Anda di halaman 1dari 7

EXPERIENCE OF NURSE ASSOSIATE TO IMPLEMENT

TRIAGE IN EMERGENCY ROOM INSTALLATION DR.


ACHMAD MOCHTAR HOSPITAL

Wiwit Febrina1), Indah Okzana Sholehat2)


Nursing Programe, Fort De Kock Health Science
wiwit.febrina@gmail.com, indahokzana2@gmail.com

ABSTRACT
Triage is a system of in the Emergency Room aims to select or classify all patients who
need the help and assign priority handling. A study on the phenomena that
occur on experience in performing triage nurse. Researchers use qualitative
research design with phenomenology approach. The research was conducted at
Emergency Installation of Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi. Population and
sample in this research is numbered 3 participants, the study was obtained by
purposive sampling.. Instrument Participant of the research is the nurse in the
room of the Emergency Room Installation, the research in this research is the
researcher himself. The study of 3 participants gained six themes, namely: (1)
skill Technically nurse triage, (2) the principle of triage, (3) the ability of
sorting patients is still not effective, (4) infrastructure, (5) the impact of doing
mistakes triage and (6) solutions for patient safety. Hospital and emergency
room is recommended to add special training triage nurse triage, is expected to
provide motivation for the triage nurse and triage nurse are expected to be in the
room triage to be able to do sorting.

Keywords : Triage, Experience, Nurse

PENDAHULUAN darurat dan menyelenggarakan


Berdasarkan UU RI No. 44, informasi medis darurat. Untuk
2009 Mendefenisikan Rumah Sakit masalah pelayanan Instalasi Gawat
adalah institusi pelayanan kesehatan Darurat perlu dilengkapi dengan alat
yang menyelenggarakan pelayanan komunikasi yang memadai,
kesehatan perorangan secara disamping tenaga medis yang terdiri
paripurna yang menyediakan dari dokter dan perawat yang bekerja
pelayanan rawat inap, rawat jalan, di Instalasi Gawat Darurat Rumah
dan gawat darurat. Pelayanan Sakit. Perawat di Instalasi Gawat
kesehatan paripurna merupakan Darurat melaksanakan tugas yang
pelayanan kesehatan yang meliputi kompleks salah satunya adalah
promotif, preventif, kuratif, dan menerima pasien yang datang dan
rehabilitatif. Penyelenggaraan melakukan pengkajian untuk menilai
pelayanan kesehatan di Rumah Sakit kondisi kegawatannya melalui proses
mempunyai karakteristik dan triage (Departemen Kesehatan RI,
organisasi yang sangat kompleks. 2006).
Azwar (2011) mengatakan, Triage adalah sistem seleksi
Tujuan utama didirikannya Instalasi pasien yang datang berobat ke
Gawat Darurat adalah Instalasi Gawat Darurat dalam
menyelenggarakan pelayanan gawat keadaan sehari-hari dan atau dalam
keadaan bencana. Dalam hal ini dalam prinsip-prinsip triage dengan
triage juga meliputi cara pengalaman kerja minimal selama 6
mendiagnosis serta memilih bulan dibagian keperawatan
penderita berdasarkan kebutuhan kedaruratan, seorang perawat triage
terapi serta sumber daya yang harus ada selama 24 jam per hari dan
tersedia. Triage yang aman aman, 7 hari dalam seminggu di Instalasi
efektif, dan efesiensi hanya dapat Gawat Darurat (Oman, 2008).
dilaksanakan oleh seorang perawat Selain pengalaman kerja ada
profesional (RN) dan sudah terlatih beberapa kualifikasi un
tuk seorang perawat triage yang sedang berdinas di Instalasi
sebagai berikut : Menunjukan Gawat Darurat RSUD Achmad
Penguasaan Terhadap Program Mochtar pada tanggal 05 Desember
Orientasi Kedaruratan Rumah Sakit 2016 peneliti melihat ada pasien
Berdasarkan Kompetensi, Sertifikasi yang datang ke Instalasi Gawat
Advanced Cardiac Life Support Darurat tetapi perawat triage tidak
(ACLS), Sertifikasi Pediatric ada di depan pintu Instalasi Gawat
Advanced Life Support (PALS), lulus Darurat, triage awal hanya dilakukan
Emergency Nurses Pediatric Course oleh satpam atau penjaga pintu.
(ENPC), lulus Trauma Nurse Core Tetapi dalam bentuk tindakan triage
Curriculum (TNCC), Sertifikasi perawat pelaksana yg berada di
Dalam Keperawatan Kedaruratan ruangan Instalasi Gawat Darurat
(Certification In Emergency dapat menyeleksi pasien sesuai
Nursing, CEN), Pengetahuan dengan kondisi kegawatdaruratannya
Tentang Kebijakan Intradepartemen, dan tidak berdasarkan urutan
Pemahaman Tentang Berbagai kedatangan pasien. Pasien yang
Pelayanan Kedaruratan Setempat, datang ke Instalasi Gawat Darurat
Keterampilan Pengkajian Yang diseleksi berdasarkan kondisi
Tepat, Keterampilan Yang Efektif kegawatdaruratannya dengan
Dalam Komunikiasi, Hubungan menggunakan Skala Triage (ST) .
Antar Pribadi (Oman, 2008). Berdasarkan latar belakang
Berdasarkan hasil observasi diatas maka peneliti tertarik untuk
dari 17 orang perawat pelaksana mengetahui lebih dalam lagi
termasuk kepala ruangan baru 1 bagaimana pengalaman perawat
orang perawat yang dikirim langsung pelaksana dalam pelaksanaan triage
kepusat dalam pelatihan triage itu di Ruang Instalasi Gawat Darurat
sendiri. Sedangkan 16 perawat RSUD Dr. Achmad Mochtar
pelaksana lainnya mendapatkan Bukittinggi Tahun 2017.
pelatihan triage dengan
mendatangkan tim dari pusat ke METODE PENELITIAN
RSUD Achmad Mochtar langsung, Penelitian ini mengguakan
Selain pelatihan triage perawat metode kualitatif deskriptif dengan
pelaksana juga mendapatkan pendekatan fenomenologi. Penelitian
pelatihan lainnya seperti PPGD dilakukan di Instalasi Gawat Darurat
(Penanggulangan Pasien Gawat RSUD Dr. Achmad Mochtar
Darurat), BTCLS (Basic Trauma Bukittinggi. Informan dalam
Cardiac Lifesupport). penelitian ini adalah perawat triage.
Berdasarkan hasil observasi Data dikumpulkan dengan cara
terhadap 2 orang perawat pelaksana wawancara (In-depth Interview),
observasi dan dokumentasi. Jumlah Berdasarkan data hasil
informan dalam penelitian ini adalah wawancara dengan 3 Partisipan,
3 orang triage officer atau perawat. yaitu perawat triage. 3 partisipan
Key informan dalam penelitian ini mengatakan pelatihan yang rata-rata
adalah kepala ruangan bagian yang sudah mereka dapatkan adalah
Instalasi Gawat Darurat RSUD Dr. berupa pelatihan PPGD, BTCLS,
Achmad Mochtar Bukittinggi, yang patient safety, dan satu partisipan
mengetahui tentang apa yang saja yang masih mendapatkan
dikerjakan oleh para informan. pelatihan BTCLS saja. Mereka juga
Saturasi data didapatkan jika dari mengatakan dari 17 orang perawat
informan tidak ada lagi muncul tema pelaksana termasuk kepala ruangan
yang baru. Hasil penelitian di analisa baru 1 orang perawat pelaksana yang
dengan teknik analisa data Colaizzi. mendapatkan pelatihan triage
Sebelum melakukan penelitian, khusus. Dan perawat lainnya hanya
peneliti telah mengajukan surat mendapat pelatihan berupa in house
permohonan penelitian kepada training atau pelatihan lokal dari
institusi dan diperbolehkan parawat yang sudah mendapatkan
melakukan penelitian pelatihan triage di berikan saat
breafing setiap pagi untuk mereview
HASIL DAN PEMBAHASAN pengetahuan tentang triage.
Pemberian pelayanan gawat Menurut Oman (2008),
darurat yang bertujuan untuk merekomendasikan beberapa
menurunkan angka kesakitan dan kualifikasi untuk seorang perawat
angka kematian memerlukan triage sebagai berikut: a)
kemampuan perawat untuk Menunjukkan penguasaan terhadap
mengklasifikasikan atau memilah program orientasi kedaruratan rumah
pasien yang membutuhkan prioritas sakit berdasarkan kompetensi, b)
penanganan yang di sebut triage. Di Sertifikasi Advance Cardiac Life
butuhkan perawat yang mampu Support (ACLS), c) Sertifikasi
melakukan pemilahan dengan baik Pediatric Advanced Life Support
pada setiap pasien yang datang ke (PALS), d) Lulus Emergency Nurse
Instalasi Gawat Darurat. Peneliti Pediatric Course (ENPC) e) Lulus
menggali pengalaman dan Trauma Nurse Core Curriculum
pemahaman perawat triage dalam (TNCC), f) Sertifikasi dalam
melaksanakan triage pada pasien keperawatan kedaruratan
yang datang ke Instalasi Gawat (Certification in emergency nursing;
Darurat, dari hasil wawancara CEN), g) Pengetahuan tentang
didapatkan tema, keterampilan kebijakan intradepartemen, h)
teknikal perawat triage belum Pemahaman tentang berbagai
optimal, prinsip triage sudah efektif, pelayanan kedaruratan setempat, i)
ketmampuan dalam pemilahan Keterampilan pengkajian yang tepat,
pasien masih belum optimal, sarana j) Keterampilan dan efektif dalam
Dan prasarana, dampak dalam komunikasi, hubungan antar pribadi,
melakukan kesalahan triage, solusi penanganan konflik, pendelegasian,
untuk keselamatan pasien. dan pengambilan keputusan. Di
samping itu, perawat triage harus
1. Keterampian Teknikal Perawat fleksibel, dapat beradaptasi.
Triage Belum Optimal
2. Prinsip Triage Sudah Efektif terima oleh satpam dan di masukan
Berdasarkan data hasil ke dalam Instalasi Gawat Darurat.
wawancara dengan 3 partisipan, Triage mempunyai tujuan
telah melakukan prinsip ABCD. untuk memilih atau menggolongkan
Berdasarkan hasil observasi tanggal semua pasien yang memerlukan
05 Desember 2016 perawat triage pertolongan dan menetapkan
atau triage officer juga telah prioritas penanganannya (Oman,
menjalankan pemeriksaan mengkaji 2008). Rumah sakit khususnya IGD
riwayat utama pasien, melihat mempunyai tujuan agar tercapai
keadaan umum dan mengkaji ABCD pelayanan kesehatan yang optimal
serta mengkaji TTV apabila di pada pasien secara cepat dan tepat
butuhkan pada setiap pasien yang serta terpadu dalam penanganan
datang ke Instalasi Gawat Darurat. tingkat kegawatdaruratan sehingga
Menurut Oman (2008) triage mampu mencegah resiko kecacatan
komperhensif meliputi pengkajian dan kematian (to save life and limb)
awal dengan memperhatikan keadaan dengan respon time selama 5 menit
umum pasien, jalan nafas (A, dan waktu definitif.
Airway), pernafasan (B, Breathing), Berdasarkan wawancara
sirkulasi (C, Circulation) dan tingkat dengan 3 partisipan, 2 partisipan
kesadaran/ disabilitas (D, Disability). menyebutkan respont time nya merah
Semua merupakan unsur penting ≤ 1mnt, kuning ≤ 5mnt, hijau ≤
dalam survey primer. Kemudian 10mnt, dan 1 partisipan mnegatan
dilakukan pengkajian riwayat pasien respont time merah segera, kuning ≤
dan pemeriksaan fisik yang 30mnt, hijau ≥ 30mnt.
mendalam, termasuk ekspose (E) dan
tanda vital secara lengkap (F, full-set 4. Sarana Dan Prasarana
of vital sign). Agar lebih tepat, Berdasarkan hasil wawancara
perawat dapat pula menilai tanda- dan dokumentasi di triage Instalasi
tanda vital secara lengkap. Gawat Darurat RSUD Dr. Achmad
Mochtar Bukittinggi, 2 partisipan
3. Kemampuan Dalam Pemilahan mengatakan bahwa sarana prasarana
Pasien Masih Belum Optimal di triage sudah mendukung dan 1
Berdasarkan hasil wawancara partisipan mengatakan masih
dengan 3 partisipan, masih kurang. Dari hasil dokumentasi di
ditemukan melakukan kesalahan dapatkan bahwa sudah terdapat kit
dalam pemasangan gelang. 2 pemeriksaan sederhana di ruang
partisipan mengatakan pernah triage seperti, stetoskop, tensi meter,
melakukan kesalahan dalam thermometer, dan handscone. Sudah
pemasangan warna gelang pada terdapat pula brankar dan kursi roda
pasien. di dekat ruang triage, label warna.
Berdasarkan hasil observasi
tanggal 05 Desember 2016 peneliti 5. Dampak Dalam Melakukan
menemukan di ruang triage tidak Kesalahan Triage
terdapat perawat triage atau triage Berdasarkan hasil wawancara
officer, di sana hanya terdapat dengan 3 partisipan, dampak dalam
seorang satpam yang menunggu, melakukan kesalahan triage adalah
perawat triage tidak ada di tempat pasien bisa meninggal, bisa terjadi
nya sehingga pasien yang datang di kejadian tidak diinginkan, kecatatan
pada pasien. ke 3 partisipan dalam pemilahan triage, terlebih
mengatakan pihak lain yang dapat pada pasien, pemasangan gelang,
membantu keselamatan pasien kurang tepatnya respontime tindakan.
adalah, minta bantuan sama keluarga Sarana dan prasarana di ruang triage
untuk mengawasi, dan minta kepada telah memenuhi syarat, hanya untuk
keluarga tidak meninggalkan pasien tata kelola ruangan perlu renovasi
terlalu lama. umtuk diperbesar, dan jarak anatara
ruang triage dengan ruang resusitasi
6. Solusi Untuk Keselamatan tidak bboleh terlalu jauh. Dampak
Pasien dalam melakukan kesalahan triage
Berdasarkan hasil wawancara dapat mempengaruhi keselamatan
dengan 3 partisipan mengenai solusi pasien, pasien bisa meninggal,
keselamatan pasien 2 partisipan kecacatan pada pasien. Solusi untuk
mengatakan pencegahan yang dapat pencegahan dan penanganan untuk
dilakukan selalu perhatikan pasien, keselamatan pasien dapat lakukan
perhatikan pegangan kiri dan kanan dengan kolaborasi dengan dokter,
pada bed pasien, dan 1 partisipan minta kepada pihak keluarga untuk
mengatakan pencegahannnya adalah menjaga pasien, pastikan pegangan
fokus. kiri dan kanan pasien terpasangkan,
Mengenai penanganan untuk dan fokus.
keselamatan pasien ke 3 partisipan
menjawab dengan berbeda-beda, UCAPAN TERIMA KASIH
yaitu partisipan 1 menjawab Terlaksananya penelitian ini tidak
‘’ditangani’’, partisipan 2 menjawab terlepas dari dukungan berbagai
‘’selalu kolaborasi dengan dokter pihak. Maka dari itu peneliti
jaga, dan partisipan 3 menjawab mengucapkan terima kasih kepada
‘’adakan pelatihan triage untuk Bapak/Ibu jajaran pimpinan STIKes
perawat lainnya. Fort De Kock yang telah
memfasilitasi peneliti untuk
SIMPULAN menunjang kelancaran penelitian ini.
Berdasarkan hasil penelitian yang Tidak lupa juga ucapan terima kasih
telah dilakukan, maka dapat kepada teman sejawat yang telah
disimpulkan bahwa keterampilan memberikan kontribusi secara moril
tekhnikal perawat pelaksana di ruang dalam penelitian ini.
Instalasi Gawat Darurat belum
optimal, karena masih banyak DAFTAR PUSTAKA
perawat pelaksana yang belum Afiyanti, Y & Rachmawati, I. 2014.
mendapattkan pelatihan triage Metodologi Penelitian Kualitatif
khusus, ddan juga masih ada perawat Dalam Riset Keperawatan.
yang hanya mendapatkan satu Jakarta: Rajawali Pers
pelatihan saja. Perawat triage juga
sudah menjalankan prinsip triage Astuti, Zulmah, et al. (2010).
dengan seharusnya dengan Pengalaman Perawat
memeriksa memilah pasien,, nilai Melakukan Triase Lima Level
kondisi umum pasien, periksa Pada Pasien Dengan Nyeri
ABCDE, TTV, pengkajian riwayat Dada. Program Stuti
pasien, pasangkan gelang warna. Magisternfakultas Kedokteran.
Masih di temukan adanya kesalahan Universitas Brawijaya
Azwar, A. 2011. Menuju Pelayanan Hosnaniah, Jazilahtul. 2014.
Kesehatan Yang Lebih Bermutu. Pelaksanaan Triage Di Unit
Ikatan Dokter Indonesia. Gawat Darurat Rumah Sakit
Reksa Waluya Kota Mojokerto.
Bungin, 2012. Metode Penelitian
Kualitatif. Jakarta: PT. Raja Krisanty, et al. 2014. Asuhan
Grafindo Persada Keperawatan Gawat Darurat.
Jakarta : Trans Info Media.
Departemen Kesehatan RI. 2006.
Panduan Nasional Keselamatan Lombogia, A, et al. 2016. Hubungan
Pasien Rumah Sakit (Patien Perilaku Dengan Kemampuan
Safety). Perawat Dalam Melaksanakan
Keselamatan Pasien (Patient
Departemen Kesehatan RI. 2011. Safety) Di Ruang Akut Instalasi
Panduan Nasional Keselamatan Gawat Darurat RSUP Prof Dr.
Pasien Rumah Sakit. Jakarta R. D. Kandou Manado. E-
Journal Keperawatan (E-Kp)
Departemen Kesehatan RI. 2006. Volume 4 Nomor 2, Juli 2016
Penatalaksanaan Korban
Bencana Massal. Misrawati, et al. (2010). Hubungan
Tingkat Pengetahuan Dan Sikap
Eliwarti. 2016. Analisis Faktor- Petugas Kesehatan IGD
Faktor Yang Berhubungan Terhadap Trindakan Triage
Dengan Kepatuhan Perawat Berdasarkan Prioritas. Program
Dalam Penerapan Identifikasi Studi Ilmu Keperawatan.
Pasien Diruang Rawat Inap Universitas Riau
Penyakit Dalam RSUP Dr. M.
Djamil Padang. Tesis. Mustikawati, Y. 2011. Analisis
Universitas Andalas Determinan Kejadian Nyaris
Cidera Dan Kejadian Tidak
Elrifda, Solha, 2011. Budaya Patient Diharapkan Di Unit Perawatan
Safety Dan Karakteristik Rumah Sakit Pondok Indah
Kesalahan Pelayanan Implikasi Jakarta. Depok, Universitas
Kebijakaan Disalah Satu Rumah Indonesia
Sakit Dikota Jambi. Jurnal
Kesehatan Masyarakat Nasional Nurhanifah, Dewi. 2015. Hubungan
Volume 6 Nomor 2, Oktober karakteristik, beban kerja dan
2011. supervise dengan motivasi
perawat dalam melaksanakan
Hafizurrachman, et al. 2011. triase di instalasi gawat darurat
Beberapa Faktor Yang rsud ulin Banjarmasin. Caring,
Mempengaruhi Kinerja Perawat Vol.2, No.1, September 2015.
Dalam Menjalankan Kebijakan
Keperawatan Di Rumah Sakit Oman, K, et al. 2008. Panduan
Umum Daerah. J indon Med Belajar Keperawatan
Assoc, Volume 61 Nomor 10, Emergensi. Jakarta: EGC
Oktober 2011.
Potter and Perry. 2005. Buku Ajar
Fundamental Keperawatan;
Konsep, Proses dan Praktek.
Jakarta: EGC

Pusponegoro, A. 2015. Manajemen


Trauma . Jakarta: Sagung Seto

Surat Keputusan Direktur RSUD Dr.


Achmad Mochtar (2016).
Panduan triase. Bukittinggi

Triastuti, Lidwina, et al. (2014).


Studi Fenomenologi
Pengalaman Perawat Dalam
Melaksanakan Triage Di Igd
Rumah Sakit Santo Borromeus
Bandung.

Undang-Undang Republik Indonesia.


No. 44. 2009. Tentang rumah
sakit.

Anda mungkin juga menyukai