Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Undang undang No.36 Tahun 2009 tentang kesehatan khususnya
BAB XII kesehtan kerja pasal 164-166 secara tegas menyatakan tentang
tujuan, sasaran, peran dan tanggung jawab pemerintah. Di dalam UU
tersebut terdapat pula kewajiban, tanggung jawab, pengelola tempat
kerja/ majikan/ pengusaha dan kewajiban pekerja dalam upaya
kesehatan.
Upaya kesehatan kerja ditujukan untuk melindungi pekerja agar
hidup sehat dan terbebas dari gangguan kesehatan serta pengaruh
buruk yang diakibatkan oleh pekerja dalam rangka mewujudkan
produktivitas kerja yang optimal. Berdasarkan hal tersebut, pemerintah
wajib membina dan melaksanakan upaya kesehatan kerja dengan
melibatkan seluruh komponen masyarakat pada umumnya dan
masyarakat pekerja pada khususnya.
Dalam upaya mendekatkan pelayanan kesehatan kerja pada
masyarakat pekerja salah satu unsur yang diperlukan adalah pos upaya
kesehatan kerja (POS UKK). POS UKK ini dikelola oleh kader kesehatan
kerja yang mempunyai kesadaran dan kemauan mengabdkan diri sendiri
secara sukarela untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan diri
sendiri dan kelompoknya agar dapat bekerja dengan aman, sehat,
produktif dalam bekerja. Selama ini kader kesehatan kerja masih
menjadi pelaksanaan kegiatan dan belum berperan sebagai pengelola
kegiatan kesehatan kerja. Pada dasarnya pengelola POS UKK bukan
hanya melaksanakan kegiatan saja, akan tetapi juga berperan sebagai
perencana dan pengatur kegiatan. Kader kesehatan kerja sebaiknya
mampu menjadi pengelola karena merekalah yang paling memahami
kondisi dan kebutuhan, masyarakat pekerja di wilayahnya.

B. Tujuan
Tujuan dari penyusunan pedoman ini agar pemegang program
puskesmas mempunyai suatu pedoman yang baku untpelaksanaan
Program Upaya Kesehatan Kerja (UKK) sehingga dapat digunakan
sebagai acuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat pada
umumnya dan masyarakat pekerja pada khususnya.

Pedoman Internal Program Upaya Kesehatan Kerja| 1


C. Manfaat
Manfaat dari pedoman UKK ini ialah menjadi acuan untuk
melaksanakan perencanaan serta evaluasi penyelenggaraan program
UKK di Puskesmas Banguntapan III.

Pedoman Internal Program Upaya Kesehatan Kerja| 2


BAB II
STRUKTUR ORGANISASI

A. Visi Misi Program UKK


Visi :
Tercapainya derajat kesehatan masyarakat pekerja yang optimal.
Misi :
a. Meningkatkan pengetahuan masyarakat pekerja tentang penyakit dan
kesehatan.
b. Meningkatkan kewaspadaan masyarakat pekerja tentang pencegahan
penyakit dan kecelakaan kerja.
c. Menurunya prevalensi angka keskitan pekerja dan angka kecelakaan/
cidera akibat kerja.

B. Kebutuhan SDM
1. Kualifikasi SDM
Dalam pelaksanaan program UKK Puskesmas Banguntapan III
dibutuhkan penanggung jawab pelaksanaan program, sehingga
program UKK dapat berjalan sesuai baik dari perencanaan,
pelaksanaan, sampai dengan evaluasi.
Namun demikian, selain pemegang program, UKK tidak dapat
berjalan lancar tanpa adanya kerjasama dari beberapa pihak termasuk
pimpinan sebagai regulator kebijakan maupun dari lintas program
terkait.
Adapun SDM yang terkait dengan pelaksanaan program UKK
tertuang dalam tabel 2.1.
Tabel 2.1. SDM yang terkait Program UKK
No Jabatan Jumlah Keterangan
1 Kepala Puskesmas 1 orang Pembuat
Kebijakan
2 Kasubag TU 1 orang Pelaksana
Prosedur
Kebijakan
3 Dokter Umum 2 orang Pelaksana
Kegiatan Medis
UKK

Pedoman Internal Program Upaya Kesehatan Kerja| 3


4 Petugas Kesling 1 orang Monitoring &
Evaluasi
Monitoring
Lingkungan,
Bahan Beracun
dan Limbah
5 Petugas Promkes 1 orang Pelaksanan
Penyuluhan
Kesehatan
6 Petugas UKK 1 orang Merangkap
sebagai petugas
farmasi
7 Petugas Gizi 1 orang Monitoring Gizi
dan Kebersihan
Pengelolaan
pangan industri
8 Dokter Gigi 1 orang Monitoring
UKGM pada
pekerja
9 Perawat Gigi 2 orang Monitoring
UKGM pada
pekerja
10 Paramedis ( Perawat & 9 orang Pemberi asuhan
Bidan) keperawatan/
kebidanan

2. Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan Tenaga


Sumber daya manusia yang terorganisir baik dari kuantitas
maupun kualitas sesuai kompetensi sangat dibutuhkan untuk lancarnya
penyelenggaraan program UKK puskesmas di instuisi pekerja di
wilayah Puskesmas Banguntapan III.
Pertemuan koordinasi yang diselenggarakan oleh kabupaten
dapat meningkatkan pengetahuan programmer tentang pelaksanaan
UKK.. Saat ini 1 (satu) dokter umum sudah dilatih tentang penyakit
akibat kerja dan penyakit diduga akibat kerja sehingga menunjang
pelaksanaan program UKK di Puskesmas Banguntapan III.

Pedoman Internal Program Upaya Kesehatan Kerja| 4


Sebagai penggerak upaya kesehatan kerja di Desa Banguntapan,
telah dilatih 5 orang masyarakat sebagai Kader Kesehatan Kerja (
Kader UKK). Pelatihan kader UKK tersebut adalah sebagai pelaksana
kegiatan promotif berupa penggerakan POS UKK dan skreening
kesehatan serta penyakit akibat kecelakaan kerja.

C. Landasan Hukum
1. Undang-Undang Dasar tahun 1945 [pasal 28 ayat 1 tentang hak
untuk memperoleh pelayanan kesehatan.
2. Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan BAB XII
Kesehatan Kerja
3. Undang-Undang Nomor 13 Tahun tentang ketenagakerjaan.
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengeloalaan
Lingkungan Hidup
5. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1999 nomor 85 tahun 1999
tentang pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun.
6. Peraturan pemerintah No 32 tahun 1996 tentang tenaga kesehatan
7. Keppres No 22 tahun 1993 tentang penyakit yang timbul karena
hubungan kerja
8. kepmenkes no 1758 tahun 2003 tentang standar pelayanan
kesehatan kerja dasar
9. Kepmenkess No. 038/menkes/SK/I/2007/ tentang pedomann
pelayanan kesehatan kerja pada puskesmas kawasan industtri/
sentra industri.
10. Kepmenkes No. 128/menkes/SK/II/2004/tentang kebijakan dasar
pusat nkesehatan masyarakat
11. Kepmenkes No. 1758/menkes/SK/XII/2003/tentang standar
pelayanan kesehatan kerja dasar.

Pedoman Internal Program Upaya Kesehatan Kerja| 5


BAB III
RUANG LINGKUP PELAYANAN

Adapun ruang lingkup dari pelayanan Upaya Kesehatan Kerja antara lain
meliputi :
1. Pengenalan potensi bahaya dan masalah kesehatan yang ditimbulkannya
2. Pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja
3. Indikiator Keberhasilan Upaya Kesehatan Kerja POS
4. Pembentukan dan pelayanan kesehatan POS UKK
POS UKK adalah bentuk pemberdayaan masyarakat di kelompok pekerja
informal utamanya di dalam upaya promotif, preventif, untuk melindungi
pekerja agar hidup sehat dan terbatas dari gangguan kesehatan serta
pengaruh buruk yang diakibatkan oleh pekerjaan.
Macam-macam POS UKK sendiri antara lain berada Sentra kerajinan
kuningan Dusun Pringgolayan dan POS UKK di pasar Bantengan Dusun
Wonocatur.

Pedoman Internal Program Upaya Kesehatan Kerja| 6


BAB IV
PENGENDALIAN MUTU

Puskesmas Banguntapan III merupakan unit Pelayanan Tekhnis (UPT)


atau garda depan dari Dinas kabupaten Bantul. Sedangkan, Program UKK
Puskesmas Banguntapan III, yakni :
A. Pengendalian Mutu Eksternal
Pengendalian mutu eksternal bersumber dari Dinas Kesehatan
Kabupaten Bantul yang berkewajiban menyusun kebijakan ,
mengkoordinasikan, melakukan pemantauan serta evaluasi kinerja
Program UKK Puskesmas Banguntapan III. Selain mendapat arahan dari
Dinas Kesehatan, Puskesmas juga berhak mendapatkan arahan dan
bimbingan terhadap pelaksanaan program UKK dapat berjalan sesuai
dengan kebijakan yang telah ditetapkan.

B. Pengendalian Mutu Internal


Pengendalian mutu internal bersumber dari penetapan kebijakan,
pemantauan serta evaluasi oleh Kepala Puskesmas Banguntapan III serta
arahan dari Koordinator Kesehatan Lingkungan yang merupakan induk dari
program UKK.
Sebagai acuan pelaksanaan setiap kegiatan UKK tersedia format SOP
dan KAK yang harus dipatuhi pelaksana program (programmer) sehingga
pelaksanaanya menjadi sistematis dan profesional.

Pedoman Internal Program Upaya Kesehatan Kerja| 7


BAB V
SARANA DAN PRASARANA

Beberapa sarana dan prasarana program UKK Puskesmas Banguntapan


III cukup memadahi namun masih ada beberapa yang belum bisa terpenuhi.
Sarana prasarana tersebut disajikan dalam tabel 5.1. di bawah ini.
Tabel 5.1 Sarana dan Prasarana UKK Puskesmas Banguntapan III
No Sarana Prasarana Checklist Keteranagan
Ada Tidak
1 Ruangan  Masih menjadi satu
dengan ruang
Kesling
2 UKK KIT : 1 Paket dari dinkes
a. Tas 
b. Timbangan 
c. Stetoskop 
d. Tensimeter 
e. Microtoice 
3 Bahan Habis Pakai  Dari Puskesmas
(BHP)
4 Dokumen dan data  Masih menjadi satu
dengan ruang
Farmasi
5 Pedoman pelaksanaan  Ada pada
UKK programmer

Adapun uraian kegiatan program UKK Puskesmas Banguntapan III secara


rinci tertuang dalam tabel 5. 2 dibawah ini :
Tabel 5.2 Uraian Kegiatan Program UKK Puskesmas Banguntapan III
N Uraian Kegiatan Pelaksana Keterangan
o P K M
1 Ukk Puskesmas -Pelaksanaan sesuai
-Cuci tangan untuk √ dengan tupoksi masing-
mencegah infeksi masing petugas,
silang -Pencatatan dan pelaporan

Pedoman Internal Program Upaya Kesehatan Kerja| 8


-Pemakaian APD √ K3 dilaksanakan oleh
-Pengelolaan jarum √ programmer UKK
dan alat tajam
-Penatalaksanaan √
peralatan
-Pengelolaan limbah √
dan sanitasi ruanagn
-Pencatatan dan
pelaporan K3

2 UKK di tempat kerja -Monitoring dilaksanakan
(industri logam dan secara berkala minimal 1
pasar) tahun 1 x
-Monitoring dan √ -Pencatatan dan pelaporan
pembinaan K3 dilaksanakan oleh
-Pemakaian APD √ programer UKK
-Pengelolaan limbah √
-Pencatatan dan √
Pelaporan K3
3 Dokumentasi dan √ Dilaksanakan oleh
Pelaporan Program Programmer UKK
UKK

Keterangan :
P : Petugas Puskesmas
K : Kader UKK
M : Masyarakat Pekerja

Pencatatan dan pelayanan Program UKK meliputi :


- Jumlah pekerja yang dilayani dalam pelayanan kesehatan
- Kasus gangguan kesehatanm umum
- Kasus kecelakaan kerja pada pekerja
- Kasus gangguan kesehatan akibat kerja pada pekerja
- Jumlah Kader pos UKK
- Data Kader POS UKK ynag telah dilatih tentang kesehatan

Pedoman Internal Program Upaya Kesehatan Kerja| 9


BAB VI
CAKUPAN KEGIATAN

A. Bentuk Kegiatan
1. Teknis
a. Promotif
-Penyuluhan pada pekerja
-Pengenalan potensi bahay dan masalah kesehatan yang
ditimbulkannya
-Pertemuan refreshing kader UKK minimal 1x dalam setahun .
b. Preventif( Pencegahan)
-Monitoring dan pembinaan pada temoat kerja maupun pos UKK.
-Pemeriksaan berkala pada pekerja 1 bulan 1 kali
c. Kuratif &Rehabilitatif
-Pengobatan ringan
-Rujukan medik
2. Manajemen
Dukungan manajerial untuk menunjang pelaksanaan kegiatan
UKK di Pusekesmas Banguntapan III adalah sebagai berikut :
a. Adanya perencanaan yang disusun berdasarkan pencapaian tahun
sebelumnya
b. Melibatkan masyarakat pekerja kader UKK Puskesmas maupun
lintas sektor terkait
c. Monitoring dan evaluasi dilaksanakan mengacu kepada
perencanaan antara lain : jenis kegiatan, volume jadwal, dan biaya
yang dialokasikan
B. Uraian Kegiatan
Beberapa hal yang perlu dilaksanakan oleh pemegang program UKK
Banguntapan III ialah :
a. Sosialisasi dan advokasi
b. Mempersiapkan sumber daya manusia ( membina kader UKK)
c. Koordinasi dengan lintas program dari sektor dalam mengatasi masalah
kesehatan.
d. Meningkatkan peran serta masyarakat pekerja dalam mengatasi
masalah kesehatan
e. Menyiapkan sarana dan prasarana.
f.

Pedoman Internal Program Upaya Kesehatan Kerja| 10


BAB VII
INDIKATOR KINERJA
A. Indikator Input
Diperoleh dari bimbingan teknis dari Dinas Kesehatan Kabupaten
Bantul , Acuan pedoman pelaksanaan UKK dari pusat dan capaian target
Puskesmas dari kabupaten. Adapun indikator input program UKK tertang
dalam tabel sebagai berikut.
Tabel 7.1. Indikator Input Program UKK
No Input Kegiatan Indikator
1 Komitmen masyarakat pekerja untuk Tersedianya komitmen tertulis
membentuk Pos UKK di tempat yang ditandatangani oleh ketua
kerja Pos UKK
2 Adanya dukungan sumber daya Adanya kader yang telah dilatih
manusia tentang kesehatan

B. Indikator Proses
Dalam pelaksanaan tiap kegiatan UKK perlu diperhatikan
keberhasilan dan kekurangan kegiatan sehingga dapat segera dianalisa
dan dievaluasi guna menentukan rencana tindak lanjut (RTL) berikutnya.
Adapun indikator proses Program UKK tertuang dalam tabel sebagai
berikut :
Tabel 7.2. Indikator Proses Program UKK
No Proses Kegiatan Indikator
1 Terlaksananya kegiatan di Pos UKK Pelayanan kesehatan di Pos
UKK dibantu oleh kader
2 Peningkatan kapasitas bagi anggota Terlaksana pelatihan guna
Pos UKK peningkatan kapasitas anggota

C. Indikator Output
Dinilai berdasarkan capaian dari indikator input, apakah sudah
memenuhi target atau belum. Bila belum agar dianalisa hambatan yang
dialami dan menentukan penyelesaiannya. Apabila sudah untuk
dipertahankan dan ditingkatkan sehingga kegiatan semakin optimal.
Indikator output program UKK dituangkan dalam tabel 7.3 .

Pedoman Internal Program Upaya Kesehatan Kerja| 11


Tabel 7.3. Indikator Output Program UKK
Output Kegiatan Indikator
Pencatatan dan pelaporan - Jumlah kasus penyakit umum
pada pekerja
- Jumlah kasus diduga penyakit
akibat kerja pada pekerja
- Jumlah kasus penyakit akibat kerja
pada pekerja
- Jumlah kecelakaan kerja

D. Indikator outcome
Indikator outcome berfungsi untuk melihat sejauh mana dampak,
manfaat, harapan perubahan dari sebuah kegiatan atau pelayanan
program Upaya Kesehatan Kerja (UKK). Indikator ini penting untuk
menilai perkembangan efektifitas program (effectivenes).
Indikator outcome bisa diperoleh dari RTL hasil kegiatan dan
masukan dari sasaran UKK, melalui evaluasi proses kegiatan dan
Survey Mawas Diri Program UKK. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga
dan meningkatkan kualitas program melalui masukan dari sasaran

Pedoman Internal Program Upaya Kesehatan Kerja| 12


BAB VIII
MEKANISME MONITORING DAN EVALUASI

A. Monitoring
Monitoring adalah proses rutin pengumpulan data dan pengukuran
kemajuan atas obyektif program .
Monitoring dilaksanakan oleh koordinator upaya Kesehatan
Lingkungan, Koordinator UKM dan Kepala Puskesmas. Monitoring
dilakukan setiap bulan dengan cara programer UKK menulis laporan
bulanan berisi kegiatan yang telah dilaksanakan dan kegiatan yang akan
dilaksanakan pada bulan berikutnya.

B. Evaluasi
Evaluasi adalah proses untuk menyediakan informasi tentang
sejauh mana suatu kegiatan tertentu telah tercapai sesuatu dengan
perencanaan atau belum.
Evaluasi kegiatan UKK meliputi evaluasi proses dan evaluasi hasil
kegiatan. Evalusi proses dilaksanakan saat atau segera setelah kegiatan
dilaksanakan. Evaluasi hasil dilaksanakan setelah kegiatan
dilaksanakan. Evaluasi dapat dilaksanakan secara langsung berupa
laporan lisan maupun tertulis kepada Kepala Puskesmas dan oleh
kepala Puskesmas diberikan feedback langsung maupun tertulis.
Evaluasi disampaikan melalui lokakarya mini bulanan maupun tahuan
Puskesmas. Kemudian dibuat rencana tindak lanjut kegiatan tahun
berikutnya.

Mengetahui,
Plt. Kepala Puskesmas Banguntapan III

Drg. Kuncoro Sakti, MM, M. Kes


NIP 196405041992031009

Pedoman Internal Program Upaya Kesehatan Kerja| 13

Anda mungkin juga menyukai