Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
KELOMPOK 4
KHOZAINATUN MAGHFIROH I1C015043
MUH. AMIR HAMZAH I1C015045
NOER QONITA I1C015047
LUVITA NADYA N I1C015049
AMATULLAH SYARIFAH I1C015051
NADA SUBUH YATITIS I1C015053
AZIZAH NURUL QANI’AH I1C015055
EMY YULIANA I1C015057
ASISTEN PRAKTIKUM
Page 1 of 11
Lembar Kerja Praktikum Analisis Farmasi 2017
SKEMA KERJA
10gr NaOH
Larutan NaOH
0.25N
Page 2 of 11
Lembar Kerja Praktikum Analisis Farmasi 2017
3. Penentuan λ Maks
Larutan Standar
Tetrasiklin 10 ppm
Hasil λ Maks
Page 3 of 11
Lembar Kerja Praktikum Analisis Farmasi 2017
5. Preparasi Sampel
6. Uji Akurasi
Diambil sebanyak 5 ml
Dimasukkan ke dalam labu ukur 10 ml
Hasil serapan
Page 4 of 11
Lembar Kerja Praktikum Analisis Farmasi 2017
7. Uji Presisi
Sampel 10ppm
Diambil 5ml
Dimasukkan labu ukur 10ml
Ditambahkan 1ml larutan standar 40ppm
Di add sampai tanda batas dengan NaOH 0.25N
Direplikasi 2x
Diukur absorbansinya dengan Spektrofotometer UV
pada λ Maks
Hasil serapan
8. Uji LOD dan LOQ
- Menggunakan data dari uji akurasi
9. Uji Linearitas
- Menggunakan data dari konsentrasi riil pada uji akurasi
Page 5 of 11
Lembar Kerja Praktikum Analisis Farmasi 2017
DATA PENGAMATAN
1. Penimbangan
Standar tetrasiklin
Massa wadah (mg) 200,8
Massa wadah + bahan (mg) 250,9
Massa wadah + sisa (mg) 202,9
Massa bahan (mg) 48
y= a+ bx = -0,03974+0,02076 x
a= -0,03974
b= 0,02076 Gambar kurva kalibrasi
r= 0,9909
3. Data akurasi
Kons. Kons.
Kons. Tetra Kons. Riil
Standar absorbansi Standar % recovery
total * (x) ***
teoritik (x0) terukur **
0 0,106 7,0202 - - -
3 0,154 9,3323 2,3121 2,88 80, 281%
4 0,172 10,1994 3,1792 3,84 82,792%
6 0,205 11,7890 4,7688 5,76 82,792%
Y= a+bx
𝑦−𝑎
a. *X = 𝑏
0,106 + 0,03974
X0 = 0,02076
= 7,0202
Page 6 of 11
Lembar Kerja Praktikum Analisis Farmasi 2017
0,154+ 0,03974
X3 = = 9,3323
0,02076
0,172+ 0,03974
X4 = 0,02076 = 10,1994
0,205+ 0,03974
X6 = 0,02076 = 11,7890
b. **= X-X0
Konsentrasi Standar terukur = X3-X0 = 9,3323-7,0202 = 2,3121
Konsentrasi Standar terukur = X4-X0 = 10,1994-7,0202 = 3,1792
Konsentrasi Standar terukur = X6-X0 = 11,7890-7,0202 = 4,7688
𝑚𝑔 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟
c. ***= 50
x
konsentrasi standar teoritik
48
X3 = 50
x 3 = 2,88
48
X4 = 50
x 4 = 3,84
48
X6 = 50
x 6 = 5,76
𝑘𝑜𝑛𝑠.𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑢𝑘𝑢𝑟
d. % recovery = 𝑘𝑜𝑛𝑠.𝑟𝑖𝑖𝑙
x 100%
2,3121
% recovery X3 = 2,88
x 100% = 80, 281%
3,1792
% recovery X4 = 3,84
x 100% = 82,792%
4,7688
% recovery X6 = 5,76
x 100% = 82,792%
4. Data presisi
5 ml sampel 10 ppm + 1 ml standar 40 ppm + pelarut
Kons. Kons.
Kons. Tetra Kons. Riil
Standar absorbansi Standar % Recovery
total * (x) ***
teoritik (x0) terukur **
0 0,106 7,020 - - -
4 0,154 9,332 2,312 3,84 60,208%
4 0,172 10,199 3,179 3,84 82,786%
4 0,152 9, 236 2, 216 3,84 57,708%
Y= a+bx
𝑦−𝑎 X= dari nilai % Recovery
a. *X = 𝑏
0,106+ 0,03974 Sd= 13,814 %
X0 = 0,02076
= 7,020
𝑆𝐷
Cv= x 100%
0,154 + 0,03974 𝑋
X4 (replikasi 1) = 0,02076
= 9,332
Page 7 of 11
Lembar Kerja Praktikum Analisis Farmasi 2017
0,172 + 0,03974
X4 (replikasi 2) = 0,02076
= 10,199
0,152 + 0,03974
X4 (replikasi 3) = 0,02076
= 9, 236
b. **= X-X0
X4 (replikasi 1) = 9,332 - 7,020 = 2,312
X4 (replikasi 2) = 10,199 - 7,020 = 3,179
X4 (replikasi 3) = 9, 236 - 7,020 = 2, 216
𝑚𝑔 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟
c. ***= x konsentrasi standar teoritik
50
48
X4 = 50
x 4 = 3,84
𝑘𝑜𝑛𝑠.𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑢𝑘𝑢𝑟
d. % recovery = 𝑘𝑜𝑛𝑠.𝑟𝑖𝑖𝑙
x 100%
2,312
% recovery X4 (replikasi 1) =
3,84
x 100% = 60,208%
3,179
% recovery X4 (replikasi 2) = 3,84
x 100% = 82,786%
2,216
% recovery X4 (replikasi 3) = 3,84
x 100% = 57,708%
e. SD = 13,814 %
𝑆𝐷 3,814 %
%RSD = 𝑥̅
x 100% = 66,901 % x 100% = 5,701%
13,814 %
Cv X4 (replikasi 1) =60,208% x 100% = 22,943%
13,814 %
Cv X4 (replikasi 2) =82,786% x 100% = 16,686%
13,814 %
Cv X4 (replikasi 3) = 57,708% x 100% = 23,937%
Cv rata-rata = 21,188 %
Page 8 of 11
Lembar Kerja Praktikum Analisis Farmasi 2017
6. Linearitas
Kons. teoritik Kons. riil absorbansi Kurva linearitas
0 0 0,106
3 2,88 0,154
4 3,84 0,172
6 5,76 0,205
Y= a+bx
R2= 0,999671794
5 ppm 3 ml add 25 ml
12 ppm
Page 9 of 11
Lembar Kerja Praktikum Analisis Farmasi 2017
PEMBAHASAN
Praktikum ini dilakukan validasi metode analisis tetrasiklin dalam kapsul dengan
Spektrofotometri ultra-violet (UV). Tujuannya untuk memvalidasi metode tersebut, mengetahui
recoverynya itu dari standar tetrasiklin yang sengaja ditambahkan ke dalam supertetra, tetrasiklin
yang ada di supertetra diambil matriksnya sehingga metode ini valid tidak jika diterapkan
tertasiklin dalam matriks tersebut. Sampel yang digunakan adalah soft capsule supertetra yang
digunakan sebagai matriks analisis standar tetrasiklin, karena praktikum ini bertujuan untuk
membuktikan bahwa karakteristik kinerja metode analisis telah memenuhi persyaratan yang telah
ditetapkan sebelumnya. Metode validasi yang digunakan bersumber dari Farmakope Indonesia
Edisi IV (1995). Parameter validasi yang diuji meliputi akurasi, presisi, LOD, LOQ, dan
linearitas. Data akurasi metode ditunjukkan dengan nilai % Recovery. Uji akurasi dilakukan
terhadap larutan dengan konsentrasi teoritik 0,3,4 dan 6 ppm dengan nilai % Recovery masing-
masing adalah 80,281%; 82,792%; dan 82,792%. Menurut AOAC (2016), analit dengan
konsentrasi antara 1-10 ppm memiliki nilai rata-rata % Recovery sebesar 80-100%, dengan
demikian hasil yang diperoleh dari praktikum sesuai dengan literatur dan kinerja metode analisis
telah memnuhi persyaratan yang telah ditetapkan. Sedangkan data presisi dinyatakan dengan
RSD dan Cv rata-rata. Uji presisi dilakukan terhadap larutan dengan konsentrasi teoritik 4 ppm,
dan analisis dilakukan dengan replikasi sebanyak 3 kali. RSD yang didapatkan sebesar 5,701%
dan nilai Cv rata-rata = 21,188 %. Menurut AOAC (2016), analit dengan konsentrasi antara 1-10
ppm memiliki nilai RSD sebesar 9,15% dengan demikian hasil yang diperoleh dari praktikum
memenuhi persyaratan yang tertera dalam AOAC yang menunjukkan bahwa metode analisis
memiliki presisi yang baik. Limit of Detection menggambarkan konsentrasi analit terkecil dalam
sampel yang masih dapat diukur. Nilai tersebut ditentukan melalui ratio Signal to Noise (S/N)
dengan cara mengukur analit pada konsentrasi yang telah diketahui terhadap blanko (Swartz,
1997). Limit of Quantification menggambarkan konsentrasi terendah analit dalam sampel yang
dapat dianalisis dengan presisi dan akurasi di bawah kondisi percobaan tertentu. Nilai tersebut
ditentukan dengan membandingkan Signal to Noise yaitu sebesar 10:1 (Swartz, 1997).
Berdasarkan persamaan kurva baku maka diperoleh nilai LOD dan LOQ pada metode analisa
yang dipergunakan sebesar 35,447 μg/mL dan 107,41 μg/mL. Linearitas metode ditentukan
dengan melihat nilai R2 (koefisien relasi) dari data akurasi. Lineraitas yang diperoleh sebesar
0,9997. Linearitas suatu metode dikatakan baik apabila jika rentang tidak terlalu lebar dan r ≥
0,999 sehingga nilai linearitas yang diperoleh dari praktikum adalah sesuai. Hal tersebut
menunjukkan adanya hubungan secara langsung atau proposional antara respons detektor dengan
perubahan konsentrasi analit.
Page 10 of 11
Lembar Kerja Praktikum Analisis Farmasi 2017
Kesimpulan
Berdasarkan parameter uji validasi yang telah diuji maka metode yang digunakan untuk
menganalisis standar tetrasiklin dalam matriks sampel (soft capsule supertetra) dapat dikatakan
memenuhi yang telah ditetapkan
Daftar Pustaka
Depkes RI. 1995. Farmakope Edisi IV. Departemen Kesehatan Republik Indonesia.Jakarta
Dekker. USA
Page 11 of 11