Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kebutuhan manusia dewasa ini akan betambah disetip harinya,dikarenakan tuntun
arus globalisasi.Kebutuhan yang beragam dari manusia dewasa ini menciptakan
berbagai persaingan yang tercipta disegala ruang lingkupnya.Persaingan yang tercipta
membuat manusia di era modern ini berlomba-lomba untuk menciptakan inovasi baru
sebagai daya dukung untuk mejadi yang terbaik.Inovasi yang diciptakan disetiap eranya
segabai daya dukung adalah IPTEK.IPEK merupakan suatu inovasi disetiap beradapan
manusia yang menjadi tolak ukur dalam memenuhi setiap kebutuhan yang ada.Era
modern ini IPETK berkembang sangat pesat ,segala sesuatu yang menjadi kebutuhan
manusia tidak pernah lepas dari dari IPTEK ,mulai dari bangun tidur hingga kembali
tidur lagi.Hal ini membuat manusis berpikir kritis untuk mampu menciptakan inovasi
IPTEK baru disetiap eranya.
IPTEK tidak lepas dari pengtahuan manusia yang terus berkembang. Contoh IPTEK
dalam kehidupan kita sehari-hari adalah alat komunikasi,transportasi,dan informasi.
Perkembangan sejarah IPTEK dalam dunia komunikasi komuniaksi menunjukan
bahwa antena merupakan salah satu elemen penting di dalamnya terselenggara
hubungan komunikasi kabel antara dua user atau lebih yang ingin berkomunikasi
.Antena merupakan perangkat yang dapat mengkonversikan energy listrik menjadi
gelomabang elektro magnetic ataupuan sebaliknya sehinga dapat digunakan untuk
memancarkan dan menerima sinyal informasi .Antena itu sendiri merupakan suatu
elemen penting yang harus ada pada sebuah teleskop ,radio ,TV ,radar dan semua alat
komunikasi nirkabel lainya.Bentuk antena bermacam-macam sesai dengan desain, pola
penyebaran, frekuensi dan gain.Antena dipole setengah gelombang adalah sangat
popuer karena mudah dibuat dan mampu memancarkan gelombang radio secara
efekttif.Salah satu bentuk antena yang paling banyak ditemuai dan digunakan adalah
antena yagi .Antena yagi merpakan salah sayu jenis antena radio atau televisi yang

1
diciptakan oleh Hidetsugu Yagi.Antena yagi bersifta direksionala ,yaitu menabah gain
hanya oada salah satu arahnya.
Keungulan suatu telekomuniaksi tidak hanya ditentukan oelh kualutas pemancar
dan penerima saja. Pemancra dan penerima antena adalah antena dipole.Antena dipole
merupakan antena fundamental untuk pemancar dan penerima gelombang radio.
Salah satu karakteristis antena dipole adalah polarisasi antena.Pola risasi antena
terjadi karena adanya gelomabgn elektromagnetik yang dipancerkan lewat udara dalam
suatu bentuk radiasi (pancran) tertentu dalam medan jauh (far field/fraunhofer).Pola
radiasi entena bisa berubah-ubah berdasarkan nilai parameter yang ditentukan sebagai
variable.Untuk melihat bagiaman polalisasi antena dapat dibentuk maka dilakukan
sebuah simulasi .Simulasi ini digunkan untuk membandingkan polarisasi yang akan
dipengaruhi oleh jarak antara pemancar dan penerima antena khususnya antena yagi ½
λ

B. Perumusan Masalah

Bagimana polarisasi yang terbentuk dari antena pyramidal Horm ½ λ pada jarak 80
cm ?

C. Tujuan
Melihat polarisasi yang terbentuk dari antena pyramidal Horm ½ λ pada jarak 80 cm

2
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Antena
Antena adalah perangkat yang berfungsi memancarkan atau menerima gelombang
elekro magnetic dari media kabel ke udara atau sebaliknya .Pada sistem komunikasi
wirelss perna anten asangat penting ,yaitu untuk meradiasikan dan merima gelombang
elektro magnetic.Antena merupakan piranti suatu ttransmisi antara saluran trasmisi dan
udara bebas .Kareaana merupakan perangkat perantara antara media kabel dan udara
,maka antena harus mampunyai sifat yang sesuai (match) dengan media kabel
pencatunya.Antena juga merupakan transducer ,karena mengubah aris listrik bolak-balik
(ac) menjaadi gelombang elektomagnetik.
Jenis antena lainya adadlah antena isotropis (isotropic) merupakan sumber titik yang
memanvar daya dari segala arah dengan intensitas yang sam ,seperti permukaan
bola.Antena jenis ini tidak ada dalam kenyataan , dan dalam pengukuran sering
digunakan sebagai pembanding terhadap antena yang lebih kompleks.Antena
omnidireksional adalah antena yang memancarkan daya kearea 3600 .Antena ini dalam
kenyataan
Beberapa hal penting yang perlu dipertimbangkan dalam memilih jenis antena untuk
suatu aplikasi yaitu : pola radiasi,direktivitas,gain, dan polarisasi.Hal-hal ini adalah sama
pada semua antena,baik ketika antena tersebut menjadi peradiasi tau menjadi penerima
,untuk suatu frekuensi ,polarisasi dan bidang irisan tertentu.
B. Antena Dipol
Antena dipole adalalah jenis antena sederhana yang tediri dar dua batang atau kawat
selaras seperti yang ditunjukan pada gambar

3
Gambar : dipole antena
Panjang antena ini adalah L. Dipole terhubung dipusat ke pemancar malaui saluran
trasmis .Pemanar memasok sinyal arus bolak-balik keantena
Pada saat yang isntan , arus I mengalir kesatu terminal dari dipole dan keluar lweat
terminal /ujunag yang lain, seperti yang ditunjukan apada gambar.Arah arus kemudian
dibalik.
Sebuah dipole idela adalah antena hipotesisi lain yang berguna dalam studi antena .Hal
ini dapat dianggap sebagi dipole dengan panjang sangat kecil dengan distribusi arus
seragam
C. Polarisasi
Polarisasi suatu antena didefenisikan sebagai polarisasai dari gelombang yang
diradiasikan pada saat antena dibangkitkan /diopersikan.Dengan kata lian,polarisasi
gelombang dating dari arah yang diberikan yang menghasikan daya maksimum pada
terminal antena .Dlam praktek ,polarisasi dari energy yang diradiasikan beryubah
meneurut arah antena ,sehingga dengan pola yang berbeda.Polarisasi antena dibagi
menjadi 3 : polarisasi linear , polarisasasi lingkaran , dan polarisasi elips.
Polarisasi dari gelombang yang teradiasi ,murupakan sifat-sifat gelombang elektro-
magnetik yang menggambarkan perubahan arah dan nilai relative vector yang dilukis
oada satu titik sebagai fungsi dari waktu .Jiak vector yang dilukis pada suatu titik
4
sebagai fungsi dari waktu selalu terarah pada satu garis , medan ini dikatakan
medan
terpolarisasi linear .Bila jejak listrik berbenruk elips ,maka medan dkatakan
terpolarisasi elips.Suatu keadaan khusus dari polarisasi elpips adalah polarisasi
lingkaran dan polarisasi linear.

Polarisasi isolasi adalah redaman pada antena akibat perubahan poalrisasi , atau
perbandingan daya terhafdapa daya polarisasi laian pada antena tersebut.Polarisasi isolasi
dapat dihitung dari hasil pengukran polarisasi antena dengan persamaan:
𝑝
a = 10 . log 𝑃2 (dB)
1

dengan :
a = polaarisasi isolasi (dB)
P1 = daya mula-mula (watt)
P2 = daya yang diperlukan jika polarisasi deiubah (watt)

Pada Polarisasi Antena baniyak antena terpolarisasi lenear ,yaitu selama satu sirkus ,
perpindahan dari vector medan listrik menggambarkan garis lurus dalam ruang.Antena
seperti ini disebut terpolarisasi horizontal atau terpolarisasi vertical.

5
BAB III
PROSEDUR PERCOBAAN

1. Figir untaa sitem pelatihan dan pengukuran antena ,yaitu antrmuka pengambilan
data/catu daya,generator RF, antena posisioner ,dan computer ,harus diatur oleh property
sebelum meulai latihan ini,Lihat bagian empat dari panduan penguna untuk mengukur
sistem pelatihan dan pengukuran antena,jika belum dilakukan .
2. Tempatkan tiang antena dengan ciin pengunci pada penyangga trasmisi ,pasangkan
suuatu kalson besar ke pengadabtasi waveguide-to-coax seperti yang terlihat pada latihan
1-2.Dengan mengunakan pengikat plastic ,pasangan antena pada tiang dengan orientasi
bukan dibidang H (lihat gambar 1-32) .Hubungkan adapator ke output osilator 10 GHZ
generator RF menggunakan generator SMA panjang.

Gambar 1-32 >pengaturan penerima antena


3. Tempatkan tiang antena lainya dengan cincin pengunci pada penopang geser dari antena
posisioner.Hubungkan horm besar kedua ke waveguide-to-coax adapter.Pasang antena
pada tiang,mengunakan penopang geser,pastikan bahwa bukaan antean kita sesuai
dengan pusat rotasi dari posisioner antena den berorientasi untuk bergerak dalm bidang
H,seperti pada gambit 1-32.
Sambungkan antena penerima ke input RF keatsa penentu posisi antena ,mengunkan
kabel SMA.
4. Posisikan antena dengan jarak r = 80 cm .Letakan dan sesuaikan antena sehingga berada
pada ketinggian yang sama dan saling berhadapan langsung.
5. Lakukan penyesuaian berikut pada RF generator
10 GHZ osilator mode……………………………………..1KHZ

6
10 GHZ osilator RF power…………………………………OFF
1 GHZ osilator RF power…………………………………..OFF
6. Lihat polarisari yang terbentuk

7
BAB IV

PEMBAHASAN
Pola radiasi merupakan gambaran sifat-sifatradiasi (medan jauh) dari satu antena .Pola
radiasi terjadi karena arus listrik dalalam satu kawat selalu dikelilingi oleh medan
magnetis.Arus listrik bolakk balik menyebabkan muatan-muatan listrik bebas dalam
kawat akan mendapat perepatan , sehingga timbul suatu medan elektromagnetik bolak-
balik yang kan berjalan menjauhi antena dlam bentuk gelombang elektromagnetik dan
terbentuklah medan elektromagnetik.
Medan radiasi terbagi menjadi tiga, yaitu medan daket reaktif ,dan medan jauh.Sketsa
medan radiasi dapat diketahui sesuai dengan gambra hasil percobaan yang ada diatas.
Pola radiasi antena dipole keberbagai arah dalam medan radiasi .Daearah medan radiasi
antena yang mempunyai kriteria jarak minimum penamatan medan jauh dihasilkan dari
persamaan
2 𝐿2
r= 𝜆

r= jarak minimum penamat medan jauh (m)\


batas maksimum daerah medan jauh ini tidak terhingga
Polaradiasi dapat digambarkan dengan siistem koordinat 3 dimensi,sebab pola radiasi
antena itu berbentuj 3 dimensi

8
Gambar 6 menunjukan bahwa posisi masing-masing koodrinat (r , 𝜃, Ф) bisa digunakan
untuk menggambrakan pola radiasi pada suatu jarak tertentu (r) dari antena.Polaradiasi
sering digambrkan dengan pola dua dimensi dengan koordinat kutub mauun koordinat xy
seperti gambar 7

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pola radiasi dipole tunggal (L = 1/2λ) memakin kedlam polaradiasi yang terbentuk
pada stimulasi maka semakin kecil gain antena yang dihasilkan,sebaliknya semakin
besar polaradiasi yang terbentuk maka semakin besar gain antena yang dipancarkan
oleh antena

Anda mungkin juga menyukai