Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Untuk mencapai tujuan pendidikan yang berkualitas diperlukan manajemen pendidikan
yang dapat memobilisasi segala sumber daya pendidikan. Manajemen pendidikan itu
terkait dengan manajemen peserta didik yang isinya merupakan pengelolaan dan juga
pelaksanaannya. Fakta-fakta dilapangan ditemukan sistem pengelolaan anak didik masih
menggunakan cara-cara konvensional dan lebih menekankan pengembangan kecerdasan
dalam arti yang sempit dan kurang memberi perhatian kepada pengembangan bakat
kreatif peserta didik. Padahal Kreativitas disamping bermanfaat untuk pengembangan diri
anak didik juga merupakan kebutuhan akan perwujudan diri sebagai salah satu kebutuhan
paling tinggi bagi manusia.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan pengelolaan peserta didik ?
2. Apa saja dasar pengelolaan peserta didik ?
3. Apa tujuan dan fungsi dari pengelolaan peserta didik ?
4. Apa saja prinsip dalam pengelolaan peserta didik ?
5. Seperti apa pendekatan manajemen dalam pengelolaan peserta didik ?
6. Bagaimana ruang lingkup pengelolaan peserta didik ?
7. Apa saja rekrutmen peserta didik dalam pengelolaan siswa baru ?
8. Seperti apa pembinaan peserta didik dalam pengelolaan peserta didik ?
9. Apa saja layanan-layanan khusus dalam pengelolaan peserta didik ?
10. Seperti apa peranan guru dalam pelayanan peserta didik ?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian pengelolaan peserta didik.
2. Untuk mengetahui apa saja dasar dari pengelolaan peserta didik.
3. Untuk mengetahui tujuan dan fungsi dari pengelolaan peserta didik.
4. Untuk mengetahui prinsip pengelolaan peserta didik.
5. Untuk mengetahui pendekatan manajemen dalam pengelolaan peserta didik.
6. Untuk mengetahui ruang lingkup dalam pengelolaan peserta didik.
7. Untuk mengetahui rekrutmen peserta didik dalam pengelolaan siswa baru.
8. Untuk mengetahui pembinaan peserta didik dalam pengelolaan peserta didik.
9. Untuk mengetahui layanan-layanan khusus dalam pengelolaan peserta didik.
10. Untuk mengetahui peranan guru dalam pelayanan peserta didik.
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PENGELOLAAN PESERTA DIDIK


Dalam bahasa Indonesia, makna siswa, murid, pelajar dan peserta didik merupakan
sinonim (persamaan), semuanya bermakna anak yang sedang berguru (belajar dan
bersekolah), anak yang sedang memperoleh pendidikan dasar dari sutu lembaga
pendidikan. Peserta didik adalah subjek utama dalam pendidikan. Dialah yang belajar
setiap saat.Dalam pengertian umum, anak didik adalah setiap orang yang menerima
pengaruh dari seseorang atau sekelompok orang yang menjalankan kegiatan
pendidikan.sedangkan dalam arti sempit anak didik adalah anak (pribadi yang belum
dewasa) yang diserahkan kepada tanggung jawab pendidik.
Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional),
dijelaskan bahwa yang dimaksud peserta didik adalah “anggota masyarakat yang
berusaha mengembangkan diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur,
jenjang, dan jenis pendidikan tertentu”
Dari uraian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud peserta didik adalah
individu manusia yang secara sadar berkeinginan untuk mengembangkan potensi dirinya
(jasmani dan ruhani) melalui proses kegiatan belajar mengajar yang tersedia pada jenjang
atau tingkat dan jenis pendidikan tertentu. Peserta didik dalam kegiatan pendidikan
merupakan obyek utama (central object), yang kepadanya lah segala yang berhubungan
dengan aktivitas pendidikan dirujukkan.

B. Dasar Pengelolaan Peserta Didik


Dasar Hukum pengelolaan peserta didik diantaranya :
1. Pertumbuhan Undang-undang Dasar 1945 alinea keempat yang mengamanatkan
mencerdaskan kehidupan bangsa.
2. Batang tubuh undang-undang Dasar 1945 pasal 31 ayat 1 sampai ayat 5.
3. Undang-undang nomor. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional yang
menyatakan :
 Setiap warga Negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan
yang bermutu (pasal 5 ayat 1).
 Setiap warga Negara yang berusia tujuh sampai lima belas tahun wajib mengikuti
pendidikan dasar (pasal 6 ayat 1).
 Masyarakat berhak berperan serta dalam perencanaan, pengawasan, dan evaluasi
program pendidikan (pasal 8).
 Warga egara yang belainan pisik atau mental berhak memperoleh pendidikan luar
biasa (pasal 8 ayat 1).
 Setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan pelayanan
pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya (pasal 12 ayat 16).

C. Tujuan dan Fungsi


Menurut Rusdiana (2015: 182) tujuan umum pengelolaan peserta didik adalah mengatur
kegiatan peserta didik agarkegiatan–kegiatan tersebut menunjang proses belajar mengajar
disekolah, lebih lanjut proses belajar mengajar di sekolah dapat berjalan lancar, tertib dan
teratur sehingga dapat memberikan kontribusi bagi pencapaian tujuan sekolah dan tujuan
pendidikan secara keseluruhan. Tujuan khusus manajemen peserta didik adalah sebagai
berikut :
1. Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan psikomoto peserta didik.
2. Menyalurkan dan mengembangkan kemampuan umum ( kecerdasan ), bakat dan
minat peserta didik.
3. Menyalurkan aspirasi harapan dan memenuhi kebutuhan peserta didik.
Dengan terpenuhinya 1,2 dan 3 di atas diharapkan peserta didik dapat mencapai
kebahagiaan dan kesejahteraan hidup yang lebih lanjut dapat berjalan dengan baik dan
tercapai cita-cita mereka. Sedangkan fungsi pengelolaan kelas peserta didik adalah
sebagai wahana bagi peserta didik untuk mengembangkan diri seoptimal mungkin, baik
yang berkenaan dengan segi individualnya, sosial, segi aspirasi, kebutuhan dan potensi
peserta didik. Fungsi manajemen peserta didik secara khusus :
1. Fungsi yang berkenaan dengan pengembangan individualitas peserta didik, ialah agar
mereka dapat mengembangkan potensi-potensi individualitasnya tanpa banyak
hambatan. Potensi-potensi bawaan tersebut meliputi : kemampuan umum
(kecerdasan), kemampuan khusus (bakat), dan kemampuan lainnya.
2. Fungsi yang berkenaan dengan pengembangan fungsi sosial peserta didik ialah agar
peserta didik dapat mengadakan sosialisasi dengan sebayanya, dengan orang tua, dan
keluarganya, dengan lingkungan sosial sekolahnya dan lingkungan sosial
masyarakatnya. Fungsi ini berkaitanj dengan hakikat peserta didik sebagai mahluk
sosial.
3. Fungsi yang berkenaan dengan penyaluran aspirasi dan harapan peserta didik ialah
agar peserta didik tersalur hobi, kesenangan dan minatnya.
4. Fungsi yang berkenaan dengan pemenuhan kebutuhan dan kesejahteraan peserta didik
ialah agar peserta didik sejahtera dalam kehidupannya.

D. Prinsip Pengelolaan Peserta Didik


Yang dimaksudkan dengan perinsip ialah sesuatu yang harus dipedomani dalam
melaksanakan tugas. Jika sesuatu tersebut sudah tidak dipedomani lagi, maka akan
tanggal sebagai suatu perinsip. Perinsip pengelolaan peserta didik mengandung arti
bahwa dalam rangka mengelola peserta didik, prinsip-prinsip yang disebutkan dibawah
ini haruslah selalu dipegang dan dipedomani. Adapun prinsip-prinsip pengelolaan peserta
didik menurut Rusdiana (2015:182) tersebut adalah sebagai berikut :
1. Pengelolaan peserta didik dipandang sebagai bagian dari keseluruhan pengelolaan
sekolah. Oleh karena itu ia harus mempunyai tujuan yang sama atau mendukung
terhadap tujuan pengelolaan secara keseluruhan. Ambisi sektoral pengelolaan peserta
didik tetap di tempatkan dalam kerangka pengelolaan sekolah. Ia tidak boleh di
tempatkan di luar sistem pengelolaan sekolah.
2. Segala bentuk kegiatan pengelolaan peserta didik harus lah mengemban misi
pendidikan dan dalam rangka mendidik peserta didik. Segala bentuk kegiatan baik
yang ringan atau yang berat maupun yang di sukai atau yang tidak disukai oleh
pesertaa didik harus diarahkan untuk mendidik peserta didik dan bukan untuk yang
lainnya.
3. Kegiatan-kegiatan pengelolaan peserta didik haruslah diupayakan untuk
mempersatukan peserta didik yang mempunyai aneka ragam latar belakang dan
perbedaan. Perbedaan pada peserta didik tidak diarahkan bagi munculnya konflik di
antara mereka melainkan mempersatukan serta saling memahami dan menghargai.
4. Kegiatan pengelolaan peserta didik harus dipandang sebagai upaya pengaturan
terhadap pembimbingan peserta didik. Membimbing memerlukan kesediaan dari
pihak yang di bombing yaitu pesrta didik.
5. Kegiatan pengelolaan pengolahan peserta didik haruslah mendorong dan memacu
kemandirian peserta didik. Prinsip kemandirian akan bermanfaat bagi peserta didik
tidak hanya di sekolah, tetapi juga ketika sudah terjun ke masyarakat. Hal ini
mengandung arti bahwa keberuntungan peserta didik harus sedikit demi sedikit
dihilangkan melalui kegiatan pengelolaan peserta didik.
6. Apa yang diberikan kepada peserta didik dan yang selalu diupayakan oleh kegiatan
pengelolaan peserta didik haruslah fungsional bagi kehidupan peserta didik, bak
disekolah maunpun untuk masa depan.
7. Aktivitas peserta didik hendaknya mempertimbangkan hal berikut:
 Atas dasar penelusuran minat dan kemampuan, serta pola jenis karir dalam
masyarakat.
 Aktivitas pengelolaan dilaksanakan secara demokrastis.
 Peserta didik dipandang sebagai orang orang yang memiliki potensi.
 Pembinaan dilakukan secara berkesinambungan.
 Tidak menambah beban biaya bagi orang tua.
 Pengelolaan dilaksanakan secara terpadu.
 Kegiatan dilaksanakan atas azas kerja sama.
 Perlu adanya deskripsi, pembagian tugas yang jelas.
 Setiap saat dievaluasi secara komprehensif.

E. Pendekatan Pengelolaan Peserta Didik


Wujud pendekatan dalam manajemen peserta didik secara oprasional adalah :
mengharuskan kehadiran secara mutlak bagi peserta didik di sekolah,
memperketat presensi, penuntutan disiplin yang tinggi, menyelesaikan tugas-tugas
yang diberikan kepadanya. Pendekatan demikian, memang teraksentuasi pada
upaya agar peserta didik menjadi mampu.
Kualitatif (the qualitative approach). Pendekatan ini lebih memberikan perhatian
kepada kesejahteraan peserta didik. Jika pendekatan kuantitatif di atas diarahkan
agar peserta didik mampu, maka pendekatan kualitiatif ini lebih di arahkan agar
peserta didik senang. Asumsi dari pendekatan ini adalah, jika peserta didik senang
dan sejahtera, maka mereka dapat dipelajari dengan baik serta senang juga untuk
mengembangkan diri mereka sendidi di lembaga pendidikan seperti
sekolah.pendekatan ini juga menekankan perlunya penyediaan iklim yang kondusif
dan menyenangkan bagi pengembangan diri secara optimal.
Diantara kedua pendekatan tersebut, tentu dapat diambil jalan tengahnya, atau
sebutlah dengan pendekatan padu. Dalam pendekatan padu demikian, peserta didik
diminta untuk memenuhi tuntutan-tuntutan birokratik dan administratif sekolah
disatu pihak, tetapi di sisi lain sekolah juga menawarkan insentif-insentif lain yang
dapat memenuhi kebutuhan dan kesehateraannya. Disatu pihak siswa diminta
untuk menyelesaikan tugas-tugas berat yang berasal dari lembaganya, tetapi disisi
lain juga disediakan iklim yang kondusif untuk menyelesaikan tuganya atau jika
dikemukakan dengan kalimat terbalik, penyediaan kesejahtraan, iklim yang
kondusif, pemberian layanan-layanan yang andal adalah dalam rangka
mendisiplinkan peserta didik penyelesaian tugas-tugas peserta didik.

F. Ruang Lingkup Pengelolaan Peserta Didik


1. Perencanaan peserta didik termasuk di dalamnya ukuran kelas keadaan peserta
didik dan penggunaan kelas secara efektif Implementasi dalam pengaturan
ruangan kelas di usahakan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
 Ukuran ruangan kelas 8 m x 7m
 Dapat mmberikan kebebasan gerak, berkomunikasi pandangan dan
pendengaran
 Cukup cahaya dan sirkulasi
 Pengaturan perabot agar memungkinkan guru dan siswa dapat
memungkinkan guru dan siswa dapat bergerak leluasa
Lingkungan fisik tempat belajar mempunyai pengaruh penting terhadap hasil
pembelajaran langsung fisik yang menguntungkan dan memenuhi syarat
minimal mendukung intensitas proses pembelajaran dan mempunyai pengaruh
positif terhadap pencapaian tujuan pembelajaran.
Lingkungan fisik yang berpengaruh meliputi:
a. Ruangan tempat belajar harus memungkinkan semua siswa dapat mengikuti
proses berlangsungnya kegiatan belajar mengajar.
b. Pengaturan tempat duduk harus memungkinkan terjadinya tatap muka
sehingga guru dapat mengontrol tingkah laku siswa.
c. Ventilasi dan pengaturan cahaya harus cukup menjamin kesehatan siswa
sehingga terciptanya suasana belajar yang nyaman.
d. Pengaturan penyimpanan barang-barang harus memperhatikan dari segi
keamanan serta keberhargaannya bagi kelas. Sehingga tempat –empat
khusus penyimpanan
e. Tersedia dan rapih.
f. Dalam pemberian materi atau bahan agar tentunya seorang guru perlu
memperhatikan karakteristik anak, perkembangan, bakat,minat serta
potensi yang dimiliki. Sehingga memperoleh tujuan yang harus dicapai dan
hasil yang luar biasa baik.
2. Orientasi peserta didik yang baru
 Implementasi : Setiap tahun ajaran baru , sekolah disibukan oleh
penerimaan siswa baru. Sebelum kegiatan belajar dimulai kepala sekolah
terlebih dahulu membentuk panitia untuk peserta kegiatan berupa:
 Pendaftaran: Jadwal penerimaan peserta didik tersebut di sebar luaskan
kepada masyarakat, media masa pengumuman sekolah, penyebaran
browser, upen house, pameran dll
 Syarat Pendaftran: Syarat –syarat pendaftaran ditentukan oleh lembaga
sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan antara lain :
a. Mengisi formulir
b. Memberikan foto
c. Membayar administrasi
d. Dll
 Seleksi : Seleksi silakukan apabila jumlah pendaftarannya melebihi daya
tampung yang tersedia.
 Pengumuman: Setelah dilalui apabila jumlah peserta didik baru, dilakukan
sosialisasi aturan sekolah yang wajib dipenuhi oleh peserta didik yang baru.
Untuk mengetahui jumlah peserta didik yang tepat, sekolah atau lembaga
harus merujunya daftar mutasi peserta didik. Daftar mutasi itu gigunakan
untuk mencatat keluar masuknya perserta didik dalam setiap bulan,
semester maupun tahun. Hal itu karena jumlah peserta didik tidak tetap,
ada peserta didik pindakan adan ada yang keluar. Termasuk mereka yang
melanjutkan pendidikan pada jenjang berikutnya. Sehingga sekolah bisa
mengetahui apakah masih bisa menerima siswa mutasi atau tidak.
Kemudian ketika penerimaan siswa sudah selesai dengan daya tampung
sekolah tersebut, sekolah mengandalkan orientasi berupa pengenalan, baik
itu guru kelasnya, kepala sekolah, mata pelajaran-pelajaran, cara belajar
tempat-tempat peting seperti perpustakaan, kamar mandi dsb.
3. Mengatur kehadiran, ketidak hadiran peserta didik disekolah.
Kehadiran siswa mengikuti pembelajaran di kelas tidak lebih rendah dari 90 %
padasetiap lainnya. Keutuhan ini dimaksudkan untuk menjaga keutuhan bakat
dan stamina intelektual siswa dalam mengikuti pelajaran baru dikelas, paling
tidak dapat menguasai bahan lama untuk kepentingan mempelajari bahan
baru. Jka diketahui siswa tidak hadir dikelas melebihi 10 % maka sekolah harus
mencari sebab-sebabnya, apakah karena faktor kesehatan, sosiologis, ekonomis,
budaya, psikologis atau fasilitas lain yang mempengaruhi motivasi belajar.
4. Mengatur pengelompokan peserta didik berdasarkan fungsi persamaan maupun
fungsi perbedaan. Dalam kegiatan pembelajaran siswa dikelompok menjadi 3
kelompok yaitu:
 Pembelajaran klasikal yang digunakan apabila materi pembelajaran tidk
bersifat fakta, atau formatif terutama di tujukan untuk memberikan
informasi atau sebagai pengantar dalam proses pembelajaran sehingga
cederung metode ceramah dan Tanya jawab akan banyak digunakan.
 Pembelajaran kelompok digunakan apabila materi pembelajarannya
lebih mengembangkan konsep sub, pokok bahasan yang sekaligus
mengembangkan aktivitas dalam social, sikap nilai kerja sama , dan
aktivitas dalam pemercahan masalah melalui kelompok belajar siswa
kegiatan guru akan lebih banyak mengawasi dan memantau kelompok
belajar, sehingga siswa dalam berkelompok harus berpartisifasi.
 Kegiatan belajar individual artinya setiap anak yang belajar dikelas
mengeejakan atau melakukan kegiatan berlajar masing-masing.
Kegiatan belajar tersebut mungkin sama untuk setiap siswa, mungkin
pula berbeda. Dalam pembelajaran individual untuk mengerjakan
tugasnya sesuai kemampuan yang mereka miliki implikasi dari
pembelajaran individual ini,guru harus banyak memberikan perhatian
dan pelayanan secara individual sebab setiap individu berda
kemampuannya.
5. Mengatur evasluasi peserta didik
Implementasi :
Berdasarkan kurikulum standar nasional siswa menguasai pengetahuan
minimal 75 % artinya siswa yang telah mengetahui pengetahuan diatas 74 %
dibolehkan untuk melanjutkan studinya pada program selanjutnya. Adapun
untuk mengetahui ketercapaian kompetensi tersebut guru perlu melakukan
penilaian secara terarah dan terprogram untuk itu penilaian yang efektif harus
diikuti oleh kegiatan analisis terhadap hasil penilaian dan merumuskan umpan
balik yang perlu dilakukan dalam perencanaan proses pembelajaran
berikutinya. Dengan demikian, rencana mengajar yang disiapkan guru untuk
siklus pembelajaran berikutnya harus didasarkan pada hasil dan umpan balik
penilaian sebelumnya. Jika ini dilakukan maka pembelajaran yang dilakukan
sepanjang semester dan tahunpelajaran merupakan merupakan rangkaian
siklus pembelajaran yang saling bersambung . pembelajaran secra tuntas dan
pencapaian kompetensi akan dapat dijamin apabila siklus pemelajaran yang
satu terkait dengan siklus berikutnya. Agar tujuan penilain tersebut tercapai
guru harus menggunakan berbagai metode dan teknik penilaian yang beragam
sesuai dengan tujuan pembelajaran dan karakteristik pengalaman berlajar yang
dilakukan.
6. Mengatur Kendalikan kelas
Implementasi :
Berdasarkan kerikulum yang berlaku persyaratan kenaikan pada akhir tahun
ajaran, jika 85 % dari jumlah siswa dalam satu kelas telah menguasai bahan
pelajaran dengan tuntas. Sehingga pada akhirnya kemajuan belajar yang
diperlihatkan oleh besarnnya angka keanikan tingkat itu menimal 95 %.
Ketentuan ini dimaksudkan untuk mempertahankan kualitas lulusan dan arus
kenaikan tingkat kelas I ke kelas berikutnya secara merata sehingga tidak
terjadi penggelembungan kelas pada akhir tahun ajaran.
7. Mengatur peserta didik yang mutasi dan drop out.
Untuk siswa yang bermutasi karena alasan tertentu mungkin cara-cara
pendaftaran sama seperti pendaftaran awal namun ada ketentuan-ketentuan
khusus yang harus dilaksanaan baik dari pihak sekolah yang maun menerima
siswa mutasi, seperti perizinan dari kepala sekolah, dan administrasi tambahan
lainnya dan sebagainya.
8. Mengatur kode etik pengadilan-pengadilan dan peningkatan disiplin.
Implementasi :
a. Memberi teguran bila peserta didik menunjukan prilaku menyimpang
atau mengganggu. Sampai kan teguran itu dengan tegas dan jelas tertuju
pada prilaku yang mengganggu, menghindari ejekan dan peringatan
yang besar dan menyakitkan.
b. Memberikan penguatan , prilaku peserta didik yang positif maupun
negative perlu memperoleh penguatan.
c. Memberikan tahukan akan anak dan kewajiban peserta didik.
d. Memperhatian kebutuhan, keinginan dan dorongan peserta didik.
e. Menciptakan suasana saling pengertian, menghormati dan rasa
keterbukaan antara guru dan peserta didik.
9. Mengatur layanan peserta didik.
Implementasi :
Mengatur pelayanan siswa mulai dari penerimaan siswa baru, pengembangan
atau pembinaan pembimbingan, penempatan untuk melanjutkan sekolah atau
untuk memasuki dunia kerja sehingga sampai pengurusan alumni.

G. Rekrutmen Peserta Didik


Sebelum melangkah pada penerimaan siswa atau peserta didik, paling tidak ada
satu langkah, yaitu perencanaan kesiswaan. Dalam perencanaan kesiswaan meliputi
hal-hal berikut:
1. Rekrumentn Siswa Baru
Setiap tahun ajaran baru, sekolah disibukkan oleh penerimaan siswa yang
baru. Sebelum kegiatan ini dimulai, pengelola lembaga terlebih dahulu
membentuk panitia yang terdiri dari :
Ketua : Kepala Sekolah
Sekertaris : Salah seorang guru
Bendahara : Bendahara Sekolah
Seksi Pendaftaran : Maksimum 3 (tiga) orang guru
Adapun tugas dari panitia ini adalah mengadakan pendaftaran calon siswa, seleksi,
pendaftaran kembali siswa yang diterima dan melaporkan pertanggungjawaban
pelaksanaan penerimaan calon siswa baru kepada pengelola lembaga didik. Rekrutmen
ini mencakup:
a. Iklan (open house), open house biasanya dilakukan untuk memperkenalkan sekolah serta
sistem pembelajaran disekolah juga meliputi sarana dan prasarana. Ketika open house
berlangsung biasanya sekolah juga menyediakan formulir pendaftaran.
b. Pendaftaran, ini dilakukan untuk mengisi formulir pendaftaran.
c. Syarat-syarat pendaftaran diperlukan untuk mengetahui segala sesuatu yang berkaitan
dengan kondisi peserta didik, seperti:
- Akte kelahiran anak
- Formulir data anak yang meliputi, data wali murid , kalau memungkinkan data orang –
orang yang tinggal serumah dengan anak baik itu keluarga maupun pengasuh
- Riwayat kesehatan anak, imunisasi, riwayat alergi makanan atau obat, dan lain-lain.
- Seleksi (placement test), hal inibiasanya dilakukan ketika daya tampung kelas terbatas.
- Pengumuman/ daftar ulang, ini dilakukan untuk mengumumkan hasil placement test serta
daftar ulang digunakan untuk kepastian siswa yang masuk, biasanya dengan membayar
uang sarana dan prasarana sekolah.
- Masa Orientasi Siswa(MOS), sebelum peserta didik mengikuti pelajaran pada sekolah
yang baru diadakan masa orientasi. Adapun tujuan diadakannya orientasi bagi calon
peserta didik antara lain adalah :
- Memperkenalkan nama-nama tempat di sekolah dan di kelas, kegunaan masing masing
tempat, serta pengenalan peraturan dan tata tertib sekolah.
- Mengenalkan peserta didik dengan orang-orang yang berada di lingkungan sekolah
berserta tugasnya masing-masing.
- Peserta didik dapat mengerti dan mentaati segala peraturan yang berlaku di sekolah.
- Peserta didik dapat aktif dalam kegiatan sekolah,
2. Penempatan Siswa Baru
Sebelum siswa yang telah diterima mengikuti kegiatan belajar, terlebih dahulu
perlu ditempatkan dan dikelompokkan dalam kelompok belajarnya.
Menurut William A. Jeager yang diperhatikan dalam pengelompokkan belajar yaitu:

1. Fungsi integrasi yaitu dalam pengelompokkan siswa menurut umur,


jenis kelamin, dan sebagainya.

2. Fungsi perbedaan, yaitu dalam pengelompokkan siswa berdasarkan


pada perbedaan individu, misalnya: bakat, kemampuan, minat dan
sebagainya.

Dasar-dasar pengelompokkan siswa ada lima macam, yaitu :

a. Friendship Grouping. Pengelompokkan siswa berdasarkan kesukaan


di dalam memilih teman diantaranya siswa itu sendiri.

b. Achievement Grouping. Pengelompokkan belajar dalam hal ini adalah


campuran antara anak yang berprestasi tinggi dan siswa yang berprestasi
rendah.
3. Aptitude Grouping. Pengelompokkan siswa berdasarkan atas
kemampuandan bakat yang sesuai dengan apa yang dimiliki oleh peserta
didik itu sendiri.

4. Attention or Interest Grouping. Pengelompokkan peserta didik berdasarkan


atas perhatian atau minat yang didasari oleh kesenangan peserta didik itu
sendiri.

5. Intelligence Grouping. Pengelompokkan yang didasarkan atas hasil


testintelegensi yang diberikan kepada peserta didik.

Keberhasilan kemajuan belajar peserta didik serta prestasi yang ditempuh peserta
didik, memerlukan data otentik yang dapat dipercaya serta memiliki keabsahan. Karena
kemajuan peserta didik merupakan faktor yang sangat vital bagi kebutuhan
perkembangan berlangsungnya proses pendidikan.
Tinggi rendahnya kualitas pendidikan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satu faktor
pengaruh itu adalah penilaian yang dilakukan oleh para guru atau lembaga kependidikan.
Berarti pula bahwa penilaian-penilaian menurut keobjektifan dari penilai. Jadi, guru
sebagai pendidik berperan penting dalam kemajuan peserta didik dan juga dalam
pelayanan proses pembelajaran.
Peranan guru dalam pelayanan peserta didik:

1. Kehadiran peserta didik dan masalah-masalahnya

2. Penerimaan, orientasi, klasifikasi dan petunjuk bgi peserta didik baru


tentang kelas dan tata tertib sekolah.

3. Evaluasi dann pelaporan perkembangan peserta didik.

4. Program bagi peserta didik yang berkebutuhan khusus.

5. Pengendalian disiplin peserta didik.

6. Program bimbingan dan penyuluhan.

7. Program kesehatan dan keamanan.

8. Penyesuaian pribadi, sosial dan emosional peserta didik.

9. Pelayanan diarahkan kepada :


· Perkembangan kreativitas, bakat dan minat anak.
· Keikutsertaan dalam memiliki sekolah sebagai lembaga pendidikan di mata mereka
memperoleh pengetahuan, pengalaman, keterampilan secara langsung melalui proses
belajar mengajar.
· Sikap mandiri serta disiplin diri, percaya diri bahwa dirinya memiliki potensi positif yang
dapat dikembangkan.
· Pembentukan moral dan etika sebagai peserta didik, dan
· Kebutuhan peserta didik dalam menghadapi kesulitan belajar.

10. Pelayanan yang memperhatikan kebutuhan peserta didik.

a. Penyesuaian bidang-bidang studi yang akan dipelajari;


b. Penyesuaian situasi sekolah sebagai lembaga yang membina pada proses pendidikan.
c. Identifikasi terhadap pribadi
d. Kesulitan dalam mencerna materi pendidikan
e. Memilih bakat, minat dan kegemaran

H. Pembinaan Peserta Didik


Keberhasilann pengajuan peserta didik serta prestasi yang ditmpuh peserta didik
memerlukan data otentik yang dapat dipercaya serta memiliki keabsahan.
1. Pencatatan dan Pelapotan Kemajuan Peserta didik Pencatatan dan pelaporan disekolah
sangat diperlukan sejak diterima disekolah itu sampai merka tamat meninggalkan sekolah
tersebut. Untuk itu diperlukan beberapa peralatan dan perlengkapan yang dapat
dipergunakan sebagai alat bantu dalam pencatatan pelaporan tersebut.
a. Buku induk. Buku ini disebut buku pokok atau stanbuk.
b. Buku klapper. Pencatatan ini dapat diambil dari buku induk, tetapi penulisannya disusun
berdasarkan abjad.
c. Daftar prestasi. Daftar hadir peserta didiksangat penting sebab frekuensi kehadiran setiap
peserta didik dapat diketahui atau kontrol.
d. Daftar mutasi peserta didik. Untuk mengetahui keadaan jumlah peserta didik dengan
persis, sekolah harus mempunyai buku / daftar mutasi peserta didik.
2. Organisasi Peserta Didik Intra Sekolah ( OSIS )
OSIS merupakan wadah untuk menampung dan menyalurkan serta mengembangkann
kreativitas peserta didik, baik melalui kegiatan kulikuler mauun ekstra kulikuler.

I. Layanan-layanan Khusus yang Menjunjung Kelancaran Pengelolaan Peserta Didik


a. Bimbingan di Sekolah
Pelaksanaan pendidikan sekolah perlu melibatkan tiga komponen pokok yaitu
program instruksional yang baik, administrasi yang lancar dan bimbingan yang terarah
serta adnya saran/prasarana yang memadai fungsi bimbingan di sekolah ada 3 yaitu :
· Fungsi penyaluran, yaitu membantu peserta didik dalam memilih jenis sekolah
lanjutannya, memilih program,memilih lapangan pekerjaan sesuai dengan bakat, minat,
kemampuan, dan cita-citanya.
· Fungsi mengadaptasikan, yaitu membantu guru/tenaga edukatif lainnya untuk
menyesuaikan program pengajaran dengan minat, kemampuan, dan cita-cita peserta
didik.

a. Fungsi penyesuaian, yaitu membantu peserta didik dalam menyesuaikan diri


dengan bakat, minat, dan kemampuannya, untuk mencapai perkembangan
yang optimal.

Tujuan umum bimbingan di sekolah :


· Mengemangkan pengertian dan pemahaman diri.
· Mengembangkan pengetahuan tentang jenjang pendidikan dan jenis pekerjaan serta
persyaratannya.
· Mengembangkan pengetahuan tentang berbagai nilai dalam kehidupan keluarga dan
masyarakat.
· Mengembangkan kemampuan dalam memecahkan masalah.
· Mengembangkan kemampuan merencanakan masa depan dengan bertolak pada bakat,
minat, dan kemampuannya.
Tujuan khusus bimbingan di sekolah:
· Mengatasi kesulitan dalam memahami dirinya.
· Mengatasi kesulitan dalam memahami lingkungannya.
· Mengatasi kesulitan dalam memahami berbagai nilai.
· Mengatasi kesulitan dalam mengidentifikasikan kesulitan dan masalah pemecahannya.
· Mengatasi kesulitan dalam menyalurkan minat dan bakatnya dalam perencanaan masa
denpan, baik yang menyangkut pendidikan maupun pekerjaan yang tepat.
· Mengatasi kesulitan dalam belajar dan hubungan sosial.

b. Perpustakaan Sekolah
Perpustakaan sekolah merupakan perangkat kelengkapan pendidikan dalam
mencapai tujuan umum pendidikan nasional. Perpustakaan sekolah diselenggarakan
disetiap sekolah. Penyelenggaraannya adalah guru yang ditunjuk oleh kepala sekolah, baik
sebagai ahli perpustakaan maupun guru yang ditugaskan diperpustakaan dan telah
mendapatka khusus/latihan sebelumnya. Layanan perpustakaan bertujuan untuk
menyajikan informasi untuk meningkatkan proses belajar mengajar serta rekreasi bagi
semua warga sekolah dengan menggunakan bahan pustaka. Secara oprasional layanan
perpustakaan terdiri dari layanan sirkulasi, referensi, dan bimbingan membaca.

c. Usaha Kesehatan Sekolah ( UKS )


Usaha kesehatan sekolah adalah usaha kesehatan masyarakat yang dijalankan di
sekolah. Sasaran utama UKS adalah untuk meningkatkan atau membina kesehatan murid
dan lingkungan hidupnya. Program UKS antara lain:
· Mencapai lingkungan hidup yang sehat.
· Pendidikan kesehatan.
· Pemeliharaan kesehatan di sekolah.

d. Kantin Sekolah
Kantin atau warung sekolah perlu adanya di setiap sekolah supaya makanan yang di
beli peserta didik terjamin keberhasilannya dan cukup mengandung gizi.

e. Transportasi Sekolah
Sarana angkutan bagi peserta didik merupakan salah satu menunjang untuk
kelancaran belajar mengajar. peserta didik akan merasa aman dan dapat masuk/pulang
sekolah dengan waktu yang tepat.
f. Asrama bagi peserta didik
Bagi peserta didik khususnya jenjang pendidikan menengah dan pendidikan,
terutama bagi mereka yang jauh orang tuanya diperlukan adanya asrama.

J. Peranan Guru Dalam Pelayanan Peserta Didik


Guru merupakan sumber daya manusia yang potensial bagi pengembangan kreatifitas
peserta didik dalam berbagai aspek. Partisipasi guru dalam penyelenggaraan peserta didik
menduduki teratas, artinya setiap guru harus memahami fungsi pelayanan terhadap
peserta didik. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam hal pelayanan peserta didik di
sekolah sebagai berikut :
· Kehadiran peserta didik dan masalah-masalahnya.
· Penerimaan, orientasi, klasifikasi, dan petunjuk bagi peserta didik baru tentang kelas dan
program study.
· Evaluasi dan pelaporan kemajuan peserta didik.
· Program bagi peserta didik yang mempunyai kelainan seperti pengajaran perbaikan dan
pengajar luar biasa.
· Pengendalian disiplin peserta didik.
· Program bimbingan penyuluhan.
· Program kesehatan dan pengamanan.
· Penyesuaian pribadi, dan emosional peserta didik.
Partisipasi guru dalam pelayanan peserta didik sudah merupakan kewajiban dan
tanggung jawab secara formal. Pelayanan peserta didik perlu penanganan secara serius
karena peserta didik adalah warga sekolah yang menjadi tujuan akhir sebagai “output”
atau keluaran yang perlu diperhatikan kualitasnya/lulusannya. Proses belajar mengajar
berhasil dengan baik apabila seluruh komponen yang terlibat dalam proses tersebut dapat
dijadikan salah satu sumber informasi yang dapat dipertanggungjawabkan untuk menilai
proses belajar mengajar secara nyata.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pengelolaan peserta didik adalah merupakan suatu penataan atau pengaturan segala
aktivitas yang berkaitan dengan peserta didik, yaitu dari mulai masuknya peserta didik
sampai dengan keluarnya peserta didik tersebut dari suatu sekolah atau suatu lembaga.
Dengan demikian pengelolaan peserta didik itu bukanlah dalam bentuk pencatatan/
pengelolaan data peserta didik saja, melainkan meliputi aspek yang lebih luas, yang secara
operasional dapat dipergunakan untuk membantu kelancaran upaya pertumbuhan dan
perkembangan peserta didik melalui proses pendidikan di sekolah.
Tujuan umum pengelolaan peserta didik adalah mengatur kegiatan peserta didik
agar kegiatan–kegiatan tersebut menunjang proses belajar mengajar disekolah, fungsi
pengelolaan kelas peserta didik adalah sebagai wahana bagi peserta didik untuk
mengembangkan diri seoptimal mungkin. Adanya prinsip dan ruang lingkup dalam
pengelolaan peserta didik adalah untuk mewujudkan terciptanya proses kegiatan belajar
mengajar di sekolah secara keseluruhan untuk mencapai hasil yang optimal dan dengan
adanya strategi dalam penerimaan siswa baru dapat menjadi patokan dalam pengelolaan
peserta didik yang baik.

B. Saran
Dalam pengelolaan peserta didik, sangat perlu dikelola dengan baik. Banyak sekali
prosedur-prosedur yang harus di implementasikan dan diaplikasikan dengan cermat dan
teratur. Karena jika tidak di kelola dengan baik, maka akan mempengaruhi keberhasilan
proses pembelajaran, sehingga menjadi kurang optimal. Maka dari itu, sebagai guru kita
harus memperhatikan bagaimana pengelolaan peserta didik yang baik dan sesuai.

DAFTAR PUSTAKA

v http://idb4.wikispaces.com/file/view/rc02pengaruh+PAI+terhadap+pembentukan+akhlak+si
swa.pdf,
v Sagala, Dr. Syaiful, M.Pd. 2006. Manajemen Berbasis Sekolah dan Masyarakat. Jakarta:
Nimas Multima.
v Siti Aminarti.2011. Manajemen Sekolah Pengelola Pendidikan Secara Mandiri. Jogjakarta:
AR-MZ Media
v Suharsimi Arikunto.1993.Organisasi dan Administrasi Pendidikan.Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada

Anda mungkin juga menyukai