bentuk airfoil sayap diciptakan sedemikian
rupa agar tercipta karakteristik aliran yang sesuai dengan keinginan.
Singkatnya, gaya angkat akan ada jika tekanan dibawah permukaan sayap
lebih tinggi dari tekanan diatas permukaan sayap. Perbedaan tekanan ini dapat
terjadi karena perbedaan kecepatan aliran udara diatas dan dibawah
10
PROGRAM STUDI D3 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
Sedang angin darat dan angin laut terjadi karena perbedaan tekanan udara
antara permukaan laut dan daerah daratan di sekitar pantai. Sebagai akibat
adanya sinar matahari yang meninari kawasan tersebut.
b. Peristiwa Terjadinya Tsunami
Tsunami adalah istilah dalam bahasa Jepang yang pada dasarnya
menyatakan suatu gelombang laut yang terjadi akibat gempa bumi tektonik di
dasar laut. Magnitudo Tsunami yang terjadi di Indonesia berkisar antara 1,5-
4,5 skala Imamura, dengan tinggi gelombang Tsunami maksimum yang
mencapai pantai berkisar antara 4 - 24 meter dan jangkauan gelombang ke
daratan berkisar antara 50 sampai 200 meter dari garis pantai.
Berdasarkan Katalog gempa (1629 - 2002) di Indonesia pernah terjadi
Tsunami sebanyak 109 kali , yakni 1 kali akibat longsoran (landslide), 9 kali
akibat gunung berapi dan 98 kali akibat gempa bumi tektonik. Dan yang
terakhir terjadi adalah di Aceh dan kawasan pantai selatan
Yang paling mungkin dapat menimbulkan tsunami adalah : gempa yang
terjadi di dasarkan laut, kedalaman pusat gempa kurang dari 60 km,
magnitudo gempa lebih besar dari 6,0 skala Richter, serta jenis pensesaran
gempa tergolong sesar naik atau sesar turun. Hal diatas yang memicu
terjadinya tsunami di daerah Kepulauan Seram, Ambon, Kepulauan Banda
dan Kepulauan Kai.
Gempa yang menimbulkan tsunami sebagian besar berupa gempa yang
mempunyai mekanisme fokus dengan komponen dip-slip, yang terbanyak
adalah tipe thrust (Flores 1992) dan sebagian kecil tipe normal (Sumba
1977).Gempa dengan mekanisme fokus strike slip kecil sekali kemungkinan
untuk menimbulkan tsunami.
Tsunami dapat terjadi jika terjadi gangguan yang menyebabkan
perpindahan sejumlah besar air, seperti letusan gunung api, gempa bumi,
longsor maupun meteor yang jatuh ke bumi. Namun, 90% tsunami adalah
akibat gempa bumi bawah laut. Dalam rekaman sejarah beberapa tsunami
diakibatkan oleh gunung meletus, misalnya ketika meletusnya Gunung
Krakatau.
Gerakan vertikal pada kerak bumi, dapat mengakibatkan dasar laut naik
atau turun secara tiba-tiba, yang mengakibatkan gangguan kesetimbangan air
yang berada di atasnya. Hal ini mengakibatkan terjadinya aliran energi air
12
PROGRAM STUDI D3 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
13
PROGRAM STUDI D3 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
Pada bendung tetap, elevasi muka air di hulu bendung berubah sesuai
dengan debit sungai yang sedang melimpas (muka air tidak bisa diatur naik
ataupun turun). Bendung tetap biasanya dibangun pada daerah hulu sungai.
Pada daerah hulu sungai kebanyakan tebing-tebing sungai relative lebih
curam dari pada di daerah hilir. Pada saat kondisi banjir, maka elevasi muka
air di bendung tetap (fixedweir) yang dibangun di daerah hulu tidak meluber
kemana-mana (tidak membanjiri daerah yang luas) karena terkurung oleh
tebing-tebingya yang curam.
14
PROGRAM STUDI D3 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
yang luas) karena air akan mengalir lewat pintu yang telah terbuka kearah
hilir (downstream).
15
PROGRAM STUDI D3 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
d. Pintu Penguras
Penguras ini bisanya berada pada sebelah kiri atau sebelah kanan
bendung dan kadang-kadang ada pada kiri dan kanan bendung. Hal ini
disebabkan letak daripada pintu pengambilan. Bila pintu pengambilan terletak
pada sebelah kiri bendung, maka penguras pun terletak pada sebelah kiri pula.
Bila pintu pengambilan terletak pada sebelah kanan bendung, maka penguras
pun terletak pada sebelah kanan pula. Sekalipun kadang-kadang pintu
pengambilan ada dua buah, mungkin saja bangunan penguras cukup satu hal
ini terjadi bila salah satu pintu pengambilan lewat tubuh bendung. Pintu
penguras ini terletak antara dinding tegak sebelah kiri atau kanan bendung
dengan pilar, atau antara pilar dengan pilar. Lebar pilar antara 1,00 sampai
2,50 meter tergantung konstruksi apa yang dipakai. Pintu penguras ini
berfungsi untuk menguras bahan-bahan endapan yang ada pada sebelah udik
pintu tersebut. Untuk membilas kandungan sedimen dan agar pintu tidak
tersumbat, pintu tersebut akan dibuka setiap harinya selama kurang lebih 60
menit. Bila ada benda-benda hanyut mengganggu eksploitasi pintu penguras,
sebaiknya dipertimbangkan untuk membuat pintu menjadi dua bagian,
sehingga bagian atas dapat diturunkan dan benda-benda hanyut dapat lewat
diatasnya.
Bila sebuah konstruksi bendung dibangun pada aliran sungai baik pada
palung maupun pada sodetan, maka pada sebelah hilir bendung akan terjadi
loncatan air. Kecepatan pada daerah itu masih tinggi, hal ini akan
16
PROGRAM STUDI D3 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
Ruang olak ini dipakai pada tanah aluvial dengan aliran sungai tidak
membawa batuan besar. Bentuk hidrolis kolam ini akan dipengaruhi oleh
tinggi energi di hulu di atas mercu dan perbedaan energi di hulu dengan muka
air banjir hilir.
Peredam tipe ini mempunyai bentuk hidrolis yang sama sifatnya dengan
peredam energi tipe Vlughter. Berdasarkan percobaan, bentuk hidrolis kolam
peredam energi ini dipengaruhi oleh faktor-faktor, yaitu tinggi energi di atas
mercu dan perbedaan tinggi energi di hulu dengan muka air banjir di hilir.
Kolam peredam energi ini terdiri dari tiga tipe, yaitu solid bucket,
slottedroolerbucket atau dentatedrollerbucket, dan skyjump. Ketiga tipe ini
mempunyai bentuk hampir sama dengan tipe Vlughter, namun perbedaanya
sedikit pada ujung ruang olakan. Umumnya peredam ini digunakan bilamana
sungai membawa batuan sebesar kelapa (boulder). Untuk menghindarkan
kerusakan lantai belakang maka dibuat lantai yang melengkung sehingga
bilamana ada batuan yang terbawa akan melanting ke arah hilirnya.
Tipe ini biasanya dipakai untuk head drop yang lebih tinggi dari 10 meter.
Ruang olakan ini memiliki berbagai variasi dan yang terpenting ada empat
tipe yang dibedakan oleh rezim hidraulik aliran dan konstruksinya. Tipe-tipe
tersebut, yaitu ruang olakan tipe USBR I merupakan ruang olakan datar
dimana peredaman terjadi akibat benturan langsung dari aliran dengan
permukaan dasar kolam, ruang olakan tipe USBR II merupakan ruang olakan
yang memiliki blok-blok saluran tajam (gigi pemencar) di ujung hulu dan di
dekat ujung hilir (endsill) dan tipe ini cocok untuk aliran dengan tekanan
17
PROGRAM STUDI D3 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
hidrostatis lebih besar dari 60 m, ruang olakan tipe USBR III merupakan
ruang olakan yang memiliki gigi pemencar di ujung hulu, pada dasar ruang
olak dibuat gigi penghadang aliran, di ujung hilir dibuat perata aliran, dan tipe
ini cocok untuk mengalirkan air dengan tekanan hidrostatis rendah, dan ruang
olakan tipe USBR VI merupakan ruang olakan yang dipasang gigi pemencar
di ujung hulu, di ujung hilir dibuat perata aliran, cocok untuk mengalirkan air
dengan tekanan hidrostatis rendah, dan Bilangan Froud antara 2,5 - 4,5.
Ruang Olak Tipe The SAF Stilling Basin (SAF = Saint Anthony Falls)
Ruang olakan tipe ini memiliki bentuk trapesium yang berbeda dengan
bentuk ruang olakan lain dimana ruang olakan lain berbentuk melebar.
Bentuk hidrolis tipe ini mensyaratkan Fr (Bilangan Froude) berkisar antara
1,7 sampai dengan 17. Pada pembuatan kolam ini dapat diperhatikan
bahwa panjang kolam dan tinggi loncatan dapat di reduksi sekitar 80%
dari seluruh perlengkapan. Kolam ini akan lebih pendek dan lebih
ekonomis akan tetapi mempunyai beberapa kelemahan, yaitu faktor
keselamatan rendah (Open Channel Hidraulics, V.T.Chow : 417-420)
f. Kantong Lumpur
g. Bangunan Pelengkap
18
PROGRAM STUDI D3 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
BAB 3
19
PROGRAM STUDI D3 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
Sedangkan ujung yang lain diarahkan pada cerobong turbin. Pada bagian
pipa pesat yang keluar dari bak penenang, dipasang pipa udara (Air Vent)
setinggi 1 meter di atas permukaan air bak penenang. Pemasangan pipa
udara ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya tekanan rendah (Low
Pressure) apabila bagian ujung pipa pesat tersumbat. Tekanan rendah ini
akan berakibat pecahnya pipa pesat. Fungsi lain pipa udara ini untuk
membantu mengeluarkan udara dari dalam pipa pesat pada saat start ½
inch.
7. Main stop valce, berfungsi sebagai katup pengatur turbine
21
PROGRAM STUDI D3 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
Cara kerja PLTA dapat dilihat dari siklus diatas, air dari tandon/sungai
masuk pada turbin melalui penstok untuk memperbesar tekanan hidrostatis.
Katup pengaman berguna untuk mengatur aliran air yang masuk ke
headracetunnel, juga untuk menghentikan aliran air. Energi potensial air
menggerakkan turbin sehingga mengsilkan energi gerak yang dikonversi
menjadi energi listrik oleh generator. Energi listrik dari generator ini diatur
dan ditransfer oleh main transformer agar sesuai dengan
kapasitas transmissionline(tegangan, daya, dll) untuk dibagikan ke rumah-
rumah.
22
PROGRAM STUDI D3 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
a) Keadaan Topografi
Dalam hal ini semua rencana daerah irigasi dapat terairi, sehingga
harus dilihat elevasi sawah tertinggi yang akan diari;
Bila elevasi sawah tertinggi yang akan diairi telah diketahui maka
elevasi mercu bendung dapat ditetapkan;
Dari kedua hal di atas, lokasi bendung dilihat dari segi topografi dapat
diseleksi.
b) Keadaan Hidrologi
Dalam pembuatan bendung, yang patut diperhitungkan juga adalah
faktor – faktor hidrologinya, karena menentukan lebar dan panjang
bendung serta tinggi bendung tergantung pada debit rencana. Faktor –
faktor yang diperhitungkan, yaitu masalah banjir rencana, perhitungan
debit rencana, curah hujan efektif, distribusi curah hujan, unit
hidrograf, dan banjir di site atau bendung.
c) Kondisi Topografi
Dilihat dari lokasi, bendung harus memperhatikan beberapa aspek, yaitu :
Ketinggian bendung tidak terlalu tinggi; bila bendung dibangun di
palung sungai, maka sebaiknya ketinggian bendung dari dasar sungai
tidak lebih dari tujuh meter, sehingga tidak menyulitkan
pelaksanaannya.
Trase saluran induk terletak di tempat yang baik; misalnya
penggaliannya tidak terlalu dalam dan tanggul tidak terlalu tinggi –
untuk tidak menyulitkan pelaksanaan, penggalian saluran induk
dibatasi sampai dengan kedalaman delapan meter.
Penempatan lokasi intake yang tepat dilihat dari segi hidraulik dan
angkutan sedimen; sehingga aliran ke intake tidak mengalami
gangguan dan angkutan sedimen yang akan masuk ke intake juga
dapat dihindari.
d) Kondisi Hidraulik dan Morfologi
Pola aliran sungai meliputi kecepatan dan arahnya pada waktu debit
banjir, sedang dan kecil;
Kedalaman dan lebar muka air pada waktu debit banjir, sedang dan
kecil;
Tinggi muka air pada debit banjir rencana;
Potensi dan distribusi angkutan sedimen.
23
PROGRAM STUDI D3 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
f) Biaya Pelaksanaan
Biaya pelaksanaan pembangunan bendung juga menjadi salah satu
faktor penentu pemilihan lokasi pembangunan bendung. Dari
beberapa alternatif lokasi ditinjau pula dari segi biaya yang paling
murah dan pelaksanaan yang tidak terlalu sulit.
24
PROGRAM STUDI D3 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
BAB 3
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Jadi, pada dasarnya terdapat dua hukum yang berlaku dalam mekanika
fluida, yaitu: statika dan dimanika. Contonya air, patuh pada hukum
Hidrostatika (misalnya hukum Archimedes) dan juga patuh pada hukum
Hidrodinamika. Dalam gas/udara berlaku hukum aerosatika dan hukum
aerodinamika.
Contoh pemanfaatan hukum:
a. Hidro statika: transportasi dengan kapal laut.
b. Aerstatika: balon udara, Zepellin.
c. Aerodinamika: pesawat udara, peluru kendali.
d. Hydrodinamika: turbin air dan baling-baling kapal laut, permainan
selancar diair.
25
PROGRAM STUDI D3 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
Dari contoh kita dapat memperkirakan apa manfaat fluida dan perannya
bagi kehidupan sehari-hari. Tanpa ada fulida (misalnya air) maka tak
mungkin terjadi kehidupan (living organisme). tanpa oksigen juga manusia
akan segera punah.
3.2. Saran
26
PROGRAM STUDI D3 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
DAFTAR PUSTAKA
Drs. Dwi Agung S. dan Dra. Ediyati. 1996. Ilmu Ukur Tanah. Bandung : Angkasa
Bandung
Erman Mawardi, Drs. Dipl. AIT. dan Moch. Memed, Ir. Dipl. 2010. HE. APU. Desain
Hidraulik Bendung Tetap. Bandung: CV. Alfabeta.
Dr. Ir. H. Iskandar Muda Purwaamijaya, M. T. 2008. Teknik Survey dan Pemetaan Jilid 3.
Bandung : Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
27
PROGRAM STUDI D3 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
LAMPIRAN
28