Anda di halaman 1dari 6

PENGARUH KECERDASAN LOGIS-MATEMATIS DAN KECERDASAN

VISUAL-SPASIAL TERHADAP KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL


Higher Order Thinking Skill (HOTS)

Dwi Wahyuni
Pendidikan Matematika, Universitas Kanjuruhan Malang, Malang
wahyunidwi998@gmail.com

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui pengaruh kecerdasan logis-
matematis terhadap kemampuan menyelesaikan soal berbentuk Higher Order Thinking Skill
(HOTS), (2) Mengetahui pengaruh kecerdasan visual-spasial terhadap kemampuan
menyelesaikan soal berbentuk Higher Order Thinking Skill (HOTS), (3) Mengetahui
pengaruh kecerdasan logis-matematis dan kecerdasan visual-spasial terhadap kemampuan
menyelesaikan soal berbentuk Higher Order Thinking Skill (HOTS). Materi yang akan
digunakan pada penelitian ini adalah materi barisan dan deret. Penelitian ini dilakukan di
SMPN 1 WAJAK dengan populasi seluruh siswa dan sampel terdiri dari dua kelas yakni
kelas VIII A dan VIII B berjumlah 62 peserta didik. Variabel bebas pada penelitian ini adalah
kecerdasan logis-matematis (X1) dan Kecerdasan visual-spasial (X2) sedangkan variabel
terikatnya yaitu kemampuan menyelesaikan soal berbentuk Higher Order Thinking Skill
(HOTS). Instrumen penelitian berupa tes berbentuk pilihan ganda untuk menentukan tingkat
kecerdasan logis-matematis, campuran (pilihan ganda dan uraian) untuk menentukan tingkat
kecerdasan visual-spasial dan uraian untuk menentukan tingkat kemampuan menyelesaikan
soal Higher Order Thingking Skill (HOTS). Penelitian ini merupakan jenis penelitian
kuantitaif non-experiment. Metode yang digunakan adalah metode survei dengan uji
korelasional dan regresi linier berganda.Analisis data menggunakan uji hipotesis paired t-
test dengan uji prasyarat data yang terdiri dari uji prasyarat data menggunakan uji normalitas
menggunakan Kolmogorov-Smirnov. uji linieritas hubungan menggunakan uji F, dan uji
multikolinieritas.
Kata kunci : Kecerdasan logis-matematis; Kecerdasan visual-spasial; Higher Order
Thinking Skill (HOTS)

PENDAHULUAN masalah berbicara tentang sesuatu yang


tidak terlihat, masalah-masalah di luar
Matematika telah ditetapkan menjadi mata kebiasan yang membutuhkan kemampuan
pelajaran wajib sebagimana dalam UU berpikir tingkat tinggi dan kemampuan
No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem metakognitif. Berdasarkan pendapat
Pendidikan Nasional, Pasal 37 ayat 1. tersebut, matematika sangatlah penting
dalamnya dijelaskan bahwa bahan-bahan sebagai ilmu dalam mengembangkan
kajian yang ada pada matematika seperti keterampilan berfikir. Kemahiran dalam
berhitung dan ilmu ukur yang berfikir dapat memberikan kontribusi
dimaksudkan untuk mengembangkan positif dan signifikan terhadap masyarakat
logika dan kemampuan berpikir peserta Indonesia
didik. Jagals & Van Der Walt (2016)
mengungkapkan bahwa dalam Berdasarkan data dari TIMSS (Trendss In
matematika, kemampuan pemecahan International Mathematics and Science

1
Study) pada tahun 2015 menunjukkan rendah padahal beberapa aspek tersebut
bahwa peserta didik Indonesia berada merupakan hakikat sebenarnya dari
pada ranking rendah yaitu nomor 45 dari matematika.
50 negara dengan skor 397. Konten yang
diujikan terdiri dari Number, Geometric, Clark (2015) mengemukkan tentang tiga
Data Display, Knowing, Applying, tingkatan berfikir yang disebut Higher
Reasoning. Peserta didik Indonesia masih Order Thinking Skill (HOTS). HOTS
perlu penguatan kemampuan terdiri dari kemampuan berfikir kritis,
mengintegrasikan informasi, menarik kemampuan berfikir tingkat tinggi dan
kesimpulan serta menggeneralisir kemampuan pemecahan masalah.
pengetahuan yang dimiliki ke hal-hal yang Menurut Presseisen (dalam Devi, 2011)
lain. Aspek yang dikuasi Indonesia hanya menyatakan bahwa “HOTS (Higher
pada soal-soal yang bersifat rutin, Order Thinking Skills) atau keterampilan
komputasi sederhana serta pengkuruan berpikir tingkat tinggi dibagi menjadi
faktaberkonteks seharian. Data dari empat kelompok, yaitu pemecahan
TIMSS ini juga diperkuat dengan hasil masalah, membuat keputusan, berpikir
survei PISA ( Programs for International kritis dan berpikir kreatif” HOTS
Student Assestment) yang dilakukan pada merupakan konsep pendidikan
peserta didik berumur 15 tahun berdasarkan Taksonomi Bloom.
menunjukkan Indonesia masih peringkat Taksonomi Bloom merupakan suatu
ke-63 dari 70 negara. Hasil survei dari hierarki tingkatan berfikir yang
TIMSS dan PISA diatas membuktikan mengidentifikasi skills mulai dari tingkat
bahwa kemampuan berfikir tingkat tinngi rendah hingga tingkat tinggi. Tingkat
dari peserta didik masih tergolong rendah. kemampuan pada Taksonomi Blomm
Hal ini dikarenakan proses pembelajaran dibagi menjadi tiga ranah yatu kognitif,
yang dilakukan kurang memperhatikan afektif dan Psikomotorik. Beberpa
aspek analisis, pemahaman, dan tingkatan berfikir dalam taksonomi yaitu
pemecahan masalah. Soal-soal yang LOTS (Low Order Thinking Skill) dan
diberikan guru pada umumnya hanya HOTS. Kemampuan dalam LOTS terdiri
memuat pemahaman, penerapan dan dari Apply, Anderstand, dan Remember.
ingatan sehingga belum dapat melatih Kemampuan dalam HOTS lebih banyak
daya nalar dan analisis siwa secara yaitu Create, Evaluate, Analysis, Apply,
keseluruhan. Anderstand, dan Remember.Kemampuan
HOTS telah digunakan diberbagai negara
Kondisi yang serupa juga penulis jumpai dan juga menjadi standar tes pada survei
saat observasi di SMPN 1 WAJAK. internasional seperti PISA dan TIMSS.
Sekolah ini telah menerapkan Kurikulum Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
2013 dimana pembelajaran seharusnya telah menyerukan peningkatan HOTS
telah berbasis student center dengan sejak penerapan kurikulum 2013. Menteri
mengutakan daya analisis dan kreativitas Pendidikan dan Kebudayaan Republik
siswa. Namun, proses pembelajaran Inonesia, Muhajir Effendy telah
hingga soal yang digunakan sebagian menetapkan soal Ujian Nasional (UN)
besar masih soal rutin dengan memahami seluruh tingkatan menggunakan soal-soal
rumus, menerapkan kemudian tipe HOTS mulai tahun 2018. Sejalan
mengingatnya. Penggunaan soal dengan dengan keputusan Menteri Pendidikan dan
tingkat berfikir yang lebih tinggi masih Kebudayaan, tahun 2019 juga merupakan
menjadi kesulitan bagi guru. Kondisi ini awal digunakannya soal dengan tipe
semakin mempertegas bahwa HOTS untuk SBMPTN. Menteri Riset
pengembangan daya anaisis, pemecahan Teknologi dan Pendidikan Tinggi
masalah, evaluasi serta penemuan solusi mengemukakan bahwa kemampuan calon
dalam mata pelajaran matematika masih mahasiswa untuk menganalisa adalah hal

2
yang penting. Berdasarkan keterangan – meningkatkan kemampuan memecahkan
keterangan diatas, meningkatkan daya soal berbentuk HOTS.
analisis peserta didik dapat melalui
pembelajaran dan soal berdasarkan Materi yang akan digunakan dalam
HOTS. penelitian ini adalah barisan dan deret.
Materi barisan dan deret merupakan
Meningkatkan tingkat HOTS dapat materi yang sangat kontekstual dan
ditempuh melalui jenis-jenis kecerdasan berpola. Diharapkan bahwa peserta didik
yang dimiliki oleh peserta didik. Setiap dapat mengamati pola, menganalisis,
anak atau peserta didik memeliki jenis memahami dan memberikasn solusi.
kecerdasannya masing-masing. Menurut
Howard Gardner tentang Kecerdasan METODE PENELITIAN
Majemuk (Multiple Intellegences), Penelitian ini menggunakan pendekatan
kecerdasan manusia terdiri dari (1) kuantiatif non-experiment. Metode yang
Kcerdasan linguistik, (2) Kecerdasan digunakan dalam penelitian ini adalah
Logika-Matematika, (3) Kecerdasan metode survei dengan uji hipotesis
Intrapersonal, (4) Kecerdasan menggunakan uji korelasi dan regresi
Interpersonal, (5) Kecerdasan Musikal, (6) linier berganda. Regresi linier berganda
Kecerdasan Visual-Spasial, (7) merupakan metode untuk menentukan
Kecerdasan Kinestetik, (8) Kecerdasan korelasi pada dua atau lebih Independent
Naturalis. Teori ini bergaung sangat kuat variable (X1, X2, X3,...) terhadap
dalam dunia pendidikan untuk dependent variable (Y). Independent
menguatkan bahwa tiap anak dilahirkan Variable pada penelitian ini terdiri dari :
memiliki kadar kemampuan yang (1) Kecerdasan Logis-Matematis, dan (2)
berbeda-beda sehingga tindakan dalam Kecerdasan Visual-Spasial sedangkan
mendidiknya pun harus disesuaikan. Dependent variable pada penelitian ini
Penulis akan menguji dua kemampuan adalah kemampuan menyelesaikan soal
yaitu kemampuan Logis-Matematis dan matematika berbentuk Higher Order
kemampuan Visual-Spasial. Kemampuan Thinking Skill (HOTS). Jadi, pada
logis-Matatis menurut Hamzah (2010) penelitian ini mengunakan tiga variabel
adalah kemampuan seseorang dalam sebagaimana digambarkan dalam desain
berfikir secara deduktif dan induktif, penelitian berikut :
berfikir menurut aturan logika, memahmi
dan menganalisis pola angka-angka, serta
memcahkan masalah dengan
menggunakan kemampuan berfikir.
Kemampuan visual-Spasial adalah
kecerdasan yang berkaitan dengan
kemampuan memahami apa yang dilihat
dan mewujudkan gambar tersebut di
dalam hasil karya nyata. Penulis Gambar 1. Desain Penelitian
mengambil dua kecerdasan ini karena
pada kecerdasan logis-matematis akan Populasi dari penelitian ini adalah seluruh
memperlihatkan tingkat berfikir dan peserta didik di lingkungan SMP Negeri 1
analisis dari peserta didik sedangkan pada Wajak Kabupaten Malang. Sampel pada
kecerdasan visual-spasial akan penelitian ini menggunakan kelas 8A dan
menunjukkan kemampuan dalam berfikir 8B yang terdiri dari 62 siswa. Instrumen
abtrak dan berfikir kreatif. Oleh karena yang digunakan dalam menentukan
itu, diharapkan bahwa dua kecerdasan ini tingkat kecerdasan logis-matematis adalah
memiliki pengaruh yang signifikan untuk tes pilihan ganda sedangkan kecerdasan

3
visual-spasial menggunakan tes campuran Namun dalam prakteknya di dunia
antara pilihan ganda dan uraian. Penlilaian pendidikan Indonesia khususnya SMPN 1
tingkat kemampuan penyelesaian soal WAJAK belum optimal. Proses
berbentuk HOTS juga menggunakan tes pembelajaran dan soal rutin hanya
berbentuk uraian. Setelah ketiga jenis soal memuat tiga aspek yaitu memahami,
tes telah diselesaikan, peneliti akan menerapkan dan mengingat. Hal tersebut
menguji validitas dan reabilitas menyebabkan kemampuan berfikir tingkat
menggunakan aplikasi SPSS. tinggi peserta didik rendah. Salah satu
cara menilai tingkat kemampuan berfikir
Uji prasyarat data menggunakan uji peserta didik adalah melalui skor penilaian
normalitas menggunakan Kolmogorov- soal berbentuk HOTS. Soal HOTS telah
Smirnov. Uji linieritas hubungan digunakan diberbagai dunia termasuk
menggunakan uji F, dan Uji organisasi survei TIMSS dan PISA.
multikolinieritas.Setelah uji prasyarat data Namun untuk membiasakan peserta
terpenuhi, kemudian dilakukan uji dengan pembelajaran dan soal HOTS
Hipotesis menggunakan Paired t-test. masih memiliki banyak kendala.
Hipotesa yang akan diuji sebagai berikut :
Kualitas guru di Indonesia masih rendah
(1) H0 : Tidak ada pengaruh kecerdssan dan belum mampu menggunakan soal
logis-matematis terhadap dengan bentuk HOTS. Kendala kedua
kemampuan menyelesaikan soal yakni peserta didik terbiasa mengerjakan
berbentuk Higher Order Thinking soal rutin yang sederhana sejak sekolah
Skill (HOTS). dasar sehingga pembiasaan soal dengan
H1 : Ada pengaruh kecerdssan logis- analisis tinggi membutuhkan waktu yang
matematis terhadap kemampuan lama. Kendala lainnya termasuk
menyelesaikan soal berbentuk Higher pemahaman kurikulum 2013 yang belum
Order Thinking Skill (HOTS). merata, fasilitas dan lain sebagainya.
(2) H0 : Tidak ada pengaruh kecerdssan Oleh karena itu , penulis memberikan
visual-spasial terhadap kemampuan beberapa solusi berdasarkan studi literatur
menyelesaikan soal berbentuk Higher yang telah dilakukan sebelum pelaksanaan
Order Thinking Skill (HOTS). H0 : penelitian. Berikut solusi yang dapat
H1 : Ada pengaruh kecerdssan visual- digunakan :
spasial terhadap kemampuan
menyelesaikan soal berbentuk Higher 1. Kemendikbud dapat memberikan
Order Thinking Skill (HOTS). pelatihan secara berkala kepada
(3) H0 : Tidak ada pengaruh kecerdssan guru dan dikoordinir pada dinas
logis-matematis dan kecerdsan pendidikan perdaerah dalam
visual-spasial terhadap kemampuan pengembangan soal HOTS.
menyelesaikan soal berbentuk Higher 2. Kemenristekdikti sebaiknya
Order Thinking Skill (HOTS). H0 : menekankan pada soal analisis
H1 : Ada pengaruh kecerdssan logis- dalam SNMPTN dan SBMPTN
matematis dan kecerdsan visual- sehingga mahasiswa baru
spasial terhadap kemampuan khususnya jurusan pendidikan
menyelesaikan soal berbentuk Higher memiliki tingkat daya analisis
Order Thinking Skill (HOTS). yang tinggi
3. Tiap sekolah sebaiknya memiliki
HASIL DAN PEMBAHASAN data jenis kecerdasan yang
dimiliki peserta didik. Data
Matematika adalah ilmu mendasar untuk tersebut berguna bagi
melatih keterampilan berfikir, pengelompokan siswa dengan
menganalisis, dan memecahkan masalah.

4
kemampuan analisis tinggi hingga tetap dapat menjalankan
rendah. kerjasama di kelas.
4. Data jenis dan tingkat kecerdasan 9. Peningkatan infrastruktur sekolah.
peserta didik sebaiknya Dalam proses pembelajaran
disosialisasikan peserta didik agar dengan tingkat nalisis tinggi
tindakan pembelajaran yang tentunya memerlukan dukungan
dilakukan sesuai dengan jenis dan infrastuktur yang baik. Sejauh ini
tingkat kecerdasannya. infrastuktur sekolah belum merata
5. Sebaiknya lembaga dan yayasan ke seluruh wilayah di Indonesia.
pendidikan baik negeri maupun
swasta sering mengadakan KESIMPULAN
seminar dan pertemuan anatara Berdasarkan studi literatur yang telah
guru mata pelajaran dengan dosen penulis lakukan, terdapat beberapa
atau [akar pendidikan lainya. Hal kesimpulan sebagai berikut :
itu dikarenakan dunia pendidikan
yang terus berkembang sehingga 1. Tingkat analisis tingkat tinggi
perlu dilakukan kolaborasi pada pada peserta didik di Indonesia
tiap unsur pendidikan. masih rendah berdasarkan survei
6. Proses pembelajaran teacher TIMSS dan PISA.
center sebaiknya diminimalisir, 2. Soal berbentuk HOTS belum
pembelajaran inquiry learning secara optimal diterapkan dalam
atau problem based learning . pembelajaran.
Model pembelajaran tersebut akan 3. Pengelompokan siswa di sekolah
lebih membangkitkan siswa untuk hanya berdasarkan tingkat IQ
menemukan suatu masalah, (Intelligences Quotient) belum
manganalisis dan mengelompokkan pada
memecahkannya. kecerdasan masing-masing peserta
7. Program BK (Bimbingan Sekolah) didik.
di sekolah harus lebih 4. Pengoptimalan HOTS dalam
dioptimalkan. Perlu dilakukan dilakukan memanfaatkan
evaluasi pembelajaran yang klasifikasi kecerdasan yang
melibatkan BK untuk lebih dimiliki oleh peserta didik.
memahami kondisi peserta didik 5. Solusi sulitnya pengoptimalan soal
karena dapat mempengaruhi berbentuk HOTS dapat dilakukan
kondisi pikirannya. dengan peningkatan kualitas guru,
8. Menggunakan kombinasi model program BK, kolaborasi dengan
pembelajaran individual dengan pakar dan pengembangan
Cooperative learning. infrastuktur.
Pembelajaran akan lebih DAFTAR PUSTAKA
memahami dan menyesuaikan
kecerdasan peserta didik namun
Yuniar, Maharani. 2015. The Analyses of
HOTS (High Order Thinking Skills) in
Leonard, Nanda. 2018. Pengaruh Objective Test in Social Studies Class 5th
Kecerdasan Logis-Matematis dan SD Negeri 7 Ciamis. Jurnal Fakultas Ilmu
Kecerdasan Musikal Terhadap Higher Pendidikan Universitas Pendidikan
Order Thinking Skills (Hots). Indonesia. 188-189.
KALAMATIKA Jurnal Pendidikan
Matematika. 3(2):195-196. Fanani, Ahmad. 2016. Pengembangan
Pembelajaran Berbasis Hots (Higher
Order Thinking Skill) Di Sekolah Dasar

5
Kelas V. JDP : Jurnal Pendidikan Dasar. Purbadi, Djarot. 2015. Kecerdasan dan
E-ISSN 2549-5801 : 1-2. Kesadaran Spasial. Reserchgate.
Carmila, Ninik. 2016. Pengembangan Clark, D. R. (2015). Bloom’s Taxonomy
Soal Matematika Model Pisa of Learning Domains. (Online),
Menggunakan Konteks Jambi. Jurnal (www.nwlink.com/~donclark/hrd/bloom.
Penelitian dan Evaluasi Pendidikan. 20(2) html)
: 199 – 200.
Rofalina, Fanny. 2018. Pembahasan
Hababa, Akhmad Aziz. 2014. Pengaruh lengkap seputar soal HOTS di
Kecerdasan Spasial dan Kecerdasan http://www.zenius.net (diakses 1 Mei
Matematis terhadap Kemampuan 2019)
Menggambar TeknikSiswa Pada Mata
Pelajaran Pembacaan dan Pemahaman Hatmoko, Wiji. 2016. 8 kecerdasan
Gambar Teknik di SMK Negeri 3 menurut Howard Gardner di
Yogyakarta. Skripsi. Universitas Negeri http://www.ciptacendekia.com (diakses 1
Yogyakarta Mei 2018)

Anda mungkin juga menyukai