DOSEN PENGAMPU :
DISUSUN OLEH :
KelompokVIII
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI................................................................................................................................... 2
2
BAB I
PENDAHULUAN
C. Manfaat CJR
Untuk mengetahui informasi inti dari hasil penelitian yang terdapat dalam jurnal dan juga
sebagai bahan untuk memperbaiki kekurangan dan kelebihan dalam pembuatan jurnal
berikutnya.
D. Identitas Jurnal
Jurnal 1
Alamat situs
2
Jurnal 2
Judul Jurnal Sumber Daya Alam Untuk Kesejahteraan Penduduk Lokal:
Studi Analisis Dampak Pertambangan Batu Bara Di Empat
Kecamatan Area Kalimantan Timur, Indonesia
Nomor ISSN -
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Ringkasan Jurnal
Jurnal 1 Kepentingan berbagai pihak terkait akses pemanfaatan hutan
mengakibatkan ketidakjelasan hak kepemilikan karena
tumpang tindih pengguna. Penelitian ini menjelaskan faktor
penyebab ketidakjelasan hak kepemilikan dari mekanisme
akses dan kaitannya dengan konflik lahan. Peneliti
menggunakan teknik purposive sampling untuk mendapatkan
data perubahan lahan, dokumen proses tata batas dan
kepemilikan lahan, sejarah pengelolan, wawancara mendalam
dengan 123 orang tokoh kunci. Analisis data menggunakan
RapidLandTenureAssessment (RaTA) dan analisis deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa teori akses dan hak
kepemilikan dapat menjelaskan tumpang tindih lahan pada
wilayah KPHP Meranti. Analisis akses mekanisme hak
menjelaskan faktor-faktor perubahan status kepemilikan lahan
dan penyebab tumpang tindih lahan, yaitu: a) dinamika
perubahan pengelolaan, b) permasalahan batas kawasan, dan c)
lemahnya pengawasan. Faktor penyebab pengguna lahan dari
mekanisme struktur antara lain: ikatan kekerabatan, pemberian
dari pesirah (sistem patrones), dan tokoh masyarakat/pemimpin
agama. Akses mekanisme struktur mengakibatkan klaim lahan
seluas 38,53% pada wilayah KPHP Meranti. Perubahan aturan
main selalu menimbulkan pengguna baru dan mengakibatkan
tumpang tindih pemanfaatan antara pemegang izin usaha
dengan akses masyarakat. Rekomendasi dari penelitian ini
adalah: a) menghindari perubahan bentuk pengelolaan, dan b)
melibatkan masyarakat lokal untuk menentukan siapa
pengguna, batas waktu, dan besaran kontribusi pendapatan.
4
Hasil penelitian Hasil survei lapangan di empat Kecamatan menunjukkan
masyarakat dominan yang bermukim merupakan warga
transmigran yang berasal dari Pulau Jawa. Suku Jawa
cenderung bekerja sebagai wiraswasta sebesar 32,5 persen,
lebih banyak dibandingkan dengan penduduk asli sebanyak
12,5 persen. Namun jika dilihat dari pekerjaan sebagai aparatur
pemerintah (PNS atautenaga honor) maka penduduk asli lebih
banyak dibandingkan responden yang bersuku Jawa yaitu
sebesar 8,8 persen. Hal ini merupakan temuan menarik karena
dapat membedakan perilaku penduduk asli dan pendatang
dikaitkan dengan pekerjaan utamanya.
5
ekonomi di antaranya seperti kualitas lingkungan, mata
pencaharian dan pola pergeserannya, biaya hidup, penghasilan,
kesempatan kerja dan keterbukaan berusaha. Hasil penelitian
menyajikan temuan fakta, implikasi dan memberikan
pencerahan terhadap perdebatan hipotesis kutukan sumber daya
alam.
7
B. Kelebihan Dan Kekurangan Jurnal
Kelebihan
Jurnal 1
Hanya dengan membaca abstrak pada jurnal ini pembaca dapat mengetahui
tujuan dilakukannya penelitian, metode yang digunakan serta hasil penelitian yang
dilakukan. Pada bagian pendahuluan dijelaskan beberapa penelitian sebelumnya
tentang penerimaan daerah, dana perimbangan dan pengeluaran pemerintah daerah.
Jurnal 2
Selain itu penulisan jurnal ini juga sangat rapi dan penjelasan secara teori maupun
dalam pembahasan dan hasil dijelaskan dengan bahasa dan susunan yang dapat
mempermudah pembaca untuk menganalisis dan memahami isi jurnal.
Kekurangan
jurnal 1
Tabel yang berisi data sulit dimengerti karena banyak data yang sama sekali belum
pernah di review
Data terlalu rumit untuk dipahami dan sulit untuk dibaca dan tulisan pada tabel sulit
dibaca karena terlalu kecil
jurnal 2
Dalam jurnal ini tidak ada dijelaskan atau dibahas tentang hasil penelitian sebelumnya
yang menyangkut tentang hal yang diteliti oleh peneliti.
Teori para ahli sedikit sehingga tidak dapat menguatkan isi jurnal tersebut dan terlalu
banyak mengambil ayat dalam perundang undangan.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jurnal 1.
Kesimpulan yang dapat disampaikan dalam hasil penelitian ini ialah: Pertama, penduduk
lokal merasakan lebih banyak perubahan negatif daripada perubahan positif sesudah
kegiatan tambang batu bara beroperasi di wilayah mereka. Perubahan negatif ini akibat
menurunnya kondisi saat ini dibandingkan sebelum adanya tambang batu bara. Kedua,
masyarakat yang menjadi responden juga mengakui ada dampak positif dari kegiatan
pertambangan batu di wilayah mereka, seperti mata pencaharian dan penghasilan, namun
sifatnya adalah efek tidak langsung dibandingkan efek langsung. Efek ini juga bersifat
temporer di mana ketika pertambangan batu bara selesai masa operasinya, maka efek
pada penghasilan dan mata pencaharian juga akan terhenti. Hasil kajian menyimpulkan,
pada kasus temuan penelitian ini, bahwa perdebatan terhadap efek negatif dari imbasan
sumber daya alam terhadap kesejahteraan penduduk lokal, terbukti adanya. Bagi
penduduk lokal yang permukimannya terdampak langsung operasi tambang, sangat
sedikit perubahan positif yang mereka rasakan kurang perhatian dari perusahaan
pertambangan dalam meningkatkan dan memberdayakan ekonomi masyarakat, serta
sangat banyak implikasi penurunan kualitas kesejahteraan (dilihat dari dimensi ekonomi.
Kesehatan, sosial dan infrastruktur) yang mereka alami. Kami dapat mengatakan bahwa
baik pada level data maupun empiris lapangan, eksploitasi sumber daya alam, terutama
batu bara di Indonesia, berdampak buruk dan luas bagi masyarakat.
Jurnal 2.
Bagaimana semua pihak mendapatkan akses untuk memanfaatkan kawasan hutan dapat
dijelaskan dengan teori akses yang dikembangan oleh Ribot dan Peluso ( 2003). Adanya
akses hak dan struktur yang tidak terkendali mengakibatkan kompleksitas permasalahan
hak kepemilikan di KPHP Meranti. Akses mekanisme hak dengan pemberian istilah baru
seperti HTI, RE, HTR, IPHHK dalam pengelolaan hutan di KPHP Meranti telah
memaksa pihak lain (masyarakat) untuk keluar atau menjadi ilegal. Pemberian akses
mekanisme hak, cenderung tidak memerhatikan kondisi biofisik lapangan, kondisi
ekonomi masyarakat dan adat istiadat masyarakat suku Kubu dan Musi pada saat izin
diberikan. Akses mekanisme hak yang tidak memerhatikan kondisi lapangan,
9
mengakibatkan sengketa antara pemilik izin usaha dengan masyarakat sebagai pemilik
lahan yang diperoleh dari mekanisme struktur, sebagaimana yang terjadi antara
masyarakat suku Kubu dan suku Musi dengan PT. SBB dan PT BPP I dan II. Kondisi ini
disebabkan masyarakat menjadi ilegal di tanah atau kampungnya sendiri. Hasil analisis
hak kepemilikan dan status pengguna dapat dijelaskan bahwa terdapat6 (enam) izin usaha
HTI/RE dan 5 (lima)izin usaha perkebunan nonprosedural,serta 10 izin pinjam pakai
kawasan hutan(IPHHK) pertambangan minyak dan gas, pertambangan mineral batu bara,
dan izin jaringan listrik, telekomunikasi dan irigasi dari akses mekanisme hak (izin).
Terdapat lima bentuk akses mekanisme struktur, yaitu; a) Akses dari wilayah jelajah
(homering) suku Kubu; b) Para rimbo suku Musi; c) Perladangan berpindah; d)
Perkebunan Inti Rakyat (PIR); dan e) Desa transmigrasi ilegal aren pendatang dari
Lampung yang tersebar di seluruh wilayah kerja KPHP Meranti. Hasil analisis citra, peta
izin usaha dan wilayah kelola masyarakat menyebabkan perkiraan luas tumpang-tindih
pemanfaatan dari klaim lahan, permukiman dan izin tanpa prosedural seluas ±94.016
hektar (38,53%) dari luas kawasan, yang terdiri atas 64.421 hektar (68,52%) merupakan
klaim lahan di izin konsesi dan ±29.595 hektar (12,13% merupakan izin tidak sesuai
prosedural yang dimiliki 5 (lima) perkebunan Sawit. Hasil penelitian juga menjelaskan
bahwa kepentingan dan pengaruh para pihak sangat besar dalam perebutan pemanfaatan
kawasan hutan di KPHP Meranti.
B. Rekomendasi
Untuk penelitian selanjutnya ada baiknya peneliti menambahkan grafik pada data agar
data juga lebih mudah dibaca dan dipahami oleh pembaca. Lebih baik lagi jika kebaikan
yang ada pada jurnal terus dikembangkan agar lebih menarik.
10
DAFTAR PUSTAKA
JaPosmanNapitu, Aceng Hidayat, Sambas Basuni, Sofyan Sjaf. Mekanisme Akses Pada Hak
Kepemilikan Di KesatuanPengelolaan Hutan Produksi Meranti, Sumatera Selatan.
Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol. 14 No.2, 2017:101-118
Redi A.Dinamika Konsepsi Penguasaan Negara Atas Sumber Daya Alam.Vol.1 No.4
Desember 2013, Hal. 1189-1197. ISSN 2303-1174.
http://ilp.ut.ac.id/index.php/JOM/article/view/392/329
11