Anda di halaman 1dari 53

LAPORAN MID SEMESTER PRAKTIKUM

BIOLOGI

Oleh

MUQSITA RAHMAT

E10017022

E.1

FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2017
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadiratan Allah SWT, atas berkat
rahmatnya saya dapat menyusun dan meyelesaikan laporan mid semester ini
dengan tepat waktu.

Saya menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna,maka dari itu
saya mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun saya
kedepannya.Saya berterima kasih asisten dosen yang telah membimbing saya
dalam penyelesaian laporan ini.Semoga laporan ini dapat bermanfaat untuk
penunjang dalam belajar mata kuliah biologi.

Semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat dan hidayat kepada kita
dalam menuju masa depan kita.

Jambi, Oktober 2017

MUQSITA RAHMAT

i
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ................................................................................ i


DAFTAR ISI ............................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. iii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ............................................................................ 1
1.2. Tujuan ........................................................................................ 2
1.2. Manfaat ...................................................................................... 2
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA................................................................ 3
BAB III. MATERI DAN METODA
3.1. Waktu dan Tempat ...................................................................... 9
3.2. Materi .......................................................................................... 9
3.3. Metoda ........................................................................................ 10
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Sitologi Tumbuhan .................................................................... 13
4.2 Morfologi Tumbuhan…………………………………………… 20
4.3 Anatomi Tumbuhan…………………………………………….. 29
4.4 Pisces…………………………………………………………… 38
BAB V. PENUTUP
5.1. Kesimpulan ................................................................................. 44
5.2. Saran ........................................................................................... 44
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 45

ii
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1.Epidermis umbi lapis Allium cepa………………………… 13


Gambar 1.2.literature epidermis umbi lapis Allium cepa……………… 13
Gambar 2.1. Empelur Manihot utilisima……………………………….... 14
Gambar 2.1.literature empelur Manihot utilisima……………………… 14
Gambar 3.1 Capsicum annum…………………………………………… 15
Gambar 3.1 Literatur capsicum annum…………………………………. 15
Gambar 4.1 Solanum tuberosum………………………………………… 16
Gambar 4.2 litertatur Solanum tuberosum………………………………. 16
Gambar 5.1 Hydrilla verticillata………………………………………… 17
Gambar 5.2 litratur Hydrilla verticillata………………………………… 17
Gambar 6.1 Musa paradisiaca …………………………………………… 18
Gambar 6.2 literatur Musa paradisiaca………………………………….. 18
Gambar 7.1 Pati jagung…………………………………………………. 18
Gambar 8.1 Pati kentang………………………………………………… 19
Gambar 8.2 literatur Pati kentang……………………………………….. 19
Gambar 9.1 Panicum maximum…………………………………………. 20
Gambar 10.1 Brachiaria decumbens…………………………………….. 21
Gambar 11.1 Brachiaria mutica…………………………………………. 22
Gambar 12.1 Pannisetum purpureaum………………………………….. 23
Gambar 13.1 Stylosantes humillis……………………………………….. 24
Gambar 14.1 Callopogonium muconoides……………………………….25
Gambar 15.1 Leucaena leucocephala……………………………………. 26
Gambar 16.1 Arachia hypogea…………………………………………. 27
Gambar 19.1 Sel daun pennisetum purpureaum………………………… 29
Gambar 19.2 Literatur sel daun pennisetum purpureaum……………….. 30
Gambar 20.1 Sel daun pennisetum purpureaum ………………………… 30
Gambar 20.2 Literatur sel daun pennisetum purpureaum……………….30
iii
Gambar 21.1 Sel batang pennisetum purpureaum……………………… 31
Gambar 21.2Literatur sel batang pennisetum purpureaum…………....... 31
Gambar 22.1 Sel batang pannicum maximum…………………………. 32
Gambar 22.2 Literatur sel batang pannicum maximum…………………32
Gambar 23.1 Sel batang zea mays ……………………………………..33
Gambar 23.2 Literatur sel batang zea mays……………………………. 33
Gambar 24.1 Sel batang kacang tanah…………………………………. 34
Gambar 24.2 Literatur sel batang kacang tanah ………………………. 34
Gambar 25.1 Sel batang kacang hijau………………………………….. 35
Gambar 25.2 Literatur sel batang kacang tanah……………………….. 35
Gambar 26.1 Sel batang ricinus comunis………………………………. 36
Gambar 26.2 Literatur sel batang ricinus comunis…………………….. 36
Gambar 27.1 Sel akar zea mays…………………………………………. 37
Gambar 27.2 Literatur sel akar zea mays………………………………..37
Gambar 28.1 Sel akar ricinus comunis………………………………….. 37
Gambar 28.2 Literatur sel akar ricinus comunis………………………… 38
Gambar 29.1 morfologi pisces………………………………………….. 38
Gambar 30.1 Squama atas………………………………………………. 39
Gambar 31.1 Squama bawah…………………………………………… 39
Gambar 32.1 squama tengah……………………………………………. 40
Gambar 33.1 linea lateralis……………………………………………… 41
Gambar 34.1 organ perut dan rongga dada……………………………... 41
Gambar 34.2 jantung………………………………………………….... 41
Gambar 34.3 Hati……………………………………………………….. 41
Gambar 34.4 ginjal……………………………………………………… 42
Gambar 35.1 system murculus………………………………………….. 42
Gambar 36.1 apparatus respiratorius………………………………….. 43

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Ilmu biologi merupakan ilmu atau cabang pelajaran tentang makhluk hidup dan
hubungan dalam kehidupannya dalam berinteraksi.Sitologi merupakan ilmu yang
mempelajari sel.Sel adalah unit terkecil dari suatu organisme hidup yang
memiliki fungsi structural ,fungsional,dan hereditas.
Dari berbagai cabang ilmu tumbuhan yang sekarang telah berdiri sendiri adalah
Morfologi Tumbuhan.Kata morfologi sendiri dipakai dalam berbagai cabang ilmu.
Secara harafiah, kata morfologi berarti morphos (pengetahuan tentang bentuk)
Morfologi tumbuhan merupakan bagian ilmu dari botani yang khusus
mempelajari bentuk luar dari suatu tumbuhan yang dapat dilihat dengan mata
biasa .Secara umum tumbuhan tingkat tinggi dibagi atas 2 sub divisi,
yaitu:Angiospermae dan Dicotyledonae.
Anatomi (berasal dari bahasa Yunani anatomia, dari anatemnein, yang berarti
memotong) adalah cabang dari biologi yang berhubungan dengan struktur dan
organisasi dari makhluk hidup.Sedangkan anatomi tumbuhan didefinisikan
sebagai ilmu botani yang mempelajari bentuk dan susunan bagian dalam dari
tumbuh-tumbuhan.Anatomi tumbuhan ini mencakup 3 bagian : Sel,Jaringan
Tubuh,dan Oragan tubuh.Jaringan tubuh merupakan kumpulan sel yang
mempunyai bentuk,asal,struktur,dan fungsi yang sama dalam satu kesatuan
padu.Organ tubuh mencakup akar,batang,daun,dan bunga.
Ikan adalah anggota vertebrata poikilotermik (berdarah dingin) yang hidup di air
dan bernapas dengan insang. Secara taksonomi, ikan tergolong kelompok
paraphyletic yang hubungan kekerabatannya masih diperdebatkan;
biasanya ikan dibagi menjadi ikan tanpa rahang (kelas Agnatha, 75 spesies
termasuk lamprey dan ikan hag), ikan bertulang rawan (kelas Chondrichthyes,
800 spesies termasuk hiu dan pari), dan sisanya tergolong ikan bertulang keras
1
(kelas Osteichthyes). Ikan dalam berbagai bahasa daerah disebut iwak, jukut.
Fisiologi ikan mencakup proses osmoregulasi, sistem sirkulasi, sistem respirasi,
bioenergetik dan metabolisme, pencernaan, organ-organ sensor, sistem saraf,
sistem endokrin dan reproduksi.
Ikan mas (cypinus carpio) merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang
termasuk dalam golongan teleostei, tubuhnya terbentuk oleh kulit yang besisik,
berenang dengan menggunakan sirip dan bernapas dengan insang, ikan mas
mempunyai ciri-ciri badan memanjang dan agak pipih, terdapat dua pasang
kumis (barbels) yang kadang satu pasang diantaranya rudimenter.
Morfologi Cyprinud carpiondapat dibagi tiga bagian,yaitu: Caput,Truncus,dan
Cauda.Batas antara caput dan truncus adalah bagian belakang dari operculum
,dan batas antara truncus dan cauda adalah anus.Bagian dari caput adalah: nares
externa,fimbriase/barbulae,organon visus,dan cavum oris.Sedangkan truncus
dapat ditemui: linae lateralis,squama.

1.2. Tujuan

Adapun tujuan dari pratikum ini adalah untuk mengenal dan mempelajari
mengenai botani yang mencakup sitologi, morfologi tumbuhan dan anatomi
tumbuhan serta i zoologi pisces, secara lebih mendasar.

1.3. Manfaat

Manfaatnya adalah untuk membantu mahasiswa dalam memahamistruktur


tumbuhan (botani) dan hewan (zoologi) baik morfologi maupun anatominya
secara langsung.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Alikodra, 2000 “Tanaman ini beradaptasi pada tanah yang basah dan tidak
tahan terhadap kekeringan.Batang dan daun yang muda berbulu, berwarna coklat
keemasan.Bentuk daun bulat dan berkelompok 3 dalam satu tangkai.Bunganya
kecil berwarna ungu.Jenis legum ini kurang disukai oleh ternak karena daun dan
batangnya berbulu.Biasa ditanam dengan biji dengan kebutuhan 6-9
Kg/ha.Callopogonium muconoides dapat hidup pada temperatur yang lebih panas
atau daerah tropis basah.Adanya bulu yang banyak menyebabkan legum jenis ini
kurang disukai oleh ternak “.

Aryuliana(2004)” Dapat di ketahui bahwa perbedaan yang mencolok


antara tumbuhan dikotil terletak pada berkas pembuluh, berkas pembuluh pada
tumbuhan dikotil terlihat lebih teratur, sedangkan berkas pembuluh pada
tumbuhan monokotil terlihat berkas pembuluh yang tidak teratur.Berkas
pembuluh terdiri dari xylem atau suatu alat transportasi yang digunakan untuk
mengangkut sari makanan dan unsur hara dari tanah keseluruh tubuh tumbuhan
dan floem yaitu berkas yang berfungsi sebagai pengangkut hasil fotosintesis dari
daun keseluruh tubuh tumbuhan“.

Atinirmala (2006) “batang monokotil memiliki ikatan pembuluh angkut


dan anatomi batang muda dan batang tua sama. Dan untuk batang dikotil memiliki
ikatan pembuluh angkut dan anatomi batang muda dan batang muda berbeda yaitu
di temukannya empelur pada batang muda dan sebaliknya pada batang tua”.
Atinirmala (2006)” pada akar tumbuhan dikotil, di antara xylem dan
floem terdapat kambium, sedangkan pada akar tumbuhan monokotil di antara
xylem dan floem tidak di jumpai cambium”.
Bambang (2005) ”Pada butir pati kacang hijau berdasrkan letak hilumnya
masuk pada kategori butir pati kosentris dan terdapat retakan pada butir pati pati
tersebut karena sebagian amilumnya itu
3
digunakan untuk tumbuhan itu sendiri yng mungkin disebabkan untuk
perkecambahan”.
Brotowijdoyo (2000) ”Ikan (Pisces) merupakan hewan vertebrata aquatis
yang bernapas dengan insang (beberapa jenis ikan bernapas melalui alat tambahan
berupa modifikasi gelembung renang/gelembung udara). Mempunyai otak yang
terbagi menjadi regio-regio.Otak itu terbungkus dalam kranium (tulang kepala)
yang berupa kartilago (tulang rawan) atau tulang-menulang. Ada sepasang mata.
Kecuali ikan-ikan siklostomata, mulut ikan itu disokong oleh rahang atau
aghnata”.
Bevelander (2000) “Kebanyakan sel terdiri dari satu nukleus (inti sel) yang
terkandung dalam sitoplasma, seluruh sitoplasma dikelilingi oleh plasma atau
membran sel “
Chandra( 2001) “sel umbi allium cepa terdapat dinding sel yang sangat
jelas, sitoplasma, serta butiran aleouron yang berwarna merah keunguan. Sel
selaput penyusun umbi allium cepa adalah dinding sel dan inti sel.Didalam
bawang merah terdapat penyusun yang menyebabkan sel/jaringan berwarna
merah.Ada yang mengatakan bahwa pigmen tersebut adalah fikoeritin, tersebut
masih kurang jelas karena pigmen fikoeritin terdapat dalam alga seperti pigmen
yang lain, fikosantin, fikobilin. Mungkin saja pigmen tersebut adalah golongan
karotenoid”
Djumhana dkk (2006) “jika pada gymnospermae dan dicotyledonae,letak
pembuluh berada lingkaran ,sedangkan pada monocotyledonae letaknya tersebar
/terpisah-pisah berbentuk kolateral, atau dalam 2 lingkaran ,tidak ditemukan
cambium kolateral tertutp,sehingga terjadi pertumbuhan sekunder”.
Gul (2007) ”pada sel mati tidak dijumpai adannya organel-organel,
didalam sel hanya berupa ruangan kosong saja.Sel mati sendiri asalnya dari sel
hidup.Sel menjadi mati disebabkan berbagai factor,misalnya genetic maupun
factor lingkungan”.

Hickman (2005) ”Cyprinus carpio merupakan ikan air tawar bertulang


belakang yang hidup didanau dan sungai-sungai di cina dan jepang, cyprinus
carpio merupakan anggota kelas osteichthyes .4
umumnya bentuk ikan ini langsing dan sisiknya berwarna keperakan ,terdapat
sirip punggung tunggal yang terletak pada pertengahan badan dan suatu sirip ekor
yang bercabang. Rahangnya tidak bergerigi tapi terdapat suatu pinggiran tanduk
yang berfungsi sebagai alat penghisap, disudut mulut terdapat satu atau dua
pasang misaim pendek, ikan ini mengunyah makanan berupa serangga dan
tumbuhan dengan sepasang gigi di tenggorokan yaitu faring “.

Hidayat (2000)”Perbedaan pertama antara sel prokariotik dan eukariotik


ditandai dengan namanya. Kata prokariota (prokaryote) berasal dari bahasa
yunani pro, yang artinya “sebelum” dan karyon,ng artinya ”kernel”, yang di sini
disebut nukleus. Sebaliknya, sel eukariotik (Yunani, eu yang berarti “sebenarnya“,
dan karyon) memilki nuklues sesungguhnya yang dibungkus oleh selubung
nukleus “.
Irnaningtyas (2013) “ batas antara korteks dan stele kurang jelas. Antara
xylem dan floem tidak ada cambium(tipe kaloteral tertutup)”.

Irnaningtyas (2013) “ batas antara korteks dan stele jelas. Antara floem
dan xylem terdapat kambium (tipe kolateral terbuka)”.
Irnaningtyas (2013) “ pada batang dikotil muda lapisan floetherna berisi
zat tepung yang disebut sarung tepung”.
Irananingtyas (2013)” akar monokotil memiliki parenkim sentral, tidak
memiliki kambium ,xylem primer ,dan floem primer terletak berselang-selang
(tipe radial) .Akar dikotil tidak memiliki parenkim sentral,memiliki kambium
anatar xylem dan floem.Xylem primer terletak dipusar akar dan floem primer
terletak diluar xylem primer”.
Riki (2010)“Ikan mempunyai sirip yang penting untuk pergerakannya
dan sisik yang berfungsi sebagai penutup tubuhnya. Berdasarkan bentuknya sirip
ekor dibedakan atas tipe rounded, truncate, emerginate, lunate dan forked.
Berdasarkan bentuk sisik dibedakan atas sisik placoid, ganoid, ctenoid dan
cycloid. Tipe mulut berdasarkan letaknya yaitu tipe inferior, superior, terminal
dan sub terminal. Bentuk umum tubuh ikan juga bervariasi seperti fusiform,
compresiform, depressiform, anguiliform, sagititiform dan globiform”.
5
Sarwono,2001 “Rumput merupakan tumbuhan monokotil, mempunyai
sifat tumbuh,yaitu membentuk rumpun, tanaman dengan batang merayap pada
permukaan, tanamam horizontal dengan merayap tetapi tumbuh ke atas dan
rumpun membelit”.
Sukiyo (2005) “Insang merupakan ciri system pernafasan pada ikan.
Secara embriologis , celah insang tumbuh sebagai hasil dari serentetan evaginasi
farink yang tumbuh keluar dan bertemu dengan invaginasi dari luar. Setiap kali
mulut dibuka maka air dari luar akan masuk menuju farink kemudian keluar lagi
melewati celah insang .peristiwa tersebut melibatkan kartilago sebagai penyokong
filament insang. Setiap filament atau holobrankia, terpisah menjadi dua bagian
yang disebut hemibrankia “.
Sukiyo (2005) ”Stylosantes humilis merupakan tanaman tahunan yang
tumbuh tegak membentuk semak dengan ketinggian 100-150 cm dan cenderung
berkay, tahan pada daerah kering atau basah tetapi tidak tahan terhadap hujan,
memperbanyak dengan menggunakan biji atau stek”.

Sukiyo (2005) ”Pisces (Ikan) merupakan superkelas dari subfilum


Vertebrata yang memiliki keanekaragaman sangat besar”.

Sumantadinata ( 2001) ”Ikan Mas mempunyai ciri-ciri badan memanjang,


agak pipih, lipatan mulut dengan bibir yang halus, dua pasang kumis (babels),
ukuran dan warna badan sangat beragam “.

Supriyono (2007) ”Morfologi tumbuhan adalah bagian dari ilmu botani


yang khusus mengkaji dan mempelajari bentuk luar dari suatu tumbuhan yang
dapat dilihat dengan mata “.
Suseno(2003) ” Tubuh ikan mas (Cyprinus carpio) dilengkapi dengan
sirip. Sirip punggung (dorsal) berukuran relatif panjang dengan bagian belakang
berjari-jari keras dan sirip terakhir yaitu sirip ketiga dan keempat, bergerigi.Letak
antara sirip punggung dan perut berseberangan.Sirip pada pectoral terletak
dibelakang tutup insang (overculum). Sisik ikan mas berukuran relatif lebih besar
dan digolongkan kedalam tipe sisik sikloid linea lateralis (gurat sisi),

6
terletak dipertengahan tubuh, melintang dari tutup insang sampai keujung
belakang pangkal ekor. Pharynreal teeth (gigi kerongkongan) terdiri dari tiga
baris yang berbentuk gigi geraham “.
Sutopo (2005) “Ciri-cirinya bersifat perennial, batang tegak, kuat, dan
membentuk rumpun.Akarnya membentuk serabut dalam, buku dan lidah daun
berbulu. Warna bunga hijau atau keunguan (Tumbuh pada daerah dataran rendah
sampai pegunungan 0–1200 m di atas permukaan laut. Produksi Panicum
maximum yang dihasilkan mencapai 100–150 ton/ha/th dalam bahan segar. Panen
pertama dilakukan setelah 2–3 bulan setelah penanaman “.
Sutopo (2005) “Panicum maximum tumbuh pada daerah dataran rendah
sampai pergunungan 0-2000 diatas permukaan laut “.
Trijoko (2005) “Struktur sel dibagi menjadi struktur sel prokariotik dan
eukariotik.Setiap orgasme tersusun dari salah satiu tipe struktur sel tersebut, yaitu
prokariotik atau eukariotik.Sel prokariotik hanya terdapat pada kingdom atau
dunia monera dunia archaebacteria, dan dunia eubacteria”.

Trijoko (2005) “Semua sel eukariotik memiliki membrane inti, sedangkan


sel prokariotik tidak. Selain itu, sel eukariotik memiliki sistem endomembran,
yakni memiliki organel-organel bermembran seperti retikulum endoplasma,
kompleks golgi, mitokondria, dan lisosom. Sel eukariotik juga memiliki sentriol “.

Zainal (2003) ”Suatu sel dikatakan hidup apabila sel tersebut masih
menunjukan ciri-ciri kehidupan anatara lain melakukan aktifitas metabolisme,
mampu beradaptasi dengan perubahan lingkungannya, peka terhadap rangsang,
dan ciri hidup lainnya.Suatu sel hidup harus memiliki protoplas, yaitu bagian sel
yang ada di bagian dalam dinding sel. Protoplas dibedakan atas komponen
protoplasma dan non protoplasma. Komponen protoplasma yaitu terdiri atas
membran sel, inti sel, dan sitoplasma (terdiri dari organel-organel hidup)”.

Zeny (2003) ”Sel hanya berupa ruangan kosong saja. Sel mati sendiri
asalnya dari sel hidup.Sel menjadi mati disebabkan karena berbagai faktor,
misalnya faktor genetik maupun faktor lingkungan.
7
Sedangkan yang akan dibahas dalam praktikum ini adalah sel mati karena
faktor genetik, maksudnya sel tersebut mati karena telah mencapai umur yang
memang telah ditentukan secara genetik “.

8
BAB III
MATERI DAN METODA

3.1. Waktu dan Tempat

Pratikum Biologi ini dilaksanakan setiap hari Senin mulai dari tanggal 18
September 2017 sampai dengan 02 Oktober 2017 pukul 14.00 Wib sampai dengan
selesai, bertempat dilabolatorium Fakultas Peternakan Universitas Jambi.

3.2. Materi

Pada penelitian sitologi, alat yang digunakan adalah mikroskop, objek glass, cover glass,
dan silet. Sedangkan bahan yang digunakan adalah empelur ubi kayu, epidermis umbi
lapis Allium cepa, kulit buah Capsicum annum, daun hydrilla verticillata, Solanum
tuberosum, Musa paradisiaca, tepung jagung.
Pada penelitian morfologi tumbuhan, alat yang digunakan adalah pisau silet. Sedangkan
bahan yang digunakan aalah akar, batang, dan daun dari rumput
Panicum maximum,Brachiaria decumbens,Brachiaria mutica,Pannisetum
purpureaum,Stylosantes humillis, Callopogonium muconoides,Leucaena
leucocephala,Arachia hypogeal.
Pada penelitian anatomi tumbuhan, alat yang digunakan adalah mikroskop, objek glass,
cover glass, dan pisau silet. Sedangkan bahan yang digunakan adalah, daun dan batang
Pannisetum purpureaum,daun dan batang Arachia hypogeal ,batang Panicum maximum ,
batang dan akar Zea mays, batang kacang hijau, batang dan akar Ricinus comunis.
Pada penelitian pisces, alat dan bahan yang digunakan adalah ikan mas + 1Kg ,pisau ,
terpal ukuran 1 m, telenan,bakom,nampan dan mikroskop,objek glass,cover glass.

9
3.3. Metoda
Sitologi Tumbuhan
Pertama untuk melihat struktu sel hidup dan sel mati, dengan cara mengambil
lapisan kulit ari Allium cepa, letakkan diatas gelas objek, tetesi dia dengan reagen
JKJ, tutup dengan cover glass, amati dibawah mikroskop. Selanjutnya sayat
melintang empelur Manihot utilisimasetipis mungkin, letakkan diatas glass objek,
tetesi air, tutup dengan cover glass, amati dibawah mikroskop.
Tahap yang ke dua untuk melihat plestida, dengan cara mengambil daun Hydrilla
verticillata, letakkan diatas objek glass, tetesi air, tutup dengan cover glass, amati
dibawah mikroskop. Selanjutnya buat sayatan dari kulit Capsicum annum dan
Solanum tuberosumletakkan dibawah objek glass, tetesi air, tutup dengan cover
glass, amati dibawah mikroskop.
Tahap yang ketiga untuk melihat strukutur pati dengan cara meletakkan objek
diatas objek glass, tetesi dengan air, tutup dengan cover glass, amati dibawah
mikroskop.

Morfologi Tumbuhan
Tahap awal untuk mengenali bentuk umum dari rumput dengan cara mengamati
objek seperti rumput Panicum maximum, Brachiaria decumbens, Brachiaria
mutica, Pannisetum purpureaum secara seksama, setelah itu gambarkan secara
lengkap akar, batang, dan daun serta menuliskan klasifikasinya, ciri-cirinya,
tempat hidup masing-masing dan jelaskan rumput tersebut tergolong monocotyl
atau dicotyl.
Tahap kedua mengenali bentuk leguminosa dengan cara mengamati objek seperti
rumput Stylosantes humiis, Callopogonium muconoides, Leucaena leucocephala
dan Arachia hypogeal secara seksama, gambarkan secara lengkap akar, batang
dan daun, perhatikan ciri-cirinya serta tuliskan klasifikasi, dan menjelaskan
legume tergolong monocotyl atau dicotyl.

10
Tahap ketiga untuk membedakan bunga rumput dengan cara merhatikan bagian bunga
pada rumput Panicum maximum dan Callopogonium muconoides dengan lup serta
bentuknya, lalu gambarkan dan tuliskan klasifikasi dan menjelaskan perbedaan kedua
objek tersebut.

Anatomi tumbuhan
Tahap awal melihat susunan anatomi daun dengan cara membuat sayatan
melintang dari daun Pannisetum purpureum dan daun Arachia hypogeal
menggunakan gabus untuk membantu menyayat setipis mungkin setelah itu
menuliskan klasifikasinya.
Tahan kedua untuk mempelajari anatomi batang tumbuhan monokotil dengan
cara membuat sayatan melintang dari batang Pennisetum purpureaum, Panicum
maximum, Zea mays yang masih segar, amati di bawah mikroskop lalu tuliskan
klasifikasinya.
Tahap ketiga untuk mempelajari anatomi batang tumbuhan dikotil dengan cara
membuat sayatan melintang dari batang dari Arachia hypogea,kacang
hijau,Ricinus comunislalu amati dibawah mikroskop dan tuliskan klasifikasinya.
Tahap keempat untuk melihat susunan anatomi akar dengan caramembuat sayatan
melintang akar Zea mays dan Ricinus comunis, amati di bawah mikroskop.

Pisces
Kegiatan pertama untuk melihat bentuk morfologi ikan mas dengan cara
mengambil seekor ikan mas segar dan letakkan di atas papan pratikum. Amati
morfologinya dengan seksama, lalu gambarkan bentuk morfologinya dan berilah
keterangan yang lengkap.
Kegiatan kedua melihata bentuk sisik secara mikroskopis dengan cara
mengambil sebuah sisik dengan pinset dan amati dibawah mikroskop, gambarkan
dan tentukan radial line, circular line, cell pigmen dan cristal ganoid.
Kegiatan ketiga untuk melihat linea literalis dengan cara mengambil sebuah sisik
yang terletak tepat pada linea literalis lalu amati di bawah mikroskop, setelah itu
gambarkan dan berilah keterangan pada gambarnya.
11
Kegiatan keempat melihat organ-organ yang terdapat dalam rongga dada dan
perut dengan cara membedah ikan tersebut sehingga aparatur viscerum
abdominalis et thoracalis dapat terlihat dengan jelas lalu gambarkan dan carilah
organ-organ seperti, pharynx, oesopagus, ventriculus, intestinum, lien, hepar,
vesica fallea, vesica natatoria, dustus pneumaticus, cor, ren, urheter, gonat,
anus, costae dan musculus.
Kegiatan kelima melihat sistem musculus tubuh ikan mas dengan cara buat
potongan melintang tubuh ikan di belakang anus dan amati sistem muscularnya,
gambarkan dan carilah organ-organ bagian seperti myomore, septum horizontal,
myocomote, musculi hipaxial dan musculi apexial.
Kegiatan keenam mengamati apparatus respiratorius ikan mas dengan cara
mengeluarkan insang dari ikatannya dan amati bagian-bagian saringan insang,
arcus branchialis dan filiamentum branchialislalu gambarkan.

12
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Sitologi Tumbuhan


Melihat struktur sel hidup dan sel mati
2 1

3 Gambar 1.2 literatur Epidermis umbi


lapis Allium cepa
Gambar 1.1 Epidermis umbi
lapis Allium cepa

Klasifikasi : Keterangan gambar :


Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta 1. Nukleus(inti sel)
Super Divisi : Spermatophyta 2. Dinding sel
Divisi : Magnoliophyta 3. Butiran aleuron
Kelas : Liliopsida
Sub Kelas : Liliidae
Ordo : Liliales
Famili : Liliaceae
Genus : Allium
Spesies : Allium cepa var. aggregatum L.

Pada sel alluium cepa diatas terdapat titik ditengah-tengah sel yang menandakan
bahwa sel tersebut adalah sel hidup yang mana terdapat berwarna merah
keunguan,dan terlihat juga dinding sel yang jelas.
13
Hal ini didukung oleh pendapat dari (Chandra, 2001) menurutnya “sel umbi
allium cepa terdapat dinding
sel yang sangat jelas, sitoplasma, serta butiran aleouron yang berwarna merah
keunguan. Sel selaput penyusun umbi allium cepa adalah dinding sel dan inti
sel.Didalam bawang merah terdapat penyusun yang menyebabkan sel/jaringan
berwarna merah.Ada yang mengatakan bahwa pigmen tersebut adalah fikoeritin,
tersebut masih kurang jelas karena pigmen fikoeritin terdapat dalam alga seperti
pigmen yang lain, fikosantin, fikobilin. Mungkin saja pigmen tersebut adalah
golongan karotenoid”

4 3 1 2 Gambar 2.2 : literature Empelur Manihot


utilisima
Gambar 2.1 : Empelur Manihot
utilisima

Klasifikasi Keterangan gambar:


Kingdom : Plantae
Super Divisi : Spermatophyta 1. Ruang sel
Divisi : Magnoliophyta 2. Gelembung udara
Sub divisi : Angiospermae 3. Ruang antar sel
Kelas : Dicotyledonae 4. Dinding sel
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Manihot
Spesies : Manihot utilissima Pohl.

14
Pada sel Manihot utilisama memiliki ruang-ruang antar sel,tidak tampak
nucleus (inti sel),hanya terdapat gelembung-gelelmbung udara dan dinding
sel.Berarti empelur Manihot utilisima sebagai sel mati.Hal ini didukung oleh
pendapat dari
(Gul,2007) menurutnya ”pada sel mati tidak dijumpai adannya organel-organel,
didalam sel hanya berupa ruangan kosong saja.Sel mati sendiri asalnya dari sel
hidup.Sel menjadi mati disebabkan berbagai factor,misalnya genetic maupun
factor lingkungan”.

Pebedaan kedua terletak pada selnya sendiri dimana pada sel Allium cepa terdapat
inti sel yang terlihat sangat jelas dan dinding sel yang membatasi antar
sel,sedangkan padasel Manihot utilisima hanya terdapat ruang-ruang sel tanpa
adanya inti sel didalamnya dan terdapat gelembung-gelembung udara serta
didnding sel yang membatasinya.Dan ini pendapat dari (Zainal,2003)
menurutnya”Suatu sel dikatakan hidup apabila sel tersebut masih menunjukan
ciri-ciri kehidupan anatara lain melakukan aktifitas metabolisme, mampu
beradaptasi dengan perubahan lingkungannya, peka terhadap rangsang, dan ciri
hidup lainnya.Suatu sel hidup harus memiliki protoplas, yaitu bagian sel yang ada
di bagian dalam dinding sel. Protoplas dibedakan atas komponen protoplasma dan
non protoplasma. Komponen protoplasma yaitu terdiri atas membran sel, inti sel,
dan sitoplasma (terdiri dari organel-organel hidup)”.

Melihat plastida
1 2

4 3 5 Gambar 3.2 literaturCapsicum annum


Gambar 3.1 Capsicum annum

15
Keterangan gambar:
1. Floem
2. Xylem
3. Epidermis
4. Endodermis
5. Pigmen kromoplast
Pada gambar sel Capsicum annum terdapat warna kuning yang berasal dari
pigmen kromoplast,diatas terlihat jelas warna yang mendominasinya.Hal ini
didukungboleh pendapat dari (Indra, 2002) menurutnya ”Di dalam capsicum
annum terdapat kromoplas mempunyai bentuk dan ukuran yang bervariasi,
kromoplas berwarna kuning jika mengandung xantofil, berwarna merah jika
mengandung likopeni, atau berwarna jingga jika mengandung karotenoid.
Kromoplas memberi warna pada berbagai bagian alat tumbuhan.Namun, tidak
seluruh warna pada tumbuhan disebabkan oleh pigmen dalam plastisida, sebab
dlam cairan vakuola juga dapat ditentukan zat warna”.
3 2 1

Gambar 4.1 Solanum tuberosum Gambar 4.2 litertatur Solanum tuberosum

Keterangan gambar:
1.Butiran amilum
2.Dinding sel
3.Sitoplasma
Pada gambar sel Solamum tuberosum tidak mempunyai pigmen dari plastid, di
selnya hanya terdapat butiran amilum ,sitoplasma,dan dinding sel.

16
Tidak ada warna pigmen kloroplast,kromoplast, dan ini disebut dengan leucoplast
yang tidak mempunyai pigmen.

1 2

Gambar 5.1 Hydrilla verticillata Gambar 5.2 litratur Hydrilla verticillata

Keterangan gambar:
1.Dinding sel
2.Pigmen kloroplast
Pada gambar sel diatas mempunyai bentuk seperti kotak horizontal yang
mana berwana hijau yang disebut plastida berpigmen kloroplast,pada gambar
diatas juga terlihat jelas dinding sel yang membatasi antara ruang-ruang sel.Sel
dari daun Hydrilla verticillata memiliki bagian protoplasmik yaitu yang dapat
dilihat pada saat pengamatan adalah kloroplas dan sitoplasma. Kalau dilihat
dengan seksama kloroplas tersebut melakukan gerakan, gerakannya berupa
gerakan rotasi dan aliran sirkulasi, yang artinya dia berputar searah jarum jam.Hal
ini sesuai dengan pendapat dari (Trijoko 2005: 6) menurutnya “Struktur sel dibagi
menjadi struktur sel prokariotik dan eukariotik. Setiap orgasme tersusun dari salah
satiu tipe struktur sel tersebut, yaitu prokariotik atau eukariotik.Sel prokariotik
hanya terdapat pada kingdom atau dunia monera dunia archaebacteria, dan dunia
eubacteria”.
Perbedaan ketiganya terletak pada pigmen plastida yang terkandung didalamnya
yang mana pigmen yang terkandung dari Capsicum annum berwarna
kuning,Solanum tuberosum tidak memiliki pigmen warna, dan daun Hydrilla
verticillataberwarna hijau.

17
Melihat striktur pati
2 3 1

Gambar 6.1 Musa paradisiaca Gambar 6.2 literatur Musa paradisiaca

Klasifikasi : Keterangan gambar:


Kingdom : Plantae 1. Pati Musa paradisiaca
Divisi : Magnoliophyta 2. Sitoplasma
Kelas : Liliopsida 3. Dinding sel
Ordo : Zingiberales
Famili : Musaceae
Genus : Musa
Spesies : Musa paradisiaca
Pada gambar sel Musa paradisiaca terdapat bentuk pati yang jelas didalam sel
tersebut yang mana bnetuknya seperti gelembung.

1 2
Gambar 7.1 Pati jagung

Klasifikasi Jagung Keterngan gambar:


Kingdom :Plantae 1. Inti sel
Sub kingdom : Tracheobionta 2. Pati jagung
Super divisi : Spermatophytha
18
Divisi : Magnoliophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Liliopsida
Sub kelas : Commelinids
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Zea
Spesies : Zea mays
Pada gambar pati jagung diatas terlihat bahwa terdapat inti sel,mitokondria,dan
kloroplast yang didalamnya terkandung DNA.

1 2

Gambar 8.1 Pati kentang Gambar 8.2 literatur Pati kentang

Klasifikasi Keterangan gambar


Kingdom : Plantae 1. Pati kentang
Subkingdom : Tracheobionta 2.Sitoplasma
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Asteridae
Ordo : Solanales
Famili : Solanaceae
Genus : Solanum
Spesies : Solanum tuberosum L

19
Pada pati kentang berbentuk sangta kecil dari susah untuk dilihat,harus dengan
pembesaran yang berkali-kali lipat pati kentang berbentuk pati setengah majemuk.

Perbedaan ketiganya terletak dari bentuk pati yang terdapat pada sel,yang mna
pada pati sel pisang berbentuk seperti gelembung air yang sedang terbang dan
terdapat inti didalamnya,pada pati tepung jagung terdat DNA yang terletak di inti
selnya,sedangkan pada pati kentang butiran pati sangat kecil dan pati ini
dinamakan pati setengah majemuk pada kentang.

4.2 Morfologi Tumbuhan

Mengenal bentuk umum rumput

3 1 2
Gambar 9.1 Panicum maximum

Klasifikasi Keterangan gambar:


Filum : Spermatophyta 1. Akar
Divisi : Angiospermae 2. Batang
Klass : Monocotyledoneae 3. Daun
Ordo : Graminales
Family : Graminaceae
Genus : Panicum
Spesies : Panicum maximum

20
Ciri-ciri pada rumput panicum maximum: bersifat perennial,batang
tegak,kuat,dan membentuk rumpun akarnya membentuk tunggal dalam, buku
lidah daun berbulu,bungan hijau/ keunguan.Tumbuh pada daerah dataran rendah
sampai pegunungan 0–1200 m di atas permukaan laut. Produksi Panicum
maximum yang dihasilkan mencapai 100–150 ton/ha/th dalam bahan segar. Panen
pertama dilakukan setelah 2–3 bulan setelah penanaman (Sutopo, 2005).

Termasuk kedalam rumput monokotil kerena bentuk akar,pembulu


batang, daun dan cambium.Hal ini didukung oleh pendapat
dariSarwono,2001“Rumput merupakan tumbuhan monokotil, mempunyai sifat
tumbuh,yaitu membentuk rumpun, tanaman dengan batang merayap pada
permukaan, tanamam horizontal dengan merayap tetapi tumbuh ke atas dan
rumpun membelit”.

1 2
Gambar 10.1 Brachiaria decumbens

Klasifikasi Keterangan gambar:


Kingdom : Plantae 1. Batang
Divisi : Spermatophyta 2. Daun
Sub divisi : Angiospermae
Klass : Monocotyledoneae
Ordo : Graminales
Family : Graminaea
Genus : Brachiaria
Spesies : Brachiaria decumbens

21
Pada gambar rumput diatas mempunyai daun menyirip dan mempunyai batang
yang kecil tetapi tegak . Mempunyai ciri-ciri, tinggi tanaman 30 – 45 cm, daun kaku
dan pendek, ujung daun meruncing, mudah berbunga, bunga berbentuk seperti
bendera, , dan tumbuh baik pada kondisi curah hujan 1000-1500 mm/ tahun.

Termasuk kedalam rumput monokotil kerena bentuk akar,pembulu batang, daun


dan cambium.Hal ini didukung oleh pendapat dari Rumput merupakan tumbuhan
monokotil, mempunyai sifat tumbuh,yaitu membentuk rumpun, tanaman dengan
batang merayap pada permukaan, tanamam horizontal dengan merayap tetapi
tumbuh ke atas dan rumpun membelit (sarwono,2001).

1 2 3

Gambar 11.1 Brachiaria mutica

Klasifikasi Keterangan gambar:


Kingdom : Plantae 1.Bungan
Divisio : Spermatophyta 2.Daun
Subdivisio : Angiospermae 3.Batang
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Gramineae
Family : Graminales
Genus : Brachiaria
Spesies : Brachiaria mutica (Forsk)

22
Pada gambar rumput b.mutica mempunyai batang tegak kokoh dengan
daun yang menyirip berwarna hijau pucat,serta terdapat bunga yang seperti
serbuk-serbuk yang bergumpal.Ciri-cirinya bersifat perennial, batang tegak, kuat,
dan membentuk rumpun.Akarnya membentuk serabut dalam, buku dan lidah daun
berbulu. Warna bunga hijau atau keunguan (Tumbuh pada daerah dataran rendah
sampai pegunungan 0–1200 m di atas permukaan laut. Produksi Panicum
maximum yang dihasilkan mencapai 100–150 ton/ha/th dalam bahan segar. Panen
pertama dilakukan setelah 2–3 bulan setelah penanaman (Sutopo, 2005).
Termasuk kedalam rumput monokotil kerena bentuk akar,pembulu batang, daun
dan cambium.Hal ini didukung oleh pendapat dari Rumput merupakan tumbuhan
monokotil, mempunyai sifat tumbuh,yaitu membentuk rumpun, tanaman dengan
batang merayap pada permukaan, tanamam horizontal dengan merayap tetapi
tumbuh ke atas dan rumpun membelit (sarwono,2001).

1 2
Gambar 12.1 Pannisetum purpureaum

Klasifikasi Keterangan gambar:


Kingdom : Plantae 1. Daun
Subkingdom : Tracheobionta 2. Batang
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Sub Kelas : Commelinidae
Ordo : Poales

23
Famili : Poaceae
Genus : Pennisetum
Spesies : Pennisetum purpureum Schumacher
Pada gambar rumput pannisetum purpureaum mempunyai bentuk yang menjulang
tinggi,dengan untaian daun yang menyirip panjang dan batang yang besar kokoh
berwarna hijau tua. tumbuh setinggi 3-4,5 m.Berkembang dengan rhizoma yang
panjangnya dapatmencapai 1 m. Panjangdaun16±90 cm d an lebar daun 8±35
mm. Kultur teknis rumput ini adalah bahan tanam berupa pols dan stek, interval
pemotongan 40-60 hari(R eksohadiprojo, 2003).
Termasuk kedalam rumput monokotil kerena bentuk akar,pembulu batang, daun
dan cambium.Hal ini didukung oleh pendapat dari Rumput merupakan tumbuhan
monokotil, mempunyai sifat tumbuh,yaitu membentuk rumpun, tanaman dengan
batang merayap pada permukaan, tanamam horizontal dengan merayap tetapi
tumbuh ke atas dan rumpun membelit (sarwono,2001).

Mengenal bentuk dari leguminosa

1 2 3

Gambar 13.1 Stylosantes humillis

Klasifikasi Keterangan gambar:


Kingdom : Plantae 1.Daun
Divisi : Spermatophyta 2.Batang
Class : Dicotyledoneae 3.Bunga
Ordo : Leguminales

24
Family : Leguminales
Genus : Stylosanthes
Species : Stylosanthes Humilis
Pada gambar diatas stylo mempunyai daun yang kecil berwarna hijau,batang yang
kokoh tapi lunak,serta bunga berwarna kuning cerah.Ciri-cirinya tanaman tahunan
yang tumbuh tegak membentuk semak dengan ketinggian 100-150 cm dan
cenderung berkayu.Tanaman ini memiliki batang yang kasar dan daun yang
berkelompok dimana dalam setiap tangkai terdapat 3 helai daun.Perakaran jenis
legum ini sangat dalam. Tanaman ini toleran terhadap tanah kurang subur.Selain
itu legum ini juga tahan terhadap daerah kering atau basah tetapi tidak tahan
terhadap naungan.Tanaman ini dapat tumbuh pada ketinggian 0-1.000 m dpl
dengan curah hujan > 850 mm/tahun.

Legume dicotyl dengan daun dan tangkai daunnya tumbuh keatas dengan helaian
,daun tunggal/majemuk dengan tipe bersirip tunggal.

1 2 3 4

Gambar 14.1 Callopogonium muconoides

Klasifikasi Keterangan gambar:


Divisi : Spermatophyta 1. Batang
Klass : Dicotyledoneae 2. Bakal biji
Ordo : Leguminales 3. Daun
Family : Leguminaceae 4. Bunga
Genus : Callopogonium
Spesies : Callopogoniummuconoides

25
Pada gambar diatas terlihast bentuk daun yang oval ,dengan berdaun
3.Mempunyai bakal biji yang biasa disebut dengan kacang asu,dan mempunyai
bunga yang berwarna putih keunguan.Ciri-ciri tumbuh menjalar dan bisa
memanjang sampai 30-50 cm.
Tanaman ini beradaptasi pada tanah yang basah dan tidak tahan terhadap
kekeringan.Batang dan daun yang muda berbulu, berwarna coklat
keemasan.Bentuk daun bulat dan berkelompok 3 dalam satu tangkai.Bunganya
kecil berwarna ungu.Jenis legum ini kurang disukai oleh ternak karena daun dan
batangnya berbulu.Biasa ditanam dengan biji dengan kebutuhan 6-9
Kg/ha.Callopogonium muconoides dapat hidup pada temperatur yang lebih panas
atau daerah tropis basah.Adanya bulu yang banyak menyebabkan legum jenis ini
kurang disukai oleh ternak.(Alikodra, 2000).
Legume dicotyl dengan daun dan tangkai daunnya tumbuh keatas dengan helaian
,daun tunggal/majemuk dengan tipe bersirip tunggal.

1 2 4 3
Gambar 15.1 Leucaena leucocephala

Klasifikasi Keterangan gambar:


Kingdom : Plantae 1. Batang
Super Divisi : Spermatophyta 2. Bunga
Divisi : Magnoliophyta 3. Daun
Kelas : Magnoliopsida 4. Biji
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Fabales
Famil : Fabaceae
Genus : Leucaena
Spesies : Leucaena leucocephala
26
Pada gambar diatas mempunyai dau yang ganda ,kecil-kecil berwarna hijau
tua,dan mempunyai batang yang keras,mempunyai biji dalam satu ruas.Hal ini
didukung oleh pendapat dari ( kappa, 2004) menurutnya “Tanaman ini termasuk
legum berkayu yang berumur panjang, tingginya bisa mencapai 10 m, berakar
dalam, daun menyirip ganda, anak daun elips agak oval dan kecil. Warna daun
hijau tua agak kelabu, tumbuh baik ditanah sedang sampai berat dengan
ketinggian tempat 700-1200 m dari permukaan laut dan curah hujan berkisar 700-
1650 mm/tahun, jenis logu ini dijadikan sebagai sumber protein lagi ternak”.

1 2 3 4

Gambar 16.1 Arachia hypogea

Klasifikasi Keterangan gambar:


Kingdom : Plantae 1 .Batang
Divisi : Spermatophyta 2. Akar
Sub Divisi : Angiospermae 3. Biji
Klas : Dicotyledoneae 4. Daun
Ordo : Leguminales
Famili : Papilionaceae
Genus : Arachis
Spesies : Arachis hypogeae L.

27
Pada gambar kacang tanah diatas mempunyai daun yang berbuku
berwarna hijua dengan terdapat kacang dibagian akarnya,batang kecil tetapi
keras.Tumbuhan ini memiliki struktur akar, batang, daun dan buah, berdaun
lengkap, bentuk daun majemuk, menjari tingkat dua dan berkelompok berakar
serabut, hidup ditempat yang lembab, batang meruncing seperti ranting dan
termasuk dikotil.
Mengenal dan membedakan bunga rumput dan leguminosa

3 1 2
Gambar 17.1 Panicum maximum

Klasifikasi Keterangan gambar:


Filum : Spermatophyta 1. Akar
Divisi : Angiospermae 2. Batang
Klass : Monocotyledoneae 3. Daun
Ordo : Graminales
Family : Graminaceae
Genus : Panicum
Spesies : Panicum maximum

1 2 3 4

Gambar 18.1 Callopogonium muconoides

28
Klasifikasi Keterangan gambar:
Divisi : Spermatophyta 1. Batang
Klass : Dicotyledoneae 2. Bakal biji
Ordo : Leguminales 3. Daun
Family : Leguminaceae 4. Bunga
Genus : Callopogonium
Spesies : Callopogoniummuconoides

Kesimpulan dari gambar diatas menurut pendapat dari Callopogonium


muconoides dapat hidup pada temperatur yang lebih panas atau daerah tropis
basah. Adanya bulu yang banyak menyebabkan legum jenis ini kurang disukai
oleh ternak
Jadi perbedaan bunga pada panicum maximum dengan callopogonium
muconoides adalah dari seluruh morfologinya (Aidil, 2005).
Pada bunga panicum maximum berbentuk bulat telur ,tumbuh diruas-ruas
tangkai batang,agak keras mempunyai bulu tidak bermahkota.
4.3Anatomi Tumbuhan
Melihat susunan anatomi daun

1 2 3Gambar 19.2 Literatur sel daun pennisetum purpureaum

Gambar 19.1 Sel daun pennisetum purpureaum

Klasifikasi Keterangan gambar:


Kingdom : Plantae 1. Epidermis
Subkingdom : Tracheobionta 2. Jaringan pembuluh
Super Divisi : Spermatophyta 3. Dinding sel
Divisi : Magnoliophyta 29
Kelas : Liliopsida
Sub Kelas : Commelinidae
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Pennisetum
Spesies : Pennisetum purpureum Schumacher
Pada gambar terlihat jelas epidermis,dinding sel, dan jaringan pembuluh,
tetapi letak yang tidak beraturan ikatan pembuluh susah dibedakan antar organ-
organ.

1 2 3 Gambar 20.2 Literatur sel daun pennisetum purpureaum

Gambar 20.1 Sel daun pennisetum purpureaum

Klasifikasi Keterangan gambar:


Kingdom : Plantae 1. Epidermis
Divisi : Spermatophyta 2. Endodermis
Sub Divisi : Angiospermae 3. Xylem
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Leguminales
Famili : Papilionaceae
Genus : Arachis
Spesies : Arachis hypogeae L.

Pada gambar anatomi daun Arachia hypogea terlihat jelas epidermis yang
melintang,letak floem dan xilsm terlihat jelas akan tetapi organ kecil laiinya tidak
terlihat dikerenakan pembesaran yang digunakan ,digambar tersebut juga terlihat
endodermis yang melihat endodermis yang mengelilingnya.

30
Perbedaan diantara keduanya jelas terliht pada letak pembuluh yang
mnegelilingi sel monokotil dan dikotil tersebut dan hal ini didukung oleh
pendapat dari (Aryuliana, 2004)” Dapat di ketahui bahwa perbedaan yang
mencolok antara tumbuhan dikotil terletak pada berkas pembuluh, berkas
pembuluh pada tumbuhan dikotil terlihat lebih teratur, sedangkan berkas
pembuluh pada tumbuhan monokotil terlihat berkas pembuluh yang tidak
teratur.Berkas pembuluh terdiri dari xylem atau suatu alat transportasi yang
digunakan untuk mengangkut sari makanan dan unsur hara dari tanah keseluruh
tubuh tumbuhan dan floem yaitu berkas yang berfungsi sebagai pengangkut hasil
fotosintesis dari daun keseluruh tubuh tumbuhan“.

Mempelajari anatomi batang tumbuhan monokotil

5 4 3 2 1 Gambar 21.2Literatur sel batang pennisetum purpureaum

Gambar 21.1 Sel batang pennisetum purpureaum

Klasifikasi Keterangan gambar:


Kingdom : Plantae 1.Pembulu
Subkingdom : Tracheobionta 2.Xylem
Super Divisi : Spermatophyta 3.Floem
Divisi : Magnoliophyta 4.Epidermis
Kelas : Liliopsida 5. Korteks
Sub Kelas : Commelinidae

31
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Pennisetum
Spesies : Pennisetum purpureum Schumacher

Pada gambar diatas tidak terlihat jelas korteks,tetapi letak floem dan
xylem terlihat begitu jelas dengan floem berbentuk besar bulat yang mengelilingi
xylem.

1 2 Gambar 22.2 Literatur sel batang pannicum maximum

Gambar 22.1 Sel batang pannicum maximum

Klasifikasi Keterangan gambar:


Filum : Spermatophyta 1. Epidermis
Divisi : Angiospermae 2. Korteks
Klass : Monocotyledoneae
Ordo : Graminales
Family : Graminaceae
Genus : Panicum
Spesies : Panicum maximum
Pada gambar diatas tidak terlihat jelas bentuk epidermis dan korteks hanya
bayangannya saja, dan tidak tamapak organ-organ lainnya dimana seharusnya
organ-organ seperti floem,xylem ,pembuluh,endodermis dapat terlihat dengan
jelas.Seperti pendapat dari agus purwanto 2005 ”Susunan batang tidak banyak
berbeda dengan akar. Batang tersusun dari jaringan, epidermis, parenkim,
endodermis, kayu, jaringan pembuluh, dan cambium 32
pada tumbuhan dikotil. Struktur ini tidak banyak berubah, baik di batang utama,
cabang, maupun ranting. Permukaan batang berkayu atau tumbuhan berupa pohon
seringkali dilindungi oleh lapisan gabus (suber) dan/atau kutikula yang berminyak
(hidrofobik). Jaringan kayu pada batang dikotil atau monokotil tertentu dapat
mengalami proses lignifikasi yang sangat lanjut sehingga kayu menjadi sangat
keras”.

3 4 2 1 Gambar 23.2 Literatur sel batang zea mays


Gambar 23.1 Sel batang zea mays

Klasifikasi Jagung Keterngan gambar:


Kingdom :Plantae 1. Epidermis
Sub kingdom : Tracheobionta 2. Dinding sel
Super divisi : spermatophytha 3. Floem
Divisi : Magnoliophyta 4. Kolenkim
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Liliopsida
Sub kelas : Commelinids
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Zea
Spesies : Zea mays
Pada gambar yang telah diamati tidak tampak xylem,hanya floem
,epidermis yang melintang dengan jelas.
Kesimpulan anatomi batang monokotil dapat kita lihat dari struktur
pembuluh yang rapi dengan ukuran yang hampir sama, dan tidak hanya cambium
dan tidak adanya inti sel yang terlihat.

33
Hal ini didukung oleh pendapat dari Irnaningtyas (2013) “ batas antara korteks
dan stele kurang jelas. Antara xylem dan floem tidak ada cambium(tipe kaloteral
tertutup)”. Djumhana dkk (2006) “jika pada gymnospermae dan
dicotyledonae,letak pembuluh berada lingkaran ,sedangkan pada
monocotyledonae letaknya tersebar /terpisah-pisah berbentuk kolateral, atau
dalam 2 lingkaran ,tidak ditemukan cambium kolateral tertutp,sehingga terjadi
pertumbuhan sekunder”.

Mempelajari anatomi batang tumbuhan dikotil

6 5 4 3 2 1 Gambar 24.2 Literatur sel batang kacang tanah

Gambar 24.1 Sel batang kacang tanah

Klasifikasi Keterangan gambar:


Kingdom : Plantae 1 .Dinding
Divisi : Spermatophyta 2. Endodermis
Sub Divisi : Angiospermae 3. Korteks
Kelas : Dicotyledoneae 4. Stele
Ordo : Leguminales 5. Floem
Famili : Papilionaceae 6. Xylem
Genus : Arachis
Spesies : Arachis hypogeae L.
Pada gambar diatas jelas terlihat berbagai organ seperti dinding sel
,endodermis,korteks,stele,floem,xiylem,yang membatasi antar ruang dimana pada
batang dikotil terlihat semua organ yang tampak jelas tersusun dengan rapi.

34
4 3 2 1 Gambar 25.2 Literatur sel batang kacang tanah

Gambar 25.1 Sel batang kacang hijau

Klasifikasi : Keterangan gambar:


Kingdom : Plantae 1. Epidermis
Sub divisi : Tranchebointa 2. Floem
Super divisi: Spermatophyta 3. Korteks
Divisi : Magnoliophyta 4. Stele
Kelas : Magnolipsida
Sub kelas : Rosidae
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae
Genus : Phaseolus/vigna
Spesies : Phaseolus radiatus. L
Pada gambar batang kacang hijau tersebut terlihat jelas gambar stele dan
epidermis dan adanya floem dan korteks walaupun hanya sedikit jelas untuk
dilihat.

6 5 4 3 2 1 Gambar 26.2 Literatur sel batang ricinus comunis

Gambar 26.1 Sel batang ricinus comunis

35
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae Keterangan gambar
Sub kingdom : Tracheobionta 1. Epidermis
Super divisi : Spermatophyta 2. Korteks
Divisi : Magnoliophyta 3. Selenkim
Kelas : Magnolipsida 4. Floem
Sub kelas : Rosidae 5. Parenkim
Ordo : Euphorbiales 6. Xylem
Famili : Euphorbianceae
Genus : Ricinus
Spesies : Ricinus communis
Pada gambar sel batang ricinus communis parenkim terlihat dengan
jelas dengan berkumpul menjadi satu,terdapat pembagian tempat seperti korteks,
epidermis,selenkim,floem,xylem, dan perenkim yang tidak berantakan seperti
halnya pada batang monokotil.
Kesimpulan anaomi batang dikotil adaalh batas-batas anatar pembagian
tempat terlihat dengan jelas dan dapat dibedakan.Hal ini didukung oelh pendapat
Irnaningtyas (2013) yang menyatakan bahwa “ batas antara korteks dan stele jelas.
Antara floem dan xylem terdapat kambium (tipe kolateral terbuka)”.
Perbedaan batang tumbuhan monokotil terletak pada letak yang beraturan
dan tidak beraturan dan penampakan batang yang dapat dibedakan antara
keduanya.Hal ini didukung oleh pendapat dari Atinirmala (2006) yang
menyatakan bahwa “batang monokotil memiliki ikatan pembuluh angkut dan
anatomi batang muda dan batang tua sama. Dan untuk batang dikotil memiliki
ikatan pembuluh angkut dan anatomi batang muda dan batang muda berbeda yaitu
di temukannya empelur pada batang muda dan sebaliknya pada batang tua”.
Sedangkan menurut Irnaningtyas (2013) yang menyatakan bahwa “ pada batang
dikotil muda lapisan floetherna berisi zat tepung yang disebut sarung tepung”.

36
Melihat susunan anatomi akar

1 2 3 Gambar 27.2 Literatur sel akar zea mays

Gambar 27.1 Sel akar zea mays

Keterangan gambar:
1. Epidermis
2. Floem
3. Korteks
Pada gambar diatas jelas terlihat perbedaan yang dimna pada hasil
pengamatan yang dilakukan kurang jelas yang dihasilkan karean pembesaran yang
dibuat.Dan letak-letak dari pembuluh seperti floem dan korteks yang sangat
berantakan.

1 2 3 Gambar 28.2 Literatur sel akar ricinus comunis


Gambar 28.1 Sel akar ricinus comunis

Pada gambar akar ricinus comunis akar ,letak pembuluh yang beraturan
sehingga dapat dilihat antar batasnya.

Kesimpulan anatomi akar tumbuhan pada monokotil tidak tedapat


kambium dan hanya terdapat floem dan xylem.Hal ini didukung oleh pendapat
dari Irananingtyas (2013)” akar monokotil memiliki parenkim sentral,
37
tidak memiliki kambium ,xylem primer ,dan floem primer terletak berselang-
selang (tipe radial) .Akar dikotil tidak memiliki parenkim sentral,memiliki
kambium anatar xylem dan floem.Xylem primer terletak dipusar akar dan floem
primer terletak diluar xylem primer.Sedangkan menurut Atinirmala (2006)” pada
akar tumbuhan dikotil, di antara xylem dan floem terdapat kambium, sedangkan
pada akar tumbuhan monokotil di antara xylem dan floem tidak di jumpai
cambium”.

4.3Pisces
Melihat bentuk morfologi ikan mas

14 5 7 3 69 2 8
Gambar 29.1 morfologi pisces

Keterangan gambar:
1.Caput
2.Cauda
3.Truncus
4.Barbel
5.Cheek
6.Linea lateralis
7.Operkulum
8. Squama
9. Anus
Pada gambar morfologi dari ikan mas yang telah diamati bagian organ
luar dari ikan mas lengkap dari caput hingga truncut ,yang mana terdapat
operculum yang membatasi antara caput dan truncut,
38
dan anus yang membatasi antar truncus dengan cauda .Pendapat ini didukung oleh
Suseno(2003) yang ,menyatakan bahwa” Tubuh ikan mas (Cyprinus carpio)
dilengkapi dengan sirip. Sirip punggung (dorsal) berukuran relatif panjang dengan
bagian belakang berjari-jari keras dan sirip terakhir yaitu sirip ketiga dan keempat,
bergerigi.Letak antara sirip punggung dan perut berseberangan.Sirip pada pectoral
terletak dibelakang tutup insang (overculum). Sisik ikan mas berukuran relatif lebih
besar dan digolongkan kedalam tipe sisik sikloid linea lateralis (gurat sisi), terletak
dipertengahan tubuh, melintang dari tutup insang sampai keujung belakang pangkal
ekor. Pharynreal teeth (gigi kerongkongan) terdiri dari tiga baris yang berbentuk gigi
geraham “.

Melihat bentuk sisik secara mikroskopis

1 2 3
Gambar 30.1 Squama atas

Keterangan gambar:
1. Titik fokus
2. Cell pigmen
3. Cristal gonoid
Pada gambar diatas ditemukan titik fokus yang yang menjadi titik
terakhir dari pertemuan-pertemuan Radial line,cell pigmen yang mempunyai
warna ,dan cristal gonoid yang berbentuk seperti kristal.

1 2 3
Gambar 31.1 Squama bawah

39
Keterangan gambar:
1. Radial line
2. Circula line
3. Titik focus
Pada gambar squama terdapat titik focus radial line yang bertemu satu
sama lain di titik focus,terdapat cirkula line yang bentuk garis-garis melintang.

1 2 3 4
Gambar 32.1 squama tengah

Keterangan gambar:
1. Circula line
2. Cristal line
3. Radial line
4. Cell pigmen
Pada gambar diatas lengkap struktur pada squama tengah dimana tedapat
Circula line, Cristal line ,Radial line , dan Cell pigmen.“Ikan mempunyai sirip
yang penting untuk pergerakannya dan sisik yang berfungsi sebagai penutup
tubuhnya. Berdasarkan bentuknya sirip ekor dibedakan atas tipe rounded,
truncate, emerginate, lunate dan forked. Berdasarkan bentuk sisik dibedakan atas
sisik placoid, ganoid, ctenoid dan cycloid. Tipe mulut berdasarkan letaknya yaitu
tipe inferior, superior, terminal dan sub terminal. Bentuk umum tubuh ikan juga
bervariasi seperti fusiform, compresiform, depressiform, anguiliform, sagititiform
dan globiform”.(Riki, 2010).

40
Melihat Linea lateralis

1
Gambar 33.1 linea lateralis

Keterangan gambar:
1. Saluran linea lateralis

Linea lateralis merupaka garis membujur pada kedua sisi truncus mulai
dari bagian belakang kepaa sampai pangkal ekor, linea lateralis berfungsi untuk
mengetahui perubahan tekanan air sehingga mengenal kedudukan didalam
air.Pada linea lateralis terdapat salurannya yang menghubungkan ke saraf ikan .

Melihat organ organ yang terdapat dalam rongga dada dan perut

1 2 3 4 5 6 Gambar 34.2 jantung Gambar 34.3 Hati


Gambar 34.1 organ perut dan rongga dada

Keterangan gambar:
1.Hati
2.Telur
3.Usus
4.Gelembung udara
5.Otot
6.Rusuk
41
Gambar 34.4 ginjal

Melihat system murculus tubuh ikan mas

1 23 45 6 78 9
Gambar 35.1 system murculus

Keterangan gambar:
1.Musculi apexialis
2.Myocomote
3.Musculi hipaxialis
4.Septum horizontal
5.Red coreteral
6.Vetebre
7.Infracarinalis
8.Myomore
9.Supracarnalis
Pada gambar sistem murculus diatas terdapat bagian-bagian ,myomore
adalah kumpulan dari beberapa jaringan yang membentuk otot,setum horizontal
garis yang paling tengah yang sebagai pemisah antara muusculi apex dan
hipex,myocomote adalah pembatas antara myomore.

42
Mengamati apparatus respiratorius ikan mas

1 2 3
Gambar 36.1 apparatus respiratorius

Keterangan gambar:
1. Saringan insang
2. Arcus branchialis
3. Filimentum branchialis
Pada gambar diatas insang terbagi atas 3 bagian ,yaitu: saringan insang
yang berfungsi sebagai penyaring udara yang masuk ke insang,arcus branchialis
batas antara saringan insang dengan filimentum branchialis ,filimentum
branchialis berbentul seperti ruang-ruang.Hal ini juga di jelaskan oleh pendapat
(Sukiyo, 2005) “Insang merupakan ciri system pernafasan pada ikan. Secara
embriologis , celah insang tumbuh sebagai hasil dari serentetan evaginasi farink
yang tumbuh keluar dan bertemu dengan invaginasi dari luar. Setiap kali mulut
dibuka maka air dari luar akan masuk menuju farink kemudian keluar lagi
melewati celah insang .peristiwa tersebut melibatkan kartilago sebagai penyokong
filament insang. Setiap filament atau holobrankia, terpisah menjadi dua bagian
yang disebut hemibrankia “.

43
4.1 Amphibi

Melihat morfologi katak

Mengamti organ dalam cavum oris

Mengamati alat-alat visceral katak


Truncus digentivus

Trancus urogenetalis
BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Pada percobaan sitology didapatkan simpulan bahwa terdapat selmati dan


sel hidup dimana sel hidup memiliki inti sel,membedakan bentuk pati pada
tumbuahn,melihat plastid dari tumbuhan dari kromplast,kroplast,dan
leucoplast.Dan pada morfologi melihat bentuk dari mecam-macam rumput dan
membedakan antar kelas dan legume serta anatar bunga. Pada anatomi dapat
dilihat anatomi dari daun,batang monokotil ,dikotil, serta akarnya. Pada pisces
melihat bentuk bagian morfologi dari ikan mas, dan squama pada ikan mas, dan
melihat linea lateralis,melihat rongga dada dan perut,melihat system murqulus
pada ikan mas, dan yang terakhir melihat apparatus resiratorius.

5.2. Saran

Saran untuk pratikum yang telah dijalankan untuk kedepanya agar


mahasiswa lebih telitih dapam pengerjaan pratiukum,alat dan bahan yang
seharusnya sangat-sangat lengkap agar pratikum berjalan denga baik dan tertib.

44
DAFTAR PUSTAKA

Alikondra.2005.Bioversitas.Surakarta

Aryuliana, Diah dkk. 2004. Biologi SMA XI.Erlangga. Surabaya.

Atinirmala, Pratita. 2006. Bilologi Praktis. Kreasi Wacana.Yogyakarta.

Bambang.2005.Pemanfaat Tepung Kacang Hijau.Jakarta


Bevenlander,Gerrit.2000.Dasar-Dasar Histologi.Jakarta: Erlangga

Chandra.2001 . LaporanBiologi.http://gufranamir96.blogspot.co.id.7Oktober

2017

Djumhana,N,.Wuryastuti.S.,Hendrawati,Y. dan Peristiwati,2006.KonsepBiologi


Untuk SD.UPI Press: Bandung

Gul,Sema.2007.DNA dan Sel .Yudishistira.Jakarta

Hickman.2003.Animal Divercity.mcgraw-hill companies:Nort America

Hidayat .2000. LaporanBiologi.http://gufranamir96.blogspot.co.id.7Oktober

2017

Irnaningtyas,2013.Biologi Untuk SMA/MA Kelas XI Berdasarkan Kurikulum


2013.Erlangga: Jakarta

Riki.2010.Laporan Pisces.http://rykibio046.blogspot.com.7Oktober2017

Sarwono, B. 2007. klasifikasi tumbuhan. Grafindo Pratama: Bandung

Sukiyo.2005.Biologi Vertebrsts.Universitas Negeri Malang.Malang

Sumantadinata . 2001.http.rahmaisyavira.co.id.7 Oktober 2017

Supriyono.2007.LaporanBiologi.http://gufranamir96.blogspot.co.id.7Oktober2017

Sutopo, 2005. Morfologi tumbuhan,yogjakakarta. Gajah Mada University press

Suseno.2003.Pengolahan Usaha Pembenihan Ikan Mas.Penebar


Swaydaya.Jakarta

Sutopo, 2005. Morfologi tumbuhan,yogjakakarta. Gajah Mada University press

45

Trijoko .2005.Laporan Biologi.http://gufranamir96.blogspot.co.id.7Oktober 2017

Zainal .2003. Laporan Biologi.http://gufranamir96.blogspot.co.id.7Oktober 2017

Zeny .2003. Laporan Biologi.http://gufranamir96.blogspot.co.id.7Oktober 2017


46

Anda mungkin juga menyukai