Disusun Oleh:
PENDAHULUAN
Dilihat dari sarana dan prasarana yang dimilki sekolah ini sudah memadai,
namun peraturan (disiplin) yang ditetapkan belum maksimal dilaksanakan oleh siswa
dan guru, hal ini terlihat dari banyaknya siswa yang absen pada setiap bulannya
khususnya pada pelajaran eksakta. Hal ini disebabkan karena guru tidak mampu
menggunakan media-media pembelajaran dalam proses pembelajaran sehingga proses
pembelajaran menjadi kurang menarik minat siswa yang menyebabkan siswa bosan
terhadap pelajaran tersebut. Berdasarkan uraian diatas perlu maka perlu di
pertimbangkan untuk mengadakan pelatihan terhadap guru bidang studi dalam
membuat, memilih dan pengembangan media pembelajaran.
Lulusan kompetensi keahlian Tata Boga SMK Swasta Pariwisata Imelda Medan
dibekali dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan Pengolahan bahan makanan,
Manajeman Boga, Pengetahuan Boga Dasar, Pengetahuan pengolahan makanan
oriental dan kontinental serta dibekali kemampuan dalam berwirausaha sesuai
dengan perkembangan kebutuhan masyarakat, dunia jasa boga.
B. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang ada, maka dapat diidentifikasi bahwa masalah
yang timbul disebabkan beberapa faktor antara lain: kompetensi Kepribadian, Sosial,
Pedagogik dan Profesional guru, dari beberapa faktor–factor tersebut maka kegiatan
observasi untuk pelatihan dibatasihanya pada kompetensi Profesionalnya saja.
Kemudian di SMK Swasta Pariwisata Imelda Medanterdapat beberapa Jurusan,
dalam hal ini TNA dikhususkan untuk guru-guru produktif jurusan Tata Boga
Berdasarkan pada batasan masalah, maka dapat dirumuskan masalah traing need
assessment (TNA), yaitu:
DESKRIPSI TEORITIS
A. Variabel TNA
Dalam melaksanakan pelatihan hal yang paling utama dan pertama adalah
analisis kebutuhan pelatihan. Analisis kebutuhan pelatihan akan mencerminkan
keadaan yang sesungguhnya yang dihadapi oleh para calon peserta pelatihan dalam
melaksanakan tugasnya, jika dibandingkan dengan sesuatu yang menjadi standar.
Dalam menganalisis kebutuhan pelatihan dicoba dibandingkan antara hasil
pekerjaan (kinerja) sekarang yang sedang mereka kerjakan dengan apa yang
diinginkan (kinerja yang diharapkan) sesuai dalam standar operasi yang telah
ditetapkan.
Adanya perbedaan antara kedua kinerja tersebut merupakan petunjuk tentang
adanya permasalahan yang dihadapi oleh karyawan dan organisasi. Perbedaan atau
masalah itu merupakan petunjuk apa yang perlu disiapkan bagi pemilihan strategi
(pelatihan atau non pelatihan) dan pemilihan program pelatihan
1. Mewawancarai / Intervieuw
Merupakan salah satu alat atau instrument dalam pengumpulan data atau
informasi yang penting dan banyak dilakukan dalam pengembangan system
Tata boga adalah suatu disiplin ilmu terkait dengan seni dalam menyiapkan,
memasak, dan menghidangkan makanan siap saji. Di Indonesia, disiplin ilmu ini
dapat dipelajari di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) atau di tingkat sekolah
tinggi terkait Industri Pariwaisata dan Perhotelan, Seorang yang memiliki keahlian
dalam tata boga dinamakan sebagai koki, juru masak atau chef, dimana orang ini
Tata Boga yang dulunya adalah Gastronomi, membekali peserta didik dengan
ilmu pengetahuan dan keterampilan Pengolahan bahan makanan, Manajeman
Boga, Pengetahuan Boga Dasar, Pengetahuan pengolahan makanan oriental dan
kontinental serta dibekali kemampuan dalam berwirausaha sesuai dengan
perkembangan kebutuhan masyarakat, dunia jasa boga, serta menciptakan lapangan
kerja baru bagi dirinya dan orang lain.
Bagi lulusan Program Keahlian Tata Boga adalah jenis pekerjaan dan atau profesi
1) Menghasilkan lulusan yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, serta sehat jasmani dan rohani, dan menjadi warga Negara yang
demokratis.
Program Keahlian Boga Kompetensi Tata Boga sebagai bagian dari pendidikan
menengah, bertujuan menyiapkan siswa / tamatan:
BAB III
B. Sumber Data
Seluruh Guru Produktif jurusan Tata Boga SMK Swasta Pariwisata Imelda Medan
BAB IV
A. Optimal
1. Latar belakang pendidikan guru yang bukan dari keguruan yang berjumlah 8 orang
menyebabkan proses belajar mengajar kurang efektif, karena pada esensinya guru
yang berlatar belakang keguruan tidak menguasaai dasar- dasar pengajaran dan
tidak memahami karakteristik siswa.
D. Feeling
Berdasarkan hasil observasi pada Kepala Sekolah / Wakil Kepala Sekolah
diketahui bahwa sekolah ini membutuhkan pelatihan dalam membuat media
pembelajaran interaktif dan tambahan tenaga guru / pengajar. Kepada Pemerintah
diharapkan untuk menambah tenaga pengajar didalam sekolah ini agar proses belajar
mengajar (education) dapat berjalan dengan efektif.
E. Solution
Untuk dapat mengatasi permasalahan yang ada maka perlu ada kebijakan dari
Pemerintah pusat dan daerah setempat untuk membuat pelatihan guru mata pelajaran
dalam membuat multi media pembelajaran interaktif serta penambahan sarana dan
prasarana sekolah. Dalam mengatasi kendala yang dihadapi guru dalam penyajian
materi pelajaran perlu diadakan sebuah pelatihan yang menunjang profesi keguruan.
Selain itu perlu diadakan peningkatan motivasi melalui peningkatan kompetensi guru
sehingga guru lebih bersemangat melakukan pengabdiannya sebagai guru yang
profersional.
BAB V
A. Simpulan
1. Pelatihan bagi guru yang memilki kendala dalam membuat media pembelajaran
dan penyajian materi mata pelajaran.
2. Perlu diadakan peningkatan landasan kependidikan guru dalam memperkaya
wawasannya.
B. Rencana Dan Anggaran Pelatihan
Berdasarkan gambaran latar belakang diatas maka dapat digambarkan mengenai
rencana gambaran mengenai rencana dan anggaran biaya pelatihan yang akan
dilaksanakan. Pelaksanaan pelatihan ini akan dilakukan pada luar jam pelajaran yang
dimulai dari pukul 13.00 – 17.00 yang akan dilaksanakan 4 hari dengan rincian
anggaran biaya berikut:
C. Jadwal Pelaksanaan
Hari Waktu Materi pelatihan
D. Rekomendasi
a. Sasaran Pelatihan
Adapun yang menjadi sasaran pelatihan ini adalah para guru yang di SMK
Swasta Pariwisata Imelda Medan.
b. Materi Pelatihan
Dalam pelatihan ini, kompetensi yang diharapkan dari para peserta setelah
dalam pelatihan ini adalah:
d. Pelaksanaan Pelatihan
e.
f.
g. Batasan Pelatihan
Nilai
No Penampilan Guru
1 2 3 4
Menciptakan hubungan interpersonal antara guru dengan siswa
1
secara menyenangkan, efektif, sehat, dan akrab
Guru mendesain aktifitas siswa dalam belajar sesuai dengan
2
kecepatan, cara, kemampuan dan minatnya
3 Memberikan motivasi awal
4 Menarik perhatian siswa
5 Memberikan apersepsi
6 Menentukan penataan latar sesuai sekario pembelajaran
Menentukan pengorganisasian pesesrta didik sesuai sekenario
7
pembelajaran
Mendisain aktifitas peserta didik yang dapat menjamin seluruh
8
peserta didik berprestasi dalam kegiatan pembelajaran
Kalimat dan kata yang disampaikan oleh guru tidak berbelit
9
tetapi terarah dengan jelas dan mudah dipahami siswa
Terhindar dari kata dan kalimat yang meragukan maupun
10
berlebihan
Menggunakan contoh dengan pola berpikir deduktif dan
11
induktif sesuai kebutuhan materi pembelajaran
12 Bertanya dengan jelas, singkat dan menggunakan acuan
Menyampaikan pertanyaan menurut maksudnya atas dasar
13 permintaan, menggunakan teoritis yang baik, menuntun kearah
kopetensi
Memberikan kesimpulan kegiatan pembelajaran dengan cara
14
merangkum dan merigkas dengan jelas