Dosen Pengampu :
Yayan Fauzi S.E.I.,M.S.I
Disusun oleh:
Anan Prayoga
A. Pengertian dan ruang lingkup perekonomian tertutup dengan kebijakan pemerintah dalam perspektif
ekonomi islam
Dalam negara islam, kebijaksananaan fiskal merupakan salah satu perangkat untuk mencapai
tujuan syariah yang dijelaskan imam al-ghazali termasuk meningkatkan kesejahteraan dengan tetap
menjaga keimanan, kehidupan, intelektualitas, kekayaan dann kepemilikan.
Dalam konsep ekonomi islam, kebijaksanaan fiskal bertujuan untuk mengembangkan suatu
masyarakat yang didasarkan atas distribusi kekayaan berimbang dengan menempatkan nilai-nilai material
dan spiritual pada tingkat yang samaa (M.A. Manan,1993).
Kebijakan fiskal merujuk pada kebijakan yang dibuat pemerintah untuk mengarahkan ekonomi suatu
negara melalui pengeluaran dan pendapatan (berupa pajak) pemerintah.
Zakat dalam perekonomian modren
Landasan hukum sunnah, ijma dan al-qur’an ada 66 ayat al-qur’an mengenai zakat terbagi
menjadi:
- 31 ayat menyandingkan antara shalat dengan zakat (50%)
- Harta yang dikenakan zakat
- Muzakki
- Mustahiq
- Balasan zakat (ingkar dan taat)
- Zakat dengan riba dll.
Prinsip zakat
- Prinsip kekayaan
- Prinsip pemerataan dan keadilan
- Prinsip produktifitas
- Prinsip nalar
- Prinsip kebebasan
- Prinsip etika dan kewajaran
Pengumpulan zakat
Dalam melakukan analisis yang terkait dengan pengumpulan zakat, maka dapat dikelompokkan
atas zakat yang dibayar atas pendapatan perorangan, zakat kekayaan (aset), dan zakat keuntungan dari
bisnis perusahaan.
Rumus:
- Zakat yang berasal dari upah dan gaji (Zw)
Zw = Zw(Yw-Cow-Con)
Keterangan:
Zw: tingkat persentase zakat yang besarnya tetap
Yw: pendapatan dari upah dan gaji
Con: jumlah konsumsi minimum yang harus dimiliki individu dalam suatu negara islam
Cow: potongan yang diberikan kepada pembayar zakat
Yw-Cow-Con: pendapatan yang dikenakan zakat
- Zakat yang berasal dari kekayaan (asset)
Zakat yang berasal dari kekayaan dapat berupa tabungan pada lembaga keuangan, properties, surat
berharga, asuransi islam, emas dan perak.
Rumus:
A1= A0 (1+rA )
Keterangan:
rA = rate of return dari aset
rA A0 = pendapatan yang dihasilkan melalui aset setelah melewati waktu setahun.
Zakat, pajak, investasi, dan pengeluaran pemerintah dalam kaitannya dengan multiplier (angka) dalam
perspektif islam.
Perekonomian tertutup dengan adanya kebijakan pemerintah melibatkan tiga pelaku ekonomi,
yaitu rumah tangga konsumen, rumah tangga produsen, dan pemerintah.
Tujuan:
- Untuk multiplier pajak
- Untuk multiplier asset
- Untuk mutiplier zakat
BAB II
Dalam negara islam, kebijakan fiscal merupakan salah satu perangkat untuk mencapai tujuan syariah.
Yang mana kebijakan fiscal itu bertujuan untuk mengembangkan suatu masyarakat yang didasarkan atas
distribusi kekayaan berimbang dengan menepatkan nilai-nilai material dan spiritual pada tingkat yang
sama.
DAFTAR PUSTAKA
Huda et al, Nurul. 2009. Ekonomi Makro Islam. Pendekatan Teoritis. Jakarta: Kencana.
http://belajar.blogspot.com/2013/01/pungutan-selain-pajak–pungutan-resmi.html
Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam (P3EI). 2009. Ekonomi Islam. Jakarta: Grafindo
Persada.
Soemitra, Andri. 2009. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, (Jakarta: Kencana.
Sukirno, Sadono. 2013. Makroekonomu Teori Pengantar, Ed. 3, Cet. 22, Jakarta: Grafindo Persada.
Nurul Huda et al. Ekonomi Makro Islam. Pendekatan Teoritis, cet: I (Jakarta: Kencana, 2008), hlm. 54-
57
Sadono Sukirno, Makroekonomu Teori Pengantar, Ed. 3, Cet. 22, (Jakarta: Grafindo Persada, 2013), hlm.
341
Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam (P3EI), Ekonomi Islam, (Jakarta: Grafindo
Persada,2009), hlm. 518
Nurul Huda et al. Ekonomi Makro Islam....hlm 63.
Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, (Jakarta: Kencana,2009), hlm. 428