Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH EKONOMI MAKRO ISLAM

PEREKONOMIAN TERTUTUP DENGAN KEBIJAKAN PEMERINTAH


KONSUMSI DAN TABUNGAN DALAM PERSPEKTIF ISLAM

Dosen Pengampu :
Yayan Fauzi S.E.I.,M.S.I

Disusun oleh:
Anan Prayoga

MANAJEMEN BISNIS SYARIAH


SEKOLAH TINGGI EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
YOGYAKARTA 2019
BAB I

A. Pengertian dan ruang lingkup perekonomian tertutup dengan kebijakan pemerintah dalam perspektif
ekonomi islam
Dalam negara islam, kebijaksananaan fiskal merupakan salah satu perangkat untuk mencapai
tujuan syariah yang dijelaskan imam al-ghazali termasuk meningkatkan kesejahteraan dengan tetap
menjaga keimanan, kehidupan, intelektualitas, kekayaan dann kepemilikan.
Dalam konsep ekonomi islam, kebijaksanaan fiskal bertujuan untuk mengembangkan suatu
masyarakat yang didasarkan atas distribusi kekayaan berimbang dengan menempatkan nilai-nilai material
dan spiritual pada tingkat yang samaa (M.A. Manan,1993).
Kebijakan fiskal merujuk pada kebijakan yang dibuat pemerintah untuk mengarahkan ekonomi suatu
negara melalui pengeluaran dan pendapatan (berupa pajak) pemerintah.
Zakat dalam perekonomian modren
Landasan hukum sunnah, ijma dan al-qur’an ada 66 ayat al-qur’an mengenai zakat terbagi
menjadi:
- 31 ayat menyandingkan antara shalat dengan zakat (50%)
- Harta yang dikenakan zakat
- Muzakki
- Mustahiq
- Balasan zakat (ingkar dan taat)
- Zakat dengan riba dll.

Prinsip zakat
- Prinsip kekayaan
- Prinsip pemerataan dan keadilan
- Prinsip produktifitas
- Prinsip nalar
- Prinsip kebebasan
- Prinsip etika dan kewajaran

Implikasi zakat dalam perekonomian


- Memenuhi kebutuhan masyarakat yang kekurangan
- Memperkecil jurang kesenjangan ekonomi
- Menekan jumlah permasalahan sosial, kriminalitas, pelacuran, gelandangan, pengemis dll.
- Menjaga kemampuan beli masyarakat agar dapat memelihara sektor usaha. Dengan kata lain zakat
mengapa konsumsi masyarakat pada tingkat yang minimal, sehingga perekonomian dapat terus berjualan.

Instrumen fiskal dalam ekonomi islam


- Kharaj
Kharaj merujuk pada pendapatan yang diperoleh dari biaya sewa atas tanah pertanian dan hutan milik
umat.jika tanah yang diolah dan kebun buah-buahan yang dimiliki non muslim jatuh ketangan orang
islam akibat kalah dalam pertempuran, asset tersebut menjadi bagian dari publik property umat islam.
Karena itu siapapun ingin mengolah lahan tersebut harus membayar sewa. Pendapatan dari sewa inilah
yang termasuk lahan di khaibar yang merupakan barang rampasan perang dan menjadi publikproperty
umat islam.
- Zakat
Sumber pendapatan penting lainnya untuk keuangan negara dimasa awal islam adalah zakat. Zakat yang
dikumpulkan berbentuk uang tunai (dirham dan dinar), hasil pertanian dan ternak. Permulaan islam, zakat
ditarik dari seluruh sumber pendapatan utama. Seperti telah dikemukakan, aktivitas ekonomi utama pada
masa itu adalah perdagangan, dan peternakan. Pendapatan dari dua kegiatan pertama (perdagangan dan
kerajinan) biasanya dalam bentuk dinar dan dirham.

Pengumpulan zakat
Dalam melakukan analisis yang terkait dengan pengumpulan zakat, maka dapat dikelompokkan
atas zakat yang dibayar atas pendapatan perorangan, zakat kekayaan (aset), dan zakat keuntungan dari
bisnis perusahaan.
Rumus:
- Zakat yang berasal dari upah dan gaji (Zw)
Zw = Zw(Yw-Cow-Con)
Keterangan:
Zw: tingkat persentase zakat yang besarnya tetap
Yw: pendapatan dari upah dan gaji
Con: jumlah konsumsi minimum yang harus dimiliki individu dalam suatu negara islam
Cow: potongan yang diberikan kepada pembayar zakat
Yw-Cow-Con: pendapatan yang dikenakan zakat
- Zakat yang berasal dari kekayaan (asset)
Zakat yang berasal dari kekayaan dapat berupa tabungan pada lembaga keuangan, properties, surat
berharga, asuransi islam, emas dan perak.
Rumus:
A1= A0 (1+rA )
Keterangan:
rA = rate of return dari aset
rA A0 = pendapatan yang dihasilkan melalui aset setelah melewati waktu setahun.

- Zakat yang dihasilkan dari profit


Zakat yang dikumpulkan dari profit semua perusahaan dapat diformulasikan sebagai berikut:
Zn = zn (Yn-C0n-C0n)
Keterangan:
Yn: profit sebelum pajak
Con: tingkat hisab
Con: tingkatan potongan (exemption)

Zakat, pajak, investasi, dan pengeluaran pemerintah dalam kaitannya dengan multiplier (angka) dalam
perspektif islam.
Perekonomian tertutup dengan adanya kebijakan pemerintah melibatkan tiga pelaku ekonomi,
yaitu rumah tangga konsumen, rumah tangga produsen, dan pemerintah.
Tujuan:
- Untuk multiplier pajak
- Untuk multiplier asset
- Untuk mutiplier zakat
BAB II

A. Dampak pajak terhadap konsumsi dan tabungan


Pada perekonomian tertutup dengan 2 sektor pendapatan nasional (Y) sama dengan pendapatan
disposable (Yd). Dengan adanya unsur pajak (tax), maka pendapatan disposable (Yd) menjadi lebih kecil
dari pendapatan nasional (Y). Hubungan antara pendapatan disposible dengan pendapatan nasional dapat
dirumuskan sbb:
Yd = Y – T
Untuk melihat sejauh mana pajak dapat mempengaruhi konsumsi, maka dapat dilakukan dengan 2
pendekatan yaitu:
1. Pengaruh pajak tetap ( yaitu besaran pajak yang jumlahnya sama pada berbagai tingkat pendapat )
terhadap pengeluaran konsumsi dan tabungan.
2. Pengaruh pajak proporsional ( yaitu, besaran pajak yang ditentukan dengan persentase tertentu dari
tingkat pendapatan ) terhadap tingkat konsumsi dan tabungan.
Dampak pajak tetap terhadap konsumsi dan tabungan
Yaitu pajak akan mengurangi konsumsi. Dengan berkurangnya tingkat pendapatan disposible akan
mengurangi jumlah konsumsi dan tabungan sama dengan pengurangan pendapatan disposible.

Dalam negara islam, kebijakan fiscal merupakan salah satu perangkat untuk mencapai tujuan syariah.
Yang mana kebijakan fiscal itu bertujuan untuk mengembangkan suatu masyarakat yang didasarkan atas
distribusi kekayaan berimbang dengan menepatkan nilai-nilai material dan spiritual pada tingkat yang
sama.
DAFTAR PUSTAKA

Huda et al, Nurul. 2009. Ekonomi Makro Islam. Pendekatan Teoritis. Jakarta: Kencana.
http://belajar.blogspot.com/2013/01/pungutan-selain-pajak–pungutan-resmi.html
Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam (P3EI). 2009. Ekonomi Islam. Jakarta: Grafindo
Persada.
Soemitra, Andri. 2009. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, (Jakarta: Kencana.
Sukirno, Sadono. 2013. Makroekonomu Teori Pengantar, Ed. 3, Cet. 22, Jakarta: Grafindo Persada.
Nurul Huda et al. Ekonomi Makro Islam. Pendekatan Teoritis, cet: I (Jakarta: Kencana, 2008), hlm. 54-
57
Sadono Sukirno, Makroekonomu Teori Pengantar, Ed. 3, Cet. 22, (Jakarta: Grafindo Persada, 2013), hlm.
341
Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam (P3EI), Ekonomi Islam, (Jakarta: Grafindo
Persada,2009), hlm. 518
Nurul Huda et al. Ekonomi Makro Islam....hlm 63.
Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, (Jakarta: Kencana,2009), hlm. 428

Anda mungkin juga menyukai