Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH FISIKA LINGKUNGAN

AKUSTIK DAN PERMASALAHANNYA TERHADAP LINGKUNGAN

DISUSUN OLEH:

BELLA SORAYA PUTRI (06111381621041)

FITROTUL MUBAROKAH (06111381621045)

DOSEN PENGAMPUH:

LENI MARLINA, S.Pd., M.Si

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2019
I. PENDAHULUAN

Seiring dengan berkembangnya teknologi, masalah lingkungan yang mulai


terasa adalah masalah kebisingan, terutama di lingkungan perkotaan. Kebisingan
sangat erat kaitannya dengan kesehatan seseorang, yaitu dapat menyebabkan
gangguan kesehatan seseorang. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk
mereduksi bising, khususnya pada ruangan adalah dengan memasang material
penyerap kebisingan (panel akustik). Tetapi material penyerap kebisingan (panel
akustik) yang tersedia dipasaran saat ini kebanyakan masih relatif mahal dan kurang
ramah lingkungan. Disisi lain, dewasa ini masalah lingkungan yang juga dirasakan
semakin mengganggu adalah sampah, khususnya juga dilingkungan perkotaan.
Selama ini sebagian besar usaha yang dilakukan dalam penangan sampah kota di
Indonesia adalah bagaimana cara membuang sampah tersebut ke tempat pembuangan
akhir (TPA). Tetapi akan muncul masalah baru lagi ketika kemampuan TPA tidak
sudah seimbang lagi dengan sampah yang dihasilkan.

Permasalahan kebisingan menjadi hal yang biasa di Indonesia, tingkat


kebisingan di negara ini merupakan kebisingan yang semakin parah setiap tahunnya.
Kebisingan dikota-kota besar dengan jumlah kendaraan yang semakin meningkat
sehingga menyebabkan ketidaknyamanan dalam beraktivitas. Permasalahan-
permasalahan kebisingan yang terjadi di Gedung ini biasanya terlalu banyak sehingga
memerlukan pembatasan sehingga mempermudah dalam penyelesaikan
permasalahanya.

Polusi suara atau bising adalah salah satu isu lingkungan yang terjadi di
wilayah perkotaan. Polusi suara adalah polusi yang tak terlihat. Indera pendengaran
merupakan alat komunikasi manusia terpenting kedua setelah penglihatan. Indera
penglihatan atau mata dapat dipejamkan untuk menghindari pandangan yang tidak
menyenangkan sedangkan telinga selalu terbuka bagi semua bunyi yang ada,
sehingga perlu dipikirkan untuk mengurangi atau mencegah semaksimal mungkin
bunyi yang kurang menyenangkan. Prinsip utama desain akustik ruang dalam adalah
memperkuat atau mengarahkan bunyi yang berguna serta menghilangkan atau
memperlemah bunyi yang tidak berguna untuk pendengaran manusia. Setiap aktifitas
manusia disadari atau tidak, dapat menjadi sumber bising. Seiring perkembangan
zaman manusia pun membutuhkan industri untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Namun kebanyakan aktifitas dalam suatu industri terutama proses produksi, dapat
menimbulkan kebisingan yang dapat mengganggu pekerja maupun masyarakat
sekitarnya.

Kebisingan adalah bentuk energi yang bila tidak disalurkan pada tempatnya
akan berdampak serius bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Upaya pengawasan
dan pengendalian kebisingan menjadi faktor yang menentukan kualifikasi suatu
perusahaan dalam menangani masalah lingkungan yang muncul. Kebisingan
merupakan salah satu aspek lingkungan yang perlu diperhatikan. Karena termasuk
polusi yang mengganggu dan bersumber pada suara / bunyi. Oleh karena itu bila
bising tidak dapat dicegah atau dihilangkan, maka yang dapat dilakukan yaitu
mereduksi dengan melakukan pengendalian melalui berbagai macam cara.

Kehidupan modern sepertinya jadi perjuangan yang tak berkesudahan untuk


melawan hiruk-pikuk yang kian meningkat. Saat berada di rumah, telinga kita dusi
oleh riuhnya suara binatang peliharaan, suara AC, televisi, dan banyak hal lain. Saat
berada di jalan, kita juga mendengar keriuhan lain: proyek pembangunan, suara
kendaraan umum yang menderu dan musik yang dinyalakan orang lain. Sekitar 16,8
persen dari total penduduk Indonesia mengalami gangguan pendengaran pada 1996.
Survei yang dilakukan Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia terhadap 20.000 orang di tujuh provinsi itu
mencatat bahwa sekitar 38 juta penduduk Indonesia terganggu pendengarannya.
Melihat hasil penelitian dari berbagai ahli dan penemuan dalam kehidupan sehari-hari
tentang dampak kebisingan atau pencemaran suara inilah seharusnya diambil
langkah-langkah yang tepat untuk menanggulangi salah satu polusi yang dianggap
tidak begitu berdampak dibanding dengan polusi air, tanah dan udara yang sekarang
ini dengan jelas terlihat dalam kehidupan kita sehari-hari.

II. PEMBAHASAN

2.1 ILMU AKUSTIK

Ilmu yang mempelajari tentang bunyi-bunyian beserta segala gejalanya


disebut akustik. Cabang-cabang ilmu akustik dapat disebutkan sbb:

a. akustik Arsitektur (Arcitectural Acoustics)

b. akustik Udara (Aero Acoustics)

c. akustik Bawah Air (Underwater Acoustics)

d. akustik Elektro (Electro Acoustics)

e. akustik Lingkungan (Environmental Acoustics)

f. pengendalian Bising Industri (Industrial Noise Control)

g. ultrasonik (Ultrasonics)

h. Getaran (Vibration)

Setiap cabang dari ilmu akustik ini dapat dipecah-pecah lagi menjadi cabang-
cabang yang lebih spesifik, misalnya Akustik Lingkungan, mempunyai cabang yang
disebut Bising Lalu lintas (Traffic Noise), Kebisingan Bandara (Airport Noise),
Ultronie mempunyai cabang Ultrasonik untuk industri dan Ultrasonik untuk
kedokteran.

2.2 GELOMBANG AKUSTIK

Gelombang akustik adalah gelombang mekanis yang berasal dari getaran


mekanis. Gelombang akustik memerlukan medium (padat, cair, gas) untuk
perambatnnya. Frekuensi Gelombang Akustik : Frekuensi menyatakan jumlah
getaran per detik, Gelombang akustik mempunyai tiga pembagian daerah frekuensi,

yaitu :

a. f < 20 Hz Infrasonik

b. 20 ≤ 20 KHz Sonic

c. F ≥ 20 KHz Ultrasonic

d. daerah frekuensi lebih kecil dari 20 Hz tidak dapat dundera oleh telinga
manusia.

Cabang akustik yang akan dibahas pada makalah ini adalah akustik
Lingkungan yakni Bising Lalu lintas (Traffic Noise), Kebisingan Bandara (Airport
Noise).

2.3 PENCEMARAN OLEH SUARA

Bunyi mencemarkan lingkungan apabila merupakan gangguan kepada


penghuni lingkungan. Gangguan yang dialami manusia ada 2 macam gangguan
fisiologi dan psikologi. Bunyi sangat keras,seperti bunyi jet,helicopter,artileri,music
rock,membuat tekanan yang keras sekali kepada alat pendengar,sehingga telinga
dapat rusak karenanya. Oleh karena itu banyak orang yang tuli atau kurang
pendengaran,sebab terlalu sering menderita sontakan getar bunyi yang terlalu keras.
Juga karena bunyi yang keras tersebut terdengarnya mendadak,maka orang sering
dikejutkan atau harus menahan kemarahan dan kejengkelan yang mengakibatkan
gangguan jiwa dan badan,dan inipada hakikatnya lebih parah daripada tuli atau
kurang pendengaran ,karena mempengaruhi kesehatan dan watak orang.

Bunyi tidak diinginkan yang sering disebut bising,atau berisik,atau bunyi


terlalu keras,menimbulkan rasa kesal,menekan perasaan,atau mengejutkan. Reaksi
tubuh terhadap itu menyebabkan perubahan kadar hormone di dalam darah, yang
akan membangkitkan perubahan-perubahan jasmani,seperti denyut jantung makin
cepat, pembuluh darah menyempit, kejang-kejang, pupil mata membesar,dan
sebagainya. Gangguan perasaan dan gangguan kesehatan mengakibatkan perubahan-
perubahan watak dan tingkah laku.

Menurut Federal Noise Control Act of 1972, beberapa jenis kebisingan utama
adalah:

1. kebisingan akibat industri

Berbagai aktivitas/kegiatan masyarakat baik yang disadari ataupun


tidak disadari dapat menimbulkan sumber kebisingan dengan tingkat
intensitas yang berbeda. Seiringdengan perkembangan zaman atau di era
globalisasi tekhnologi dibidang industry semakincanggih dan berkembang, hal
ini diakibatkan oleh karena kebutuhan masyarakat yang semakinmeningkat.
Manusia membutuhkan industry untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Namun kebanyakan aktivitas dalam suatu industri terutama proses produksi,
dapatmenimbulkan kebisingan yang dapat mengganggu masyarakat pekerja
yang biasa terpapar dengan sumber kebisingan secara khusus maupun
masyarakat sekitarnya secara umum. kebisingan merupakan sebuah bentuk
energy yang bila tidak disalurkan pada tempatnyaakan berdampak serius bagi
kesehatan manusia dan lingkungan. upaya pengawasan dan pengendalian
kebisingan menjadi faktor yang menentukan kualifikasi suatu perusahaan
dalammenangani masalah lingkungan yang muncul. Kebisingan merupakan
salah satuaspek lingkungan yang perlu diperhatikan. karena termasuk polusi
yang mengganggu dan bersumber pada suara / bunyi. oleh karena itu bila
bising tidak dapat dicegah atau dihilangkan, maka yang dapat dilakukan yaitu
mereduksi dengan melakukan pengendalian melalui berbagai macam cara.
2. kebisingan yang dihasilkan alat konstruksi.

Sumber kebisingan yang ditimbulkan selama proses konstruksi yaitu


aktifitas lalu lintas kendaraan pengangkut alat-alat material, mesin-mesin dan
peralatan yang digunakan pada proses pelaksanaan konstruksi atau
pembangunan gedung selama kegiatan pembangunan berlangsung. Mesin-
mesin dan peralatan yang digunakan dalam membangun gedung diantaranya
bulldozer, backhoe loader, Truck, dan tower lift barang. Peningkatan
kebisingan yang ditimbulkan secara tidak langsung akan mempengaruhi
kenyamanan warga, maka mobilisasi peralatan dan bahan pada tahap
konstruksi mempunyai dampak negatif cukup penting. Penggunaan peralatan
dan mesin yang tinggi di tempat kerja dalam hal sarana dan prasarana yang
menghasilkan suara atau bunyi yang tidak diinginkan (bising) sehingga akan
menimbulkan gangguan kesehatan khususnya pada pekerja dan tidak
kenyamanan warga sekitar. Bising yang sangat keras (di atas 85 dB) dapat
menyebabkan gangguan pendengaran seseorang dan bila berlangsung lama
dapat menyebabkan kehilangan pendengaran sementara, yang lambat laun
dapat menyebabkan kehilangan pendengaran permanen. Belum adanya
peraturan yang secara khusus mengatur bagaimana perlindungan pekerja
pabrik dan pekerja konstruksi bangunan. Menurut David Imanuel “Padahal
justru yang paling banyak kena ketulian adalah pekerja usia produktif, 30-46
tahun. Sebanyak 61,8 % mengalami gangguan pendengaran akibat bising,”

3. kebisingan akibat pesawat terbang.

Kebisingan akibat pesawat terbang terjadi pada saat pesawat akan


lepas landas atau mendarat di bandar udara. Kebisingan pada pesawat terbang
sangat tergantung dari perkembangan jenis pesawat dan jenis mesinnya.
Contohnya, pesawat yang menggunakan mesin turbo jet mempunyai tingkat
kebisingan yang lebih besar dari pesawat yang menggunakan mesin turbo fan.
Setiap pesawat memberikan kontribusi kebisingan yang berbeda karena
adanya perbedaan-perbedaan daya dorong pesawat dan keunikan karakter
setiap jenis pesawat. Kebisingan akibat pesawat pada umumnya berpengaruh
pada awak pesawat dan penumpang, petugas lapangan terbang dan
masyarakat yang bekerja atau tinggal disekitar lapangan terbang.

Pada umumnya memang belum memahami tata krama menggunakan


ponsel, disamping juga belum mengerti bahaya yang dapat ditimbulkan ponsel
dan alat elektronik lainnya terhadap sistem navigasi dan kemudi pesawat
terbang. Untuk itulah ponsel harus dimatikan, tidak hanya diswitch agar tidak
berdering selama berada di dalam pesawat. Berikut merupakan bentuk
ganguan-gangguan yang terjadi di pesawat:

a. arah terbang melenceng

b. indikator HSI (Horizontal Situation Indicator) terganggu

c. gangguan penyebab VOR (VHF Omnidirectional Receiver) tak


terdengar

d. gangguan sistem navigasi

e. gangguan frekuensi komunikasi

f. gangguan indikator bahan bakar

g. gangguan sistem kemudi otomatis,

semua gangguan diatas diakibatkan oleh ponsel. sedangkan gangguan lainnya


seperti:

a. Gangguan arah kompas komputer diakibatkan oleh CD & game

b. gangguan indikator CDI (Course Deviation Indicatorjdiakibatk an oleh


gameboy
Semua informasi diatas adalah bersumber dari ASRS. Dengan melihat daftar
gangguan diatas kita bisa melihat bahwa bukan saja ketika pesawat sedang terbang,
tetapi ketika pesawat sedang bergerak di landasan pun terjadi gangguan yang cukup
besar akibat penggunaan ponsel. Kebisingan pada headset para penerbang dan
terputus-putusnya suara mengakibatkan penerbang tak dapat menerima instruksi dari
menara pengawas dengan baik.

Untuk diketahui, ponsel tidak hanya mengirim dan menerima gelombang


radio melainkan juga meradiasikan tenaga listrik untuk menjangkau BTS (Base
Transceiver Station). Sebuah ponsel dapat menjangkau BTS yang berjarak 35
kilometer. Artinya, pada ketinggian 30.000 kaki, sebuah ponsel bisa menjangkau
ratusan BTS yang berada dibawahnya. (Di Jakarta saja diperkirakan ada sekitar 600
BTS yang semuanya dapat sekaligus terjangkau oleh sebuah ponsel aktif di pesawat
terbang yang sedang bergerak diatas Jakarta)

4. Kebisingan akibat kereta api


Bising kereta api pada umumnya diakibatkan oleh pengoperasian dari kereta
api atau lokomotif tersebut, bunyi sinyal di perlintasan kereta api, bising di
stasiun, dan pengerjaan serta pemeliharaan konstruksi rel. Tetapi sumber utama
penyebab kebisingan kereta api adalah bunyi bising akibat roda dan gesekan
antara roda dengan rel, serta bising yang ditimbulkan oleh sistem dan proses
pembakaran pada kereta api tersebut..

5. Kebisingan akibat lalu lintas


Salah satu sumber utama polusi suara atau kebisingan adalah bunyi lalu lintas
kendaraan bermotor. Bunyi lalu lintas adalah bunyi yang tidak konstan tingkat
suaranya. Tingkat gangguan bising dari bunyi lalu lintas dipengaruhi oleh
tingkat suaranya, kekerapan kehadirannya dalam satu satuan waktu, serta
frekuensi bunyi yang dihasilkannya. Bising lalu lintas ditimbulkan oleh bising
yang dihasilkan dari kendaraan bermotor. Dimana bising kendaraan bermotor itu
sendiri bersumber dari mesin kendaraan, bunyi pembuangan kendaraan, serta
burryi yang dihasilkan oleh interaksi antara roda dengan jalan. Truk (kendaraan
berat, termasuk bus) dan mobil merupakan sumber bising utama di jalan raya.
Mobil (kendaraan ringan) pada umumnya relatif tidak bising, tetapi karena
jumlahnya yang banyak maka kebisingan yang dihasilkan menjadi cukup besar.
Sumber bising utama dari mobil adalah bunyi pembakaran mesin serta bunyi
gesekan antara ban dengan lapisan perkerasan jalan raya. Pada saat mesin mobil
dinyalakan serta saat melakukan percepatan maksimum, bising terutama
dihasilkan oleh bunyi mesin, sedangkan saat mobil melaju dengan kecepatan
ringgi, sumber bising terbesar adalah bunyi gesekan roda dan perkerasan jalan.
Truk (kendaraan berat), terutama yang bemesin diesel, karena ukuran dan
tenaga yang dihasilkan oleh mesinnya, dapat menghasilkan tingkat bising lebih
besar 15 dBA daripada mobil (kendaraan ringan). Bunyi pembakaran dalam
mesin truk memberikan kontribusi bising yang besar terhadap kebisingan jalan
raya, terutama saat truk melakukan percepatan, dan saat truk mencapai
kecepatan diatas 80 km/jam. Kebisingan jalan raya (road traffic) memberikan
proporsi frekuensi kebisingan yang paling mengganggu jika dibandingkan
dengan kebisingan lapangan terbang (aircraft), anak-anak, manusia, hewan,
kereta api maupun faktor-faktor lainnya. Kebisingan lalu lintas berada pada
frekuensi 100 sampai 4000 Hz. Pada umumnya bunyi lalu lintas berada pada
frekuensi 1000 Hz, sedangkan kebisingan akibat ban dan knalpot (pembuangan)
terjadi diatas dari 250 Hz. (AASHTO, 1993)

2.4 STANDAR DAN KRITERIA KEBISINGAN LALU LINTAS

Tingkat kebisingan yang dihasilkan oleh lalu TIintas selalu berubah setiap
wakru, sehingga diperlukan sebuah standar dan kriteria kebisingan yang dapat
digunakan untuk menilai tingkat kebisingan sebuali lingkungan, sebagai dasar
perhitungan teknik untuk disain kontrol kebisingan, dan sebagai dasar evaluasi
kontrol kebisingan secara berkala. Standar kebisingan adalah sebuah metode,
prosedur, atau spesifikasi yang berhubungan dengan aspek-aspek kebisingan (metode
pengukuran, efek bising pada manusia, level yang diijinkan). Sedangkan kriteria
kebisingan adalah ukuran kuantitatif (besaran) atau hubungan, yang digunakan untuk
menggambarkan pengaruh ringkat kebisingan, variasi perubahan, lamanya bising
berlangsung dan menjadi ukuran dari gangguan yang ditimbulkan terhadap manusia.
Pada umiunnya standar dan kriteria kebisingan ditetapkan oleh komite perdagangan
dan industri, lembaga ilmu pengetahuan dan teknologi, dan pihak pemerintah yang
berkepentingan dan bergerak di bidang akustik.

Badan yang membuat standar kriteria kebisingan antara lain American


Assocation of State Highway and Transportation Offwias (AASHTO), National
Cooperative Highway Research Program (NCHRP), The Federal
HighwayAdministration (FHWA). Standar dan kriteria untuk mengevaluasi
kebisingan lingkungan dibuat untuk kepentingan kesehatan dan kesejahteraan
manusia, sehingga pada kondisi lingkungan yang berbeda digunakan besaran dan
skala yang berbedajuga (Lord, Gatley dan Evensen,1980). Besaran dan skala yang
dipakai contohnya Noise and Number Index (NNI) dipakai untuk mengevaluasi
kebisingan pada lapangan terbang, Corrected Noise Level (CNL) unruk kebisingan
didaerah industri dan instalasi, Leg dB(A) untuk kebisingan lalu lintas, kereta api,
tempat-tempat konstruksi dan daerah pengurangan kebisingan, dan Lw dB(A) untuk
kebisingan lalu lintas. (Tingkat bising yang dihasilkan oleh lalu lintas akan
menunjukkan variabilitas perubahan tingkat suara terhadap waktu yang besar. Oleh
karena itu dibutuhkan perhitungan statistik yang dapat mencakup variabilitas yang
besar tersebut.

Alat standar untuk pengukuran kebisingan adalah sound level meter (SLM).
SLM dapat mengukur tiga jenis karakter respon frekuensi, yang ditunjukkan dalam
skala A, B, dan C. Skala C dapat menangkap suara dengan frekuensi dari 50 sampai
5000 Hz, sedangkan skala A dan B hanya akan menangkap suara dengan frekuensi
1000 Hz keatas. Skala A ditemukan paling mewakih batasan pendengaran manusia
dan respons telinga terhadap bising, termasuk bising lalu lintas serta bising yang
dapat menimbulkan kekilangan pendengaran. Skala A dinyatakan dalam satuan dBA.

2.5 CARA MENGATASI PENCEMARAN SUARA

1. cara pertama untuk menghilangkan atau mengurangkan gangguan


kebisingan ialah dengan mematikan atau melemahkan sumbernya.

2. dengan cara menghambat perambatan getar bunyi,bunyi dapat dicegah


kedatangannya di suatu tempat yang diinginkan. Tidak semua bahan mudah
menghantarkan getar. Udara,air dan benda padat yang kenyal mudah
menghantarkan, tetapi bahan yang remah atau rapuh seperti
karton,kayu,serabut,batu bata,dan sebagainya akan melemahkan getar yang
sampai kepadanya. Bahan-bahan ini disebut peredam bunyi yang dipakai
untuk menghambat jalan dan berpantulnya bunyi.

3. ada kemungkinan bahwa orang tidak dapat melakukan cara pertama dan
kedua,misalnya orang yang pekerjaannya selalu harus bergaul dengan bunyi
yang tidak menyenangkan,seperti mereka yang melayani senjata berat atau
mereka yang bekerja di dalam pabrik yang penuh suara bising. Dalam hal ini
orang dapat mengurangi gangguan bunyi dengan menghambat supaya getar
suara tidak sampai masuk ke dalam telinga,dengan cara menutup telinga
dengan jari,dengan kapas atau dengan peredam bunyi lainnya.

2.6 PENGARUH ATAU AKIBAT KEBISINGAN

Jenis-jenis dan akibat-akibat kebisingan


2.7 PENGARUH PADA SISTEM TRANSPORTASI

Jika dikaitan dengan sistem transportasi, polusi suara tentu akan memberikan
dampak yang tidak baik. Dampak yang terjadi lebih pada dampak secara makro.
Kebanyakan orang berpikir bahwa penyumbang terbesar polusi suara adalah sistem
transportasi dan komponen- komponennya. Selanjutnya, polusi suara yang ada akan
membuat orang berpikir bahwa sistem transportasi yang ada tidak layak diterapkan
karena menimbulkan efek yang buruk yakni polusi itu sendiri. Sehingga diperlukan
suatu kebijakan baru untuk mengganti sistem yang tidak layak ini.

III PENUTUP

1. KESIMPULAN

Polusi suara atau kebisingan dapat didefinisikan sebagai suara yang


tidak dikehendaki dan mengganggu manusia. Zat atau bahan yang dapat
mengakibatkan pencemaran disebut polutan. Syarat-syarat suatu zat
disebut polutan bila keberadaannya dapat menyebabkan kerugian terhadap
makhluk hidup. Sehingga seberapa kecil atau seberapa haluspun suara jika
tidak diinginkan akan disebut bising dan mengganggu.

Polusi suara di Indonesia terutama di kota-kota besar seperti Jakarta


dan Surabaya, agaknya perlu mendapatkan tanggapan serius dari
pemerintah. Seperti kita ketahui, polusi suara banyak bersumber dari suara
bising kendaraan-kendaraan bermotor. Untuk itu diperlukan suatu regulasi
untuk mengatur keberadaan kendaraan-kendaraan ini sehingga
keberadaanya di masa mendatang tidak lagi menjadi pengganggu. Jika
diberlakukan standar emisi gas buang pada kendaraan, seharusnya
diberlakukan juga standar intensitas kebisingan untuk masing-masing tipe
dan ukuran kendaraan. Berdasarkan peraturan standar emisi gas buang,
bila kendaraan sudah melebihi ambang batas yang ditentukan, maka
kendaraan itu sudah tidak layak jalan. Seharusnya, hal yang sama juga
berlaku dalam hal intensitas kebisingan. Jika hal ini tidak ditangani secara
serius, akan menimbulkan masalah yang dampaknya baru bisa dirasakan
dalam jangka panjang. Selain itu, polusi suara yang timbul juga akan
berpengaruh pada kelangsungan sistem transportasi dikarenakan polusi
yang timbul akan membuat orang menyalahkan system transportasi yang
diterapkan.

Pemerintah hendaknya juga berperan dalam pengelolaan polusi suara.


Seperti halnya di luar negeri yang memilih musik sebagai solusi,
hendaknya di negara kita juga bisa diterapkan hal serupa.Jika hal ini
diterapkan, selain dapat menghilangkan gangguan yang timbul akibat
polusi suara, juga dapat membuat suatu terobosan untuk mengubah polusi
menjadi hiburan.
Apabila suatu suara mengganggu sedang membaca atau mendengarkan
music, maka suara itu adalah kebisingan bagi orang itu meskipun orang-
orang lain mungkin tidak terganggu oleh suara tersebut. Meskipun
pengaruh suara banyak kaitannya dengan faktor-faktor psikologis dan
emosional, ada kasus-kasus dimana akibat-akibat serius seperti kehilangan
pendengaran terjadi karena tingginya tingkat kenyaringan suara pada
tingkat tekanan suara berbobot A atau karena lamanya telinga terpasang
terhadap kebisingan tersebut.

Apabila tingkat kenyaringan dari suatu suara, pada suatu titik tertentu,
suara tidak lagi terdengar. Tingkat ini juga berbeda sesuai dengan
frekuensi. Tingkat ini diindikasikan sebagai tingkat minimum yang bisa
terdengar. Tingkat minimum yang bisa terdengar pada 20 dB atau lebih
dipandang sebagai kesulitan pendengaran.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/16444736/Kebisingan_di_Industri

https://rachman.blog.uns.ac.id/files/2010/11/kebisingan-konstruksi.pdf

https://www.academia.edu/29036495/Akustik_Lingkungan

https://www.slideshare.net/ningsih11995/76586707-makalahfislingakustik

Anda mungkin juga menyukai