Oleh
Sunarya
Carunia Mulya Firdausy
Ida Busneti
Teguh Pribadi A
Penyusun : Sunarya
Carunia Mulya Firdausy
Ida Busneti
Teguh Pribadi A
Desain : Murdianto
Editor : Sunarya, Carunia Mulya Firdausy
ISBN 978-602-9394-18-4
Dilarang memperbanyak sebagian atau keseluruhan isi buku ini tanpa izin
tertulis dari penerbit.
ISBN 978-602-9394-18-4
Penerbit:
Harapan kami semoga buku ini bisa menjadi acuan dasar bagi
semua pihak yang berkepentingan dalam aktivitasnya masing-
masing. Bagi perguruan tinggi yang telah bekerja sama dengan BSN
maupun yang belum, buku ini juga dapat dijadikan materi dasar
perkuliahan standardisasi yang selama ini sedang giat dikembangkan.
Daftar isi ix
Pendahuluan Umum
?
Bab I berisi pengertian dan praktik tentang standar dan
penilaian kesesuaian.
?
Bab II berisi analisis ekonomi yang berkaitan dengan
standardisasi baik dari tinjauan makroekonomi maupun
mikroekonomi.
?
Bab III berisi analisis ekonomi mikro kaitannya dengan
standardisasi
?
Bab IV berisi rangkuman hasil beberapa riset tentang
manfaat ekonomi dalam penerapan standar.
?
Bab V berisi metode perhitungan manfaat ekonomi dalam
penerapan standar.
?
Bab VI berisi Metode perhitungan Manfaat Ekonomi dari
Standar - economic benefits of standard (EBS) oleh ISO
Tulisan dalam buku ini disusun dengan urutan bab dan isi sedemikian
rupa sehingga memudahkan dalam membacanya. Editing yang
dilakukan terbatas pada terutama lingkup isi yang mengantarkan
pada materi pokok keuntungan ekonomi dalam penerapan standar.
Tim Editor :
1. Sunarya Ph.D.
2. Prof. Carunia Mulya Firdausy, Ph.D
1.1 Pendahuluan
Hal seperti ini juga dapat diterapkan oleh suatu industri dalam
pengadaan, barang input produksi supplier (pemasok) bahan baku dan
bahan lainnya) guna memastikan bahan baku atau input lain dapat
diproses sesuai dengan standar proses yang ditetapkan sehingga
dapat diproduksi barang/jasa sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan sendiri.
1.4 Penutup
Carunia Mulya Firdausy adalah Professor Riset LIPI dan Guru Besar
Ilmu Ekonomi Universitas Tarumanagara
2.1 Pendahuluan
“ “
A document established by consensus and
approved by a recognized body that provides for
common and repeated uses, rules, guidelines or
characteristics for activities or their results, aimed at
the achievement of the optimum degree of order in a
given context (ISO/IEC Guide 2, 2004).
“
Dengan demikian, produk yang berstandar sekaligus telah
memiliki nilai diferensiasi yang diperlukan produsen dalam strategi
memenangkan persaingan di satu pihak dan nilai kualitas yang
menjadi satu faktor penting minat beli dan kepuasan konsumen di lain
pihak (Porter, 2010; Kotler, 2011).
Atribut Keterangan
Y = C + I + G + X-M…………………………………(1)
Dimana : Y = Produk Nasional Bruto/Produk Domestik Bruto
C = Konsumsi
I = Investasi
G = Pengeluaran pemerintah
X-M = Net Ekspor
AD
C1
Total Consumption (Rupiah)
E1
C0
E0
AD
l1
Total Investment (Rupiah)
E1
l0
E0
AD
G1
Total Consumption (Rupiah)
E1 G0
E0
AD
Total difference betwen Export and Import (Rupiah)
(X-M)1
E1
(X-M)0
E0
Hal yang sama juga dapat berlaku, jika produk barang dan/atau
jasa berstandar diinvestasikan oleh seorang, beberapa atau bahkan
seluruh pelaku usaha. Adanya peningkatan investasi tersebut
dipastikan akan berdampak positif terhadap komponen konsumsi
masyarakat (C) atau pengeluaran pemerintah (G) atau volume
perdagangan internasional dan global (X-M). Dengan kata lain, hukum
ekonomi klasik Say (Jean Baptiste Say) atau lebih dikenal dengan Say's
Law yang berbunyi “Supply creates its own demand” tidak hanya berlaku
pada konteks barang dan/atau jasa berstandar, tetapi juga dapat
berlaku sebaliknya, yakni “Demand creates its own supply”. Artinya,
pasokan barang dan/atau jasa yang berstandar dapat menciptakan
permintaan terhadap barang dan/atau jasa berstandar tersebut, dan
sebaliknya.
AD
Total Consumption and Investment (Rupiah)
(C+l)1
E1
(C+l)0
E0
AD
Total Consumption, Investment and
(C+l+G)1
Government Expenditure (Rupiah)
E1
(C+l+G)0
E0
Y = f (K, L, N, dst..)
Dimana :
Y = Output
K = Kapital
L = Tenaga kerja
N = Bahan baku.
AD
AS o
Harga
AS1
E0
P0
P1 E1
AD
Y0 Y1
Output Y
AS
Harga
E1
P1
E0
P0
Y0 Y1
Output Y
D1
D0
Harga
E1
P1
E0
P0
Q0 Q1
Output Q
S0
Harga
S1
E0
P0 E1
P1 D
Y0 Y1
Output Y
2.6 Penutup
3.1 Pendahuluan
Seperti telah dijelaskan pada bagian lain buku ini atau di dalam
Buku Pengantar standardisasi, defenisi standar adalah “spesifikasi
teknis atau sesuatu yang dibakukan termasuk tata cara dan metode yang
disusun berdasarkan konsensus semua pihak untuk penggunaan yang
berulang” .
Dengan demikian definisi tersebut memberikan arti bahwa: (1)
Standar pada dasarnya diusulkan dan disusun bersama oleh calon
pengguna atau pihak yag membutuhkan (pemangku kepentingan)
kemudian disepakati bersama untuk melancarkan operasi/proses
bersama guna menghasilkan produk (barang/jasa) yang baik; dengan
demikian standar mendorong sebuah kerja sama (Blind dkk, 1999). (2)
Standar berisi hal teknis yang informasinya bersifat terbuka dalam
penggunaannya; dengan demikian standar membagi pengetahuan
akan sebuah teknologi baru (Blind dkk, 1999). (3) Sebuah standar
sehakikinya hanya merupakan sebuah dokumen, dan baru akan
memberikan manfaat apabila diterapkan oleh para pemangku
kepentingannya. (4) Penerapan standar memberikan hasil
peningkatan nilai tambah dalam bentuk kelancaran, keteraturan,
efektifitas, efisiensi, keselamatan, keamanan, dan kelestarian
lingkungan.
4.1 Pendahuluan
Perhitungan ekonomi:
Delta jumlah KWH yang digunakan sebelum standar ada dan
diterapkan, dengan jumlahnya setelah standar ada dan
diterapkan.
Perhitungan ekonomi:
Perhitungan ekonomi:
Perhitungan ekonomi:
Perhitungan ekonomi:
Perhitungan ekonomi:
Dampak
Penyusun Tujuan Dampak pada
Sifat
Umum Kepercayaan
Pasar
Paten ?
Membuat 1 Pihak Mendapatkan Memberikan Limitasi kurang
persamaan insentif / hak eskploitasi penggunan terpercaya
bahasa teknis keuntungan eksklusif/ teknologi.
monopoli Fragmentasi
atas hal pasar
teknis
tersebut
Standar ?
Menjelaskan Berbagai Menyediakan Memberikan Penggunaan lebih
parameter pihak, yang basis untuk akses dan luas. Kompetisi terpercaya
teknologi tergabung di pengembangan penggunaan yang adil
(produk- dalam lebih luas. bebas (atau terkait mutu
proses) organisasi Reduksi variasi dengan biaya dan harga
pengembang teknologi yg relatif lebih
standar sedikit) dari hal
teknis
Goverment Agencies
SMEs
Customers Demand for
Participation
with Subsidy
Demand for
Participation
Number of Participants
4.5 Penutup
5.1 Pendahuluan
Sumber: www.standardsinfo.net/info/benefits/benefits.html
Hal ini adalah suatu hal yang telah jelas. Semakin banyak standar
internasional yang diadopsi dari standar nasional suatu negara atau
standar suatu regional, atau semakin tinggi keterlibatan suatu negara
dan regional dalam pengembangan sebuah standar, akan
memberikan keuntungan akses pasar internasional pada negara atau
regional tersebut.
Grafik 5.1 GDP riil Canada dan ekspektasinya apabila tanpa standar
periode 1981-2004
Sumber: Standards Council of Canada (2007)
standar = D
d - biaya pengujian produk - biaya sertifikasi produk
= (harga jual produk berSNI – harga jual produk non SNI) x data
D
produksi nasional
Nilai ekonomis = d
standar + nilai penolakan barang impor tidak
memenuhi SNI
Studi terkait topik ini tidak banyak ditemukan. Hasil yang bisa
ditemukan adalah studi oleh Pelkmans (2002) yang membahas saling
pengakuan di wilayah Uni Eropa (EU). Pelkmans menyebutkan bahwa
terdapat empat keuntungan ekonomi strategis saling pengakuan di
pasar barang. Pertama, pasar barang internal (dalam kawasan UE)
dapat ditetapkan jauh lebih mudah dan lebih cepat. Kedua, saling
pengakuan memiliki kecenderungan membatalkan kepentingan
sepihak atau alasan birokrasi. Ketiga, saling pengakuan memberikan
landasan prasyarat untuk adanya regulasi, bahwa MR (Marginal
Revenue) perlu untuk dipertimbangkan. Keempat, saling pengakuan
mendorong negara anggota untuk memikirkan ulang solusi regulasi
nasional mereka dan fokus pada 'apa yang penting' dan apa yang
dapat dipakai menjadi standar untuk dipakai bersama. Hal ini
memberikan pembelajaran kepada negara anggota tentang
merumuskan regulasi dengan praktik terbaik dan memperkuat
insentif untuk meningkatkan kualitas regulasi.
5.5 Penutup
6.1 Pendahuluan
Kuantifikasi dampak
EBS
Metode Perhitungan Manfaat Ekonomi dari Standar (EBS) Oleh ISO 101
Beberapa tindak lanjut yang perlu dilakukan antara lain:
6.6 Penutup
Metode Perhitungan Manfaat Ekonomi dari Standar (EBS) Oleh ISO 103
Glosarium
Istilah Definisi
Biaya tak langsung Biaya yang tidak dapat secara akurat dikaitkan
dengan objek biaya tertentu
Istilah Definisi
Dampak ekonomi Pe n g a r u h d a r i s e g i e k o n o m i y a n g
standardisasi ditimbulkan oleh penggunaan atau produksi
barang dan atau jasa yang berstandar
Glosarium 107
Istilah Definisi
Kontrol mutu Pr o s e s d e t e k s i d a n k o r e k s i a d a ny a
penyimpangan atau perubahan segera
setelah terjadi, sehingga mutu dapat
dipertahankan
Glosarium 109
Istilah Definisi
Glosarium 111
Istilah Definisi
Produk Nasional Bruto Jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh
faktor-faktor produksi milik warga negara
baik yang tinggal di dalam negeri maupun di
luar negeri, tetapi tidak termasuk warga
negara asing yang tinggal di negara tersebut
Glosarium 113
Istilah Definisi
Glosarium 115
Istilah Definisi
Kata Halaman
A
Akreditasi 17
Analisis manfaat ekonomi 49
Aspek standardisasi 23
Assesmen 81
B
Barang inferior 46
Biaya eksternal 77
Biaya internal 76
Biaya langsung 57
Biaya tak langsung 59
Biaya partisipasi 80
Biaya penerapan standar 78
BSN 61, 63, 69, 70, 75, 98
C
Codex Alimentarius 8, 10
D
Dampak ekonomi standardisasi 26, 27
Dampak intermediasi 28, 30, 36, 37, 49
Definisi standar 19, 49, 50
E
Economic Benefit of Standard 2
Ekspor 29, 52, 53, 65
Estimasi ekonometrik 83
I
Ilmu dan teknologi 3, 9, 14
Impor 34, 53, 86, 90
Infrastruktur mutu 77
Inspeksi 12, 14, 16, 17, 76
Inspektor 16
Interopabilitas 77
Investasi 29, 31, 32, 36, 38, 46, 80, 84
K
Kalibrasi 12, 13, 14, 15, 16, 17
Keuntungan standardisasi 58, 90
Ketertelusuran 14, 15, 77
Komite teknis 77
Kontrol mutu 4
Konsensus 3, 4,5,7,9,10, 47, 58
L
LPK 17
M
Manfaat bagi pemangku kepentingan 51
Manfaat ekonomi standar 53, 81
Manfaat standardisasi 20, 28, 50, 51, 56
Makna standardisasi 20, 23
Makroekonomi 20, 28, 43, 46, 53
Mikroekonomi 20, 28, 43, 46, 53, 96
Metodologi 62, 95, 97
Metrologi 12, 13, 15, 77
N
Nilai ekonomi 53, 54, 90
Neraca perdagangan 34
R
Rantai pasok 7, 66, 69
S
Sertifikasi 13, 16, 75
Skala ekonomi 29, 36, 47, 83
Stakeholders 1
Standar 3
Standar asosiasi 6
Standar industri 5
Standar internasional 14, 51
Standar nasional 5, 9, 10, 85
Standar regional 5, 10,
Standardisasi 13
Studi makro 83
Indeks 119
Studi mikro 90
Supply chain 16
T
Teori spektrum verman 50
Tujuan standardisasi 20
Tweaking 53
U
Undang-Undang No 20 Tahun 2014 20, 47
V
Variabel konsumsi masyarakat 29
Chen, M.X., T Otsuki, J.S Wilson, 2006. “Do Standards Matter for Export
Success”, Policy Research Working Papers, No. 3809, World
Bank,Washington D.C.
Dillon, M., 2001, Food Standard and Auditing dalam Auditing in the
Food Industry (edited by M. Dillon and C. Griffith), Wood
Head Publishing Limited, Cambridge, England.
Dix, S., 2001, “What Auditor Look for a Retailer Perspective”, Auditing in
the Food Industry (Edited by M. Dillon and C. Griffith),
Wood Head Publishing Limited, Cambridge, England.
Gerundino, D., Hilb, M., 2010. The ISO Methodology – Assesing the
economic benefits of standards, Hal. 10 – 16. ISO Focus+
Volume 1, No. 6, Juni 2010. Geneve, Switzerland
Heeter, J., Barbose, G., Bird, L., Weaver, S., Flores-Espino, F., Kuskova-Burns,
K., Wiser, R., 2014. A Survey of State-Level Cost and
Benefit Estimates of Renewable Portfolio Standards.
Lawrence Berkeley Nationl Laboratory.
Setelah purna bakti dari pegawai negeri sipil (PNS) pada 1 Desember
2009 dengan pangkat/golongan IV/E dan jabatan terakhir sebagai
Deputi Penerapan Standar dan Akreditasi (Eselon IA) kemudian
mendirikan institute dengan nama the Spring Institute for Training
and Consultation, email: thespring.institute@gmail.com.
Prof. Dr. Ir. Carunia Mulya Firdausy,
MADE., M.Ec.Dev, APU
Lahir di Jakarta, 30 Desember 1957. Saat ini bekerja
di Pusat Penelitian Ekonomi - Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia (P2E-LIPI), Jakarta sebagai
Professor Riset bidang Ilmu Ekonomi dan sebagai
Guru Besar Ilmu Ekonomi pada Universitas
Tarumanagara (UNTAR), Jakarta.