TUTY ALAWIYAH
Tuty Alawiyah
NIM F34130075
ABSTRAK
Tepung mocaf merupakan salah satu produk hasil modifikasi ubi kayu. CV Agro
Nirmala Sejahtera (CV ANS) yang berlokasi di Cianjur-Jawa Barat merupakan salah
satu agroindustri produsen tepung mocaf yang belum optimal dalam pengembangan
bisnis, sehingga perlu perumusan strategi bisnis yang terbaik. Penelitian ini bertujuan
untuk mengidentifikasi faktor internal dan eksternal, merumuskan alternatif strategi
pengembangan bisnis dan prioritas strategi terbaik yang dapat diterapkan dalam
pengembangan bisnis tepung mocaf. Matriks Internal Factor Evaluation (IFE) dan
External Factor Evaluation (EFE) digunakan untuk menganalisis faktor yang sesuai
dengan kondisi perusahaan, sedangkan matriks Internal-External (IE) dan Stengths-
Weaknesses-Opportunities-Threats (SWOT) digunakan untuk menentukan alternatif
strategi. Selain itu untuk menentukan strategi prioritas digunakan Quantitative
Strategic Planning Matrik (QSPM). Alternatif strategi yang diperoleh yaitu bergabung
dengan komunitas organik Indonesia; memanfaatkan media sosial dan situs jual beli;
kerja sama dengan industri pangan non terigu; menampilkan informasi mengenai
legalitas produk; berkerjasama dengan akademisi; meminta dukungan kepada
pemerintah; dan dibentuk divisi Research and Development (R&D). Berdasarkan
alternatif-alternatif tersebut didapatkan prioritas strategi yang dapat diterapkan yaitu
bergabung dengan komunitas organik Indonesia dengan nilai Total Attractiveness
Score (TAS) sebesar 6,677 pada Strategi 4.
ABSTRACT
TUTY ALAWIYAH
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Teknologi Pertanian
pada
Departemen Teknologi Industri Pertanian
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas
segala karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
Pengembangan Bisnis Tepung Mocaf pada CV Agro Nirmala Sejahtera Cianjur-
Jawa Barat dengan Metode QSPM. Penelitian ini dilaksanakan mulai Juli-Oktober
2017 bertempat di CV ANS Kabupaten Cianjur Jawa Barat.
Penyelesaian skripsi ini juga tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak.
Sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah subhanahu wa ta’ala, penulis ingin
menyampaikan terima kasih kepada;
1. Bapak Dr Ir Faqih Udin, M.Sc selaku dosen pembimbing yang telah
meluangkan waktu, serta membimbing penulis dengan sabar sejak awal
hingga selesainya penulisan skripsi ini.
2. Bapak Suyoso, Bapak Hari, Mba Okta selaku pihak CV ANS yang telah
memberikan kesempatan, informasi, bantuan dan dukungan dalam
pengambilan data kuesioner dan diskusi.
3. Kedua orang tua, Abang dan semua anggota keluarga tercinta yang selalu
memberikan cinta, kasih sayang, doa, motivasi, dan semangat serta
dukungan baik moral dan material yang diberikan.
4. Teman-teman satu bimbingan Galang Ginanjar, ka Alfin atas kerjasama
dan masukannya selama ini.
5. Semua sahabat dan teman-teman dari TINCREDIBLES 50, Khususnya
teman dekat tersayang Ismi, Emil, Vera, Mentary, Liha, Rahajeng, Sintia,
Bunga, Uul, Ririn, Sindi, Retno, Hesti, Ajeng, Cia, Novi, Dita, Usi, Sabil,
Yuli, Fanni, Januardi, Ripang, Putri, Anita, Dona yang selalu memberikan
motivasi dan semangat.
Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat.
Tuty Alawiyah
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL ii
DAFTAR GAMBAR ii
DAFTAR LAMPIRAN iii
PENDAHULUAN 1
Latar Belakang 1
Perumusan Masalah 2
Tujuan Penelitian 2
Ruang Lingkup Penelitian 2
METODE PENELITIAN 3
Tempat dan Waktu Penelitian 3
Kerangka Pemikiran 3
Jenis dan Sumber Data 5
Metode Pengolahan dan Analisis Data 5
Tahap masukan (input stage) 6
Tahap Pencocokkan Data 8
Tahap pengambilan keputusan 11
HASIL DAN PEMBAHASAN 12
Gambaran Umum CV ANS 12
Lokasi dan Kondisi Perusahaan 12
Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan 12
Struktur Organisasi Perusahaan 13
Analisis Lingkungan Internal CV ANS 14
Manajemen 14
Produksi 16
Pemasaran 17
Keuangan 20
Penelitian dan Pengembangan 20
Analisis Lingkungan Eksternal CV ANS 20
Ekonomi 21
Kekuatan Sosial, Budaya, Demografi, dan Lingkungan 21
Kekuatan Politik, Hukum, dan Pemerintahan 22
Kekuatan Teknologi 22
Lingkungan Industri (Kekuatan Kompetitif) 22
Tahap Masukan (Input) 24
Identifikasi Faktor Internal 24
Identifikasi Faktor Eksternal 27
Matriks IFE dan EFE 30
Tahap Pencocokan 32
Analisis Matriks IE 32
Analisis Matriks SWOT 33
Tahap Keputusan 37
Analisis QSPM 37
KESIMPULAN DAN SARAN 38
Kesimpulan 38
Saran 39
DAFTAR PUSTAKA 39
LAMPIRAN 41
RIWAYAT HIDUP 57
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perumusan Masalah
Tepung mocaf yang mulai berkembang saat ini tidak dapat dipungkiri akan
menimbulkan kendala dan tantangan bagi pelaku bisnis tepung mocaf, seperti
tingginya minat masyarakat terhadap tepung terigu, persaingan yang cukup tinggi
dengan terigu yang masih mendominasi, akses pasar yang masih terbatas, dan juga
kurangnya pengetahuan masyarakat tentang tepung mocaf yang dapat
menggantikan tepung terigu sebagai bahan dasar pembuatan olahan produk dan
diversifikasi pangan. Oleh karena itu, pentingnya dilakukan penelitian ini untuk
mengetahui strategi pengembangan bisnis yang baik agar produk tepung mocaf
dapat berkembang dan menjawab permasalahan masyarakat dan pemerintah.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka dapat disusun perumusan
masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana kondisi CV ANS dilihat dari faktor lingkungan internal serta faktor
lingkungan eksternal bagi pengembangan bisnisnya?
2. Bagaimana alternatif strategi pengembangan bisnis dan prioritas strategi yang
tepat untuk diterapkan CV ANS?
Tujuan Penelitian
METODE PENELITIAN
Kerangka Pemikiran
CV ANS
Identifikasi permasalahan
Rekomendasi Strategi
Pengembangan Bisnis
CV ANS
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara secara langsung dan
pengisian kuesioner oleh pihak internal sebagai pengambil keputusan pada
perusahaan sehingga menghasilkan data matriks IFE, matriks EFE, matriks IE,
matriks SWOT, dan QSPM. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah tiga
orang yaitu manajer perusahaan, kepala produksi, dan staf administrasi.
Pemilihan responden menggunakan metode purposive sampling yaitu
penentuan responden dengan pertimbangan bahwa responden merupakan pihak-
pihak ahli (expert) dan memiliki informasi yang mendalam tentang perusahaan
(Sunyoto 2012). Penentuan jumlah responden ditentukan dengan menggunakan
metode judgemental sampling, yaitu tidak ada jumlah minimal yang diperlukan,
sepanjang responden yang dipilih merupakan ahli (expert) pada usaha yang
dijalankan (Nazir 2011). Data sekunder dikumpulkan dan diperoleh dari laporan
perusahaan, artikel atau literatur yang sesuai, internet, dan Badan Pusat Statistik.
Pengumpulan data dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu:
1. Mengidentifikasi faktor eksternal dan internal perusahaan yang menjadi
peluang, ancaman, kekuatan dan kelemahan perusahaan.
2. Mendiskusikan hasil identifikasi faktor eksternal dan internal kepada pihak
perusahaan.
3. Memberikan kuesioner kepada 3 responden untuk menentukan bobot dan
rating pada masing-masing faktor perusahaan.
4. Mengolah hasil pengisian kuesioner pada matriks EFE dan IFE, kemudian
menentukan skor matriks EFE dan IFE yang menempatkan posisi perusahaan
pada sel matriks IE.
5. Merumuskan alternatif strategi yang cocok dengan posisi perusahaan dengan
matriks SWOT.
6. Mendiskusikan hasil perumusan strategi SWOT.
7. Memberikan kuesioner QSPM kepada responden untuk menentukan prioritas
strategi pengembangan usaha yang dapat diterapkan perusahaan.
8. Menganalisis strategi pengembangan bisnis dari hasil QSPM.
Metode pengolahan dan analisis data yang digunakan pada penelitian ini
terdiri dari analisis deskriptif dan analisis tiga tahap formulasi strategi. Analisis
data dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis data secara kualitatif
digunakan untuk mengetahui lingkungan usaha internal berupa kekuatan,
kelemahan, dan lingkungan eksternal berupa peluang, dan ancaman yang dihadapi
perusahaan. Analisis data secara kuantitatif digunakan untuk menghitung matriks
IFE, matriks EFE, matriks IE, matriks SWOT, dan matriks QSPM.
Menurut David (2010) dalam merumuskan strategi yang lengkap terdapat
tiga tahap formulasi strategi, yaitu tahap pengambilan data (input stage), tahap
pencocokkan (matching stage), dan tahap keputusan (decision stage). Analisis tiga
tahap formulasi strategi yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya analisis
lingkungan internal (IFE) dan analisis lingkungan eksternal (EFE) untuk tahap
6
pengambilan data, analisis matriks SWOT dan IE untuk tahap pencocokan, serta
analisis QSPM untuk tahap pengambilan keputusan.
Tahap Input
Matriks IFE Matriks EFE
Tahap percocokan
Matriks IE
Matriks SWOT
Tahap Keputusan
Matriks QSPM
Menurut Kinnear (1991), bobot setiap faktor diperoleh dengan menentukan nilai
setiap faktor terhadap jumlah nilai keseluruhan faktor dengan menggunakan
rumus sebagai berikut:
𝑿
αi = ∑𝒏 𝒊𝑿
𝒊 𝒊
Keterangan;
αi = Bobot variabel ke-i n = jumlah variabel
Xi = Nilai variabel ke-i i = 1,2,3,...,n
Bobot yang diberikan pada setiap faktor yang diperoleh menggunakan skala
mulai dari 0.0 (tidak penting) hingga 1.0 (paling penting). Pemberian bobot ini
didasarkan pada pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap posisi strategis
perusahaan. Faktor- faktor yang memiliki pengaruh besar terhadap perusahaan
diberikan bobot yang paling tinggi dan pemberian bobot tidak memperdulikan
apakah faktor tersebut merupakan kekuatan, kelemahan serta peluang dan harapan.
Jumlah dari keseluruhan bobot harus sama dengan satu (=1).
Matriks IE
Matriks IE merupakan gabungan dari matriks EFE dan matriks IFE yang
berisikan sembilan macam sel disebut juga matriks portofolio (Chaterine 2012).
Matriks ini memperlihatkan kombinasi total nilai terbobot dari matriks EFE dan
IFE. Matriks IE terdiri atas dua kunci yaitu total skor dari matriks IFE pada
sumbu X dan total skor dari matriks EFE pada sumbu Y. Sumbu X menunjukan
skor bobot IFE yang terdiri dari tiga skor yaitu 1.00–1.99 menyatakan bahwa
posisi internal lemah; skor 2.00–2.99 posisinya adalah sedang; dan skor 3.00–4.00
adalah kuat. Sumbu Y yang dipakai untuk matriks EFE, skor 1.00–1.99
menyatakan bahwa posisi eksternal rendah; skor 2.00–2.99 posisinya adalah
sedang; dan skor 3.00–4.00 adalah tinggi. Matriks IE dapat dilihat pada Gambar 3.
1.0
Gambar 3 Matriks IE (David 2010)
Matriks IE dapat dibagi menjadi 3 area utama yang berimplikasi pada
kelayakan strategi diantaranya tumbuh dan berkembang (grow and build),
pertahankan dan pelihara (hold and maintain), panen atau divertasi (harvest or
divest). Pertama adalah organisasi atau perusahaan yang berada di sel I, II atau IV
yang digambarkan sebagai grow and build dimana strategi yang cocok adalah
strategi intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan
produk) atau strategi integratif (integrasi ke depan, integrasi ke belakang, dan
integrasi horizontal). Kedua adalah organisasi atau perusahaan yang berada di sel
III,V atau VII dapat dikelola dengan baik dengan strategi hold and maintain
dimana strategi yang dapat digunakan adalah penetrasi pasar dan pengembangan
produk. Ketiga adalah organisasi atau perusahaan yang berada di sel VI,VIII, atau
IX disebut dengan harvest or divest dimana pada tahap ini organisasi atau
perusahaan menjual beberapa aset untuk meningkatan modal atau investasi lebih
lanjut atau dengan menghentikan kegiatan operasional dibandingkan mengalami
kerugian besar. Organisasi atau perusahaan yang baik dapat menerima portofolio
posisi bisnis di sel I pada matriks IE (David 2010).
Matriks SWOT
Matriks SWOT merupakan alat formulasi strategi untuk mengidentifikasi
faktor secara sistematis yang membandingkan antara faktor internal kekuatan
(Strengths) dan kelemahan (Weaknesses) dengan faktor eksternal peluang
10
Strength-S Weakness-W
Daftar kekuatan internal Daftar kelemahan internal
Pemilik Perusahaan
Manajer Perusahaan
Operator Produksi
Manajemen
Struktur organisasi yang dimiliki perusahaan menggunakan sistem
manajemen yang masih sederhana dan masih belum ditulis secara tertulis dengan
jelas. Fungsi setiap karyawan bersifat fleksibel dimana pekerjaan yang dilakukan
sesuai dengan pemilik atau manajer yang memberi tugas, dan karyawan dapat
mengerjakan pekerjaan divisi/bagian yang bukan tugasnya. Menurut David (2010)
analisis manajemen dilakukan berdasarkan fungsi dasar manajemen itu sendiri,
diantaranya perencanaan, pengorganisasian, pemotiviasian, penunjukkan staf, dan
pengendalian.
1. Perencanaan
Perencanaan merupakan kegiatan sistematis dari aktivitas manajerial
dalam menghadapi masa depan dan mencapai tujuan yang diinginkan.
Perencanaan yang dilakukan pada CV ANS saat ini sudah berjalan dengan cukup
baik meskipun perencanaan manajemen masih berpusat pada pemilik dan manajer
perusahaan. Perencanaan yang dilakukan oleh perusahaan bersifat tertulis
sehingga dapat membantu mengukur target yang diharapkan. Perencanaan berupa
rencana jangka pendek dan jangka menengah. Perencanaan yang direncanakan
tidak melibatkan karyawan lainnya dan hanya pemilik perusahaan, manajer
perusahaan dan kepala produksi. Perencanaan tersebut akan diberitahukan oleh
manajer perusahaan kepada karyawan untuk menyiapkan segala yang telah
direncanakan seperti bahan baku, kemasan, keuangan dan peralatan.
Perencanaan jangka pendek pada CV ANS terkait pada bidang produksi
dan pemasaran. Perencanaan produksi dilakukan untuk mengetahui kebutuhan apa
saja yang diperlukan dalam proses produksi seperti bahan baku berupa singkong,
alat dan mesin, serta kemasan. Sedangkan perencanaan pemasaran dilakukan
untuk mencari dan menambah reseller, konsumen dan distributor, baik dilakukan
secara online maupun tidak. Perencanaan jangka menengah dilakukan terus terkait
dengan riset dan pengembangan produk baru dari bahan yang berbeda tetapi
memiliki tujuan yang sama yaitu untuk membantu dalam diversifikasi pangan.
15
2. Pengorganisasian
Pengorganisasian merupakan kegiatan yang sistematis dalam mengelola
sumber daya yang menghasilkan struktur pekerjaan,wewenang dan tangung jawab.
Struktur organisasi pada CV ANS tidak tertuang secara tertulis, tetapi hanya
diberitahukan secara lisan siapa pimpinan yang harus dipatuhi oleh staf.
Berdasarkan informasi yang diperoleh struktur organisasi yang ada menunjukan
bahwa posisi teratas dipegang oleh pemilik perusahaan langsung dan dibawahi
seorang menajer perusahaan. Manajer perusahaan ini membawahi kepala produksi
dan juga administrasi keuangan dan pemasaran.
Pelaksanaan job description yang berisikan wewenang, tanggung jawab
dan ringkasan pekerjaan pada setiap posisi belum tertulis dan dibakukan. Selama
ini job description hanya dijelaskan secara lisan oleh menajer, selanjutnya
pelaksanaan pengorganisasian masih adanya tumpang tindih yang artinya pekerja
dapat mengerjakan bermacam-macam pekerjaan yang bukan tugasnya.
3. Pemotivasian
CV ANS tidak memiliki kebijakan dalam pemotivasian di lokasi kantor
yang berada di Bekasi. Hal ini disebabkan setiap staf saat datang langsung
mengerjakan pekerjaan masing-masing tanpa adanya berdoa bersama, jargon atau
ucapan pimpinan yang dapat memotivasi seluruh staf. Berbeda dengan lokasi
pabrik yang berada di Cianjur, dimana kepala produksi yang bertanggung jawab
dalam jalannya proses produksi selalu mengajak staf berdoa lebih dulu,
memberikan semangat, dan himbauan agar berkerja dengan baik dan bersih.
4. Penunjukan staf
Budaya dan pengorganisiran karyawan yang terjadi di CV ANS cenderung
bersifat semi kekeluargaan dimana komunikasi jalannya pekerjaan antara atasan
dan karyawan tidak adanya rasa kaku, tetapi masih dalam batasan sikap dan tutur
kata yang baik. Selain itu juga memudahkan manajer dalam memberikan tugas
tetapi masih bersikap profesional.
Penunjukan staf berpusat pada manajer perusahaan karena tidak adanya
divisi personalia atau sumber daya manusia yang umumnya menangani aktivitas
seperti perekrutan, pewawancaraan, pengujian, penyeleksian, pelatihan dan
pemecatan karyawan (Hariandja dan Efendi 2002). Setiap karyawan mendapatkan
intensif berupa gaji per minggunya hal ini dikarenakan produksi tidak dilakukan
pada setiap bulan penuh. Selain itu karyawan juga mendapatkan upah tambahan
saat lembur dengan hitungan per jam.
5. Pengendalian
Tindakan pengendalian diperlukan untuk memastikan semua usaha
perusahaan yang mencakup metode, prosedur dan strategi perusahaan terlaksana
dengan baik dan sesuai dengan yang direncanakan. Fungsi dari manajemen
pengendalian diantaranya penetapan standar kerja, penilaian kinerja individu dan
organisasi, serta perbandingan kinerja aktual dengan standar kinerja yang
direncanakan (David 2010). Pengendalian dapat mengontrol jalannya suatu proses
produksi sehingga mencegah terjadinya kesalahan-kesalahan dalam proses
produksi seperti bahan baku yang kurang atau rusak dan prosedur produksi yang
tidak sesuai dengan penetapan standar kerja perusahaan. Selain itu, pengendalian
16
Produksi
Fungsi dari suatu produksi/operasi suatu bisnis mencakup semua aktivitas
yang mengubah input, transformasi, dan output menjadi barang jadi. Kegiatan
produksi yang dilakukan perusahaan dimulai dari pengadaan bahan baku, proses
produksi, pengemasan. Pengadaan bahan baku dilakukan antara perusahaan dan
petani sekitar yang sudah menjadi mitra bisnis. Sistem pengadaan bahan baku
perusahaan adalah dengan membeli pohon singkong yang telah ditanam oleh
petani bukan hasil dari panen petani. Hal ini dikarenakan perusahaan
mengkhawatirkan singkong yang dipanen tidak cukup umur sehingga rendemen
yang dihasilkan sedikit. Sedangkan dengan membeli pohon yang ditanam petani,
perusahaan tidak perlu modal membeli lahan untuk menanam sendiri. Adapun
proses produksi dan neraca massa tepung mocaf di CV ANS dapat dilihat pada
Gambar 6.
Singkong
1.500 kg
Segar
Pengupasan, Pencucian
Kulit yang
terbuang = 375 kg
Pengirisan 1.125 kg
Loss = 22.5 kg
kg 1102.5 kg
Fermentasi
Starter Bimo CF = 1.5 kg
1104 kg
Pencucian Air = 552 Liter
Air = 469.2 Liter
A
17
1186.8 kg
Sinar Matahari Oven
Chip
Kering
7.7142 kg
Pengayakan
763,71 kg
7.6371 kg
756.07 kg
Tepung
kg
Mocaf
Pengemasan
Pemasaran
Pemasaran merupakan divisi atau bagian dari perusahaan yang besentuhan
langsung dengan konsumen. Bagian ini merupakan bagian yang penting untuk
menentukan strategi agar produk dapat lebih memikat daripada produk pesaing.
Selain itu, pemasaran juga sebagai parameter keberhasilan suatu usaha untuk
memperoleh laba yang maksimal. Menurut Kotler (2007), dalam mencapai tujuan
pemasaran ada empat aspek bauran pemasaran yang dapat digunakan oleh
perusahaan untuk dapat mempengaruhi tanggapan konsumen dan mencapai tujuan
pemasaran. Aspek-aspek tersebut yaitu produk, harga, distribusi, dan promosi.
18
1. Produk
Produk yang dihasilkan CV ANS pada dasarnya merupakan produk tepung
lokal yang dibuat dari berbagai macam bahan baku. Produk diantaranya yaitu
produk tepung mocaf, ubi ungu, ubi putih, ubi kuning, dan pisang. Produk tepung
mocaf merupakan produk pertama yang dibuat oleh perusahaan dan merupakan
produk yang menjadi fokus utama oleh perusahaan. Sementara itu produk-produk
lainya dibuat setelah melakukan proses pengembangan dan hanya sebagai
selingan apabila bahan baku singkong belum panen atau produk yang dijual masih
ada persediaan. Perusahaan CV ANS sangat mengutamakan kualitas terhadap
tepung yang dihasilkan yaitu dengan dilakukannya pengujian bebas gluten oleh
lembaga ALS Food and Pharmaceutical di Australia, dan melakukan pengujian
kadar air dengan menggunakan alat Digital Grain Moisture Meter sebelum chips
ubi kayu digiling menjadi tepung agar umur simpan produk dapat bertahan lebih
lama. Selain itu kemasan pada berbagai produk tepung yang diproduksi memiliki
design kemasan yang sama kecuali nama produk yang menggunakan sticker. Hal
ini untuk mempermudah dalam proses pencetakan kemasan dan lebih efektif.
Berikut merupakan karakteristik tepung mocaf dibandingkan dengan
produk tepung lain yang berperan sebagai subtitusi tepung terigu, dan sebagai
kompetitor berkembangnya tepung mocaf, dapat di lihat pada Tabel 4 berikut:
Berdasarkan dari tabel diatas yang didapat dari SNI dengan nomor yang
berbeda-beda yaitu tepung mocaf dengan nomor SNI 7622-2011, tepung tapioka
nomor SNI 3451-2011, dan tepung terigu dengan nomor SNI 01-3751-2006.
Dapat dilihat bahwa derajat keputihan pada tepung mocaf lebih kecil dibanding
dengan tepung tapioka, sedangkan terhadap tepung terigu lebih tinggi. Hal
tersebut diduga disebabkan oleh adanya peningkatan kadar komponen-komponen
lain dalam tepung yang mempengaruhi kecerahan maupun derajat keputihan
tepung seperti abu dan serat. Kadar abu yang tinggi dalam tepung dapat
menyebabkan turunnya derajat putih tepung. Tepung dengan kadar abu yang
19
2. Harga
Harga merupakan nilai dari suatu barang atau jasa yang diukur dengan
jumlah uang dimana berdasarkan nilai tersebut seseorang bersedia melepaskan
barang dan jasa yang dimiliki kepada pihak lain. Harga produk tepung mocaf
berbeda-beda tergantung produk akan dijual kemana, kepada siapa, dan berapa
banyak yang dibeli. Beberapa perbedaan harga pada CV ANS dapat dilihat di
Tabel 5 berikut.
Harga / Karton
Isi Kemasan
NO Nama Barang Toko kue Konsumen
/Karton
(Rp) (Rp)
1 Tepung Mocaf 1kg X 10 Pak 90 000 99 000
2 Tepung Ubi Ungu 1kg X 10 Pak 265 000 285 000
3 Tepung Ubi Putih 1kg X 10 Pak 210 000 226 000
4 Tepung Jagung 1kg X 10 Pak 145 000 155 000
5 Tepung Pisang 1kg X 10 Pak 255 000 275.000
3. Distribusi
Distribusi merupakan salah satu kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh
sebuah perusahaan untuk menyampaikan barang, meyalurkan dan mengirimkan
barang yang ingin dipasarkan kepada konsumen sesuai dengan yang diperlukan
(Rangkuti 2004). Secara umum, CV ANS mendistribusikan produknya dengan
cara langsung dan online. Penjualan secara langsung kepada konsumen dapat
dilakukan ketika perusahaan melakukan pameran, penawaran-penawaran oleh
sales, atau dengan menghubungi kontak yang tertera pada web yang ada.
Penjualan online dilakukan dengan memasarkan produk pada situs jual beli
seperti tokopedia dan bukalapak. Distribusi produk tepung mocaf dikirim ke toko-
toko kue yang telah menjadi kosumen tetap seperti Mr.Brownco, Cassabrownies,
dan Lamita. Selain itu, ada beberapa toko lain tetapi tidak disebutkan karena
untuk menjaga kerahasiaan perusahaan. Pendistribusian produk ke konsumen
memiliki ketentuan yang berlaku jika ingin pengiriman secara gratis yaitu ada
ketentuan maksimum pembelian produk dan jika tidak sesuai maka pengiriman
dikirim sesuai dengan ekspedisi yang ada dengan biaya dari pembeli.
20
4. Promosi
Perusahaan sampai saat ini tidak melakukan kegiatan promosi yang
signifikan, hanya promosi online seperti berjualan di media online, mengikuti
pameran setahun sekali, dan promosi sales. Tetapi sales yang diperkerjakan bukan
hanya untuk produk tepung tapi sales yang dipekerjakan bertugas menawarkan
seluruh produk yang dibawahi oleh manajemen dan pemilik usaha yang sama
kepada toko-toko yang ada.
Keuangan
Modal yang dibutuhkan dalam mendirikan suatu perusahaan terhitung
relatif tinggi. Modal ini tidak hanya dalam bentuk uang, tetapi juga termasuk
lahan, bangunan dan alat-alat produksi (Alistiorini dan Suharno 2011). Modal
yang digunakan perusahaan menggunakan modal yang berasal dari modal sendiri.
Hal ini berpengaruh positif terhadap jalannya perusahaan karena perusahaan tidak
perlu memikirkan pengembalian pinjaman atau kredit terhadap bank, sehingga
penggunaan laba yang didapatkan dapat digunakan untuk pengembangan bisnis
itu sendiri. Pemodalan awal yang digunakan untuk usaha tepung mocaf sebesar
Rp 200.000.000 pada tahun 2015 dan belum termasuk tanah dan juga bangunan.
Ekonomi
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan kepada perusahaan CV ANS,
secara umum keadaan ekonomi yang ada di Indonesia seperti inflasi atau tingkat
suku bunga tidak memiliki pengaruh secara langsung terhadap perkembangan
bisnis perusahaan. Hal ini disebabkan bahan baku utama yaitu singkong dimana
tidak dipasok dari negara lain (impor) sehingga tidak ada pembayaran dengan
menggunakan mata uang asing. Semua bahan baku utama dipasok dari daerah
sekitar pabrik dan dari petani lokal, sehingga dapat meningkatkan taraf atau
pendapatan petani sekitar. Selain itu adanya pajak perusahaan yang harus dibayar
oleh perusahaan sebesar 1% setiap bulan, dimana pajak ini merupakan unsur dari
pengurangan laba yang didapatkan perusahaan untuk dibagi sebagai investasi
kembali bagi perusahaan dan dapat disebut juga beban yang sangat mempengaruhi
bagi manajemen perusahaan.
Kekuatan Teknologi
Teknologi merupakan salah satu faktor yang terpenting dalam
mempengaruhi efektivitas dan efisiensi pada suatu industri. Pemanfaatan
teknologi dapat berupa bidang mesin dan bidang teknologi informasi. Penggunaan
teknologi dalam bidang mesin oleh perusahaan saat ini tergolong baik dan
berkembang. Teknologi yang digunakan diantaranya slicer, oven, hidrolik press,
mesin penepung, pengayakan, timbangan, dan mesin sealer.
Pemanfaatan teknologi dalam bidang informasi dan pemasaran diantaranya
penggunaan internet dan media online untuk berjualan atau disebut online shop
yang dapat membantu dalam proses pemasaran produk tepung mocaf sehingga
dapat memperluas pasar. Selain itu juga perusahaan memiliki web resmi yang
dibuat untuk memperkenalkan produk-produk yang dijual oleh perusahaan yaitu
mocafindonesia.com.
menurut banyak penelitian bahwa tepung mocaf memiliki kekuatan khusus yaitu
karakteristiknya yang lebih mirip dengan tepung terigu dan juga memiliki banyak
manfaat. Sehingga perusahaan tidak begitu takut dengan produk subtitusi yang
telah ada.
Pada tahap masukan (input) dilakukan analisis faktor-faktor yang ada pada
CV ANS yang terdiri dari faktor internal dan eksternal. Faktor-faktor tersebut
didapat dengan cara mengidentifikasi perusahaan dengan dilakukan wawancara.
Faktor internal berupa kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan,
sedangkan faktor eksternal berupa peluang dan ancaman yang dilakukan
perusahaan untuk menjaga eksistensi perusahaan.
sebaik-baiknya dengan skor 0,094 dengan rating 1,0. Hasil penelitian matriks IFE
yang didapat menghasilkan total skor rata-rata sebesar 3,107 hal ini menunjukan
bahwa perusahaan berada dalam kondisi kuat dan baik dalam memanfaatkan
kekuatan dan mengatasi kelemahan yang ada dalam mencapai keberhasilan
perusahaan.
2. Matriks EFE
Faktor-faktor eksternal berupa faktor peluang dan ancaman yang
didapatkan, kemudian faktor-faktor tersebut diberi bobot dan peringkat yang
didapatkan dari hasil wawancara pembobotan oleh responden. Kemudian
dilakukan perhitungan bobot rata-rata dan rating rata-rata dengan menjumlahkan
seluruh nilai bobot atau rating dengan masing-masing faktor Dari hasil rata-rata
bobot dan rating yang didapat, hasilnya akan dikalikan untuk mendapatkan nilai
skor rata-rata dari setiap masing-masing faktor. Perhitungan lengkap matriks IFE
dapat dilihat pada Lampiran 6. Adapun hasil analisa matriks EFE pada CV ANS
dapat dilihat pada Tabel 10.
didapat menghasilkan total skor rata-rata sebesar 3,502 hal ini menunjukan bahwa
perusahaan berada dalam kondisi kuat dan baik dalam merespon lingkungan
eksternal baik peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan.
Tahap Pencocokan
Analisis Matriks IE
Matriks IE digunakan untuk mengukur dan menunjukkan posisi suatu
usaha dan memperoleh alternatif strategi yang dapat diterapkan dan
dikembangkan. Matriks IE berisi sembilan sel dimana hasil total skor matriks IFE
dan EFE. Total hasil skor matriks IFE diplotkan pada sumbu x dan total hasil skor
matriks EFE diplotkan pada sumbu y. Total skor matriks IFE sebesar 3,107 dan
total skor matriks EFE sebesar 3,502. Berdasarkan hasil tersebut, CV ANS dapat
dilihat pada Gambar 7.
1. Tepung terigu yang masih 1. Melakukan kerja sama dengan 1. Dibentuk divisi R&D untuk
mendominasi industri makanan yang khusus pengembangan produk
2. Persepsi konsumen untuk konsumen non terigu tepung mocaf (W3,T1)
terhadap tepung mocaf sehingga persepsi dan
masih rendah pengetahuan konsumen
3. Kurangnya pengetahuan meningkat (S2,S6;T1,T2)
masyarakat tentang
tepung mocaf 2. Berkerjasama dengan
4. Kebutuhan singkong yang akademisi untuk meningkatkan
masih banyak digunakan pengetahuan tentang tepung
untuk produk tapioka, mocaf dan manfaatnya (S2;T3)
snack dll
35
Strategi S-O
1. Meminta dukungan pemerintah untuk memasarkan produk tepung
mocaf sehingga dapat membantu prospek kedepan tepung mocaf
sebagai diversifikasi dan subtitusi tepung terigu
Diversifikasi pangan merupakan program yang sedang dijalankan
pemerintah berdasarkan peraturan menteri pertanian nomor
15/Permentan/OT.140/2/2013 tentang program peningkatan diversifikasi
dan ketahan pangan masyarakat. Oleh karena itu program ini dapat
dimanfaatkan untuk mendapatkan dukungan dari pemerintah seperti
pemberitahuan melalui media elektronik dan cetak tentang produk tepung
mocaf yang dapat dimanfaatkan sebagai pengganti tepung terigu dan
merupakan tepung berbahan dasar komoditas lokal yang bebas gluten.
Sehingga dengan informasi dari pemerintah tersebut dapat membantu
usaha dalam memasarkan produk tepung mocaf CV ANS dengan
kelebihan produk yang memiliki izin usaha dan sertifikat Halal MUI, PIRT
dan ALS Food and Pharmaceutical yang dapat memberikan daya tarik
tersendiri bagi konsumen. Selain itu dapat membantu pemerintah dalam
pelaksanaan diversifikasi pangan.
Strategi W-O
1. Memanfaatkan media sosial dan situs jual beli untuk memasarkan
produk dan ajang memperkenalkan produk mocaf sebagai subtitusi
tepung
Perusahaan memiliki kelemahan akan sumber daya manusia yang belum
menggunakan website dengan sebaik-baiknya, sedangkan hal tersebut
merupakan peluang yang sangat besar dalam pengembangan pasar dan
penetrasi pasar saat ini. Hal ini dikarenakan website dan media sosial
banyak berubah fungsi, salah satunya adalah wadah untuk promosi dan
penjualan produk/ jasa (online shop). Online shop saat ini sangat
digandrungi oleh semua kalangan masyarakat dan banyak konsumen yang
lebih memilih belanja online dengan alasan yang berbeda-beda, salah
satunya menghemat waktu dan tenaga. Oleh karena itu seharusnya
perusahaan memanfaatkan website dan media sosial lebih baik lagi,
36
terlebih lagi saat ini ada promosi iklan berlangganan pada media situs jual
beli dan media sosial. Hal tersebut dapat membantu prospek tepung mocaf
dalam program diversifikasi.
Strategi W-T
1. Dibentuk divisi R&D untuk pengembangan produk tepung mocaf
Dibutuhkannya divisi R&D untuk pengembangan produk tepung mocaf
dikarenakan proses formulasi yang masih dilakukan oleh seorang manajer
perusahaan, sehingga divisi R&D dapat memformulasikan suatu campuran
tepung mocaf dan terigu yang memiliki karakteristik sensory yang hampir
mendekati dengan penggunaan tepung terigu. Sehingga dapat mengurangi
penggunaan tepung terigu yang saat ini masih mendominasi.
Tahap Keputusan
Analisis QSPM
Analisis QSPM akan menghasilkan prioritas strategi yang akan dilakukan
oleh perusahaan berdasarkan penilaian yang diberikan oleh tiga responden yaitu
manajer perusahaan, kepala produksi, dan administrasi. Menetapkan nilai AS
yang berkisar antara 1 sampai 4. Selanjutnya menghitung total nilai TAS yang di
peroleh dari perkalian bobot dengan AS pada masing-masing baris. Prioritas
pertama adalah strategi yang memiliki nilai penjumlahan TAS lebih besar dari
strategi lain. Strategi dari nilai terbesar sampai yang terkecil merupakan urutan
strategi yang menjadi prioritas. Perhitungan lengkap metode QSPM yang terdapat
CV ANS dapat dilihat pada Lampiran 7. Adapun hasil pemeringkatan strategi
berdasarkan analisis metode QSPM pada CV ANS dapat dilihat pada Tabel 12.
Kesimpulan
Hasil analisis faktor internal dan eksternal yang telah didapatkan melalui
matriks IFE dan EFE, menghasilkan faktor kekuatan utama yang dimiliki
perusahaan adalah sudah memiliki izin usaha dan produk bersertifikat halal MUI,
PIRT, dan ALS Food and Pharmaceutic, sedangkan untuk kelemahan utama yaitu
sumber daya manusia yang belum menggunakan website dengan sebaik-baiknya.
Faktor peluang utama yaitu program diversifikasi pangan terhadap tepung terigu,
sedangkan ancaman utama pada CV ANS yaitu persepsi konsumen terhadap
tepung mocaf masih rendah. Berdasarkan hasil matriks IE yang didapatkan dari
nilai skor pada matriks IFE dan EFE didapatkan koordinat dengan posisi I yaitu
Grow and Build yaitu strategi yang dapat dilakukan adalah strategi pengembangan
pasar, penetrasi pasar, dan pengembangan produk.
Berdasarkan hasil matriks SWOT dihasilkan tujuh alternatif startegi yaitu
bergabung dengan komunitas organik Indonesia; memanfaatkan media sosial dan
situs jual beli untuk memasarkan produk dan ajang memperkenalkan produk
mocaf sebagai subtitusi tepung terigu; melakukan kerja sama dengan industri
makanan yang khusus untuk konsumen non terigu sehingga persepsi dan
pengetahuan konsumen meningkat; memasarkan produk dengan memberitahu
infomasi tentang kualitas produk seperti menampilkan sertifikat-sertifikat yang
telah didapatkan pada situs online shop; berkerjasama dengan akademisi untuk
meningkatkan pengetahuan tentang tepung mocaf dan manfaatnya; meminta
dukungan kepada pemerintah untuk memasarkan produk tepung mocaf sehingga
dapat membantu prospek kedepan tepung mocaf sebagai diversifikasi; dan
dibentuk divisi R&D untuk pengembangan produk tepung mocaf. Setelah itu
didapatkan strategi pioritas yang terbaik yang didapat dari metode QSPM adalah
bergabung dengan komunitas organik Indonesia.
39
Saran
DAFTAR PUSTAKA
Amir MT. 2012. Manajemen Strategis: Konsep dan Aplikasi. Jakarta (ID): PT. Raja
Grafindo Persada.
Alistiorini, Suharno B. 2011. 80 Bisnis Laris Balik Modal < 1 Tahun. Depok
(ID) : Penebar Swadaya Grup
Catherine D. 2012. Metode Penelitian Praktis; Sebuah Panduan Praktis. Edisi
terjemahan. Yogyakarta (ID): Pustaka Pelajar.
David FR. 2010. Manajemen Strategis. Dono Sunardi, penerjemah; Palupi
Wuriarti, editor. Jakarta (ID): Penerbit Salemba Empat. Terjemahan dari:
Strategic Management. Ed ke-12.
Feinberg FM, Kinner TC, Taylor JR. 2013. Modern Marketing Research
(Concepts, Methods, and Cases). [PDF]. Edisi 2. Cengage Learning. USA.
Diakses pada April 2017.
Hariandja, Efendi MT. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia: Pengadaan,
Pengembangan, Pengkompensasian, dan Peningkatan Produktivitas
Pegawai. Jakarta (ID): Grasindo.
[Kementan] Kementrian Pertanian. 2016. Outlook Ubi Kayu: Komoditas
Pertanian Sub Sektor Tanaman Pangan. Jakarta (ID): Pusat Data dan
Sistem Informasi Pertanian
Kinnear TC, Taylor JR. 1991. Riset Pemasaran: Pendekatan Terpadu Edisi
Ketiga Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Kotler P, Keller KL. 2007. Manajemen Pemasaran. Ed ke-12. Molan B,
penerjemah; Purba J, editor. Jakarta: PT Indeks. Terjemahan dari:
Marketing Management.
Nazir M. 2011. Metode Penelitian. Jakarta (ID): Ghalia Indonesia.
Porter ME. 1997. Strategi Bersaing (Teknik Menganalisis Industri dan Pesaing).
Jakarta (ID): Erlangga.
Pradeksa P, Darwanto DH, Masyhuri. 2014. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Impor Gandum Indonesia. J Agro Ekonomi. 24(1):50-52
Rangkuti F. 2004. Flexible Marketing: Teknik agar Tetap Tumbuh dalam Situasi
Bisnis yang Begejolak dan Analisis Kasus. Jakarta (ID) : PT Gramedia
Pustaka Utama
40
LAMPIRAN
42
43
Bahan :
75 gr tepung terigu
200 gr tepung mocaf
100 gr gula halus
250 gr mentega
4 btr kuning telur
1 btr putih telur
75 gr susu bubuk
75 gr keju
Selai nanas secukupnya
Cara membuat :
1. Campur keju, tepung terigu, mentega, gula halus, 1 putih telur dan 2
kuning telur ayam dan aduk hingga rata
2. Jika terlalu lembek, tambahkan tepung terigu
3. Bentuk bulat-bulat dan isi dalamnya dengan selai nanas
4. Siapkan 2 kuning telur untul olesan bagian atas kue
5. Letakkan keju parut diatas kue yang belum matang
6. Panggang dalam oven hingga matang
Bahan :
Cara membuat:
1. Miker gula, telur, dan sp selama 15 menit
2. Masukkan terigu, cokelat bubuk, baking powder, sambil terus
dimikser
3. Masukkan mentega cair sambil diaduk tanpa menggunakan mikser
4. Masukkan cokelat yang dicairkan
5. Tuang ke dalam loyang dan kukus selama 20 menit
3. Donat
Bahan :
50 g tepung terigu
50 gr tepung mocaf
12 gr Ragi Instant
120 gr Gula Pasir
110 gr Mentega
90 gr Kuning Telur
400 cc Air Es
10 gr Garam
130 gr Susu Cair
3 gr Baking Powder
Cara pembuatan :
Oleh:
Tuty Alawiyah
PENGANTAR
PETUNJUK PENGISIAN
I. UMUM
1. Isi kolom identitas yang terdapat pada halaman depan Kuesioner.
2. Berikan penilaian terhadap perbandingan faktor internal dan faktor
eksternal yang terdapat dalam masing-masing matriks evaluasi faktor
internal dan eksternal.
3. Pemberian nilai didasarkan pada perbandingan berpasangan antara dua
faktor secara relatif berdasarkan kepentingan dan pengaruhnya terhadap
bisnis.
Dimana:
A. Tenaga kerja yang digunakan berasal dari daerah sekitar
B. Produk berbahan dasar komoditas lokal
C. Sudah memiliki izin usaha dan produk bersertifikat halal MUI,PIRT, dan
ALS
D. Sistem pencatatan keuangan yang baik
E. Memiliki hubungan kemitraan yang baik dengan konsumen tetap
F. Harga tepung mocaf dipasaran murah dan terjangkau
G. Sumber daya manusia yang belum menggunakan website dengan sebaik-
baiknya
H. Keterampilan karyawan yang masih rendah
I. Kegiatan penelitian dan pengembangan belum dilakukan dengan optimal
J. Promosi yang belum optimal
47
Dimana:
A. Maraknya tren online shop di Indonesia
B. Meningkatkan industri pengolahan makanan berbahan baku tepung daerah
C. Prospek mocaf kedepan sebagai subtitusi tepung terigu
D. Kebutuhan tepung yang terus meningkat
E. Bahan baku yang melimpah
F. Program diversifikasi pangan terhadap tepung terigu
G. Tepung terigu yang masih mendominasi
H. Persepsi konsumen terhadap tepung mocaf masih rendah
I. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang tepung mocaf
J. Kebutuhan singkong yang masih banyak digunakan untuk produk tapioka,
snack dll
48
Oleh:
Tuty Alawiyah
PETUJUK PENGISIAN
Bagian ini menyatakan seberapa penting faktor-faktor yang disediakan dan
dimiliki CV Agro Nirmala menurut Anda.
1. Tentukan rating dari masing-masing faktor internal (kekuatan dan
kelemahan) dan faktor eksternal (peluang dan ancaman) berikut dengan
memberikan tanda (√) pada pilihan Anda.
2. Pilihan rating pada IFE daftar isian terdiri dari:
Rating 4 : kekuatan sangat kuat (jika faktor tersebut sangat kuat
dibandingkan dengan pesaing)
Rating 3 : kekuatan kuat (jika faktor tersebut kuat dibandingkan dengan
pesaing)
Rating 2: kelemahan lemah (jika faktor tersebut lemah dibandingkan
dengan pesaing)
Rating 1 : kelemahan sangat lemah (jika faktor tersebut sangat lemah
dibandingkan dengan pesaing)
3. Pilihan rating pada EFE daftar isian terdiri dari:
Rating 4 : respon sangat bagus (respon perusahaan dalam memanfaatkan
peluang atau mengatasi ancaman tersebut superior)
Rating 3 : respon di atas rata-rata (respon perusahaan dalam
memanfaatkan peluang/mengatasi ancaman tersebut di atas rata-
rata)
Rating 2 : respon rata-rata (respon perusahaan dalam memnafaatkan
peluang/mengatasi ancaman tersebut sedang/ respon sama
dengan rata-rata)
Rating 1: respon di bawah rata-rata (respon perusahaan dalam
memanfaatkan peluang/mengatasi ancaman tersebut di bawah
rata- rata)
49
Oleh:
Tuty Alawiyah
PETUNJUK PENGISIAN
1. Tentukan Attractive Score (AS) atau daya tarik masing-masing faktor
internal dan faktor eksternal untuk strategi SO, strategi WO, strategi ST,
dan strategi WT dengan cara memberikan tanda (√) pada pilihan Anda.
2. Pilihan Attractive Score (AS) pada isian berikut ini terdiri dari:
4 : sangat menarik
3 : menarik
2 : cukup menarik
1 : tidak menarik
Keterangan:
1. Strategi 1
Bergabung dengan komunitas organik Indonesia
2. Strategi 2
Memanfaatkan media sosial dan situs jual beli untuk memasarkan produk
dan ajang memperkenalkan produk mocaf sebagai subtitusi tepung terigu
3. Strategi 3
Melakukan kerja sama dengan industri makanan yang khusus untuk
konsumen non terigu sehingga persepsi dan pengetahuan konsumen
meningkat
4. Strategi 4
Memasarkan produk dengan memberitahu infomasi tentang kualitas
produk seperti menampilkan sertifikat-sertifikat yang telah didapatkan
pada situs online shop
5. Strategi 5
Berkerjasama dengan akademisi untuk meningkatkan pengetahuan
tentang tepung mocaf dan manfaatnya
6. Strategi 6
Meminta dukungan kepada pemerintah untuk memasarkan produk tepung
mocaf sehingga dapat membantu prospek kedepan tepung mocaf sebagai
diversifikasi dan subtitusi tepung terigu
7. Strategi 7
Dibentuk divisi R&D untuk pengembangan produk tepung mocaf
51
Ancaman
Tepung terigu yang masih mendominasi
Persepsi konsumen terhadap tepung mocaf masih rendah
Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang tepung
mocaf
Kebutuhan singkong yang masih banyak digunakan
untuk produk tapioka, snack dll
53
Bobot Ranting
Faktor Internal Rata-Rata R R RRata-Rata Skor
R1 R2 R3 1 2 3
Kekuatan
Tenaga kerja yang digunakan berasal dari daerah sekitar 0,067 0,056 0,090 0,077 4 4 4 4,0 0,283
Produk berbahan dasar komoditas lokal 0,133 0,128 0,132 0,142 4 4 4 4,0 0,524
sudah memiliki izin usaha dan produk bersertifikat halal
0,144 0,144 0,118 0,151 4 4 4 4,0 0,543
MUI,PIRT, dan ALS
Sistem pencatatan keuangan yang baik 0,078 0,083 0,132 0,102 3 3 3 3,0 0,293
Memiliki hubungan kemitraan yang baik dengan
0,111 0,111 0,125 0,116 4 4 3 3,7 0,424
konsumen tetap
Harga tepung mocaf dipasaran murah dan terjangkau 0,094 0,094 0,090 0,109 4 4 4 4,0 0,372
Kelemahan
Sumber daya manusia yang belum menggunakan website
0,083 0,089 0,111 0,083 1 1 1 1,0 0,094
dengan sebaik-baiknya
keterampilan karyawan yang masih rendah 0,100 0,094 0,132 0,100 2 2 2 2,0 0,218
kegiatan penelitian dan pengembangan belum dilakukan
0,083 0,094 0,069 0,083 2 2 2 2,0 0,165
dengan optimal
Promosi yang belum optimal 0,106 0,106 0,132 0,106 1 2 2 1,7 0,191
54
Bobot Ranting
Faktor Eksternal Rata-Rata R R Rata-Rata
R Skor
R1 R2 R3
1 2 3
Peluang
Maraknya tren online shop di Indonesia 0,072 0,133 0,078 0,094 3 3 3 3,0 0,283
Meningkatkan industri pengolahan makanan berbahan
0,094 0,106 0,117 0,106 4 4 4 4,0 0,422
baku tepung daerah
Prospek mocaf kedepan sebagai subtitusi tepung terigu 0,122 0,111 0,106 0,113 4 4 4 4,0 0,452
Kebutuhan tepung yang terus meningkat 0,106 0,083 0,117 0,102 3 3 4 3,3 0,340
Bahan baku yang melimpah 0,111 0,106 0,111 0,109 4 4 4 4,0 0,437
Program diversifikasi pangan terhadap tepung terigu 0,144 0,122 0,111 0,126 4 4 3 3,7 0,462
Ancaman
Tepung terigu yang masih mendominasi 0,078 0,056 0,078 0,070 3 4 2 3,0 0,211
Persepsi konsumen terhadap tepung mocaf masih rendah 0,106 0,111 0,100 0,106 3 4 3 3,3 0,352
Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang tepung
0,100 0,111 0,122 0,111 3 4 2 3,0 0,333
mocaf
Kebutuhan singkong yang masih banyak digunakan untuk
0,067 0,061 0,061 0,063 3 4 3 3,3 0,210
produk tapioka, snack dll
55
Ancaman
A 0,070 4,00 0,281 3,00 0,211 4,00 0,281 4,00 0,281 3,67 0,258 3,67 0,258 3,67 0,258
B 0,106 3,33 0,352 4,00 0,422 4,00 0,422 4,00 0,422 4,00 0,422 4,00 0,422 3,00 0,317
C 0,111 3,67 0,407 4,00 0,444 4,00 0,444 4,00 0,444 4,00 0,444 4,00 0,444 2,00 0,222
D 0,063 0,67 0,042 1,00 0,063 2,33 0,147 1,00 0,063 2,33 0,147 1,33 0,084 2,67 0,168
STAS 5,376 5,854 6,292 6,677 6,074 5,397 4,357
57
RIWAYAT HIDUP