OBAT
Obat adalah zat baik kimiawi, hewani, maupun nabati yang dalam dosis layak dapat
meringankan, mencegah, dan menyembuhkan penyakit atau gejala-gejalanya.
Berdasarkan strukturnya, obat yg ada dewasa ini digolongkan menjadi 3, yaitu :
1. Obat alamiah, yaitu obat yang terdapat dialam.
contoh : kulinin pada tanaman, minyak ikan pada hewan serta mineral-mineral
2. Obat simisintetik, yaitu obat hasil sintesis yg bahan dasarnya berasal dari bahan
obat yg terdapat dialam.
contoh : morfin menjadi codein
3. Obat sintesis murni, yaitu sintesis obat dari bahan dasar yg tidak berkhasiat,
didapatkan senyawa obat dengan khasiat farmakologis.
contoh : obat-obat golongan antihistamin dan diuretika, dll
Mekanisme kerja obat yg paling umum adalah terikat pada tempat reseptor-reseptor
melakolisasi efek obat.
Reseptor obat adalah suatu makro molekul dapat berupa lipoprotein, atau asam nukleat
yg jelas dan spesifik terdapat dalam jaringan sel hidup, menggantung gugus fungsional
atau atom-atom yg terorganisasi.
Reinteraksi secara revesible dengan molekul obat membentuk suatu kompleks
sehingga pada akhirnya menimbulkan respon biologis yg spesifik.
Faktor-faktor yg kurang mendukung hubungan struktur aktivitas senyawa obat, antara
lain :
a) Perbedaan keadaan pengukuran parameter kimia, fisika, dan aktivitas biologis
b) Senyawa yg digunakan pra obat harus mengalami bio aktivasi menjadi metaborit
aktif
c) Aktivasi obat dipengaruhi oleh banyak keadaan in vivo
d) Senyawa mempunyai pusat atom asimetris, sehingga kemungkinan merupakan
campuran rasematr dan masing-masing mempunyai derajat aktivitas yg berbeda
e) Senyawa mempunyai aktivitas biologis yg mirip dengan senyawa lain tetapi
berbeda mekanisme aksinya
f) Pengaruh bentuk sediaan terhadap aktivitas, seperti ukuran partikel bentuk kristal
obat dalam sediaan farmasi
g) Obat bersifat multifaten
h) Perbedaan spesies, terutama obat yg memberikan perbedaan aktivitas yg besar
oleh adanya perbedaan spesies
Modifikasi struktur
Salah satu tujuan modifikasi struktur adalah merubah masa kerja obat, masa kerja obat
seperti obat dapat diperpanjang atau diperpendek sesuai dengan efek terapi yg
diharapkan. Misalnya ada antibiotik golongan tertentu.
1. Yang dimaksud dengan kimia farmasi adalah ilmu kimia yg mempelajari bahan-
bahan yg digunakan sebagai obat untuk memahami dan menjelaskan mekanisme
kerja obat, mengembangkan hubungan struktur kimia dan aktivasi biologis melalui
sifat kimia fisika, interaksi obat reseptor, struktur kimia, dan katanya dengan gugus
fungsi. Selain itu bidang kimia farmasi mempelajari identifikasi serta analisis obat-
obatan baik secara kualitatif maupun kuantitatif.
2. Jelaskan ruang lingkup kimia farmasi!
Perubahan struktur kimia senyawa obat dapat menyebabkan terjadinya perubahan
aktivitasi (HSA). HSA didukung oleh banyak faktor seperti perbedaan keadaan
pengukuran parameter kimia, fisika, biologis, farmoko dinamika (proses absorpsi,
distribusi metabolisme dan ekresi) bentuk sediaan obat, dan sebagainyaa.
3. Jelaskan bidang ilmu lain yg berkaitan dengan kimia farmasi
Modifikasi struktur bertujuan mendapatkan obat baru dengan aktivasi obat yg lebih
baik seperti memperpanjang atau memperpendek masa kerja obat sesuai dengan
efek terapi yg diharapkan.
TEST 1
TOPIK 2
B. Test kelarutan
Kelarutan zat dalam pelarut tertentu merupakan sifat kimia fisik yg dapat digunakan
untuk identifikasi obat
C. Uji keasaman
Pada saat menguji kelarutan obat, perlu diuji pula keasaman larutan atau PH larutan
obat/zat. Uji keasaman larutan obat/zat secara sederhana dilakukan menggunakan
kertas lakmus merah atau biru, larutan yg bersifat asam akan mengubah warna
kertas lakmus merah menjadi biru. Hasil uji keasaman ini dapat digunakan pula
untuk mengetahui jenis senyawa yg dianalisis. Larutan senyawa – senyawa
golongan asam misalnya, asam benzoat, asam sitrat, asam as korbat, dll.
Didalam air sudah pasti mengubah lakmus biru menjadi merah.
D. Penentuan unsur-unsur
Penentuan unsur dalam identifikasi senyawa obat adalah tahap untuk menentukan
keberadaan/kehadiran unsur selain karbon (C) hidrogenik (H) dan oksigen (O) pada
obat yg di identifikasi.
Unsur-unsur lain yg diperiksa tersebut adalah nitrogrn (N), sulfur (S), fosfor (P), dan
halogen (c,Br dan I) keberadaan unsur-unsur tersebut sangat berpengaruh terhadap
langkah pengujian senyawa obat tersebut.
TEST 2
Analisis volumetri adalah suatu cara analisis kuantitatif dengan mengukur secara
teliti. serume larutan yg diketahui konsentratnya yg dapat bereaksi sempurna
dengan zat yg akan ditentukan kadarnya .
Berikut ini adalah hal-hal yg diperlukan dalam analisis secara volumetri :
Alat pengukur volume seperti bufet, pipet volume, dan labu ukur
Neraca analitik untuk menimbang bahan yg akan diselidiki atau senyawa
baku untuk membuat larutan baku
Senyawa yg digunakan sebagai larutan baku atau untuk pembakuan
harus senyawa dengan kemurnian yg tinggi
Syarat-syarat berikut ini harus dipenuhi untuk mendapatkan hasil analisis secara
volumetris :
Reaksi harus sederhana dan dapat dinyatakan dalam persamaan reaksi
Reaksi harus berlangsung cepat
Pada titik ekuivalen, reaksi harus dapat diketahui titik akhirnya dengan
tujuan atau terlihat jelas perubahannya
Harus ada indikator
TEST 3
1. Jika dalam prosedur analisis disebutkan ukur seksama, maka alat ukur yg dapat
digunakan adalah :
D. Bufet dan pipet volume
2. Baku primer yg dapat digunakan untuk membakukan larutan kalium
permanganat adalah :
E. Asam oksalat
3. Untuk membuat 250 ml larutan Iodium 0,1 N dari larutan Iodium 2N, maka
larutan iodium 2N yg dibutuhkan adalah :
C. 12,5 ml
4. Hitunglah normalitas larutan KMnO4 jika ditimbang kristal KmnO4 (BM=158)
sebanyak 1,58 g dan dilarutkan hingga volumenya tetap 250 ml. . .
B. 0,2 N
5. Untuk menentukan kadar vitamin C dilakukan dengan cara . . .
B. Fitrasi dengan larutan baku iodium dengan indikator amilum
6. Jika larutan asam klorida dibakukan dengan natrium karbonat, maka indikator yg
tepat digunakan adalah :
B. Metic jingga
7. Senyawa obat yg mengandung klorida seperti tiamin hidroklorida, dapat
ditentukan kadarnya dengan metode fitrasi yg didasarkan pada prinsip reaksi . .
C. Pengendapan
8. Penetapan kadar asam sitrat ditentukan dengan metode alkalimetri
menggunakan larutan baku NaOH, dari reaksi diketahui bahwa 1 mol asam sitrat
setara dengan 3 mol NaOH, maka berat ekuivalen (BE) asam sitrat berdasarkan
kesetaraannya adalah :
A. BE = 1/3 BM
9. Berdasarkan reaksi 2Na2S2O3 + I2 →Na2S4O6 + 2NaI
Maka pernyataan yg benar adalah :
B. Iodium mengoksidasi natrium fiosulfat
10. Senyawa yg dapat ditentukan kadarnya dengan metode alkalimetri adalah :
A. Asetosal
PENGGOLONGAN ANTIBIOTIKA
LATIHAN
TEST
1. peniciline pertama kali diperkenalkan dalam dunia terapi pada tahun 1939 oleh
B. florey dan chair
2. suatu bahan kimia dikatakan antibiotika, kecuali
D. dapat menghambat pertumbuhan satu atau lebih mikroorganisme
3. antibiotika yg aktif terhadap neoplasma sehingga dapat digunakan sebagai anti
kanker adalah : A. aktinomicin
4. antibiotika yg bekerja pada dinding sel adalah : A. Amoxycilin
5. struktur inti dari antibiotika turunan peniciline adalah
A. cincin hiazolidin dan cincin B-laktan
6. pada peniciline adanya gugus hidrofil seperti NH2 pada rantai samping dapat
memperluas aktivasi antibakteri karena
B. memperbesar perebusan obat melalui pori saluran protein
7. turunan sefalosforin yg resisten terhadap b-laktomase dan diberikan secara
parenteral adalah
D. sefuroksin
8. modifikasi berikut ini dapat meningkatkan ketahanan terhadap b laktomase
C. subsitusi gugus metoksi pada c7
9. gugus yg penting pada turunan amino glikosida adalah
A. cincin aminosiklisitol
10. basitrosin merupakan antibiotika golongan adalah
C. polipeptida
BAB III
PENDAHULUAN
TOPIK 1
Hubungan struktur aktivitas obat-obat golongan analgetika
Berdasarkan mekanisme kerja pada tingkat molekul analgetika dibagi menjadi dua
golongan yaitu analgetika narkotik dan analgetika non narkotika.
A. Analgetika narkotik
Analgetika narkotika adalah senyawa yg dapat menekan sistem saraf pusat
secara selektif, digunakan untuk mengurangi rasa nyeri yg disebabkan oleh penyakit
kanker, serangan jantung akut. Sesudah operasi dan kolik usus atau ginjal. Analgetik
narkotika sering pula digunakan untuk pramedikasi anastesis, bersama-sama dengan
cetropine untuk mengontrol sekresi.
B. Mekanisme kerja analgetika narkotika
Efek analgetik dihasilkan oleh adanya pengikatan obat dengan sisi reseptor khas
pada sel dalam otak dan spinal card.
1. Turunan Morfin
Morfin didapat dari opium, yaitu getah kering tanaman papalerin somniferum.
Opium mengandung tidak kurang dari 25 alkaloida, antara lain adalah morfin,
kodein, noskapin, pepelerin, lebain, dan narsein.
2. Turunan Meperidin
Meskipun strukturnya tidak berhubungan dengan struktur morfin, tetapi masih
menunjukkan kemiripan karena mempunyai pusat atom C kuartner, rantai
etilen, gugus N tersier dan cincin aromatik sehingga dapat berinteraksi
dengan reseptor analgetik.
3. Turunan Metadon
Turunan ini bersifat optis aktif dan biasanya digunakan dalam bentuk garam
HCL. Meskipun tidak mempunyai cincin piperidin, seperti pada turunan morfin
atau meperidine, tetapi turunan metadon dapat membentuk cincin bila dalam
larutan atau cairan tubuh. Hal ini disebabkan karena ada daya tarik-menarik
dipol-dipol antara basa N dengan gugus karboksil
Contoh :
a. metadon, mempunyai aktivasi analgetik 2 kali morfin dan 10 kali meperidin
b. propoksifen yg aktif sebagai analgetik adalah bentuk isomer a (+), bentuk
isomer a (-), dan bentuk diastereo isomer aktivitas analgetiknya rendah a
(-) propoksifen mempunyai efek antibiotik yg cukup besar
C. Analgetika non narkotik
Analgetika non narkotika digunakan untuk mengurangi rasa sakit yg ringan
sampai moderat sehingga sering disebut analgetika ringan
D. Mekanisme kerja analgetika non narkotika
Analgetika non narkotik menimbulkan efek analgenik dengan cara menghambat
secara langsung dan selektif. Enzim-enzim pada sistem saraf pusat yg mengkatalis bio
sintesis prostagladine, seperti siklooksigenase, sehingga mencegah sensitisasi reseptor
rasa sakit oleh mediator-mediator rasa sakit, seperti baradikinin, histonin, serotonin,
prosrasikon, prostoglandin, ion-ion hidrogen dan kalium yg dapat merangsang rasa
sakit secara mekanis atau kimiawi.
E. Penggolongan analgetika non narkotika
1. Analgetika dan antipiretika
Obat golongan ini digunakan untuk pengobatan simptomatik, yaitu hanya
meringankan gejala penyakit tidak menyembuhkan atau menghilangkan penyebab
penyakit berdasarkan struktur kimianya
2. Turunan anilin dan para amino tenor
Turunan anilin dan p-aminotenor seperti acietominopen, asetonilid dan
fanasetrin mempunyai aktivitas analgesik-antipirestik sebanding dengan
aspirin, tapi tidak memiliki efek anti inflomasi dan anti rematik
3. Turunan S-pirazolon
Turunan S-pirazolon seperti antipirin, amidopirin, dan merampiron
mempunyai aktifitas analgetik-antipiretik anti rematik serupa dengan aspirin
4. Anti radang bukan steroid
Berdasarkan struktur kimianya, obat anti radang bukan steoide dibagi
menjadi tujuh kelompok yaitu turunan scuisilat, turun S-pirazolidindion,
turunan asam N-arilantranilat. Turunan salisilat, turunan heteroqrilasefat,
turunan oksikam, dan turunan lain-lain
5. Turunan asam salisilat
Asam salisilat memiliki aktifitas analgetik, anti prestika tidak dapat digunakan
secara oral karena terlalu foksik
6. Turunan S-pirazolidindion
Turunan S-pirazolidindion seperti fenilbufazon dan oksifen bufazon, adalah
anti radang non isteroid yg banyak digunakan untuk menyembuhkan rasa
nyeri yg berhubungan dengan rematik, penyakit pirai pada sakit persendian
LATIHAN
TEST 1
1. Senyawa yg dapat menekan sistem saraf pusat secara selektif dan digunakan
untuk mengatasi nyeri hebat disebut?
B. analgetika narkotika
2. Modifikasi terhadap analgetika narkotika turunan morfin yg dapat menurunkan
aktifitas analgetik adalah :
A. menilai gugus fenorik OH
3. Modifikasi terhadap analgetika narkotika turunan morfin yg dapat meningkatkan
aktifitas analgetik adalah :
C. penggantian gugus hidroksi alkohol dengan halogein atau hidrogen
4. Berikut ini adalah bagian dari struktur kimia turunan morfin yg penting bagi efek
analgetik :
D. cincin E
5. Senyawa-senyawa morphinan yg dihasilkan dari penghilangan cincin D, kecuali :
A. 4 phenyl piperidin
6. Asetaminofen merupakan analgetika non narkotika turunan dari :
A. anicine dan P-aminofenol
7. Metheroglobin merupakan salah satu efek samping dari turunan anicine dan P-
aminofenol, modifikasi yg memungkinkan menurunkan foksisitas yakni :
C. Asetilase gugus amino
8. Modifikasi pada analgetika non narkotika turunan asam salisilat yg dapat
meningkatkan aktifitas analgetik kecuali :
D. asteritifikasi gugus hidrosil
9. Aspirin merupakan analgetika non narkotika turunan
C. asam salisilat
10. Modifikasi berikut ini dapat memperpanjang masa kerja obat turunan asam
salisilat
B. pemasukan gugus metil pada posisi 3
TOPIK 2
Hubungan struktur-aktivitas obat-obat golongan anestetika
TEST
TOPIK 1
Penggolongan diuretika
Berdasarkan efek yg dihasilkan diuretika dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu :
1. Diuretika yg hanya meningkatkan ekresi air dan tidak mempengaruhi kadar
elektroit tubuh.
2. Diuretika yg hanya meningkatkan ekresi Na+ (Natriuretik).
3. Diuretika yg dapat meningkatkan ekskresi Na+ dan Cl (salusretik).
1. Diuretik osmotik
Diuretik osmotik adalah senyawa yg dapat meningkatkan ekskresi urin dengan
mekanisme kerja.
Diuretika osmotik adalah nadiuretik, dapat meningkatkan deskresi natrium dan air.
Mmonitol adalah diuresis osmotik yg digunakan untuk mengatasi berbagai keadaan
sembab, bila turunan tiazida sudah tidak efektif lagi.
2. Diuretika pembentuk asam
Diuretika pembentuk asam adalah senyawa anorganik yg dapat menyebabkan
urin. Bersifat asam dan mempunyai efek di uretik.Senyawa golongan ini efek
diuretiknya (omalid) lemah dan menimbulkan asidesis hiper klorenik sismetik.
3. Diuretika merkuri organik
Diuretika merkuri organik adalah saluretik karena ddapat menghambat absorpbsi
kembali ion-ion Na+, Cl, dan air.
4. Diuretika penghambat karbonik anhidrase
Merupakan senyawa golongan sulfonamid
5. Diuretika turunan tiazida
Saluretik yg dapat menekan absorpsi kembali ion Na+, Cl, dan air.
6. Diuretika hemat kalium
Senyawa yg mempunyai aktivitas natriuretik ringan, yg dapat menurunkan
sekresi ion H+ dan K+. Senyawa tersebut bekerja pada tubulus distalis dengan cara
memblok dan meningkatkan sekresi Na+ dan air, aktivitasnya diuretiknya relatif lemah,
biasanya diberikan bersama-sama dengan diuretika turunan tiasida.
TEST 1
TOPIK 2
A. Kardiotonik
Obat yg dapat meningkatkan kekuatan kontraksi jantung dan menunjukkan efek
penting pada eksitabilitas, automasisitas dan kecepatan konduksi jantung
B. Obat anti aritmia
Senyawa yg digunakan untuk memperbaiki atau memodifikasi irama jantung
sehingga ,menjadi normal
Berdasarkan kegunaannya, obat ini dibagi dua kelompok, yaitu :
1. senyawa yg digunakan untuk pengobatan aritmia, contoh glikosida digitalis,
disopiramid, prokaihanid, kelinidin, lidocain, verapanil, B.bloker, britisilium,
penghambat kolinesterase dan vasokonstriktor
2. senyawa yg digunakan untuk pengobatan bradi aritmia, contoh atropin dan
isoproterenol
C. Obat anti hipertensi
Sewnyawa yg digunakan untuk pengobatan hipertensi, suatu kondisi dimana
tekanan sistol lebih besar dari 160 mmHg atau tekanan diastol lebih besar dari
95 mmHg.
Hipertensi renal adalah penyebab umum dari hipertensi sekunder renin suatu
enzim proteolitik ginjal sesudah dikeluarkan dari tempat penyimpanan bekerja
pada globulin darah.
Hipertensi neurogenik disebabkan oleh kerusakan pusat vasomotor sehingga
terjadi peningkatan tekanan suatu cairan sereb ros pinal
Hipertensi endokrin disebabkan oleh penyempitan qorta dan pengobatan
biasanya dan pembedahan.
D. Obat Antiangina
Senyawa yg digunakan untuk pencegahan dan pengobatan gejala angina
pektoris, suatu keadaan dengan rasa nyeri hebat didada yg disebabkan
ketidakseimbangan antara persediaan dan permintaan oksigen pada
miokardinal.
Ada dua tipe obat angina :
1. Angina kalsik, biasanya terjadi pada waktu olahraga dan emosi, sangat serupa
dengan keadaan yg ditimbulkan oleh iskemia miokardinal sementara
2. Angina varian. biasanya terjadi pada waktu istirahat, disebabkan oleh
pengurangan episodik pemasokan oksigen miokardinal karna spasma arteri
koroner.
Obat antiangina dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu :
1. Turunan nitrat dan nitrit
2. senyawa pemblok B adrenergik
3. antagoneis kalsium membran
E. Vasodilator
Senyawa yg dapat menyebabkan vasodilator buluh darah.
Mekanisme kerja vasodilator :
Vasodilator bekerja dengan menurunkan tonus otot polos vaskuler sehingga
terjadi dilatasi arteri dan veni.
Obat vasodilator dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu :
1. Vasodilator perifer
Digunakan untuk pengobatan payah jantung kongestif kronik yg sulit
disembuhkan dengan cara menyembuhkan fungsi miokardinal tanpa
meningkatkan kebutuhan energi
2. Vasodilator sistemik
Senyawa yg dapat menimbulkan efek vasodilator pada semua bagian sistem
pembuluh darah.
3. Vasodilator perifer dan serebral
Obat golongan ini dapat menimbulkan dilatasi buluh darah kulit dan otak.
Walaupun melalui mekanisme kerja yg berbeda, senyawa dapat mengurangi
tonus otot polos vaskuler sehingga meningkatkan aliran darah perifer.
F. Obat antilipemik
Digunakan untuk pengobatan ateros kleorosis. Suatu penyakit yg disebabkan
oleh endapan plasma lipid, terutama ester kolesterol,yg terlokalisasi pada
dinding arteri membentuk plaque asetomatelus atau ateroma, suatu karakteristik
luka pada aterosklorosis.
Berdasarkan perbedaan struktur kimia, obat antilipemik dibagi menjadi lima
kelompok, yaitu :
1. Turunan asam klotibrat
2. Asam nikotinal dan turunannya
3. Kapolimer
4. Serat
5. Penghambat HMG COA reduktrase
TEST 2
C. Antihistamin
Adalah obat yg dapat mengurangi atau menghilangkan kerja histamin dalam tubuh
melalui mekanisme penghambatan bersaing pada sisi reseptor H1, H2, dan H3.
Efek antihistamin bukanlah suatu reaksi antigen-antibodi karena tidak dapat
menetralkan atau mengubah efek histamin yg sudah terjadi.
TOPIK 2
vitamin
Vitamin merupakan gabungan kata vita yg berarti hidup dan amina yg berarti gugus
organik bermassa molekul kecil yg umumnya harus diperoleh melalui diet, diperlukan
dan esensial dalam jumlah relatif kecil.
A. Fungsi vitamin
Vitamin memiliki banyak fungsi diantaranya, yaitu :
1. Kelompok vitamin B, bekerja sebagai koenzim pada proses metabolisme dan
pembentukan energi
2. Vitamin A bekerja sebagai bahan dasar untuk pembentukan rodopsin yg
esensial bagi proses melihat pada keadaan kurang cahaya
3. Vitamin C bekerja dalam sistem reduksi oksidasi (redoks) yg memegang
peranan penting pada banyak reaksi redoks dalam tubuh
4. Vitamin D dalam bentuk aktif penting bagi regulasi Ca dan P dalam jaringan
tubuh
B. Pengelompokan vitamin
1. Vitamin larut dan air (water soluble vitamin)
Vitamin kelas ini dalam sistem biologis ditemukan pada lingkungan berair
(aqueous) dalam sel.
Contoh vitamin larut dalam air :
a. vitamin b1
b. vitamin b2
c. asam nikotinat
d. vitamin b12
e. vitamin b13
f. vitamin b15
g. asam para amino benzoat (PABA)
h. vitamin C
2. Vitamin larut dalam minyak (fat voluble vitamin)
TOPIK 2
Hubungan strukturn aktivitas hormon steroid kelamin
Hormon steroid kelamin dibagi menjadi tiga kelompok utama berdasarkan jumlah atom
karbon yg dimiliki, yakni :
1. seri karbon 21, struktur dasarnya adalah nukleus utama berdasarkan jumlah
atom karbon yg dimiliki
2. seri karbon 19, struktur dasarnya adalah nukleus androstone. Yang termasuk
dalam kelompok ini adalah hormon androgen
3. seri karbon 18, struktur dasarnya adalah nucleus estronge, termasuk
disinihormon estrogren
Ada tiga aspek stereokimia hormon kelamin yg penting diketahui karena dapat
mempengaruhi aktivitas yaitu :
1. Hormon Endrogen
Penggunaan utama hormon endrogen adalah untuk pengobatan keadaan
ketidakcukupan hormon pada laki-laki (hipoqonadisme, hipopituitanisme),
impotensi, osteoporosis, dan tumor payudara
Mekanisme kerja hormon :
Hormon androgen dapat meningkatkan transkripsi dan atau transisi RNA khas
pada brosintesis protein.
Berdasarkan aktivitasnya hormon androgen dibagi menjadi dua kelompok, yaitu :
a. senyawa androgenik, contoh : testosterm, metil testosteron, fluoksimesteron,
mesterolon dan metandrosfenolon
b. senyawa anabolik, contoh : oksimetolon, stanojolol, nandrolol dan etilestrenol
2. Hormon Estrogen
Estrogen adalah hormon kelamin wanita, pada wanita diproduksi oleh ovarium.
Plasenta dan korteks adrenaline.
Mekanisme kerja hormon estrogen :
Hormon estrogen dapat menyebabkan beberapa efek biologis pada organ
sasaran.
3. Hormon Proqestin
Proqestin adalah hormon kelamin laki-laki secara alanial dikeluarkan terutama
oleh korpus Iuteurn dan plasenta.
Mekanisme kerja :
Proqestin terdapat pada sejumlah jaringan seperti uterus, ovarium, hati, ginjal,
serviks, kelenjar adrenalis, hipotalamus dan vagina.
Berdasarkan struktur kimianya hormon proqesti dibagi menjadi 2 kelompokyaitu
turunan proqesteron dan tetrasteron.
A. Turunan proqesteron
Proqesteron didapat dari hasil ekstroksi ovarium haewan atau dibuat sintetik
dari diosqenin.
-Proqestin alami dan esternya, contoh : proqesteron dan hidroksi proqesteran
kaproat.
-Turunan proqesteron, contoh : klormadina asetat, didrogesteron,
medroksinproqesteron asetat dan megestri asetat.
-Turunan 19 memproqesteron, contoh : amodinan asetat dan nome gestrol
asetat.
B. Turunan Testosteron
Turunan testosteren adalah proqetin sintetik pertama yg digunakan secara
oral untuk pengobatan ketidaknormalan menstruasi.
- Turunan testosteron, contoh : dimetisteron etisteron
- Turunan 19 nostestosteron, contoh : alibestranol, etinodiol diasetat,
levonorgesrtrel, linistrenol, noretidron, noretidronel, norgestrel dan
kuingestanol asetat.