Anda di halaman 1dari 44

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Desa Tanak Beak merupakan salah satu desa yang terletak di
Kecamatan Batukliang Utara, Kabupaten Lombok Tengah. Desa Tanak Beak
memiliki luas wilayah 4.689,33 kilometer persegi. Berdasarkan data
penduduk, Desa Tanak Beak berjumlah 6960 jiwa, dimana terdiri dari laki–
laki sebanyak 3445 orang jiwa dan perempuan sebanyak 3515 jiwa. Desa
Tanak Beak terdapat 2074 Kepala Keluarga (KK). Mata pencaharian utama
masyarakat di Desa Tanak adalah sebagai petani dan buruh tani. Hal ini
didukung dengan masih banyaknya lahan pertanian di Desa tersebut, sehingga
masyarkat cenderung memilih untuk menjadi petani dan buruh tani.
Desa Tanak Beak merupakan Desa yang terkenl akan kesuburan
tanahnya, sehingga hasil pertanian yang dihasilkan tiap tahunnya melimpah.
Salah satu tanaman pertanian yang masih dibudidaykan di Desa Tanak Beak
adalah tanaman sorgum atau yang biasa dikenal dengan buleleng.
Tanaman sorgum merupakan tanaman asli dari wilayah-wilayah
tropis dan subtropis di bagian Pasifik tenggara dan Australasia
yang meliputi Australia, Selandia Baru dan Papua. Sorgum merupakan
tanaman dari keluarga Poaceae dan marga Sorghum. Sorgum sendiri
memiliki 32 spesies, diantaranya spesies yang banyak dibudidayakan
adalah spesies Sorghum bicolor (japonicum). Tanaman yang lazim
dikenal masyarakat jawa dengan nama “Cantel” dan satu familia dengan
tanaman serealia lainnya seperti padi, jagung dan gandum serta tanaman
lain seperti bambu dan tebu.
Pada umumnya, tanaman sorgum biasa dimanfaatkan sebagai sumber
bahan pakan ternak dan dapat diolah menjadi bioethanol. Namun, di Desa
Tanak Beak sorgum diolah menjadi produk pangan yang bergizi tinggi . Selain
diolah menjadi produk pangan, limbah sorgum juga dijadikan kerajinan tangan
yang bernilai ekonomis. Namun, pengolahan sorgum menjadi produk pangan
dan kerajinan tangan di Desa Tanak Beak masih belum dikenal secara luas

1
oleh masyarakat Desa Tanak Beak. Oleh karena itu, dengan program kerja
akan diselenggarakan oleh Tim KKN diharapkan dengan adanya program
kerja tersebut masyarakat Desa Tanak Beak mempunyai kesempatan untuk
mendapatkan kegiatan baru untuk menambah pendapatan ekonomi keluarga.

1.2 Potensi Unggulan Desa Tanak Beak


Potensi unggulan yang berada di Desa Tanak Beak yaitu dibidang
pertanian. Dimana sektor pertanian merupakan sektor paling dominan,
sehingga mata pencaharian bagi warga sekitar dominan sebagai petani dan
buruh tani. Selain sebagai petani dan buruh tani, mata pencaharian masyarakat
Desa Tanak Beak yang lainnya adalah pedagang keliling, Pegawai Negeri
Sipil, Montir dan peternak.
Desa Tanak Beak merupakan daerah yang cukup subur, sehingga
banyak ditemukan berbagai macam tanaman baik dari sayuran, buah-buahan,
dan tanaman pertanian lainnya. Namun, masalah pencemaran lingkungan
merupakan masalah yang masih mencuat dan menjadi beban serta
permasalahan tersendiri di DesaTanak Beak. Pencemaran lingkungan tersebut
berupa penumpukan limbah atau sampah yang dihasilkan oleh masyarakat di
Desa tersebut.
Desa Tanak Beak memiliki taman wisata alam yaitu wisata alam buah
naga. Hal ini dikarenakan cukup banyak tanaman buah naga yang tumbuh
disana dikarenakan tanah yang subur dan suhu yang baik bagi tanaman ini
tumbuh. Hal inilah yang membuat desa untuk memprogramkan pengelolaan
sampah di daerah tersebut dikarenakan ingin menggencarkan Desa Tanak
Beak sebagai desa wisata alam buah naga. Tidak hanya memiliki unggulan
pada sektor wisata alam saja, desa Tanak Beak juga memiliki unggulan lain
yakni terdapatnya tanaman yang sudah cukup jarang ditemui saat ini yaitu
tanaman Sorgum. Tanaman ini dikenal dengan banyaknya manfaat yang ada
pada tanaman tersebut. Saat ini, di sepanjang jalan di Desa Tanak Beak
banyak dijumpai tanaman sorghum tersebut yang memang sengaja ditanam di
sepanjang pinggir jalan raya. Selain di sepanjang jalan, tanaman sorghum juga
dibudidayakan di lahan khusus oleh masyarakat setempat.

2
1.3 Usulan Program
Dalam roadmap pengembangan dan penyediaan pangan nasional,
komoditas sorgum jarang diungkapkan secara eksplisit sebagai bagian integral
dari pangan pokok nasional. Pernyataan resmi sorgum dipakai sebagai bahan
pangan pendukung hanya dijumpai dalam jumlah terbatas di Kabupaten Rote
Ndao dan Sumba, Nusa TenggaraTimur (Diperta NTT, 2012). Fakta lapangan
menunjukkan bahwa walaupun tanaman sorgum sudah lama dikenal oleh
petani, namun masih diusahakan secara asalan karena dipandang sebagai
tanaman kelas rendah. Perkembangan luas tanaman sorgum diIndonesia juga
memperlihatkan kecenderungan (trend) penurunan dari waktu ke waktu. Data
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Tahun 1990 menunjukkan luas tanam
sorgum di Indonesia di atas 18.000 Ha. Tahun 2011 luas tanam sorgum
menurun menjadi 7.695 Ha (Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, 2012).
Sebagai komoditas tanaman pangan, pengembangan sorgum di
Indonesia masih menghadapi sejumlah kendala baik teknis maupun sosial
ekonomi. Selain itu, pemerintah juga belum menempatkan sorgum sebagai
prioritas dalam program perluasan areal tanam dengan alasan sorgum bukan
kebutuhan pokok, sehingga perluasan sorgum tidak masuk dalam rencana
strategis dan belum ada anggaran khusus (Direktorat Serealia, 2013). Di
Amerika Serikat, sorgum justru menjadi sumber pemenuhan pangan nomor
tiga, sementara di tingkat global menjadi tanaman penting kelima setelah
gandum, padi, jagung dan barley. Sorgum juga telah menjadi sumber energy,
protein, vitamin dan mineral utama bagi penduduk Asia dan Afrika selama
lebihdari satu abad. Negara eksportir utama sorgum adalah Amerika Serikat,
Australia dan Argentina (Wikipedia, 2010). Peningkatan citra sorgum di
Indonesia dapat dilakukan melalui eksplorasi potensi sorgum baik untuk
pangan, pakan ternak maupun industri bioetanol sehingga dapat memberikan
manfaat ekonomi lebih beasar bagi masyarakat.
Desa Tanak Beak merupakan salah satu tempat yang hingga saat ini
masih membudidayakan tanaman sorgum. Di sepanjang jalan di Desa ini,
banyak ditemukan tanaman sorghum. Tanaman sorghum tersebut sengaja
dibudidayakan diolah menjadi produk olahan seperti kue kering, juice, gula

3
cair, dendeng daun sorghum dan crispy cracker sorghum. Selain sebagai
produk olahan, kini tanaman sorghum juga mulai diolah menjadi kerajinan-
kerajinan tangan. Kerajinan tangan tersebut dibuat dari batang tanaman
sorgum sendiri. Sehingga, tanaman sorgum ini memiliki potensi yang cukup
tinggi khususnya di Desa Tanak Beak.

4
BAB III
TARGET DAN LUARAN

3.1 Target Umum


Meningkatnya kesejahteraan masyrakat melalui penenaman sorgum
yang dapat diolah menjadi produk pangan dan kerajinan tangan yang bernilai
guna dan pengelolaan UMKM di Desa Tanak Beak, Kecamatan Batukliang
Utara, Kabupaten Lombok Tengah.

3.2 Target Khusus


1. Pengolahan Sorgum menjadi Produk Bernilai Guna
1) Masyarakat mampu memanfaatkan tanaman sorgum
2) Masyarakat mampu mengolah tanaman sorgum menjadi olahan produk
pangan yang bernilai guna
3) Masyarakat dapat mengolah limbah sorgum menjadi kerajinan tangan
yang bernilai ekonomis
4) Masyarakat mampu memanfaatkan limbah batang sorghum sebagai
pupuk organik
2. Sosialisasi Potensi Desa Tanak Beak
1) Masyarakat dapat mengetahui potensi yang ada di Desa Tanak Beak baik
yang telah dimanfaatkan atau yang belum dimanfaatkan
2) Masyarakat mampu mengolah potensi desa yang ada sebagai sumber
pendapatan sehingga tingkat kesejahteraan masyarakat dapat meningkat
dari sebelumnya
3. Pengadaan Bibit Sorgum
1) Tersedianya bibit sorgum yang dapat diolah sebagai sumber bahan baku
dalam pembuatan produk pangan

3.3 Luaran yang Diharapkan


Adapun luaran yang diharapkan dari kegiatan KKN Tematik Universitas
Mataram dalah sebagai berikut :

5
Tabel 1. Luaran yang Diharapkan

No Jenis Luaran Indikator


Capaian
Luaran Wajib dan Kualitas Pelaksanaan
1 Peningkatan daya saing (efisiensi biaya, Penerapan
peningkatan kulaitas, peningkatan kuantitas,
serta nilai tambah barang, jasa, diversifikasi
produk, atau sumber daya alam lainnya
sesuai dengan jenis kegiatan yang diusulkan)
2 Peningkatan penerapan IPTEK di Penerapan
masyarakat (tingkat mekanisasi, IT, dan
manajemen)
3 Perbaikan tata nilai masyarakat (seni budaya, Perbaikan
social, politik, keamanan, ketentraman,
pendidikan, kesehatan, tingkat partisipasi,
swadana dan swadaya.
4 Peningkatan kedisiplinan dan partisipasi Daftar Presensi ada
peserta dalam kegiatan KKN Tematik
(dibuktikan dengan daftar hadir atau forum
presensi, dedikasi, dan kekompakan tim
pelaksanaan)
Luaran Tambahan
1 Laporan Pembuatan
2 Artikel ilmiah Penerbitan
3 Buku ISBN Penerbitan
4 Video Dokumenter Pembuatan

6
3.4 Indikator Pencapaian Luaran
3.4.1 Indikator Pencapaian Program Utama
Tabel 2. Indikator Pencapaian Program Utama
Program Kerja Indikator Waktu Pelaksanaan (Minggu)
Pencapaian 1 2 3 4 5 6 7
Program kerja utama
a. Pengolahan Sorgum 100%
menjadi Produk Pangan
b. Pengolahan Limbah 100%
Sorgum menjadi
Kerajinan Tangan
c. Pembuatan Pupuk 100%
Organik dari Batang
Sorghum
d. Pengadaan Bibit 95%
Sorgum

e. Sosialisasi Potensi 100%


Unggulan Desa Tanak
Beak

3.4.2 Program Tambahan


Adapun indikator pencapaian program tambahan di Desa Tanak
Beak sebagai berikut:
Tabel 3. Indikator Pencapaian Program Tambahan
Indikator Waktu Pelaksanaan (Minggu)
Program Kerja
Pencapaian 1 2 3 4 5 6 7
a. Kegiatan bersih- 100%
bersih lingkungan
b. Bimbingan belajar 100%
c. Kegiatan keagamaan 100%
d. Pemanfaatan media 100%
sosial sabagai
promosi TWA di
Desa Tanak Beak

7
e. Sosialisasi bahaya 100%
pernikahan dini

8
BAB III
PROFIL DESA TANAK BEAK

3.1 Letak Geografis Desa


Desa Tanak Beak berada pada longitude 119,4556520000002 dan
latidute -5,2305776. Berikut ini adalah batas-batas Desa Tanak Beak :
a. Sebelah Utara : Desa Pemepek
b. Sebelah Selatan : Desa Aiq Darek dan Sepakek
c. Sebelah Timur : Desa Karang Sidemen
d. Sebelah Barat : Desa Pemepek

3.2 Topografi Desa


Desa Tanak Beak berada pada ketinggian 322 meter di atas permukaan
laut (dpl). Curah hujannya termasuk dalam curah hujan sedang, rata-rata 4
bulan per tahun. Suhu udara rata-ratanya adalah 18ºC hingga 20ºC.
Topografinya adalah tanah berwarna merah kecoklatan, tekstur debuan dengan
kedalaman 0,3 meter.
Desa Tanak Beak memiliki luas wilayah ±3503,47 Ha/m2. Komisi
peruntukan adalah 116,44 Ha untuk bangunan dan pekarangan termasuk
permukiman, sarana pendidikan/perkantoran, saran umum, sarana olahraga,
sarana ibadah dan sarana lainnya. Selanjutnya adalah 202 Ha untuk pertanian
dan 36 Ha untuk tegal dan kebun. Desa Tanak Beak dapat ditempuh selama 16
menit dengan jarak tempuh 7,4 km dari Kantor camat Batukliang Utara.
Sedangkan dari ibu kota Kabupaten Lombok Tengah yaitu Kota Praya, Desa
Tanak Beak ditempuh selama 30 menit dengan jarak tempuh 18 km dan dari
ibu kota provinsi, Desa Tanak Beak ditempuh selama 45 menit dengan jarak
tempuh 24 km.

3.3 Demografi Desa


Populasi penduduk Desa Tanak Beak berjumlah 6.960 jiwa dengan
2.074 Kepala Keluarga (KK). Kepadatan penduduknya adalah 151 jiwa/km².

9
Jumlah penduduk laki-laki adalah 3.445 jiwa dan penduduk perempuan adalah
3.515 jiwa.
Agama yang dianut adalah agama Islam. Mata pencaharian penduduk
adalah:
1. TNI/POLRI berjumlah 5 orang.
2. Tani dan buruh tani berjumlah 624 orang.
3. Pedagang berjumlah 76 orang.
4. Pegawai Negeri Sipil berjumlah 49 orang.
5. Peternak berjumlah 7 orang.
6. Montir/sopir berjumlah 16 orang.
7. Buruh migran berjumlah 166 orang.
8. Karyawan Perusahaan swasta berjumlah 35 orang.
9. Dukun Kampung Terlatih berjumlah 1 orang.
10. Guru Swasta berjumlah 2 orang.

3.4 Potensi Desa


1. Tempat Penghasil Sorgum
Desa Tanak Beak merupakan salah satu desa yang masih
membudidayakan tanaman sorgum atau lebih akrab disapa buleleng.
Tanaman sorgum adalah tanaman yang memiliki banyak manfaat
diantaranya mencegah diabetes, mencegah asma, membantu program diet
dsb. Tanaman sorgum di daerah ini tidak dijual dalam bentuk mentah
melainkan diolah dan dijadikan produk pangan dan kerajinan tangan.
Produk pangan yang dihasilkan berupa aneka cemilan yang berbahan dasar
tepung sorgum, aneka minuman termasuk liquid sugar yang berasal dari
batang tanaman sorgum. Adanya bentuk usaha seperti ini sangat
membantu dalam mengurangi tingkat pengangguran terutama bagi kaum
ibu-ibu.
2. Wisata Buah-buahan
Selain memiliki potensi dudidaya Sorgum, Desa Tanak Beak juga
memiliki potensi tanah yang subur yang dimanfaatkan sebagai desa wisata
buah-buahan. Buah yang umum terdapat dibudidayakan di desa ini yaitu

10
buah naga dan jambu kristal. Terdapat satu dusun di desa Tanak Beak ini
yang secara khusus membudidayakan buah-buahan tersebut yaitu Dusun
Kebun Indah (DKI). Wisata buah ini sudah dikenal oleh wisatawan luar
daerah seperti NTB, Bali dan Pulau Jawa.
Pengelolahan yang dilakukan sangat khusus juga membutuhkan
banyak tenaga kerja. Tarif yang diberikan kepada pegunjung yaitu Rp.
15.000/orang untuk memasuki tempat wisata dan dapat menikmati buah
naga juga jambu Kristal sepuasnya tanpa dibawa pulang.
Selain dijadikan kebun wisata, terdapat pula produk pangan yang
berasal dari buah naga seperti stick naga, dodol naga dan lain sebagainya.
Produk-produk ini dikelola oleh ibu-ibu KWT dusun DKI dengan
memanfaatkan potensi yang ada. Tidak dapat dipungkiri bahwa angka
pengangguran sangat sedikit terutama pada dusun DKI.

3.5 Sosial Budaya dan Pendidikan


Prasarana dan sarana pendidikan formal yang terdapat di Desa Tanak
Beak yaitu:

Tabel 4. Prasarana dan Sarana Pendidikan Formal Desa Tanak Beak

Sarana Pendidikan Jumlah


1. Play grup 4 Unit
2. Raudhatul Atfal 5 Unit
3. TK 2 Unit
4. Ibtidakyah 3 Unit
5. SD 4 Unit
6. Tsanawiyah 3 Unit
7. SMP 1 Unit

8. Aliyah 3 Unit
9. Ponpes 3 Unit
10. SMA -

11
1. Pendidikan nonformal, yaitu 4 buah TPA/TPQ dan 2 Lembaga Pendidikan
Keagamaan (Pondok Pesantren) serta 1 buah PKBM (Pusat Kegiatan
Belajar Masyarakat).
2. Tingkat Pendidikan Penduduk :
a. Pasca Sarjana (S2) : 4 orang
b. Sarjana (S1) : 170 orang
c. Diploma-3 : 4 orang
d. Diploma-2 : 39 orang
e. Diploma-1 : 2 orang
f. SLTA/ sederajat : 1553 orang
g. SLTP/sederajat : 1116 orang
h. SD/sederajat : 1.530 orang
i. Tidak Tamat SD : 521 orang
j. Tidak Pernah Sekolah : 345 orang

3.6 Kebersihan Lingkungan dan Kesehatan


Sarana Kesehatan Masyarakat di Desa Tanak Beak antara lain :
Tabel 5. Sarana Kesehatan Masyarakat Desa Tanak Beak

Jenis Sarana Jumlah


Puskesmas 1 Unit
Posyandu 11 Unit
Poskesdes/Polindes 1 Unit
Praktek Dokter -
Praktek Bidan -
Pos KB 10 unit
Dokter -
Para Medis 1 Orang
Bidan 2 Orang
Dukun beranak terlatih 2 Orang
Jumlah Peserta KB -
Pil/ Inplan 208 Orang

12
Spiral -
Iud 33 Orang
Kondom 18 Orang
Suntik 564 Orang

Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada di Desa Tanak Beak masih
sangat rendah, sehingga tingkat kesadaran tentang pengelolaan sampah
masih kurang. Rata-rata sampah yang dihasilkan setiap kepala keluarga
minimal 1,5 kg sampah setiap harinya, baik sampah organik ataupun
anorganik.

Salah satu cara dalam mengatasi permasalahan tersebut dengan cara


melakukan kegiatan masyarakat dintaranya gotong royong setiap sekali
seminggu yang langsung dilakukan dari berbagai unsur baik itu dari unsur
pemerintahan desa ataupun masyarakat sekitar. Namun usaha yang dicapai
belum cukup maksimal karena tingkat pengetahuan dan kesadaran
masyarakat mengenai pengolahan sampah sangat minim. Disamping
kurangnya sarana dan prasarana yang kurang memadai terutama belum
adanya tempat pembuangan dan mesin penghancur sampah (alat daur
ulang sampah organik/anorganik).

3.7 Sarana dan Prasarana


1. Prasarana Ekonomi
Tabel 6. Prasarana Ekonomi Desa Tanak Beak
No. Jenis Jumlah/Unit
1. Toko/Swalayan 1
2. Kios/Kelontong 54
3. Pasar Desa -
4. Koperasi -
5. Pengrajin 6
6 Usaha Peternakan 3
7. Penggilingan padi 1
8. Bumdes 1

13
9. KWT 9

(Sumber : Profil Desa Tanak Beak)

2. Prasarana Komunikasi dan Penerangan


Terdapat fasilitas listrik melalui jaringan Perusahaan Listrik
Negara (PLN) dan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro.
3. Prasarana dan Sarana Transportasi
Infrastruktur jalan raya berupa jalan aspal sepanjang 7,6 km dan
jalan tanah sepanjang 10,5 km.
4. Sarana Tranportasi Darat
Tabel 7. Sarana Transportasi Darat Desa Tanak Beak

No. Jenis Jumlah


1. Pick Up 2
2. Kendaraan Sepeda Motor 343
3. Truk 3
4. Cidomo Becak 5

(Sumber : Profil Desa Tanak Beak)


5. Prasarana Sosial
Rumah ibadah berupa masjid 11 unit yang tersebar masing-masing
dusun dan terdapat musholla sebanyak 31 unit.
6. Keadaan Mata Air
Terdapat mata air dengan jumlah 14 unit. Mata air ini dimanfaatkan
oleh 788 kepala keluarga. Terdapat 920 sumur galian dan yang
memanfaatkannya adalah 935 kepala keluarga. Begitu pula dengan
pipa/bak terdapat 3 unit dimanfaatkan oleh 323 kepala keluarga . Adapun
sungai yang ada di desa berjumlah 1 sungai yang dimanfaatkan 28 kepala
keluarga.
7. Perumahan
Tabel 8. Kondisi Perumahan Desa Tanak Beak
No. Jenis Rumah Jumlah (Unit)
1. Permanen 200
2. Semi Permanen 251
3. Darurat 50

14
4. Dinding Tembok 500
5. Dinding Bambu 175
6. Lantai Keramik 99
7. Lantai Semen 787
8. Lantai Tanah 157

(Sumber : Profil Desa Tanak Beak)


8. Jalan Desa
Tabel 9. Kondisi Jalan Desa Tanak Beak

No. Jenis Jalan Panjang Kondisi


(Km) Rusak Rusak Baik
Berat Ringan
1. Jalan Aspal 7,6

2. Jalan Tanah 10,5

3. Jembatan Desa 1

(Sumber : Profil Desa Tanak Beak)


9. Prasarana Irigasi
a. Panjang Saluran Primer : 604 meter
b. Panjang Saluran Sekunder : 1.252 meter
c. Jumlah Pintu Pembagi Air : 9 Unit

3.8 Administrasi Desa, Kelembagaan, dan Struktur Organisasi


Desa Tanak Beak terbentuk pada tahun 1960. Wilayah Desa Tanak
Beak dibagi dalam 11 kekadusan. Perangkat Desa berjumlah 22 orang yang
terdiri dari seorang Kepala Desa (Kades). Tingkat pendidikan adalah Kepala
Desa dengan pendidikan Diploma II, Kaur Sarjana dan SLTA. Sampai dengan
sekarang, pemerintah desa telah menetapkan 3 Peraturan Desa. Sedangkan
besarnya APBDes untuk Tahun 2-13 mencapai angka Rp 312.151.122. Kantor
Desa memiliki luas 250 m2. Kantor desa terdiri dari 19 x 12 m2 bangunan
kantor desa dan sisa pekarangan. Badan Permusyawaratan Desa (BPD) terdiri
dari satu orang ketua, satu orang wakil ketuadan anggota berjumlah 7 orang.
Tingkat pendidikan waktu SMA sampai Sarjana dengan komposisi 8 orang

15
pria dan 1 orang wanita. Selain lembaga Pemerintah tingkat desa, terdapat
lembaga kemasyarakatan terdiri dari Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa
(LKMD),LKK, Karang Taruna, BUMDES dan PKK.

3.9 Peta Lokasi dari Universitas Mataram


Peta lokasi dan jarak tempuh dari Universitas Mataram ke Desa
Tanak Beak, Kecamatan Batukliang Utara, Kabupaten Lombok Tengah,
NTB.

Gambar 1. Peta Lokasi Desa Tanak Beak

16
BAB IV

METODE PELAKASANAAN

4.1 Persiapan dan Pembekalan


Persiapan dan pembekalan dilakukan untuk memantapkan rencana KKN
tematik yang akan dilakukan kelompok KKN, terutama berkaitan dengan
segala keperluan administrasi, informasi lokasi KKN, konsultasi program
dengan dosen maupun dengan pihak desa, serta observasi daerah tujuan KKN.
Adapun mekanisme pelaksanaan kegiatan KKN Tematik diuraikan sebagai
berikut:
4.1.1 Pembagian Anggota Kelompok, Lokasi dan Dosen Pembimbing
KKN-Tematik
Dilakukan pembagian anggota kelompok KKN, lokasi dan
dosen pembimbing lapangan oleh LPPM UNRAM.
4.1.2 Observasi Lingkungan
Dilakukan observasi untuk mendapatkan informasi yang
lengkap terkait desa tujuan, selain itu juga untuk mengkonfirmasi
kepada pemerintahan setempat terkait rencana program dari kelompok
KKN. Beberapa informasi yang harus didapat saat observasi adalah
profil desa, potensi masalah. Penanganan yang sudah pernah
dilakukan untuk menyelesaikan masalah, apa saja program pemerintah
setempat untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk, angka
kriminalitas, organisasi yang ada di desa setempat, karakter
masyarakatnya, serta kemungkinan kerjasama yang bisa dilakukan
dengan kelompok KKN tematik UNRAM.
4.1.3 Penyusunan Program Kerja
Program kerja utama yang telah disepakati kelompok
kemudian disusun dengan format yang sesuai sehingga pada
pelaksanaan di lapangan dapat berjalan dengan lancer seperti yang
diharapkan.

17
4.1.4 Pengajuan Proposal KKN-Tematik ke LPPM-UNRAM
Proposal yang telah disusun kemudian diajukan ke LPPM
sebagai syarat untuk pelaksanaan KKN dan evaluasi kesesuaian dan
kecocokan tema yang diangkat dengan kemampuan mahasiswa.
4.1.5 Presentasi Proposal KKN
Presentasi proposal adalah tahap evaluasi lanjutan yang
dilakukan untuk melihat seberapa jauh kesiapan mahasiswa untuk
menjalankan program yang telah dicanangkan. Dilihat juga metode-
metode yang akan digunakan pada saat melakukan pengabdian kepada
masyarakat. Serta diberikan pembekalan yang cukup untuk
melaksanakan program.
4.1.6 Revisi Proposal (jika diperlukan)
Proposal yang telah disusun oleh mahasiswa direvisi lagi dengan
pengarahan dari Dosen Pembimbing Lapangan.
4.1.7 Pembekalan dan Pengarahan dari DPL
Mahasiswa KKN diberikan arahan-arahan oleh DPL terkait hal-
hal yang harus dilakukan selama kegiatan KKN.
4.1.8 Pelepasan oleh DPL dan LPPM
Mahasiswa KKN akan dilepas oleh DPL dan LPPM menuju ke
desa tujuan.
4.1.9 Operasional KKN-Tematik
Kegiatan KKN Tematik berlangsung di desa tujuan yang telah
ditetapkan.
4.1.10 Penyerahan Laporan Akhir dan Penilaian
Mahasiswa KKN menyusun laporan selama kegiatan KKN
berlangsung.

4.2 Pelaksanaan
4.2.1 Program Utama
Ada beberapa program utama yang dilaksanakan selama
kegiatan KKN Tematik dilaksanakan di Desa Tanak Beak dengan
indikator pencapaiannya masing-masing yakni sebagai berikut:

18
Tabel 10. Indikator Pencapaian Program Utama

No. Program Kerja Indikator Waktu Tempat Ket.


Pencapaian Pelaksanaan Pelaksanaan

1. Pengolahan Tanaman Sorgum


a. Pengolahan sorgum 95% 02 Februari-09 UKM Mekar
menjadi produk Maret 2019 Sari Terlaksana
pangan
b. Pengolahan limbah 90% 11 Maret-11 Dusun Terlaksana
sorgum menjadi April 2019 Jurang
kerajinan tangan Tanggluk
c. Pembuatan pupuk 95% 12 Februari Posko KKN Terlaksana
organik dari limbah 2019
sorgum
2. Pengadaan Bibit Sorgum
a. Penanaman Bibit 90 % 14 Februari Halaman Terlaksana
Sorgum 2019 Posko KKN
b. Pemupukan bibit 95% 18 Februari Posko KKN Terlaksana
sorgum 2019
menggunakan pupuk
organik dari batang
sorgum
c. Sosialisasi “Potensi 95% 24 Februari Kantor Desa Terlaksana
Desa Tanak Beak” 2019 Tanak Beak

4.2.2 Program Tambahan


Adapun indikator pencapaian program tambahan di Desa Tanak
Beak sebagai berikut:

19
Tabel 11. Indikator Pencapaian Program Tambahan
No. Program Indikator Waktu Tempat Kegiatan Keterangan
Pencapaian Kegiatan
1. Sosialisasi 100% Senin, 25 Sekolah Terlaksana
bahaya Februari “Sirathol
pernikahan dini 2019 Mustaqim”
2. Bersih-bersih 90% Minggu Semua Dusun di Terlaksana
lingkungan ke-2 Desa Tanak Beak
sampai
minggu
ke-7
3. Bimbingan 100% Mulai Posko KKN Terlaksana
belajar (bimbel) minggu
ke-1
sampai
mingu ke-
6
4. Kegiatan 95% Mulai Seluruh dusun di Terlaksana
keagamaan minggu Desa Tanak Beak
ke-2
sampai
minggu
ke-7
5. Pemanfaatan 95% Mulai Media Sosial Terlaksana
media sosial minggu Instagram,
sebagai promosi ke-2 Whatsapp,
TWA Desa sampai facebook
Tanak Beak minggu
ke-7

20
4.3 Rencana Keberlanjutan
Adapun rencana keberlanjutan yang diharapkan dari kegiatan KKN
ini yaitu diharapkan untuk program-program yang telah kami laksanakan
selama KKN di Desa Tanak Beak dapat dilanjutkan baik dalam hal
penerapannya maupun pengembangan dari kegiatan-kegiatan tersebut.

21
BAB V
PELAKSANAAN PROGRAM

5.1 Program yang Telah Dilaksanakan


5.1.1 Program Utama
1. Pengolahan Sorgum menjadi Produk Pangan
Di beberapa Negara maju, pemanfaatan sorgum lebih kepada
sebagai pakan ternak atau penghasil energy (biofuel). Namun
demikian akhir-akhir ini telah banyak dipublikasikan pemanfaatan
tepung sorgum sebagai bahan industri dan makanan sehat bebas
gluten. Sifat tepung sorgum yang netral tidak mempengaruhi rasa
maupun bau dari produk makanan yang dihasilkan, menjadikan
tepung sorgum potensial untuk dimanfaatkan secara luas. Selain
berpotensi sebagai sumber karbohidrat, tanaman sorgum mempunyai
keunggulan dibandingkan tanaman lain yaitu lebih tahan terhadap
kekeringan, dapat tumbuh hampir disetiap jenis tanah, mempunyai
daya adaptasi yang luas serta dapat diratun (Nurmala dan Aep,
2007).
Kegiatan pengolahan sorghum menjadi produk pangan
dimulai dari tanggal 2 Februari hingga tanggal 6 Maret 2019.
Kegiatan pengolahan dilaksanakan dengan cara kerja sama dengan
Kelompok Wanita Tani (KWT) Mekar Sari yang ada di Dusun
Jurang Tanggluk. Setiap hari, produk pangan yang diolah dari tepung
sorhum cukup beragam. Pada umumnya, produk pangan yang dibuat
berupa kue seperti nastar daun, nastar coklat, nastar keranjang,
sakura, dan juga mie sorghum.
Proses pembuatan produk pangan berupa kue yang terbuat
dari sorghum pada dasarnya sama dengan proses pembuatan kue
pada umumnya. Hanya saja yang membedakan adalah tepung yang
digunkan. Pada pembuatan kue dari sorghum, digunakan tepung
sorghum. Tepung sorghum tersebut didapat setelah melalui beberapa
tahapan meliputi pemanenan, perontokan biji sorghum, penyosohan.

22
Untuk menyosoh dapat menggunakan alat sosoh beras. Dalam tahap
penyosohan biasanya megalami kesulitan dalam memperoleh hasil
sosohan yang bersih. Setelah disosoh, hasil sosohan yang masih
dalam bentuk bijian dapat diubah menjadi beras yang kemudian dan
selanjutnya dapat dijadikan tepung sorghum.
Secara umum, biji sorgum mengandung gizi yang tidak lebih
rendah dari kandungan tanaman serealia lainnya. Dilihat dari
kandungan kimia-nya, biji sorgum mengandung protein 9.01%,
lemak 3.6%, abu 1.49%, dan serat 2.5%. Penggilingan sorgum
dengan menggunakan alat penyosoh beras mengakibatkan masih
banyak lembaga yang tertinggal pada endosperm. Hal ini
menyebabkan kandungan lemak dalam biji sorgum giling yang
masih relatif tinggi yaitu sekitar 1.0 – 2.7 %. Oleh karena itu dalam
proses penggilingan harus diusahakan agar lemak dalam biji sorgum
yang telah dikuliti menjadi rendah yaitu dibawah 1 % dengan
demikian tepung sorgum yang dihasilkan akan lebih tahan lama.
Lemak dalam biji sorgum sangat berguna bagi hewan dan manusia,
akan tetapi dapat menyebabkan bau yang tidak enak dan tengik
dalam produk bahan pangan.
Dalam proses pemanenan hingga perubahan bentuk menjadi
tepung sorghum, kami tidak dapat ikut serta dalam kegiatan tersebut.
Hal tersebut dikarenakan tempat untuk mengolah begitu jauh dari
Desa Tanak Beak yakni Di Ampenan, Mataram. Sehingga, kegiatan
yang kami lakukan dalam mengolah sorghum menjadi produk
pangan ini hanya difokuskan pada pengolahan tepung sorghum yang
siap untuk diolah menjadi produk pangan berupa kue dan beberapa
jajanan lainnya.
Dalam sehari, biasanya dilakukan pembuatan dua hingga 3
jenis kue atau makanan dari sorghum. Proses pembuatan dilakukan
dari jam 8 pagi hingga jam 4 sore. Adapun tahap-tahap dalam
pembuatan kue dari sorghum, yaitu:

23
1. Pembuatan Adonan
Bahan-bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan
adonan pada dasarnya hampir sama seperti pembuatan adonan
kue pada umumnya. Adapun bahan-bahan yang biasanya
digunakan dalam pembuatan adonan seperti gula,
mentega/margarine, telur,keju, tepung terigu, slay nanas, slay
coklat, dan pewarna makanan. Hal yang membedakan antara
adonan kue sorgum dan kue pada umumnya adalah adanya
penambahan tepung sorgum dalam adonan tersebut. Pembuatan
adonan biasanya dilakukan pencampuran hingga adonan menjadi
rata menggunakan mixer. Adonan dimixer sekitar 15-20 menit.

Gambar 2. Pembuatan Adonan


2. Pencetakan
Proses pencetakan merupakan proses pembentuka kue
sorgum sesuai dengan yang diinginkan. Proses pencetakan
menggunakan cetakan khusus dengan bentuk yang beragam.

Gambar 3. Produk Pangan Sorgum yang Telah Dicetak

24
3. Pengovenan
Setelah dilakukan pencetakan, kue sorghum yang masih
dalam keadaan setegah jadi dioven selama 15 menit dengan suhu
sekitar 160 oC hingga kue benar-benar dalam keadaan matang.
Setelah kue matang, kue dikeluarkan dari oven lalu diangin-
anginkan.

4. Pengemasan
Proses pengemasan merupakan tahap akhir dari pembuatan
produk makanan dari sorgum berupa kue. Proses pengemasan
dilakukan setelah kue yang sebelumnya telah dioven sudah dalam
keadaan dingin agar kue dapat tahan lama untuk disimpan.
Kegiatan pengemasan dilakukan dengan cara memasukkan kue ke
dalam plastik khusus yang telah disediakan.
Saat ini, makanan yang terbuat dari bahan dasar sorgum
dikenal sebagai makanan sehat. Produk olahan pangan dengan
bahan dasar tepung sorghum ini sangat bermanfaat bagi
kesehatan, terutama bagi orang-orang yang menderita penyakit
tertentu seperti diabetes dan jantung koroner. Adapun manfaat
dari bahan pangan yang terbuat dari tepung sorghum antara lain
mengurangi gula darah, menjaga kesehatan jantung, melancarkan
pencernaan, mencengah anemia, meningkatkan kekebalan tubuh
dan mencengah kanker.

Gambar 4. Pengemasan

25
2. Pengolahan Sorghum menjadi Kerajinan Tangan
Sorgum merupakan tanaman serba guna. Selain dapat
meghasilkan biji yang dapat dimanfatakan sebagai produk pangan,
sorgum juga dapat menghasilkan limbah berupa batang sorgum
untuk diolah menjadi berbagai macam produk. Pada umumnya,
masyarakat memanfaatkan batang sorgum sebagai sumber pakan
ternak. Namun, disamping itu batang sorghum juga dapat diolah
menjadi kerajinan tangan yang bernilai guna yang tidak kalah
dengan kerajinan-kerajinan lainnya.
Selama KKN, kami melakukan kegiatan pengolahan batang
sorghum menjadi kerajian tangan dilaksanakan di salah satu
Kelompok Tani Mekar Sari di Dusun Jurang Tanggluk. Kegiatan
pembuatan kerajinan ini dimulai dari tanggal 12 Februari hingga
tanggal 12 Maret 2019.
Produk kerajinan yang dihasilkan dari batang sorghum
berupa vas bunga, tempat pensil, miniature berupa barugak, bingkai
foto dan lampion. Produk-produk tersebut tidak semuanya berbahan
dasar sorgum, tetapi juga ada beberapa hasil kerajinan yang
dikombinasikan dengan stik es krim.
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan
kerajinan tangan dari batang sorgum yakni antara lain gunting,
cutter, lem tembak, lem lilin, lampu, stik es krim, pernis, cat lukis,
dan tentunya batang sorghum. Batang sorgum yang akan digunakan,
sebelumnya harus dilakukan pengeringan selama 1-2 hari agar
batang sorgum dapat awet dan tidak kisut, sehingga produk kerajinan
tangan yang dihasilkan dapat tahan lama untuk disimpan, Setelah
dilakukan pengeringan, batang sorgum selanjutnya dipotong
menggunakan gunting atau cutter sesuai dengan ukurn yang
diinginkan. Setelah dipotong, kemudian batang-batang tersebut
dibentuk sesuai dengan produk ingin dihasilkan.
Pada bagian luar batang sorgum terdapat jaringan
26ias26r26e (cortex atau rind) 26ias sangat tebal dan keras. Bagian

26
dalam batang sorgum 27ias sangat padat, 27ias bagian tengahnya
seperti gabus, dengan pith yang lebih lunak dimana 27ias27r semua
gula tersimpan pada bagian ini. Pith batang sorgum 27ias manis
rasanya atau hambar, mengandung air atau kering dan 27ias
berongga dan ada yang tidak (Woods, 2003).

Gambar 5. Pembuatan Kerajinan Tangan dari Batang Sorgum

Gambar 6. Kerajinan Tangan dari Batang Sorgum


3. Pembuatan Pupuk Organik dari Limbah Sorgum
Pembuatan pupuk organic merupakan salah satu program
utama yang dilaksanakan pada saat kegiatan KKN. Kegiatan
pembuatan organic ini dilakukan pada tanggal 12 Februari 2019
bertempat di halaman depan Posko. Pupuk organic yang dibuat pada
umumnya sama dengan pupuk organic pada umumnya. Hanya saja
yang membedakannya adalah penggunaan batang sorgum sebagai

27
salah satu bahan yang digunakan dalam pembuatan pupuk organic
tersebut. Pembuatan pupuk organic ini bertujuan agar limbah sorgum
yang sudah dipanen dapat dimanfaatkan secara optimal sehingga
menambah nilai guna. Selain itu, pembuatan pupuk ini bermanfaat
untuk menghindari terjadinya pencemaran lingkungan oleh limbah
sorgum serta menghindari terjadinya pembakaran limbah sorgum
yang dapat menambah terjadinya penipisan lapisan ozon.
Tahap pembuatan pupuk organic ini dimulai dengan
menyediakan alat dan bahan yang dibutuhkan. Adapun alat yang
dibutuhkan yaitu ember, karung, dan tarpal. Sedangkan untuk bahan
yang dibutuhkan terdiri dari kotoran ayam yang telah kering, EM4,
gula pasir, dan limbah sorgum berupa batang dan daun. Limbah
sorgum terlebih dahulu dilakukan pencacahan hingga ukurannya
kecil (kurang lebih 2-3 cm). Kemudian selanjutnya batang dan daun
yang telah berukuran kecil dihaluskan menggunakan blender dengan
tujuan agar pada saat penyimpanan limbah sorgum dapat terurai
dengan sempurna. Selanjutnya, limbah sorgum yang telah halus
dicampur dengan kotoran ayam hingga merata. Lalu kemudian
campuran tersebut dipercikkan EM4 yang telah dilarutkan bersama
gula sedikit demi sedikit hingga merata. Setelah proses tersebut
selesai dilakukan, selanjutnya campuran dari beberapa bahan
sebelumnya yang akan menjadi pupuk dimasukkan ke dalam karung
dan diikat dengan erat agar pupuk dalam kedap udara. Hal ini
dilakukan agar proses fermentasi bahan-bahan pembuatan pupuk
dapat terjadi secara sempurna. Proses penyimpanan ini dilakukan
selama satu minggu atau lebih hingga warna pupuk berubah menjadi
warna hitam seperti tanah dan juga tidak ada lagi gas yang dihasilkan
oleh pupuk tersebut.

28
Gambar 7. Proses Pembuatan Pupuk Organik dari Limbah Sorgum

4. Sosialisasi Potensi Unggulan Desa Tanak Beak untuk


Pengembangan Ekonomi
Sosialisasi ini dilaksanakan pada tanggal 24 Februari 2019
pukul 09.00 WITA bertempat di Aula Kantor Desa Tanak Beak,
Dusun Dasan Agung. Kegiatan ini kami laksanakan atas dasar
karena masih kurangnya pengetahuan masyarakat akan potensi yang
ada di Desa Tanak Beak itu sendiri. Dengan demikian, setelah
dilakukan sosialisasi ini diharapkan masyarakat dapat sadar akan
potensi yang ada di Desa Tanak Beak, sehingga masyarakat tidak
hanya mampu mengolah, mengelola, tapi juga mampu
mengembangkan potensi yang ada di desa tersebut. Sehingga
nantinya akan berdampak terhadap kemajuan berpikir masyarakat
dan juga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama
dalam hal pendapatan dan pengetahuan.
Dalam kegiatan sosialisasi ini, kami meminta bantuan kepada
salah satu dosen dari Fakultas Pertanian, Universitas Mataram yakni
Prof. Suwardji sebagai pemateri dalam kegiatan sosialisasi tersebut.
Dari kegiatan sosilaisasi ini, memberikan dampak positif yakni
dimana pemateri sosialisasi tertarik untuk mebantu mengembangkan
desa ini dengan mencakup beberapa dusun yang memang memiliki
potensi yang bagus terutama dalam bidang pertanian. Adapun tamu

29
undangan yang diundang dalam kegiatan sosialisasi ini yaitu Kepala
Desa, Kepala Dusun dari semua dusun yang ada di Desa Tanak
Beak, ketua dan anggota Kelompok Tani (KT), ketua dan anggota
Kelompok Wanita Tani (KWT) dengan jumlah keseluruhan peserta
sebanyak 60 orang.
Dalam pelaksanaan kegiatan sosialisasi ini, ada beberapa
kendala yang dihadapi yakni tidak semua tamu undangan yang
dating lebih sedikit dari undangan yang disebar. Dari 60 undangan
yang disebar, sekitar 40 orang yang hadir. Selain itu, keterlambatan
kehadiran tamu undangan sehingga membuat kegiatan sosialisasi
diundur hingga dua jam. Dari yang awalnya akan dimulai pukul
09.00 WITA diundur menjadi pukul 11.00 WITA. Mengundang
masyarakat di Desa Tanak Beak untuk hadir dalam kegiatan seperti
ini bukanlah hal yang mudah. Masyarakat harus diundang dan
diingatkan kembali tepat di hari dilaksanakannya kegiatan atau yang
lebih dikenal dengan system “menjemput bola”.
Walaupun ada beberapa kendala yang dihadapi dalam
kegiatan ini, tetapi kegiatan sosialisasi ini dapat berjalan dengan
lancar dan masyarakat terlihat sangat antusias selama mengikuti,
dimana dapat dilihat dari banyaknya pertanyaan yang ditanyakan
oleh masyarakat yang mengikuti kegiatan tersebut.

Gambar 8. Sosialisasi Potensi Unggulan Desa Tanak Beak

30
5. Pengadaan Bibit Sorghum
Pengadaan bibit sorghum merupakan salah satu program
utama yang dikerjakan selama kegiatan KKN. Pengadaan bibit
sorgum dilakukan dengan cara menanam benih sorgum yang
didapatkan dari salah satu dosen pertanian. Kegiatan penanaman
sorgum direncanakan dilakukan pada minggu pertama kegitan KKN,
namun kerena benih sorgum yang akan ditanam baru 31ias diambil
pada minggu kedua sehingga penanaman benih sorgum baru 31ias
kami laksanakan pada minggu ketiga.
Pada awalnya, kami merencanakan untuk melakukan
penanaman bibit sorgum pada lahan warga yang memang pada
awalnya dikhusukan untuk menanam sorgum. Namun, kami
menghadapi kendala dimana pada saat kami mulai KKN di Desa
Tanak Beak, ternyata lahan tersebut sudah ditanami oleh sorgum
dengan umur tanam hamper satu bulan setengah. Hal tersebut dapat
terjadi dikarenakan pada saat kami melakukan survey lokasi sebelum
dilaksanakannya KKN, lahan tersebut masih ditumbuhi sorgum yang
berumur sekitar dua bulan lebih. Karena biasanya umur 3 bulan
sorgum sudah dapat dipanen, maka kami memperkirakan bahwa
lahan tersebut akan ditanami sorgum kembali tepat pada saat kami
mulai melakukan kegiatan KKN.
Oleh karena kendala di atas, kami harus mengubah rencana
awal kami dalam menjalankan program kerja ini. Kegiatan
pengadaan bibit sorgum dilakukan dengan cara menanam benih
sorgum pada polybag. Jumlah polybag yang ditanami dengan
sorgum sekitar 130 unit polybag. Adapun langkah-langkah dalam
pengadaan bbit sorgum ini yaitu dimulai dengan menyiapkan alat
dan bahan meliputi benih sorghum, polybag, tanah yang berjumlah
sekitar 3 arco, tarpal, dan lahan tempat penyimpanan polybag.
Selanjutnya dilakukan pengisian tanah pada polybag. Kegiatan ini
dilaksanakan pada sore hari yang dibantu oleh peserta bimbingan
belajar yang ada di sekitar posko. Setelah itu, dilakukan penanaman

31
benih sorgum pada tiap-tiap polybag. Kegiatan penanaman ini
dilakukan secara manual dan diikuti oleh semua anggota kelompok.
Sorgum merupakan tanaman yang tahan akan kekeringan dan
juga tidak membutuhkan air yang banyak untuk pertumbuhan dan
perkembangannya. Oleh karena itu, sejak benih sorghum ditanam
kami melakukan pengontrolan setiap hari terhadap benih sorgum
yang ditanam seperti menutupi dengan tarpal ketika turun huja. Hal
tersebut dilakukan dengan tujuan agar benih sorgum yang ditanam
tidak mengalami pembusukan karena adanya kandungan air yang
banyak pada tanah. Selain itu, kami juga mengamati pertumbuhan
serta melindungi dari kerusakan yang diakibatkan oleh ayam yang
biasanya suka mematuk-matuk pada polybag. Kegiatan pengontolan
dilakukan setiap hari oleh anggota kelompok yang sebelumnya telah
dibagi tugas dengan system satu orang tiap satu hari.
Lingkungan merupakan factor yang paling berpengaruh
terhadap pertumbuhan dari sorgum seperti suhu, kelembaban,
intensitas matahari dan keadaan tanah. Karena tanah di Desa Tanak
Beak terkenal akan tingkat kesuburannya yang cukup tinggi,
sehingga benih sorgum yang telah ditanam dapa tumbuh dengan
baik. Pada umur tiga hari, kami melakukan pemupukan dengan
menggunakan pupuk organic yang terbuat dari batang sorgum yang
telah kami buat sebelumnya.
Sorgum termasuk dalam taaman yang mengalami
pertumbuhan yang cepat. Hal ini dapat dilihat bahwa pada umur satu
minggu, 32ias32r semua polybag ditumbuhi oleh tanaman sorgum
dan hanya beberapa polybag yang tidak terdapat bibit sorgum yang
tumbuh. Oleh karena itu, kami melakukan penanaman kembali pada
polybag-polybag yang tidak ditumbuhi sorgum.
Setelah berumur sekitar satu bulan, 32ias32r semua bibit
sorgum tumbuh dengan baik pada polybag. Bibit sorgum yang telah
tumbuh selanjutnya akan diberikan kepada masyarakat untuk
ditanam dipinggir jalan raya. Namun, kegiatan tersebut masih belum

32
dapat kami lakukan mengingat waktu kegiatan KKN yang cukup
singkat dan jtanaman sorgum yang ditanam masih memiliki ukuran
yang kecil. Oleh sebab itu, kami memberikan kepercayaan kepada
salah satu warga yang berada di Dusun Jurang Tanggluk untuk
merawat bibit sorgum hingga benar-benar 33ias disimpan di pinggir
jalan nantinya.

Gambar 9. Proses Penanaman Sorgum

5.1.2 Program Tambahan


1. Bersih-bersih Lingkungan
Kegiatan bersih-bersih lingkungan adalah salah satu program
kerja tambahan yang dilakukan sebanyak dua kali seminggu yakni
pada hari Jum’at dan Minggu. Kegiatan ini biasanya dilaksanakan
pada pagi hari dar pukul 08.00-10.00 WITA di semua dusun yang
ada di Desa Tanak Beak yang berjumlah sebanyak 11 Dusun.
Kegiatan bersih-bersih dilaksanakan untuk meningkatkan kesadaran
masyarakat akan pentingnya kebersihan lingkungan. Selain itu,
kegiatan ini juga betujuan untuk menumbuhkan rasa kebersamaan,
semangat gotong royong dalam masyarakat dan menjalin tali
silaturahmi kepada masyarakat.
Pada awalnya, program bersih-bersih lingkungan
direncanakan hanya akan dilaksanakan pada lima dusun saja. Akan
tetapi, pada saat kegiatan sosialisasi program kerja yang dilakukan
pada minggu pertama KKN, Masing-masing kepala Dusun meminta

33
agar kegiatan bersih-bersih ini dilakukan di semua Dusun. Akan
tetapi, karena adanya kendala-kendala seperti hujan, ketua remaja ari
dusun yang tidak dapat ihubungi, serat waktu kegiatan KKN yang
cukup singkat dengan program kerja yang cukup banyak membuat
kami tidak mampu untuk menjangkau semua Dusun yang ada di
Desa Tanak Beak untuk melaksanakan kegiatan bersih-bersih. Dari
11 dusun yang ada, kami hanya mampu menjangkau 8 dusun yakni
Dusun Ceking, Tanak Beak Barat 1, Tanak Beak Barat 2,
Perampuan, Mandok, Jurang Tanggluk, Dasan Agung, dan DKI.
Sedangkan sisa 3 dusun yang tidak sempat terjangkau yakni Dusun
Tanak Bengan, Tanak Beak Timur dan Montong Tanggak.
Kegiatan bersih-bersih ini biasanya diikuti oleh masyarakat
dari kalangan anak-anak, pemuda, pemudi hingga kalangan dewasa
yang ada di masing-masing tiap dusun. Selain itu, kepala dusun dan
ketua remaja yang ada di masing-masing dusun tetap ikut serta
dalam membantu baik dalam mengarahkan masyarakat maupun
turun tangan langsung dalam mebersihkan lingkungan. Dalam
kegiatan ini, tidak hanya dilakukan pembersihan lingkungan saja,
namun juga dilakukan pembuatan tempat pembuangan sementara
(TPS).

Gambar 10. Kegiatan Bersih-bersih Dusun

34
2. Sosialisasi Bahaya Pernikahan Dini
Perikahan dini merupakan salah satu hal masih menjadi
masalah di kalangan masyarakat terutama di masyarakat pedesaan.
Angka pernikahan dini dari tahun ke tahu mengalami penigkatan
sehingga menyebabkan angka kematian bayi dan perceraian
khusunya di Pulau Lombok juga mengalami peningkatan.
Pernikahan dini juga merupakan salah satu hal yang masih sering
terjadi khusunya di Desa Tanak Beak. Menurut pendapat masyarakat
setempat, pernikahan dini biasa terjadi di kalangan remaja yang
masih menempuh pendidikan mulai dari tingkat SMP maupun SMA.
Hal ini dapat terjadi karena pergaulan yang semakin hari semakin
bebas, tingkat pendidikan orang tua yang rendah serta tingkat
pengetahuan remaja akan bahaya pernikahan dini yang masih begitu
rendah pula.
Pernikahan dini dapat menyebabkan terjadinya keruian baik
secara fisik maupun materi bagi generasi penerus bangsa. Anak-anak
yang seharusnya menempuh pendidikan setingg-tingginya harus
terhenti dan berhenti sekolah haya karena pernikahan dini yang
dilakukan oleh anak-anak tersebut. Selain itu, pernikahan dini
menyebabkan angka kematian ibu dan anak meningkat. DImana hl
ini dapat terjadi karena rahim anak-anak yang masih berusia muda
belum siap dan masih sangat muda.
Pada awalnya, kami ingin mengadakan kegiatan sosialisasi
bahaya narkoba yang akan diisi oleh Badan Nasional Narkotika
(BNN) Provinsi. Namun, karena adanya masukan dan keluhan dari
masyarakat tentang pernikahan dini yang masih sering terjadi di
Desa Tanak Beak, kami berencana untuk mengadakan sosialisasi
dengan dua pokok masalah yakni mengenai narkoba dan pernikahan
dini secara bersamaan. Akan tetapi, pihak BNN tidak setuju dengan
penggabungan tersebut. Sehingga kami harus mengatur kembali
jadwal untuk sosiaisasi Narkoba oleh BNN. Namun, karena jadwal
dari pihak BNN yang begitu padat dan ditambah dengan jadwal

35
kegiatan program kerja KKN yang cukup padat menyebabkan kami
tidak dapat melanjutkan sosialisasi Narkoba yang rencananya akan
diisi oleh pihak BNN. Pada akhirnya, kami hanya bisa melaksanakan
kegiatan sosialisi tentang dampak pernikahan dini.
Dalam kegiatan sosialisasi dampak pernikahan dini kami
mengundang BKKBN sebagai pemateri dalam kegiatan tersebut.
Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Senin, 25 Februari 2019 yang
bertempat di Madrasah Sirathol Mustaqim yag berada di Dusun
Prampuan. Kegiatan ini dihadiri oleh Bapak Kepala Desa, Bapk dan
Ibu BPD, Kepala Sekolah dan Guru yang mengajar di Madrasah,
serta siswa dan siswa yang berjumlah hamper 100 orang. Siswa yang
mengikuti kegiatan sosialisasi ini meliputi siswa dan siswa MIN
kelas 6 hingga SMA sebagai perwakilan.
Kegiatan sosialisasi ini berjalan dengan lancar dan penuh
dengan antusias dari semua siswa. Di tengah-tengah keiatan
sosialisasi, diadakan kuis yang berhadiah powerbank bagi siswa
yang dapat menjawab pertanyaan yang diberikan oleh pihak
BKKBN. Pada akir sosialisasi juga diadakan serah terima
cendramata dari pihak BKKBN kepada kepala Sekolah Madrasah
Sirathol Mustaqim.

Gambar 11. Kegiatan Sosialisasi Pernikahan Dini

36
3. Bimbingan Belajar
Selama kegiatan KKN, kami mengadakan kegiatan yang
diperuntukkan untuk siswa kelas 1 sampai kelas 6 SD. Kegiatan
bimbingan belahar dimulai dari minggu pertama KKN hingga
minggu ke 6. Bimbingan beljar ini dilaksanakan setiap hari Senin,
Rabu dan Jum’at pukul 14.00-16.00 bertempat di Posko KKN. Kami
mengambil Posko KKN sebagai tempat dilaksanakannya bimbingan
belajar karena banyaknya siswa kelas 1 sampai dengan kelas 6 yang
tinggal di sekitar posko.
Materi yang dibahas dalam kegiatan bimbingan belajar ini
mencakup beberapa mata pelajaran seperti bahasa inggris, bahasa
Indonesia, matematika. Selain ketiga mata pelajaran tersebut, kami
juga menjarakan kesenian kepada anak-anak seperti menggambar,
membuat kerajinan tangan dari batang sorgum dan stik es krim, serta
menari. Kami juga mengajarkan bahasa-bahasa daerah seperti bahasa
bima dan Sumbawa.
Selain diadakan di Posko, kami juga mengadakan kegiatan
bimbingan belajar beberapa kali di sekolah yakni tepatnya di MIN 3
Lombok Tengah. Hal tersebut dilakukan agar siswa-siswa yang
tempat tinggalnya jauh dari posko dapat kebagian ilmu yang kami
sampaikan.

Gambar 12. Bimbingan Belajar di Posko

37
Gambar 13. Bimbingan Belajar di MIN 3 Loteng

4. Kegiatan Keagamaan
Kegiatan keagamaan merupakan salah satu program kerja
tambahan yang telah dilaksanakan selama kegiatan KKN di Desa
Tanak Beak. Kegiatan ini beruppa kegiatan pembacaan surah
yasin, do’a bersama dan perkenalan mengenai KKN Tematik
Unram yang diadakan di Desa Tanak Beak beserta program kerja
yang akan kami jalankan selama KKN. Kegiatan ini ditujukan
untuk saling silaturahmi antara kelompok KKn dengan masyarakat
di Desa Tanak Beak.
Kegiatan keagamaan dimulai pada minggu kedua hingga
minggu ketujuh KKN yang diadakan sebanyak 2 kali dalam
seminggu tepatnya pada malam selasa dan malam Jum’at di
masing-masing dusun. Kegiatan keagamaan biasa diadakan di
rumah ketua remaja di masing-masing dusun atau pun Masjid.
Kegiatan ini biasa dihadiri mulai dari kalangan remaja hingga
dewasa seperti ketua remaja dan kepala dusun.
Pada awalnya, kami berencana hanya akan mengadakan
kegiatan keagamaan di 5 dusun dari 11 dusun yang ada. Namun,
pada saat diadakan sosialisasi program kerja di Kantor Desa Tanak
Beak yang dilaksanakan pada minggu pertama KKN, masing-

38
masing dari kepala dusun yang hadir meminta agar kegiatan
keagamaan dapat diadakan di seluruh dusun. Namun, karena waktu
yang cukup singkat dan ada beberapa kendala menyebabkan kami
tidak dapat menjangkau seluruh dusun tersebut untuk mengadakan
kegiatan keagamaan. Dari 11 Dusun yang ada di Desa Tanak Beak,
hanya 8 dusun yang dapat kami jangkau yakni Dusun Ceking,
Prampuan, Tanak Beak Barat 1, Tanak Beak Barat 2, Mandok,
Jurang Tanggluk,Tanak Bengan dan Dusun Kebun Indah (DKI).
Dalam pelaksanaaan program kerja ini, secara keseluruhan
tidak ditemukan kendala yang cukup berarti. Masyarakat juga
merasa senang sehingga begitu antusias dalam mengikuti kegiatan
tersebut.

Gambar 14. Kegiatan Keagamaan

5. Media Sosial sebagai Promosi TWA Desa Tanak Beak


Upaya promosi wisata Desa Tanak Beak telah kami lakukan
yakni melalui media sosial untuk menunjukan bahwa Desa Tanak
Beak merupakan kawasan yang pantas untuk dikunjungi oleh
masyarakat di laur dari pada Desa Tanak Beak karena Desa Tanak
Beak memiliki keunggulan terutama di bidang wisata. Desa Tanak
Beak saat ini dikenal sebagai desa wisata buah naga, karena di Desa
Tanak Beak terdapat satu dusun khusus yang hamper semua
warganya menanam buah naga. Wisata Buah Naga ini bertempat di

39
Dusun Kebun Indah (DKI). Saat ini, masyarakat tidak hanya
menanam buah naga dalam jumlah banyak, namun juga menata
kebun buah naga miliknya menjadi semenarik mungkin untuk
menarik perhatian pengunjung. Biasanya, masyarakat budidaya buah
naga juga dikombinasikan dengan budidaya jambu Kristal. Selain
wisata buah naga dan jambu kristal, di Desa Tanak Beak ini juga
terdapat bekas letusan Gunung Samalas yang bertempat di Dusun
Tanak Bengan. Saat ini, tempat tersebut dalam tahap persemian.
Kegiatan promosi ini dilakukan dengan cara memposting
foto-foto maupun video melalui media social seperti Instagram,
Whatsapp dan facebook. Kegiatan promosi pada awalnya direncakan
setiap hari, namun mengingat waktu kunjungan yang tidak dapat
dilakukan setiap hari, membuat kami tidak dapat melakukan promosi
setiap hari.

Gambar 15. Kunjungan ke Tempat Wisata untuk Dipromosikan di


Media Sosial

5.2 Mitra Kerjasama Yang Terlibat


Pihak-pihak yang terlibat dalam program-program kerja yang telah
dilaksanakan oleh KKN Tematik Universitas Mataram yakni pejabat desa dan
staf, pemuda dan pemudi, karang taruna, ibu-ibu kader, badan pengawas desa,
dan masyarakat di Desa Tanak Beak.

40
5.3 Kendala Pelaksanaan
Pelaksanaan program-program kerja yang dilaksanakan selama kegiatan
KKN baik program kerja utama maupun program kerja tambahan tentunya
tidak terlepas dari berbagai macam kendala yang dihadapi pada saat
pelaksanaannya. Kendala-kendala yang paling sering dihadapi selama
menjalankan program kerja adalah kurangnya kepedulian masyarakat dalam
menghadiri setiap kegiatan yang kami adakan. Selain itu, masyarakat Desa
Tanak Beak masih belum bisa menghadiri setiap kegiatan sesuai dengan
jadwal undangan. Masyarakat biasanya akan hadir dalam suatu kegiatan
sekitar satu hingga dua jam dari waktu yang pada awalnya.

41
BAB VI

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian sebelumnya, maka dapat disimpulkan beberapa hal


yaitu sebagai berikut:

a. Desa Tanak Beak merupakan Desa yang terletak di Kecamatan Batukliang


Utara, Kabupaten Lombok Tengah. Desa Tanak Beak terdiri dari 11
Dusun yakni Ceking, Perampuan, Tanak Beak Barat 1, Tanak Beak Barat
2, Tanak Beak Timur, Mandok, Jurang Tanggluk, Dasan Agung, Tanak
Bengan, Kebun Indah, dan Montong Tanggak.
b. Desa Tanak Beak merupakan Desa yang memiliki potensi utama di bidang
pertanian khusunya tanaman sorgum. Di Desa Tanak Beak, tanaman
sorgum tidak hanya dijual dalam bentuk mentah, namun juga diolah
menjadi produk pangan dan limbah sorgum diolah menjadi kerajinan
tangan.
c. Program utama yang telah dilaksanakan selama kegiatan KKN di Desa
Tanak Beak yaitu pengolahan sorgum menjadi produk pangan, pengolahan
limbah sorgum menjadi kerajinan tangan, pengadaan bibit sorgum,
pembuatan pupuk organic dari limbah sorgum, dan sosialisasi potensi
Desa Tanak Beak.
d. Program tambahan yang telah dilaksanakan oleh KKN Tematik 2019 di
Desa Tanak Beak yaitu kegiatan bersih-bersih lingkungan, kegiatan
keagamaan, bimbingan belajar, dan promosi TWA Desa Tanak Beak
melalui media social.
e. Kendala yang kami hadapi selama kegiatan KKn yaitu kurangnya
kepedulian masyarakat dalam menghadiri setiap kegiatan yang kami
adakan. Selain itu, masyarakat Desa Tanak Beak masih belum bisa
menghadiri setiap kegiatan sesuai dengan jadwal undangan. Masyarakat
biasanya akan hadir dalam suatu kegiatan sekitar satu hingga dua jam dari
waktu yang pada awalnya.

42
6.2 Rekomendasi

Adapun rekomendasi yang dapat kami berikan untuk KKN Tematik


berikutnya di Desa Tanak Beak yaitu sebelum melaksanakan kegiatan KKN
sebaiknya benar-benar menggali potensi dan permasalahan desa yang ada di
Desa Tanak Beak agar program kerja yang akan dilaksanakan di Desa Tanak
Beak dapat berjalan dengan lancar serta benar-benar sesuai dengan apa yang
dibtuhkan oleh masyarakat. Sehingga setiap kegiatan atau program kerja yang
dilaksanakan di Desa Tanak Beak dapat memberikan manfaat bagi
masyarakat serat dapat dilanjutkan oleh masyarakat yang ada di Desa Tanak
Beak. Selain itu, diharapkan agar lebih berbaur dan bersosialisasi dengan
masyarakat setempat untuk memudahkan selama kegiatan KKN.

43
REFERENSI

44

Anda mungkin juga menyukai