Anda di halaman 1dari 2

WIRAUSAHA: Mereka Pahlawan Kita

Agus Syarif
agussyarif@unja.ac.id
www.agsyarif.blogspot.com

Mereka memulai hari dengan bangun lebih awal sebelum kita yang dilayani bangun dari
tidur, tujuannya satu agar dapat menyediakan kebutuhan masyarakat (konsumen) akan
produk/barang/jasa. Dalam Laporan Keuangan tercermin pada Pos Penjualan/Pendapatan.

Mereka senantiasa memikirkan pemasok (petani, peternak, produsen) agar produk pemasok
dimanfaatkan seefisien mungkin (jangan mubazir) untuk diolah menjadi bentuk produk
lainnya yang siap disajikan, dan memperoleh nilai tambah dari proses produksi tersebut.
Mereka tunaikan kewajiban dengan mendahulukan kepentingan pemasok, agar pemasok
dapat lagi memutar dananya dan menghasilkan produk secara berkelanjutan. Dalam
Laporan Keuangan merupakan pos Bahan baku yang merupakan bagian dari Harga Pokok
Produksi.

Mereka senantiasa mendahulukan hak tenaga kerja dengan membayar upah tepat waktu,
adakalanya sebelum keringat tenaga kerja yang terlibat kering. Pada malam hari disaat
tenaga kerja mereka tidur pulas, Mereka berpikir keras guna memenuhi hak upah tenaga
kerja pada esok hari. Dalam Laporan Keuangan merupakan pos Upah Tenaga Kerja
Langsung dan bagian dari Harga Pokok Produksi.

Mereka menghargai karya anak bangsa, berupa teknologi yang dimanfaatkan agar bekerja
lebih produktif dalam proses produksi, dan menunaikan pembayaran teknologi tersebut
sebelum mereka gunakan di perusahaan mereka. Dalam Laporan Keuangan merupakan pos
Biaya Overhead Pabrik dan bagian dari Harga Pokok Produksi.
Setelah mendahulukan kesejahteraaan masyarakat (konsumen), pemasok, tenaga kerja, dan
pabrikan - Baru ada bagian yang dapat mereka nikmati, namun mereka masih belum juga
mendahulukan kepentingan mereka dengan segera menikmatinya. Dalam Laporan
Keuangan merupakan pos Laba Kotor, Karena mereka masih mendahulukan kepentingan
pihak lain, yaitu:

• kepentingan karyawan (membayar gaji karyawan tepat waktu), padahal adakalanya


karyawan mereka tidak memberikan produktivitas yang tinggi, melakukan demo
dan tidak peduli kondisi kesehatan keuangan usaha.
• kepentingan orang-orang yang terlibat dalam mendistribusikan barang agar sampai
pada konsumen (masyarakat)
• kepentingan penyedia listrik (PLN), air (PDAM), telpon (TELKOM)
2

• kepentingan-kepentingan pihak lainnya yang dalam bahasa Laporan Keuangan


disebut Biaya Usaha/Operasional.

Bila Laba Kotor lebih besar dari Biaya Usaha, berarti ada Laba Usaha, merupakan bagian
yang bisa dimanfaatkan mereka. Tapi mereka masih tetap belum mau mengambilnya,
karena masih ada pihak lain yang perlu didahulukan, yakni pemberi pinjaman (kreditor).

Kreditor meminjamkan dananya kepada mereka, dengan berbagai persyaratan yang


kadangkala memberatkan dan tidak adil (manfaat sepenuhnya dinikmati kreditor, dan risiko
sepenuhnya untuk mereka). Tapi mereka tetap berjuang untuk mengusahakan memenuhi
angsuran pokok plus bunganya. Bila beban bunga lebih kecil dari laba usaha, maka mereka
memperoleh Laba Sebelum Pajak.

Laba ini belum juga mereka ambil, karena mereka peduli kepada masyarakat luas dan
negara. Mereka bayar pajak sesuai dengan ketentuan, patuh bayar pajak agar dapat
digunakan untuk membangun infrastruktur. Tapi ironisnya adakalanya pajak yang masuk
buat negara, dinikmati oleh oknum tertentu untuk kepentingan pribadi.

Setelah pajak mereka bayar, maka sepenuhnya kelebihan itu adalah hak mereka (Laba
Bersih). Mereka dapat menggunakan laba tersebut untuk pelesir, menikmati hiburan,
belanja, dan kegiatan konsumtif lainnya. Anehnya, mereka belum juga mau mendahulukan
kepentingan mereka. Mereka lebih cenderung mengalokasikan laba tersebut untuk
investasi, untuk kepentingan pengembangan perusahaan.

Dan putaran arus kas tersebut terus berkesinambungan, kepentingan pihak lain mereka
dahulukan: kepentingan masyarakat, pemasok, tenaga kerja, pabrikan, karyawan,
distributor, kreditor, pemerintah, dll. Pihak-pihak itu adalah KITA.
Adakah penghargaan bagi mereka ?? pribadi-pribadi yang mempunyai karakter pahlawan
dan pejuang sejati… mereka-mereka (Entrepreneur) yang berusaha/berniaga, baik skala
mikro, kecil, menengah (UMKM) dan Besar.

Jambi, 26 Agustus 2013

Anda mungkin juga menyukai